Dinkes Kabupaten Malang – RSUMM Sepakat Stop Pemasungan

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id

Dinkes Kabupaten Malang – RSUMM Sepakat Stop Pemasungan
Tanggal: 2015-05-05
KOORDINASI: Sekda dan Dinkes beserta tim
kesehatan kecamatan se Kabupaten Malang
saat mengikuti Rapat Koordinasi di RS UMM
terkait penanggunalan pasung, Selasa (5/5).

DINAS Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang menggandeng RS Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM) untuk menanggulangi fenomena pemasungan yang
dilakukan keluarga terhadap penderita sakit jiwa. Kedua pihak melakukan rapat koordinasi
(rakor) bersama camat dan petugas kesehatan se kabupaten, di auditorium RSUMM,
Selasa (5/5). Acara yang dibuka Wakil Direktur Pelayanan Medis, dr Thontowi Djauhari
NS, MKes ini dihadiri oleh seluruh petugas kesehatan dan puskesmas kecamatan di
seluruh Kabupaten Malang. Hadir pula, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten
Malang, dr Abdurrachman, MKes, serta Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Dr Abdul
Malik, SE, MSi.
Kadinkes menyebut, di Kabupaten Malang masih banyak masyarakat yang memasung

anggota keluarganya yang mengalami penyakit kejiwaan. “Mereka masih dianggap
berbahaya jika dibiarkan. Selain itu, masyarakat beranggapan jika mereka dibawa ke
rumah sakit membutuhkan biaya yang mahal,” ungkap Abdurrachman.
Untuk itu, pihak Dinkes Kabupaten Malang menggelar Rakor ini untuk menyamakan
persepsi mengenai penyakit jiwa ini beserta cara penanganannya. “Disini kita juga akan
menyamakan data dari seluruh daerah di Kabupaten agar data mengenai masyarakat
yang mengalami penyakit kejiwaan dan mengalami pemasungan bisa valid,” katanya.
Pemberantasan pemasungan di Kabupaten Malang, menurutnya, untuk mewujudkan
program Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yakni Indonesia Bebas Pasung 2019.
Khusus di Jawa Timur, ditargetkan Desember 2015 sudah terealisasi Jawa Timur Bebas
Pasung. “Untuk Kabupaten Malang sendiri lebih cepat, yaitu Agustus 2015 Kabupaten
Malang bebas pasung,” terang Abdurrachman.
Ia menjelaskan, bersama puskesmas, perawat, dan rumah sakit yang ada di Kabupaten
Malang, Dinkes akan mensosialisasikan agar masyarakat mau membawa keluarganya
yang dipasung untuk dirujuk ke rumah sakit. “Mereka akan dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa
(RSJ) Lawang dan RS Saiful Anwar (RSSA). Tentunya, seluruh biaya akan ditanggung
oleh Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Jika sudah terdaftar di Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, maka akan ditanggung sepenuhnya
oleh BPJS Kesehatan,” jelasnya.
Abdurrachman berharap masyarakat tidak lagi menggunakan pasung jika ada keluarga

yang mengalami penyakit kejiwaan. “Bawa saja ke RS atau laporkan kepada petugas
kesehatan di sekitar anda, supaya program Indonesia Bebas Pasung bisa terealisasikan.
Jika sudah sembuh dari penyakit kejiwaannya, mohon untuk ikut memantau
perkembangannya. Jika penyakitnya kembali kambuh, jangan dipasung lagi tapi bawa
kembali ke RS,” tutupnya. (zul/nas)

page 1 / 1