Landasan Empiris ANALISIS DAYA DUKUNG LAHAN PERTANIAN DAN TEKANAN PENDUDUK (STUDI KASUS KABUPATEN PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2003)
ambang batas. Dalam klasifikasi selanjutnya termasuk dalam kategori timpang sedang karena masih kisaran angka 2. hal ini berarti penduduk
yang berda di kawasan Jawa Tengah sudah melebihi daya tampung. Daya dukung lahan pertanian yang merupakan indicator tingkat
ketersediaan pangan untuk beberapa wilayah kabupaten di Jawa Tengah tidak dapat swasembada pangan terutama beras.nilai koefisiennya rendah
lebih kecil dari satu. 2. Otto Soemarwoto : Tekanan Penduduk Atas Lahan Pertanian Di Seluruh
Propinsi Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tekanan penduduk terhadap lahan pertanian untuk tingkat provinsi, metode yang
digunakan dalam penelitian tersebut adalah kuantitatif, deskriptif dan observasi ke lokasi daerah penelitian yang dibantu beberapa tenaga
lapangan. Data yang disajikan untuk masing-masing propinsi meliputi : Kepadatan penduduk orangkm² , tingkat pertumbuhan penduduk,
persentase petani, luas lahan pertanian minimalyang diperlukan untuk hidup layak haorang dan lahan produktif
Hasil penelitian menunjukkan di Pulau Jawa, Bali, NTT, NTB sudah melebihi ambang batas lebih besar satu. Untuk luas Pulau Jawa, Pulau
Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi tekanan penduduk kurang dari satu, hal ini menunjukkan untuk sementara masih memungkungkan perluasan
lahan pertanian. Tekanan penduduk terhadap lahan pertanian makin lama makin
meningkat, karena luas lahan pertanian di berbagai wilayah tidak
mungkin lagi diperluas. Disisi lain banyak lahan pertanian yang dialih fungsikan untuk keperluan non pertanian misalnya untuk jalan,
perumahan, perkantoran dan sebagainya. Jadi dalam waktu mendatang tekanan penduduk akan makin besar.
3. Izza Mahfruhan 1994, mengadakan penelitian tentang daya dukung lahan pertanian dalam judul “Analisis Daya Dukung Lahan, Distribusi
Pendapatan dan Indek Mutu Hidup Manusia di Kabupaten Magelang”. Metode penelitian survey data primer dan sekunder, di daerah pedesaan
Kabupaten Magelang. Cara pengumpulan data dengan stratified random sampling sebanyak 150 responden. Hasil penelitian menunjukkan
tekanan penduduk di Kabupaten Magelang tahun 1999 sudah melebihi ambang batas TP1 yaitu sebesar 1,91 dan pada tahun 2000 sebesar
1,97. kebutuhan lahan minimal untuk hidup layak sebesar 0,53 haorang.
4. Budi Pangestuti 1999, dengan judul “Analisis Permintaan Jagung di Jawa Timur”. Dengan menggunakan metode penelitian dengan cara
survey dan informasi yang dikumpulakan dari responden dengan menggunakan kuisioner dan wawancara langsung. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tekanan penduduk di Jawa Timur sebesar 3,02 sehingga berdasarkan criteria yang ada maka wilayah Jawa Timur
termasuk daerah yang melebihi ambang batas penampungan penduduk, artinya jumlah penduduk yang hidup di Jawa Timur sudah melebihi
kemampuan daya dukung lahan dalam mencukupi kebutuhan pangan.