PELAKSANAAN KEWAJIBAN PEMERINTAH DAERAH MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA PEDAGANG TRDISIONAL DI KOTA BATU ( STUDI PASAL 8 AYAT (4) PERDA KOTA BATU NO 8 TAHUN 2012)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan pasar tradisional dewasa ini menjadi sebuah barang langka, atas
gemerlapnya pasar modern yang dewasa ini sudah menjadi tuntutan dan
konsekuensi atas gaya hidup yang berkembang dari sebagian masyarakat, tidak
hanya Kota Metropolitan, tetapi juga sudah merambah kota-kota kecil di tanah air,
mudahnya menjumpai retail-retail modern seperti minimarket, supermarket,
bahkan haypermarket, yang sudah berada di sekitar permukiman penduduk, yang
mebuat aktivitas masyarakat yang menjanjikan kemudahan dan ke nyamanan
dalam berbelanja.
Dibalik fenomena munculnya toko-toko modern, ternyata juga menyisakan
banyak persoalan yaitu khususnya untuk retail kelas menengah dan kecil yang
terbilang masih tradisional, yang memperketat persaingan di antara dua kekuatan
toko modern dengan pasar tradisional, bahkan beberapa diantaranya memprotes
ekspansi yang sangat agresif dari peritel kelas besar, Pemerintah pun tentunya
terkena beberapa penolakan atau unjuk rasa atas hal tersebut, karena dianggap
tidak berpihak kepada pedagang-pedagang kecil di pasar tradisional ataupun di
toko kelontong warga sendiri, jika dihadapkan dengan pengecer yang skala
ekonominya mikro, kecil dan menengah termasuk para pedagang yang berada di
1
pasar tradisional dalam situasi persaingan sempurna (perfect competition), maka
hampir dapat dipastikan bahwa posisi pasar tradisional semakin terdesak bahkan
dapat mematikannya.
Eksistensi pasar tradisional merupakan salah satu indikator paling nyata
kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah, maka dari itu masyarakat berharap
agar pemerintah sebagai regulator yang seharusnya mampu mewadahi semua
aspirasi yang berkembang tanpa ada yang merasa dirugikan. Pemerintah
diharuskan mampu melindungi dan memberdayakan peritel kelas menengah dan
kecil karena jumlahnya yang masyoritas, di sisi lain peritel besar pun yang telah
dan akan beroperasi mempunyai sumbangan dalam perekonomian, yaitu selain
menyerap tenaga kerja, peritel besar juga ikut memberdayakan dan meningkatkan
kualitas pemasok setempat yang umumnya sebagai pengusaha kecil dan
menengah.
Untuk keluar dari dilema tersebut, maka sebuah aturan ketat dibutuhkan untuk
menata agar kompetisi berlangsung secara lebih adil, dan bukan dalam bingkai
‘kompetisi sempurna’ yang menganggap semua pelaku dianggap setara untuk
‘bertarung’ satu sama lain, di sinilah peran Pemerintah Kota Batu untuk hadir
menyelamatkan relasi yang timpang dan menciptakan iklim usaha yang adil bagi
keduanya, sektor formal /modern cukup penting untuk diperhatikan, namun sektor
informal / tradisional jauh lebih penting untuk diberdayakan mengingat banyak
masyarakat yang kehidupannya bergantung pada sektor ini.
2
Dalam konteks hubungan antara pasar tradisional dengan pasar modern1,
maka secara normatif telah diterbitkan Undang-undang No 7 Tahun 2014 Tentang
Perdagangan, Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2007 tentang Penataan dan
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, dan secara
teknis diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor
53/M-DAG/PER/12/2008 sebagai salah satu bentuk peran Negara / Pemerintah
dalam melakukan penataan dan pembinaan bagi pasar tradisional dan pasar
modern, untuk lingkup wilayah Provinsi Jawa Timur, juga telah ditetapkan
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perlindungan, Pemberdayaan
Pasar Tradisional dan Penataan Pasar Modern di Provinsi Jawa Timur.
Dari keempat peraturan tersebut dirasa belum cukup untuk mengimbangi
dinamika masyarakat Kota Batu yang berkarakter spesifik dan sejak tahun 2001
telah ditetapkan sebagai daerah otonom, sehingga perlu diatur lebih lanjut dengan
Peraturan
Daerah
Kota
Batu
yang
sekaligus
diharapkan
sebagai
muara/penggabungan dari aturan-aturan terkait (omnibus regulations).
Keberadaan modernisasi yang tentu dipahami juga akibat desakan kekuatan
kapitalis modern mendorong berdirinya pasar modern di tengah – tengah
masyarakat Indonesia2, dalam jangka waktu singkat, para pelaku usaha ritel
modern dengan kemampuan kapital yang luar biasa memanjakan konsumen
1
Positioning Paper Ritel Komisi Pengawas Persaingan Usaha, 2008. Jakarta, hal 3
2
Napitupulu,Albert,2010, “Masa Depan Pasar Tradisional”, http://www.scribd.com/doc/html, 20 juni 2014
3
dengan berbagai hal positif terkait kenyamanan saat berbelanja, keamanan,
kemudahan, variasi produk yang kian beragam, kualitas produk yang makin
meningkat, dan harga yang makin murah karena adanya persaingan, tetapi,
meskipun kontribusi pasar modern terhadap pertumbuhan industri ritel di
Indonesia menguntungkan konsumen, pertumbuhan ritel modern ternyata
mendatangkan persoalan tersendiri berupa kian tersingkirnya hasil pertanian,
perikanan, dan peternakan dalam negeri dari meja makan masyarakat Indonesia.
Bahkan secara historis, keberadaan pasar tradisional punya banyak sejarah
perkembangan Kota Batu, dari hal itu diperlukan sebuah perda yang dapat
melindungi pedagang pasar Kota Batu ini, dalam prosesnya terbentuknya sampai
menghasilkan Perda yang sah, memakan waktu kurang lebih tiga bulan terhitung
dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2012.
Dalam proses penyusunan, berbagai pihak menilai bahwa keterlibatan publik
dan stakeholder yang terkait dirasa sangat kurang, walaupun keterlibatan publik
tidak menjadi suatu kewajiban tetapi menjadi ironi ketika suatu aturan yang tujuan
dasarnya melindungi keberadaan pasar tradisional, justru tidak melibatkan peran
masyarakatdan khususnya para pedagang tradisional dalam perumusan suatu
Perda.
Menarik untuk dicermati bahwa lahirnya Peraturan Daerah Kota Batu No. 8
Tahun 2012 Tentang Perlindungan Pasar Tradisional Penataan Dan Pengawasan,
Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern ini, semenjak diterbitkannya hampir empat
tahun lalu, belum mempunyai dampak positif terhadap eksistensi pasar tradisional
4
dan UMKM (Unit Mikro, Kecil, dan Menengah). Melihat fenomena yang terjadi,
ekspansi pasar modern di Kota Batu justru semakin tidak terkendali, Hal tersebut
bisa dapat dilihat dari data yang dikeluarkan lembaga Nielsen, dimana sepanjang
tahun 2010 pertumbuhan minimarket meningkat 42 %, dimana menjadi 16.922
unit dibanding sebelumnya sebesar 11.927 unit. contoh kasusnya.3 Pembukaan
gerai-gerai minimarket baru seperti Alfamart, Indomaret, Alfa Midi dan Alfa
Express juga turut berperan dalam marginalisasi pasar lokal. Bahkan khusus untuk
AlfaMart, saat ini sudah membuka kurang lebih 60 gerai.
Sebagai akibat kebijakan Pemda yang mengijinkan pembangunan banyak toko
modern dan pusat perbelanjaan, sebagai tambahan data dari Asosiasi Pedagang
Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), sejak tahun 2004 sebagai contoh, delapan pasar
di Jakarta tutup karena ditinggalkan pembelinya dan overhead cost cukup tinggi,
Yaitu pasar Blora, Cilincing, Cipinang Baru, Kramat Jaya, Muncang, Prumpung
Tengah, Sinar Utara dan Karet Pedurenan.
Pedagang yang menganggur diperkirakan sedikitnya mencapai 2.100
pedagang. Pedagang yang bertahan sampai saat ini mengalami penurunan omzet
hingga 75 persen. Sedangkan pasar-pasar tradisional lain di wilayah Jakarta,
tingkat huniannya hanya 40-60% serta ditinggalkan pembelinya. Catatan APPSI
menyebutkan, dari keseluruhan 151 pasar tradisional di Jakarta, terdapat 51 pasar
yang berdekatan dengan toko modern dan pusat perbelanjaan, ada 45 pasar dengan
rata-rata radius kedekatan kurang dari 2,5 km.
3
AC. Nielsen, 2010, Data Penelitian Atas Perkembangan Pasar Modern Di Indonesia, hal 3
5
Banyak kasus yang terjadi bukan hanya di Jakarta, tetapi hampir seluruh
wilayah di Indonesia, yang menyebabkan pasar tradisional mengalami penyusutan
atupun gulung tikar4, hingga tahun 2006, berdasarkan data AC Nielsen pasar di
Indonesia mengalami pertumbuhan mencapai 31,4 % per tahun, sedangkan pasar
tradisional menyusut hingga 8,1 % per tahun, sangatlah mengenaskan ketika pasar
tradisional harus dihadapkan pada pasar modern “face to face” dan lebih tragis lagi
hampir tidak adanya keberpihakan pemerintah kepada pasar tradisional, berakibat
pada kian menajamnya kesenjangan social, pemerataan pendapatan takakan
tercapai jika media utama aktivitas perekonomian rakyat ekonomi lemah,
dibiarkan tersisih. Pemberdayaan pasar tradisional sebagai wadah ekonomi mikro
mutlak diperlukan5.
Menurut Pasal 1 ayat 12 pada Peraturan Daerah Kota Batu No 8 Tahun 2012
Kota Batu tentang Perlindungan Pasar Tradisonal, Penataan Dan Pengawasan
Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern yang isinya, perencanaan pembangunan
pusat perbelanjaan dan toko modern harus didahului dengan studi mengenai
dampak lingkungan baik dari sisi tata ruang maupun non fisik, meliputi aspek
lingkungan, sosial, ekonomi dan budaya, untuk mencegah dampak negatif
terhadap eksistensi pasar tradisional, usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi
serta usaha lainnya.
4
Sinaga, Pariaman, 2006, Penelitian Dampak Keberadaan Pasar Modern (Supermarket dan Hypermarket)
Terhadap Usaha Ritel Koperasi/Waserda dan Pasar Tradisional. Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM: nomor 1
tahun 1-2006: 8
5
ibid hal 97
6
Dari hal inilah Pemerintah Kota Batu membuat produk hukum yang intinya
untuk melindungi pedagang pasar tradisional yang terdapat pada Pasal 8 (ayat 4)
pada Peraturan Daerah Kota Batu No 8 Tahun 2012 tentang Perlindungan Pasar
Tradisonal, Penataan, dan Pengawasan, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern.
Dalam hal ini penulis menitik beratkan Pemerintah Daerah berkewajiban
memberikan perlindungan kepada Pedagang pasar tradisonal dalam beberapa
aspek yaitu :
1. Lokasi usaha yang stategis dan menguntungkan pasar tradisonal kepastian
hukum dan jaminan usaha dari kemungkinan penggusuran yang tidak
menguntungkan
2. Persaingan dengan pelaku usaha pusat perbelanjaan dan toko modern baik
dalam aspek lokasi maupun aspek lainnya.
3. Kepastian
hukum
dalam
status
hak
sewa,
untuk
menjamin
keberlangsungan usaha jika terjadi musibah yang menghancurkan harta
benda yang diperdagangkan.
Hal yang dapat kita petik sebagai penelitian yaitu terjadi fenomena di Kota
Batu sekarang seiring berjalannya tahun, banyak sekali perkembangan
pembangunan yang mengarah ke hal wisata dan pembagunan toko dan pasar
modern, yang membuat pasar tradisional Kota Batu menjadi sedikit demi sedikit
tergantikan oleh pasar modern dan toko modern, maka dari itu penelitian
setidaknya agar mendapatkan jawaban atas banyak hal yang mengenai
Perlindungan bagi pedagang pasar tradisional di Kota Batu.
7
Tugas yang berat diemban oleh UPTD Pasar Kota Batu, dalam rangka
membina dan melindungi pedagang pasar tradisional, tugas ini merupakan
kewajiban yang harus diselesaikan secara tuntas di bidang pembinaan dan
perlindungan yang merupakan proses kerja yang terpadu, maksudnya antara faktor
penggerak dan sumber daya yang digunakan secara seimbang dan dinamis,
sehingga usaha mewujudkan tujuan UPTD Pasar dapat tercapai secara optimal,
meskipun nantinya meningkatkan daya saing pasar tradisional lewat aturan
Peraturan Daerah Kota Batu No 8 Tahun 2012 Tentang Perlindungan Pasar
Tradisonal, Penataan, dan Pengawasan, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern
tersebut, yang kenyataan justru sebaliknya implementasi Perda dilapangan dirasa
tidak berjalan sesuai harapan.
Secara garis besar pemerintah daerah dibantu oleh Satuan Kerja Perangkat
Dinas yang berperan penting dalam hal penegakkan hukum masih lemah, dimana
dalam Peraturan Daerah Kota Batu No 8 tahun 2012 Tentang Perlindungan Pasar
Tradisonal, Penataan, dan Pengawasan, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern,
ditekankan bahwa
pemerintah daerah diberikan kewenangan penuh dalam
mengatur pemberian izin usaha dan pendirian pasar modern.
Alasannya, pemerintah daerah adalah pihak yang paling mengetahui kondisi
setempat dan mampu melakukan pemantauan secara berkala, sehingga banyak
orang menilai bahwa aturan yang tertulis di dalam Perda serasa menjadi aturan
ompong belaka karena tidak di implementasikan secara serius.
8
Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna menyusun skripsi
dengan
mengambil judul “PELAKSANAAN KEWAJIBAN PEMERINTAH
DAERAH TENTANG MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA PEDAGANG
TRDISIONAL DI KOTA BATU”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Bentuk Pelaksanaan Pasal 8 Ayat 4 Tentang Memberikan
Perlindungan Kepada Pedagang Tradisional Di Kota Batu?
2. Apa Hambatan Pelaksanaan Perlindungan Kepada Pedagang Tradisional Di
Kota Batu ?
3. Upaya Apa Yang Dilakukan UPTD Pasar Kota Batu Dalam Mengatasi
Hambatan Tersebut?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
a.
Mengetahui dan mengkaji pelaksanaan implementasi dari kebijakan Pasal 8
ayat 4 Perda No.8 tahun 2012 di Kota Batu.
b.
Mengetahui dan mengkaji hambatan dari pelaksanaan kebijakan Pasal 8 ayat 4
Perda No.8 tahun 2012, terhadap pelaksanaan perlindungan kepada pedagang
pasar tradisonal yang ada di Kota Batu.
c.
Mengetahui dan mengkaji upaya dan solusi apa yang diberikan pemerintah
dalam pengimplementasian Pasal 8 ayat 4 Perda No.8 tahun 2012, terhadap
perlindungan pedagang pasar tradisonal yang ada di Kota Batu.
9
D. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka
diharapkan dapat sebagai :
1. Kegunaan Penelitian
a. Diharapkan hasil penelitian ini memberikan kontribusi terhadap wacana
keilmuan di kalangan civitas akademika, khususnya mahasiswa dalam
mengembagkan kajian pranata Hukum Tata Negara.
b. Hasil penelitian ini juga diharapkan berguna bagi pengembangan
pengetahuan ilmiah dibidang Hukum Tata Negara dan pranata sosial di
kalangan praktisi hukum, khsusnya dalam penemuan dan penerapan
hukum serta nilai-nilai hukum dalam produk pemerintahan terhadap
suatu peristiwa hukum yang terjadi di kalangan masayrakat.
c. Hasil penelitian ini menjadi kritik maupun saran bagi pemerintah
khususnya di Kota Batu agar dapat melindungi hak-hak semua
warganya tanpa terkecuali agar Kota Batu menjadi Kota Adil dan
Makmur.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Mengembangkan pola pikir, penalaran dan pengetahuan bagi penulis dalam
menyusun suatu penulisan hukum
yang secara tidak lagsung merubah
presepsi terhadap Hukum Tata Negara, bahwa bidang HTN ini sangat
berpengaruh pada zaman demokrasi seperti saat ini, tanpa mengecilkan
10
maksud Ilmu hukum yang lain. Sehingga keilmuan Hukum dapat
berkembang lebih maju dan dapat membuat produk-produk hukum yang
lebih adil.
2. Bagi Masyarkat
Dapat mengetahui produk-produk hukum yang dihasilkan oleh pemerintah,
iyalah produk yang adil dan dibuat sesuai dengan kehidupan masyrakat
sekitar Pemerintahan itu sendiri. Dan dapat mengetahui seluk beluk sebuah
peraturan kepemerintahan.
3. Bagi Pemerintah
Agar membuat peraturan lebih seksama dan teliti dalam membuat
peraturan agar semua aspirasi masyarakat tertampung dan menjadi produk
hukum yang pro rakyat.
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penulis
menggunakan
metode
pendekatan
metode
pendekatan
yuridis sosiologis, yaitu menganalisis permasalahan dalam penelitian ini dari
sudut pandang atau menurut ketentuan hukum/perundang‐undangan yang berla
ku. Dengan cara melakukan interview, Observasi, dan dokumentasi dalam hal
ini mengkaji tentang implementasi Pasal 8 (ayat 4) Perda No 8 Tahun 2012
Tentang “Perlindungan Pasar Tradisonal, Penataan, dan Pengawasan, Pusat
11
Perbelanjaan Dan Toko Modern”, khususnya melindungi pedagang pasar
tradisonal Kota Batu.
2. Lokasi Penelitian
Sehubungan permasalahan yang diangkat oleh peneliti, maka peneliti
memilih lokasi yaitu UPTD Pasar Kota Batu, karena dalam penelitian ini
peneliti mengambil judul Implementasi Pasal 8 Ayat 4 Perda No 8 Tahun 2012
menegenai Perlindungan Hukum Pedagang Pasar Tradisional di Kota Batu,
penjabaran isi pasal 8 ayat 4 yaitu terkait Lokasi Usaha yang startegis,
persaingan usaha dengan pusat perbelanjaan dan toko-toko modern, dan
kepastian hukum status hak sewa untuk menjamin keberlangsungan usaha jika
terjadi forcemeyure atas harta benda yang di perdagangkan.
Dari permasalahan tersebut peneliti melakukan riset pendahuluan di suku
Dinas Perdagangan Kota Batu, Dinas UPTD Pasar, dan Pedagang yang berada
di pasar tradisional Kota Batu.
3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam skripsi ini adalah penulis
menggunakan sumber data yang berasal berasal lebih dari satu data demi
terciptanya penelitian yang dapat dipertanggung
jawabkan segala isi dari
penelitianya, dan selain itu juga penulis menggunakan dua jenis data yaitu data
primer dan data sekunder, data primer yang didukung data sekunder.
12
3.1
Data Primer
Data Primer yaitu sumber data yang diperoeh langsung dari
masyarakat6, didapatkan dengan dilakukannya wawancara. Wawancara yaitu
data yang diperoleh langsung dari informan melalui wawancara secara
mendalam untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya terutama yang
berkaitan dengan penerapan kebijakan perda No.8 tentang perlindungan,
pedagang di Kota Batu.
Proses wawancara ini menggunakan pedoman wawancara (interview
guide), agar wawancara tetap berada pada fokus penelitian. Informan yang
akan penulis wawancarai dalam pengumpulan data, ada dua yaitu:
a. UPTD Pasar Kota Batu diwakili oleh KA TU UPTD Pasar Kota Batu
Bapak Sudarwito ST.MT
b. Beberapa Pedagang Tradisonal Kota Batu yang tidak saya cantumkan
namanya, dikarenakan untuk menjaga responden ini dari intervensi dari
pihak lain yang antara lain, narasumber 1 - 6.
3.2
Data Sekunder
Data sekunder dilakukan dengan studi pustaka dengan mengumpulkan
dan menganalisis arsip atau dokumen mengenai berbagai informasi yang
berkaitan dengan kajian dan fokus penelitian. Arsip dan dokumen yang
6
Soekanto, Soerjano, 1986. Penghantar Penelitian Hukum, cetakan ketiga, Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta, hal 51
13
dimaksud dapat berupa artikel dan berita di surat kabar ataupu di internet,
peraturan perundang undangan terkait, antara lain :
a) Undang-
Undang
Nomor
7
Tahun
2014
Tentang
Perdagangan.
b) Perpres No 112 Tahun 2007 Tentang Penataan Dan
Pembinaan Pasar Trdisional, Pusat perbelanjaan dan Toko
Modern
c) PerMen Perdagangan Ri No 53 Tahun 2008 Tentang
Penataan
Dan
Pembinaan
Pasar
Trdisional,
Pusat
perbelanjaan dan Toko Modern
d) Perda No 8 tahun 2012 Tentang Perlindungan Pasar
Tradisonal Penataan Dan Pengawasan Pusat Perbelanjaan
Dan Toko Modern.
Dan masih banyak perundangan-undangan yang terkait dengan
penelitian tersebut untuk dapat di gunakan untuk pelengkap dalil-dalil
penulisan penelitian ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Analisa
data
akan
berlangsung
hampir
bersamaan
dengan
pengumpulan data. Hal ini untuk membantu peneliti melihat sejumlah
kekurangan penelitian ini, sekaligus untuk menarik dugaan-dugaan
14
sementara yang akan dikaji lebih mendalam. Proses ini akan dimulai dengan
penulisan data yang lebih teratur dari proses pengumpulan informasi yang
dilakukan melalui proses wawancara, dokumentasi serta observasi. Hal ini
untuk memudahkan peneliti mencermati sejumlah informasi tersebut.
Informasi ini selanjutnya akan di triangulasi untuk memastikan keabsahan
(validity) data. Dari pernyataan di atas saya menjelaskan metode-metode
yang penulis gunakan yaitu :
1) Interview (wawancara)
Penulis gunakan untuk memperoleh data yang cepat dan tepat
dengan cara berhadapan langsung dengan narasumber KA TU UPTD
pasar Kota Batu serta beberapa pedagang di pasar tradisonal Kota
Batu,yaitu Bapak Sun, Ibu Mar, Ibu Ruk, Ibu Al, Bapak Hl, Bapak Pi.
Dari hal tersebut data dapat secara langsung diperoleh, dalam hal ini
penulis menggunakan metode interview bebas terpimpin yang artinya,
penginterview membawa kearangka pertanyaan untuk disajikan, tapi cara
bagaiman pertanyaan itu di ajukan dan timeing interview sama sekali di
serahkan kepada kebijaksanaan responden. Dalam kerangka pertanyaan ia
mempunyai kebebasan untuk mengali alasan-alasan dan dorongan denga
problem yang tidak kaku7.
7
Ibid Hal 207
15
2)
Observasi
Penulis mempergunakan untuk mengumpulkan data dengan
menyelidiki atau mengamati secara langsung dan aktif berpartisipasi serta
mengingat-ingat, dengan mengunakan metode tersebut penulis secara
lagsung dapat mengetahui kebenaran data yang diselidiki, penulis juga
dapat menyatakan kepada hal-hal yang diragukan atau dianggap tidak
jelas, dan terakhir penulis dapat melaksanakan metode tersebut.
3)
Dokumentasi
Untuk mendapatkan hasil penelitian penulis menggunakan data
dokumentasi. Untuk mendapatkan data, penulis mencatat secara langsung
dari hasil penelitian sebagai berikut :
a. Penulis melihat dan membaca data yang diberikan KA UPTD
Pasar Kota Batu
b. Penulis melihat dan membaca dokumen-dokumen dan mengutip
hal-hal yang berkaitan dengan penulisan ini.
5. Analisa Data
Penulis menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif yaitu
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi alamiah, dimana peniliti adalah sebagai instrumen
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data
bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif menekankan makna dari pada
generalisasi.
16
Langkah selanjutnya adalah penyajian data yang diperoleh dari hasil
analisis serta interpretasi terhadap sejumlah informasi selama penelitian,
penggunaan penyajian data ini untuk memudahkan peneliti memahami data,
selain itu, juga akan membantu dalam menentukan tindakan lain berdasarkan
pemahaman tersebut, seperti melakukan proses analisis lebih dalam.
Kesimpulan sementara ini selanjutnya akan dicermati untuk menghasilkan
kesimpulan penelitian, dan akan dituliskan secara deskriptif-analitis,
penelitian ini akan berakhir ketika data sudah mencukupi untuk menjawab
pertanyaan penelitian.
G. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menyajikan dalam empat bab,
dengan harapan mempunyai sistematika yang dapat membantu dan memudahkan
untk mengetahui dan memahaminya. Adapun sistematika yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab 1 meliputi : latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, rujukan/kerangka teori metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang tinjauan umum dan kajian pustaka yang menjelaskan tentang
tinjauan umum tentang Perda, implementasi, teori efektifitas , perlindungan
hukum, perundangan-undangan terkait aspek lokasi usaha, persaingan usaha,
kepastian hukum hak sewa
17
BAB III PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam Bab ini peneliti akan menjelaskan hasil penelitiannya serta analisa dari
hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu pelaksanaan
Pasal 8 (Ayat 4) Perda No.8 Tahun 2012 tentang perlindungan hukum dalam
aspek lokasi usaha, persaingan usaha, kepastian hukum hak sewa pedagang pasar
tradisional, apa hambatan pelaksanaan Pasal 8 (Ayat 4) Perda No.8 Tahun 2012
perlindungan hukum pedagang pasar tradisional, hasil interview dengan pedagang
mengenai permasalahan , upaya/solusi apa yang dilakukan oleh pemerintahan Kota
Batu terhadap pelaksanaan Perda tersebut.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari uraian skripsi pada Bab terdahulu, serta
saran dari penulis kepada pihak-pihak yang bersangkutan dalam kasus yang diteliti
dalam penulisan skripsi ini.
18
PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM
PELAKSANAAN KEWAJIBAN PEMERINTAH DAERAH MEMBERIKAN
PERLINDUNGAN KEPADA PEDAGANG TRDISIONAL DI KOTA BATU
( STUDI PASAL 8 AYAT (4) PERDA KOTA BATU NO 8 TAHUN 2012)
Oleh:
ZAINUL ABDILLAH
08400061
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS HUKUM
2015
PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM
PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM
PELAKSANAAN KEWAJIBAN PEMERINTAH DAERAH MEMBERIKAN
PERLINDUNGAN KEPADA PEDAGANG TRDISIONAL DI KOTA BATU
( STUDI PASAL 8 AYAT (4) PERDA KOTA BATU NO 8 TAHUN 2012)
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar kesarjanaan
dalam bidang Ilmu Hukum
Oleh:
ZAINUL ABDILLAH
08400061
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS HUKUM
2015
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT dan Nabi besar Muhammad SAW,atas rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul
PENULISAN
KARYA
ILMIAH
HUKUM
PELAKSANAAN
KEWAJIBAN
PEMERINTAH DAERAH MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA PEDAGANG
TRDISIONAL DI KOTA BATU( STUDI PASAL 8 AYAT (4) PERDA KOTA BATU NO 8
TAHUN 2012)
Sebagai persyaratan guna menyelesaikan program sarjana strata satu di bidang ilmu
Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini
tidak akan terwujud dengan baik sebagaimana yang diharapkan tanpa adanya bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak,baik berupa bantuan moril maupun materiil
yang sangat besar dalam penulisan skripsi ini hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
tepat waktu.
Pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya atas bantuan dan bimbingan kepada :
1. Kepada kedua orang tuaku Dahlan Musa. Ba dan Dra.Siti Maryam dan ketiga Kakak
serta Kakak Ipar dan Keponakan saya, yang selalu mendukung serta memberikan
bantuan moril serta materiil yang begitu besar dalam perjalanan saya untuk
menggapai cita-cita.
2. Ibu Catur Wido Haruni, SH. M.Si., M.Hum selaku dosen pembimbing I yang telah
membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hati serta memberikan
saran-saran hingga selesainya skripsi ini.
3. Bapak Dr.Sulardi, SH. M.Si., selaku dosen pembimbing II yang banyak memberi
masukan pada penulis untuk menyempurnakan penulisan ini.
4. Bapak Dr. Sulardi, SH. M.Si., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Malang atas segala pengabdiannya selama penulis menjadi
mahasiswa.
5. Bapak Dr. Tongat, SH., M.Hum., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang atas segala pengabdiannya selama penulis
menjadi mahasiswa.
6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Hukum yang telah mendidik dan memberi bekal ilmu
pengetahuan kepada penulis sejak mulai memasuki bangku perkuliahan hingga
selesainya skripsi ini.
7. Bapak
Prof.
Dr.
Muhadjir
Effendy,
M.AP,
selaku
Rektor
Universitas
Muhammadiyah Malang berserta jajaran Pembantu Rektor untuk segala bimbingan,
nasehat serta pesan-pesan positif agar penulis dapat menjadi lebih baik selama
menempuh pendidikan di perguruan tinggi ini.
8. Bapak Sudarwito S.T, M.T selaku Kepala TU UPTD Pasar Kota Batu, yang telah
memberikan izin bagi penulis untuk melakukan observasi.
9. Serta Jajaran TU Fakultas Hukum yang saya tidak bisa ucapkan satu persatu terima
kasih banyak bantuannya.
10. Serta Jajaran DINAS KOPERINDAG dan UPTD Pasar Kota Batu Terima Kasih
bantuanya atas data-data yang saya pergunakan untuk penelitian skripsi saya.
11. Serta Teman-teman seluruh angkatan Fakultas Hukum UMM, Khususnya angkatan
2008 semoga menjadi sukses dan membawa nama baik alammater kita yaitu
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang
Di dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan,untuk itu diharapkan saran dan kritik dari semua pihak guna menyempurnakan
skripsi ini.penulis berharap skripsi ini berguna dan dan bermanfaat bagi pembaca.
Malang, 10 Agustus 2015
Zainul Abdillah
DAFTAR ISI
Lembar Judul ..............................................................................................................
i
Lembar Pengesahan .....................................................................................................
ii
Lembar Pengesahan Majelis Penguji…………………………………………………
iii
Pernyataan Orisinilitas .................................................................................................
iv
Ungkapan Pribadi.........................................................................................................
v
Abstraksi ......................................................................................................................
vi
Abstract ........................................................................................................................
vii
Kata Pengantar .............................................................................................................
viii
Daftar Isi ......................................................................................................................
ix
Daftar Bagan................................. ...............................................................................
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................
9
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................
9
D. Kegunaan Penelitian ..........................................................................................
10
E. Manfaat Penelitian……………………………………………………………...
10
F. Metode Penelitian ...............................................................................................
11
1. Pendekatan Penelitian..............................................................................
11
2. Lokasi Penelitian .....................................................................................
13
3. Sumber Data…………………………………………………………….
12
3.1. Data Primer…………………………………………………………
13
3.2. Data Sekunder……………………………………………………...
13
4. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................
14
5. Analisa Data ............................................................................................
16
F. Sistematika Penulisan .........................................................................................
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perlindungan Hukum ……...............................................................................
19
A.1. Pengertian Perlindungan Hukum………………………………………..
19
B. Tujuan Hukum……………………………………………………..................
22
C. Teori Efektifitas………………………………………………………………
31
D. Peraturan Daerah Yang Baik………………..…………………………………
34
E. Peraturan Perundang-undangan Terkait Perlindungan Hukum Bagi Pedagang
Pasar Tradisional……………………………………………………………..
BAB III
39
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……………………………………………
46
B. Bentuk Pelaksanaan Pasal 8 Ayat 4 Tentang Memberikan Perlindungan
Kepada Pedagang Tradisional Di Kota Batu …………………………………..
50
C. Hambatan Pelaksanan Pasal 8 ayat 4 Perda No 8 Tahun 2012………………..
66
D. Upaya yang dilakukan UPTD Pasar Kota Batu dalam mengatasi hambatan ….
70
BAB IV
.
PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………
74
B. Saran……………………………………………………………………………..
76
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………..
78
Lampiran-lampiran………………………………………………………………...
82
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Denah Perunit Pasar Kota Batu……………………………………………..
48
Bagan 2 Struktur Fugsional UPTD Pasar Kota Batu……….……………………… ..
49
Bagan 3 Jumlah Pengunjung Pasar Tradisional Terkait Adanya Persaingan
Usaha Antara Pasar Tradisional Dengan Toko Modern Dan Pusat Perbelanjaan …
52
Bagan 4 Terkait Efektifitas pelaksanan Pasal 8 (ayat 4) Perda No 8 Tahun 2012
Tentang Perlindungan Pasar Tradisonal, Penataan, dan Pengawasan Pusat
Perbelanjaan dan toko modern……………………………………………………
61
Bagan 5, Jumlah Gerai toko modern dan pusat perbelanjaan di Kota Batu………
67
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Anita Heri, dkk, 2005, Menahan Serbuan Pasar Modern,
Basu Swastha, 1987, Azas-azas Marketing, Liberty, Yogyakarta,
Diana Hari Koentjoro, 2006, Penegakan Hukum Dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Gloria Juris
Vol 6.
Effendy Dan Onong Uchjana,1989, Kamus Komunikasi, PT.Mandar Maju, Bandung.
Faisal Basri,2002,
Perekonomian Indonesia : Tantangan dan Harapan Kebangkitan Ekonomi
Indonesia, Erlangga.
Gunawan Widjaja Dan Ahmad Yani, 2000, Jaminan Fidusia (seri hukum bisnis), PT. Raja Grafindo
Persada,
H.M.N. Purwosutjipto, 2002, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia, Jilid 1.
Komariah, 2001, Hukum Perdata, UMM Press, Malang,
Kurniawan Agung, 2005, Transformasi Pelayanan Publik, Yogyakarta, Pembaruan.
M. Darwis, 1999, Penataan Kembali Pasar Kota Gede, Skripsi S-1 Fak.Teknik, Jur, Arsitektur,
Universitas Gajah Mada.
Mochtar Kusumaatmadja Dan Arief Sidharta, 2000, Pengantar Ilmu Hukum, Alumni, Bandung,
Normis S Pakpahan, 1998,
Rangkuman Seminar ELIPS : Penemuan Hukum Persaingan Suatu
Analitik Komparatif, Jurnal Hukum Bisnis Vol 4, Jakarta, Fak. Hukum UNIKA Atma Jaya.
P. Agung Pambudi, 2006, Peraturan Daerah Dan Hambatan Investasi, Jentera Edisi 14 Tahun IV.
Philips M Hadjon, 1987 Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Di Indonesia, Bina Ilmu.
Rahayu Hartini, 2005 Hukum Komersial, UMM Press, Malang.
Ridwan Khairandy, 2006, Iklim Investasi Dan jaminan Kepastian Hukum Dalam Era Otonomi
Daerah, Hukum Republika Vol 5 No 2.
Sholihin A W, 2005, Analisi Kebijakan, Jakarta, Bumi Aksara.
Sinaga Pariaman,2006, Penelitian Dampak Keberadaan Pasar Modern Terhadap Ritel
Koperasi/Waserda Dan Pasar Tradisional, Jurnal Pengkajian Koperasi Dan UKM No 1Tahun 12006.
Slamet, 2003, Penerimaan Strategi Pengelolaan Pasar Trayeman Kabupaten Tegal Berdasarkan
Aspek Kepuasaan Pelanggan, Thesis Fak. Teknik Sipil Dan Perecanaan ITS, Surabaya.
Soekanto Soerjono,1986, Pengantar Penelitian Hukum Cetakan Ketiga, Unversitas Indonesia.
Soeroso,2006, Pengantar Ilmu Hukum, Sinar Grafika,
Subekti, 1995, Aneka Perjanjian, Citra Aditya.
Sudikno, 2003, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Liberty, Yogyakarta.
Sujana ST Asep, 2005, Paradigma Baru Dalam Manajemen Ritel Modern, Graha Ilmu, Yogyakrta.
Susanto Dan Astrid S, 1975, Pendapat Umum, Bina Cipta, Bandung.
Uti Ilmu Royen, 2009, Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Outsourching,Thesis, UNDIP.
Wirjono Prodjodikoro, 2011, Azas-Azas Hukum Perjanjian, Mandar maju.
Zhairin Harahap, 2001, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Raja Grafindo.
Zulkarnain Sitompul, 2008, Investasi Asing Di Indonesia memetik Manfaat Liberalisasi, Jurnal
Legalisasi Indonesia, Vol 5 No 2.
---------------, 2008, Positioning Paper Ritel Komisi Pengawasan Persaingan Usaha, Jakarta.
--------------, 1999, Pengetahuan Dasar Hukum Dagang, Djambatan, Jakarta.
Internet :
Mulyono, Model Implementasi Kebijakan Http:// Mulyono, staff, UNS.ac.id/, 2004, Diakses
11 Agustus 2014
Napitupulu Albert, Masa Depan Pasar Tradisional, http:// www.scribd.com/doc/html,2010,
Diakses 11 Agutus 2014
Triadi, (ed), pasar Tradisional Dan Permasalahannya,Blog.UMY.ac.id, 2014, Diakses 11
Agustus 2014
Perundang-Undangan :
Undang-Undang No 11 Tahun 2001 Tentang Pembentukan Kota Batu
Undang-Undang No 7 tahun 2014 Tentang Perdagangan
Undang-Undang No 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat
UU No 5 Tahun 1960 atau UU Pokok Agraria
Permen No 20 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Dan Pemberdayaan Pasar Tradisional
Perda No 8 Tahun 2012 Tentang Perlindungan Pasar Tradisional, Penataan dan
Pengawasan Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern
Perda No 5 Tahun 2013 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Batu
Peraturan Presiden No 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern
Peraturan No 40 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna bagunan Dan Hak Pakai
Atas Tanah
Peraturan Menteri Perdagangan RI No 53 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penataan
Dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan pasar tradisional dewasa ini menjadi sebuah barang langka, atas
gemerlapnya pasar modern yang dewasa ini sudah menjadi tuntutan dan
konsekuensi atas gaya hidup yang berkembang dari sebagian masyarakat, tidak
hanya Kota Metropolitan, tetapi juga sudah merambah kota-kota kecil di tanah air,
mudahnya menjumpai retail-retail modern seperti minimarket, supermarket,
bahkan haypermarket, yang sudah berada di sekitar permukiman penduduk, yang
mebuat aktivitas masyarakat yang menjanjikan kemudahan dan ke nyamanan
dalam berbelanja.
Dibalik fenomena munculnya toko-toko modern, ternyata juga menyisakan
banyak persoalan yaitu khususnya untuk retail kelas menengah dan kecil yang
terbilang masih tradisional, yang memperketat persaingan di antara dua kekuatan
toko modern dengan pasar tradisional, bahkan beberapa diantaranya memprotes
ekspansi yang sangat agresif dari peritel kelas besar, Pemerintah pun tentunya
terkena beberapa penolakan atau unjuk rasa atas hal tersebut, karena dianggap
tidak berpihak kepada pedagang-pedagang kecil di pasar tradisional ataupun di
toko kelontong warga sendiri, jika dihadapkan dengan pengecer yang skala
ekonominya mikro, kecil dan menengah termasuk para pedagang yang berada di
1
pasar tradisional dalam situasi persaingan sempurna (perfect competition), maka
hampir dapat dipastikan bahwa posisi pasar tradisional semakin terdesak bahkan
dapat mematikannya.
Eksistensi pasar tradisional merupakan salah satu indikator paling nyata
kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah, maka dari itu masyarakat berharap
agar pemerintah sebagai regulator yang seharusnya mampu mewadahi semua
aspirasi yang berkembang tanpa ada yang merasa dirugikan. Pemerintah
diharuskan mampu melindungi dan memberdayakan peritel kelas menengah dan
kecil karena jumlahnya yang masyoritas, di sisi lain peritel besar pun yang telah
dan akan beroperasi mempunyai sumbangan dalam perekonomian, yaitu selain
menyerap tenaga kerja, peritel besar juga ikut memberdayakan dan meningkatkan
kualitas pemasok setempat yang umumnya sebagai pengusaha kecil dan
menengah.
Untuk keluar dari dilema tersebut, maka sebuah aturan ketat dibutuhkan untuk
menata agar kompetisi berlangsung secara lebih adil, dan bukan dalam bingkai
‘kompetisi sempurna’ yang menganggap semua pelaku dianggap setara untuk
‘bertarung’ satu sama lain, di sinilah peran Pemerintah Kota Batu untuk hadir
menyelamatkan relasi yang timpang dan menciptakan iklim usaha yang adil bagi
keduanya, sektor formal /modern cukup penting untuk diperhatikan, namun sektor
informal / tradisional jauh lebih penting untuk diberdayakan mengingat banyak
masyarakat yang kehidupannya bergantung pada sektor ini.
2
Dalam konteks hubungan antara pasar tradisional dengan pasar modern1,
maka secara normatif telah diterbitkan Undang-undang No 7 Tahun 2014 Tentang
Perdagangan, Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2007 tentang Penataan dan
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, dan secara
teknis diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor
53/M-DAG/PER/12/2008 sebagai salah satu bentuk peran Negara / Pemerintah
dalam melakukan penataan dan pembinaan bagi pasar tradisional dan pasar
modern, untuk lingkup wilayah Provinsi Jawa Timur, juga telah ditetapkan
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perlindungan, Pemberdayaan
Pasar Tradisional dan Penataan Pasar Modern di Provinsi Jawa Timur.
Dari keempat peraturan tersebut dirasa belum cukup untuk mengimbangi
dinamika masyarakat Kota Batu yang berkarakter spesifik dan sejak tahun 2001
telah ditetapkan sebagai daerah otonom, sehingga perlu diatur lebih lanjut dengan
Peraturan
Daerah
Kota
Batu
yang
sekaligus
diharapkan
sebagai
muara/penggabungan dari aturan-aturan terkait (omnibus regulations).
Keberadaan modernisasi yang tentu dipahami juga akibat desakan kekuatan
kapitalis modern mendorong berdirinya pasar modern di tengah – tengah
masyarakat Indonesia2, dalam jangka waktu singkat, para pelaku usaha ritel
modern dengan kemampuan kapital yang luar biasa memanjakan konsumen
1
Positioning Paper Ritel Komisi Pengawas Persaingan Usaha, 2008. Jakarta, hal 3
2
Napitupulu,Albert,2010, “Masa Depan Pasar Tradisional”, http://www.scribd.com/doc/html, 20 juni 2014
3
dengan berbagai hal positif terkait kenyamanan saat berbelanja, keamanan,
kemudahan, variasi produk yang kian beragam, kualitas produk yang makin
meningkat, dan harga yang makin murah karena adanya persaingan, tetapi,
meskipun kontribusi pasar modern terhadap pertumbuhan industri ritel di
Indonesia menguntungkan konsumen, pertumbuhan ritel modern ternyata
mendatangkan persoalan tersendiri berupa kian tersingkirnya hasil pertanian,
perikanan, dan peternakan dalam negeri dari meja makan masyarakat Indonesia.
Bahkan secara historis, keberadaan pasar tradisional punya banyak sejarah
perkembangan Kota Batu, dari hal itu diperlukan sebuah perda yang dapat
melindungi pedagang pasar Kota Batu ini, dalam prosesnya terbentuknya sampai
menghasilkan Perda yang sah, memakan waktu kurang lebih tiga bulan terhitung
dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2012.
Dalam proses penyusunan, berbagai pihak menilai bahwa keterlibatan publik
dan stakeholder yang terkait dirasa sangat kurang, walaupun keterlibatan publik
tidak menjadi suatu kewajiban tetapi menjadi ironi ketika suatu aturan yang tujuan
dasarnya melindungi keberadaan pasar tradisional, justru tidak melibatkan peran
masyarakatdan khususnya para pedagang tradisional dalam perumusan suatu
Perda.
Menarik untuk dicermati bahwa lahirnya Peraturan Daerah Kota Batu No. 8
Tahun 2012 Tentang Perlindungan Pasar Tradisional Penataan Dan Pengawasan,
Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern ini, semenjak diterbitkannya hampir empat
tahun lalu, belum mempunyai dampak positif terhadap eksistensi pasar tradisional
4
dan UMKM (Unit Mikro, Kecil, dan Menengah). Melihat fenomena yang terjadi,
ekspansi pasar modern di Kota Batu justru semakin tidak terkendali, Hal tersebut
bisa dapat dilihat dari data yang dikeluarkan lembaga Nielsen, dimana sepanjang
tahun 2010 pertumbuhan minimarket meningkat 42 %, dimana menjadi 16.922
unit dibanding sebelumnya sebesar 11.927 unit. contoh kasusnya.3 Pembukaan
gerai-gerai minimarket baru seperti Alfamart, Indomaret, Alfa Midi dan Alfa
Express juga turut berperan dalam marginalisasi pasar lokal. Bahkan khusus untuk
AlfaMart, saat ini sudah membuka kurang lebih 60 gerai.
Sebagai akibat kebijakan Pemda yang mengijinkan pembangunan banyak toko
modern dan pusat perbelanjaan, sebagai tambahan data dari Asosiasi Pedagang
Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), sejak tahun 2004 sebagai contoh, delapan pasar
di Jakarta tutup karena ditinggalkan pembelinya dan overhead cost cukup tinggi,
Yaitu pasar Blora, Cilincing, Cipinang Baru, Kramat Jaya, Muncang, Prumpung
Tengah, Sinar Utara dan Karet Pedurenan.
Pedagang yang menganggur diperkirakan sedikitnya mencapai 2.100
pedagang. Pedagang yang bertahan sampai saat ini mengalami penurunan omzet
hingga 75 persen. Sedangkan pasar-pasar tradisional lain di wilayah Jakarta,
tingkat huniannya hanya 40-60% serta ditinggalkan pembelinya. Catatan APPSI
menyebutkan, dari keseluruhan 151 pasar tradisional di Jakarta, terdapat 51 pasar
yang berdekatan dengan toko modern dan pusat perbelanjaan, ada 45 pasar dengan
rata-rata radius kedekatan kurang dari 2,5 km.
3
AC. Nielsen, 2010, Data Penelitian Atas Perkembangan Pasar Modern Di Indonesia, hal 3
5
Banyak kasus yang terjadi bukan hanya di Jakarta, tetapi hampir seluruh
wilayah di Indonesia, yang menyebabkan pasar tradisional mengalami penyusutan
atupun gulung tikar4, hingga tahun 2006, berdasarkan data AC Nielsen pasar di
Indonesia mengalami pertumbuhan mencapai 31,4 % per tahun, sedangkan pasar
tradisional menyusut hingga 8,1 % per tahun, sangatlah mengenaskan ketika pasar
tradisional harus dihadapkan pada pasar modern “face to face” dan lebih tragis lagi
hampir tidak adanya keberpihakan pemerintah kepada pasar tradisional, berakibat
pada kian menajamnya kesenjangan social, pemerataan pendapatan takakan
tercapai jika media utama aktivitas perekonomian rakyat ekonomi lemah,
dibiarkan tersisih. Pemberdayaan pasar tradisional sebagai wadah ekonomi mikro
mutlak diperlukan5.
Menurut Pasal 1 ayat 12 pada Peraturan Daerah Kota Batu No 8 Tahun 2012
Kota Batu tentang Perlindungan Pasar Tradisonal, Penataan Dan Pengawasan
Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern yang isinya, perencanaan pembangunan
pusat perbelanjaan dan toko modern harus didahului dengan studi mengenai
dampak lingkungan baik dari sisi tata ruang maupun non fisik, meliputi aspek
lingkungan, sosial, ekonomi dan budaya, untuk mencegah dampak negatif
terhadap eksistensi pasar tradisional, usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi
serta usaha lainnya.
4
Sinaga, Pariaman, 2006, Penelitian Dampak Keberadaan Pasar Modern (Supermarket dan Hypermarket)
Terhadap Usaha Ritel Koperasi/Waserda dan Pasar Tradisional. Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM: nomor 1
tahun 1-2006: 8
5
ibid hal 97
6
Dari hal inilah Pemerintah Kota Batu membuat produk hukum yang intinya
untuk melindungi pedagang pasar tradisional yang terdapat pada Pasal 8 (ayat 4)
pada Peraturan Daerah Kota Batu No 8 Tahun 2012 tentang Perlindungan Pasar
Tradisonal, Penataan, dan Pengawasan, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern.
Dalam hal ini penulis menitik beratkan Pemerintah Daerah berkewajiban
memberikan perlindungan kepada Pedagang pasar tradisonal dalam beberapa
aspek yaitu :
1. Lokasi usaha yang stategis dan menguntungkan pasar tradisonal kepastian
hukum dan jaminan usaha dari kemungkinan penggusuran yang tidak
menguntungkan
2. Persaingan dengan pelaku usaha pusat perbelanjaan dan toko modern baik
dalam aspek lokasi maupun aspek lainnya.
3. Kepastian
hukum
dalam
status
hak
sewa,
untuk
menjamin
keberlangsungan usaha jika terjadi musibah yang menghancurkan harta
benda yang diperdagangkan.
Hal yang dapat kita petik sebagai penelitian yaitu terjadi fenomena di Kota
Batu sekarang seiring berjalannya tahun, banyak sekali perkembangan
pembangunan yang mengarah ke hal wisata dan pembagunan toko dan pasar
modern, yang membuat pasar tradisional Kota Batu menjadi sedikit demi sedikit
tergantikan oleh pasar modern dan toko modern, maka dari itu penelitian
setidaknya agar mendapatkan jawaban atas banyak hal yang mengenai
Perlindungan bagi pedagang pasar tradisional di Kota Batu.
7
Tugas yang berat diemban oleh UPTD Pasar Kota Batu, dalam rangka
membina dan melindungi pedagang pasar tradisional, tugas ini merupakan
kewajiban yang harus diselesaikan secara tuntas di bidang pembinaan dan
perlindungan yang merupakan proses kerja yang terpadu, maksudnya antara faktor
penggerak dan sumber daya yang digunakan secara seimbang dan dinamis,
sehingga usaha mewujudkan tujuan UPTD Pasar dapat tercapai secara optimal,
meskipun nantinya meningkatkan daya saing pasar tradisional lewat aturan
Peraturan Daerah Kota Batu No 8 Tahun 2012 Tentang Perlindungan Pasar
Tradisonal, Penataan, dan Pengawasan, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern
tersebut, yang kenyataan justru sebaliknya implementasi Perda dilapangan dirasa
tidak berjalan sesuai harapan.
Secara garis besar pemerintah daerah dibantu oleh Satuan Kerja Perangkat
Dinas yang berperan penting dalam hal penegakkan hukum masih lemah, dimana
dalam Peraturan Daerah Kota Batu No 8 tahun 2012 Tentang Perlindungan Pasar
Tradisonal, Penataan, dan Pengawasan, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern,
ditekankan bahwa
pemerintah daerah diberikan kewenangan penuh dalam
mengatur pemberian izin usaha dan pendirian pasar modern.
Alasannya, pemerintah daerah adalah pihak yang paling mengetahui kondisi
setempat dan mampu melakukan pemantauan secara berkala, sehingga banyak
orang menilai bahwa aturan yang tertulis di dalam Perda serasa menjadi aturan
ompong belaka karena tidak di implementasikan secara serius.
8
Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna menyusun skripsi
dengan
mengambil judul “PELAKSANAAN KEWAJIBAN PEMERINTAH
DAERAH TENTANG MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA PEDAGANG
TRDISIONAL DI KOTA BATU”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Bentuk Pelaksanaan Pasal 8 Ayat 4 Tentang Memberikan
Perlindungan Kepada Pedagang Tradisional Di Kota Batu?
2. Apa Hambatan Pelaksanaan Perlindungan Kepada Pedagang Tradisional Di
Kota Batu ?
3. Upaya Apa Yang Dilakukan UPTD Pasar Kota Batu Dalam Mengatasi
Hambatan Tersebut?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
a.
Mengetahui dan mengkaji pelaksanaan implementasi dari kebijakan Pasal 8
ayat 4 Perda No.8 tahun 2012 di Kota Batu.
b.
Mengetahui dan mengkaji hambatan dari pelaksanaan kebijakan Pasal 8 ayat 4
Perda No.8 tahun 2012, terhadap pelaksanaan perlindungan kepada pedagang
pasar tradisonal yang ada di Kota Batu.
c.
Mengetahui dan mengkaji upaya dan solusi apa yang diberikan pemerintah
dalam pengimplementasian Pasal 8 ayat 4 Perda No.8 tahun 2012, terhadap
perlindungan pedagang pasar tradisonal yang ada di Kota Batu.
9
D. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka
diharapkan dapat sebagai :
1. Kegunaan Penelitian
a. Diharapkan hasil penelitian ini memberikan kontribusi terhadap wacana
keilmuan di kalangan civitas akademika, khususnya mahasiswa dalam
mengembagkan kajian pranata Hukum Tata Negara.
b. Hasil penelitian ini juga diharapkan berguna bagi pengembangan
pengetahuan ilmiah dibidang Hukum Tata Negara dan pranata sosial di
kalangan praktisi hukum, khsusnya dalam penemuan dan penerapan
hukum serta nilai-nilai hukum dalam produk pemerintahan terhadap
suatu peristiwa hukum yang terjadi di kalangan masayrakat.
c. Hasil penelitian ini menjadi kritik maupun saran bagi pemerintah
khususnya di Kota Batu agar dapat melindungi hak-hak semua
warganya tanpa terkecuali agar Kota Batu menjadi Kota Adil dan
Makmur.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Mengembangkan pola pikir, penalaran dan pengetahuan bagi penulis dalam
menyusun suatu penulisan hukum
yang secara tidak lagsung merubah
presepsi terhadap Hukum Tata Negara, bahwa bidang HTN ini sangat
berpengaruh pada zaman demokrasi seperti saat ini, tanpa mengecilkan
10
maksud Ilmu hukum yang lain. Sehingga keilmuan Hukum dapat
berkembang lebih maju dan dapat membuat produk-produk hukum yang
lebih adil.
2. Bagi Masyarkat
Dapat mengetahui produk-produk hukum yang dihasilkan oleh pemerintah,
iyalah produk yang adil dan dibuat sesuai dengan kehidupan masyrakat
sekitar Pemerintahan itu sendiri. Dan dapat mengetahui seluk beluk sebuah
peraturan kepemerintahan.
3. Bagi Pemerintah
Agar membuat peraturan lebih seksama dan teliti dalam membuat
peraturan agar semua aspirasi masyarakat tertampung dan menjadi produk
hukum yang pro rakyat.
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penulis
menggunakan
metode
pendekatan
metode
pendekatan
yuridis sosiologis, yaitu menganalisis permasalahan dalam penelitian ini dari
sudut pandang atau menurut ketentuan hukum/perundang‐undangan yang berla
ku. Dengan cara melakukan interview, Observasi, dan dokumentasi dalam hal
ini mengkaji tentang implementasi Pasal 8 (ayat 4) Perda No 8 Tahun 2012
Tentang “Perlindungan Pasar Tradisonal, Penataan, dan Pengawasan, Pusat
11
Perbelanjaan Dan Toko Modern”, khususnya melindungi pedagang pasar
tradisonal Kota Batu.
2. Lokasi Penelitian
Sehubungan permasalahan yang diangkat oleh peneliti, maka peneliti
memilih lokasi yaitu UPTD Pasar Kota Batu, karena dalam penelitian ini
peneliti mengambil judul Implementasi Pasal 8 Ayat 4 Perda No 8 Tahun 2012
menegenai Perlindungan Hukum Pedagang Pasar Tradisional di Kota Batu,
penjabaran isi pasal 8 ayat 4 yaitu terkait Lokasi Usaha yang startegis,
persaingan usaha dengan pusat perbelanjaan dan toko-toko modern, dan
kepastian hukum status hak sewa untuk menjamin keberlangsungan usaha jika
terjadi forcemeyure atas harta benda yang di perdagangkan.
Dari permasalahan tersebut peneliti melakukan riset pendahuluan di suku
Dinas Perdagangan Kota Batu, Dinas UPTD Pasar, dan Pedagang yang berada
di pasar tradisional Kota Batu.
3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam skripsi ini adalah penulis
menggunakan sumber data yang berasal berasal lebih dari satu data demi
terciptanya penelitian yang dapat dipertanggung
jawabkan segala isi dari
penelitianya, dan selain itu juga penulis menggunakan dua jenis data yaitu data
primer dan data sekunder, data primer yang didukung data sekunder.
12
3.1
Data Primer
Data Primer yaitu sumber data yang diperoeh langsung dari
masyarakat6, didapatkan dengan dilakukannya wawancara. Wawancara yaitu
data yang diperoleh langsung dari informan melalui wawancara secara
mendalam untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya terutama yang
berkaitan dengan penerapan kebijakan perda No.8 tentang perlindungan,
pedagang di Kota Batu.
Proses wawancara ini menggunakan pedoman wawancara (interview
guide), agar wawancara tetap berada pada fokus penelitian. Informan yang
akan penulis wawancarai dalam pengumpulan data, ada dua yaitu:
a. UPTD Pasar Kota Batu diwakili oleh KA TU UPTD Pasar Kota Batu
Bapak Sudarwito ST.MT
b. Beberapa Pedagang Tradisonal Kota Batu yang tidak saya cantumkan
namanya, dikarenakan untuk menjaga responden ini dari intervensi dari
pihak lain yang antara lain, narasumber 1 - 6.
3.2
Data Sekunder
Data sekunder dilakukan dengan studi pustaka dengan mengumpulkan
dan menganalisis arsip atau dokumen mengenai berbagai informasi yang
berkaitan dengan kajian dan fokus penelitian. Arsip dan dokumen yang
6
Soekanto, Soerjano, 1986. Penghantar Penelitian Hukum, cetakan ketiga, Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta, hal 51
13
dimaksud dapat berupa artikel dan berita di surat kabar ataupu di internet,
peraturan perundang undangan terkait, antara lain :
a) Undang-
Undang
Nomor
7
Tahun
2014
Tentang
Perdagangan.
b) Perpres No 112 Tahun 2007 Tentang Penataan Dan
Pembinaan Pasar Trdisional, Pusat perbelanjaan dan Toko
Modern
c) PerMen Perdagangan Ri No 53 Tahun 2008 Tentang
Penataan
Dan
Pembinaan
Pasar
Trdisional,
Pusat
perbelanjaan dan Toko Modern
d) Perda No 8 tahun 2012 Tentang Perlindungan Pasar
Tradisonal Penataan Dan Pengawasan Pusat Perbelanjaan
Dan Toko Modern.
Dan masih banyak perundangan-undangan yang terkait dengan
penelitian tersebut untuk dapat di gunakan untuk pelengkap dalil-dalil
penulisan penelitian ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Analisa
data
akan
berlangsung
hampir
bersamaan
dengan
pengumpulan data. Hal ini untuk membantu peneliti melihat sejumlah
kekurangan penelitian ini, sekaligus untuk menarik dugaan-dugaan
14
sementara yang akan dikaji lebih mendalam. Proses ini akan dimulai dengan
penulisan data yang lebih teratur dari proses pengumpulan informasi yang
dilakukan melalui proses wawancara, dokumentasi serta observasi. Hal ini
untuk memudahkan peneliti mencermati sejumlah informasi tersebut.
Informasi ini selanjutnya akan di triangulasi untuk memastikan keabsahan
(validity) data. Dari pernyataan di atas saya menjelaskan metode-metode
yang penulis gunakan yaitu :
1) Interview (wawancara)
Penulis gunakan untuk memperoleh data yang cepat dan tepat
dengan cara berhadapan langsung dengan narasumber KA TU UPTD
pasar Kota Batu serta beberapa pedagang di pasar tradisonal Kota
Batu,yaitu Bapak Sun, Ibu Mar, Ibu Ruk, Ibu Al, Bapak Hl, Bapak Pi.
Dari hal tersebut data dapat secara langsung diperoleh, dalam hal ini
penulis menggunakan metode interview bebas terpimpin yang artinya,
penginterview membawa kearangka pertanyaan untuk disajikan, tapi cara
bagaiman pertanyaan itu di ajukan dan timeing interview sama sekali di
serahkan kepada kebijaksanaan responden. Dalam kerangka pertanyaan ia
mempunyai kebebasan untuk mengali alasan-alasan dan dorongan denga
problem yang tidak kaku7.
7
Ibid Hal 207
15
2)
Observasi
Penulis mempergunakan untuk mengumpulkan data dengan
menyelidiki atau mengamati secara langsung dan aktif berpartisipasi serta
mengingat-ingat, dengan mengunakan metode tersebut penulis secara
lagsung dapat mengetahui kebenaran data yang diselidiki, penulis juga
dapat menyatakan kepada hal-hal yang diragukan atau dianggap tidak
jelas, dan terakhir penulis dapat melaksanakan metode tersebut.
3)
Dokumentasi
Untuk mendapatkan hasil penelitian penulis menggunakan data
dokumentasi. Untuk mendapatkan data, penulis mencatat secara langsung
dari hasil penelitian sebagai berikut :
a. Penulis melihat dan membaca data yang diberikan KA UPTD
Pasar Kota Batu
b. Penulis melihat dan membaca dokumen-dokumen dan mengutip
hal-hal yang berkaitan dengan penulisan ini.
5. Analisa Data
Penulis menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif yaitu
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi alamiah, dimana peniliti adalah sebagai instrumen
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data
bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif menekankan makna dari pada
generalisasi.
16
Langkah selanjutnya adalah penyajian data yang diperoleh dari hasil
analisis serta interpretasi terhadap sejumlah informasi selama penelitian,
penggunaan penyajian data ini untuk memudahkan peneliti memahami data,
selain itu, juga akan membantu dalam menentukan tindakan lain berdasarkan
pemahaman tersebut, seperti melakukan proses analisis lebih dalam.
Kesimpulan sementara ini selanjutnya akan dicermati untuk menghasilkan
kesimpulan penelitian, dan akan dituliskan secara deskriptif-analitis,
penelitian ini akan berakhir ketika data sudah mencukupi untuk menjawab
pertanyaan penelitian.
G. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menyajikan dalam empat bab,
dengan harapan mempunyai sistematika yang dapat membantu dan memudahkan
untk mengetahui dan memahaminya. Adapun sistematika yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab 1 meliputi : latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, rujukan/kerangka teori metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang tinjauan umum dan kajian pustaka yang menjelaskan tentang
tinjauan umum tentang Perda, implementasi, teori efektifitas , perlindungan
hukum, perundangan-undangan terkait aspek lokasi usaha, persaingan usaha,
kepastian hukum hak sewa
17
BAB III PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam Bab ini peneliti akan menjelaskan hasil penelitiannya serta analisa dari
hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu pelaksanaan
Pasal 8 (Ayat 4) Perda No.8 Tahun 2012 tentang perlindungan hukum dalam
aspek lokasi usaha, persaingan usaha, kepastian hukum hak sewa pedagang pasar
tradisional, apa hambatan pelaksanaan Pasal 8 (Ayat 4) Perda No.8 Tahun 2012
perlindungan hukum pedagang pasar tradisional, hasil interview dengan pedagang
mengenai permasalahan , upaya/solusi apa yang dilakukan oleh pemerintahan Kota
Batu terhadap pelaksanaan Perda tersebut.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari uraian skripsi pada Bab terdahulu, serta
saran dari penulis kepada pihak-pihak yang bersangkutan dalam kasus yang diteliti
dalam penulisan skripsi ini.
18
PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM
PELAKSANAAN KEWAJIBAN PEMERINTAH DAERAH MEMBERIKAN
PERLINDUNGAN KEPADA PEDAGANG TRDISIONAL DI KOTA BATU
( STUDI PASAL 8 AYAT (4) PERDA KOTA BATU NO 8 TAHUN 2012)
Oleh:
ZAINUL ABDILLAH
08400061
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS HUKUM
2015
PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM
PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM
PELAKSANAAN KEWAJIBAN PEMERINTAH DAERAH MEMBERIKAN
PERLINDUNGAN KEPADA PEDAGANG TRDISIONAL DI KOTA BATU
( STUDI PASAL 8 AYAT (4) PERDA KOTA BATU NO 8 TAHUN 2012)
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar kesarjanaan
dalam bidang Ilmu Hukum
Oleh:
ZAINUL ABDILLAH
08400061
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS HUKUM
2015
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT dan Nabi besar Muhammad SAW,atas rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul
PENULISAN
KARYA
ILMIAH
HUKUM
PELAKSANAAN
KEWAJIBAN
PEMERINTAH DAERAH MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA PEDAGANG
TRDISIONAL DI KOTA BATU( STUDI PASAL 8 AYAT (4) PERDA KOTA BATU NO 8
TAHUN 2012)
Sebagai persyaratan guna menyelesaikan program sarjana strata satu di bidang ilmu
Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini
tidak akan terwujud dengan baik sebagaimana yang diharapkan tanpa adanya bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak,baik berupa bantuan moril maupun materiil
yang sangat besar dalam penulisan skripsi ini hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
tepat waktu.
Pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya atas bantuan dan bimbingan kepada :
1. Kepada kedua orang tuaku Dahlan Musa. Ba dan Dra.Siti Maryam dan ketiga Kakak
serta Kakak Ipar dan Keponakan saya, yang selalu mendukung serta memberikan
bantuan moril serta materiil yang begitu besar dalam perjalanan saya untuk
menggapai cita-cita.
2. Ibu Catur Wido Haruni, SH. M.Si., M.Hum selaku dosen pembimbing I yang telah
membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hati serta memberikan
saran-saran hingga selesainya skripsi ini.
3. Bapak Dr.Sulardi, SH. M.Si., selaku dosen pembimbing II yang banyak memberi
masukan pada penulis untuk menyempurnakan penulisan ini.
4. Bapak Dr. Sulardi, SH. M.Si., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Malang atas segala pengabdiannya selama penulis menjadi
mahasiswa.
5. Bapak Dr. Tongat, SH., M.Hum., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang atas segala pengabdiannya selama penulis
menjadi mahasiswa.
6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Hukum yang telah mendidik dan memberi bekal ilmu
pengetahuan kepada penulis sejak mulai memasuki bangku perkuliahan hingga
selesainya skripsi ini.
7. Bapak
Prof.
Dr.
Muhadjir
Effendy,
M.AP,
selaku
Rektor
Universitas
Muhammadiyah Malang berserta jajaran Pembantu Rektor untuk segala bimbingan,
nasehat serta pesan-pesan positif agar penulis dapat menjadi lebih baik selama
menempuh pendidikan di perguruan tinggi ini.
8. Bapak Sudarwito S.T, M.T selaku Kepala TU UPTD Pasar Kota Batu, yang telah
memberikan izin bagi penulis untuk melakukan observasi.
9. Serta Jajaran TU Fakultas Hukum yang saya tidak bisa ucapkan satu persatu terima
kasih banyak bantuannya.
10. Serta Jajaran DINAS KOPERINDAG dan UPTD Pasar Kota Batu Terima Kasih
bantuanya atas data-data yang saya pergunakan untuk penelitian skripsi saya.
11. Serta Teman-teman seluruh angkatan Fakultas Hukum UMM, Khususnya angkatan
2008 semoga menjadi sukses dan membawa nama baik alammater kita yaitu
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang
Di dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan,untuk itu diharapkan saran dan kritik dari semua pihak guna menyempurnakan
skripsi ini.penulis berharap skripsi ini berguna dan dan bermanfaat bagi pembaca.
Malang, 10 Agustus 2015
Zainul Abdillah
DAFTAR ISI
Lembar Judul ..............................................................................................................
i
Lembar Pengesahan .....................................................................................................
ii
Lembar Pengesahan Majelis Penguji…………………………………………………
iii
Pernyataan Orisinilitas .................................................................................................
iv
Ungkapan Pribadi.........................................................................................................
v
Abstraksi ......................................................................................................................
vi
Abstract ........................................................................................................................
vii
Kata Pengantar .............................................................................................................
viii
Daftar Isi ......................................................................................................................
ix
Daftar Bagan................................. ...............................................................................
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................
9
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................
9
D. Kegunaan Penelitian ..........................................................................................
10
E. Manfaat Penelitian……………………………………………………………...
10
F. Metode Penelitian ...............................................................................................
11
1. Pendekatan Penelitian..............................................................................
11
2. Lokasi Penelitian .....................................................................................
13
3. Sumber Data…………………………………………………………….
12
3.1. Data Primer…………………………………………………………
13
3.2. Data Sekunder……………………………………………………...
13
4. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................
14
5. Analisa Data ............................................................................................
16
F. Sistematika Penulisan .........................................................................................
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perlindungan Hukum ……...............................................................................
19
A.1. Pengertian Perlindungan Hukum………………………………………..
19
B. Tujuan Hukum……………………………………………………..................
22
C. Teori Efektifitas………………………………………………………………
31
D. Peraturan Daerah Yang Baik………………..…………………………………
34
E. Peraturan Perundang-undangan Terkait Perlindungan Hukum Bagi Pedagang
Pasar Tradisional……………………………………………………………..
BAB III
39
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……………………………………………
46
B. Bentuk Pelaksanaan Pasal 8 Ayat 4 Tentang Memberikan Perlindungan
Kepada Pedagang Tradisional Di Kota Batu …………………………………..
50
C. Hambatan Pelaksanan Pasal 8 ayat 4 Perda No 8 Tahun 2012………………..
66
D. Upaya yang dilakukan UPTD Pasar Kota Batu dalam mengatasi hambatan ….
70
BAB IV
.
PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………
74
B. Saran……………………………………………………………………………..
76
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………..
78
Lampiran-lampiran………………………………………………………………...
82
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Denah Perunit Pasar Kota Batu……………………………………………..
48
Bagan 2 Struktur Fugsional UPTD Pasar Kota Batu……….……………………… ..
49
Bagan 3 Jumlah Pengunjung Pasar Tradisional Terkait Adanya Persaingan
Usaha Antara Pasar Tradisional Dengan Toko Modern Dan Pusat Perbelanjaan …
52
Bagan 4 Terkait Efektifitas pelaksanan Pasal 8 (ayat 4) Perda No 8 Tahun 2012
Tentang Perlindungan Pasar Tradisonal, Penataan, dan Pengawasan Pusat
Perbelanjaan dan toko modern……………………………………………………
61
Bagan 5, Jumlah Gerai toko modern dan pusat perbelanjaan di Kota Batu………
67
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Anita Heri, dkk, 2005, Menahan Serbuan Pasar Modern,
Basu Swastha, 1987, Azas-azas Marketing, Liberty, Yogyakarta,
Diana Hari Koentjoro, 2006, Penegakan Hukum Dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Gloria Juris
Vol 6.
Effendy Dan Onong Uchjana,1989, Kamus Komunikasi, PT.Mandar Maju, Bandung.
Faisal Basri,2002,
Perekonomian Indonesia : Tantangan dan Harapan Kebangkitan Ekonomi
Indonesia, Erlangga.
Gunawan Widjaja Dan Ahmad Yani, 2000, Jaminan Fidusia (seri hukum bisnis), PT. Raja Grafindo
Persada,
H.M.N. Purwosutjipto, 2002, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia, Jilid 1.
Komariah, 2001, Hukum Perdata, UMM Press, Malang,
Kurniawan Agung, 2005, Transformasi Pelayanan Publik, Yogyakarta, Pembaruan.
M. Darwis, 1999, Penataan Kembali Pasar Kota Gede, Skripsi S-1 Fak.Teknik, Jur, Arsitektur,
Universitas Gajah Mada.
Mochtar Kusumaatmadja Dan Arief Sidharta, 2000, Pengantar Ilmu Hukum, Alumni, Bandung,
Normis S Pakpahan, 1998,
Rangkuman Seminar ELIPS : Penemuan Hukum Persaingan Suatu
Analitik Komparatif, Jurnal Hukum Bisnis Vol 4, Jakarta, Fak. Hukum UNIKA Atma Jaya.
P. Agung Pambudi, 2006, Peraturan Daerah Dan Hambatan Investasi, Jentera Edisi 14 Tahun IV.
Philips M Hadjon, 1987 Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Di Indonesia, Bina Ilmu.
Rahayu Hartini, 2005 Hukum Komersial, UMM Press, Malang.
Ridwan Khairandy, 2006, Iklim Investasi Dan jaminan Kepastian Hukum Dalam Era Otonomi
Daerah, Hukum Republika Vol 5 No 2.
Sholihin A W, 2005, Analisi Kebijakan, Jakarta, Bumi Aksara.
Sinaga Pariaman,2006, Penelitian Dampak Keberadaan Pasar Modern Terhadap Ritel
Koperasi/Waserda Dan Pasar Tradisional, Jurnal Pengkajian Koperasi Dan UKM No 1Tahun 12006.
Slamet, 2003, Penerimaan Strategi Pengelolaan Pasar Trayeman Kabupaten Tegal Berdasarkan
Aspek Kepuasaan Pelanggan, Thesis Fak. Teknik Sipil Dan Perecanaan ITS, Surabaya.
Soekanto Soerjono,1986, Pengantar Penelitian Hukum Cetakan Ketiga, Unversitas Indonesia.
Soeroso,2006, Pengantar Ilmu Hukum, Sinar Grafika,
Subekti, 1995, Aneka Perjanjian, Citra Aditya.
Sudikno, 2003, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Liberty, Yogyakarta.
Sujana ST Asep, 2005, Paradigma Baru Dalam Manajemen Ritel Modern, Graha Ilmu, Yogyakrta.
Susanto Dan Astrid S, 1975, Pendapat Umum, Bina Cipta, Bandung.
Uti Ilmu Royen, 2009, Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Outsourching,Thesis, UNDIP.
Wirjono Prodjodikoro, 2011, Azas-Azas Hukum Perjanjian, Mandar maju.
Zhairin Harahap, 2001, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Raja Grafindo.
Zulkarnain Sitompul, 2008, Investasi Asing Di Indonesia memetik Manfaat Liberalisasi, Jurnal
Legalisasi Indonesia, Vol 5 No 2.
---------------, 2008, Positioning Paper Ritel Komisi Pengawasan Persaingan Usaha, Jakarta.
--------------, 1999, Pengetahuan Dasar Hukum Dagang, Djambatan, Jakarta.
Internet :
Mulyono, Model Implementasi Kebijakan Http:// Mulyono, staff, UNS.ac.id/, 2004, Diakses
11 Agustus 2014
Napitupulu Albert, Masa Depan Pasar Tradisional, http:// www.scribd.com/doc/html,2010,
Diakses 11 Agutus 2014
Triadi, (ed), pasar Tradisional Dan Permasalahannya,Blog.UMY.ac.id, 2014, Diakses 11
Agustus 2014
Perundang-Undangan :
Undang-Undang No 11 Tahun 2001 Tentang Pembentukan Kota Batu
Undang-Undang No 7 tahun 2014 Tentang Perdagangan
Undang-Undang No 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat
UU No 5 Tahun 1960 atau UU Pokok Agraria
Permen No 20 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Dan Pemberdayaan Pasar Tradisional
Perda No 8 Tahun 2012 Tentang Perlindungan Pasar Tradisional, Penataan dan
Pengawasan Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern
Perda No 5 Tahun 2013 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Batu
Peraturan Presiden No 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern
Peraturan No 40 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna bagunan Dan Hak Pakai
Atas Tanah
Peraturan Menteri Perdagangan RI No 53 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penataan
Dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern