Selain itu teknologi saat ini juga merambah ke realitas kehidupan manusia, salah satunya adalah pengembangan suatu sistem otomasi pada rumah. sistem otomasi rumah
sudah bukan hal umum ada di kalangan elite. Dengan berbagai fasilitas yang ada, sistem otomasi rumah nantinya bisa memudahkan pemiliknya untuk menjaga dan memberikan
kenyamanan bagi setiap orang yang tinggal didalamnya. Fasilitas-fasilitas tersebut didapat karena adanya beberapa piranti sensor yang nantinya dapat mendeteksi suatu
keadaan yang tidak sesuai dengan kriteria keadaan yang diharapkan yaitu nyaman, aman dan efesien.
1.2. Rumusan Masalah Dalam merancang dan membuat Sistem Perancangan Pemantau Kapasitas
Tangki Air Menggunakan Sensor Ultrasonic Dengan SMS Gateway Berbasis Mikrockontroler Atmega 8535
penulis akan membahas dan pengontrolan tangki air dari jarak jauh. Komponen yang di gunakan dalam perancangan akan di bahas
fungsinya secara umum dan karakteristik tidak di bahas.
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan dari penulisan tugas akhir ini sebagai berikut : 1. Memanfaatkan teknologi SMS untuk mengendalikan tong air.
2. Memanfaatkan ultarasonik sebagai sensor kapasitas. 3. Agar Lebih Mengerti tentang pengaplikasian Mikrokontroler dan sensor-sensor
dalam kehidupan sehari-hari.
1.4. Batasan Masalah
Dalam perencanaan penulisan ini terdapat beberapa batasan masalah sebagai berikut: 1. Rangakaian Mikrokontroller yang di gunakan adalah mikrokontroller
ATMega8535. 2. Modem GSM wavecome fastracke yang digunakan adalah M1306b yang
berguna sebagai SMS gateway Media Pengirim dan penerima SMS 3. Sensor yang di gunakan adalah Sensor ultrasonic sebagai pengukur kapasitas
4. Modem Wavecome tidak dapat melihat pulsa secara otomatis tidak dapat melakukan Dial ke nomor tertentu
5. Tidak membahas mengenai komunikasi Mobile Phone
1.5. Metodologi Penulisan
Adapun metode penulisan yang digunakan dalam menyusun dan menganalisa tugas akhir ini adalah:
1. Studi literatur yang berhubungan dengan perancanangan dan pembuatan alat ini. 2. Perencanaan dan pembuatan alat
Merencanakan peralatan yang telah dirancang baik software maupun hardware. 3. Pengujian alat
Peralatan yang telah dibuat kemudian diuji apakah telah sesuai yang telah direncanakan.
1.6.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini terdiri dari 5 bab, yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan pembahasan, metodologi pembahasan, dan sistematika penulisan dari penulisan laporan
proyek ini.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian Dan bahasa program yang digunakan,
serta karakteristik dari komponen-komponen pendukung.
BAB III : PERANCANGAN SISTEM
Membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara keseluruhan.
BAB IV : PENGUJIAN RANGKAIAN
Berisi tentang uji coba alat yang telah dibuat, pengoperasian dan spesifikasi alat.
BAB V : PENUTUP
Merupakan kesimpulan dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan kemungkinan pengembangan alat.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis akan membahas tentang komponen- komponen yang di gunakan dalam seluruh unit alat ini. Agar pembahasan tidak melebar dan menyimpang
dari topic utama laporan ini, maka setiap komponen hanya di bahas sesuai fungsi nya pada masing- masing unit nya
2.1 Mikrokontroler ATMega 8535
Mikrokontroler merupakan sebuah single chip yang didalamnya telah dilengkapi dengan CPU Central Processing Unit, RAM Random Access Memori, ROM Read
Only Memori , Input dan Output, TimerCounter, Serial com port secara spesifik
digunakan untuk aplikasi – aplikasi kontrol dan aplikasi serbaguna. Perangkat ini sering digunakan untuk kebutuhan kontrol tertentu seperti pada sebuah penggerak motor. Read
Only Memori ROM yang isinya tidak berubah meskipun IC kehilangan catu daya.
Memori penyimpanan program dinamakan sebagai memori program. Random Access Memori
RAM isinya akan langsung hilang ketika IC kehilangan catudaya yang dipakai untuk menyimpan data pada saat program bekerja. RAM yang dipakai untuk
menyimpan data ini disebut sebagai memori data. Mikrokontroler biasanya dilengkapi dengan UART Universal Asychronous
Receiver Transmitter yaitu port serial komunikasi serial asinkron, USART Universal
Syncrhronous and Asyncrhronous Serial Receiver and Transmitter yaitu port yang
digunakan untuk komunikasi serial sinkron dan asinkron yang kecepatannya 16 kali lebih cepat dari UART, SPI Serial Port Interface, SCI Serial Communication
Interface , Bus RC Intergrated circuit Bus merupakan 2 jalur yang terdapat 8 bit,
CAN Control Area Network merupakan standart pengkabelan SAE Society of Automatic Engineers
. Mikrokontroler saat ini sudah dikenal dan digunakan secara luas pada dunia
industri. Banyak sekali penelitian atau proyek mahasiswa yang menggunakan berbagai versi mikrokontroler yang dapat dibeli dengan harga yang relative murah.
Mikrokontroler saat ini merupakan chip utama pada hamper setiap peralatan elektronika canggih. Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua instruksi
dikemas dalam kode 16 bit 16 bit word dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock, berbeda dengan instruksi CS51 yang membutuhkan siklus 12 clock.
AVR berteknologi RISC Reduce Instruction Set Computing, sedangkan seri MCS51berteknologi CISC Complex Instruction Set Computing. Secara umum, AVR
dikelompokkan menjadi beberapa kelas, yaitu keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing – masing kelas adalah
memori, peripheral dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bias dikatakan hamper sama.
2.1.1. Fitur ATMega8535
Fitur-fitur yang dimiliki oleh mikrokontroler ATmega8535 adalah sebagai berikut:
1. Saluran IO sebanyak 32 buah, yaitu port A, port B, port C, dan port D. 2. ADC internal sebanyak 8 saluran.
3. Tiga buah TimerCounter dengan kemampuan pembandingan. 4. CPU yang terdiri atas 32 buah register.
5. SRAM sebesar 512 byte. 6. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.
7. Port antarmuka SPI 8. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
9. Antarmuka komparator analog. 10. Port USART untuk komunikasi serial.
11. Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
2.1.2. Konfigurasi Pin ATMega 8535
Konfigurasi pin ATmega8535 dengan kemasan 40 pin DIP Dual Inline Package
dapat dilihat pada gambar xxxxxx. Dari gambar di atas dapat dijelaskan fungsi dari masing-masing pin Atmega8535 sebagai berikut:
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya. 2. GND merukan pin Ground.
3. Port A PortA0…PortA7 merupakan pin inputoutput dua arah dan pin masukan ADC.
4. Port B PortB0…PortB7 merupakan pin inputoutput dua arah dan dan pin fungsi khusus,
5. Port C PortC0…PortC7 merupakan pin inputoutput dua arah dan pin fungsi khusus,
6. Port D PortD0…PortD7 merupakan pin inputoutput dua arah dan pin fungsi khusus,
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler. 8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC. 10. AREFF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
Gambar 2.1 Konfigurasi Pin ATmega8535 PDIP Berikut ini penjelasan mengenai konfigurasi pin ATMega8535 sebagai berikut :
1. Port A Pin33 sampai dengan pin 40 merupakan pin dari port A. Merupakan 8 bit
directional port IO. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor dapat diatur per bit. Output buffer port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port A DDRA harus di-setting terlebih dahulu sebelum port A digunakan. Bit-bit DDRA
diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port A yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
2. Port B Pin 1 sampai dengan pin 8 merupakan pin dari port B. Merupakan 8 bit
directional port IO. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor dapat diatur per bit. Output buffer port B dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port B DDRB harus di-setting terlebih dahulu sebelum port B digunakan. Bit-bit DDRB
diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port B yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port B juga memiliki fungsi-fungsi
alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel: Tabel 2.1 Penjelasan pin pada port B
Pin Keterangan
PB.7 SCK SPI Bus Serial Clock
PB.6 VISO SPI Bus Master InputSlave Output
PB.5 VOSI SPI Bus Master OutputSlave Input
PB.4 SS SPI Slave Select Input
PB.3 AIN1 Analog Comparator Negative InputOCC
TimerCounter0 Output Compare Match Output PB.2
AIN0 Analog Comparator Positive InputINT2 External Interrupt2 Input
PB.1 T1 TimerCounter1 External Counter Input
PB.0 T0 TimerCounter0 External Counter InputXCK JSART
External Clock InputOutput 3. Port C
Pin 22 sampai dengan pin 29 merupakan pin dari port C. Port C sendiri merupakan port input atau output. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-
up resistor dapat diatur per bit. Output buffer port C dapat memberi arus 20 mA
dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port C DDRC harus di-setting terlebih dahulu sebelum port C digunakan. Bit-bit
DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port C yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
4. Port D Pin 14 sampai dengan pin 20 merupakan pin dari port D. Merupakan 8 bit
directional port IO. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor dapat diatur per bit. Output buffer port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port D DDRD harus di-setting terlebih dahulu sebelum port D digunakan. Bit-bit DDRD
diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port D yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga memiliki fungsi-fungsi
alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel: Tabel 2.2 Penjelasan pin pada port D
Pin Keterangan
PD.0 RDX UART input line
PD.1 TDX UART output line
PD.2 INT0 external interrupt 0 input
PD.3 INT1 external interrupt 1 input
PD.4 OC1B TimerCounter1 output compareB match output
PD.5 OC1A TimerCounter1 output compareA match output
PD.6 ICP TimerCounter1 input capture pin
PD.7 OC2 TimerCounter2 output compare match output
2.1.3. Peta Memori ATMega 8535
ATMega8535 memiliki dua jenis memori yaitu Data Memori dan Program Memori ditambah satu fitur tambahan yaitu EEPROM Memori untuk penyimpan data.
1. Program Memori
ATMEGA 8535 memiliki On-Chip In-Sistem Reprogrammable Flash Memory untuk menyimpan program. Untuk alasan keamanan, program memori dibagi menjadi
dua bagian, yaitu Boot Flash Section dan Application Flash Section. Boot Flash Section digunakan untuk menyimpan program Boot Loader, yaitu program yang harus
dijalankan pada saat AVR reset atau pertama kali diaktifkan. Application Flash Section
digunakan untuk menyimpan program aplikasi yang dibuat user. AVR tidak dapat menjalakan program aplikasi ini sebelum menjalankan
program Boot Loader. Besarnya memori Boot Flash Section dapat diprogram dari 128 word sampai 1024 word tergantung setting pada konfigurasi bit di register BOOTSZ.
Jika Boot Loader diproteksi, maka program pada Application Flash Section juga sudah aman.
Gambar 2.2 Peta Memori Program
2. Data Memori Gambar berikut menunjukkan peta memori SRAM pada ATMEGA 8535.
Terdapat 608 lokasi address data memori. 96 lokasi address digunakan untuk Register File
dan IO Memori sementara 512 lokasi address lainnya digunakan untuk internal data SRAM. Register file terdiri dari 32 general purpose working register, IO register
terdiri dari 64 register.
Gambar 2.3 Peta Memori Data
3. EEPROM Data Memori
ATMEGA 8535 memiliki EEPROM 8 bit sebesar 512 byte untuk menyimpan data. Loaksinya terpisah dengan sistem address register, data register dan control
register yang dibuat khusus untuk EEPROM. Alamat EEPROM dimulai dari 000 sampai 1FF.
Gambar 2.4 EEPROM Data Memori
2.1.4. Status Register SREG ATMega8535
Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi yang dilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan bagian dari inti
CPU mikrokontroler.
Gambar 2.5 Status Register ATMega 8535
1. Bit 7-I : Global Interrupt Enable Bit harus diset untuk meng-enable interupsi. Setelah itu anda dapat
mengaktifkan interupsi mana yang akan digunakan dengan cara meng-enable bit kontrol register yang bersangkutan secara individu. Bit akan di-clear apabila
terjadi suatu interupsi yang dipicu oleh hardware, dan bit tidak akan mengizinkan terjadinya interupsi, serta akan diset kembali oleh instruksi RETI.
2. Bit 6-T : Bit Copy Storage Instruksi BLD dan BST menggunakan bit-T sebagai sumber atau tujuan dalam
operasi bit. Suatu bit dalam sebuah register GPR dapat disalin ke bit T menggunakan instruksi BTS, dan sebaliknya bit-T dapat disalin kembali ke
suatu bit dalam register GPR menggunakan instruksi BDL. 3. Bit 5-H : half Carry Flag
4. Bit 4-S : Sigh Bit Bit-S merupakan hasil operasi EOR antara Flag-N negatif dan flag V
komplemen dua overflow. 5. Bit 3-V : Two’s Complement Overflow Flag
Bit berguna untuk mendukung operasi aritmatika. 6. Bit 2-N : Negative Flag
Apabila suatu operasi menghasilkan bilangan negatif, maka flag-N akan di-set. 7. Bit 1-Z : Zero Flag
Bit akan di-set bila hasil operasi yang diperoleh adalah nol. 8. Bit 0-C : Carry Flag
Apabila suatu operasi menghasilkan carry, maka bit akan di-set. Port IO pada mikrokontroler ATMega8535 dapat difungsikan sebagai input
ataupun dengan keluaran high atau low. Untuk mengatur fungsi port IO sebagai input ataupun output perlu dilakukan setting pada DDR dan Port. Logika port IO dapat
berubah-ubah dalam program secara byte atau hanya bit tertentu. Mengubah sebuah keluaran bit IO dapat dilakukan menggunakan perintah cbi clear bit IO untuk
menghasilkan output low atau perintah sbi set bit IO untuk menghasilkan output high. Perubahan secara byte dilakukan dengan perintah in atau out yang menggunakan
register bantu.
2.2 Modem GSM
Modem adalah sebuah alat yang dapat membuat komputer terkoneksi dengan internet melalui line telepon standar. Modem banyak digunakan komputer rumah dan
jaringan sederhana untuk dapat berkomunikasi dengan jutaan komputer lain dalam lalu lintas internet. Kata Modem itu sendiri merupakan kependekan dari Modulator
Demodulator. Ini berarti Modem bekerja dengan cara mengubah informasi digital dari komputer pengirim ke dalam bentuk sinyal analog yang ditransmisikan melaluli line
telepon. Selanjutnya Modem pada komputer penerima akan mengubah ulang sinyal
analog ke sinyal digital. Modem GSM adalah sebuah perangkat Modem Wireless Plug and Play dengan konektivitas GSMGPRS untuk aplikasi-aplikasi machine to machine.
GSM Modul atau Modem GSM adalah jenis khusus dari modem yang menerima kartu SIM, dan mengoperasikan selama berlangganan ke operator mobile, seperti ponsel.
Modem GSM dihubungkan dengan suatu interface yang memungkinkan aplikasi seperti SMS untuk mengirim dan menerima pesan melalui Modem. Beberapa fungsi kegunaan
modem ini di masyarakat adalah antara lain: · SMS Broadcast application
· SMS Quiz application · SMS Polling
· SMS auto-reply · M2M integration
· Aplikasi Server Pulsa · Telemetri
· Payment Point Data Pada pembuatan proyek ini, digunakan Modem GSM Serial Wavecom Fastrack
M1306B. Untuk Modem seri ini memiliki dua type konektor yaitu serial dan USB[12].
Gambar 2.6 Modem Gsm Fastrack M1306b Spesifikasi modem WAVECOM FASTRACK M1306B:
· Dual-band GSM 9001800MHZ GPRS Class 10 · GSM Dual Band antenna
· Power Supply with 4 pin connector untuk serial
· Standard USB 2.0 interface untuk USB · Input Voltage : 5V-32V
· Maximum transmitting speed 253KBps · Support AT-Command
· Dimensi : 74×54×25mm
2.2.5. AT-Command
AT-Command adalah singkatan dari Attention Command. AT Command adalah perintah yang digunakan dalam komunikasi dengan serial port. Pada awalnya standar
perintah ini untuk modem-modem telepon PSTN, akan tetapi perintah ini sekarang dikembangkan juga untuk modem-modem GSM.
Perintah AT-Command dapat diberikan kepada handphone atau GSMCDMA modem untuk melakukan sesuatu hal, termasuk untuk mengirim dan menerima SMS.
Dengan memberikan perintah ini di dalam komputermikrokontroller maka perangkat kita dapat melakukan pengiriman atau penerimaan SMS secara otomatis untuk
mencapai tujuan tertentu. Untuk memulai suatu perintah AT-Command, diperlukan prefiks
“AT” atau “at” dalam setiap perintah AT-Command.[6]
Tabel 2.3 Tabel Set AT-Command
2.2.6. Short Message Service SMS
Short Message Service SMS merupakan salah satu tipe Instant Messaging IM yang memungkinkan user untuk bertukar pesan singkat. SMS dihantarkan pada channel
signal Global System for Mobile Communication GSM. Dewasa ini perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat teknologi SMS ini banyak digemari masyarakat
karena teknologi ini bersifat praktis, murah dan mudah untuk digunakan. Sebuah pesan SMS maksimal terdiri dari 140 bytes, yang berarti dapat memuat
140 karakter 8-bit, 160 karakter 7-bit atau 70 karakter 16-bit untuk bahasa Jepang, bahasa Mandarin dan bahasa Korea yang memakai Hanzi Aksara KanjiHanja. User
pun dapat mengirim pesan SMS yang lebih dari 140 bytes dengan catatan membayar lebih dari sekali biaya kirim SMS. [5] 21 SMS menjamin pengiriman pesan oleh
jaringan, jika terjadi kegagalan maka disimpan di jaringan atau yang disebut SMS Center SMSC. Di SMSC pesan disimpan dan dicoba untuk mengirimkannya selama
beberapa kali. Batas waktu yang telah ditentukan untuk menyimpannya biasanya sekitar 1 hari atau 2 hari, lalu pesan dihapus.
2.2.7. Database
Database merupakan sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai untuk keperluan organisasi yang dimana dapat dipakai
hanya sekali atau berulang yang dimana dalam bentuk digital. Salah satu komponen penting dalam penggunaan database adalah DataBase Management System DBMS.
DBMS ini bertugas untuk menangani semua akses ke database dan bertanggug jawab untuk menerapkan pemeriksaan otorisasi dan prosedur validasi.
2.2.8. Microsoft Office Access
Salah satu software atau aplikasi yang banyak digunakan untuk membuat suatu database sederhana adalah Microsoft Access. Micosoft Access merupakan software
yang dikeluarkan oleh microsoft untuk membuat aplikasi database. Sofware ini cocok untuk kalangan industri kecil atau rumah tangga,
karena kapasitas datanya yang mencapai 4 GB. Program ini banyak dipakai karena kemudahannya dalam mengolah database.
2.3 LCD
LCD merupakan salah satu perangkat penampil yang sekarang ini mulai banyak digunakan. Penampil LCD mulai dirasakan menggantikan fungsi dari penampil CRT
Cathode Ray Tube, yang sudah berpuluh-puluh tahun digunakan manusia sebagai penampil gambartext baik monokrom hitam dan putih, maupun yang berwarna.
Teknologi LCD memberikan keuntungan dibandingkan dengan teknologi CRT, kaena pada dasarnya, CRT adalah tabung triode yang digunakan sebelum transistor ditemukan.
Beberapa keuntungan LCD dibandingkan dengan CRT adalah konsumsi daya yang
relative kecil, lebih ringan, tampilan yang lebih bagus, dan ketika berlama-lama di depan monitor, monitor CRT lebih cepat memberikan kejenuhan pada mata
dibandingkan dengan LCD
Gambar 2.7 LCD LCD memanfaatkan silicon atau gallium dalam bentuk Kristal cair sebagai
pemendar cahaya. Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi piksel yang dibagi dalam baris dan kolom. Dengan demikian, setiap pertemuan baris dan
kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang latar backplane, yang merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang ditutupi oleh lapisan elektroda
trasparan. Dalam keadaan normal, cairan yang digunakan memiliki warna cerah. Daerah-daerah tertentu pada cairan akan berubah warnanya menjadi hitam ketika
tegangan diterapkan antara bidang latar dan pola elektroda yang terdapat pad sisi dalam
lempeng kaca bagian depan.
Keunggulan LCD adalah hanya menarik arus yang kecil beberapa microampere, sehingga alat atau sistem menjadi portable karena dapat menggunakan
catu daya yang kecil. Keunggulan lainnya adalah tampilan yang diperlihatkan dapat dibaca dengan mudah di bawah terang sinar matahari. Di bawah sinar cahaya yang
remang-remang dalam kondisi gelap, sebuah lampu berupa LED harus dipasang dibelakang layar tampilan.
LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang mena mpilkan data dengan 2 baris tampilan pada display. Keuntungan dari LCD ini adalah :
1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk membuat program tampilan.
2. Mudah dihubungkan dengan port IO karena hanya mengunakan 8 bit data dan 3 bit control.
3. Ukuran modul yang proporsional. 4. Daya yang digunakan relative sangat kecil.
Gambar 2.8 Konfigurasi Pin LCD Operasi dasar pada LCD terdiri dari empat, yaitu instruksi mengakses proses
internal, instruksi menulis data, instruksi membaca kondisi sibuk, dan instruksi membaca data. ROM pembangkit sebanyak 192 tipe karakter, tiap karakter dengan
huruf 5x7 dot matrik. Kapasitas pembangkit RAM 8 tipe karakter membaca program, maksimum pembacaan 80x8 bit tampilan data. Perintah utama LCD adalah Display
Clear, Cursor Home, Display ONOFF, Display Character Blink, Cursor Shift, dan Display Shift. Tabel 2.3 menunjukkan operasi dasar LCD
Tabel 2.4 Operasi Dasar LCD
RS RW Operasi
Input Instruksi ke LCD 1
Membaca Status Flag DB
7
dan alamat counter DB ke
DB
6
1 Menulis Data
1 1
Membaca Data
Tabel 2.5 Konfigurasi Pin LCD Pin
No. Keterangan
Konfigurasi Hubung
1 GND
Ground 2
VCC Tegangan +5VDC
3 VEE
Ground 4
RS Kendali RS
5 RW
Ground 6
E Kendali EEnable
7 D0
Bit 0 8
D1 Bit 1
9 D2
Bit 2 10
D3 Bit 3
11 D4
Bit 4
12 D5
Bit 5 13
D6 Bit 6
14 D7
Bit 7 15
A Anoda +5VDC
16 K
Katoda Ground
Tabel 2.6 Konfigurasi LCD
Pin Bilangan biner
Keterangan
RS Inisialisasi
1 Data
RW Tulis LCD W write
1 Baca LCD R read
E Pintu data terbuka
1 Pintu data tertutup
Lapisan film yang berisis Kristal cair diletakkan di antara dua lempeng kaca yang telah ditanami elektroda logam transparan. Saat teganga dicatukan pada beberapa
pasang elektroda, molekul – molekul Kristal cair akan menyusun diri agar cahaya yang mengenainya akan dipantulkan atau diserap. Dari hasil pemantulan atau penyerapan
cahaya tersebut akan terbentuk pola huruf, angka, atau gambar sesuai bagian yang di aktifka.
LCD membutuhkan tegangan dan daya yang kecil sehingga sangat popular untuk aplikasi pada kalkulator, arloji digital, dan instrument elektronika lain seperti
Global Positioning System GPS, baragraph display dan multimeter digital. LCD
umumnya dikemas dalam bentuk Dual In Line Package DIP dan mempunyai kemampuan untuk menampilkan beberapa kolom dan baris dalam satu panel. Untuk
membentuk pola, baik karakter maupun gambar pada kolom dan baris secara bersamaan digunakan metode Screening.
Metode screening adalah mengaktifkan daerah perpotongan suatu kolo dan suatu baris secara bergantian dan cepat sehingga seolah-olah aktif semua. Penggunaan metode
ini dimaksudkan untuk menghemat jalur yang digunakan untuk mengaktifkan panel LCD. Saat ini telah dikembangkan berbagai jenis LCD, mulai jenis LCD biasa, Passive
Matrix LCD PMLCD, hingga Thin-Film Transistor Active Matrix TFT-AMLCD. Kemampuan LCD juga telah ditingkatkan daru yang monokrom hingga yang mampu
menampilkan ribuan warna.
2.4 Sensor Ultrasonic