Karakteristik Fisika Kimia Perairan dan Kaitannya dengan Struktur Komunitas Plankton di Perairan Sekitar Pulau Pagerungan, Sumenep, Jawa Timur

KARAKTERISTIK FISIKA KIMIA PERAIRAN DAN KAITANNYA DENGAN

STRUKTUR KOMUNITAS PLANKTON Dl PERAIRAN SEKITAR
PULAU PAGERUNGAN, SUMENEP, JAWA TIMUR

Oleh :

Eris Setiawan
C06499010

PROGRAM STUD1 ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2004

KARAKTERISTIK FlSlKA KlMlA PERAIRAN DAN KAITANNYA DENGAN
STRUKTUR KOMUNITAS PLANKTON Dl PERAIRAN SEKITAR
PULAU PAGERUNGAN, SUMENEP, JAWA TlMUR

Oleh :


Eris Setiawan
C06499010

SKRlPSl
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mernperoleh Gelar Sarjana pada
Fakultas Perikanan dan llrnu Kelautan

PROGRAM STUD1 ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERlKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

LEMBAR PENGESAHAN
Judul Penelitian

: Karakteristik Fisika Kimia Perairan dan Kaitannya dengan
Struktur Komunitas Plankton di Perairan Sekitar Pulau
Pagerungan, Sumenep, Jawa Timur


Narna Mahasiswa

: Eris Setiawan

Nomor Pokok

: C06499010

Program Studi

: llmu Kelautan

Menyetujui,
I. Komisi Pembimbing

Ir. R. ~ i d o d o
Ketua

Ir. ~ u j b kKawaroe.
t

M.Si
Anggota

11. Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan

~etua/~rogram
Studi

Tanggal Lulus : 22 April 2004

Eris Setiawan. C06499010. Karakteristik Fisika Kimia Perairan dan Kaitannya dengan
Struktur Komunitas Plankton d i Perairan Sekitar Pulau Pagerungan, Sumenep, Jawa
Timur. Di bawah bimbingan R. Widodo dan Mujizat Kawaroe.

RINGKASAN
Lautan merupakan satu-satunya tempat kumpulan organisme yang sangat besar di
bumi. Organisme-organisme tersebut sangat be~ariasidan mewakili seluruh fila. Organisme
tersebut sangat dipengaruhi oleh sifat air laut di sekelilingnya. Salah satu organisme yang
paling banyak jumlah dan jenisnya di lautan adalah plankton. Kehidupan plankton amat
dipengaruhi oleh parameter fisika kimia lingkungan. Perubahan terhadap parameter fisika

kimia perairan akan berakibat pula terjadinya perubahan populasi plankton, yang selanjutnya
berpengaruh terhadap organisme lain karena plankton merupakan produsen dan konsumen
tingkat pertama dalam jala-jala makanan.
Karakteristik fisika kimia perairan selama pengamatan di sekitar perairan Pulau
Pagerungan dan sekitarnya, secara umum menunjukan hasil yang mendukung kehidupan
plankton (menurut Kep-02IMENKLHIlIl988 tentang Baku mutu Air Laut untuk Biota Laut).
Adapun hasil kualitas perairan selama pengamatan sebagai berikut : temperatur 28,9 33,2'~; kedalaman 1 - 10 meter; kecerahan 50 % - 100 %; total padatan tersuspensi 45,6 62,8 ppm; pH 8 - 8,2; salinitas 30 - 32,4 'IW
DO;7,2 - 7,8 ppm; BOD55 - 8,5 ppm;
orthofosfat 0,01; ammonia 0,6534 - 0,7532 ppm; nitrat 0,3262 - 0,4573 ppm; TOC 3,72 18,53 ppm.
Komposisi fitoplankton didominasi oleh kelas Cyanophyceae. Sekalipun kelas
Cvanowhvceae mendominasi komoosisi fitoolankton akan tetaoi keberadaannva tidak
mengkhawatirkan karena diikuti dingan tingginya komposisi kelas ~aci~~ariophyceae
di mana
Bacillariowhvceae meruwakan fitoolankton vana dawat diiadikan indikator kestabilan
lingkung&.*~erdasark& kelimpihan masi;lg-masi;lg iniividu fitoplankton, selama
pengamatan didapatkan dua genera fitoplankton yang memiliki kelimpahan individu terbesar
yaitu Pelagothrix sp, dan Trichodesmium sp. Keduanya berasal dari kelas Cyanophycea.
Pelagothrix sp memiliki kelimpahan terbesar pada stasiun 1,2, 3,4, dan 5; sedangkan
Tnchodesmium sp pada stasiun 6. Tingginya kelimpahan kedua genera iersebut diduga
karena kedua genera tersebut memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap predasi dan

perubahan parameter fisika kimia perairan.
stasiun menuniukan
Nilai indeks keanekaraaaman titowlankton di tiao-tiao
,
keanekaragaman sedang sambai tinggi. ~eanekara~aman
yang sedang terhapat pada
stasiun 1,. 3,. 5,. dan 6 di mana tekanan ekoloais pun sedans. Sedangkan nilai imdeks
keanekaragaman yang tinggi terdapat pada stasiun 2 dan .?.Berdasirkan indeks
keanekaragaman fitoplankton, maka keseimbangan ekosistem terjadi pada stasiun 2 dan 4.
Nilai indeks keseraaaman vana
. - didaoat di setiao stasiun berkisar antara 0,31 samoai 0.68.
Hal ini rnenunjukan-keseragaman jenis titoplankton di perairan Pulau pagerungan dan
sekitarnya adalah keseragaman rendah sampai tinggi. Nilai indeks keseragaman rendah
terdapai pada stasiun 1 dan 3 yaitu 0,37 dan'0,3l; d;imbangi dengan nilai indeks dominansi
yang tinggi yaitu 0,50 dan 0,62. Hal ini menunjukan pada kedua stasiun tersebut terdapat
individu yang mendominasi yaitu Pelagothrix sp. Sedangkan nilai indeks keseragaman thggi
terdapat pada stasiun 2, 4, 5, dan 6;pada stasiun-stasiun tersebut tidak terdapat individu
yang mendominasi, didukung dengan rendahnya nilai indeks dominansi.
Komposisi zooplankton didominasi oleh Ciliata dan larva. Hal ini menunjukan perairan
di sekitar Pulau Pagerungan merupakan daerah asuhan bagi organisme laut (nursery

ground). Berdasarkan kelimpahan masing-masing individu zooplankton yang diperoleh,
diduga
l i u s memiliki
zooplankton yang memiliki kelimpahan t&inggi Gitu ~ a u ~ l i u s . ~ a u ~
tingkat adaptasi yang besar terhadap predasi dan perubahan parameter fisika kimia perairan.

.

Nilai indeks keanekaragarnan zooplankton berkisar antara sedang sarnpai tinggi.
lndeks keanekaragarnan sedang terdapat pada stasiun 1,2, dan 4 di rnana tekanan ekologis
sedang. lndeks keanekaraaarnan tinaai terda~atDada stasiun 3. 5. dan 6. Pada stasiun 3. 5.
dan 6 felah terjadi keseirnbangan ekosistern t;erdasarkan keanekaiagarnan zooplankton. '
lndeks keseragarnan rnenunjukan seberapa besar penyebaran
individu zooplankton dalarn
.
ekosistern. lndeks keseragaman zooplankton secara urnurn bernilai tinggi yaitu berkisar 0.64
- 0,94. Nilai tersebut rnenunjukan bahwa ekosistern di sernua stasiun dalarn kondisi relatif
stabil dan tidak terdapat genus zooplankton yang rnendorninasi di rnana indeks dorninansi di
seluruh stasiun dalarn kisaran yang kecil yaitu 0,13 sarnpai 0,31.
Hasil analisa kornponen utarna rnernperlihatkan lirna surnbu penyusun kornponen

dengan tiga surnbu yaitu F1, F2, dan F3 sebagai kontributor utarna. Ketiga surnbu tersebut
rnenjelaskan parameter-parameter biofisika-kirnia perairan sebanyak 81,14%. Pada surnbu 1
(FI) rnerniliki akar ciri (eigenvalue) sebesar 4,95 dengan kontribusi sebesar 3534 %. Surnbu
2 (F2) rnerniliki akar ciri sebesar 4,27 dengan kontribusi sebesar 30,53 %. Sedangkan surnbu
3 (F3) rnerniliki akar ciri sebesar 2,28 dengan kontribusi sebesar 16,27 %.
Hubungan antara F1 x F2 (Garnbar 26), rnenunjukan surnbu 1 (FI) dicirikan oleh
parameter kelirnpahan total fitoplankton (Nfito), salinitas (SAL), karbon organik total (TOG).
ternperatur (SH), ammonia (AMN), dan oksigen terlarut (DO) yang rnernpengaruhi stasiun 2
dan 6. Surnbu 2 (F2) dicirikan oleh parameter kebutuhan oksigen biokimiawi (BOD5).
ortofosfat (OPT), nitrat (NRT), pH, kecerahan (CRH), kedalarnan (DLM), total padatan
tersuspensi (TSS), dan kelimpahan total zooplankton (Nzoo) yang rnernpengaruhi stasiun 1,
3, 4, dan 5.
Hubungan antara F1 x F3 (Garnbar 27), surnbu 1 (FI) dicirikan dengan parameter
kebutuhan oksigen biokirniawi (BOD5), total padatan tersuspensi (TSS), karbon organik total
(TOC), ternperatur (SH), kedalarnan (DLM), ammonia (AMN), salinitas (SAL), ortofosfat
(OPT), nitrat (NRT), pH dan oksigen terlarut (DO) yang rnernpengaruhi stasiun 2, 3,4, dan 6.
Sumbu ketiga (F3) (Garnbar 27a) dicirikan dengan parameter kecerahan (CRH), kelirnpahan
total fitoplankton (Nfito), dan kelirnpahan total zooplankton (Nzoo) yang rnernpengaruhi
stasiun 1 dan 5.
Berdasarkan nilai korelasi antar parameter biofisika-kirnia perairan (Larnpiran 6),

kelirnpahan fitoplankton berkorelasi erat dengan kecerahan dan kelirnpahan zooplankton. Di
rnana kecerahan berkaitan dengan intensitas cahaya rnatahari yang kernudian berpengaruhi
terhadap proses fotosintesis oleh fitoplankton, rnakin besar kecerahan suatu perairan rnaka
laju fotosintesis rnakin tinggi. Kelirnpahan fitoplankton juga dipengaruhi oleh kelimpahan
zooplenkton, di rnana ha1 ini berkaitan dengan proses predasi oleh zooplankton. Ketika
kelirnpahan fitoplankton rnelirnpah akan diikuti pula dengan rneningkatnyajurnlah kelirnpahan
zoo~lankton
karena ketersediaan rnakanan vana melimoah.
'
Kelirnpahan zooplankton berkorelasi-dengan totel padatan tersuspensi. Parameter
tersebut rnengakibatkan penurunan kelirnpahan zooplankton. Total padatan tersuspensi akan
rnengharnbat penetrasi cahaya rnatahari ke kolorn perairan yang selanjutnya akan
rnengharnbat laju fotosintesis,akibatnya terjadi penurunan fitoplankton yang selanjutnya
diiku; dengan menurunnya zooplankton akibat kurang tersedianya rnakanan.
Hasil analisis kelornpok berdasarkan kelirnpahan individu plankton rnemperlihatkan
stasiun pengarnatan terbagi rnenjadi dua kelornpok. Kelornpok I terdiri dari stasiun 1, 2, 3, 4,
dan 5; sedangkan kelornpok II hanya terdiri dari satu stasiun yaitu stasiun 6. Kelornpok I
terdiri dari 56 genera fitoplankton dan 33 genera zooplankton, sedangkan kelornpok II terdiri
dari 30 genera fitoplankton dan 15 genera zooplankton.
~


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan hidayat Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan penelitian ini
dengan baik.
Laporan penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan dan meraih
gelar Sarjana pada program studi llmu Kelautan, Jurusan llmu dan Teknologi Kelautan,
Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan, lnstitut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan dalam penyelesaian laporan penelitian, antara lain :
1. Bapak Ir. R. Widodo dan lbu lr. Mujizat Kawaroe. M.Si sebagai komisi pembimbing

yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan laporan penelitian.
2. Bapak Dr. Ir. H. S. Sanusi dan lbu Majariana Krisanti, S.Pi, M.Si selaku komisi penguji

yang telah memberikan saran serta kritik dalam penyusunan laporan penelitian.
3. Bapak Dr. Ir. I Nyoman Arnaya selaku Ketua Departemen llmu dan Teknologi

Kelautan, Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan, lnstitut Pertanian Bogor.

4. Bapak Dr. Ir. I Wayan Nurjaya selaku Ketua Program Studi llmu Kelautan,

Departemen llmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan,
lnstitut Pertanian Bogor.
5. British Petroleum (BP) Kangean yang telah memberikan kesempatan penulis
melakukan penelitian di sekitar daerah eksplorasi.
6. Kedua orang tua penulis Suyono,S.Pd.l, dan Eha Fariha serta adiku ita, erwin yang

telah memberikan do'a dan kasih sayang selama ini.

7. Rekan-rekan ITK 36 yang iidak dapat disebutkan satu persaiu terima kasih atas
dukungan dan kenangannya yang telah diberikan dan semoga berhasil di masa
depan.
8. Dan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan

penelitian.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan penelitian masih jauh dari sempurna
sehingga penulis berharap masukan berupa kritik dan saran yang membangun. Semoga
laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membutuhkan.
Bogor, April 2004

Penulis

DAFTAR IS1
Halaman

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................

I

........

ii

DAFTAR TABEL ................... .
.
.
.............
.
.
.
..............................................................

v

DAFTAR IS1
DAFTAR GAMBA
DAFTAR LAMPIRAN ................................

...................... vi
......................................................... viii

I. PENDAHULUAN
A . Latar Belakang ....................................
.
.
..................................................................

1

B. Tujuan ......................................

II. TINJAUAN PUSTAKA
B . Parameter Fisika Kimia Perairan ..................................................................................
1. Parameter Fisika Peraira

5
5

a. Ternperatur Perairan..........................................................................................
b. Total Padatan Tersuspensi (TSS)
................
c . Keceraha

5
6
6

2 . Parameter Kimia Perairan
..
a. Sal~n~tas
.................
.................................................................................
b. Derajat Keasarnan (pH) A
c . Oksigen terlarut (DOIDiss
..........................................................
d. Kebutuhan Oksigen Biokimiawi (BOD5)....................
.
.
...............................
e. Karbon Organik Total (TOCICarbon Organic Total) .........................................

.
.
.

....................................................
.............................

.

Ill METODE PENELITIAN
A . Waktu dan Lokasi Penelitian....

B. Penentuan Stasiun Pengarnatan ...................................................................................
C . Pengarnbilan Contoh Air dan Plankton.................
...............
...........................................
1.Air ...............................................................................................................................
2 . Plankton .....................................................................................................................
D. Pengukuran Parameter Fisika dan Kirnia Perairan ....................
.
.
.
.
..........................
E. Analisa Dat
................................
1. Kelirnpa
...............................
2 . Keanekaragaman.......
.
.......................................................................................
3 . Keseragaman.............................................................................................................
4 . Dorninansi ..............................................................................................................
5 . Analisa Kornponen Utarna (Principle Component AnalysislPCA) .........................
6 . Analisa Kelornpok (Cluster Analysis) .......................................................................

IV. HASlL DAN PEYBAHASAN

................,..
......,............,,.

a. Temperatur Perai

...........,.,..,,....

2. Parameter Kimia Perairan

...............................................................................
e. Bahan Organik Total (TOCITofal Organic Carbon)...........................................
f. Nitrogen
........................,...
g. Fosfor .................................................................................................................

................................

B. Struktur Kornunitas Plankton

.
.
.

1. Fitoplankton ......................
................................................................................
a. Komposisi Jenis Fitoplankton
........,.........,...
b. Kelimpahan (N) Fitoplankton
.,............ ........,..,,..
c. Keanekaragaman (H'), Kese

.

2. Zooplankton
.....
:........................................................................
. .
a. Kompos~s~
Jenis Zooplankton ............................................................................
b. Kelimpahan (N) Zooplankton .........
.
................................................................
c. Keanekaragaman (H'), Keseragaman (E), dan Dominansi (D) ........................

C. Sebaran Karakteristik Fisika Kimia Perairan

D. Pengelompokan Stasiun Berdasarkan Kelimpahan Plankton
V. KESIMPULAN DAN SARAN

.,,.,.,,...............................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

.....................,....,..

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

1. Parameter Fisika Kimia Air dan Alat atau Metode Pengukurannya..........
.
.
...........

13

2. Nilai Parameter Fisika Kimia Perairan yang Diukur Selama Pengamatan...................

19

.
.
.
............................. 31
3. Kelimpahan Total Fitoplankton Setiap Stasiun ....................
4. lndeks Keanekaragaman. Keseragaman. Dominansi Fitoplankon Setiap Stasiun ......

32

5 . Kelimpahan Total Zooplankton Setiap Stasiun ....................
.
.
...............................

37

6 . lndeks Keanekaragaman. Keseragaman. Dominansi Zooplankton Setiap Stasiun.....

37