Efek Pemakaian Kontrasepsi Suntik

akibatnya pembuahan tidak akan terjadi dan efektifitas kerja dari cyclofem akan menurun dan sampai tidak terdeteksi sampai 30 hari Siswosudarmo dkk, 2001. 3. Depo noretisteron enantat Depo Noristerat Mengandung 200mg noretindron, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntikkan secara intramuskular Manuaba, 1998. NET-EN merupakan derivatif 19-nore-tisteron yang dibuat dalam larutan minyak. Kadar puncak dalam darah tercapai setelah lima hari, untuk kemudian menurun dan tidak lagi dapat dideteksi setelah 70 hari. Maka dari itu pemberian NET-EN adalah setiap 2 bulan. Dengan interval setiap 2 bulan atau 8 minggu maka angka kegagalan lebih kecil tetapi angka drop out nya lebih besar karena efek pendarahan, terlalu seringnya suntikan dan mahalnya biaya Siswosudarmo dkk, 2001. Tabel 1. Contoh Produk Kontrasepsi Suntik yang Beredar di Indonesia Anonim, 2010 No Nama Dagang Produksi Komposisi 1 Cyclofem Tunggal Idaman Abdi K Medroksiprogesteron asetat 50 mg, estradiol sipionat 10 mg tiap injeksi 2 Cyclogeston Triyasa Medroksiprogesteron asetat 50 mg, estradiol sipionat 10 mg tiap injeksi 3 Depo Geston Triyasa Medroksiprogesteron asetat 50 mgml suntikan 4 Deponeo Triyasa Medroksiprogesteron asetat 150 mgml injeksi 5 Depo Progestin Harsen Medroksiprogesteron asetat 50 mgml injeksi 6 Depo Provera Pharmacia Medroksiprogesteron asetat 50 mg dan 150 mgml injeksi

c. Efek Pemakaian Kontrasepsi Suntik

Pemakaian kontrasepsi suntik memiliki beberapa efek samping, berikut ini merupakan beberapa efek samping yang dihasilkan dari pemakaian KB suntik yaitu : 1. Gangguan siklus haid Gangguan siklus haid bisa disebabkan ketidakseimbangan hormon sehingga endometrium mengalami perubahan histologi. 2. Keputihan Penyebabnya yaitu efek progesteron merubah flora dan pH vagina, sehingga jamur mudah tumbuh di dalam vagina dan menimbulkan keputihan. 3. Pertambahan berat badan Biasanya disebabkan hormon progesteron yang menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunkan aktivitas fisik, selain itu dengan mudah terjadi perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak sehingga lemak di bawah kulit akan bertambah Glasier et al, 2005. Kontrasepsi suntik biasanya diberikan secara intramuskular biasanya pada otot pantat gluteas yang dalam dan bisa juga pada otot pangkal lengan deltoid. Apabila suntikan yang diberikan terlalu dangkal maka penyerapan kontrasepsi suntik akan lambat dan bekerja tidak efektif Everett, 2007. Penggunaan kontrasepsi suntik memiliki keuntungan yaitu pemberiannya sederhana setiap 8-12 minggu, tingkat efektivitasnya yang tinggi, pengawasan medis yang ringan, dapat dipakai atau diberikan pasca persalinan, pasca keguguran dan pasca menstruasi, tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi Manuaba, 1998. Keefektifan Kontrasepsi suntik sangat tinggi jika dibandingkan dengan pil, tingkat keberhasilan penggunaan kontrasepsi suntik adalah sebesar 97. Kontrasepsi suntik dianjurkan agar diberikan antara hari pertama sampai kelima siklus haid untuk menghindari kemungkinan sudah adanya kehamilan, tetapi jika tidak mengalami haid maka injeksi pertama dapat diberikan setiap saat asalkan sudah dipastikan bahwa tidak hamil dan selama 7 hari setelah diberikan suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual Saifuddin, 2006. Kontrasepsi suntik dapat diberikan pada wanita yang sedang menyusui, bahkan terdapat banyak bukti mengatakan bahwa kontrasepsi suntik menaikkan volume ASI dan memperpanjang masa laktasi. Jumlah hormon yang terekskresi lewat ASI sangat kecil Siswosudarmo dkk, 2001. Kontraindikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain kehamilan, tumor payudara, kanker genital, tumor hati, penyakit kuning, perdarahan vagina yang tidak diketahui sebabnya, penyakit kardiovaskuler, diabetes dan hiperlipidemia Siswosudarmo dkk, 2001.

2. Obesitas

Dokumen yang terkait

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 14

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 3 17

PENDAHULUAN Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Di Desa Kateguhan Kabupaten Boyolali.

0 2 9

PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN DAN KENAIKAN TEKANAN Pengaruh Penggunaan Kontrasepsi Suntik Terhadap Peningkatan Berat Badan Dan Kenaikan Tekanan Darah Pada Akseptor Keluarga Berencana Di Puskesmas Kecamatan Sukod

1 2 12

PENDAHULUAN Pengaruh Penggunaan Kontrasepsi Suntik Terhadap Peningkatan Berat Badan Dan Kenaikan Tekanan Darah Pada Akseptor Keluarga Berencana Di Puskesmas Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen.

0 1 11

PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN DAN KENAIKAN TEKANAN Pengaruh Penggunaan Kontrasepsi Suntik Terhadap Peningkatan Berat Badan Dan Kenaikan Tekanan Darah Pada Akseptor Keluarga Berencana Di Puskesmas Kecamatan Sukod

0 1 15

PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA WANITA AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI.

0 0 14

PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS BANYUDONO I KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 16

LEMBAR PENGUMPUL DATA PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS BANYUDONO I KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 15

171 HUBUNGAN PENGGUNAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB

0 0 10