Sistem Informasi Pengadaan Barang Dengan Menggunakan Metode Peramalan Single Exponential Smoothing Di Laboratorium Pramita

(1)

PERAMALAN

SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING

DI LABORATORIUM

PRAMITA

SKRIPISI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

RULLY AGUSTA PRAUTAMA

10106146

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

Oleh

RULLY AGUSTA PRAUTAMA 10106146

Salah satu penerapan perangkat lunak pada gudang pusat Laboratorium PRAMITA yang dapat menampilkan informasi data barang dalam menetukan kapan untuk melakukan pengadaan barang dan berapa banyak barang yang harus ditambahkan untuk menjamin keberadaan stok barang untuk gudang cabang, menghindari kesalahan dalam pengiriman barang kepada setiap gudang cabang, selain itu menghindari keterlambatan dalam pengadaan barang, agar tidak menghabat kegiatan pelayanan tehadap konsumen.

Metode pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis menggunakan metode waterfall. Metode pengembangan sistem ini merupakan urutan kegiatan/aktivitas yang dilakukan dalam pengembangan sistem dimulai dari perumusan masalah, analisa kebutuhan, perancangan, implementasi, uji sistem, penerapan dan pemeliharaan. Perancangan proses perangkat lunak Pengadaan Barang di Laboratorium PRAMITA menggunakan Entity Relationship Diagram

dan Data Flow Diagram. Perancangan program menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7 dengan database SQLServer2008. Perangkat lunak yang dibangun menghasilkan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh Staf Gudang dari Laboratorium PRAMITA ini.

Dari hasi penelitian yang dilakukan dengan tujuan membangun perangkat lunak ini, maka informasi mengenai pengadaan barang diharapkan tidak ada lagi keterlambatan dan kesalahan pengiriman ke setiap gudang cabang sehingga dapat menjamin ketersediaan barang untuk menunjang kegiatan pelayanan kepada masyarakat yang menggunakan jasa Laboratorium PRAMITA.


(3)

ii by

RULLY AGUSTA PRAUTAMA 10106146

One application of software at the central warehouse Pramita Laboratory that can display items of data information in determining when to conduct the procurement of goods and how many items should be added to ensure the existence of stocks of goods to warehouse branch, in addition to it avoids the delay in procurement of goods, so as not consumer service activities.

System development method used by the writer uses the method waterfall. This system development method is a sequence of events / activities undertaken in the development starts from the formulation of systems problems, needs analysis, design process procurement software in Laboratory Pramita using Entity Relationship Diagram and Data Flow Diagram. Design a program using Borland Delphi 7 with database SQLServer 2008. The software is built to produce information that can be

utilitized by the staff of the Laboratory Pamita Warehouse’s.

From research conducted with thw purpose of building this software, the information on the procurement of goods expected no more delays and misdelivery to any warehouse branches so as to ensure the availability of goods to support the activities of service to the community who use the services of Pramita Laboratory.


(4)

iii

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih adalah “Sistem Informasi Pengadaan Barang Dengan Menggunakan Metode Peramalan Single Exponential Smoothing

di Laboratorium PRAMITA”.

Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T.,M.T,, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Irfan Maliki, S.T., selaku Dosen Wali dari kelas IF-4.

3. Bapak Rasim M.T., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan meluangkan waktunya dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Tati Harihayati M.,S.T.,M.T., Selaku penguji yang selama ini banyak membimbing penulis dalam bidang akademik maupun penyusunan skripsi.

5. Untuk kedua orang tua, kakaku dan adikku tercinta atas semua do’a dukungan moril maupun materil yang telah diberikan.

6. Untuk Bapak Budi selaku pembimbing di Laboratorium PRAMITA. 7. Seluruh Dosen pengajar serta staff Universitas Komputer Indonesia.


(5)

iv

semangat dan nasihat-nasihatnya.

Penulis menyadari akan berbagai kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan skripsi ini, semuanya tidak lain dikarenakan keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Harapan penulis mudah-mudahan penyusunan skripsi ini memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

Bandung, Desember 2010


(6)

v

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR SIMBOL ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Profil Organisasi ... 9

2.1.1 Sejarah Singkat PRAMITA ... 9

2.1.2 Visi dan Misi ... 10

a. Visi Perusahaan ... 10


(7)

vi

2.1.5 Deskripsi Tugas ... 18

2.2 Landasan Teori ... 19

2.2.1 Pengertian Sistem ... 19

2.2.2 Pengertian Data dan Informasi ... 20

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 21

2.2.4 Sistem Informasi Manajemen ... 22

2.2.5 Basis Data (database) ... 24

2.2.5.1 Konsep Basis Data ... 24

2.2.5.2 Komponen Utama Sistem Basis Data ... 25

2.2.5.3 Tujuan Database ... 26

2.2.5.4 Database Administrator ... 26

2.2.5.5 Bahasa/Language dalam Sistem Basis Data ... 26

2.2.6 Diagram Konteks ... 27

2.2.7 Data Flow Diagram (DFD) ... 28

2.2.8 Kamus Data ... 30

2.2.9 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 30

2.2.10 Borland Delphi ... 32

2.2.11 Metode Peramalan (Single Exponential Smothing) ... 38

2.2.12 Algoritma FIFO (First In First Out) ... 40

2.2.13 Micrsoft SQL Server ... 43


(8)

vii

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM ... 47

3.1 Analisis Sistem ... 47

3.1.1 Analisis Masalah ... 47

3.1.2 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 48

3.1.2.1 Prosedur Transaksi Pesanan Barang ... 50

3.1.2.2 Prosedur Transaksi Pengadaan Barang ... 52

3.1.3 Analisa Dokumen ... 54

3.1.4 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 55

3.1.5 Solusi Yang Ditawarkan ... 56

3.1.6 Software Requirement Spesification (SRS) ... 56

3.1.6.1 Analisis Metode Single Exponential Smooting ... 56

3.1.6.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 58

3.1.6.2.1 Analisis Perangakat Keras... 59

3.1.6.2.2 Analisis Perangakat Lunak ... 60

3.1.6.2.3 Analisis Pemakai ... 60

3.1.6.2.4 Analisis Pengkodean ... 62

3.2 Analisis Basis Data ... 64

3.2.1 Entity Relationship Diagram ... 64

3.3 Analisis Fungsional ... 66

3.3.1 Diagram Konteks ... 66


(9)

viii

3.4 Perancangan Sistem ... 94

3.4.1 Perancangan Basis Data ... 95

3.4.1.1 Diagram Relasi ... 95

3.4.1.2 Perancangan Struktur Tabel ... 96

3.4.2 Perancangan Struktur Menu ... 108

3.4.3 Perancangan Antarmuka ... 109

3.4.4 Perancangan Pesan ... 131

3.4.5 Jaringan Semantik ... 131

3.4.6 Perancangan Prosedural ... 133

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 142

4.1 Implementasi Basis Data ... 142

4.2 Implementasi Sistem ... 145

4.2.1 Langkah-langkah Penerapan Sistem ... 146

4.2.1.1 Pembentukan Program Aplikasi ... 146

4.2.1.2 Tampilan Program ... 148

4.2.1.3 Memperbaiki dan Menguji Program Aplikasi ... 161

4.2.1.4 Mempersiapkan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 161 4.2.1.4.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 161

4.2.1.4.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 162


(10)

ix

4.2.1.7.1 Rencana Pengujian ... 163

4.2.1.7.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 164

4.2.1.7.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 167

4.2.1.7.4 Pengujian Betha ... 167

4.2.1.7.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha ... 172

4.2.1.8 Pengujian Sistem ... 173

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 174

5.1 Kesimpulan ... 174

5.2 Saran ... 175


(11)

176

DAFTAR PUSTAKA

[1.] Abdul Kadir. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. [2.] Abdul Kadir. 2008. Belajar Database Menggunakan MySql. Andi.

Yogyakarta.

[3.] Eddy Herjanto. 2006. Manajement Oprasi. Grasindo. Jakarta. [4.] Raymond McLeod, Jr.2000. System Informations Management

[5.] http://amikom.ac.id/download/proses perangkat lnak.ppt/08 April 2010. [6.] http://karmila.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8490/Konsep+Basis

+Data.ppt/ 05 April 2010.

[7.] http://yuli.himatif.or.id/download /SI-konsep-dasar-sistem-dan-sistem-inf.ppt/10 April 2010.

[8.] http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf/02 Mei 2010 [9.] http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/921/bab2.pdf/02

Mei 2010


(12)

1 1.1 Latar Belakang

Laboratorium klinik kesehatan adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa kesehatan yang pelayanannya sudah banyak di gunakan jasanya oleh masyarakat, maka dari itu Laboratorium klinik kesehatan ini dituntut untuk meningkatkan pelayanan jasa kesahatannya sehingga dapat memperluas cabangnya di setiap pulau yang ada di Indonesia.

Berdasarkan wawancara dengan kepala staff gudang di salah satu Laboratorium klinik kesehatan, bahwa sering terjadinya keterlambatan dalam pemesanan barang kepada supplier. Hal ini dikarenakan belum adanya metode yang dapat membantu dalam memutuskan untuk melakukan pemesanan barang ke supplier. Setiap cabang perusahaan ini memiliki tingkat kebutuhan barang yang berbeda-beda, gudang pusat masih belum menjamin ketersediaan barang untuk didistribusikan barang kepada setiap gudang cabang. Selain itu, rentan terjadinya kesalahan pengiriman barang kepada gudang cabang, barang yang terakhir masuk ke gudang, dikirim terlebih dahulu ke gudang cabang sehingga mengakibatkan beberapa barang kadaluarsa tidak bisa digunakan lagi dan perusahaan mengalami kerugian.

Dengan ditemukan permasalahan yang ada setelah wawancaran dengan staff gudang di Laboratorium klinik kesehatan ini maka solusi yang diusulkan adalah dalam proses pengadaan barang menggunakan metode Peramalan untuk menentukan kapan melakukan pemesanan barang, karena dengan metode ini dapat memperkirakan kebutuhan stok di gudang pusat dengan pesanan barang


(13)

yang dibutuhkan gudang cabang. Serta untuk pendistribusian menggunakan metode FIFO (First In First Out) untuk mengatur pelayanan gudang cabang dan pengiriman barang, karena dengan metode First In First Out ini dapat mengatur gudang yang terlebih dahulu memesan barang akan dilayani terlebih dahulu dan barang yang pertama masuk akan pertama dikirim ke pemesan. Dipilih berbasis

Desktop karena aplikasi ini hanya digunakan di gudang pusat sebagai pengatur dan penyedia barang bagi gudang cabang agar kelangsungan kegiatan produksi tidak terhambat dan masyarakat/konsumen tetap bisa terlayani sebagai perusahan yang bergerak di bidang pelayanan jasa klinik kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

Melihat fenomena yang telah diuraikan pada latar belakang, maka masalah yang ada adalah sebagai berikut:

1. Sulitnya menetukan kapan kita harus melakukan pemesanan barang agar tidak terjadi keterlambatan dalam pemesanan barang dan kurangnya jaminan ketersediaan barang untuk didistribusikan kepada setiap gudang cabang .

2. Kesalahan dalam mengirimkan barang ke gudang cabang.

Maka dapat dirumuskan masalah yang harus ditanggulangi yaitu bagaimana caranya untuk mempermudah pemrosesan kegiatan pengolahan data barang agar tidak terjadi keterlambatan dan ketidakefisiensian dalam proses pengelolaan data barang.


(14)

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah membangun sebuah Sistem Informasi Pengadaan Barang dan Pendistribusian Barang di Laboratorium.

Tujuan penelitian ini ialah bagaimana membangunan Sistem Informasi Pengadaan dan Pendistribusian Barang di Laboratorium yang dapat memecahkan masalah yang dijabarkan sebagai berikut :

1. Dapat menetukan kapan kita harus melakukan pemesanan barang agar tidak terjadi keterlambatan dalam pemesanan barang dan menjamin ketersediaan barang untuk didistribusikan kepada setiap gudang cabang. 2. Menanggulangi kesalahan dalam mengirimkan barang ke gudang

cabang.

1.4 Batasan Masalah

Ruang lingkup atau batasan penelitian ini hanya pada implementasi suatu aplikasi pembantu dalam memproses sistem dalam mengatasi permasalahan keterlambatan pemesanan barang, pendistribusian, dan kesalahan dalam mengirimkan barang ke gudang cabang. Untuk itu diperlukan batasan masalah sebagai berikut :

1. Data yang diolah dalam aplikasi ini yaitu nama barang, kode barang, tanggal pembelian, tanggal kadaluarsa, tanggal barang keluar, harga satuan, gudang cabang dan supplier.

2. Aplikasi ini dengan metode peramalan dapat melakukan perhitungan dalam menetukan kapan harus melakukan pemesanan barang, dilihat


(15)

dari jangka waktu pengiriman dan persediaan barang yang tersisa sehingga dapat diperoleh batas minimum jumlah barang sebagai acuannya.

3. Untuk pendistribusian ke gudang cabang dan pengiriman barang digunakan metode FIFO (First In First Out).

4. Model Pembangunan perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan Terstruktur. Alat yang digunakan adalah flowmap untuk menggambarkan proses dalam prosedur yang terlibat, dan Entity Relationship Diagram (ERD) untuk menggambarkan struktur objek data dan untuk menggambarkan proses yang digunakan adalah Data Flow Diagram (DFD).

5. Aplikasi ini dibangun menggunakan software Borland Delphi7 dan SQL server sebagai database.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data-data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimasa sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metode Penelitian ini memiliki dua tahapan, yaitu :


(16)

1. Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yang berkaitan dengan penyusunan laporan dan pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

a) Studi Kepustakaan

Tahap ini digunakan untuk mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas dengan mengambil sumber dari buku-buku serta bacaan lain yang dapat menyelesaikan pembangunan aplikasi ini.

b) Studi Wawancara

Tahap wawancara ini digunakan untuk memperoleh data dengan cara komunikasi langsung dengan Kepala Bagian Gudang di Laboratorium Pramita.

c) Studi Dokumentasi

Tahap ini adalah tahap pengumpulan informasi mengenai laporan dan dokumen serta data-data yang diperlukan agar lebih mudah untuk didefinisikan dan dirumuskan pada permasalahan yang ada.

2. Pembangunan Perangkat Lunak

Pembangunan aplikasi ini menggunakan model pembangunan Waterfall

(gambar 1.1). Tahapan-tahapan yang terdapat dalam waterfall sebagai berikut :

a. System engineering (Rekayasa perangkat lunak).

Merupakan tahapan yang pertama kali dilakukan yaitu merumuskan


(17)

benar-benar memahami sistem yang akan dibangun dan langkah-langkah serta kebijakan apa saja yang berkaitan dengan pengembangan sistem tersebut.

b. Requirements analysis.

Melakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi dan menetapkan kebutuhan perangkat lunak.

c. Design.

Menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan selama tahapan requirements analisis. Hasil akhirnya berupa spesifikasi rancangan yang sangat rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat pemograman.

d. Coding (Implementasi).

Pengkodean yang mengimplementasikan hasil desain kedalam kode atau bahasa yang dimengerti oleh mesin komputer dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu.

e. Testing (Pengujian).

Melakukan pengujian yang menghasilkan kebenaran program. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak. Memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji dan memastikan apakah hasil yang diinginkan sudah tercapai atau belum.

f. Maintenance (Perawatan).

Menangani perangkat lunak yang sudah selesai agar dapat berjalan lancar dan terhindar dari gangguan-gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan.


(18)

Requirements Analysis

Design

Coding

Testing

Maintenance System

Engineering

Gambar 1. 1 Model waterfall

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, maksud dan tujuan, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang tinjauan sekolah, serta teori-teori yang menunjang dalam pembuatan dan perancangan serta sebagai acuan dalam pembuatan sistem, sehingga perancangan tersebut sesuai dengan teori yang sudah ada.


(19)

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan mengenai analisis yang dilakukan untuk dapat merealisasikan sistem yang akan dibangun, serta menggambarkan perancangan aplikasi yang akan dibuat berdasarkan analisis sistem yang telah dilakukan tersebut.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi tentang hasil perancangan yang telah dilakukan, yaitu sebuah aplikasi yang akan diimplementasikan serta akan dilakukan pengujian.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan hasil analisis dan memberikan masukan atau saran bagi perbaikan sistem guna memperoleh kesempurnaan sistem.


(20)

9 2.1 Profil Organisasi

Dalam profil organisasi menjelaskan tentang sejarah singkat, visi dan misi, serta struktur organisasi suatu perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sejarah Singkat PRAMITA

Berawal dari sebuah niat yang kuat untuk menghadirkan sebuah layanan Laboratorium Klinik yang lengkap, simpel, cepat dengan mutu hasil yang baik dan harga terjangkau, maka dibukalah Laboratorium Klinik PRAMITA di Surabaya pada bulan Oktober 1987.

Sambutan baik oleh masyarakat Surabaya dan sekitarnya khususnya para klinisi atas kehadiran Laboratorium Klinik PRAMITA semakin menambah rasa percaya diri dan optimisme para perintis untuk bekerja lebih keras lagi untuk memberikan yang terbaik bagi para pelanggan. Terobosan luar biasa yang dilakukan PRAMITA yang saat itu belum pernah ada adalah layanan non stop mulai pukul 6 pagi hingga pukul 21 malam, layanan rontgen, EKG, kemudian disusul dengan pemeriksaan penunjang lainnya, merupakan wujud nyata komitmen PRAMITA untuk menjadi laboratorium klinik terlengkap .

Berbekal dari pengalaman mendirikan Laboratorium di Surabaya, dikembangkanlah Laboratorium Klinik PRAMITA di berbagai kota besar lainnya seperti Jember, Bandung, Yogyakarta, Cirebon, Jakarta dan Medan, hingga tahun 2006 Laboratorium Klinik PRAMITA telah memiliki 10 Cabang.

Pada kuartal pertama tahun 2007 telah terjadi perubahan sangat mendasar dalam menejemen PT. PRAMITA, yakni perubahan struktur modal, susunan


(21)

Dewan Komisaris dan Direksi. Atas dasar pertimbangan menejemen, PT. PRAMITA melepas separuh asetnya sehingga pada bulan April 2007 PT. PRAMITA mengelola cabang-cabang yang terletak di Surabaya, Bandung, Jakarta, Cirebon, Yogyakarta, dan Medan.

2.1.2 Visi dan Misi a. Visi Perusahaan

“Menjadi Laboratorium Klinik kesehatan terbaik dalam kualitas diagnosis dan pelayanan kepada masyarakat.”

b. Misi Perusahaan

“Membangun usaha pelayanan Laboratorium Klinik terlengkap dan berkualitas yang didukung oleh Sumber Daya Manusia Bermutu dan Teknologi Tinggi.”

2.1.3 Lingkup Pelayanan

Sesuai dengan Visi dan Misi Perusahaan, serta konsep layanan pemeriksaan lengkap dalam satu atap, Laboratorium Klinik PRAMITA senantiasa berupaya meningkatkan kemampuannya baik dari segi jenis maupun mutu pelayanan.

Sampai saat ini Laboratorium Klinik PRAMITA telah memiliki kemampuan dalam bidang :

1. Layanan Laboratorium Klinik a. Hematologi

Pemeriksaan hematologi digunakan untuk mengetahui sel-sel darah dan bagian-bagiannya termasuk fungsi fisiologisnya, antara lain sel darah


(22)

merah, sel darah putih, trombosit dan sebagainya. Pemeriksaan hematologi merupakan pemeriksaan rutin, digunakan untuk pemeriksaan screening awal maupun pemeriksaan lanjutan. Lebih dari 75 jenis pemeriksaan hematologi yang terbagi dalam Hematologi Rutin, Faal Hemostasis dan Hematologi Khusus telah mampu kami kerjakan dengan menggunakan instrumen berteknologi mutakhir flowcytometry dan Laser photo detector yang mampu menghitung dan mengidentifikasi sel-sel darah secara otomatis, berkecepatan tinggi, dan hasil analisis yang sangat akurat.

b. Kimia Klinik

Pemeriksaan kimia klinik digunakan untuk menganilasa zat-zat kimia organik yang terlarut dalam darah, pemeriksaan ini berfungsi untuk mengetahui :

1. Fungsi Hati

2. Profil Lemak/Cholesterol 3. Fungsi Ginjal & Asam Urat 4. Gula Darah

5. Protein

6. Parameter Jantung 7. Elektrolit

8. Drug Monitoring

Instrumen canggih dan berkapasitas besar, reagensia pilihan berkualitas tinggi, SDM profesional yang berdedikasi, dan sistem prosedur berstandar international, merupakan perpaduan yang ideal untuk menghasilkan mutu pemeriksaan yang baik. Sejak beberapa tahun yang lalu Laboratorium


(23)

Klinik PRAMITA telah menggunakan instrumen terintegrasi berkecepatan 1200 tes perjam, didukung dengan sistem menejemen ISO 9001:2000, dan Teknologi Informasi mutakhir terbukti menghasilkan kinerja yang optimal dan mampu menekan tingkat human error hingga mendekati nol (human error free).

c. Immunologi

Sebagai bagian komunitas laboratorium klinik modern dunia, kami selalu update terhadap perkembangan global, baik dari segi teknologi maupun metode-metode pemeriksaan. Metode-metode terbaru, mulai dari ELISA, MEIA bahkan metode yang paling mutakhir chemiluminecent / elektrolumecent, telah kami terapkan utuk mencapai hasil analisis yang sempurna.

Parameter pemeriksaan immunologi / marker meliputi: 1. Petanda Virus Hepatitis

2. TORCH dan Sexual Transmition Desease (STD) 3. Penyakit Infeksi

4. Protein Spesifik 5. Rheumatik 6. Petanda Tumor 7. Endokrin/Hormon 8. Fertilitas


(24)

d. Klinik Rutin

Pemeriksaan klinik rutin digunakan sebagai screening awal untuk membantu menegakkan diagnosa sebelum pemeriksaan spesifik dilakukan. Layanan Pemeriksaan Klinik Rutin meliputi :

1. Analisa Urinalisis 2. Test Kehamilan 3. Pemeriksaan Faeces

4. Analisa Cairan Tubuh (Trans/Eksudat) 5. Analisa Sperma

6. Analisa Batu Ginjal/Empedu 7. Test NARKOBA

e. Microbiologi

Layanan pemeriksaan Mikrobiologi diutamakan untuk pemeriksaan preparat direct (bakteri, jamur dan parasit), kultur bakteriologi dan uji resistensi antibiotika. Pemeriksaan kultur bakteriologi dan resistensi kuman dapat dilakukan melalui berbagai jenis bahan pemeriksaan, meliputi darah, pus, urine, faeces, kerokan dan cairan tubuh lainnya. Kultur mikrobiologi kami fokuskan terhadap kuman-kuman yang sering menimbulkan infeksi, antara lain :

1. Kuman coccus gram positip

2. Kuman batang gram Negatip/Positip 3. Kuman Enterobactericeae

4. Micobacterium tuberculosa 5. Nesseria Gonorhoe


(25)

6. C. Diptheriae

f. Pathologi Anatomi/Sitologi

Layanan Pemeriksaan Pathologi Anatomi meliputi: 1.Pap Smear

2.FNA-b

3.Sitologi Urine 4.Sitologi Sputum 5.Sitologi Cairan Pleura

6.Dan sitologi cairan tubuh lainnya 2. Layanan Pemeriksaan Bioteknologi/PCR

Polymerase Chain Reaction (PCR) merupakan metode pemeriksaan masa depan yang berbasis analisis DNA/RNA untuk deteksi adanya agen/mikroba penyebab infeksi. Pemeriksaan ini terus dikembangkan sebagai wujud komitmen Laboratorium Klinik PRAMITA untuk berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. PCR mempunyai sensitifitas yang sangat tinggi dalam mendeteksi agen atau analit, dan sangat baik untuk deteksi agen infeksi yang tidak bisa dibiakkan melalui cara kultur mikrobiologi biasa. Layanan pemeriksaan PCR YANG TELAH KAMI KEMBANGKAN meliputi:

1. Hepatitis B (HBV DNA) 2. Hepatitis C (HCV RNA) 3. Hepatitis C genotyping 4. Salmonella Thyphi


(26)

6. Mycoplasma pneumonia

3. Layanan Pemeriksaan Radiologi/Rontgen

Layanan pemeriksaan radiologi merupakan layanan pemeriksaan terbesar kedua setelah layanan pemeriksaan laboratorium klinik. Layanan Radiologi (Radio diagnostic) telah kami kembangkan, baik dari segi jenis maupun teknologinya untuk mencapai kualitas hasil yang optimal. Pesawat x-ray modern berkapasitas besar (650 mA dengan kemampuan fluoroscopy), Mammografi, Panoramic, dan Cephalometri didukung dengan digital image processing mampu menghasilkan kualitas image yang menakjubkan. Layanan Radilogi meliputi :

1. X-Ray Foto Polos 2. X-Ray Foto Kontras

3. Foto Panoramic & Cephalometri 4. Foto Dental

5. Foto Mammografi

4. Layanan Pemeriksaan Ultrasonografi

Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) digunakan untuk mengetahui struktur fisik anatomis organ-organ dalam termasuk kelainannya. Dengan teknologi sonografi terkini, Laboratorium Klinik PRAMITA mampu melakukan pemeriksaan USG 4 dimensi yang bisa menampilkan detail tubuh janin secara utuh pada saat di dalam kandungan, di samping itu juga menggunakan teknologi color doppler yang bisa membedakan pembuluh darah vena dan arteri dengan tampilan warna berbeda, sehingga sangat baik untuk


(27)

pemeriksaan USG jantung dan pembuluh darah. Layanan pemeriksaan USG meliputi:

1. USG Abdomen

2. USG Kandungan (4 dimensi) 3. USG Jantung (echocardiografi)

4. USG organ-organ (tiroid, testis, kepala bayi, dll) 5. USG Jaringan Lunak

6. USG Carotis

5. Layanan Pemeriksaan Elektromedis

Layanan ini merupakan layanan pendukung yang cukup penting, sehingga layanan di Laboratorium Klinik PRAMITA bisa disebut layanan diagnosis satu atap (one stop services), bahkan Laboratorium Klinik PRAMITA adalah laboratorium klinik pertama di Indonesia yang memiliki konsep layanan terpadu dan paling lengkap.

Layanan Elektromedis maliputi : 1. Treadmill Test

2. Electrokardiografi (EKG)

3. Holter Monitoring (EKG 24 jam) 4. Echocardiografi (USG Jantung)

5. Pemeriksaan Faal Paru (Autospirometri) 6. Pemeriksan Syaraf/Brain mapping (EEG)


(28)

6. Layanan Konsultasi dan Jasa Medis Lainnya

Layanan konsultasi diperuntukan bagi pelanggan Medical Check-up dari instansi yang membutuhkan layanan konsultasi medis. Bentuk layanan konsultasi berupa penjelasan umum oleh dokter kami tentang hasil pemeriksaan dan membantu pasien untuk menentukan apa yang sebaiknya dilakukan pasien selanjutnya. Layanan jasa medis lainnya meliputi Pemeriksaan fisik (Umum, Internist, Mata, THT, Gigi, Syaraf, dll) dan Manthoux Test.

2.1.4 Struktur Organisasi PRAMITA

Struktur organisasi suatu organisasi atau instansi merupakan suatu dasar yang berguna untuk memperlihatkan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian. Dengan memiliki struktur organisasi yang baik dan sesuai, berikut (gambar 2.1) struktur organisasi Laboratorium PRAMITA:

Direktur Utama

Kepala Cabang

Manager Pelayanan

Manager Keuangan

Manager SDM

Manager Laboratorium

Manager Radiaologi

Staf


(29)

Selain struktur organisasi, PRAMITA memiliki struktur divisi gudang. Di bawah (gambar 2.2) ini adalah struktur organisasinya :

Gambar 2. 2 Struktur Divisi Gudang

2.1.5 Deskripsi Tugas

Penjabaran tugas-tugas yang dilakukan bagian pengadaan dan penempatan barang di Laboratorium Klinik PRAMITA adalah sebagai berikut:

a. Manager SDM

Mengatur dan mengawasi kegiatan kepegawaian. b. Kepala Gudang

1. Mengatur dan mengawasi kegiatan pengadaan dan penempatan barang. 2. Melakukan pengecekan barang ketika barang datang dari supplier. 3. Menentukan barang tersebut layak disimpan di gudang atau tidak. 4. Mengesahkan form permohonan pengadaan barang.

c. Staff 1 dan Staff 2

Mengimputkan data ketika barang masuk dan keluar dari gudang. Manager SDM

Kepala Bagian Gudang


(30)

2.2 Landasan Teori

Landasan teori membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah pernah dilakukan sebelumnya.

2.2.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Yunani “Systema” yang memiliki pengertian

yang luas, tidak ada satu definisi yang pasti. Terdapat dua kelompok pendekatan didalam pendefinisian sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur dan menekankan pada komponen / elemennya. Pendekatan pada sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai berikut:

“Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.(Jogiyanto. HM, 1)

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya, mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“ Sistem adalah kumpulan – kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”. (Jogiyanto. HM, 2)

Jadi, sistem adalah kumpulan elemen – elemen atau prosedur yang saling berhubungan dan bertanggung jawab memproses data masukan (input) sehingga menghasilkan suatu keluaran (output). Bagian listing yang paling kecil disebut subsistem. Misalnya sistem komputer yang terdiri dari bagian subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing – masing subsistem dapat terdiri


(31)

dari subsistem – subsistem atau komponen – konponen yang lebih kecil lagi, subsistem – subsistem ini membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dari sistem tersebut dapat tercapai. Jadi dengan kata lain, sistem dapat dinyatakan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Tujuan sistem adalah untuk menentukan operasi yang akan dilaksanakan. Berkembangnya suatu sistem dapat dipengaruhi oleh informasi yang terdapat didalamnya. Jika berkurangnya informasi, maka suatu sistem lama kelamaan akan berakhir dan tidak dapat digunakan lagi.

2.2.2 Pengertian Data dan Informasi

Data dan Informasi mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Data adalah fakta – fakta atau pesan – pesan yang belum dievaluasi atau bahan mentah dari informasi yang melalui pengolahan tertentu dibentuk menjadi suatu informasi. Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian nyata.

Suatu sistem yang kurang mendapatkan suatu informasi akan luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Definisi informasi sendiri seperti di bawah ini : “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berharga dan lebih berguna serta lebih berarti bagi yang menerimannya”. (Jogiyanto. HM, 8).

Sedangkan sumber dari informasi sendiri adalah data yang berarti kenyataan untuk mengambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan yang nyata. Maksud dari kejadian – kejadian di sini adalah sesuatu yang telah terjadi pada saat tertentu.


(32)

Untuk memperjelas pengertian dasar informasi dapat dilihat pada siklus informasi di (gambar 2.3) berikut :

INPUT PROSES OUTPUT

Gambar 2. 3 Model Dasar Sistem

Suatu sistem merupakan suatu keseluruhan yang bulat dan utuh, dimana tujuan dari masing – masing bagian yang membentuk sistem akan saling menunjang dan mencapai tujuan dari suatu sistem secara keseluruhan. Berarti bahwa tujuan yang dicapai dari salah satu bagian tidak dapat mengabaikan pencapaian tujuan dari bagian yang lain.

Sumber dari informasi adalah data. Data terbentuk dari karakter – karakter yang dapat berupa alfabet, angka maupun simbol khusus. Data disusun untuk diolah dalam bentuk struktur data, struktur file dan database. Terdapat perbedaan antara data dan informasi yaitu jika data merupakan bahan baku yang diolah untuk memberikan informasi, sedangkan informasi digunakan dalam pengambilan keputusan, karena itu informasi memiliki tingkat lebih tinggi dari data.

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi berfungsi untuk menyediakan informasi yang berguna untuk manajemen yang mendukung rencana strategis organisasi. Sedangkan tujuannya adalah untuk mengumpulkan data, menyimpan data dan menginformasikannya kepada para pemakai.


(33)

Menurut Robert A. Leitc dan K. Rescoe Davis, Sistem Informasi didefinisikan sebagai berikut :

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu ogranisasi dan menyediakan bagi pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan”. (Jogiyanto. HM, 11)

Sistem informasi dapat digerakkan oleh elemen – elemen berikut:

1. Perangkat keras (Hardware), yaitu komputer yang berperan sebagai media masukan, proses dan keluaran.

2. Perangkat Lunak (Software), yaitu alat yang digunakan untuk menjalankan perangkat keras yang dapat berupa sistem operasi atau program aplikasi.

3. Pengguna komputer (Brainware), adalah manusia yang merupakan bagian terpenting yang dapat menangani semua elemen penggerak dari suatu sistem informasi.

4. Data, yaitu fakta – fakta dari suatu kejadian yang dapat diolah untuk menghasilkan suatu informasi.

5. Prosedur, yaitu urutan kerja secara sistematis agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan secara teratur sesuai dengan rencana.

2.2.4 Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (SIM) atau management information system (MIS) adalah sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan


(34)

pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Biasanya SIM menghasilkan informasi untuk memantau kinerja, memelihara koordinasi, dam menyediakan informasi untuk operasi organisasi. Umumnya SIM mengambil data dari sistem pemrosesan transaksi.

SIM seringkali disebut juga sebagai sistem peringatan manajemen (Management alerting system) karena sistem ini memberikan peringatan kepada pemakai (umumnya manajemen) terhadap masalah maupun peluang (Haag, 2000).Istilah yang lain dari SIM adalah sistem pelaporan manajemen atau

management reporting system (Zwass, 1998).

Macam-macam laporan yang dihasilkan oleh SIM berupa laporan periodis, laporan ikhtisar, laporan perkecualian, dan laporan perbandingan.

1. Laporan periodis adalah laporan yang dihasilkan dalam selang waktu tertentu seperti harian,mingguan, bulanan, kwartalan, dan sebagainya.

2. Laporan ikhtisar adalah laporan yang memberikan ringkasan terhadap sejumlah data/informasi.

3. Laporan perkecualian adalah laporan yang hanya muncul kalau terjadi keadaan yang tidak normal. Sebagai contohnya, manajer pembelian mungkin memerlukan laporan pengiriman barang dari pemasok yang sudah terlambat satu minggu. Laporan ini hanya munculkalau keadaan yang diminta terpenuhi.

Laporan perbandingan adalah laporan yang menunjukkan dua atau lebih himpunan informasi yang serupa dengan maksud untuk dibandingkan.


(35)

2.2.5 Basis Data (database)

Basis data terdiri dari kata basis dan data. Basis dapat diartikan gudang atau tempat bersarang, sedangkan data berarti representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep dan sebagainya yang direkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasi.

Dapat disimpulkan bahwa basis data merupakan kumpulan data (arsip) yang saling berhunbungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupadan tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Basis data dapat diartikan sebagai kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. (http://karmila.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8490/Konsep+Basis+Data. ppt/ 05 April 2010).

2.2.5.1 Konsep Basis data (Database)

Basis data terdiri dari dua kata, basis dan data. Basis dapat diartikan kurang lebih sebagai markas, gudang atau tempat berkumpul. Sedangkan data adalah repesentasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli dan lain – lain), barang dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasi lainnya. Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :

1. Himpunan kelompok data (arsip) saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembalidengan cepat dan mudah.


(36)

2. Kumpulan file / table / arsip saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

Ada beberapa tahapan yang digunakan dalam proses mendesain suatu basis data yaitu:

1. Tentukan tujuan dari basis data yang akan dibuat. 2. Tentukan tabel – tabel yang sekiranya akan dperlukan.

3. Tentukan field – field (kolom – kolom) yang diperlukan oleh tabel. 4. Tentukan sebuah kolom yang bersifat unik untuk dijadikan sebagai

kunci (key).

5. Tentukan relasi antar tabel.

6. Periksa ulang dan sempurnakan desain basis data.

7. Isi data – data dalam basis data dan buat objek – objek database yang sekiranya diperlukan.

2.2.5.2 Komponen utama Sistem Basis data

Komponen utama pada Sistem Basis data adalah: 1. Data yang disimpan dalam basis data

2. Hardware :storage, processor, memory

3. Software : DBMS, Report-writer, design, arts, dll Pengguna :

a) Pengguna Awan (Naïve User) b) Pengguna Biasa (Casual User) c) Programmer


(37)

2.2.5.3 Tujuan Database

Mereduksi redudansi yang akibatnya mengurangi inkonsistensi maka data dapat dishare antar aplikasi sehingga standarisasi data dapat dilakukan, batasan security dapat diterapkan, dimana pengelolaan integritas (Keterjaminan Akurasi) data dapat mudah dicapai dan dapat menyeimbangkan kebutuhan yang saling konflik.

2.2.5.4 Database Administrator

Database Adminstrator adalah orang yang memiliki kontrol utama terhadap keseluruhan sistem basis data (mencangkup data & program).

Fungsi :

1. Pendefinisian skema

2. Pendefinisan struktur penyimpanan & metode akses 3. Modifikasi skema & organisasi fisik

4. Pemberian otorisasi bagi pengaksesan data

5. Mendefinisikan bagian basis data yang mana dapat diakses oleh seorang pemakai, termasuk operasi-operasi yang dapat dilakukan 6. Spesifikasi batasan integrasi

2.2.5.5 Bahasa/Language dalam Sistem Basis data

Bahasa yang digunakan di dalam basis data antara lain : 1. Data Definition Language (DDL)

Perintah-perintah yang digunakan oleh database administrator untuk mendefinisikan skema ke DBMS. Secara detil hal yang perlu dijabarkan pada DBMS :


(38)

a. Nama basis data

b. Nama seluruh berkas pada basis data c. Nama rekaman dan medan

d. Enkripsi berkas, rekaman dan medan e. Nama medan kunci

f. Nama Indeks dan medan yang menjadi indeks g. Hal lain seperti ukuran basis data.

DDL juga digunakan untuk menciptakan, mengubah, dan menghapus basis data

2. Data Manipulation Language (DML)

DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk mengubah, memanipulasi dan mengambil data pada basis data. Tindakan seperti menghapus,mengubah,dan mengambil data menjadi bagian dari DML.

DML dibagi atas 2 jenis : a. Prosedural

Prosedural menuntut pengguna menentukan data apa saja yang diperlukan dan bagaimana cara mendapatkannya.

b. Nonprosedural

Nonprosedural menuntut pengguna menentukan data apa yang diperlukan tetapi tidak perlu menyebutkan cara mendapatkannya

2.2.6 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan alat pemodelan atau suatu diagram yang menggambarkan sistem berbasis komputer yang dirancang secara global dan


(39)

merupakan suatu diagram alir data tingkat atas, dimana didalam diagram konteks ini menggambarkan seluruh jaringan, baik masukan maupun sebuah keluaran sebuah sistem.

Diagram konteks terdiri dari sebuah simbol proses tunggal yang menggambarkan sebuah sistem dan menunjukan data aliran utama untuk dan dari terminator. Diagram ini merupakan dasar yang digunakan untuk menentukan aliran data yang mengalir menuju sistem (input system) dan keluar dari sistem (output system), yang meliputi objek berupa kesatuan luar (ekseternal entity). Diagram konteks dapat mendefinisikan jangkauan proses penurunan sistem informasi yaitu menentukan apa yang menjadi bagian dari sistem informasi dan apa yang tidak menjadi bagian sistem informasi.

2.2.7 Data Flow Diagram (DFD)

Diagram aliran data atau DFD merupakan suatu bagan alir data yang digunakan untuk menjelaskan data yang ditransformasikan oleh suatu proses pada suatu sistem dengan menekankan pada fungsi – fungsi yang ada dalam sistem, cara menggunakan informasi yang tersimpan dan pemindahan informasi antar fungsi di dalam sistem.

Beberapa simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD) antara lain:

1. Proses (Process)

Proses adalah simbol pertama data flow diagram. Proses dilambangkan dengan lingkaran, dimana proses ini menunjukan bagian dari sistem yang


(40)

mengubah satu atau lebih input dan output. Nama proses dituliskan dengan satu kata, singkatan atau kalimat sederhana.

2. Aliran Data (Flow)

Aliran Data digambarkan dengan tanda panah dari proses. Aliran data juga digunakan untuk menunjukan bagian – bagian informasi dari satu bagian ke bagian lain. Pembagian nama untuk aliran ini menunjukan sebuah arti untuk sebuah aliran. Untuk kebanyakan sistem yang dibuat, aliran data sebenarnya mengambarkan data yakni angka, huruf, pesan, dan macam - macam informasi lainnya.

3. Simpanan Data (Storage)

Simpanan data digunakan sebagai penyimpanan bagi paket – paket data. Notasi penyimpanan data digambarkan dengan garis horizontal yang pararel. Simpanan data merupakan simpanan data dari data yang berupa suatu file atau database di sistem komputer ataupun berupa arsip atau catatan manual. Nama dari simpanan data menunjukan nama filenya. 4. Kesatuan Luar (External Entity)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, Organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau output dari sistem.


(41)

2.2.8 Kamus Data

Kamus data atau disebut juga Data Dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan – kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan mengggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Salah satu komponen kunci dalam sistem manajemen database (DBMS) adalah file khusus yang disebut kamus data (Data Dictionary). Kamus data berisi informasi tentang struktur database, untuk setiap elemen data yang disimpan dalam database seperti nomor rekening dan diuraikan secara lengkap mulai dari nama, tempat penyimpanan, program kumpulan yang berhubungan dan lain – lain. Kamus data biasanya dipelihara secara otomatis oleh system manajemen database.

2.2.9 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram atau ERD hanya berfokus pada data, dengan menunjukkan “jaringan data” yang ada untuk suatu sistem yang diberikan. ERD

digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data, yaitu:

a. Entity

Merupakan suatu objek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan pemakai, dalam konteks sistem yang akan dibuat.

b. Atribut

Entity mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakter entity.


(42)

c. Relationship

Relationship sebagaimana halnya entitas maka dalam hubungan pun harus dibedakan antar hubungan atau bentuk hubungan antar entity

dengan isi dari hubungan itu sendiri.

Relasi antar 2 tabel atau 2 file dapat dikategorikan / dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

1. One To One Relationship

Yang berarti, entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan 1 entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan B berhubungan paling banyak 1 dengan entitas pada himpunan entitas B.

A B

Gambar 2. 4 One To One Relationship

2. One To Many Relationship

Yang berarti, entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan banyak pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B, hubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

A B


(43)

3. Many To Many Relationship

Yang berarti, entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan banyak pada himpunan entitas B dan begitu juga sebaliknya, setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan banyak dengan himpunan entitas B.

A B

Gambar 2. 6 Many To Many Relationship

2.2.10 Borland Delphi

Borland Delphi sering disebut juga dengan Delphi. Delphi adalah sebuah perangkat lunak (software) yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis antarmuka grafis di lingkungan sistem operasi Microsoft Windows. Delphi dibuat oleh perusahaan Borland Software Corporation. Delphi telah ada sejak 1993 dan versi yang saya gunakan disini adalah Delphi versi 7.0 . Bahasa pemograman yang digunakan Delphi adalah bahasa Pascal.

1. IDE Delphi

IDE atau Integrated Development Environment adalah tempat untuk membuat aplikasi mulai dari mendesain antarmuka, menulis kode program (coding), menjalankan program (running), mendebug, mengkompilasi (compile), dan menyebarluaskan aplikasi yang dibuat (deploy). Tampilan Delphi dapat dilihat seperti dibawah ini (gambar 2.7) :


(44)

Gambar 2. 7 IDE (Integrated Development Environment)

2. Menu Bar dan Tool Bar

Menu bar merupakan tempat menggulung (pull-down) menu – menu perintah. sebuah menu terdiri dari beberapa daftar perintah (menu command). Disebelah kiri masing – masing perintah terdapat sebuah ikon yang menggambarkan fungsinya.

Tool Bar adalah sekumpulan tombol yang dapat digunakan untuk melakukan suatu perintah. Fungsi Tool Bar sama dengan Menu Bar, namun keunggulannya adalah cepat diakses untuk menjalankan perintah tertentu. Untuk memperjelas dapat dilihat (gambar 2.8) berikut ini:


(45)

3. Component Palette

Component Palette digunakan untuk mengumpulkan komponen Delphi yang dibagi menjadi beberapa katagori. secara garis besar komponen Delphi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu komponen visual dan komponen non visual. Komponen visual adalah kokmponen yang terlihat pada saat proses mendesain aplikasi maupun setelah aplikasi dijalankan. komponen non visual adalah komponen yang hanya terlihat pada saat proses mendesain aplikasi, namun tidak dapat terlihat pada saat aplikasi dijalankan. Berikut (gambar 2.9) tampilan dari

component palette:

Gambar 2. 9 Component Palette

4. Form Designer

Form Designer atau Form adalah tempat meletakkan komponen – komponen yang diambil dari komponent Palette saat membuat desain antarmuka aplikasi. Ketika anda menjalankan Delphi secara default maka akan tampil form secara otomatis seperti gambar diatas. Berikut (gambar 2.10) tampilan dari form designer:


(46)

5. Code Editor

Code Editor adalah btempat untuk menuliskan kode – kode program. Didalam Code Editor telah ada beberapa baris yang dibuat Delphi secara otomatis. Ditempat inilah menyisipkan atau menuliskan kode – kode program secara lengkap. Untuk memperjelas dapat dilihat dari (gambar 2.11) berikut ini:

Gambar 2. 11 Code Editor

6. Object Inspector

Object Inspector digunakan untuk mengubah properti komponen terpilih yang berada dalam di Form. Ada dua bagian utama pada Object Inspector

(gambar 2.12), yaitu properties dan event. pada setiap bagian tersebut terdapat dua buah kolom. Kolom disebelah kiri merupakan nama – nama properti atau event. sedangkan kolom disebelah kanan adalah nilai – nilai yang diisikan pada properti atau event yang bersangkutan.


(47)

Gambar 2. 12 Object Inspector

7. Object TreeView

Object TreeView berfungsi untuk menampilkan berbagai komponen yang digunakan pada saat membuat aplikasi. Komponen – komponen ditampilkan dengan struktur pohon. Dapat dilihat di (gambar 2.13) berikut ini:

Gambar 2. 13 Object Tree View

8. Komponen Delphi

Komponen adalah “jantung” bagi pemograman visual. Componen Palette


(48)

Additional, Win32, System, dan beberapa lainnya. Beberapa komponen yang sering digunakan saat pembuatan aplikasi adalah sebagai berikut (tabel 2.1) :

Tabel 2. 1 Komponen Delphi Jenis Standard

Ikon Nama Keterangan

Frames

Membuka sebuah dialog box yang menampilkan daftar frames yang disertakan pada proyek.

Label Menampilkan teks yang tidak dapat diubah oleh user.

Edit Menampilkan sebaris teks yang dapat diisi oleh user.

Memo

Menampilkan sebuah area pengeditan dimana user dapat memasukkan atau memodifikasi beberapa baris teks didalamnya.

Button Untuk membuat tombol tekan yang akan diisi dengan suatu aksi tertentu.

Listbox Menampilkan daftar pilihan yang dapat digulung (scroll).

Scrollbar Dapat digunakan untuk meluaskan area

pandang di form.

Radiogroup Digunakan untuk membuat sekelompok radio-button.

9. File-file Delphi

Sebuah proyek adalah sekumpulan file yang diperlukan untuk membangun sebuah aplikasi. Beberapa file ini akan dibuat pada saat proses mendesain aplikasi,sedangkan beberapa lainnya dibuat saat proses kompilasi source code.

Sebuah proyek Delphi akan terdiri dari berberapa file. Ada file yang menyimpan program dan ada file lain yang menyimpan binari, gambar. Karena setiap aplikasi terdiri dari beberapa file. Sangat disarankan agar menyimpan


(49)

sebuah aplikasi pada sebuah folder. Berbagai jenis file yang dibuat saat membangun aplikasi menggunakan Delphi adalah sebagai berikut (tabel 2.2):

Tabel 2. 2 File-file Delphi

Jenis File Keterangan

.dpr File-file proyek .dfm File-file form

.pas File-file unit

.dpk File-file paket .res File-file Resource

.cfg File-file konfigurasi proyek .dof File-file pilihan proyek .dcu File unit yang terkompilasi .exe File yang dapat dijalankan .dsk Pengaturan Desktop

.~* File-file cadangan (backup)misal .~pas .~dpr

2.2.11 Metode Peramalan (Single Exponential Smoothing)

Salah satu keputusan penting dalam perusahaan yang dilakukan oleh manajemen adalah menetukan tingkat produksi dari barang atau jasa yang perlu disiapkan untuk masa datang. Penentuan tingkat produksi, yang merupakan tingkat penawaran, dipengaruhi oleh jumlah permintaan pasar yang dapat dipenuhi oleh perusahaantingkat penawaran yang lebih tinggidari permintaan pasardapat terjadinya pemborosan biaya, seperti biaya penyimpanan, biaya modal, dan biaya kerusakan barang.


(50)

Metode pemulusan eksposional tunggal (single exponential smoothing) yaitu menambahkan parameter dalam model untuk mengurangi factor kerandoman nilai prakiraan yang dapat dicari dengan menggunakan metode berikut:

………..(1) Dimana :

= data permintaan pada periode t = faktor/konstanta pemulusan = prakiraan untuk periode t

Metode pemulusan eksposional tunggal mengikutsertakan data dari semua periode. Setiap data pengamatan mempunyai kontribusi dalam penentuan nilai prakiraan nilai periode sesudahnya. Dalam perhitungan prakiraan , harus tersedia data observasi data dan hasil prakiraan periodeterahir. Di mana, hasil periode terahir sudah mengandung nilai-nilai observasi dan prakiraan sebelumnya.

Tingkat pelayanan/penjaminan dapat didefinisikan sebagai probabilitas permintaan tidak akan melebihi persediaan (pasokan) selama waktu tenggang ialah 90%. Dengan kata lain, resiko terjadinya kekurangan persediaan hanya 10%. Berikut (tabel 2.3) sebagai nilai dari Service Level dan Service Factor:

Tabel 2. 3 Service Level dan Service Factor Service Level

(%) Service Factor

Service Level

(%) Service Factor

50.00 0.00 90.00 1.28

55.00 0.13 91.00 1.34

60.00 0.25 92.00 1.41

65.00 0.39 93.00 1.48

70.00 0.52 94.00 1.55

75.00 0.67 95.00 1.64

80.00 0.84 96.00 1.75

81.00 0.88 97.00 1.88

82.00 0.92 98.00 2.05


(51)

84.00 0.99 99.50 2.58

85.00 1.04 99.60 2.65

86.00 1.08 99.70 2.75

87.00 1.13 99.80 2.88

88.00 1.17 99.90 3.09

89.00 1.23 99.99 3.72

2.2.12 Algoritma FIFO (First In First Out)

Secara harfiah queue dapat diartikan sebagai antrian. Queue merupakan kumpulan data dengan penambahan data hanya melalui satu sisi, yaitu belakang (tail) dan penghapusan data hanya melalui sisi depan (head). Berbeda dengan stack yang bersifat LIFO maka queue bersifat FIFO(First In First Out), yaitu data yang pertama masuk akan keluar terlebih dahulu dan data yang terakhir masuk akan keluar terakhir.(Dokumen Bahan Ajar Algoritma dan Struktur Data, Hari Siswantoro., S.T.)

Elemen yang pertama kali masuk ke dalam queue disebut elemen depan (front/head of queue), sedangkan elemen yang terakhir kali masuk ke queue disebut elemen belakang (rear/tail of queue). Perbedaan antara stack dan queue terdapat pada aturan penambahan dan penghapusan elemen. Pada stack, operasi penambahan dan penghapusan elemen dilakukan di satu ujung. Elemen yang terakhir kali dimasukkan akan berada paling dekat dengan ujung atau dianggap paling atas sehingga pada operasi penghapusan, elemen teratas tersebut akan dihapus paling awal, sifat demikian dikenal dengan LIFO. Pada queue, operasi tersebut dilakukan di tempat yang berbeda. Penambahan elemen selalu dilakukan melalui salah satu ujung, menempati posisi di belakang elemen-elemen yang sudah masuk sebelumnya atau menjadi elemen paling belakang. Sedangkan penghapusan elemen dilakukan di ujung yang berbeda, yaitu pada posisi elemen


(52)

yang masuk paling awal atau elemen terdepan. Sifat yang demikian dikenal dengan FIFO. Operasi-operasi standar pada queue adalah:

1. membuat queue atau inisialisasi. 2. mengecek apakah queue penuh. 3. mengecek apakah queue kosong.

4. memasukkan elemen ke dalam queue atau InQueue (Insert Queue). 5. Menghapus elemen queue atau DeQueue (Delete Queue).

Disebut juga queue dengan model fisik, yaitu bagian depan queue selalu menempati posisi pertama array. Queue dengan linear array secara umum dapat dideklarasikan sebagai berikut:

Operasi-operasi queue dengan linear array:

1. Fungsi inti : digunakan untuk membuat queue baru atau kosong, yaiitu dengan memberi nilai awal (head) dan nilai akhir(tail) dengan nol.

void init(void) {

antri.awal=0; antri.akhir=0; }

#define MAX 50 #define true 1 #define false 0 struct queue {

char info[MAX]; int awal;

int akhir; };


(53)

2. Fungsi full: digunakan untuk mengetahui apakah queue sudah penuh atau belum. Dilakukan dengan memeriksa nilai akhir (tail) apakah sudah sama dengan maksimal queue.

3. Fungsi empty: digunakan untuk mengetahui apakah queue masih kosong atau tidak. Dilakukan dengan memeriksa nilai akhir (tail) bernilai nol atau tidak.

4. Fungsi InQueue: digunakan untuk menambahkan elemen ke dalam queue. Jika queue masih kosong, maka nilai awal (head) dan nilai akhir (tail) diubah menjadi 1. Jika tidak kosong dan queue belum penuh, maka nilai akhir (tail) akan ditambah 1.

void inQueue(char elemen) {

if empty() == true) {

antri.awal=1; antri.akhir=1;

antri.info[antri.awal]=elemen; }

else {

if (full() != true)

{

antri.akhir++;

antri.info[antri.akhir]=elemen; }

else printf(“Queue overflow...\n”); }

int empty(void) {

if(antri.akhir==0) return(true); else return(false);

}

int full(void) {

if (antri.akhir==MAX) return(true); else return(false);


(54)

5. Fungsi DeQueue: digunakan untuk mengambil elemen dari queue, dengan cara memindahkan semua elemen satu langkah ke posisi depannya sehingga elemen yang paling depan tertimpa.

6. Fungsi clear: digunakan untuk menghapus semua elemen dalam queue. Ada dua cara yang bisa digunakan, yaitu menuliskan fungsi seperti inisialisasi atau memanggil fungsi DeQueue sampai queue kosong.

2.2.13 Microsoft SQL server

Microsoft SQL Server adalah salah satu nama database yang paling populer di kalangan pengembang perangkat lunak. Terlepas dari keunggulan strategi pemasaran dari perusahaan Microsoft atau bukan, yang jelas database ini mempunyai banyak pendukung, terbukti dari banyaknya tenaga profesional yang menguasai dan mampu mengoperasikan database ini dengan baik. Para administrator database dan programmer tidak menemui kesulitan sama sekali

void clear(void) {

while (empty()==0) deQueue(); }

char deQueue(void) {

char isi; int i;

if (empty() != true) {

isi=antri.info[antri.awal];

for(i=antri.awal;i<=antri.akhir-1;i++) antri.info[i]=antri.info[i+1]; antri.akhir--;

return(isi); }

else printf(“Queue underflow...\n”);


(55)

untuk menemukan literatur dan dokumentasi baik berupa buku maupun informasi di internet mengenai database ini dengan berbagai macam topik pembahasan. Para pembuat software fihak ketiga juga berlomba-lomba membuat berbagai macam program yang mendukung pengoperasian database ini seperti software backup, replikasi, profiler, audit trail, database modeler, debugger, business intelligence, dan sebagainya. Bahkan tidak sedikit perusahaan pembuat software besar yang menggunakan SQL Server sebagai database utamanya, seperti Great Plains dan Siebel yang terkenal dengan aplikasi ERP dan CRM-nya

SQL Server memiliki sistem berarsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas dan menambahkan fungsi-fungsi ke dalam database tersebut. Microsoft telah menyediakan Software Development Kit

(SDK) bersama dokumentasi yang lengkap untuk membuka kesempatan yang luas kepada para programmer untuk mempelajari dan memanfaatkan komponen dan obyek di dalam SDK tersebut guna membuat aplikasi-aplikasi secara elegan.

2.2.14 Jaringan Client-Server

Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain (client) dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data di dalam jaringan.

Client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server.

Berdasarkan pada cara PC Client dihubungkan ke komputer server, dikenal dua macam tingkatan arsitektur yaitu model dua tingkatan (two tier) dan model tiga tingkatan (three tier).


(56)

Topologi jaringan adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi server, workstation, hub dan pengkabelannya. Topologi jaringan yang digunakan dalam sistem ini, yaitu topologi star

Pada topologi star (gambar 2.14), masing-masing workstation

dihubungkan secara langsung ke server atau hub. Keunggulan dari topologi star

adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehinggan akan menunjukan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan.

Hub

Gambar 2. 14 Topologi Star

Kelemahan dari topologi star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.


(57)

2.2.15 Denah Gudang

Denah Gudang dilakukan sebagai gambaran peletakan barang barang yang diperlukan sebagai penunjang kegiatan pelayanan terhadap masyarakat yang menggunakan jasa Laboratorium PRAMITA. Berikut (gambar 2.15) denah dari gudang Laboratorium PRAMITA:

63'-6"

5

0'-9

5

/8"

RAK 1 RAK 2

32'-6"

32'

-9

5

/8"

Ruang Stok Medic


(58)

142 4. 1 Implementasi Basis Data

Pembuatan basis data dilakukan dengan mengunakan aplikasi pemrograman SQL Server. Implementasi basis data dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut : 1. Pembuatan database.

CREATE DATABASE `GudangPRAMITA`; 2. Pembuatan table master barang.

CREATE TABLE masterBarang (

kode_barang VARCHAR(9), nama_barang VARCHAR(50), satuan VARCHAR(20), kode_jenis VARCHAR(3), stok_min BIGINT default 0, stok_maks BIGINT default 0, PRIMARY KEY (kode_barang) )

3. Pembuatan tabel master jenis barang. CREATE TABLE masterJenis (

kode_jenis VARCHAR(3), nama_jenis VARCHAR(30),

PRIMARY KEY (kode_jenis) )

4. Pembuatan tabel master kota. CREATE TABLE masterKota (

kode_kota VARCHAR(3), nama_kota VARCHAR(30),

PRIMARY KEY (kode_kota) )


(59)

5. Pembuatan tabel master supplier. CREATE TABLE masterSuplier ( kode_suplier VARCHAR(6), nama_suplier VARCHAR(30), kode_kota VARCHAR(3), alamat VARCHAR(50), telp VARCHAR(15),

PRIMARY KEY (kode_suplier) )

6. Pembuatan tabel master gudang cabang. CREATE TABLE masterCabang

( kode_cabang VARCHAR(5), nama_cabang VARCHAR(30), kode_kota VARCHAR(3), alamat VARCHAR(50), telp VARCHAR(15),

PRIMARY KEY (kode_cabang) )

7. Pembuatan tabel transaksi pengadaan barang. CREATE TABLE transaksiPengadaan (

kode_transaksi VARCHAR(15), tanggal DATETIME,

kode_suplier VARCHAR(6),

PRIMARY KEY (kode_transaksi) )

8. Pembuatan tabel detail pengadaan barang. CREATE TABLE detailPengadaan (

kode BIGINT IDENTITY, kode_barang VARCHAR(9), kode_transaksi VARCHAR(15), qty BIGINT DEFAULT 0,

sisa_krm BIGINT DEFAULT 0, status CHAR(1),

PRIMARY KEY (kode) )

9. Pembuatan tabel transaksi pesanan barang. CREATE TABLE transaksiPesanan (


(60)

tanggal DATETIME,

kode_cabang VARCHAR(5),

PRIMARY KEY (kode_transaksi) )

10. Pembuatan tabel detail pesanan barang. CREATE TABLE detailPesanan (

kode BIGINT IDENTITY, kode_barang VARCHAR(9), kode_transaksi VARCHAR(15), qty BIGINT DEFAULT 0,

sisa_krm BIGINT DEFAULT 0, status CHAR(1) DEFAULT 0,

PRIMARY KEY (kode) )

11. Pembuatan table transaksi penerimaan barang. CREATE TABLE transaksiPenerimaan ( kode_transaksi VARCHAR(15), tanggal DATETIME, kode_suplier VARCHAR(6), kode_pengadaan VARCHAR(15),

PRIMARY KEY (kode_transaksi) )

12. Pembuatan tabel detail penerimaan barang. CREATE TABLE detailPenerimaan (

kode BIGINT IDENTITY, kode_barang VARCHAR(9), kode_transaksi VARCHAR(15), kode_pengadaan VARCHAR(15), stock bigint DEFAULT 0, stock_awal BIGINT DEFAULT 0, harga MONEY,

tgl_kadaluarsa DATETIME,

PRIMARY KEY (kode) )

13. Pembuatan tabel transaksi pengiriman. CREATE TABLE transaksiPengiriman (

kode_transaksi VARCHAR(15), tanggal DATETIME,


(61)

kode_pesanan VARCHAR(15), PRIMARY KEY (kode_transaksi) )

14. Pembuatan tabel detail pengiriman barang. CREATE TABLE detailPengiriman (

kode BIGINT IDENTITY, kode_barang VARCHAR(15), kode_transaksi VARCHAR(15), kode_pesanan VARCHAR(15), qty BIGINT DEFAULT 0,

PRIMARY KEY (kode) )

15. Pembuatan tabel detail log barang. CREATE TABLE detailLogBarang (

kode BIGINT IDENTITY, kode_barang VARCHAR(9), kode_pengiriman VARCHAR(15), kode_penerimaan VARCHAR(15), qty BIGINT DEFAULT 0,

harga MONEY,

PRIMARY KEY (kode) )

16. Pembuatan tabel barang kadaluarsa. CREATE TABLE barangKadaluarsa (

kode BIGINT IDENTITY, kode_barang VARCHAR(15), kode_penerimaan VARCHAR(15), qty BIGINT DEFAULT 0,

harga MONEY, tgl DATETIME,

status CHAR(1) DEFAULT 0, PRIMARY KEY (kode)

)

4. 2 Implementasi Sistem

Implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem dan dapat dipandang sebagai usaha untuk mewujudkan sistem yang dirancang.


(62)

Langkah-langkah dari proses implementasi adalah urutan dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir yang harus dilakukan dalam mewujudkan sistem yang dirancang. Hasil dari tahapan implementasi ini adalah suatu sistem pengolahan data yang sudah dapat berjalan dengan baik.

4.2. 1 Langkah-langkah Penerapan Sistem

Langkah-langkah yang perlu dilakukan pada aktivitas penerapan pengolahan data permintaan perubahan daya adalah sebagai berikut :

1. Pembentukan program aplikasi

2. Memperbaiki dan menguji program aplikasi

3. Mempersiapkan perangkat keras dan perangkat lunak 4. Pembentukan data awal

5. Pendidikan dan latihan sumber daya manusia 6. Uji coba dan evaluasi sistem

7. Pengalihan sistem

4.2.1.1 Pembentukan Program Aplikasi

Kegiatan pembentukan program terdiri dari pembuatn program dalam bentuk modul-modul program. Tujuan dari pembentukan modul-modul program terutama untuk memudahkan koreksi kesalahan dan mempermudah modifikasi program.


(1)

1. Perlu adanya informasi yang lebih lengkap yang dapat menunjang perangkat lunak ini memantau kebutuhan setiap cabang di tiap satu wilayah (kota).

2. Perlu penambahan metode dalam memaksimalkan fungsi dalam Sistem Informasi ini.

3. melakukan pemeliharaan perangkat lunak ini diharapkan dilakukan secara berkala.

4. Dalam pengembangan Sistem Informasi ini, diharapkan pengembang dapat memperbaiki sistem dari kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem ini, sehingga nantinya perangkat lunak ini mampu menjawab permasalahan yang ada.

5. DAFTAR PUSTAKA

1. Abdul Kadir. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

2. Abdul Kadir. 2008. Belajar Database Menggunakan MySql. Andi. Yogyakarta. 3. Eddy Herjanto. 2006. Manajement

Oprasi. Grasindo. Jakarta.

4. Raymond McLeod, Jr.2000. System Informations Management

5. http://amikom.ac.id/download/proses perangkat lnak.ppt/08 April 2010. 6. http://karmila.staff.gunadarma.ac.id/Do

wnloads/files/8490/Konsep+Basis+Data. ppt/ 05 April 2010.

7. http://yuli.himatif.or.id/download/SI- konsep-dasar-sistem-dan-sistem-inf.ppt/10 April 2010.

8. http://media.diknas.go.id/media/documen t/3311.pdf/ 02 Mei 2010

9. http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/ handle/10364/921/bab2.pdf 02 Mei 2010

10.

http://vbautomation.110mb.com10 Mei 2010


(2)

PROCUREMENT INFORMATION SYSTEM

USING SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING FORECASTING

METHOD IN THE LABORATORY PRAMITA

Rully Agusta Prautama

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Jl. Dipati Ukur No. 112-116, Bandung 40132

Email : if.10106146x@yahoo.co,id

ABSTRACT

One application of software at the central warehouse Pramita Laboratory

that can display items of data information in determining when to conduct the

procurement of goods and how many items should be added to ensure the

existence of stocks of goods to warehouse branch, in addition to it avoids the

delay in procurement of goods, so as not consumer service activities.

System development method used by the writer uses the method waterfall.

This system development method is a sequence of events / activities undertaken in

the development starts from the formulation of systems problems, needs analysis,

design process procurement software in Laboratory Pramita using Entity

Relationship Diagram and Data Flow Diagram. Design a program using Borland

Delphi 7 with database SQLServer 2008. The software is built to produce

information that can be utilitized by the staff of the Laboratory Pamita

Warehous

e’s.

From research conducted with thw purpose of building this software, the

information on the procurement of goods expected no more delays and

misdelivery to any warehouse branches so as to ensure the availability of goods to

support the activities of service to the community who use the services of Pramita

Laboratory

.

Keyword: System, waterfall, information

1.

PRELIMINARY

1.1Background

Laboratory health clinic is one company engaged in the ministry of health services has been much in use by the public services, therefore health clinic laboratory is required to improve services kesahatannya so it can expand its branches in every island in Indonesia. Based on interviews with the head of the warehouse staff in one health clinic laboratory, that the frequent occurrence of delays in ordering goods to the supplier. This is because there is no method that can help in deciding to place an order goods to the supplier. Each branch of this company has a high demand of different goods, the central warehouse is still not guarantee the

availability of goods for distribution of goods to every warehouse branch. In addition, susceptible of mis-delivery of goods to the warehouse branch, the last item entered into the warehouse, shipped to the warehouse first branch leading to some expired goods can not be used again and the company suffered losses. With the existing problems found after wawancaran with warehouse staff in the Laboratory of this medical clinic, the proposed solution is in the procurement process uses forecasting methods to determine when an order of goods, because with this method can estimate the needs of stock at the central warehouse with the necessary goods orders branch warehouse. And for the distribution of


(3)

using FIFO (First In First Out) to set up a branch warehouse services and deliveries of goods, because the First In First Out method is to set the warehouse first order goods will be served first and the first incoming goods will first be sent to customer. Desktop-based chosen because this application is only used in the central warehouse as a regulator and provider of goods to the warehouse branch for sustainability of production is not hampered and the public / consumers can still be served as a company engaged in the health clinic services.

1.2Formulation of the problem

Looking at the phenomenon that has been described in the background, then the problem is as follows:

1. Difficult to determine when to place an order goods to avoid delays in ordering goods and lack of collateral availability of goods to be distributed to every branch warehouse.

2. Error sending goods to the warehouse branch.

2.1Aims and Objective

The purpose of this research is to establish a Procurement Information System and Distribution of Goods in the laboratory.

The purpose of this study is how membangunan Procurement Information System and Distribution of Goods in the laboratory that can solve problems that are translated as follows:

1. Can determine when to place an order goods to avoid delays in ordering goods and ensure the availability of goods to be distributed to every branch warehouse.

2. Tackling error in sending the goods

to the warehouse branch.

3. MODEL, ANALYSIS, DESIGN AND

IMPLEMENTATION

3.1Model

Data analysis techniques in the manufacture of software using the modeling software with waterfall diagram as shown in Figure 1, which includes several processes including:

a. Needs Analysis

Gather complete requirements then analyzed and defined the needs that must be met by the application to be built. This phase should be done in full order to produce the complete design.

b. System Design

Translation stage of the purposes or analyzed data into a form that is easily understood by the user or users. The design software is actually a collection process that is focused on 4 (four) different attributes on the program, the data structure, software architecture, the details of procedures, and interface characteristics. The design process, translate the needs into a software representation that could be assessed quality before coding begins. c. Implementation and Testing Unit

Translation Stage data or solving problems in the codes that have been designed into the computer programming language specified. d. Testing System

Phase unification program units are built and then tested as a whole. e. Maintenance / Maintenance

The last stage of a software that has been completed can undergo changes or additions such as adjustment for adaptation to the actual situation. Analisis Kebutuhan Desain Sistem Implementasi & Pengujian Unit Pengujian Sistem Maintenance/ Perawatan Figure1. Waterfall diagram

3.2Analysis

A.Analysis System

Systems analysis can be defined as the decomposition of a system of full information into their component parts in order to identify and evaluate problems, opportunities, barriers that occur and needs, so it can be proposed improvements. Phase analysis of this system is a very critical stage and is very important, because errors in this stage


(4)

will cause an error also in the next stage. The main duties of system analyst in this phase is to find the weaknesses of the system running so that could be proposed improvement.

B. Analysis Database

Logical structure of the database can be described in a graph using the Entity Relationship Diagram (ERD). ERD is a relationship between entities that are used in the system to describe the relationship between entities or data structures and relationships between files.

The main components namely the formation of ERD Entity (entity) and Relation (relation), so in this case the ERD is the entity set components and a set of relations which are described further through a number of attributes (properties) that describe all of the facts of the system being simulated. The ERD of the application to be made are as follows:

Figure 2. Entity Relationship Diagram (ERD)

C. Functional Needs Analysis

1.Context diagram

Context diagram for this software can be seen in figure 3:

Figure 3. Context Diagram

2.DFD Level 1

Figure 4. DFD Level 1

3.Relationship Diagram

Figure 5. Relationship Diagram

3.3Design

A.Menu Structure Design

In designing an application that contains the menu structure required menus and submenus that serves to facilitate users in using the application. Explanation of the menu structure can be


(5)

seen in thethe following image :

Figure 6. Menu Structure

B. Home Design Applications

Here is a picture design of the main menu.

S01

S06

KETERANGAN 1.S01 : Menu 2.S02 : View 3.S03 : Transaksi 4.S04 : Laporan 5.S05 : Help 6.S06 : Logo Perusahaan T03

S02 S03 S04 S05

Figure 7. Main Menu

C.Display Design Transactions

Here is the design of the display transaction.

Transaksi Pengadaan Barang S01

KETERANGAN 1.S01 : Input Transaksi 2.S02 : Tabel Data Transaksi

Pengadaan Barang 3.S03 : ButtonEdit 4.S04 : Button Hapus 5.S05 : Button Batal 6.S06 : Navigator 7.S07 : Tabel Stok Barang 8.S08 : Button Add 9.S09 : Button Simpan 10.S10 : Button Keluar T22

S02

S03 S04 S06 S05

S08 S07

S09 S10

Figure 8. Display Design Transactions

3.4System Implementation

Implementation is a continuation of the activities of system design and can be viewed as an attempt to realize the designed system. The steps of the implementation process is the sequence of events beginning to the end of activities to do in realizing the designed system. The results of this implementation phase is a data processing system that already can run well.

A.System Implementation Steps

The steps that need to be done on the application of data processing activity

changes in power demand are as follows:

1.Formation of an application program 2.DatabaseImplementation

3.DisplayProgram 4.TestingSystem 5.EnvironmentalTesting 6. Testing Plan

B.Establishment of Application

Programs

Activity program consists of pembuatn formation program in the form of program modules. The purpose of the establishment of program modules primarily to facilitate the correction of errors and simplify program modifications.

4. RESULTS AND DISCUSSION

From analysis and design that has been done, the results of the application that was built to look like the following view:

Figure 9. Main Menu


(6)

5. CONCLUSIONS AND SUGGESTIONS

5.1Conclusions

After doing the analysis and system implementation and continuing with the testing system, the implementation and testing results can be drawn some conclusions as follows:

1. Making Procurement Information System Using Single Exponential Smoothing Forecasting Methods in Laboratory Pramita has been realized.

2. With Procurement Information System Using Single Exponential Smoothing Forecasting Method of Determination to procure information about the suppliers and the number of goods can be determined by this application. 3. With Procurement Information

System Using Single Exponential Smoothing Forecasting Methods to ensure the availability of goods to the warehouse branch as supporting the activities of service to the community who use the services of Pramita Laboratory.

4. With Procurement Information System Using Single Exponential Smoothing Forecasting Methods to avoid errors in shipping goods to the warehouse branch.

1.2 Suggestins

Suggestions that could be offered based on the above conclusions are as follows:

1. Need any more information that can support this software to monitor the needs of every branch in every single area (the city).

2. Need additional methods to maximize the functions in this Information System.

3. perform maintenance software is expected to be done regularly. 4. In this information system

development, developers are expected to improve the system of the deficiencies that exist in this system, so that later the software is able to answer the problem.

REFERENCES

1. Abdul Kadir. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

2. Abdul Kadir. 2008. Belajar Database Menggunakan MySql. Andi. Yogyakarta. 3. Eddy Herjanto. 2006. Manajement

Oprasi. Grasindo. Jakarta.

4. Raymond McLeod, Jr.2000. System Informations Management

5. http://amikom.ac.id/download/proses perangkat lnak.ppt/08 April 2010. 6. http://karmila.staff.gunadarma.ac.id/Do

wnloads/files/8490/Konsep+Basis+Data. ppt/ 05 April 2010.

7. http://yuli.himatif.or.id/download/SI- konsep-dasar-sistem-dan-sistem-inf.ppt/10 April 2010.

8. http://media.diknas.go.id/media/documen t/3311.pdf/ 02 Mei 2010

9. http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/ handle/10364/921/bab2.pdf 02 Mei 2010

10.

http://vbautomation.110mb.com10 Mei 2010