Kerjasama Indonesia-Inggris dalam meingkatkan kemampuan Bahasa Inggris Pasukan Perdamaian Indonesia untuk PBB melalui program peacekeeping englisn project (PEP)

RIWAYAT HIDUP

  Data Pribadi Nama : Hario Rizki Setiadi Tempat dan Tanggal Lahir : Bekasi, 2 September 1989 Nomor Induk Mahasiswa : 44306009 Program Studi : Ilmu Hubungan Internasional Jenis Kelamin : Laki-Laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Telepon : 0878 250 755 42 Alamat : Perumahan Bumi Anggrek Blok M, N No. 42 Bekasi Timur, Jawa Barat.

  Berat Badan : 73 Kg Tinggi Badan : 175 cm Status Marital : Belum Menikah Motto

  : DOn’t quIT ( DO IT ! ) Email : hariorizkisetiadi@gmail.com Orang Tua : Nama Ayah : Toto Harsono

  Pekerjaan : Wiraswasta Nama Ibu : Ria Tomongo Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Perumahan Bumi Anggrek Blok M, N No. 42 - Bekasi Timur

  Bandung, 12 September 2013 Hario Rizki Setiadi NIM. 44306009

PENDIDIKAN FORMAL

PENGALAMAN ORGANISASI

  1. 2003-2005 Anggota OSIS SMA Negeri 3 Bekasi

  

No Tahun Uraian Keterangan

  1. 2006-2013 Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Komputer Indonesia, Bandung

  Berijazah 2. 2003-2006 SMA Negeri 3 Bekasi Berijazah 3. 2000-2003 SMP Negeri 3 Bekasi Berijazah 4. 1994-2000 SDN Teluk Angsan II Berijazah

PENDIDIKAN NONFORMAL

  No Tahun Uraian Keterangan

  1. 2000-2003 Kursus Bahasa Inggris di LIA, Bekasi

  Bersertifikat

  No Tahun Uraian Keterangan

  • 2. 2003-2006 Anggota Sepakbola SMA Negeri
  • 3. 2003-2005 Anggota Basket SMA Negeri 3

  Bekasi

  

No. Tahun Uraian Keterangan

  1. 2013 Test TOEFL di Lembaga Bahasa Inggris EEP, Bandung

  Bersertifikat 2. 2013 Seminar English For Uniformed Forces,

  PMPP Indonesia, Sentul, Bogor

  3 Bekasi

  • 4. 2006-2010 Anggota Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional -

PELATIHAN DAN SEMINAR

  3. 2007 Ceramah Umum : Peningkatan Kualitas Bersertifikat Mahasiswsa Sebagai Salah Satu Wujud Pelaksanaan Moto Unikom “Quality is Our Tradition”, Auditorium Unikom Bandung

  4. 2008 Bersertifikat

  “Cooperative Study of International Relation Science Department of UNIKOM”, The Embassy of Palestine and Department of Foreign Affairs Republic of Indonesia, Jakarta

  

th

  5. 2008 ASEAN Summit Bersertifikat Simulation “13 Meeting on Global Warming”, Auditorium Unikom, Bandung

  6. 2009 Bersertifikat

  “The Future of United States of America

  • – Indonesia Relationship”, U.S. Embassy, Jakarta

  7. 2010 Bersertifikat

  “Smart and Fun with Microsoft”, Unikom, Bandung, Indonesia

  8. 2009 Acara Makrab Jurusan Hubungan Bersertifikat Internasional, Alam Sejuk, Lembang

  9. 2010 Bersertifikat

  “Workshop Penyuluh Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba [P4GN] di Lingkungan Mahasiswa”, ITB, Bandung

  10. 2009 Acara Latihan Dasar Kepemimpinan Bersertifikat “Membentuk Kader-Kader Pemimpin Bangsa yang Berkualitas, Kompeten, Bertanggungjawab, Penuh Dedikasi”, Auditorium Unikom, Bandung

KEAHLIAN/BAKAT

  No. Uraian

  1. Operasionalisasi Microsoft Office (Terutama Word)

  2. Sepakbola, Basket, Badminton

  Bandung, 12 September 2013 Hormat saya,

  

Hario Rizki Setiadi

NIM. 44306009

  KERJASAMA INDONESIA – INGGRIS DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS

PASUKAN PERDAMAIAN INDONESIA UNTUK PBB

MELALUI PROGRAM PEACEKEEPING ENGLISH

PROJECT (PEP)

  The Partnership between Indonesia

  • – England in Improving English Language

    Skill of Indonesian Peacekeepers for United Nation Mission Through

    Peacekeeping English Project (PEP)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh Gelar Sarjana Strata-1 (S-1) pada

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Komputer Indonesia

  

Oleh

Hario Rizki Setiadi

44306009

  

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN

  

INTERNASIONAL

BANDUNG

2013

KATA PENGANTAR

  Segala puji dan syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini. Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini, banyak menenmukan kesulitan dan hambatan disebabkan keterbatasan dan kemampuan peneliti, disertai keinginan kuat dan usaha yang sungguh, maka akhirnya penelitian ini dapat diselesaikan sebagaiamana yang diharapkan.

  Untuk kedua Orang Tua tercinta, Toto Harsono dan Ibu Ria Tomongo dan Kedua adik tercinta Salsabila A. Prasetia dan Tri Handayani Putri, terima kasih untuk segala do’a, nasihat, dan kasihnya yang sungguh luar biasa, serta dukungan baik moral dan materiil. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari pihak-pihak yang telah membantu baik itu melakukan penelitian maupun dalam penyusunan skripsi, peneliti tidak mungkin menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

  1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., MA., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung, yang telah mengeluarkan surat pengantar untuk penelitian skripsi dan menandatangani lembar pengesahan.

  2. Yth. Bapak Andrias Darmayadi, S.IP.,M.Si Ketua Program Studi Hubungan Internasional, yang memberikan pengarahan penyusunan skripsi serta arahan yang tidak henti-hentinya sebelum peneliti melaksanakan penelitian skripsi dan telah memberikan pengesahan pada skripsi untuk disidangkan.

  3. Yth. Ibu Dewi Triwahyuni, S.IP., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang

  selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, petunjuk, dan motivasi dalam penyusunan proyek akhir ini.

  4. Yth. Budi Mulyana, S.IP., M.Si selaku Dosen Wali Mahasiswa Angkatan 2006 yang tiada hentinya memberikan arahan, semangat dan dukungannya pada penyelesaian skripsi ini.

  5. Yth. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Ilmu Hubungan Internasional UNIKOM yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama menjalani perkuliahan.

  6. Yth. Ibu Dwi Endah Susanti, S.E Sekretariat Jurusan Prodi Hubungan Internasional yang telah membantu peneliti dalam administrasi selama berkuliah di UNIKOM dan selama proses penyusunan skripsi.

  7. Yth. Bapak Haryadi dari Pusdiklat Bahasa Kemhan yang telah memberikan kesempatan untuk kunjungan pustaka guna melakukan penelitian

  8. Yth. Mr. Colm Downes dari British Council yang telah memberikan kesempatan untuk kunjungan pustaka guna melakukan penelitian.

  9. Asih Rosnaningsih kekasih saya yang telah membantu peneliti ke lokasi penelitian serta memberikan dukungan dan motivasi belajar ekstra untuk menyelesaikan penelitian. Terima Kasih.

  10. Untuk teman-teman HI-06 segera menyusul dan selalu semangat. Serta seluruh mahasiswa Hubungan Internasional Angk. 2007 s/d 2013 terima kasih untuk supportnya. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih diperlukan penyempurnaan dari berbagai sudut, baik dari segi isi maupun pemakaian kalimat dan kata-kata yang tepat, oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti berharap dan berterima kasih atas segala saran dan kritik dari pembaca. Serta menerima saran dan kritik tersebut dengan hati terbuka. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

  Bandung, Agustus 2013 Peneliti

  DAFTAR ISI Hal

  1.4.2. Kegunaan Praktis ......................................................................... 17

  2.2.4.1. Politik Luar Negeri Indonesia ………………………………. 34

  2.2.4. Politik Luar Negeri ...................................................................... 31

  2.2.3. Kerjasama Bilateral ...................................................................... 28

  2.2.2. Kerjasama Internasional ............................................................... 25

  2.2.1. Hubungan Internasional ................................................................ 21

  2.2. Kerangka Pemikiran........................................................................... 21

  2.1. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 18

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  1.4.1. Kegunaan Teoritis ......................................................................... 17

  LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i SURAT PERNYATAAN……………………………………………………….. ii LEMBAR PERSEMBAHAN ………………………………………………….. iii ABSTRAK ............................................................................................................ iv

  1.3.2. Tujuan Penelitian .......................................................................... 16 1.4.. Kegunaan Penelitian ......................................................................... 17

  1.3.1. Maksud Penelitian ........................................................................ 16

  1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ........................................................... 16

  1.2.1. Pembatasan Masalah ..................................................................... 15

  1.2.Rumusan Masalah ............................................................................... 15

  1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

  BAB I PENDAHULUAN

  KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi DAFTAR ISI ......................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii

  ABSTRACT ............................................................................................................ v

  2.2.5. Kerja sama Pertahanan dalam Hubungan Internasional ............... 38

  BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

  3.1. Objek Penelitian ……………………………………………………. 41

  3.1.1 Gambaran Umum Kerjasama Luar Negeri Indonesia

  • – Inggris ..... 41

  3.1.1.1 Sejarah Kerjasama Luar Negeri Indonesia

  • – Inggris .................. 41

  3.1.1.2 Bidang Kerjasama Luar Negeri Indonesia

  • – Inggris ................. 44

  3.1.2. Gambaran Umum Pasukan Perdamaian PBB dan Pasukan Perdamaian Indonesia Untuk PBB ..................................................... 47

  3.1.2.1. Sejarah Pasukan Perdamaian PBB ............................................. 47

  3.1.2.2. Sejarah Indonesia Sebagai Anggota Pasukan Perdamaian PBB 57

  3.1.2.2.1. Dasar Hukum Indonesia Dalam Menjaga PerdamianPBB ... 62

  3.1.2.2.2. Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian .................................. 64

  3.1.3. Peacekeeping English Project ........................................................ 65

  3.1.4. Peacekeeping English Project di Indonesia .................................... 69

  3.2. Metode Penelitian .............................................................................. 71

  3.2.1. Desain Penelitian .......................................................................... 71

  3.2.2. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 72

  3.2.2.1. Studi Pustaka ........................................................................... 72

  3.2.2.2. Studi Lapangan ........................................................................ 72

  3.2.3. Teknik Penentuan Informan ......................................................... 72

  3.2.4. Tenik Analisa Data ....................................................................... 73

  3.2.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 73

  3.2.5.1. Lokasi Penelitian ..................................................................... 73

  3.2.5.2. Waktu Penelitian .................................................................... 74

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1. Latar Belakang Peacekeeping English Project (PEP) ....................... 75

  4.2. Kegiatan Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Pasukan Perdamaian Indonesia Untuk PBB .......................... 80

  4.2.1. Materi Pengajaran Peacekeeping English Project (PEP)

  ………… 82

  4.2.2. Proses Belajar Peacekeeping English Project (PEP)

  ……………. 84

  4.2.3. Prosedur Penempatan Tentara Perdamaian Pada Program Peacekeeping English Project

  (PEP) …………………………… 86

  4.3. Kendala Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Pasukan Perdamaian Indonesia Untuk PBB ..................................... 89

  4.4. Prospek Peacekeeping English Project (PEP) dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Pasukan Perdamaian Indonesia untuk PBB .......................................................................................... 96

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 103

  5.2 Saran ................................................................................................... 103 5.2.1.

  Teoritikal ………………………………………………………... 103

  5.2.2. Praktikal ………………………………………………………… 104 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 107 LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................... 113 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. 119

  

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

  Bregsmann, Stefan. 2001. The Concept of Military Alliance. Ed. Eric Reither&Heinz Gartner inSmall States and Alliance. Germany: Physica-VerlagHeidelberg. Diehl, Paul F. 1994. International Peacekeeping. Baltimore: The Johns Hopkins University Press. Fadillah, Muhammad. I. 2005. ProspekHubungan Bilateral Indonesia danAmerika: MembangunSalingPengertian. PusatKajianAdministrasiInternasional.

  LembagaAdministrasiNasional Jakarta. May Rudi, Teuku. 1993. Teori, Etika, dankebijakanHubunganInternasional.

  Bandung: Angkasa. _______________.

  2002.

  StudiStrategisDalamTransformasiSistemInternasionalPascaPerangDingin.

  Bandung: PT. RefikaAditama. _______________. 2003. AdministrasidanOrganisasiInternasional.

  Bandung:RefikaAditama. Mingst, Karen. 2008. Essentials of International Relationship. New York: W. W.

  Norton and Company. Perwita, Anak A.B, danYani, Yanyan M. 2005.

  PengantarIlmuHubunganInternasional. Bandung: PT. RemajaRosdakarya Robert, Jackson dan Sorenson, George. 2005.

PengantarStudiHubunganInternasional. Yogyakarta :PustakaPelajar.

  Sheehan, Michael. 2005. International Security: An Analytical Survey. London: Lynne Rienner Publications. Snyder, Craig. A. 2011. Contemporary Security and Strategy: Third Edition

  Revisedand Updated. Palgrave Macmillan Vandana. 1996. Theory of Internatinal Politics. New Delhi: Vikas PublishingHouse PVT LTD.

  • Yulianto, DwiPurnomo. 2005. MiliterdanKekuasaan: Puncak

  PuncakKrisisHubunganSipil – Militer di Indonesia. Narasi: Yogjakarta.

  B. DOKUMENTASI

_____. 1990. The Blue Helmets: a review of United Nations Peacekeeping. United

  Nations Dept of PublicInformation, United Nations, New York,

  

_____. 1996.Principles for the Conduct of Peace Support Operations (PSO),

TheUnited Nations Institute for Training and Research, Programme of Instruction in Peace-keeping Operations, United NationsInstitute for Training and Research. New York

  

_____. 2003.Handbook on United Nations Multidimensional Peacekeeping

Operations.2003.Peacekeeping Best Practice Unit. Department of PeacekeepingOperations. United Nation.

   .

  TheDepartment of Defense Dictionary of Military and Associated Terms. Standardization of Military andAssociated Terminology. 2004.

  PILDAT. 2008. International Conference Civil-Military Relations. Lahore: Pakistan.

  Pakistan Institute of Legislative Development and Transparency. Sheeley, G.J. 2005. Achieving Interoperability ThroughDefence Diplomacy. PEP Newsletter Issue 20 October 2005. British Council publication.

  Woods, Paul. 2005. Offering Test Takers A guiding Hand. PEP Newsletter Issue 20 October 2005. British Council publication.

  C. JURNAL DAN KARYA ILMIAH

  Anggoro, Kusnanto. MakalahPembanding Seminar Pembangunan HukumNasionalVllI. 14 Juli 2003. Djelantik, Sukawarsini. 2008. KerjasamaInternasionalmemerangiKorupsi

  (International Cooperation to Combat

  Corruption),JurnalIlmiahHubunganInternasional, Parahyangan Centre for Internatiinal Studies, Vol 4, No 2, September 2008. Feldman, Major Robert. L. 2008. Problems Plaguing African Union

  • PeacekeepingForce. Defense&Security Analysis Vol. 24, No. 3, pp. 267 279. Kansa, USA. Routledge.

  Goulding, Marrack. 1993. The Evolution of United Nations

  Peacekeeping.International Affairs Vol.69. No.3 1993. Blackwell Publishing.

  Hay, Esther. 2009. Managing the Whole Wide World of PEP. Back Issues of PEPNewsletter.

  Manchester, UK. The United Kingdom’s International Organization for Cultural Relation and Educational Opportunities. Perwita, AnakAgung Banyu. 2005. ReformasiSektorKeamanan Demi DemokrasiPenangananTerorisme di Indonesia.

  JurnalIlmuSosialdanIlmuPolitik Volume 9, Nomor 1, Juli 2005. Tertrais, Bruno. 2004. The Changing Nature of Military Alliances. The Center forStrategic and International Studies and the Massachusetts Institute of

  Technology. Weitsman, Patricia. A,. 2010. Wartime Alliances versus Coallition Warfare: HowInstitutional Structure Matters in the Multilateral Prosecution of Wars.

  Williams, Paul, Bellamy, Alex, and Griffin, Stuart. 2010. Understanding Peacekeeping. United Kingdom: Polity.

D. WEBSITE Amarullah, Amir. 2009. PentingnyaPeranPenterjemahDalamMisi PBB.

  Melalu[01/04/13] Cooper, Lucy. 2005. Peacekeeping English.

  Mela[11- 06-13] Damanik, Erikson. 2013. KebijakanPolitikLuarNegeri Indonesia.

  Mela28/08/13] DepartemenPertahananRepublik Indonesia. BukuPutihPertahanan 2008 darisitus http://www.dephan.go.id/buku_putih.htm, diakses 22 Juni 2009 Downes, Colm. 2013. Indonesia Keeps the Peace with English.

  Mela [28/8/13] Gemilang, Mirza. 2012. PMPP TNI, SiapKirimkanMisiKe Syria.

  Mela[19/04/13] Fathoni, Kriss. 2013. MerasakanNuansa Liverpool FC Ala Garuda Indonesia.

  Mela 03/04/13]

  Fauzi. 2012. SekilasTentang Peacekeeper Indonesia. Mela 17/04/13] Faqih, Abdullah. 2012. Kiprah TNI dalamMisiPerdamaian.

  Mela20-08-2013] Juwono, Vishnu. 2012. ApaSajaKerjasamaPertahanan Indonesia – Inggris.

  Mela _____________. 2012.Hubungan Bilateral Indonesia danInggris; ApaSajaProspekdanTantangannya.

  Mela29/08/13] Lotbinjere, Max De. 2009. Peacekeeping English under Threat: Language Training

  to Help Colombian Soldiers Integrate into Multinational Operations is One of The Projects Facing an Uncertain Future as Britain Cuts Back on Specialist Support.

  Mela [11-06-13]

  Muhammad, Djibril. 2013. Indonesia – InggrisKerjasamaPasukanKhusus.

  Mela03/04/13]

  Rahmawati,Fierda M. 2010. Peacekeeping Operation PBB PadaKonflik Darfur Tahun 2004-2008. FISIP UI 2010.

  Mela 29/08/13]

  Widayanto, Ardi. 2012. KebijakanDepartemenLuarNegeri Indonesia

  DalamPelaksanaanPolitikBebasAktif.Mela

  28/08/13] Yunita, Irma. 2013. Makalah Indonesia danPerdamaianDunia. Mela17/04/13]

  E. DOKUMEN DALAM WEBSITE _____. 2012. English for Peacekeeping.

  Diaksesda

  [11-06-13] Fasilitas PMPP Indonesia. Melalui _____. 2012. 26/08/2013] _____. 2012.IndonesiaTingkatkanJumlahPasukanPerdamaian.

  Mela28/08/13] _____. 2013. HubunganLuarNegeri Indonesia. 2013.

  Mela29/08/ 13] United Kongdom Embassy in Indonesia.

  _____. 2013.

  2013 Mela29/08/13] _____. 2013. Peacekeeping English Project. 2013.

  Mela29/08/13] _____. 2013. Peacekeeping English Project Indonesia. 2013. Mela29/08/13]

  _____. 2013. Daftar Peacekeeping Operation dariTahun 1948 – 2013. 06/05/13]

  • _____. 2013. Indonesia InggrisPerkuatKemitraan Bilateral. 2013.

  Melalu[03/04/13]

_____. 2013. The International Association of Peacekeeping Training Centres. 2013.

  Melalu06/05/13]

  _____. 2013. KontribusiPasukanPerdamaian PBB per 31 Maret 2013. Melalui

  06/05/13] _____. 2013. Kontribusi Indonesia DalamMisiPerdamaian per 31 Maret 2013.

Melalu

[09/05/13]

  _____. 2013. Partisipasi Indonesia DalamPasukan PBB. 2013.

  Melalu05/18/13]

  _____. 2013. PengirimanPasukanPerdamaianAsal Indonesia DalamMisiPerdamaian PBB.

  Melalu [09/05/13]

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Setiap negara tidak dapat berdiri sendiri. Mereka harus bekerja sama dengan negara lain. Hal tersebut sesuai dengan adanya hukum internasional yang didasarkan atas pemikiran bahwa adanya masyarakat internasional yang terdiri dari negara-negara yang merdeka, sederajat dan berdaulat. Kehidupan negara- negara itu mempunyai hubungan saling ketergantungan satu sama lain. Sehingga terjadilah suatu interaksi, melalui interaksi ini akan terjadi suatu pola hubungan yaitu hubungan internasional. Pola hubungan tersebut dapat berupa kerjasama, persaingan, dan pertentangan, tapi yang diharapkan tentunya adalah pola-pola kerjasama.

  Kerjasama ini ada 3 kategori, yang pertama adalah kerjasama bilateral, kedua multilateral, dan ketiga adalah kerjasama regional. Begitu juga dengan negara Indonesia melaksanakan kerjasama internasional dalam berbagai bidang, baik dalam ruang lingkup bilateral, regional, maupun multilateral.

  Masalah-masalah yang dialami suatu negara belum tentu bisa diatasi sendiri tetapi akan melibatkan banyak negara untuk merasa ikut bertindak dan membantu memecahkannya karena mereka menganggap bahwa masalah itu sudah menjadi bagian dari masalah global. Sebagai contoh adanya berbagai konflik didunia yang meluas seperti konlik dinegara-negara Balkan, konflik berkepanjangan di Palestina dan negara Suriah yang masih perlu penanganan dari masyarakat internasional.

  Dalam perkembangan selanjutnya, masyarakat internasional yang kemudian bergabung dalam wadah organisasi internasional memegang peranan dalam menyelesaikan masalah antar bangsa tersebut. Organisasi internasional yang memegang peranan dalam menyelesaikan masalah antar bangsa antarbangsa tersebut, dalam kaitan ini adalah Persatuan Bangsa Bangsa (PBB). Harapannya adalah bahwa PBB akan menjadi kekuatan politik yang tidak terpengaruh yang siap mencegah dan meredam berbagai permasalahan yang telah ada.

  Sebagai salah satu wujud nyata keterlibatan PBB dalam mencegah atau meredam permasalahan atau konflik yang terjadi antar negara dan sebagai bukti bahwa PBB adalah organisasi yang bersifat netral, maka dibentuklah Pasukan Perdamaian PBB pada tahun 1948 yang terdiri dari negara - negara kontributor dari seluruh dunia yang dikirim untuk membantu menyelesaikan konflik di negara-negara yang bersangkutan. Salah satu negara kontributor Pasukan Perdamaian PBB adalah Indonesia.

  Selanjutnya dalam hubungan regional dan internasional, Indonesia berperan aktif sebagai negara kontributor pasukan penjaga perdamaian dunia (PBB). Indonesia mempunyai sejarah panjang dan secara berkala mengirimkan tentara dibawah bendera PBB sejak tahun 1957 sampai dengan sekarang.

  Data per 31 Maret 2013, tercatat sekitar 92.541 personil baik militer, polisi, maupun sipil yang berpartisipasi di 14 misi. Saat ini, PBB menghadapi tantangan dalam menutup gap antara supply dan demand dalam berbagai misi penjaga perdamaian (deplu.go.id, diunduh 17 Mei 2013).

Gambar 1.1. INDF Present Deployment

  Gambar diatas menunjukan jumlah pasukan perdamaian Indonesia yang telah dan masih menjalankan misi perdamaian PBB diseluruh dunia dengan total jumlah pasukan sebesar 1837 personel. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia konsisten dan peran aktifnya menjalankan perdamaian dunia. Diharapkan ditahun- tahun yang akan mendatang jumlah tersebut akan terus meningkat dan diimbangi dengan kualitas pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim seperti kemampuan

  

hard skills (tactical and survival skills) dan soft skills (kemampuan beradaptasi

  dengan budaya dan bahasa). Bahasa Inggris saat ini jadi faktor penting bagi terlibat dalam proyek internasional seperti misi perdamaian di bawah bendera PBB.

  Selain berperan aktif sebagai pasukan penjaga perdamaian dunia (PBB), Indonesia juga aktif dan menjadi anggota dari International Association of

  

Peacekeeping Training Centre (IAPTC). Organisasi ini bertujuan untuk

  menyatukan berbagai organisasi internasional, institusi, pusat pelatihan penjaga perdamaian, universitas-universitas, dan grup atau organisasi lainnya yang bergerak dalam bidang perdamaian. Sejak didirikan tahun 1995, telah bergabung 90 negara dan organisasi global yang tersebar diseluruh dunia anggal 1 April, 2013).

  Keterlibatan Indonesia dalam peran aktifnya menjaga perdamaian dunia telah dilegitimasi oleh Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 Alinea Keempat yang berbunyi:

  "Kemudian daripada itu untuk membentuk pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamian abadi, keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

  ” (Pembukaan UUD 1945 Alinea 4).

  Dari Pembukaan UUD 1945 mengandung penjelasan tentang fungsi negara yaitu; (1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah bangsa dan, (4) Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.

  Negara Indonesia juga berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia untuk kepentingan bersama serta tunduk pada Perserikatan Bangsa-Bangsa atau disingkat PBB.

  Selain Pembukaan UUD 1945, peran aktif Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia juga dipertegas dengan Undang-undang Nomor 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri. Dalam Undang

  • – Undang tersebut dikemukakan bahwa politik luar negeri diartikan sebagai kebijakan, sikap, langkah pemerintah republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subjek hukum internasional lainya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional.

  Inti dari kedua asas hukum diatas adalah mempertegas asas politik negara yang dianut Indonesia, yaitu asas politik dalam negeri yang berkedaulatan rakyat, dan asas politik luar negeri yaitu bebas aktif. Bebas artinya tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

  Aktif artinya tidak pasif atas kejadian-kejadian internasional melainkan aktif menjalankan kebijakan luar negeri dengan cara berperan serta menjaga perdamaian dunia.

  Indonesia kemudian memperkuat komitmennya terhadap PBB dengan meningkatkan kontribusinya terhadap misi penjaga perdamaian. Salah satu hal

  

Force Peacekeeping Center (INDF-PKC) atau dikenal sebagai Pusat Misi

  Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) pada tahun 2011 yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bukit Setntul, Bogor - Jawa Barat.

  Tugas pokok PMPP Indonesia adalah merencanakan dan menyiapkan personel TNI dalam penugasan, pelatihan dan pendidikan di dalam dan di luar negeri dalam ruang lingkup operasi pemeliharaan perdamaian. Sedangkan Fungsi PMPP TNI itu sendiri adalah : 1.

  Merumuskan, merencanakan, menyiapkan, menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengiriman dan penerimaan misi pemeliharaan perdamaian.

  2. Menyelenggarakan kegiatan latihan serta memelihara kemampuan personel maupun satuan TNI yang dipersiapkan untuk operasi pemeliharaan perdamaian.

  3. Merencanakan kebutuhan operasi, administrasi, dan logistik dalam rangka pelaksanaan latihan bagi personel dan satuan TNI yang disiapkan untuk melaksanakan operasi pemeliharaan perdamaian. Diharapkan keberadaan INDF-PKC dapat menciptakan menciptakan sebuah sarana yang mengumpulkan keahlian perdamaian dan menyebarluaskan pengetahuan kepada praktisi baik dalam kawasan regional maupun internasional. Selain itu, wujud nyata program INDF PKC yang telah dilakukan pada tahun 2012, adalah sebagai berikut: 1.

  Dengan Kedutaan Inggris di menyediakan Laboratorium Bahasa Inggris

  2. Dengan GPOI USPACOM dalam melakukan Latihan Bersama, Kursus dan Konferensi Komandan PKC.

  3. Instruktur Program Pertukaran dengan Kanada dan Australia.

  4. Partisipasi siswa dalam berbagai kursus di Australia, Kanada, Nepal, Bangladesh, India, Mongolia, Malaysia, Italia.

  5. Dengan Exchange Program Visit VIP UNDPKO, Irlandia, Finlandia.

  Norwegia, Australia, Korea Selatan, Jepang, Thailand, Amerika Serikat, Inggris, Nepal, Italia, Singapura, dan lain-lain.

  6. Dengan Amerika Serikat dalam mengembangkan Akomodasi Troop di Base New PKC, Sentul-Bogor.

  Keenam program diatas telah dilaksanakan pada tanggal 23 April sampai dengan Mei 2012. Event tersebut dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, dan ditutup oleh Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) Indonesia Brigadir Jenderal TNI Imam Eddy Mulyono. Event tersebut diharapkan memberikan manfaat yang positif bagi peserta yang sebagian besar merupakan perwira-perwira yang dipersiapkan untuk mengikuti misi pemeliharaan PBB dimasa yang akan datang il, 2013).

  Sejak lama, Indonesia memang dikenal sebagai negara kontributor Pasukan Perdamaian PBB. Telah banyak pula hambatan yang dialami para personel Pasukan Perdamaian, diantaranya adalah hambatan dalam hal bahasa,

  Bahasa merupakan sebuah prasarana yang paling penting dalam berkomunikasi. Seperti yang kita ketahui bahasa Inggris merupakan bahasa pengantar yang digunakan untuk berkomunikasi secara internasional. Pada prakteknya, bahasa Inggris wajib dipelajari sebagai salah satu kurikulum wajib dari tingkat pendidikan dasar hingga tingkat perguruan tinggi. Bahasa Inggris telah menyatu dengan berbagai aspek dan berbagai lapisan tidak hanya dari sektor pendidikan, sosial ekonomi, kebudayaan, bahkan dari sektor militer pun memerlukan pengajaran bahasa Inggris.

  Pelatihan Bahasa Inggris sangat penting untuk prajurit dan perwira sebelum penempatan, untuk meningkatkan sisi kooperatif dari pasukan internasional. Pelatihan Bahasa Inggris juga merupakan saluran utama untuk memberikan pelatihan dalam mengurangi permasalahan yang terjadi dilapangan.

  Sebagai contoh, adanya penterjemah bahasa (interpreter) pada misi perdamaian dunia PBB pada Satgas TNI Konga XXIII-C (Indobatt/Indonesian Battalion) yang sedang melaksanakan misi perdamaian UNIFIL (United Nations Interim Force in

  

Lebanon) - Lebanon Selatan yang dikirim pada tahun 2006 dan masih berjalan

hingga 2013.

  Penterjemah ini setiap hari bertugas membantu anggota Satgas yang sedang melaksanakan interaksi dengan masyarakat seperti dalam kegiatan patroli,

  

medical assistance, smart car, computer class dan lain-lain. Interaksi yang

  dilakukan oleh para penterjemah dalam satgas peacekeeper dengan masyarakat Lebanon Selatan ini dilakukan dalam dua bahasa yaitu bahasa lokal (bahasa Arab) dan bahasa Inggris (http://nasional.news.viva.co.id/news/read/87114 diunduh tanggal 1 April, 2013).

  Dapat dibayangkan bila pasukan perdamaian Indonesia tidak menguasai bahasa Inggris, maka mereka akan mengalami kesulitan berkomunikasi dalam berbagai aktivitas yang mereka lakukan, tidak hanya dengan warga lokal tetapi juga dengan rekan sejawat mereka dari negara lain. Maka dapat disimpulkan bahwa bahasa Inggris menjadi sangat vital keberadaannya dalam menujang kesuksesan suatu misi perdamaian karena seperti kita diketahui bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional yang dipergunakan dalam penuturan komunikasi global.

  Kendala terkait bahasa seperti dipaparkan diatas kemudian melatarbelakangi Indonesian National Defense Force Peacekeeping Center (INDF-PKC) untuk menjalin kerjasama bilateral dengan Kedutaan Besar Inggris di Indonesia dalam bentuk program Peacekeeping English Project (PEP). Peran utama dari program ini adalah untuk memfasilitasi interoperabilitas pasukan penjaga misi perdamaian Indonesia dengan pasukan internasional lainnya pada misi PBB, dan untuk meningkatkan efektivitas operasi pendukung perdamaian.

  Proyek pengajaran Bahasa Inggris Peacekeeping English Project (PEP) untuk Tentara Nasional Indonesia didirikan pada November 2012 dan berbasis di

  

Indonesian National Defense Force Peacekeeping Center (INDF-PKC) di Bogor,

  Indonesia. Tujuan proyek ini adalah sebagai berikut: 1.

  Untuk mendukung pembangunan Indonesia sebagai pusat regional untuk

2. Untuk meningkatkan tingkat bahasa personil angkatan pertahanan

  Indonesia sehingga mereka dapat secara efektif berpartisipasi dalam operasi Penjaga Perdamaian PBB dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa yang mereka gunakan untuk bekerja.

  3. Untuk membangun sistem pelatihan bahasa Inggris jangka panjang dan berkelanjutan dalam hubungannya dengan program Perdamaian dan Indonesia bisa membangun sekolah militer berbasis kebahasaan di seluruh negeri.

  4. Untuk mengembangkan sistem pelatihan bahasa Inggris berdasarkan silabus khusus, fasilitas belajar dengan akses personal, sistem pengujian yang dirancang sedemikian rupa dan kesempatan untuk mendapatkan tingkat pelatihan kependidikan yang handal.

   diunduh tanggal 1 April, 2013).

  Proyek pengajaran bahasa Inggris bagi tentara penjaga perdamaian ini, seperti kita ketahui adalah kelanjutan dari beberapa program kerjasama antara negara Indonesia dan negara Inggris. Kedua negara tersebut memiliki sejarah kerjasama bilateral yang panjang. Kerjasama keduanya sudah dimulai sejak tahun 1949 dimana negara Inggris membuka kedutaan besar di Indonesia, dan Indonesia juga membuka kedutaan besar di negara Inggris, tepatnya dikota London. Negara Inggris menganggap Indonesia sebagai partner global yang penting yang akan membawa hubungan bilateral yang sama-sama saling menguntungkan.

  Kedua negara juga merupakan anggota dari organisasi G-20 yang bergerak dalam bidang ekonomi.

  Setelah ketidakstabilan keamanan yang terjadi pada tahun 60’an, hubungan kerjasama antara Indonesia dan Inggris semakin meningkat. Karena pentingnya bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, pemerintah Indonesia telah mempromosikan pengajaran pendidikan bahasa Inggris disekolah-sekolah local sejak tahun 1970. British council sendiri telah ada di Indonesia sejak tahun 1948 yang bertujuan untuk mempromosikan kebudayaan Inggris di Indonesia yang menekankan pada area: kebahasaan, kesenian, pendidikan, dan sosial.

  Beberapa bentuk kerjasama dalam bidang pertahanan dan keamanan antara Indonesia dan Inggris yang telah dilakukan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut:

  Pada tahun 2006, mantan perdana menteri Negara Inggris Tony Blair menemui Presiden Susilo-Bambang Yudhoyono dimana mereka membuat pertama kali mencetuskan kesepakatan kemitraan (Partnership) dengan tema “Membangun kemitraan regular Indonesia-Inggris, Forum yang ditengahi oleh Kementrian Luar Negeri untuk mempromosikan dialog strategi Bilateral, Multilateral dan Isu global. Forum Indonesia

  • – Inggris pertama kali diadakan pada tahun 2007, diketuai oleh Menteri Luar Negeri Negara Inggris Margaret Beckett dan Menteri Luar Negeri Indonesia oleh Hassan Wirajuda.

  Pada Bulan Maret 2010, The House of Lords yang merupakan dewan perwakilan Inggris, yang bertugas untuk membuat undang-undang dan mengawasi memajukan demokrasi sosial, kebebasan bermasyarakat, dan perlindungan terhadap lingkungan. Dalam pertemuan dengan anggota parlemen Hayono Isman,

  

The House of Lords mengutarakan niat untuk berkerjasama lebih lanjut lagi

diantara kedua negara.

  Pada tahun 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Inggris David Cameron menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) di kantor sekaligus kediaman Cameron, di 10 Downing Street. Kerja sama yang disepakati itu adalah di bidang pertahanan, pendidikan, dan ekonomi kreatif.

  Kerja sama bidang pertahanan ini ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Pertahanan Inggris Phillip Hammond, M.P.

  Kerja sama itu berupa bantuan peningkatan kapasitas bagi Tentara Nasional Indonesia di Pusat Studi Perdamaian dan Keamanan dalam bentuk peralatan audio visual untuk pelatihan bahasa, juga menyediakan kursus-kursus dan seminar bagi anggota pasukan perdamaian.

  Bentuk kerja sama di bidang pertahanan lainnya berupa kontrak penjualan alat-alat pertahanan kepada angkatan udara, angkatan darat, dan angkatan laut Indonesia. Peralatan itu di antaranya peluru kendali starstreak, senapan sniper,kapal perang kecil multiguna (Multi Roles Light Frigate

  • – MLRF), dan suku cadang untuk pesawat tempur Hawk 109/209.

  Dalam bidang industri dan ekonomi kreatif, kerjasama Indonesia dan Inggris telah disepakati oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Mari Pangestu mengatakan bahwa kesepakatan yang telah dibuat ini sangatlah penting bagi pengembangan industri kreatif di Indonesia karena Inggris adalah salah satu rujukan dunia industry Indonesia.

  Kemudian di bidang pendidikan telah ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhammadu Nuh dengan Menteri Negara Universitas dan Sains Inggris David Willes. Muhammad Nuh mengatakan bahwa Inggrus ingin mengembangkan studi mengenai Indonesia di universitas- universitas di Inggris, seperti di Exeter, SOAS, dan Oxford, agar para ahli-ahli Indonesia asal Inggris akan lebih banyak. Selain itu, ada beasiswa studi di Inggris untuk 150 mahasiswa -mahasiswi Indonesia pertahun yang melengkapi beasiswa DIKTI.

  Ketiga kesepakatan baik pertahanan, ekonomi kreatif, dan pendidikan telah resmi ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 1 November 2012 di Jalan Downing 10, London, Inggris. Ketiga kesepakatan tersebut termasuk dalam agenda Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kunjungannya ke Inggris tanggal 30 Oktober sampai dengan 3 November 2012. Peningkatkan kerjasama antar kedua negara akan berlangsung dengan mengadakan pertemuan rutin minimal 2 tahun il, 2013).

  Dari pemaparan diatas jelas sekali hubungan bilateral antara Indonesia dengan Inggris telah semakin erat dan berkembang. Hal diharapkan bisa membuat Indonesia memenuhi kebutuhan dan kepentingan-kepentingan nasional yang ingin

  Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:

  “Kerjasama Indonesia – Inggris Dalam

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Pasukan Perdamaian Indonesia

Untuk PBB Melalui Program Peacekeeping English Project

  ”.

  Ketertarikan penulis terhadap penelitian ini didukung oleh beberapa matakuliah pada Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia, antara lain : 1.

  Pengantar Hubungan Internasional, mata kuliah ini membantu mempelajari bagaimana adanya interaksi antara State Actor (Negara) maupun Non State Actor (organisasi internasional, MNC, ataupun individu).