Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyakit infeksi merupakan salah satu permasalahan dalam bidang kesehatan yang dari waktu ke waktu terus berkembang. Infeksi merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain atau dari hewan ke manusia. Infeksi dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, riketsia, dan protozoa. Organisme-organisme tersebut dapat menyerang seluruh tubuh manusia atau sebagian daripadanya Gibson, 1996. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, contoh beberapa bakteri yang dapat menyebabkan infeksi diantaranya P. acne, S. aureus, dan E. coli Gibson, 1996. Infeksi E. coli yang patogen pada manusia yaitu yang bersifat verotoksigenik Trihendrokesowo, 1989. Infeksi Staphylococcus aureus dapat menghemolisis darah dan mengkoagulasi plasma, supurasi, pembentukan abses, infeksi piogenik, sampai septikimia yang fatal. Bakteri ini cepat menjadi resisten terhadap banyak zat antijasad renik dan menyebabkan masalah pengobatan yang sulit Jawetz et al., 1991. Infeksi E. coli dapat menyebabkan infeksi saluran kencing yang merupakan infeksi terbanyak 80 gastroenteritris, dan meningitis pada bayi, peritonotis, infeksi lokal, kolesistitis, syok bakterimia karena masuknya organisme ke dalam darah dari uretra, kateterisasi atau sistokopi, atau dari daerah septis pada abdomen atau pelvis Gibson, 1996. Jerawat acne vulgaris merupakan penyakit kulit yang menyerang pilosebasea kulit yaitu bagian kelenjar sebasea dan folikel rambut. Pembentukan 1 jerawat terjadi karena adanya penyumbatan folikel oleh sel-sel kulit mati, sebum, dan peradangan yang disebabkan oleh Propionibacterium acne pada folikel sebasea West et al ., 2005. Pengobatan jerawat dilakukan dengan cara memperbaiki abnormalitas folikel, menurunkan produksi sebum, menurunkan jumlah koloni Propionibacterium acne, dan menurunkan inflamasi pada kulit. Populasi bakteri Propionibacterium acne dapat diturunkan dengan memberikan suatu zat antibakteri seperti eritromisin, klindamisin, dan benzoil peroksida Wyatt et al ., 2001. Pengobatan infeksi yang paling umum dilakukan adalah dengan terapi antibiotik. Antibiotik adalah suatu substansi kimia yang diperoleh atau dibentuk dan dihasilkan oleh mikroorganisme. Zat atau substansi tersebut dalam jumlah yang sedikitpun masih mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lainnya Waluyo, 2004. Timbulnya strain bakteri yang resisten terhadap antibiotik pada penyakit infeksi merupakan masalah penting. Kekebalan bakteri terhadap antibiotik menyebabkan angka kematian semakin meningkat, sedangkan penurunan infeksi oleh bakteri-bakteri patogen dapat menyebabkan kematian sulit dicapai. Selain itu cara pengobatan dengan menggunakan kombinasi berbagai antibiotik juga dapat menimbulkan masalah resisten Jawetz, 1991. Berdasarkan pengalaman emperis turun-temurun banyak sekali jenis tanaman obat di Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk pemeliharaan kesehatan. Bahkan ada yang terbukti berkhasiat untuk pengobatan jenis penyakit tertentu Anonim, 1998. Hibiscus sabdariffa Linn rosella merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Salah satu kandungan yang terdapat dalam tanaman ini adalah glikosida jantung, flavonoid, saponin, dan alkaloid. Salah satu fungsi dari flavonoid dan saponin adalah kerjanya sebagai antibakteri. Zat-zat tersebut merupakan senyawa aktif dalam tanaman yang berkhasiat sebagai obat yang dapat menyembuhkan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kelopak rosella memperlihatkan aktivitas antibakteri dengan minimum inhibitory concentration MIC 0,30 ± 0,2-1,30 ± 0,2 mgml terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Olaleye, 2007. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak kloroform kelopak rosella terhadap Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acne yang merupakan bakteri Gram positif dan Escherichia coli yang merupakan bakteri Gram negatif dengan metode dilusi padat. Pemeriksaan profil kromatografi lapis tipis secara kualitatif dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia dari ekstrak kloroform kelopak rosella dan metode bioautografi digunakan untuk mendeteksi senyawa aktif yang mempunyai aktivitas sebagai antibakteri. Untuk mengetahui kandungan senyawa aktif yang bertanggung jawab sebagai antibakteri, kelopak rosella dapat disari dengan berbagai pelarut. Maserasi bertingkat berfungsi untuk mengetahui kemampuan masing-masing pelarut dalam mengambil sari dari tanaman obat dan untuk mengetahui seberapa basar daya hambat dari masing-masing penyari terhadap bakteri uji.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteriekstrak Etanol Daun Kembang Bulan(Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa

10 75 66

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Stapylococcus aureus

7 97 50

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL ASETAT KELOPAK ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) TERHADAP Propionibacterium acne, Staphylococcus aureus, DAN Escherichia coli SERTA UJI BIOAUTOGRAFI.

0 1 21

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK AIR KELOPAKROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) TERHADAP UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK AIR KELOPAK ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) TERHADAP Propionibacterium acne, Escherichia coli, DAN Staphylococcus aureus MULTIRES

1 5 17

PENDAHULUAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK AIR KELOPAK ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) TERHADAP Propionibacterium acne, Escherichia coli, DAN Staphylococcus aureus MULTIRESISTEN.

0 1 17

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KELOPAK ROSELA (Hibiscus sabdariffa Linn) DAN Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Kelopak Rosela (Hibiscus Sabdariffa Linn) Dan Siprofloksasin Terhadap Escherichia Coli Dan Escherichia Col

1 1 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK N-HEKSAN KELOPAK ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksan Kelopak Rosella (Hibiscus Sabdariffa Linn) Terhadap Propionibacterium acne SENSITIF, Escherichia coli, Dan Staphylococcus au

0 0 15

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksan Kelopak Rosella (Hibiscus Sabdariffa Linn) Terhadap Propionibacterium acne SENSITIF, Escherichia coli, Dan Staphylococcus aureus Multiresisten.

0 0 12

DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksan Kelopak Rosella (Hibiscus Sabdariffa Linn) Terhadap Propionibacterium acne SENSITIF, Escherichia coli, Dan Staphylococcus aureus Multiresisten.

0 1 4

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK N-HEKSAN KELOPAK ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksan Kelopak Rosella (Hibiscus Sabdariffa Linn) Terhadap Propionibacterium acne SENSITIF, Escherichia coli, Dan Staphylococcus au

0 0 9