D. Tinjauan Pustaka
1. Rumah Sakit
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan gabungan alat ilmiah khusus dan rumit, dan difungsikan oleh berbagai kesatuan
personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik modern, yang semuanya terikat bersama-sama dalam maksud yang sama, untuk
pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 983 Menkes SK XI 1992, tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum, yang menyebutkan bahwa tugas rumah sakit mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan
secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan Siregar, 2003.
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, rumah sakit di Indonesia dapat dibedakan atas beberapa macam. Ditinjau dari pemiliknya,
maka rumah sakit di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta. Rumah Sakit Pemerintah yang dimaksudkan
di sini dapat dibedakan atas dua macam yaitu: Rumah Sakit Pemerintah Pusat dan Rumah Sakit Pemerintah Daerah. Rumah Sakit Umum Pemerintah Pusat dan
Daerah diklasifikasikan menjadi Rumah sakit umum kelas A, B, C, dan kelas D.
Klasifikasi tersebut didasarkan pada unsur pelayanan, ketenagaan, fisik, dan peralatan.
a. Rumah sakit umum kelas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan subspesialistik luas.
b. Rumah sakit umum kelas B adalah rumah sakit umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya 11 spesialistik dan subspesialistik terbatas.
c. Rumah sakit umum kelas C adalah rumah sakit umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dasar. d.
Rumah sakit umum kelas D adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar Siregar, 2003.
Ditinjau dari kemampuan yang dimiliki, rumah sakit di Indonesia dibedakan atas 5 macam yaitu Azwar, 1996:
a. Rumah Sakit kelas A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
kesehatan kedokteran spesialis dan sub spesialis. Pemerintah menetapkan tipe ini sebagai tempat pelayanan rujukan tertinggi top referral hospital atau
disebut pula sebagai Rumah Sakit Pusat. b.
Rumah Sakit kelas B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis luas dan rumah sakit subspesialis terbatas. Direncanakan
rumah sakit tipe ini didirikan di setiap ibukota Propinsi provincial hospital dan menjadi tempat rujukan dari rumah sakit Kabupaten. Rumah sakit
pendidikan yang tidak termasuk kelas A diklasifikasikan dalam kelas ini.
c. Rumah Sakit kelas C adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesialis terbatas. Pada saat ini terdapat empat macam pelayanan yaitu pelayanan penyakit dalam, bedah, kesehatan anak serta kebidanan dan
kandungan. Direncanakan rumah sakit kelas C ini didirikan disetiap ibukota Kabupaten regency hospital yang menampung pelayanan rujukan dari
Puskesmas. d.
Rumah Sakit kelas D adalah rumah sakit yang bersifat transisi karena pada suatu saat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C. Saat ini
kemampuan rumah sakit kelas D hanyalah memberikan pelayanan kedokteran umum dan kedokteran gigi. Rumah sakit ini juga menampung rujukan dari
Puskesmas. e.
Rumah Sakit kelas E adalah rumah sakit khusus special hospital yang menyelenggarakan hanya satu macam pelayanan kedokteran saja. Saat ini
telah banyak rumah sakit kelas E didirikan, misalnya: rumah sakit jiwa, rumah sakit paru, rumah sakit kanker, rumah sakit jantung, rumah sakit ibu dan anak
dan lain sebagainya. Menurut Siregar 2003, jenis pelayanan perawatan yang diberikan di
rumah sakit ada 2 macam: a.
Perawatan Penderita Rawat Tinggal Inap Perawatan penderita rawat tinggal inap di rumah sakit ada lima unsur
tahap pelayanan yaitu: Perawatan intensif, Perawatan intermediet, Perawatan swarawat, Perawatan kronis dan Perawatan rumah.
b. Perawatan Penderita Rawat Jalan
Perawatan ini diberikan kepada penderita melalui klinik, yang menggunakan fasilitas rumah sakit tanpa terikat secara fisik di rumah sakit.
Penderita datang ke rumah sakit untuk pengobatan atau untuk diagnosis atau datang sebagai kasus darurat.
2. Instalasi Farmasi Rumah Sakit