Peran Pustakawan KAJIAN PUSTAKA
1. Edukator
Sebagai edukator pendidik, pustakawan dalam melaksanakan tugasnya harus berfungsi dan berjiwa sebagai pendidik, ia harus melaksanakan
fungsi pendidikan yaitu mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik adalah mengembangkan kepribadian, mengajar adalah mengembangkan
kemampuan berfikir, dan melatih adalah membina dan mengembangkan keterampilan.
2. Manager
Pada hakikatnya pustakawan adalah “manager informasi” yang mengelola informasi pada satu sisi, dengan pengguna informasi pada sisi
lain. Informasi yang banyak dan terdapat dalam berbagai wadah yang jumlah selalu bertambah harus dikelola dengan baik. Kebutuhan
informasi pengguna merupakan dasar pengelolaan informasi. 3.
Administrator Sebagai
administrator pustakawan
harus mampu
menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi program perpustakaan, serta dapat
melakukan analisis atas hasil yang telah dicapai, kemudian melakukan upaya-upaya perbaikan untuk mencapai hasil yang lebih baik.
4. Supervisor
Sebagai Supervisor pustakawan harus : 1. Dapat melaksanakan pembinaan profesional, untuk mengembangkan jiwa kesatuan dan
persatuan antar sesama pustakawan, sehingga dapat menumbuhkan dan peningkatan semangat kerja dan kebersamaan. 2. Dapat meningkatkan
prestasi, pengetahuan dan keterampilan, baik rekan-rekan sejawat maupun masyarakat pengguna yang dilayaninya. 3. Mempunyai
wawasan yang luas, pandangan jauh ke depan, memahami beban kerja, hambatan-hambatan, serta bersikap sabar, tetapi tegas, adil, obyektif
dalam melaksanakan tugasnya. 4. Mampu berkoordinasi, baik dengan sesama pustakawan maupun dengan para pembinanya dalam
menyelesaikan berbagai persoalan dan kendala, sehingga mampu meningkatkan kinerja unit organisasinya Hermawan, 2006 : 5657.
Sedangkan Abbas dalam Kusumah 2001 : 1 mengemukakan peran pustakawan adalah:
1. Pustakawan sebagai gerbang ke masa depan dan masa lalu. 2. Pustakawan sebagai pengajar.
3. Pustakawan sebagai manajer knowledge. 4. Pustakawan sebagai organizer jaringan sumber-sumber informasi.
5. Pustakawan sebagai penyokong untuk pengembangan kebijakan informasi.
6. Pustakawan sebagai komunitas partner. 7. Pustakawan sebagai pengayak sumber informasi.
8. Pustakawan sebagai kolaborasi dengan penyedia sumber teknologi. 9. Pustakawan sebagai teknisi.
10. Pustakawan sebagai konsultan informasi. Berdasarkan kedua teori diatas dapat disimpulkan bahwa
pustakawan memiliki banyak peran yakni sebagai edukator, administrator,
manager, dan supervisor. Sebagai edukator pustakawan harus mempunyai jiwa sebagai seorang pendidik yakni mendidik, mengajar, dan melatih.
Sebagai administrator, seorang pustakawan harus dapat menjadi pengelolah informasi yang baik dimana informasi jumlahnya selalu bertambah dan
dapat menyajikannya dalam berbagai wadah. Sebagai administrator, seorang pustakawan harus dapat melaksanakan program-program kerja di
perpustakaan dan melakukan perbaikan apabila terdapat kesalahan dalam pelaksanaan program tersebut. Sebagai supervisor, seorang pustakawan
harus mempunyai wawasan dan pengetahuam yang luas, dan keterampilan serta dapat bekerjasama dengan sesama pustakawan dan pengguna
perpustakaan. Selain itu pustakawan juga harus dapat menemukan informasi-
informasi terbaru sehingga dapat mengembangkan perpustakaan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan bagi pengguna perpustakaan.