10 Widana Menikah
24 tahun Tamat SD
Berladang
Anak ketujuh dari
istri kedua
11. Iwintana Menikah
22 tahun Tamat
SMP Berladang
Anak kedelapan
dari istri
kedua
12 Iwirama Menikah
21 tahun Tamat SD
Berladang
Anak kesembilan
dari istri
kedua
13 Sumadi Belum
Menikah 20 tahun
Tamat SMP
Berladang
Anak kesepuluh
dari istri
kedua
14 Mangun Belum
Menikah 17 tahun
Tamat SD Berladang
Anak ke
sebelas dari istri kedua
15 Jaman Belum
Menikah 16 tahun
Tamat SD Berladang
Anak keduabelas
dari istri
kedua
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga a.
Sumber Penghasilan
Sumber penghasilan dari keluarga ini berasal dari gaji yang didapat oleh Bapak I Wayan Rip dan Ibu Mupu dengan bekerja di ladang orang. Untuk
penghasilan sehari hari bapak I wayan Rip 60.000hari dan Ibu Mupu 60.000hari .
1.2.2 Pengeluaran Keluarga a.
Kebutuhan Sehari-Hari
Untuk kebutuhan sehari-hari, keluarga ini membeli beras 2kghari dan canang 10.000hari. Untuk pengeluaran sehari-hari keluarga ini membeli di warung
terdekat
b. Pendidikan
Seluruh anak-anak dari keluarga ini sebagian besar sudah menikah, dan tidak bersekolah lagi sehingga saat ini pengeluaran untuk pendidikan tidak ada.
c. Kesehatan
Untuk kesehatan, keluarga ini ditanggung oleh anaknya apabila mengalami sakit namun untuk pengobatan lebih lanjut tidak dilakukan karena biaya yang
sangat mahal.
d. Sosial
Untuk pengeluaran sosial, dikarenakan kondisi rumah dan juga kesehatan tidak mendukung untuk turun ke kaki bukit lokasi Pura Hulundanu Batur maka
keluarga ini tidak banyak kontribusi dalam pengeluaran sosial tersebut.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Keluarga ini memiliki masalah dalam pendapatan dan fasilitas kamar mandi untuk sehari hari . Terutama dalam pendapatan yang dimiliki tidak mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan untuk membuat kamar mandi. Bapak I Wayan Rip mengalami sakit tekanan darah rendah dan sakit pada tulang
bahu.
2.2 Masalah Prioritas
Masalah prioritas dari keluarga ini adalah keuangan. Dikarenakan keuangan yang tidak memadai, Bapak I Wayan Rip tidak mampu memenuhi fasilitas rumah
seperti fasilitas kamar mandi untuk kebutuhan sehari-hari.