Tinjauan Teori I Pengertian

Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Karsinoma Buli-Buli

A. Tinjauan Teori I Pengertian

Tumor buli-buli adalah tumor yang didapatkan pada buli- buli. II Insiden Terjadi 3 kali lebih besar laki-laki daripada perempuan, buli- buli lebih sering dijangkiti kanker dari pada organ yang lain pada alat perkemihan. III Klasifikasi 1. Staging dan Klasifikasi Klasifikasi DUKE MASDIMA, JEWTT dengan modifikadsi STRONG MARSHAL untuk menentukan operasi atau observasi. 1 T = Pembesaran lokal tumor primer ditentukan melalui: pemeriksaan klinik, urografi, cystocopy, pemeriksaan bimanual di bawah anestesi umum dan biopsi atau trans urethral reseksi. 2 N = Pembesaran secara klinis untuk pembesaran kelenjar limfe, pemeriksaan klinis, lympgrafi, urografi dan operative. 3 M = Metastase jauh termasuk pembesaran kelenjar limpe yang jauh, pemeriksaan klinis,thorax,forto dan test biokimia. 2, Tipe dan lokasi Tipe tumor didasarkan pada tipe sel, tingkat analasia dan invasi. 1 Efidermoid Ca, kira-kira 5 neoplasma buli-buli squamukosa sel, anaplastik, invasi yang dalam dan cepat metastasenya. 2 Adeno Ca, sangat jarang dan sering muncul pada bekas urachus. 3 Rhabdomiyo sarcoma, sering terjadi pada anak laki-laki adolecent, infiltrasi, metastase cepat dan biasanya fatal. 4 Primery malignant lympoma, neuritriboma dan pheochromacytoma, dapat menimbulkan serangan hi pertensi selama kencing. 5 Ca daripada kulit, melanoma,lambung, paru dan mama mungkin mengadakan metastase ke buli-buli, invasike buli-bili olehendometriosis dapat terjadi. IV Patofisiologi 1 Ca. Buli-Buli Ulserasi Infeksi… Masalah Kep. - Gg. Rasa Nyaman: suhu tubuh - Infeksi… - Resiko Infeksi Oklusi Uretery Pelvic Renal Refluks Hidronephrosis Masalah Kep: - Gg. rasa nyaman: nyeri - Kurang Pengetahuan Metastasis Invasi … Retensio Urine Masalah Kep.: - Gg. Eliminasi: I V. Penatalaksanaan a. Pemeriksaan Penunjang 1 Laboratorium - Hb. Rendah karena kehilngandarah, infeksi, uremia,micros hematuria. - Leukositosis bila terjadi infeksi sekunder dan terdapat pus dan bacteri dalam urine. - RFT normal - Lympphopenia N = 1490-2930 2 Radiologi - Excretory urogram biasanya normal, tapi mungkin dapat menunjukkan tumornya. - Retrogred cystogram dapat menunjukkan tumor. - Fractionet cystogram adanya invasi tumor dalam dinding buli- bili. - Angograpi untuk mengetahui adanya metastase lewat pembulu lymphe. 2 3 Cystocopy dan Biopsi - Cysticopy hampir selalu menghasilkan tumor. - Biopsi daripada lesi selalu dikerjakan secara rutin 4 Cystologi - Pengecatan sieman papanicelaou pada sidimen urine terdapat transisional sel daripada tumor. b. Therapi 1 Operasi 2 Radioterapy - Diberikan pada tomor yang radiosensitif seperti undifferentiated pada grade III dan IV dan stage B2-C. - Radiasi diberikan sebelum operasi selama 3-4 minggu, dosis 3000-4000 rads. Penderita dievaluasi 2-4 minggu dengan interval cystoscopy, foto thoraks dan IVP, kemudian 6 minggu setelah radiasi direncanakan operasi. Post operasi radiasi tambahan 2000-3000 Rads selama 2-3 minggu. 3 Chemotherapy Obat-obat anti kanker: - Citral, 5 flouro urasil - Tophical chemoterapy yaitu Thic- tepa, chemotherapi merupakan paliattif. 5 – FLUOROURACYL 5-FU dan doxorubicin andriamycin merupakan bahan yang sering dipakai. Thiotepa dapat dimasukkan ke dalam buli-buli sebagai pangobatan topikal. Klien dibiarkan menderita dehidrasi 8-12 jam sebelum pengobatan dengan theotipa dan obat dibiarkan dalam buli-buli selama 2 jam. VI Prognosis Penemuan dan pemeriksaan dini, prognosisnya baik, tetapi bila sudah lama dan adanya metastase ke organ lain lebih dalam dan lainnya prognosisnya jalek. VII. Komplikasi - Infeksi secunder bila tumor mengalami ulcerasi - Retensio urine bila tumor mengadakan invasi ke bladder neck. - Hydronefrosis oleh karena bladder mengalami oklusi.

A. KONSEP KEPERAWATAN 1. Pengkajian