IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 5 MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

(1)

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 5 MEDAN

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

RACHMI JULYANI TAMBUNAN NIM. 3123131047

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

v ABSTRAK

Rachmi Julyani Tambunan NIM 3123131047 Judul Skripsi “Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 5 Medan T.A 2016/2017”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 5 Medan T.A 2016/2017 berdasarkan standar Proses.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru geografi di SMA Negeri 5 Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah sampel total (total sampling) yaitu seluruh guru geografi yang ada di SMA Negeri 5 Medan yang berjumlah 3 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dan studi dokumentasi, serta teknik analisis data yang digunakan yaitu analasis data deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 5 Medan berdasarkan standar proses dilihat dari aspek penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajarana (RPP). responden I memperoleh nilai rata-rata 72,22, responden II memperoleh nilai rata-rata 73,14 sedangkan responden III memperoleh nilai rata-rata 81,48 sehingga rata-rata nilai yang diperoleh oleh ketiga responden adalah 75,60 yang termasuk kedalam kategori cukup, sedangkan dilihat dari proses Pelaksanaan Pembelajaran responden I memperoleh nilai rata-rata 73,05, responden II memperoleh nilai rata-rata 66,46 sedangkan responden III mendapatkan nilai rata-rata 63,65 sehingga rata-rata nilai yang diperoleh oleh ketiga responden adalah adalah 67,72 yang termasuk kategori kurang. Dengan demikian Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 5 Medan berdasarkan standar proses memperoleh nilai rata-rata 71,65 yang termasuk kedalam kategori cukup. Dapat ditarik kesimpulan bahwa Implementasi kurikulum 2013 pada Pembelajaran Geografi berdasarkan standar proses dikategorikan cukup.


(6)

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah rahmat dan karunia-Nya yang telah melapangkan hati dan pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Implementasi Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 5 Medan TA. 2016/2017”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak mengalami rintangan, namun karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi.

4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.

5. IbuDra. Marlinang Sitompul, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik.


(7)

ii

8. Bpk. Drs. Mbina Pinem, M.Si selaku Dosen Penguji.

9. Bapak/Ibu Dosen Jurusan pendidikan Geografi yang telah membekali penulis dengan segudang ilmu di masa perkuliahan.

10. Ibu Almh. Dra, Asnidar M,Si yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

11. Bapak Hayat Siagian selaku tata usaha Jurusan Pendidikan Geografi .

12. Bapak Drs. Harris H Simamora, M.Si selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Medan , Ibu Junisiska Pita Kurnia, S.Pd , Ibu Dra. Rossa Kartini Girsang, dan Ibu Dra. Yuliana Merry Oritha Selaku Guru Mata Pelajaran Geografi di SMA Negeri 5 Medan.

13. Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ayahanda (Zainuddin Tambunan), Ibunda tersayang (Nurhayati), Nenek (Khairul Badriah), Abang dan Kakak(Muhammad Zain Tambunan & Aisyah Hayati), Adik (Rizkina Hayati Tambunan) dan Keponakan kesayangan bou (Adibah Zain Tambunan) yang selalu memberikan doa dan kasihsayang yang tak terputus kepada penulis.

15. Untuk para sepupu perusuh (Ari, Wahyu, Selvi, Danu dan Mahesa).

16. Untuk keluarga keduaku Muja’s : Afriana lestari Nst (Nenengwati), Syahdana Sahin Lubis (Embul), Nadia Wardhani (Pesek), Ratna Dewi (Gowo), Risna Hsb (Boris), dan juga Muja’s Junior Adinda Oktari Hasibuan dan Rini Puspita yang selalu memberikan doa, semangat dan pendampingan.


(8)

iii

17. Untuk Sahabat yang sudah mendampingiku selama kurang lebih 10 tahun Suci Mardiyati (Ucik) yang selalu memberikan nasihat dan pengertiannya.

18. Keluarga besar Jurusan Pendidikan Geografi terkhusus kelas A Reguler 2012 ( Manis Manja, The Elithz, GSM, Lakmin Club, 3 Bee, Big Bang a.k.a Gemot Belawan) terimakasih untuk kebersamaannya selama 4 tahun ini.

19. Sahabat-sahabat posko PPLT Unimed 2015 SMA Teladan Indrapura (Ringgas, Amin, Harna, Ardi, Amru, Daniel, Abi, Nove, Siti, Tria, Erra, Rizqa, Ammy, Dilla, May, Lina, Dini, Yuni) yang telah memberikan semangat untuk kebersamaannya selama menjalani PPL.

20. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi sedikitpun rasa terimakasih dan penghormatan saya.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca khususnya bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Medan, November 2016 Penulis,

Rachmi Julyani Tambunan NIM. 3123131047


(9)

vi DAFTAR ISI

Halaman Lembar persetujuan...

Kata pengantar...i

Pernyataan keaslian tulisan...iv

Abstrak ...v

Daftar isi...vi

Daftar tabel...viii

Daftar lampiran...ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teori ... 8

B. Penelitian Relevan ... 28

C. Kerangka Berpikir ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Lokasi Penelitian ... 33

B. Populasi dan Sampel ... 33

C. Variabel dan Defenisi Operasional... 34

D. Teknik Pengumpulan Data ... 35


(10)

vii

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN...38

A. Deskripsi Wilayah Penelitian…...38

B. Lokasi Penelitian... 40

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN...47

A. Hasil Penelitian...47

B. Pembahasan...53

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...58

A. Kesimpulan...58

B. Saran...58

DAFTAR PUSTAKA...60


(11)

viii

DAFTAR TABEL

1. Tabel Kategori... 37

2. Keadaan Guru dan Pegawai (TU) di SMA Negeri 5 Medan... 40

3. Keadaan Siswa di SMA Negeri 5 Medan... 41

4. Hasil Penilaian RPP... 46

5. Kategori Penilaian RPP... 47

6. Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran... 49

7. Kategori Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran... 49

8. Hasil Penilaian Implementasi Kurikulum 2013... 51

9. Instrumen Penilaian RPP...63

10.Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ...91

11. Tabulasi Komponen Penilaian RPP...199


(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Instrumen Penilaian RPP...63

2. Instrumen Penilaian Pembelajaran...91

3. Instrumen Wawancara...127


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidik merupakan suatu keharusan bagi setiap manusia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di suatu negara. Sumber daya manusia yang baik merupakan cerminan dari kemajuan suatu negara, salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya manusia di suatu negara adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan yang ada didalam suatu negara.

Kualitas pendidikan merupakan tolak ukur majunya suatu bangsa sehingga pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas. Suatu negara tidak akan maju jika kualitas pendidikan warga negara tersebut rendah, sebaliknya jika negara yang memiliki kualitas pendidikan yang tinggi atau baik maka negara tersebut akan menjadi lebih baik. Untuk mewujudkan itu diperlukan suatu tujuan pendidik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan nasional “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara demokratis dan tanggung jawab”.

Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 19 tentang sistem pendidikan nasional mengartikan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang


(14)

2

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pelajaran untuk mencapai tuuan tertentu. Dalam implementasinya kurikulum haruslah selalu dikembangkan dan diperbaharui secara berkala sesuai kebutuhan pendidikan.Perkembangan kurikulum dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan dan juga sebagai pedoman untuk pendidikan yang lebih baik.Dalam perkembangan kurikulum di Indonesia sejak tahun 1945, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004,2006 dan 2013.Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan IPTEK dalam masyarakat berbangsa dan bernegara.Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan Undang-Undang 1945, perbedaannya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam implementasinya.

Pemerintah berpandangan bahwa saat ini pendidikan di Indonesia membutuhkan kurikulum yang berbasis pada kompetensi sekaligus berbasis pada karakter, yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai sikap dan kemampuan yang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Untuk itu pemerintah menetapkan Kurikulum 2013 sebagai pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang lebih menekankan pendidikan karakter sebagaimana yang dibutuhkan oleh sistem pendidikan di Indonesia. Dengan perubahan kurikulum ini pemerintah berharap agar generasi bangsa Indonesia tidak hanya berkualitas dalam pengetahuan dan keterampilan namun juga berkarakter sehingga mampu menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas.


(15)

3

Guna menjamin tercapainya suatu kurikulum, pemerintah harus turut serta dalam penerapannya.Pembentukan suatu lembaga yang bertugas untuk mengawasi tercapai mutu pendidikan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) adalah salah satu bentuk keterlibatan pemerintah dalam implementasi kurikulum 2013. Standarisasi pendidikan di Indonesia diatur dalam PP No 19 tahun 2005 yang diperbaharui dalam PP No 32 tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan, standar ini merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di Indonesia. Standar ini mencakup Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan Pendidikan, Standar Penilaian Pendidikan. Dalam implementasinya kurikulum 2013 cukup banyak mengalami masalah hingga pemerintah membuat suatu keputusan bahwa kurikulum 2013 hanya diterapakan pada sekolah yang sudah dianggap sanggup dan mampu untuk menerapkan kurikulum 2013. Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 022/H/KR/2015 Tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013. Satuan Pendidikan Yang Melaksanakan Kurikulum 2013 di Kota Medan di tingkat Sekolah Menengah Atas Negeri sebanyak sepuluh sekolah yaitu : SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 7, SMAN 9, SMAN 16, SMAN 18, SMAN 20, sedangkan sebelas Sekolah Menengah Negeri lainnya yang berada di kota Medan masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pemilihan sepuluh SMA negeri ini dikarena pemerintah menganggap kesepuluh SMA tersebut sudah mampu menerapkan kurikulum 2013.


(16)

4

Kurikulum 2013 memuat empat elemen perubahan, yaitu perubahan standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi, dan standar penilaian (Kemendikbud 2012). Salah satu standar pendidikan yang penting adalah standar proses. Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan (Permendikbud No 65 Tahun 2013). Standar proses digunakan sebagai pedoman guru dalam pengelolaan pembelajaran karena berisi tentang standar minimal mengenai proses pembelajaran yang harus dilakukan. Meskipun telah disediakan panduan berupa standar proses, kesuksesan penerapannya di lapangan sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru yang akan menerapkan dan mengaktualisasikan standar proses tersebut dalam pembelajaran. Kurikulum 2013 memiliki ciri khas, antara lain kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik; pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu; dan penanaman pendidikan karakter yang merupakan bagian dari standar proses. Kurikulum 2013 yang memiliki ciri khas tersebut belum dianalisis bagaimana implementasinya di sekolah yang menjadi piloting kurikulum 2013. Menurut Mulyasa (2013), salah satu kunci sukses dan berhasilnya kurikulum 2013 ditentukan oleh kreativitas guru dalam mengimplementasikannya. Oleh karena itu, peran guru dalam implementasi kurikulum sangat penting.Dalam kurikulum 2013, mata pelajaran geografi dikelompokkan pada rumpun Mata Pelajaran Peminatan Ilmu-ilmu Sosial sehingga kajiannya lebih diarahkan pada sudut pandang keberadaan dan aktivitas manusia yang dipengaruhi oleh dinamika alam dan segala gejalanya. Sebagai kurikulum yang berbasis kompetensi, mata pelajaran Geografi ditetapkan


(17)

5

memiliki empat buah Kompetensi Inti (KI) yaitu kompetensi aspek menghayati dan mengamalkan ajaran agama, kompetensi aspek afektif, kompetensi aspek kognitif, dan kompetensi aspek psikomotor. Oleh karena itu pembelajaran geografi harus dilaksanakan dengan tepat dan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh kurikulum 2013.

SMA Negeri 5 Medan dalam pengimplementasian guru geografi dituntut untuk membuktikan keprofesionalannya, mereka dituntut untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan kompetensi Inti (KI) yang dapat digali dan dikembangkan oleh peserta didik. Guru geografi tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik, tetapi juga harus kreatif memberikan layanan dan kemudahan belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira penuh semangat dan berani mengemukakan pendapat, dengan demikian peserta didik di SMA Negeri 5 Medan tidak saja memiliki jumlah pengetahuan dan kemampuan teknis yang memadai tetapi juga sikap dan karakter sebagai individu, anggota masyarakat , dan warga negara Indonesia yang multikultur. Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian untuk mendeskripsikan implementasi stakurikulum 2013 pada pembelajaran Geografi di SMA Negeri 5 Medan dengan fokus penelitian standar proses

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian maka masalah-masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut : 1) SMA Negeri 5 Medan merupakan sekolah induk yang mengimplementasikan kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 2013/2014, 2) sejak tahun pertama pengimplementasian kurikulum


(18)

6

2013 di SMA Negeri 5 Medan masih harus dilakukan perbaikan demi perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran geografi untuk mencapai standar kompetensi lulusan (SKL) yang diharapkan, 3) pengimplementasian kurikulum 2013 pada pembelajaran geografi khususnya pada standar proses.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka ruang lingkup masalah yang akan diteliti dibatasi pada Implementasi Kurikulum 2103 pada Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 5 Medan T.A 2016/2017 berdasarkan standar proses.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 5 Medan T.A 2016/2017 berdasarkan standar proses?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi Kurikulum 2013 pada pembelajaran geografi di SMA Negeri 5 MedanT.A 2016/2017berdasarkan standar proses.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Hasil penelitian dijadikan pertimbangan dan pedoman dalam penerapan


(19)

7

2. Sebagai masukan bagi para guru bidang studi Geografi di sekolah yang menjadi tempat penelitian.

3. Sebagai umpan balik bagi siswa, guru, dan semua pelaksana kurikulum 2013 dalam pembelajaran Geografi.

4. Untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan

5. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang memiliki topik yang relevan dengan penelitian ini dan dapat dijadikan sebagai bahan pedoman bagi penelitian-penelitian selanjutnya


(20)

58 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini maka diperoleh kesimpulan bahwa Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 5 Medan masuk kedalam kategori cukup, dengan nilai rata-rata dari dua aspek yang dinilai yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Pelaksanaan pembelajaran adalah 71,65 yang termasuk kedalam kategori cukup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 5 Medan harus terus di tingkatkan serta dikembangkan lagi, agar dapat tercapainya tujuan pembelajaran serta kurikulum 2013 dapat terlaksana dengan baik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka saran yang dapat diajukan peneliti dalam skripsi ini berupa :

1. Dalam melaksanakan pembelajaran tentulah peran seorang guru dalam melaksanakannya sangatlah penting, oleh karena itu guru seharusnya bisa lebih baik dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 agar penerapan standar proses dapat terlaksana dengan baik, hal ini dapat di dukung dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan pelaksanaan kurikulum 2013 yang dilaksanakan disekolah dan guru lebih banyakmengeksplorasi media-media maupun sarana pembelajaranyang telah di sediakan seperti media internet ataupun


(21)

59

buku-buku pendukung mengenai kurikulum 2013, dengan demikian guru tidak hanya terpaku kepada apa yang telah di berikan sebelumnya.

2. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru juga harus masih banyak yang harus dipelajari lebih lanjut seperti cara menimbulkan atau menumbuhkan kebiasaan baik siswa untuk kehidupan melalui pembelajaran, hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan maupun belajar secara otodidak agar pembelajaran yang dilakukan guru menjadi lebih menarik.


(22)

60

DAFTAR PUSTAKA

Ariadi, Didiet Chandra.2014. Implementasi Standar Proses Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Biologi Di SMA Se-Kota Magelang. Dikutip dari : http://lib.unnes.ac.id/23154/1/4401409021.pdf. Diaskes pada 11 Juni 2016 pukul 20.15 WIB

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Debora. 2015. Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas X di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.Jurnal.Lampung: Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Lampung.

Hanifah, H. 2002. Implementasi Kebijakan dan politik. Dikutip dari repository.uin- suska.ac.id dan elib.unikom.ac.id. Diakses pada 11 Juni 2016 pukul 14.49 WIB.

Hasanah, Nove. 2016. Standar Proses untuk Implementasi Kurikulum 2013

Pembelajaran). Diaskes dari

:http://novehasanah.blogspot.co.id/2016/01/standar-proses-implementasi-kurikulum-2013.html. Pada tanggal 13 Juni 2016 Pukul 22.00 WIB

Indrawan, Sholeh . 2014. Implementasi Standar Proses Kurikulum 2013 Di Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Sedayu diaskes darihttp://eprints.uny.ac.id/21300/1/SHOLEH%20INDRAWAN. Diaskes Tanggal 11 Juni Pukul 20.10 WIB

Kemendikbud.2013. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kemendikbud. 2013. Peraturan Pemerintah No 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kemendikbud.2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.


(23)

61

Kemendikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 81 A Tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers.

Kurniasih.2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan.Surabaya: Kata Pena.

Mulyasa, E.2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nasution S. 2008. Asas-asas Kurikulum Edisi Kedua. 2008. Jakarta : Bumi Aksara

Peraturan Bersama Mendiknas,Menterineg PAN & RB, Mendagri, Menkeu dan Nomor 05/X/Pb/2011, Nomor Spb/03/M.PAN-RB/10/2011, Nomor 48 tahun 2011, Nomor 158/PMK.01/2011 dan Nomor 11 Tahun 2011 tentang Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil

Salim.2015. Implementasi Standar Proses Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada SD Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun 2013. Diaskes dari

http://perpus.iainsalatiga.ac.id/docfiles/fulltext/5242962623.pdf. Pada Tanggal 11 juni Pukul 20.30 WIB

Sanjaya, W. 2012. Strategi Beorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sumayadi. 2005. Efektifitaas Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah. Jakarta: Citra Utama

Syaukani, dkk. 2004. Otonomi Dalam Kesatuan. Yogyakarta : Yogya Pustaka Tri.2015. Analisis Implementasi Kurikulum 2013 dalam Mata Pelajaran Geografi

di SMA Swasta Se Kecamatan Medan Kota Tahun Ajaran 2014/2015.Skripsi.Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Undang-Undang Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.


(24)

62

Usman, N. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Dikutip dari:

http://www.seputarpengetahuan.com/2015/06/25-pengertian-kurikulumenurut-para-ahli-dan-komponennya.html Diakses pada 16 Juni 2016 pukul 19.25 WIB


(1)

7

2. Sebagai masukan bagi para guru bidang studi Geografi di sekolah yang menjadi tempat penelitian.

3. Sebagai umpan balik bagi siswa, guru, dan semua pelaksana kurikulum 2013 dalam pembelajaran Geografi.

4. Untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan

5. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang memiliki topik yang relevan dengan penelitian ini dan dapat dijadikan sebagai bahan pedoman bagi penelitian-penelitian selanjutnya


(2)

58

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini maka diperoleh kesimpulan bahwa Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 5 Medan masuk kedalam kategori cukup, dengan nilai rata-rata dari dua aspek yang dinilai yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Pelaksanaan pembelajaran adalah 71,65 yang termasuk kedalam kategori cukup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 5 Medan harus terus di tingkatkan serta dikembangkan lagi, agar dapat tercapainya tujuan pembelajaran serta kurikulum 2013 dapat terlaksana dengan baik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka saran yang dapat diajukan peneliti dalam skripsi ini berupa :

1. Dalam melaksanakan pembelajaran tentulah peran seorang guru dalam melaksanakannya sangatlah penting, oleh karena itu guru seharusnya bisa lebih baik dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 agar penerapan standar proses dapat terlaksana dengan baik, hal ini dapat di dukung dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan pelaksanaan kurikulum 2013 yang dilaksanakan disekolah dan guru lebih banyakmengeksplorasi media-media maupun sarana pembelajaranyang telah di sediakan seperti media internet ataupun


(3)

59

buku-buku pendukung mengenai kurikulum 2013, dengan demikian guru tidak hanya terpaku kepada apa yang telah di berikan sebelumnya.

2. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru juga harus masih banyak yang harus dipelajari lebih lanjut seperti cara menimbulkan atau menumbuhkan kebiasaan baik siswa untuk kehidupan melalui pembelajaran, hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan maupun belajar secara otodidak agar pembelajaran yang dilakukan guru menjadi lebih menarik.


(4)

60

DAFTAR PUSTAKA

Ariadi, Didiet Chandra.2014. Implementasi Standar Proses Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Biologi Di SMA Se-Kota Magelang. Dikutip dari : http://lib.unnes.ac.id/23154/1/4401409021.pdf. Diaskes pada 11 Juni 2016 pukul 20.15 WIB

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Debora. 2015. Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas X di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.Jurnal.Lampung: Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Lampung.

Hanifah, H. 2002. Implementasi Kebijakan dan politik. Dikutip dari repository.uin- suska.ac.id dan elib.unikom.ac.id. Diakses pada 11 Juni 2016 pukul 14.49 WIB.

Hasanah, Nove. 2016. Standar Proses untuk Implementasi Kurikulum 2013

Pembelajaran). Diaskes dari

:http://novehasanah.blogspot.co.id/2016/01/standar-proses-implementasi-kurikulum-2013.html. Pada tanggal 13 Juni 2016 Pukul 22.00 WIB

Indrawan, Sholeh . 2014. Implementasi Standar Proses Kurikulum 2013 Di Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Sedayu diaskes darihttp://eprints.uny.ac.id/21300/1/SHOLEH%20INDRAWAN. Diaskes Tanggal 11 Juni Pukul 20.10 WIB

Kemendikbud.2013. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kemendikbud. 2013. Peraturan Pemerintah No 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kemendikbud.2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.


(5)

61

Kemendikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 81 A Tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers.

Kurniasih.2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan.Surabaya: Kata Pena.

Mulyasa, E.2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nasution S. 2008. Asas-asas Kurikulum Edisi Kedua. 2008. Jakarta : Bumi Aksara

Peraturan Bersama Mendiknas,Menterineg PAN & RB, Mendagri, Menkeu dan Nomor 05/X/Pb/2011, Nomor Spb/03/M.PAN-RB/10/2011, Nomor 48 tahun 2011, Nomor 158/PMK.01/2011 dan Nomor 11 Tahun 2011 tentang Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil

Salim.2015. Implementasi Standar Proses Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada SD Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun 2013. Diaskes dari

http://perpus.iainsalatiga.ac.id/docfiles/fulltext/5242962623.pdf. Pada Tanggal 11 juni Pukul 20.30 WIB

Sanjaya, W. 2012. Strategi Beorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sumayadi. 2005. Efektifitaas Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah. Jakarta: Citra Utama

Syaukani, dkk. 2004. Otonomi Dalam Kesatuan. Yogyakarta : Yogya Pustaka Tri.2015. Analisis Implementasi Kurikulum 2013 dalam Mata Pelajaran Geografi

di SMA Swasta Se Kecamatan Medan Kota Tahun Ajaran 2014/2015.Skripsi.Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Undang-Undang Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.


(6)

Usman, N. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Dikutip dari:

http://www.seputarpengetahuan.com/2015/06/25-pengertian-kurikulumenurut-para-ahli-dan-komponennya.html Diakses pada 16 Juni 2016 pukul 19.25 WIB