2. Jenis Jenis Deposito
Deposito yang ditawarkan kepada nasabah terdiri dari berbagai jenis, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing. Masing-masing jenis deposito memiliki
kelebihannya sendiri, sehingga deposan dapat memilih sesuai dengan selera dan kebutuhan mereka. Berikut jenis-jenis deposito yang ditawarkan oleh bank dan ada
di masyarakat : a. Deposito berjangka
Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito berjangka biasanya dimulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18,
hingga 24 bulan. Deposito berjangka dapat diterbitkan atas nama perorangan maupun lembaga. Penerbitan deposito berjangka didasarkan pada Instruksi
Presiden Nomor 28 Tahun 1968, untuk pelaksanaannya diterbitkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 54KEPDIR Tanggal 31 Mei 1972
Tentang Suku Bunga Deposito, Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 162UPUM Tanggal 1 Juni 1983 Tentang Deposito Berjangka Pada Bank-Bank
Pemerintah dan Bank Pembangunan Indonesia, kemudian dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 2265KEPDIR dan Surat Edaran
Bank Indonesia Nomor 22135UPG Tanggal 1 Desember 1989, ketentuan tentang deposito berjangka pada bank-bank pemerintah dan bank pembangunan Indonesia
dicabut, yang berarti semua bank dibebaskan untuk mengatur sendiri ketentuan dan suku bunga bagi deposito masing-masing sesuai dengan kebutuhan.
23
Setiap
23
Djoni Gozali dan Rachmadi Usman, Hukum Perbankan, Jakarta, Sinar Grafika, 2010, Hal. 229
deposan diberikan bunga yang besarnya sesuai dengan berlakunya bunga pada saat deposito berjangka dibuka. Pencairan bunga deposito dapat dilakukan setiap
bulan atau setelah jatuh tempo sesuai jangka waktunya. Kepada setiap deposan yang melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh tempo maka akan dikenakan
denda penalty rate. b. Sertifikat deposito
Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2, 3, 6, dan 12 bulan. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat. Artinya di dalam
sertifikat deposito tidak tertulis nama seseorang atau badan hukum tertentu. Disamping itu sertifikat deposito dapat diperjualbelikan pada pihak lain.
Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di muka, tiap bulan atau jatuh tempo baik tunai maupun non tunai. Dalam prakteknya kebanyakan deposan
mengambil bunga di muka. Penerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah bulat, sehingga nasabah dapat
membelinya dalam lembaran banyak untuk jumlah nominal yang sama. c. Deposit On Call
Salah satu bentuk deposito yang sering diberikan oleh bank yaitu deposit on call DoC. Produk ini tidak diatur secara khusus dalam Undang-Undang Perbankan,
tetapi memperhatikan definisi deposito berjangka maka produk ini sama dengan deposito berjangka yang membedakan hanya jangka waktunya yaitu kurang dari 1
bulan, sehingga dalam deposit on call jatuh tempo dihitung berdasarkan hari yang kurang dari 1 bulan. Bukti kepemilikan dari deposit on call dapat berupa surat
keterangan atau berupa bilyet deposito yang bersangkutan.
3. Tujuan dan Fungsi Deposito Berjangka