Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Metode Analisis Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Oktober 2012. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika Instrumentasi dan di Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Solder untuk melelehkan timah agar komponen menyatu dengan PCB. 2. Bor listrik untuk melubangi PCB. 3. Sedotan timah untuk mebuang sisa timah yang tidak terpakai. 4. Multimeter untuk menguji kelayakan komponen. 5. Komputer untuk sistem akuisisi data dan menampilkan data base. Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. PCB Printed Circuit Board untuk pemasangan komponen. 2. IC Mikrokontroler ATmega16 sebagai pengolah data. 3. Timah untuk merekatkan komponen PCB. 4. Pelarut FE 2 CL 3 untuk melarutkan PCB. 5. Sensor Ultrasonik sebagai converter besaran fisis menjadi elektris. 6. Konverter USB to RS232 serial 7. Komponen Elektronika a. Resistor sebagai pengurang tegangan b. Kapasitor sebagai penyimpan energi

C. Prosedur Penelitian

1. Perancangan Alat

Sub bab ini membahas perancangan bagian elektronik pada sistem pengukuran ketinggian air. Sistem pengukuran ini terdiri dari bagian mekanis dan akuisisi. Bagian mekanis berupa sensor Ultrasonik, sedangkan akuisisi adalah rangkaian elektronik yang berfungsi mengolah data dari bagian mekanis. Sistem akuisisi terdiri dari perangkat keras hardware dan perangkat lunak program. Diagram blok sistem akuisisi data diperlihatkan pada Gambar 3.1. Gambar 3.1. Diagram blok rancangan umum sistem Pemantul Sinyal Sensor Ultrasonik Mikrokontroler ATmega16 Converter USB PC Max 232 Deskripsi singkat blok diagram sistem pengukuran ketinggian air sungai : 1. Pemantul sebagai pemantul perubahan ketinggian. 2. Sensor Ultrasonik yang digunakan untuk pemantulan ketinggian air yang ada pada tabung 3. Mikrokontroler ATMega16 digunakan untuk mengolah data tegangan analog yang terdeteksi oleh sensor kemudian dikirimkan dan disimpan dalam PC. 4. Converter RS-232 sebagai pengiriman data dari mikrokontroler ke PC 5. Personal Computer digunakan sebagai media penampil dan penyimpan data yang telah diukur dengan menggunakan komunikasi serial. Adapun rancangan yang akan dibuat adalah sebagai berikut: Gambar 3.2. Skema Pendeteksi Ketinggian Air Gambar 3.2 merupakan skema perancangan alat yang akan dibuat, Secara garis besar prinsip kerja alat pendeteksi ketinggian air ini adalah pada perubahan ketinggian air dari sensor yang akan memberikan informasi atau data pada mikrokontroler mengenai kondisi ketinggian air yang dapat dilihat dan simpan di komputer melalui Interfacing komputer. Transduser Ultrasonik Rangkaian mikrokontoler AT16, pengkondisi sinyal beserta converter RS-232 Air sebagai simulasi USB PC Keran untuk simulasi pembuangan air pemantul

2. Diagram Alir Penelitian

Pada penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir prosedur kerja sebagai mana pada Gambar 3.3. Gambar 3.3. Diagram Alir Prosedur Kerja Mulai Pembuatan Diagram Blok Merealisasikan Alat Pengujian Alat Berhasil Tidak Pengolahan Data Pembuatan laporan Selesai Tidak berhasil Berhasil Pengambilan Data

D. Metode Analisis

Untuk mengetahui dan mendeteksi ketinggian air yang ada dipermukaan air sungai, pengujian ini dilakukan dengan variabel yang digunakan yakni terhadap waktu, ketinggian air. Rancangan tabel hasil pengukuran akan diperlihatkan pada table 3.1. Tabel 3.1. Pengamatan terhadap waktu,ketinggian No Waktu Tanggal Ketinggian Air cm 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Gambar 3.4 . Grafik Hubungan ketinggian air terhadap waktu k e ti n g g ia n a ir cm Waktu detik Hubungan ketinggian air terhadap waktu ix MOTTO Tiada keyakinan yang membuat orang takut menghadapi tantangan. Segala yang indah belum tentu baik, tetapi segala yang baik sudah tentu indah. I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketinggian air merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan posisi atau keberadaan air dalam sungai. Pada saat musim hujan ketinggian air sungai akan naik bahkan sampai melebihi tebing sungai. Kondisi yang seperti ini jelas menimbulkan dampak kerugian materil bahkan dapat mengancam korban jiwa penduduk yang tinggal disekitaran sungai. Dengan demikian untuk mengatasi dampak kerugian yang ditimbulkan oleh naiknya sungai maka salah satu caranya adalah dengan mengamati perilaku ketinggian air sungai. Untuk mengamati prilaku ketinggian air sungai ini dapat digunakan bermacam- macam cara misalnya dengan menggunakan tranduser ketinggian air yang dirangkai seperti model pengungkit atau dengan rangkaian sistem sensor tangga ladder. Akan tetapi dari metode tersebut ditemukan beberapa kendala. Kendala yang dihadapi apabila menggunakan tranduser yang dirangkai seperti model pengungkit adalah dibutuhkan banyak ruang horizontal karena tranduser tersebut bergantung pada panjang lengan pengungkit Supriadi,2009. Sedangkan untuk rangkaian sistem sensor tangga Ladder, kendalanya adalah penggunaan gabus pada sistem sensor yang cukup rentan untuk lepas dari saklar Setiawan,2003. Pada penelitian ini untuk mengamati ketinggian air sungai menggunakan sensor ultrasonik. Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara yang fungsinya mengukur besaran jarak dan kecepatan. Sensor ini tidak langsung dapat masuk ke mikrokontroler karena perlu penyesuaian besaran tegangan dan lain-lainnya maka dikondisikan dulu sinyalnya dibagian pengkondisi sinyal signal conditioner, sehingga levelnya sesuai atau dapat dimengerti oleh bagian input mikrokontroller atau prosseor lainnya. Sensor ultrasonik terdiri dari dari dua unit, yaitu unit pemancar dan unit penerima. Seperti telah disebutkan bahwa sensor ultrasonik terdiri dari rangkaian pemancar ultrasonik yang disebut transmitter dan rangkaian penerima ultrasonik yang disebut receiver. Sinyal ultrasonik yang dibangkitkan akan dipancarkan dari transmitter ultrasonik. Ketika sinyal mengenai benda penghalang, maka sinyal ini dipantulkan, dan diterima oleh receiver ultrasonik. Sinyal yang diterima oleh rangkaian receiver dikirimkan ke rangkaian mikrokontroler untuk selanjutnya diolah untuk menghitung jarak terhadap benda di depannya bidang pantul. Teknologi komputer dalam perkembangannya hampir mencakup ke segala aspek kehidupan. Dari hanya sekedar sebagai alat untuk mengetik, penyampai informasi yang cepat, bahkan sebagai alat bantu yang paling canggih, efisien dan efektif. Komputer terdiri dari hardware dan Software . Hardware berhubungan dengan perangkat keras seperti keyboard, CPU, monitor, printer, dll. Sedangkan software dideskripsikan sebagai program yang memberikan instruksi bagaimana komputer bekerja. Software komputer, sering disebut perangkat lunak. Perangkat lunak secara umum terbagi menjadi 2 bagian yaitu : Sistem Operasi Operating System dan Software Aplikasi. Salah satu dari kemampuan komputer yang diharapkan dapat membantu kerumitan dari suatu sistem manual, yaitu memfungsikan komputer sebagai alat pengatur interface pengendali jarak jauh. Interfacing merupakan salah satu pemanfaatan IO keluaran yang terdapat dalam sebuah Personal Computer PC untuk suatu keperluan pengendalian perangkat. Komunikasi yang yang digunakan untuk interfacing adalah komunikasi paralel dan komunikasi serial. Penelitian ini memanfaatkan interfacing serial USB untuk komunikasi data ketinggian air yang ditransfer melalui sensor ultrasonik ke Personal Computer PC yang diampilkan dalam bentuk database. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana membuat sistem informasi tentang ketinggian air melalui interfacing serial menggunakan sensor ultrasonik dengan sistem akuisisi data database pada komputer.

C. Batasan Masalah