Diagram Konteks Yang Diusulkan Kamus Data

52 gambaran sistem secara luas. Berikut ini merupakan gambaran diagram konteks dari sistem yang di bangun. Gambar 4.4 Diagram Konteks sistem yang diusulkan

4.2.3.2. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram DFD adalah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan perubahan yang digunakan sebagai perpindahan data dari masukan ke keluaran, DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangakan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Analisis dari Data Flow Diagram pada PO. Gunung Sembung Putra adalah sebagai berikut : 53

1. DFD Level 0

Gambar 4.5 DFD Level 0 Sistem yang Diusulkan 2. DFD Level 1 Proses 2.0 Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses 2.0 Sistem yang Diusulkan 54

4.2.3.3. Kamus Data

Kamus data merupakan bagian dari perancangan sistem yang berisi field- field yang diperlukan oleh suatu database untuk menjalankan aplikasi program yang telah dibuat. Kamus data dapat dikatakan sebagai penjelasan dari field-field dalam table database. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data di buat berdasarkan arus data yang ada di data flow diagram. Arus data dan flow diagram sifatnya global hanya ditujukan nama arus datanya saja. Data-data yang terkait pada sistem informasi pemesanan paket wisata di PO. Gunung Sembung Putra adalah sebagai berikut : 1 Nama Arus Data : Data Anggota Alias : Data Anggota Aliran Arus Data : Entitas1 - Proses1, Proses1- Tabel1, Tabel1 – Proses2, Entitas1 - Proses2 Atribut : nama_lengkap, provinsi, kota, alamat, pos, telepon, email, sandi. 2 Nama Arus Data : Nomor Reservasi Alias : Nomor Reservasi Aliran Arus Data : Proses2 – Table2, Proses2 – Entitas1, Entitas1 – Proses3, Proses3 – Table3, Table3 – Proses4, Proses4 – Entitas2, Entitas2 – Proses4, Proses4 – 55 Table3, Table3 – Proses5, Proses5 – Entitas2, Entitas2 – Proses5, Proses5 – Table4, Table2 – Proses6, Proses6 – Entitas2, Entitas2 – Proses6, Table4 – Proses7, Proses7 – Entitas2, Entitas2 – Proses7. Atribut : nomor_urut_pesanan_detil, nomor_pesanan, kode_kategori_bis, kode_bis, kode_sopir, status, nomor_urut_pesanan, penerima, provinsi, kota, alamat, pos, telepon, email, kode_trayek, tanggal_pesan, tanggal_berangkat, tanggal_datang, tanggal_batas, hari, malam, waktu_berangkat, paket, total, nomor_transfer, nama_pengirim, tanggal_bayar, tanggal_konfirmasi_anggota, tanggal_konfirmasi_petugas, bank, cabang, tanggal_masuk 3 Nama Arus Data : Laporan Reservasi Tiket Alias : - Aliran Arus Data : Proses6 – Entitas3 Atribut : nomor_urut_pesanan, nomor_pesanan, penerima, provinsi, kota, alamat, pos, telepon, email, kode_trayek, tanggal_pesan, tanggal_berangkat, tanggal_datang, tanggal_batas, hari, malam, 56 waktu_berangkat, paket, total, status, nomor_urut_pesanan_detil, kode_kategori_bis, kode_bis, kode_sopir 4 Nama Arus Data : Laporan Kedatangan Bis Alias : - Aliran Arus Data : Proses7 - Entitas3 Atribut : nomor_urut_pesanan, nomor_pesanan, penerima, provinsi, kota, alamat, pos, telepon, email, kode_trayek, tanggal_pesan, tanggal_berangkat, tanggal_datang, tanggal_batas, hari, malam, waktu_berangkat, paket, total, status, nomor_urut_pesanan_detil, kode_kategori_bis, kode_bis, kode_sopir, nomor_transfer, nama_pengirim,tanggal_bayar,tanggal_konfirmasi_ anggota, tanggal_konfirmasi_petugas, bank, cabang, tanggal_masuk

4.2.4. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data didefinisikan sebagai kumpulan data yang berupa suatu penyampaian informasi yang lengkap dengan jenis record yang mempunyai spesifikasi yang sama, sedang yang dimaksud dengan record adalah kumpulan data yang berisikan field-field berbeda, jumlah record pada umumnya terbatas. Berikut ini tahapan-tahapan dari perancangan basis data : 57 1. Normalisasi 2. Relasi tabel 3. Entity Relationship Diagram ERD 4. Struktur file 5. Kodefikasi

4.2.4.1. Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses yang berkaitan dengan model relation untuk mengorganisasikan himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi. Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan dalam bentuk normal. Dengan normalisasi akan meminimalisasi penggolongan informasi dan memudahkan untuk mengindentifikasi entitas atau objek. Berikut ini langkah- langkah normalisasi :

1. Bentuk tidak normal

Un-normal Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Berikut ini bentuk data tidak normal : { kode_kategori_bis, nama_kategori_bis, kode_kategori_bis, kode_bis, kode_kondektur, kode_trayek, nomor_urut_kota_satu, nomor_urut_kota_dua, nomor_urut_kota_tiga, nomor_trayek, nomor_urut_trayek_detil, kode_trayek, kode_kategori_bis, hari, malam, harga, paket, kode_kondektur, nama_kondektur, status, nomor_kondektur, kode_sopir, nama_sopir, nomor_sopir, nama_lengkap, provinsi, kota, alamat, pos, telepon, email, sandi, nomor_urut_pesanan, nomor_pesanan, penerima, provinsi, kota, alamat, pos, telepon, email,