Ekonomi Keluarga Dampingan Sumber Penghasilan Permasalahan Keluarga

2 4. I Komang Lulut Belum Kawin 11 Tahun SD Pelajar Anak Tabel 1. Data profil Keluarga Dampingan

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

a. Sumber Penghasilan

Perekonomian pada keluarga dampingan yang saya dampingi selama pelaksanaan KKN PPM Universitas Udayana Periode XII tahun 2016 tergolong keluarga ekonomi berkekurangan. Pendapatan yang diperoleh oleh Bapak I Wayan Sulastra hanya berasal dari penghasilannya sebagai pemetik cengkeh dan pengayah tukang. Namun yang menjadi masalah dalam keluarga I Wayan Sulastra, dimana ayah yang mempunyai dua orang anak ini bekerja tidak di kampung halamamannya sendiri. Beliau hanya mengunjungi sang istri dan kedua anaknya hanya pada Hari Raya Galungan saja. Sehari-hari istri dari Bapak I Wayan Sulastra mengurusi ternak babi dan sapinya dan terkadang bekerja sebagi petani jagung. Istri Bapak I Wayan Sulastra yang sehari-hari mengurusi kedua anaknya berpendapatan sebesar 500.000 pertahun sebagai petani jagung. Pendapatan tambahan juga diperoleh dari hasil ternak babinya. Untuk hidup sehari-hari ibu dan kedua anak ini hanya mengandalkan sayur- mayur dari kebun yang dimiliki oleh tetangganya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Untuk pengeluaran dari keluarga I Wayan Sulastra berfokus pada pendidikan pada kedua anak laki-lakinya yang masih menempuh pendidikan di bangku SMP dan SD. Pengeluaran untuk biaya listrik yang nemplek dengan tetangga sebesar 15.000 per bulan. 3 BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan melalui pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK dampingan di antaranya masalah perekonomian keluarga, kesehatan.

2.1.1 Masalah Ekonomi

Masalah perekonomian adalah masalah terbesar yang diidentifikasi. Masalah ekonomi ini disebabkan karena minimnya penghasilan Beliau yang dihasilkan, sedangkan pengeluaran kebutuhan Beliau lebih besar daripada pendapatan. Dan kebutuhan sehari-hari beliau seperti beras,lauk dan uang sekolah anak hanya berpatokan pada gaji beliau. Terkadang Ibu Ni Luh Kerti untuk makan sehari-hari hanya memakan sayur-mayur yang diperoleh dari kebun tetangga. Pekerjaan Bapak I Wayan Sulastra yang hanya sebagai pemetik cengkeh dan pengayah tukang, namun hanya menjumpai istrinya dalam waktu tertentu. Tentu saja Ni Luh Kerti harus berjuang dengan pendapatan yang minim Permasalahan ekonomi ini pada umumnya akan membuat timbulnya masalah lainnya, seperti kondisi saat ini dimana keluarga Bapak I Wayan Sulastra tinggal di tempat yang tergolong tidak layak huni, dimana rumah yang ditempati hanya terdapat satu bangunan saja dan hanya beralaskan semen, tentu saja hal ini menimbulkan masalah kebersihan di lingkungan rumah ditempat, sehingga sandang pakaian yang digunakan oleh istri dan kedua anak laki-lakinya sudah tidak layak pakai.

2.1.2 Kesehatan

Secara umum,masalah kesehatan yang dialami keluarga ini tidaklah kompleks. Hanya saja beliau kurang menyadari arti penting kesehatan. Kondisi rumah yang ditempati hanya beralaskan semen menyebabkan kondisi kesehatan yang kurang baik. 4 BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program