PENERAPAN ANEKA SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 HULU SUNGKAI LAMPUNG UTARA

ABSTRACT
IMPLEMENTATION OF VARIOS LEARNING RESOURCES TO INCREASE STUDENT
WRITING SKILL IN INDONESIAN LEARNING AT HIGH SCHOOL 1
HULU SUNGKAI LAMPUNG UTARA
By : Evi Apriyanti
Background of this research is the less of writing skill, it is coursed that the knowledge of
writing skill components are very lows it didn’t use the various of learning resources which is
suitable with the learning purpose and it didn’t use planning, learning process and good
evaluation in writing skill.
The research purpose is : (1) to arrange and fix the planning of writing learning process by
using resources based learning, (2) to describe of writing learning process by using resources
based learning, (3) to describe the evaluation of writing learning process by using resources
based learning, (4) to describe the improvement of writing result at IX B and IX C students by
using resources based learning.
This experimental method which is used is action classroom research. The observation is done
at SMPN 1 Hulu Sungkai Lampung Utara by student grade 1X B and 1X C as a centre. This
observation is done in there terms every terms consist of planning action, observation, and
reflection. Learning process of speaking skill is writing skills. One basic competence, term is
writing play, script, terms of two basic competences are writing listen, and term of three basic
competence are writing speech text. Various learning source which is applied is pobatel
(Message, People, Material, technical, tool, and background).

The conclusion of the research is, (1) teacher’s ability in planning learning activity by using
application of various learning resources; (2) learning process by using application of various
learning source can increase teachers and student’s activity. Teacher’s activity at grade 1XB
the first term get 79, second term get 79, and the third term get 81 and student’s activity grade
1XB the first get 76, second term get 78 and the third term get 80. Teacher’s activity at grade
1XC the first term get 78, second term get 79, and the third term get 82 and student’s activity
grade 1XC the first get 78, second term get 80 and the third term get 82; (3) Learning
evaluation by applying various learning source in writing skills at the first term, teacher find
difficulty in giving assessment at the second grade, but at the second term teacher understand
the assessment system and the cycles three more teachers skilled in evaluating the results of
students writing; (4) The average value of writing skills students class 1x B scored 63 cycles,
64 cycles of two scores, and the cycles of three scores 67,5. Exhaustiveness students grade 1x
B single cycles of 59%.67%, and three cycles of 78%. The average value of writing skills
students 1x C grade students scored 63.5 C cycle one. Cycles two score of 64,5 , and the cycles
of three score 68 exhaustiveness students grade one cycles 60 1x C %, 71% cycles two and
three cycles of 80%. The value of writing skills in both classes increased from one cycles to
cycles two, and the indicator is was achieved in cycles three application on various sources of
learning can improve students writing skills in SMPN 1 Hulu Sungkai Lampung Utara.

ABSTRAK

PENERAPAN ANEKA SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 1 HULU SUNGKAI LAMPUNG UTARA
Oleh: Evi Apriyanti

Latar belakang penelitian ini adalah kemampuan menulis siswa sangat rendah, hal ini
disebabkan pemahaman terhadap komponen-komponen keterampilan menulis masih sangat
kurang, belum memanfaatkan aneka sumber belajar yang sesuai tujuan pembelajaran, dan
belum menggunakan perencanaan, proses pembelajaran dan evaluasi yang baik dalam
keterampilan menulis.
Tujuan penelitian adalah, (1) menyusun dan memperbaiki perencanaan pembelajaran
keterampilan menulis dengan menerapkan aneka sumber belajar, (2) mendeskripsikan proses
pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis dengan menerapkan aneka sumber belajar,
(3) mendeskripsikan evaluasi pembelajaran keterampilan menulis dengan menerapkan aneka
sumber belajar, dan (4) mendeskripsikan peningkatan nilai keterampilan menulis siswa kelas
IX B dan IX C dengan menggunakan aneka sumber belajar.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan di
SMPN 1 Hulu Sungkai Lampung Utara, dengan subjek siswa kelas IX B dan IX C. Penelitian
ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi. Pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbahasanya adalah keterampilan

menulis. Siklus satu kompetensi dasarnya adalah menulis naskah drama, siklus dua kompetensi
dasarnya adalah menulis surat pembaca, dan siklus tiga kompetensi dasarnya adalah menulis
teks pidato. Aneka sumber belajar yang diterapkan adalah pobatel (pesan, orang, bahan, alat,
teknik, dan latar).
Kesimpulan penelitian adalah, (1) kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan penerapan aneka sumber belajar sudah menunjukkan
adanya peningkatan, (2) Proses pembelajaran dengan menggunakan penerapan aneka sumber
belajar dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa. Aktivitas guru di kelas IX B siklus satu
mendapat skor 79, siklus dua skor 79, & siklus tiga skor 81 dan aktivitas siswa kelas IX B
siklus satu mendapat skor 76, siklus dua skor 78, & siklus tiga skor 80. Aktivitas guru di kelas
IX C siklus satu mendapat skor 78, siklus dua skor 79, & siklus tiga skor 82 dan aktivitas
siswa kelas IX C siklus satu mendapat skor 78, siklus dua skor 80, & siklus tiga skor 82. (3)
Evaluasi pembelajaran dengan penerapan aneka sumber belajar dalam keterampilan menulis
pada siklus satu, guru kesulitan dalam memberikan penilaian dengan dua tahap, namun pada
siklus dua guru sudah memahami sistem penilaiannya, dan pada siklus tiga guru semakin
terampil dalam mengevaluasi hasil menulis siswa, (4) nilai rata-rata keterampilan menulis
siswa kelas IX B siklus satu skor 63, siklus dua skor 64, dan siklus tiga skor 67,5. Ketuntasan
belajar siswa kelas IX B siklus satu 59%, siklus dua 67%, dan siklus tiga 78%. Nilai rata-rata
keterampilan menulis siswa kelas IX C siklus satu skor 63,5, siklus dua skor 64,5, dan siklus
tiga skor 68. Ketuntasan belajar siswa kelas IX C siklus satu 60%, siklus dua 71%, dan siklus

tiga 80%. Nilai keterampilan menulis siswa pada kedua kelas mengalami peningkatan dari
siklus satu ke siklus dua, dan indikator tercapai pada siklus tiga. penerapan aneka sumber
belajar dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa di SMPN 1 Hulu Sungkai Lampung
Utara.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Penelitian Tindakan Kelas di SMPN
1 Hulu Sungkai Kabupaten Lampung Utara, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut.
5.1.1 Perencanaan Pembelajaran Keterampilan Menulis dengan Menerapkan
Aneka Sumber Belajar
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun dengan penerapan aneka
sumber belajar dalam meningkatkan keterampilan menulis. Sumber belajar yang
digunakan adalah pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar (pobatel). Sumber
belajar pada setiap siklus menerapkan pobatel yang sama kecuali pada sumber
belajar bahan. RPP siklus satu menerapkan sumber belajar bahan berupa media
cetak yang berfungsi sebagai


sumber inspirasi siswa dalam menulis. Nilai

keterampilan menulis siswa meningkat setelah menggunakan sumber belajar
tetapi masih di bawah KKM dan di bawah persentase ketuntasan belajar. Oleh
karena itu, RPP siklus dua penerapan sumber belajarnya pada bahan ditambahkan
media gambar supaya siswa bisa berpikir secara konstruksi. Terbukti pada siklus
dua nilai keterampilan menulis siswa mengalami peningkatan dan sudah di atas
persentase ketuntasan belajar yang ditetapkan, tetapi skor rata-rata KKM belum

tercapai. RPP pada siklus tiga penerapan aneka sumber belajarnya pada bahan
diganti dengan media rekaman. Media gambar baik sebagai sumber inspirasi
tetapi bersifat visual, sedangkan media rekaman bersifat audio dan audio visual.
Oleh karena itu,

RPP siklus tiga ini menggunakan media rekaman. Hal ini

terbukti dengan peningkatan nilai keterampilan menulis yang di atas KKM dan .di
atas persentase ketuntasan belajar. Di dalam setiap proses pembelajaran guru
harus dapat membuat RPP yang di dalamnya terdapat sumber belajar yang sesuai

dengan materi tersebut karena tidak semua sumber belajar sesuai untuk semua
materi. Kompetensi dasarnya untuk tiap siklus berbeda tetapi keterampilan
berbahasanya sama yaitu keterampilan menulis. RPP yang disusun dengan
menerapkan aneka sumber belajar mampu meningkatkan proses pembelajaran
yang berdampak kepada nilai keterampilan menulis pada siswa kelas IX SMPN 1
Hulu Sungkai Lampung Utara.

5.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Menulis dengan Menerapkan
Aneka Sumber Belajar
Pada siklus satu proses pembelajaran belum berjalan lancar karena siswa masih
bingung

dan

guru

belum

maksimal


dalam

membimbing

pelaksanaan

pembelajaran. Hal ini membuat siswa kurang aktif, hanya siswa tertentu saja yang
terlibat. Pada saat mengonstruksi pengetahuan sudah berjalan baik dengan
terjadinya proses tanya jawab antara guru dan siswa, tapi siswa belum berdikusi
dengan baik. Pembelajaran dengan menggunakan variasi sumber belajar pobatel
khususnya media cetak dan perpustakaan mendapat respon dan memunculkan
keaktifan siswa dalam menulis, walaupun baru sebagian siswa yang terlihat aktif.

Pada siklus dua pelaksanaan pembelajaran mulai berjalan lancar karena guru
mulai maksimal dalam membimbing pelaksanaan pembelajaran, sehingga siswa
menjadi aktif dalam proses pembelajaran Sebagian siswa sudah mulai bertanya
kepada guru, tetapi saat guru bertanya maka hanya siswa tertentu saja yang
menjawab. Setelah ditambah media gambar semua siswa terlibat aktif dan
bertambah antusias dalam mengikuti pembelajaran. Pada siklus tiga proses
pembelajaran sudah terlaksana dengan baik, pada kegiatan diskusi siswa sudah

maksimal karena siswa sudah dapat berpikir dengan baik apabila memanfaatkan
sumber belajar yang sesuai dengan kompetensi dasar. Proses pembelajaran dengan
menerapkan aneka sumber belajar dapat meningkatkan akivitas dalam proses
pembelajaran. Keterampilan menulis dengan penerapan aneka sumber belajar
membuat siswa

aktif untuk mengonstruksikan arti, teks, dialog, pengalaman,

dalam mengungkap idenya secara jelas. Siswa dapat menglarifikasikan idenya
yang dikontraskan dengan ide orang lain atau teman lewat diskusi. Siswa dapat
membangun ide-ide baru dan mengungkapkan idenya melalui tulisan. Proses
pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru tetapi berpusat kepada siswa.

5.1.3 Evaluasi Pembelajaran Keterampilan Menulis dengan Menerapkan
Aneka Sumber Belajar
Evaluasi yang digunakan oleh guru dalam keterampilan menulis siswa harus
sesuai dengan rubrik penilaian kompetensi dasar ditambah dengan rubrik
komponen keterampilan menulis. Jadi untuk setiap pembelajaran keterampilan
menulis penilaiannya menggunakan dua tahap. Tahap pertama rubrik penilaian
sesuai kompetensi dasar menulis yang akan dicapai (rubrik penilaian menulis


naskah drama, rubrik penilaian surat pembaca, dan rubrik penilaian menulis teks
pidato, dll). Tahap ke dua penilaian menulis untuk semua kompetensi dasar
menulis adalah sama, yaitu rubrik penilaian komponen keterampilan menulis.
Komponen tersebut adalah (1) isi, (2) organisasi isi, (3) tata bahasa, (4) pilihan
kata, dan ejaan. Di dalam keterampilan menulis siswa mengungkapkan ide-ide
harus relevansi dengan isi yang dikembangkan, isinya harus koherensi dan kohesi,
ketepatan bentuk kata, keefektifan kalimat, ketepatan penggunaan kata berkenaan
dengan gagasan, kesesuaian penggunaan kata dengan konteks, dan penggunaan
huruf kapital serta tanda baca yang benar. Komponen tersebut harus diperhatikan
oleh guru di dalam penilaian. Tahap satu dan tahap dua dinilai dan dijumlahkan
lalu dibagi dua, sehingga di dapat hasil menulis siswa. Guru tidak lagi menilai
dari bagusnya tulisan siswa, panjangnya karangan, namun harus sesuai dengan
kriteria keterampilan menulis yang ditetapkan.
Pada siklus satu guru belum terbiasa dengan cara penilaian mengunakan dua
tahap seperti itu, namun pada siklus dua guru sudah mulai memahami sistem
penilaiannya, dan pada siklus tiga guru semakin paham di dalam mengevaluasi
nilai keterampilan menulis siswa.

5.1.4 Peningkatan Nilai Keterampilan Menulis Siswa Kelas IX B dan IX C

dengan Menerapkan Aneka Sumber Belajar
Penerapan aneka sumber belajar yang digunakan di dalam proses pembelajaran
menulis sangat membantu siswa dalam mengungkapkan ide-ide mereka. Dengan
mengunakan sumber belajar pobatel seperti media cetak, media gambar, media
rekaman, dan perpustakaan membuat siswa menjadi berpikir kreatif, siswa

mengaitkan pembelajaran dengan dunia nyata sehingga siswa dapat menuangkan
ide-ide yang mereka miliki dengan lancar sehingga berdampak pada peningkatan
nilai keterampilan menulis mereka. Nilai keterampilan menulis siswa mengalami
peningkatan dari siklus satu ke siklus dua, dan penilaian tersebut dapat mencapai
kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan di SMPN 1 Hulu Sungkai yaitu KKM
minimal 65 pada siklus tiga. Nilai rata-rata keterampilan menulis siswa kelas IX B
siklus satu sampai siklus tiga yaitu, 63, 64, & 67,5 dan persentase ketuntasan
belajar dari siklus satu sampai tiga yaitu, 59%, 67%, & 78% dari 37 siswa. Nilai
rata-rata keterampilan menulis siswa kelas IX C dari siklus satu sampai siklus tiga
yaitu, 63.5, 64.5, & 68 dan persentase ketuntasan belajar dari siklus satu sampai
tiga yaitu, 60%, 71%, dan 80%.

5.2 SARAN
5.2.1 Saran untuk Siswa

1. Penerapan aneka sumber belajar terbukti dapat meningkatkan keterampilan
menulis. Oleh karena itu, dalam belajar keterampilan menulis hendaknya
siswa memanfaatkan aneka sumber belajar untuk meningkatkan keterampilan
menulis..
2. Siswa dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas dalam pembelajaran bahasa
Indonesia dengan penerapan aneka sumber belajar.

5.2.2 Saran untuk Guru
1. Penerapan aneka sumber belajar adalah pembelajaran yang mengutamakan
siswa secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri secara mandiri dan
memindahkan informasi yang kompleks serta membangun atau menciptakan
ide-ide baru dengan sumber belajar sebagai inspirasi. Untuk itu guru perlu
mengembangkan RPP dengan pendekatan aneka sumber belajar pobatel.
2. Guru perlu menerapkan aneka sumber belajar pobatel sebagai salah satu
alternatif untuk meningkatkan proses pembelajaran bahasa Indonesia
khususnya menulis, dengan menggunakan aneka sumber belajar hasil
keterampilan menulis siswa lebih maksimal.

5.2.3 Saran untuk Sekolah
1. Memperbanyak pengadaan aneka sumber belajar untuk menunjang proses
pembelajaran pada umumnya khususnya pembelajaran bahasa Indonesia
karena dalam menerapkan aneka sumber belajar guru memerlukan aneka
sumber belajar yang sesuai untuk setiap kompetensi dasar.
2. Memberikan dorongan kepada guru mata pelajaran di SMP untuk
memanfaatkan sumber belajar dan mengembangkan aneka sumber belajar
pobatel yang sesuai dengan kompetensi dasar.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan selalu muncul masalah pendidikan bersamaan dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan meningkatnya kemampuan siswa.
Pendidikan sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara karena kemajuan
suatu negara dapat dilihat dari kemajuan pendidikannya. Hal ini sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal
3 yang menyatakan bahwa pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manuasia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berahklak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,
dan emosional siswa, serta penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
bidang studi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan
baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan.
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diorientasikan
pada kompetensi dasar yang termuat dalam stándar isi tahun 2006 mata pelajaran

Bahasa Indonesia, stándar kompetensi bahasa Indonesia merupakan kualifikasi
kemampuan

minimal

peserta

didik

yang

menggambarkan

penguasaan

pengetahuan, keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca,
menulis), dan sikap positif terhadap bahasa dan

sastra Indonesia. Tujuan

pengajaran bahasa Indonesia adalah melatih siswa meningkatkan kemampuan
berbahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan secara nyata.

Dengan stándar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia sekolah menengah
pertama ini diharapkan guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan
kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan
berbahasa dan sumber belajar. Situasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Hulu Sungkai saat ini, masíh banyak siswa yang kurang menyukai pelajaran
bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis. Proses pembelajaran
keterampilan menulis yang belum efektif juga menimbulkan kejenuhan siswa di
dalam kelas.

Di sisi lain, di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Hulu Sungkai, guru belum
menggunakan perencanaan pembelajaran dengan menerapkan aneka sumber
belajar dalam keterampilan menulis. Prestasi yang rendah dan motivasi belajar
yang kurang bisa jadi merupakan akibat dari proses pembelajaran yang buruk,
seperti masih digunakannya paradigma lama yaitu teacher-centered learning yaitu
guru merupakan satu-satunya sumber belajar. Strategi pembelajaran yang dapat
membantu pemecahan masalah belum diterapkan di SMPN 1 Hulu Sungkai.

Siswa belum mampu mengembangkan kemampuan berkomunikasi bahasa
Indonesia terutama dalam keterampilan menulis. Padahal keterampilan menulis
ini adalah keterampilan berbahasa yang sangat penting dan harus dikuasai anak
sedini mungkin dalam kehidupannya di sekolah. Siswa enggan dalam menulis,
hal ini disebabkan pemahaman terhadap Ejaan Yang Disempurnakan sangat
kurang dan penguasaan kosakata sangat sedikit sehingga sulit dalam
mengeluarkan ide-ide.

Guru belum menerapkan aneka

sumber belajar dalam proses pembelajaran

keterampilan menulis sehingga kegiatan pembelajaran terasa monoton dari waktu
ke waktu. Siswa tidak termotivasi untuk belajar, tidak tertarik, dan merasa bosan
untuk belajar bahasa Indonesia. Guru membelajarkan siswa dengan sumber buku
cetak dan lembar kerja siswa tertentu yang mungkin hanya beberapa siswa yang
memilikinya. Materi-materi di dalamnya juga terbatas.

Guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia masih menggunakan pendekatan
pembelajaran konvensional. Guru dapat memotivasi siswa untuk tahu bagaimana
cara belajar (learning how to learn) dengan menerapkan

pembelajaran yang

mengarahkan siswa kepada hal tersebut. Mengubah paradigma lama menjadi
student-centered learning dapat dimanifestasikan melalui penerapan aneka
sumber belajar.

Fakta yang ada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Hulu Sungkai seperti
yang diamati oleh peneliti ditemukan bahwa pemanfaatan aneka sumber belajar di
sekolah masih belum sesuai dengan harapan. Walaupun guru bahasa Indonesia
mengetahui konsep belajar yang menuntut penggunaan berbagai sumber belajar,
tetapi proses pembelajaran masih berpusat pada guru. Adakalanya guru bahasa
Indonesia sudah menggunakan beberapa sumber belajar yang ada di lingkungan
sekolah, tetapi masih kurang terarah. Guru belum menggunakan evaluasi
pembelajaran yang baik dalam keterampilan menulis. Fenomena ini tentunya
memerlukan solusi yang inovatif.

Pembelajaran tidak pernah terlepas dari penggunaan sumber belajar. Sumber
belajar yang beraneka ragam di sekitar siswa, baik yang didesain maupun
nondesain belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran. Sebagian
besar guru dalam pembelajaran cenderung memanfaatkan buku teks dan guru
sebagai sumber belajar utama. Sumber belajar yang ada di lingkungan belajar
siswa cukup memadai. Laboratorium dan perpustakaan dapat dimanfaatkan
sebagai sumber belajar. Salah satu sumber belajar yang dapat dipakai dalam
pembelajaran adalah media massa.

Dalam menulis, media cetak juga dapat menjadi sumber inspirasi paling utama.
Ada kecenderungan buku pelajaran kurang memiliki magnetis untuk pembacanya.
Oleh karena itu awal dari perbaikan pembelajaran tindakannya menggunakan
media cetak. Pada perbaikan pembelajaran berikutnya tindakannya menggunakan
media gambar dan media rekaman yang akan membuat nilai motivasi tersendiri

dan juga menjadi tantangan baru bagi gurunya untuk melakukan rekayasa belajar
secara aktual. Begitu pentingnya dalam penerapan pada proses pembelajaran
bahasa guru merujuk media

cetak menjadi sumber belajar sehingga siswa temotivasi untuk membaca dan
menulis. Siswa dapat menggali informasi dari media cetak, media gambar, dan
media rekaman sehingga dapat mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, dan
perasaan dalam berbagai tulisan. Dalam hal ini diperlukan kejelian seeorang guru
dalam mengantisipasi bagaimana memanfaatkan yang sudah ada untuk membantu
pemecahan masalah belajar dengan tujuan peningkatan prestasi dan motivasi
belajar siswa.

Guru merupakan kunci dan ujung tombak pembaruan pendidikan, mereka harus
dapat mengarahkan dan menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang
menyenangkan sehingga siswa mencintai pelajaran bahasa Indonesia khususnya
keterampilan menulis. Oleh karena itu, guru bahasa Indonesia dituntut untuk
lebih profesional, inovatif, dan kreatif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
Siswa dapat menemukan sendiri kalimat-kalimat indah, bekerja sama dan
mengomunikasikan hasil belajarnya, serta siswa semakin aktif dan semakin
menyukai bahasa Indonesia. Wujud pembelajaran keterampilan menulis di
antaranya menuangkan ide-ide dalam bentuk tulisan dengan memanfaatkan aneka
sumber belajar yang akan diterapkan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Hulu Sungkai Kabupaten Lampung Utara.

Banyak kelebihan dari penerapan aneka sumber belajar pobatel dalam
keterampilan menulis. Kelebihan tersebut mendorong siswa aktif dan kreatif serta
berpikir kritis dalam memecahkan masalah; proses pembelajaran dengan strategi
ini mendorong siswa untuk bisa bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri.
Dengan menggunakan aneka sumber belajar dapat meningkatkan apresiasi siswa
dalam menguasai kosakata dan menuangkan ide-ide yang muncul dalam bentuk
tulisan.

Standar kompetensi yang diharapkan dimiliki siswa lulusan sekolah menengah
pertama dalam mata pelajaran bahasa Indonesia adalah mampu mengekspresikan
berbagai pikiran, gagasan dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan. Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah
Menengah Pertama negeri 1 Hulu Sungkai adalah 65.00.

Nilai pembelajaran keterampilan menulis siswa untuk mata pelajaran bahasa
Indonesia sangat rendah dan kurang memuaskan, khususnya dalam keterampilan
menulis. Hal ini dilihat dari data nilai rata-rata harian semester ganjil tahun
pelajaran 2009/2010 dengan rata-rata di bawah kriteria ketuntasan minimal yang
ditetapkan, yaitu 60.20.

Untuk lebih jelasnya,

berikut tabel nilai rata-rata harian bahasa Indonesia

semester ganjil pada siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Hulu
Sungkai Kabupaten Lampung Utara tahun pelajaran 2009/2010.

Tabel 1.1 Data Nilai Rata-Rata Harian Siswa Kelas IX Semester 1 pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Hulu Sungkai Tahun Pelajaran 2009/2010.
No.

Kelas

Jumlah
Siswa
37
37
35
35

Nilai Rata-Rata Bahasa Indonesia
Mendengar Berbicara Membaca Menulis
1.
IX A
66,29
65,21
66,29
60,21
2.
IX B
66,16
65,81
66,16
60,81
3.
IX C
65,45
64,65
65,45
59,65
4.
IX D
66,71
65,14
66,71
60,14
Rata-Rata
66,15
65,20
66,15
60,20
KKM=65,00
> 65,00
>65,00
>65,00

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Penerapan Strategi Pembelajaran Outing Class Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN

0 1 17

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Penerapan Strategi Pembelajaran Outing Class Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN

0 0 12

PENGGUNAAN APLIKASI ENGLISH LEAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS : Eksperimen di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang.

7 27 48

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN METACOGNITIVE SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 5 43

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 4 44

Pembelajaran Sains Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Pada Pokok Bahasan Suhu dan Pemuaian.

0 0 50

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 1 13

PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALEMBANG

0 0 40

PENERAPAN METODE PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA | Pratiwi | BASASTRA 7800 16339 1 SM

0 0 17

PENERAPAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Supriatin Guru SMP Negeri 1 Mempura supriatin048gmail.com ABSTRAK - PENERAPAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

0 3 14