PENGGUNAAN APLIKASI ENGLISH LEAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS : Eksperimen di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang.
PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI ENGLISH LEAP BERBASIS
SMARTPHONE ANDROID UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS
(Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Konsentrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Disusun Oleh : Erwin Irawansyah
0906711
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
(2)
PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI
ENGLISH LEAP BERBASIS SMARTPHONE
ANDROID UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
BAHASA INGGRIS
Oleh Erwin Irawansyah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Erwin Irawansyah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
ERWIN IRAWANSYAH 0906711
PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI ENGLISH LEAP BERBASIS
SMARTPHONE ANDROID UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS
(Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang)
Disetujui dan disahkan oleh: PEMBIMBING 1
Dr. Deni Darmawan, M.Si. 19711228 199802 1 001
PEMBIMBING 2
Hj. Riche Cynthia, M.Si. 19761115 200112 2 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ketua Prodi
Dr. Toto Rohimat, M.Pd. Dr. Rusman, M.Pd NIP. 19591121 198503 1 001 19720505 199802 1 001
(4)
PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI ENGLISH LEAP BERBASIS
SMARTPHONE ANDROID UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS
(Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Konsentrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Disusun Oleh : Erwin Irawansyah
0906711
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
(5)
PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI
ENGLISH LEAP BERBASIS SMARTPHONE
ANDROID UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
BAHASA INGGRIS
Oleh Erwin Irawansyah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Erwin Irawansyah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(6)
LEMBAR PENGESAHAN
ERWIN IRAWANSYAH 0906711
PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI ENGLISH LEAP BERBASIS
SMARTPHONE ANDROID UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS
(Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang)
Disetujui dan disahkan oleh: PEMBIMBING 1
Dr. Deni Darmawan, M.Si. 19711228 199802 1 001
PEMBIMBING 2
Hj. Riche Cynthia, M.Si. 19761115 200112 2 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ketua Prodi
Dr. Toto Rohimat, M.Pd. Dr. Rusman, M.Pd NIP. 19591121 198503 1 001 19720505 199802 1 001
(7)
ABSTRAK
Erwin Irawansyah. Penggunaan aplikasi English Leap untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris (Eksperimen di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang).
Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2013.
Latar belakang dilakukan penelitian ini diantaranya adalah dunia pendidikan yang selalu dituntut untuk menciptakan inovasi untuk proses pembelajaran, tingkat pemahaman siswa terhadap grammar dalam Bahasa Inggris, jumlah pengguna
smartphone Android yang banyak dari kalangan pelajar akademisi, dan mayoritas
hanya digunakan untuk mengakses jejaring sosial.
Penelitian ini menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, yaitu “Apakah terdapat perbedaan yang positif dan signifikan sebelum dan sesudah siswa menggunakan aplikasi English Leap?” Secara lebih rinci rumusan masalah terdiri dari (1) Apakah terdapat perbedaan yang positif dan signifikan ranah kognitif aspek mengingat sebelum dan sesudah siswa menggunakan aplikasi
English Leap?; (2) Apakah terdapat perbedaan yang positif dan signifikan ranah
kognitif aspek memahami sebelum dan sesudah siswa menggunakan aplikasi
English Leap?
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain One Group Pretest
Postest Design menggunakan satu kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan
berupa tes objektif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Simple
Random Sampling dengan menggunakan tabel bilangan random. Uji normalitas
data menggunakan uji chi kuadrat, dan uji hipotesis menggunakan Uji T Paired
Sample T Test,
Kesimpulan umum hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar yang positif dan signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi
English Leap pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
Kata Kunci: Media Pembelajaran, Mobile Learning, English Leap, Hasil Belajar
(8)
ii ABSTRACT
Erwin Irawansyah. The use of English Leap application to increase student’s
learning outcome on English subject (Experiment in Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang).
Thesis Department of Curriculum and Education Technology, Faculty of
Education, Indonesia University of Education in 2013.
The background of the research is that education is always expected to create innovation in learning process, the level of student’s understanding of English grammar, the number of android smartphone users that mostly are students and they use it most only to access social network.
The research answers the defined research problem, that is “Is there any positive and significant difference before and after the students use English Leap
application?” The formulation of the problem in more detail consists of (1) Is
there any positive and significant difference in cognitive aspect of memorizing before and after the students use English Leap application?; (2) Is there any positive and significant difference in cognitive aspect of comprehension before and after the students use English Leap application?
The research uses experiment method with One Group Pretest Postest Design using one class experiment. The instrument used is objective test. The sampling is done by Simple Random Sampling technique that uses table of random number. Data normality test uses chi quadratic, and hypothesis test uses T Paired Sample T Test
The general conclusion of the research is that there exists positive and significant difference of leaning outcome before and after the use of English Leap application on English subject.
Keywords: learning media, Mobile Learning, English Leap, student’s learning outcome, English
(9)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR DIAGRAM ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Pembatasan Masalah ... 6
C. Rumusan Masalah ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 8
E. Manfaat Penelitian ... 9
F. Asumsi ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Belajar dan Pembelajaran ... 11
1. Definisi Belajar ... 11
2. Definisi Pembelajaran ... 13
B. Konsep Media Pembelajaran ... 15
1. Definisi Media Pembelajaran ... 15
2. Manfaat Media Pembelajaran ... 17
C. Teknologi Mobile ... 20
D. Mobile learning Dalam Aplikasi English Leap ... 22
1. Definisi Mobile learning ... 22
2. Fungsi Mobile learning ... 23
3. Pengenalan Mobile learning Aplikasi English Leap ... 24
4. Keunggulan Mobile learning Aplikasi English Leap ... 26
(10)
E. Smartphone ... 29
1. Definisi Smartphone ... 29
2. Sistem Operasi dalam Smartphone ... 30
a. Android ... 30
b. Blackberry ... 32
c. IOS ... 33
d. Windows Phone ... 34
F. Hasil Belajar ... 35
1. Pengertian Hasil Belajar ... 35
2. Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 36
3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 37
G. Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Menengah .... Pertama ... 38
1. Latar Belakang ... 33
2. Tujuan ... 39
3. Ruang Lingkup ... 40
H. Penelitian Terdahulu ... 40
I. Kerangka Pemikiran ... 41
J. Hipotesis ... 43
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 45
1. Lokasi Penelitian ... 45
2. Populasi Penelitian ... 45
3. Sampel Penelitian ... 46
B. Metode dan Desain Penelitian ... 48
1. Metode Penelitian ... 48
2. Desain Penelitian ... 50
C. Definisi Operasional ... 51
1. Aplikasi English Leap ... 51
2. Smartphone ... 51
(11)
4. Grammar dalam Bahasa Inggris ... 52
D. Teknik Pengumpulan Data ... 52
E. Teknik Pengembangan Instrumen ... 54
1. Uji Validitas ... 54
2. Reliabilitas Penelitian ... 55
3. Tingkat Kesukaran Soal... 56
4. Daya Pembeda ... 57
F. Teknik Analisis Data ... 58
1. Uji Normalitas ... 58
2. Uji Homogenitas ... 60
3. Uji Hipotesis ... 60
4. Menentukan Nilai Gain ... 61
5. Menentukan Nilai Gain Ternormalisasi ... 62
G. Prosedur Penelitian ... 62
H. Alur Penelitian ... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mobile Learning Aplikasi English Leap Berbasis Smartphone Android ... 66
B. Proses Pelaksanaan Penelitian ... 68
C. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen ... 69
D. Analisis Hasil Penelitian ... 72
1. Uji Normalitas Pretes ... 72
2. Uji Normalitas Postes ... 72
3. Uji Homogenitas ... 73
4. Uji Hipotesis ... 74
5. Uji Gain Ternormalisasi ... 78
E. Pembahasan Penelitian ... 82
1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Secara Keseluruhan .... 82
2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Secara Individu ... 84
3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Aspek Mengingat ... 85
(12)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 89 B. Saran ... 90
DAFTAR PUSTAKA ... 91
(13)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Inggris seperti yang telah kita ketahui adalah bahasa yang sangat terkait dengan banyak aspek di kehidupan jaman sekarang. Hampir semua aspek seperti teknologi, pendidikan, bisnis, dan lainnya menggunakan bahasa inggris sebagai media untuk berkomunikasi. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita terutama siswa untuk mempelajari bahasa tersebut. Berbicara tentang Bahasa Inggris maka secara tidak langsung kita juga akan berbicara tentang grammarnya, dimana grammar ini adalah bagian yang sangat penting ketika kita ingin mempelajari Bahasa Inggris.
Permasalahan di sekolah terlihat bahwa siswa kebanyakan hanya fasih dalam hal vocabulary, tetapi tidak dengan grammarnya. vocabulary mungkin bisa dipelajari secara tidak langsung oleh siswa dengan melihat film-film aksi
Hollywood, bermain game, dan juga dengan mendengarkan lagu luar negeri.
Tetapi untuk grammarnya sendiri terasa sangat sulit untuk bisa dipelajari secara tidak langsung lewat media tersebut.
Pelajaran grammar Bahasa Inggris bagi sebagian besar pelajar dan orang awam menjadi batu sandungan yang menghambat mereka dalam mendalami Bahasa Inggris. Sistem pendidikan bahasa inggris di Indonesia diajarkan dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Selama dua belas tahun pelajaran Bahasa Inggris diajarkan tetapi tetap saja tingkat penguasaan bahasa inggris pada orang Indonesia sangat minim.
Sebagian siswa menganggap grammar Bahasa Inggris sangat membosankan karena tidak berbeda dengan teori pelajaran eksakta lainnya. Pada praktiknya, sang pengajar atau guru mengharuskan siswanya menghapal rumus-rumus grammar Bahasa Inggris yang tak kalah banyak dengan rumus
(14)
2
dalam pelajaran fisika. Maka dengan itu tidak heran jika grammar Bahasa Inggris menjadi penghambat ketika belajar Bahasa Inggris.
Sebenarnya proses pembelajaran grammar bahasa inggris tersebut dapat dipahami dengan lebih mudah oleh siswa apabila siswa dapat memaksimalkan lingkungan belajarnya termasuk dalam hal alat bantu belajar. Alat bantu belajar yang disoroti disini adalah berupa sebuah ponsel. Di zaman sekarang ini kita tahu bahwa teknologi telah berkembang dengan sangat pesat termasuk dengan teknologi ponsel yang dipakai oleh para siswa. Hasil pantauan yang peneliti lihat pada para Siswa Menengah Pertama di Bandung bahwa telah terjadi pergeseran teknologi ponsel dari yang sekedar handphone menjadi smartphone.
Belum ada kesepakatan dalam dunia industri mengenai arti kata dari
smartphone itu sendiri, karena „smart‟ atau pintar itu merupakan sebuah kata yang dipandang relatif oleh sebagian orang dan itu mempengaruhi definisi dari smartphone itu sendiri sehingga definisinya pun berubah mengikuti waktu. Menurut David Wood, Wakil Presiden Eksekutif PT Symbian OS,
smartphone atau telepon pintar dapat dibedakan dari telepon genggam (HP)
biasa dengan dua cara fundamental: “bagaimana mereka dibuat? Dan apa yang mereka bisa lakukan?”
Terlepas dari perdebatan mengenai apa arti smartphone itu sendiri, para ahli maupun kita sebagai orang awam akan setuju apabila smartphone merupakan sebuah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi jika dibandingkan dengan telepon genggam biasa. Kemampuan yang dimiliki oleh smartphone itu sendiri sekarang hampir sama dengan kemampuan yang dimiliki oleh sebuah komputer.
Alasan mengapa smartphone memiliki kemampuan seperti komputer bisa dilihat dari segi hardware dan software (dalam hal ini Operating System atau Sistem Operasi) yang bertugas melakukan kontrol dan manajemen
(15)
3
terhadap hardware serta menyediakan platform bagi aplikasi lain seperti aplikasi pengolah kata (word), edit foto (photoshop), games, dll.
Negara Indonesia pun sekarang telah memasuki era smartphone tersebut. Bisa kita lihat disekeliling kita atau bahkan mungkin kita sendiri yang sudah mengganti telpon genggamnya dengan smartphone dan hal itu terlepas dari alasan mengapa kita menggantinya. Tercatat oleh situs penyedia survei di Indonesia yaitu International Data Corporation yang diutarakan oleh Darwin Lie mengatakan bahwa dunia smartphone Indonesia saat ini masih di dominasi oleh sistem operasi Android yang memperoleh sekitar 53% pengguna disusul oleh sistem operasi Blackberry sebesar 37% dan sisanya pengguna sistem operasi Windows Phone, dan juga IOS. Perlu dicatat bahwa total pengguna smartphone masih sekitar 22% dari seluruh pengguna ponsel di Indonesia, jadi sekitar 78% warga di Indonesia masih menggunakan telpon genggam biasa.
Hasil survey lainnya dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2012 yang meneliti tentang rata-rata pengguna internet di Indonesia memberikan hasil yang mengejutkan. Hasil survey menunjukan 65% dari jumlah pengguna internet di Indonesia dihasilkan oleh pengguna mobile/smartphone dan 66% dari pengakses internet via
mobile/smartphone tersebut adalah anak muda yang notabene sebagai pelajar.
Dapat kita ambil kesimpulan bahwa lebih dari setengah pengguna
smartphone di Indonesia itu adalah para pelajar, baik itu siswa Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, ataupun mahasiswa perguruan tinggi.
Dari statistik diatas sudah barang tentu merupakan sebuah kemajuan untuk negara Indonesia sendiri karena rakyatnya sudah melek dalam dunia teknologi, hanya saja menurut survey juga diketahui bahwa mayoritas pengguna smartphone di Indonesia (80%) ini belum bisa mengoptimalkan fungsi dari smartphone-nya, mayoritas pengguna smartphone di Indonesia
(16)
4
hanya menggunakan smartphone-nya untuk sekedar Chat dan Social
networking.
Sangat disayangkan mengingat seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa smartphone ini memiliki kemampuan setingkat dengan komputer desktop dari segi hardware maupun softwarenya. Persamaan dari komputer dan smartphone tersebut bisa kita perluas lagi dalam fungsinya. Komputer dalam sebuah pembelajaran memiliki fungsi sebagai sarana multimedia yang memungkinkan peserta didik membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan seperti yang sudah dikatakan oleh Heinich, Molenda, dan Russel (1996: 228) mengemukakan bahwa
…It has ability to control and integrate a wide variety of media – still pictures, graphics and moving images, as well as printed information. The
komputer can also record, analyze, and react to student responses that are
typed on a keyboard or selected with a mouse.
Dari penjelasan diatas dikatakan bahwa komputer memiliki kemampuan mengontrol dan mengintegrasikan berbagai variasi dari media pembelajaran. Mulai dari media audio, media visual, maupun media audio
visual. Berbicara tentang smartphone sebagai media pembelajaran berarti
berhubungan juga dengan mobile learning dimana proses pembelajaran melalui sebuah smartphone memiliki kelebihan dalam hal mobilitas jika dibandingkan dengan pemakaian laptop ataupun komputer PC. Namun nyatanya perkembangan smartphone yang begitu pesat tidak diimbangin dengan pengoptimalan fungsinya. Mayoritas konten yang beredar di pasaran saat ini masih didominasi oleh konten hiburan. Diambil dalam skripsi Aditya Sri Nugraha yang berjudul “Pengembangan dan Implementasi Mobile Learning Berbasis J2ME” (2010 : 2).
Apabila smartphone bisa dikatakan sama dengan komputer dalam hal kemampuan dan fungsinya, maka fungsi yang sudah dijelaskan diatas tersebut bisa juga diterapkan dalam sebuah smartphone. Hardware dan software
(17)
5
dalam smartphone ini bisa digunakan sebagai alat bantu bagi para siswa ataupun para guru dalam proses pembelajaran di sekolah.
Pemanfaatan ponsel juga dalam pembelajaran di Indonesia sebenarnya bukan tergolong hal yang baru. Salah satu lembaga yang mengembangkannya adalah P4TK Matematika. P4TK matematika mengembangkan aplikasi
handphone yang berisi konten pendidikan ini diluncurkan pada awal tahun
2008. P4TK Matematika mengenalkan media belajar Matematika lewat telepon seluler.
Diatas adalah salah satu contoh penggunaan handphone (bukan
smartphone) sebagai media pembelajaran, hanya saja dikhususkan untuk
pelajaran matematika tidak untuk pelajaran lain. Dalam sebuah smartphone sekarang ini, konten pendidikan tidak hanya untuk pelajaran matematika saja, tetapi pelajaran lain pun ada, seperti Fisika, Agama, Bahasa Inggris, dll.
Terkait dengan latar belakang antara kemampuan grammar Siswa Menengah Pertama yang masih minim dan pergeseran teknologi ponsel siswa dari yang asalnya handphone menjadi smartphone maka peneliti dapat menarik benang merah diantara keduanya. Peneliti disini bermaksud untuk mendayagunakan smartphone dengan platform Android milik siswa untuk bisa digunakan sebagai alat bantu agar lebih memahami grammar Bahasa Inggris. Posisi smartphone Android disini adalah sebagai platform dari
aplikasi English Leap yang akan diteliti untuk meningkatkan kemampuan grammar Bahasa Inggris siswa tersebut.
Selain latar belakang secara umum dalam permasalahan penggunaan
smartphone di Indonesia, peneliti juga telah melakukan studi pendahuluan
terhadap salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Bandung yang akan diteliti dan diuji. Peneliti menemukan bahwa jumlah pengguna smartphone di sekolah tersebut hasilnya hampir sama dengan data survey secara umum yang telah dilakukan sebelumnya oleh International Data Corporation yaitu diatas 60% siswa telah menggunakan smartphone.
(18)
6
Berikut data-data pengguna smartphone di salah satu sekolah di Kota Bandung yang peneliti dapat dengan melakukan survei:
Tabel 1.1 Pengguna Smartphone Siswa Kelas VIII SMP N 1 Lembang
Jenis Handphone
VIII-2
VIII-3
VIII-4
VIII-5
VIII-6
VIII-7 total
BlackBerry 14 12 20 16 22 18 102
Iphone 4 9 2 3 4 5 18
Android 17 13 10 15 10 11 76
Nokia 3 5 4 2 2 4 20
(Studi pendahuluan peneliti di SMP N 1 Lembang tahun 2013 Data tersebut adalah data pengguna smartphone di SMP. Yang menjadi permasalahan adalah jumlah siswa yang pernah menggunakan
smartphone sebagai media pembantu dalam belajar adalah sangat sedikit.
Maka berdasarkan masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis merasa perlu melakukan penelitian mengenai pemanfaatan fungsi smartphone secara optimal oleh para pelajar dalam proses pembelajaran dan penulis akan menuangkan tulisannya tersebut dengan judul “Pengaruh Penggunaan Aplikasi English Leap Berbasis Smartphone Android Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris”.
B. Pembatasan Masalah Penelitian
Pembatasan masalah dalam penelitian merupakan suatu hal yang penting. Hal ini bertujuan supaya permasalahan yang diteliti menjadi terarah serta tidak terjadi penyimpangan yang terlampau jauh dari permasalahan. Agar
(19)
7
lebih terarah dan menghindari kesalahan penafsiran dalam penelitian yang akan dilaksanakan, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Penggunaan media difokuskan pada perangkat mobile yaitu smartphone dengan sistem operasi hanya Android.
b. Hasil belajar dalam penelitian ini, dibatasi dalam satu ranah yaitu ranah kognitif aspek mengingat C1 dan memahami C2
c. Materi pembahasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tentang
grammar dalam bahasa Inggris khususnya tenses Simple Present Tense
dan Simple Past Tense
d. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMPN 1 Lembang.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dijelaskan bahwa smartphone memiliki kelebihan diantaranya adalah dalam hal mobilitas, itu berarti bahwa sebuah smartphone bisa digunakan sebagai platform aplikasi
mobile seperti English Leap untuk proses mobile learning bagi siswa tersebut
dalam rangka meningkatkan kemampuan grammar Bahasa Inggris.
Rumusan masalah secara umum adalah untuk mencari apakah terdapat perbedaaan hasil belajar siswa yang positif dan signifikan sebelum dan setelah siswa menggunakan aplikasi English Leap? Adapun rumusan masalah secara umum tersebut dapat diuraikan menjadi beberapa rumusan masalah secara khusus seperti di bawah ini:
a. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang positif dan signifikan ranah kognitif aspek mengingat sebelum dan setelah siswa menggunakan aplikasi English Leap?
(20)
8
b. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang positif dan signifikan ranah kognitif aspek memahami sebelum dan setelah siswa menggunakan aplikasi English Leap?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan merupakan apa yang menjadi sasaran atau apa yang hendak dicapai dari sebuah kegiatan, dalam hal ini adalah penelitian. Dalam penelitian ini tujuan merupakan apa yang hendak diketahui oleh peneliti berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan. hal ini senada dengan pendapat Sugiyono (2008) bahwa tujuan penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang telah ditetapkan.
Maka oleh karena itu sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang positif dan signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi English
Leap terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
b. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang positif dan signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi English
Leap terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek mengingat pada
mata pelajaran Bahasa Inggris.
c. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang positif dan signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi English
Leap terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami pada
(21)
9
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, khususnya dalam bidang pendidikan secara langsung maupun tidak langsung, terutama dalam meningkatkan hasil belajar. Penelitian diharapkan memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini merupakan sarana penerapan sekaligus pendalaman teori keilmuan yang didapatkan selama mengikuti perkuliahan di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, khususnya dalam segi pengembangan teknologi untuk meningkatkan proses pembelajaran. penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan, pengalaman dan wawasan, serta bahan dalam penerapan ilmu metode penelitian, khususnya mengenai gambaran pengetahuan yang berkaitan dengan media pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, membantu meningkatkan proses pembelajaran, utamanya dalam materi grammar Bahasa Inggris. Penggunaan aplikasi English
Leap dapat menjadi salah satu alternatif dalam proses pembelajaran.
b. Bagi guru, dapat mengoptimalkan kegiatan pembelajaran, baik itu di dalam ataupun di luar kelas. Penggunaan aplikasi English Leap oleh guru dapat meringankan tugas guru karena pembelajaran bisa dilaksanakan kapanpun atau dimanapun.
c. Bagi sekolah, penggunaan aplikasi English Leap diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dapat memenuhi tujuan kurikulum yang telah ditetapkan.
d. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian keilmuan dalam disiplin ilmu Kurikulum dan Teknologi Pendidikan.
(22)
10
e. Bagi peneliti, mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dalam materi
grammar sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi English Leap.
F. Asumsi
Asumsi merupakan anggapan awal yang mendasari dilakukannya suatu penelitian.
Adapun anggapan dasar dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Grammar dalam bahasa inggris bagi sebagian besar pelajar Sekolah
Menengah Pertama menjadi sesuatu yang menghambat mereka dalam mendalami bahasa inggris.
2. Aplikasi English Leap dibuat untuk meningkatkan kemampuan
grammar pada tingkat dasar dan dirancang khusus untuk mobile device
(23)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Peneliti memilih SMP Negeri 1 Lembang sebagai lokasi penelitian, yang mana sekolah ini beralamat di Jalan Raya Lembang No. 357 Kabupaten Bandung Barat. Sekolah ini terdiri dari kelas VII dengan 9 kelompok belajar, kelas VIII dengan 9 kelompok belajar, dan kelas IX dengan 9 kelompok belajar.
2. Populasi Penelitian
Populasi dalam suatu kegiatan penelitian berkenaan dengan sumber data yang digunakan. Menurut Sugiyono (2008:51) :
Populasi adalah sejumlah individu atau subjek yang terdapat dalam kelompok tertentu yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dijadikan sumber data, dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.
Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (1987:71) “ …pembatasan populasi dilakukan dengan membedakan populasi sasaran (target population) dan populasi terjangkau (accessible population)”. Mengacu pada pendapat para ahli tersebut.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Lembang Kelas VIII yang terdiri dari 9 kelas. Sebagai gambaran populasi dapat dijabarkan pada tabel sebagai berikut:
(24)
46
Tabel 3.1 Gambaran populasi penelitian
Siswa SMP Negeri 1 Lembang
No. Kelas Jumlah Siwa
1. VIII A 28
2. VIII B 29
3. VIII C 28
4. VIII D 29
5. VIII E 29
6. VIII F 29
7. VIII G 29
8. VIII H 29
9. VIII I 30
Jumlah Total 260
(Studi pendahuluan arsip tata usaha SMP Negeri 1 Lembang tahun 2013 )
3. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2005:91) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut,
Pengambilan anggota sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknikSimple Random Sampling (SRS).Menurut Suharsimi Arikunto (2006:137) “teknik ini berarti peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel”. Untuk menentukan anggota sampel dari semua populasi yang ada, maka peneliti menggunakan tabel bilangan random (table of random numbers) dimana dari tabel tersebut memuat halaman yang berisi angka-angka yang disusun secara acak.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang yang berjumlah
(25)
47
260 orang yang terbagi dalam 9 kelas mulai dari VIII-A sampai VIII-I. untuk menentukan ukurang sampel yang akan digunakan, peneliti mengambil sekitar 10% dari populasi tersebut yaitu sekitar 26 siswa.
Dengan menggunakan tabel bilangan random maka disusun kerangka pemilihan sampel tersebut untuk menentukan 26 siswa yang akan dijadikan sampel dari populasi. langkah-langkah yang peneliti ambil untuk menentukannya, yaitu:
a. Menentukan kerangka sampling yang berupa nama siswa. b. Memilih 26 siswa sebagai sampel dari 260 orang populasi
c. Karena populasi berjumlah 260 yang berarti mempunyai 3 digit angka maka tiap satu elementer sampel akan diberikan nomor dari 001 sampai 260. 001,002,003……268,269,260
d. Membuka tabel bilangan random (Arikunto : 2006) dan mulai menjatuhkan ujung pensil pertama untuk menentukan nomor baris dan menjatuhkan ujung pensil yang kedua untuk menemukan nomor kolom pada tabel bilangan random. Pertemuan antara baris dan kolom inilah subjek ke-1 anggota sampel yang terpilih.
e. Bergerak dari nomor tersebut 1 langkah ke kanan/kiri dan 1 langkah ke bawah/atas sampai mendapatkan jumlah sampel yang diinginkan yaitu 26 siswa.
f. Daftar hasil pemilihan sampel:
Tabel 3.2 Sampel penelitian
No Angka
Random (A)
Nomor Urut (Ci)
Nama Siswa
1. 003 003=003-0(260) Riki Muhammad Fahmi
2. 439 149=439-1(260) Arien Minawati Agustina
3. 292 144=292-1(260) Daafiq Dahdal Rabbani
4. 187 187=187-0(260) Mochamad Alsdiansyah B.N
(26)
48
6. 498 023=498-1(260) Adil Widya Kusumah
7. 325 215=325-1(260) Annisa Nuralya Immanida
8. 943 198=943-1(260) Rizky Muhammad Dulia
9. 326 041=326-1(260) Zia Fauziah
10. 350 101=350-1(260) Kinanti Nabila
11. 384 161=384-1(260) Weny Fadila Nuraini
12. 760 169=760-1(260) Alva Ridha Putri
13. 335 141=335-1(260) Dhea Priesca Paramytha
14. 851 245=851-1(260) Muhammad Ihsan
15. 414 096=414-1(260) Adelia Putri Hanafiah
16. 109 109=109-0(260) Herliani
17. 668 021=668-1(260) Rizma Salzabilla P.
18. 490 097=490-1(260) Dita Cantikasari
19. 143 143=143-0(260) Anisa Nur Ihsania
20. 080 080=080-0(260) Ninda
21. 267 267=267-0(260) Annisa
22. 068 068=068-0(260) Qoharul
23. 285 265=285-1(260) Wahyu Nurhuda Pratama
24. 481 041=481-1(260) Galih Permana Putra
25. 837 027=837-1(260) Meliana Intani
26. 317 026=317-1(260) Rania
B. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Secara umum, Sugiyono (2013:3) mengartikan “metode penelitian sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Sukmadinata (2008:52) mengemukakan bahwa “metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi”.
Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih
(27)
49
penulis karena pemecahan masalah yang dijabarkan dalam rumusan masalah memerlukan perhitungan serta pengukuran terhadap variabel dan pengujian terhadap hipotesis yang telah ditetapkan.Pandangan mengenai penelitian kuantitatif sebagai sebuah pendekatan ini tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan oleh Arifin (2011:29)
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kuantitatif.
Berdasarkan fokus telaah dalam penelitian ini yakni ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa tentang
grammar dalam mata pelajaran bahasa inggris sebelum dan setelah menggunakansmartphonemelalui aplikasiEnglish Leapmaka pendekatan penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode eskperimen. Metode eksperimen ini merupakan salah satu bagian dari metode penelitian eksperimental. Dinyatakan Sugiyono (2008:107), bahwa “metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.
Dalam setiap penelitian termasuk penelitian ini pasti terdapat variabel yang saling mempengaruhi satu sama lain, sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Sudjana (1989:24)
Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua kategori, yakni variabel bebas atau variabel independent dan variabel terikat atau variabel dependent. Variabel bebas adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk mengetahui intensitasnya terhadap variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat variabel bebas, oleh sebab itu variabel terikat mejadi tolak ukur atau indicator keberhasilan variabel bebas.
Berdasarkan pernyataan Sudjana diatas maka variabel bebas dari penelitian ini adalah penggunaan smartphone sebagai alat bantu belajar melalui aplikasi English Leap siswa sedangkan untuk hasil belajar aspek
(28)
50
mengingat dan aspek pemahaman ditempatkan sebagai variabel terikat. Untuk lebih jelasnya sebagai gambaran hubungan variabel penelitian tersebut dapat di gambarkan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.3 Hubungan variabel penelitian
Variabel Terikat
Variabel Bebas
(X1)
Hasil Belajar Kognitif Aspek Mengingat (Y1)
Hasil Belajar Kognitif Aspek Memahami (Y2)
PenggunaanSmartphone
melalui aplikasiEnglish Leap X1Y1 X1Y2
Hubungan variabel penelitian tersebut sebagai berikut:
X1Y1 : Penggunaansmartphonemelalui aplikasi English Leap terhadap hasil belajar pada ranah kognitif aspek mengingat.
X1Y2 : Penggunaansmartphonemelalui aplikasi English Leap terhadap hasil belajar pada ranah kognitif aspek memahami.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Desain pretes-postes satu kelompok (One Group Pretes Postes Design).
Arifin (2012: 77) mengemukakan bahwa “Desain ini adalah membandingkan antara hasil pretest dan posttest dalam situasi terkontrol yang nantinya akan diketahui pengaruh perlakuan dari hasil membandingkanpretestdanposttesttersebut”.
Tabel 3.4 Desain Penelitian
D D
(Arifin, 2012: 77) Pretes Perlakuan Postes
(29)
51
X adalah perlakuan yang diberikan dan dilihat pengaruhnya dalam eksperimen tersebut. O1 adalah tes atau observasi yang dilakukan sebelum perlakuan diberikan, sedangkan O2 adalah tes atau observasi yang dilakukan sebelum perlakuan diberikan. Pengaruh perlakuan X dapat diketahui dengan membandingkan antara hasil O1 dan O2 dalam situasi yang terkontrol..
C. Definisi Operasional
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya salah penafsiran tehadap istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini, perlu dilaksanakan adanya penafsiran yang sama terhadap istilah-istilah yang digunakan tersebut. Oleh karena itu, penulis akan mendefinisikan secara operasional terhadap istilah-istilah tersebut.
1. AplikasiEnglish Leap
English Leap merupakan aplikasi yang memang dirancang untuk para pemula yang masih awam dalam berbahasa inggris khususnya pada bagiangrammar. Aplikasi ini juga dapat membantu kita mempelajari tata bahasa Inggris dengan berlatih latihan tata bahasa yang bersifat interaktif.
2. Smartphone
Smartphone adalah sebuah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Smartphone merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih sepertiemail, internet dan kemampuan membaca
e-book dan penyambung VGA. Dengan kata lain, smartphone merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon.
3. Hasil Belajar Kognitif
Hasil belajar kognitif merupakan gambaran kemampuan yang berkenaan dengan perilaku yang berhubungan dengan berpikir, mengetahui dan memecahkan. Hasil belajar ini meliputi enam aspek. Unsur aspek kognitif, Bloom (Munaf 2001: 67) menyebutkan 6 tingkatan
(30)
52
yaitu “1)Ingatan; 2)Pemahaman; 3)Aplikasi; 4)Analisis; 5)Sintesis; dan 6)Evaluasi.” Di dalam belajar akan dihasilkan berbagai macam tingkah laku seperti, pengetahuan, sikap, keterampilan, informasi, nilai, dan kemampuan. Semua ini lah yang disebut sebagai kapabilitas sebagai hasil belajar. Aspek kognitif yang akan diambil dalam penelitian ini adalah C1 dan juga C2 yaitu ingatan dan pemahaman.
4. GrammarDalam Bahasa Inggris
Grammar adalah seperangkat aturan structural yang mengatur komposisi klausa, frase, dan kata-kata dalam setiap bahasa alami yang diberikan. Bahasa sederhanya grammar adalah kumpulan kaidah tentang struktur gramatikal bahasa. Kumpulan kaidah ini lazim dikenal sebagai tata bahasa. Tata bahasa dalam Bahasa Inggris sebenarnya mencakup banyak hal sepertinouns (kata benda), numbers (bilangan), adverbs (kata keterangan), adjectives (kata sifat), verbs (kata kerja, mulai dari tenses, dll). Ruang lingkup grammar dalam penelitian ini difokuskan kepada tenses, terutama dalamSimple Present Tensesdan jugaSimple Past Tense.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data.
Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian. Untuk mengumpulkan data dari suatu sampel penelitian, dapat dilakukan dengan teknik-teknik tertentu sesuai dengan tujuannya. Dalam proses pengumpulan data, tentu diperlukan sebuah alat pengumpul
(31)
53
yang dapat dibedakan dalam dua metode, yaitu dengan menggunakan metode tes dan metode non-tes.
Teknik Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes objektif pilihan ganda. Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui penyampaian beberapa pertanyaan tertulis. Menurut Arikunto (2009: 53), tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Selain itu ada juga menurut Zaenal Arifin (2009:118)
instrumen tes adalah teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa peneliti menggunakan instrumen yang diujikan kepada siswa pada saat pretest dan
posttest. Tes ini dilakukan dua kali, yaitu saat prates untuk mengetahui hasil belajar awal siswa, dan yang kedua pada saat postest untuk mengetahui hasil belajar siswa sebagai hasil pembelajaran dengan melibatkan media mobile smartphonemelalui aplikasiEnglish Leapsebagai media pembelajaran siswa.
Terdapat beberapa langkah yang akan dilakukan dalam menyusun soal prates dan pascates ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat kisi-kisi soal
2. Mengembangkan kisi-kisi tersebut ke dalam bentuk pertanyaan. 3. Mengkonsultasikan soal tersebut kepada dosen pembimbing 4. Mengajukan expert judgementkepada dosen ahli untuk menjamin
(32)
54
E. Teknik Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas
Menurut Arikunto (2011 : 64), ketentuan penting dalam evaluasi adalah hasilnya harus sesuai dengan keadaan yang dievaluasi. Data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut dengan data valid. Agar diperoleh data yang valid, instrumen atau alat evaluasinya harus valid. Dengan kata lain, instrumen evaluasi dipersyaratkan valid agar hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi valid. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat atau tidak mengukur tingkat ketepatan tes yaitu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Adapun untuk menguji validitas digunakan rumus :
r
pbis=
ெିெ
ௌௗ
ට
(Arikunto, 2009: 73)
dengan : rPbis= koefisien korelasi biserial
Mp= rata-rata skor siswa yang menjawab dengan benar
Mt= rata-rata skor siswa keseluruhan
p = proporsi siswa yang menjawab soal dengan benar q = proporsi siswa yang menjawab soal salah
Tabel 3.5. Klasifikasi Validitas Butir Soal
Nilai rxy Kriteria
0,81-1,00 Sangat Tinggi 0,6-0,79 Tinggi 0,41-0,59 Cukup 0,21-0,39 Rendah 0,00-0,20 Sangat Rendah
(33)
55
2. Reliabilitas Penelitian
Uji reliabilitas dilakukan untuk memperoleh gambaran keajegan suatu instrumen penelitian yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik.
Teknik uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik belah dua atau half split method awal-akhir. Pada teknik ini pengujian instrumen hanya dilakukan satu kali. Kemudian hasil uji tersebut dibuat dalam tabel analisis butir soal, lalu dikelompokan menjadi dua belahan nomor soal ganjil dan genap. Selanjutnya jumlah skor dari kedua kelompok soal ganjil dan genap tersebut dikorelasikan dengan menggunakan persamaan korelasiproduct momentdari pearson dilakukan dengan menggunakan rumus Spearmen Brown sebagai berikut:
r 1 2 =
ܰ∑ܻܺ−(∑ܺ)(∑ܻ)
ඥ{ܰ∑ݔଶ−(∑ܺ)ଶ}{݊∑ݕଶ−(∑ܻ)ଶ}
(Arikunto, 2010 : 223) Dengan :
r ଵଶ= reliabilitas separuh tes
X = jumlah skor soal nomor ganjil Y = jumlah skor soal nomor genap N = jumlah siswa
Koefisien korelasi yang dihasilkan dari persamaanproduct moment
diatas menunjukan reliabilitas separuh tes. Untuk mengetahui reliabilitas tes secara keseluruhan digunakan rumus Spearman-Brown berikut.
ݎଵଵ=
2ݔݎభ మభమ
(1 +ݎభ మభమ)
(34)
56
(Arikunto, 2010 : 223)
Keterangan :
ݎଵ∕ଶଵ∕ଶ= Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
ݎଵଵ = Reliabilitas instrumen
Selanjutnya nilai reliabilitas tes keseluruhan yang telah diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria pada tabel berikut.
Tabel 3.6. Klasifikasi Reliabilitas Instrumen
Nilai rxy Kriteria
0,80-1,00 Sangat Tinggi 0,60-0,80 Tinggi 0,40-0,60 Cukup 0,20-0,40 Rendah 0,00-0,20 Sangat Rendah
Apabila nilai reliabilitas lebih besar dari nilai ݎ௧ maka instrumen dapat dinyatakan reliabel.
3. Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar (Arikunto, 2009: 207).
Menurut arifin (2012 : 266), perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik.
Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus:
P =
ௌ(35)
57
Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.7. Tabel Interpretasi Tingkat Kesukaran Nilai P Interpretasi 0,00 < P < 0,30 Sukar
0,31 < P < 0,70 Sedang 0,71 < P < 1,00 Mudah
Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut, dapat digunakan kriteria sebagai berikut:
p>0,70 = Mudah 0,30≤p≤0,70 = Sedang P<0,30 = Sukar
(Arifin, 2012 : 262)
4. Daya Pembeda
Menurut Arikunto (2011 : 263) daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D.
Sedangkan menurut Arifin (2012 : 266) ”pengukuran daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu”.
(36)
58
Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah :
DP =
ಲ ಲ-ಳ ಳ
(Arikunto, 2009: 213) DP = Daya pembeda butir soal
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
itu dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
itu dengan benar.
Tabel 3.8. Tabel Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal Nilai DP Interpretasi
negatif Soal dibuang 0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik sekali
F. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan soal prates dan pascates. Data yang telah diperoleh kemudian dikategorikan dalam jenis data kuantitatif. Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji statistik terhadap skor prates, skor pascates, dan gain. Analisis data hasil tes dilakukan untuk mengetahui perbedaaan hasil belajar domain kognitif siswa yang menggunakan smartphone dengan aplikasi English Leap. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji normalitas adalah sebagai berikut (Arikunto, 2006:160).
(37)
59
a. Menentukan skor terbesar dan terkecil
b. Menentukan rentangan (R) R=skor terbesar-skor terkecil c. Menentukan banyaknya kelas (BK) dengan rumus:
BK = 1 + 3.3 log n. n=jumlah siswa
d. Menentukan panjang kelas (i) dengan rumus: i = ோ
=
ோ௧ ௬௦
e. Menghitung rata-rata dan standar deviasi
Rata-rata dihitung dengan menggunakan persamaan
ݔ
ഥ= Σ݂ݔ݅ ݊
Standar deviasi dihitung dengan menggunakan persamaan
ܵ= ඨnΣ(ݔ −ݔҧ) ଶ
݊− 1
Dengan:
ݔ
ഥ = rata-rata skor
ݔ݅= skor atau nilai siswa ke i
݊ = jumlah siswa S = standar deviasi
f. Menentukan batas kelas. Skor kiri interval dikurang 0.5
g. Menentukan nilai baku (z) dengan menggunakan rumusݖ=ି௫ௌ ̅
bk = batas kelas
h. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal 0 – Z
i. Mencari luas daerah dibawah kurva normal (I) untuk setiap kelas interval dengan menggunakan rumus:݈ = |݈ଵ−݈ଶ|
j. Mencari frekuensi observasi (Oi) dengan menghitung banyaknya
respon yang termasuk pada interval yang telah ditentukan dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden.
(38)
60
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ditujukan untuk menguji kesamaan beberapa bagian sampel, sehingga generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan. Menurut Somantri dan Muhidin (2006 : 294) ”pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen”.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menentukan homogenitas adalah sebagai berikut (Arikunto, 2006:156).
a. Menentukan varians dari dua sampel data yang diuji homogenitasnya.
b. Menghitung nilai F dengan menggunakan rumus
ܨ= ݏ ଶܾ
ݏଶ݇
Keterangan:
ݏ2ܾ= varians yang lebih besar
ݏ2݇= varians yang lebih kecil
- Membandingkan nilaiFhitungdenganFtabel
JikaFhitung<Ftabel, maka data homogen
JikaFhitung>Ftabel, maka data tidak homogen
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk melihat bahwa data yang diperoleh mempunyai perbedaan yang signifikan. Prosedur yang memungkinkan peneliti menerima atau menolak hipotesis nol, atau menentukan apakah data sampel berbeda dari hasil yang diharapkan disebut pengujian hipotesis (Margono, 2004:194). Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan melalui pengolahan data gain setiap siswa.
Setelah menganalisis normalitas dan homogenitas data, selanjutnya agar peneliti mengetahui jawaban dari rumusan masalah dan hipotesis suatu penelitian maka dari itu, diperlukannya uji hipotesis. Dalam
(39)
61
penelitian ini uji hipotesis peneliti menggunakan perhitungan melalui aplikasi Microsoft Excel dengan menghitung satu persatu rumus yang akan diperlukan untuk perhitungan uji t berpasangan (paired t-test), dimana uji-t berpasangan tersebut digunakan untuk mengetahui mean dari suatu sampel berpasangan (paired), untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara sebelum dan sesudah adanya perlakuan (treatment). Dengan kriteria pengujian jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak,
begitupun sebaliknya jika thitung> ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima,
dengan tingkat kepercayaan 95%. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
t = δ
ܵܦߜ/√݊
(Arikunto, 2009: 73)
Keterangan:
δ= rata-rata deviasi (selisih sampel sebelum dan sampel sesudah)
ܵܦߜ= standar deviasi dariδ(selisih sampel sebelum dan sampel sesudah)
n = jumlah (banyaknya) sampel
4. Menentukan nilai gain
Gain adalah selisih antara skorpretest dan skorposttest. Nilai gain dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
ܩ = ܵ−ܵ
(Hake, 2002)
Dengan:
(40)
62
5. Menentukan nilai gain ternormalisasi
Gain ternormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain aktual yaitu skor gain yang diperoleh siswa dengan skor gain maksimum yaitu skor gain tertinggi yang mungkin diperoleh siswa (Hake, 2002). Untuk menghitung nilai gain ternormalisasi digunakan persamaan (Hake, 2002) berikut.
Rata-rata gain yang dinormalisasi (<g>) dirumuskan sebagai berikut.
<݃>=(% <ܵ > −% <ܵ >) (100 − % <ܵ >
Dengan:
<݃> = rata-rata gain yang dinormalisasi
<ܵ>= rata-rata skorposttest
<ܵ >= rata-rata skorpretest
Nilai <݃ > yang diperoleh kemudian diinterpretasikan pada tabel berikut.
Tabel 3.10 Interpretasi Gain yang Dinormalisasi
Gain Ternormalisasi Interpretasi
0,00 < h≤0,30 Rendah 0,30 < h≤0,70 Sedang 0,70 < h≤1,00 Tinggi
(Hake, 2002)
G. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah prosedur penelitian menurut Arikunto (2006: 22) dengan pemaparan sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah
Dalam memilih masalah penelitian ini, yang pertama dilakukan adalah dengan melakukan studi pustaka dengan berbagai literatur. Yang di antaranya: Melalui skripsi, internet, dan buku.
(41)
63
2. Studi pendahuluan
Dalam studi pendahuluan dilakukan saat PPL di lokasi penelitian terkait menghitung jumlah penggunasmartphone di sekolah serta melihat situasi kondisi siswa dan guru di sekolah tersebut.
3. Merumuskan Masalah
Kemudian setelah studi pendahuluan, maka peneliti mulai konsultasi judul penelitian dengan dosen pembimbing akademik, dan merumuskan masalah, tujuan, serta manfaat penelitian dengan dosen pembimbing skripsi.
4. Merumuskan Anggapan Dasar dan Hipotesis
Menurut Arikunto (2006: 25) mengemukakan bahwa “Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenaran peneliti, yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk berpijak bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya”. Setelah anggapan dasar pemikiran sudah di tentukan oleh peneliti, maka peneliti menduga kebenaran sementara yang disebut dengan hipotesis. Yang nantinya hipotesis tersebut akan dibuktikan dan di uji kebenarannya.
5. Memilih Pendekatan
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan ekperimen dengan desain
One-group pre-test and post-test. 6. Menentukan Variabel dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel penelitian. Pertama variabel bebas, yaitu penggunaan aplikasiEnglish Leapdalamsmartphoneberbasis
Android Kedua variabel terikat, yaitu hasil belajar ranah kognitif aspek ingatan dan aspek pemahaman.
7. Menentukan dan Menyusun Instrumen
Langkah-langkah yang di tempuh adalah sebagai berikut: a. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing skripsi.
b. Melakukan observasi, melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Inggris SMP Negeri 1 Lembang mengenai materi dan waktu penelitian yang disesuaikan.
(42)
64
c. Menelaah standar kompentensi dan kompetensi dasar dari BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), serta menelaah silabus mata pelajaran bahas Inggris.
d. Membuat RPP (Rancangan Persiapan Pembelajaran)
e. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian berupa tes objektif pilihan ganda.
f. Melakukan uji coba instrumen dengan menggunakan kelas yang diluar sampel.
g. Kemudian mengolah data hasil uji coba instrumen, dengan tujuan untuk mengatahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda instrumen soal tes tersebut.
8. Mengumpulkan Data
Teknik dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes, yang mana kelompok ekperimen tersebut diberikanpre-test
sebelum adanya perlakuan (treatment), kemudian setelah itu maka peneliti memberikan perlakuan belajar secaramobilemelalui aplikasiEnglish Leap
dalamsmartphone Androidtersebut agar siswa mempelajari materi tentang
grammar dalam bahasa Inggris. Selanjutnya, setelah kelompok eksperimen tersebut menerima perlakuan (treatment), maka dilakukan
post-testuntuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris tersebut.
9. Analisis Data
Dalam analisis data dalam penelitian ini, dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis menggunakan uji-t berpasangan (paired sample t-test).
(43)
65
H. Alur Penelitian
(44)
Erwin Irawansyah, 2014
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Simpulan Umum
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengolahan dan pengujian hipotesis, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang positif dan signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi English Leap dalam
smartphone Android terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek
mengingat dan memahami pada mata pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang. Hal ini ditunjukan dengan adanya
gain skor tes siswa yang positif dan signifikan setelah dilakukan
perlakuan.
2. Simpulan Khusus
Berdasarkan perolehan data, secara khusus dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang positif dan signifikan ranah kognitif aspek ingatan (C1) dan aspek pemahaman (C2) setelah dilakukan perlakuan menggunakan aplikasi English Leap pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Hal tersebut dapat dilihat dari gain skor tes siswa aspek ingatan (C1) dan aspek pemahaman (C2) pada saat sebelum dan sesudah perlakuan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penggunaan aplikasi
English Leap dalam smartphone Android memberikan perubahan hasil
belajar yang positif pada siswa, yang dibuktikan dengan gain skor tes pada masing-masing aspek yaitu aspek ingatan dan aspek pemahaman.
(45)
90
Erwin Irawansyah, 2014
B. Saran
Penulis mencoba mengemukakan saran, yaitu sebagai berikut.
1. Pihak sekolah
a. Bagi siswa, Dalam proses pembelajaran diharapkan penggunaan media mobile learning aplikasi English Leap dalam smartphone berbasis Android bisa digunakan sebagai suplemen untuk menambah pengetahuan siswa tentang materi grammar dan dapat dioptimalkan oleh siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
b. Bagi guru, diharapkan dapat memanfaatkan pada proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien serta lebih menyenangkan dan juga dapat mengoptimalkan penggunaan sarana dan pra sarana yang telah ada.
2. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin ilmu Teknologi Pendidikan khususnya bagi konsentrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam mengembangkan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut yang berminat dan memanfaatkan media mobile learning khususnya aplikasi dalam smartphone Android karena sangat banyaknya jumlah aplikasi yang tersedia di Play Store untuk pembelajaran tersebut. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk lebih kreatif dalam memilih aplikasi disesuaikan dengan jenjang pendidikan sampel yang akan diteliti. Akan terasa lebih baik lagi apabila peneliti selanjutnya dapat mengembangkan atau membuat sendiri aplikasi khusus pembelajaran dalam smartphone Android supaya dapat mengatur konten (materi) dari aplikasi mobile learning tersebut.
(46)
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal. (2012). Penelitian Tindakan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Arsyad, A. (2005). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Arsyad, A. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Artikel non-personal, 16 Desember 2013. Telepon Cerdas. [online]. Tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_cerdas [12 mei 2013]
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
Darmawan, D. (2012). Inovasi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Englishleap (2013). Improve English Grammar. [online]. Tersedia:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.englishleap.vocab Hake, Richard. R. (1999), Analyzing Cange/ Gain Score. . [online]. Tersedia:
http://www.physics.indiana.edu/~sdi/analyzingChange-Gain.pdf
[22 September 2013]
Hamalik, O. (2003). Media Pendidikan. Bandung: PT Cipta Adiya bakti.
Junaedi, Edi. (2013). Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: FIP UPI.
Librianty, A. (2012, 12 Desember). Pengguna Internet di Indonesia Tembus 63
juta. Okezone. Tersedia: http://techno.okezone.com/read/2012/12/12/55/731115/2012-pengguna-internet-di-indonesia-tembus-63-juta [12 Mei 2013]
Fadly, F. (2013, 1 April). Smartphone Adalah? Definisi Lengkap Versi Pakar
Teknologi dan Tekonke. Tersedia:
http://tekonke.com/smartphone-adalah-definisi-lengkap-versi-pakar-teknologi-dan-tekonke/ [12 Mei 2013]
Majid, Abdul. (2012). Mobile Learning. [online]. Tersedia: http://jurnal.upi.edu/file/Mobile_Learning_ok.pdf [22 September 2013]
Miarso, Y. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
(47)
92
Munaf, Syambasri. (2001). Evaluasi Pembelajaran Fisika. Bandung FPMIPA UPI.
Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.
Slameto. (1998). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.
Sri, A. Pengembangan dan Implementasi Mobile Learning Berbasis J2ME untuk
Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi.
[online]. Tersedia:
http://cs.upi.edu/uploads/paper_skripsi_dik/PengembangandanImplementasi Mobile20LearningBerbasisJ2MEuntukMataPelajaranKeterampilanKompute rdanPengelolaanInformasi_AdityaSriNugraha.pdf [10 Agustus 2013]
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsaputra, Uhar. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
Tindakan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Susilana, R. dan Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP Universitas Pendidikan Indonesia.
Tamimudin. (2007, 18 Juni). Mengenal Mobile Learning. Buletin LIMAS
PPPPTK MATEMATIKA [Online], halaman 8. Tersedia: http://www.limas.p4tkmatematika.com. [10 Agustus 2013].
Umami, M. (2012). Aplikasi Kamus Bahasa Inggris Berbasis Android Dengan
Fitur Text to Speech, Autolink, dan Splitter Database. [online]. Tersedia:
http://core.kmi.open.ac.uk/download/pdf/12218845.pdf [22 Desember 2013] Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi). Universitas Pendidikan
Indonesia.
Wijayanti, Windi. (2013). Penggunaan Mobile Learning berbasis Web Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: FIP UPI
Winataputra, Udin. S. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka
Wirawan, S. dan Nurahmat, S. (2012). Pembuatan Aplikasi Pembelajaran Tenses
Bahasa Inggris Pada Smartphone Platform Android. [online]. Tersedia:
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5142/1/JURNAL%2 0Sandy%20Nur%20Rahmat.pdf [22 Desember 2013]
(48)
93
Zulfikri. (2012). Aplikasi Gallery Hewan Untuk Pembelajaran Bahasa Inggris
Pada Anak-Anak Usia 5-8 Tahun Menggunakan Android 2.2. [online].
Tersedia:
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5213/1/12108148% 20-%20Jurnal%20Skripsi.pdf [22 Desember 2013]
(1)
65
Erwin Irawansyah, 2014
Penggunaan aplikasi English Leap untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
H. Alur Penelitian
(2)
Erwin Irawansyah, 2014
Penggunaan aplikasi English Leap untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Simpulan Umum
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengolahan dan pengujian hipotesis, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang positif dan signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi English Leap dalam
smartphone Android terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek
mengingat dan memahami pada mata pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang. Hal ini ditunjukan dengan adanya
gain skor tes siswa yang positif dan signifikan setelah dilakukan
perlakuan.
2. Simpulan Khusus
Berdasarkan perolehan data, secara khusus dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang positif dan signifikan ranah kognitif aspek ingatan (C1) dan aspek pemahaman (C2) setelah dilakukan perlakuan menggunakan aplikasi English Leap pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Hal tersebut dapat dilihat dari gain skor tes siswa aspek ingatan (C1) dan aspek pemahaman (C2) pada saat sebelum dan sesudah perlakuan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penggunaan aplikasi
English Leap dalam smartphone Android memberikan perubahan hasil
belajar yang positif pada siswa, yang dibuktikan dengan gain skor tes pada masing-masing aspek yaitu aspek ingatan dan aspek pemahaman.
(3)
90
Erwin Irawansyah, 2014
Penggunaan aplikasi English Leap untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
B. Saran
Penulis mencoba mengemukakan saran, yaitu sebagai berikut.
1. Pihak sekolah
a. Bagi siswa, Dalam proses pembelajaran diharapkan penggunaan media mobile learning aplikasi English Leap dalam smartphone berbasis Android bisa digunakan sebagai suplemen untuk menambah pengetahuan siswa tentang materi grammar dan dapat dioptimalkan oleh siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
b. Bagi guru, diharapkan dapat memanfaatkan pada proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien serta lebih menyenangkan dan juga dapat mengoptimalkan penggunaan sarana dan pra sarana yang telah ada.
2. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin ilmu Teknologi Pendidikan khususnya bagi konsentrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam mengembangkan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut yang berminat dan memanfaatkan media mobile learning khususnya aplikasi dalam smartphone Android karena sangat banyaknya jumlah aplikasi yang tersedia di Play Store untuk pembelajaran tersebut. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk lebih kreatif dalam memilih aplikasi disesuaikan dengan jenjang pendidikan sampel yang akan diteliti. Akan terasa lebih baik lagi apabila peneliti selanjutnya dapat mengembangkan atau membuat sendiri aplikasi khusus pembelajaran dalam smartphone Android supaya dapat mengatur konten (materi) dari aplikasi mobile learning tersebut.
(4)
Erwin Irawansyah, 2014
Penggunaan aplikasi English Leap untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal. (2012). Penelitian Tindakan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Arsyad, A. (2005). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Arsyad, A. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Artikel non-personal, 16 Desember 2013. Telepon Cerdas. [online]. Tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_cerdas [12 mei 2013]
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
Darmawan, D. (2012). Inovasi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Englishleap (2013). Improve English Grammar. [online]. Tersedia:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.englishleap.vocab Hake, Richard. R. (1999), Analyzing Cange/ Gain Score. . [online]. Tersedia: http://www.physics.indiana.edu/~sdi/analyzingChange-Gain.pdf
[22 September 2013]
Hamalik, O. (2003). Media Pendidikan. Bandung: PT Cipta Adiya bakti.
Junaedi, Edi. (2013). Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: FIP UPI.
Librianty, A. (2012, 12 Desember). Pengguna Internet di Indonesia Tembus 63
juta. Okezone. Tersedia:
http://techno.okezone.com/read/2012/12/12/55/731115/2012-pengguna-internet-di-indonesia-tembus-63-juta [12 Mei 2013]
Fadly, F. (2013, 1 April). Smartphone Adalah? Definisi Lengkap Versi Pakar
Teknologi dan Tekonke. Tersedia:
http://tekonke.com/smartphone-adalah-definisi-lengkap-versi-pakar-teknologi-dan-tekonke/ [12 Mei 2013]
Majid, Abdul. (2012). Mobile Learning. [online]. Tersedia: http://jurnal.upi.edu/file/Mobile_Learning_ok.pdf [22 September 2013]
Miarso, Y. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
(5)
92
Erwin Irawansyah, 2014
Penggunaan aplikasi English Leap untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Munaf, Syambasri. (2001). Evaluasi Pembelajaran Fisika. Bandung FPMIPA UPI.
Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.
Slameto. (1998). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.
Sri, A. Pengembangan dan Implementasi Mobile Learning Berbasis J2ME untuk
Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi.
[online]. Tersedia:
http://cs.upi.edu/uploads/paper_skripsi_dik/PengembangandanImplementasi Mobile20LearningBerbasisJ2MEuntukMataPelajaranKeterampilanKompute rdanPengelolaanInformasi_AdityaSriNugraha.pdf [10 Agustus 2013]
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsaputra, Uhar. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Susilana, R. dan Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP Universitas Pendidikan Indonesia.
Tamimudin. (2007, 18 Juni). Mengenal Mobile Learning. Buletin LIMAS
PPPPTK MATEMATIKA [Online], halaman 8. Tersedia:
http://www.limas.p4tkmatematika.com. [10 Agustus 2013].
Umami, M. (2012). Aplikasi Kamus Bahasa Inggris Berbasis Android Dengan
Fitur Text to Speech, Autolink, dan Splitter Database. [online]. Tersedia:
http://core.kmi.open.ac.uk/download/pdf/12218845.pdf [22 Desember 2013] Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi). Universitas Pendidikan
Indonesia.
Wijayanti, Windi. (2013). Penggunaan Mobile Learning berbasis Web Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: FIP UPI
Winataputra, Udin. S. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka
Wirawan, S. dan Nurahmat, S. (2012). Pembuatan Aplikasi Pembelajaran Tenses
Bahasa Inggris Pada Smartphone Platform Android. [online]. Tersedia:
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5142/1/JURNAL%2 0Sandy%20Nur%20Rahmat.pdf [22 Desember 2013]
(6)
Erwin Irawansyah, 2014
Penggunaan aplikasi English Leap untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Zulfikri. (2012). Aplikasi Gallery Hewan Untuk Pembelajaran Bahasa Inggris
Pada Anak-Anak Usia 5-8 Tahun Menggunakan Android 2.2. [online].
Tersedia:
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5213/1/12108148% 20-%20Jurnal%20Skripsi.pdf [22 Desember 2013]