36 Keterangan:
MSOP: Matched Subject Ordinal Pairing Kelompok A dengan latihan drilling dropshot
Kelompok B dengan latihan strokes dropshot Tes Awal: dropshot
Tes Akhir: dropshot setelah pemberian treatment 16 kali pertemuan
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 101 populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Menurut Sugiyono 2007: 55 populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian disimpulkan. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet bulutangkis putra usia 10-11 tahun PB Natura Prambanan yang
berjumlah 24 pemain.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Suharsimi Arikunto, 2006: 117. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan
dengan purposive sampling. Menurut Sugiyono 2011: 85 purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Kriteria dalam penentuan sampel ini meliputi: 1 Atlet yang telah berlatih minimal selama 6 bulan 2 pemain merupakan atlet PB. Natura Sleman, 3
berusia 10-11 tahun, 4 berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan kriteria tersebut yang memenuhi berjumlah 18 atlet putra.
37 Seluruh sampel tersebut dikenai pretest untuk menentukan kelompok
treatment, dirangking nilai pretestnya, kemudian dipasangkan matced dengan pola A-B-B-A dalam dua kelompok dengan anggota masing-masing
9 atlet. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, Kelompok I diberi perlakuan drilling dropshot dan Kelompok II diberi perlakuan strokes dropshot selama
16 kali pertemuan kemudian dilakukan posttest sama seperti pretest, yaitu tes dropshot.
Adapun prosedur pembagian kelompok A dan kelompok B adalah dengan mengunakan ordinal pairing. Langkah pertama adalah melakukan
pretest pada pertemuan pertama yaitu melakukan pretest, lalu kemudian hasil tersebut diranking dari yang tertinggi sampai terendah. Hasil ranking
pretest tersebut dibuat ordinal pairing berdasarkan ranking yang diperoleh
anak latih. Hasil pengelompokkan berdasarkan ordinal pairing adalah sebagai berikut:
Tabel 2 . Ordinal Pairing
Kelompok A Kelompok B
1 2
4 3
5 6
8 7
9 10
12 11
13 dst
Sumber: Sugiyono, 2007: 57
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian