1.4 Tujuan
Adapun tujuan perancangan sistim informasi apotek ini adalah: 1.
Untuk penyelesaian tugas akhir yang merupakan syarat kelulusan D3 Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara.
2. Merancang sistim informasi apotek yang sesuai guna membantu apoteker dan
pegawai dalam melakukan transaksi jual beli obat kepada konsumen.
1.5 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan sistim informasi apotek ini adalah: 1.
Memahami secara lebih dalam tentang pembangunan sebuah aplikasi dengan menggunakan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 6.0 yang banyak
digunakan. 2.
Melatih untuk membangun sebuah aplikasi dan sistim informasi yang lebih besar dan kompleks lagi.
1.6 Sistimatika Penulisan
Maksud dan tujuan dari pembuatan sistimatika penulisan tugas akhir adalah untuk mempermudah penulisan dalam membuat dan menyelesaikan permasalahan yang
dianalisis oleh penulis sehingga lebih terarah dan lebih terfokus serta diuraikan bab per bab. Sistematika penulisan laporan ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metode
penelitian dan sistematika penulisan. BAB 2
: LANDASAN TEORI Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai pengertian apotek dan
pengenalan Microsoft Visual Basic 6.0. BAB 3
: PERANCANGAN SISTIM Dalam bab ini penulis menguraikan analisa ruang lingkup apotek,
data yang digunakan, perancangan sistim, gambaran umum pembuatan program dan perancangan tampilan sistim informasi.
BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTIM
Dalam bab ini penulis menguraikan pengertian dan tujuan implementasi sistim, spesifikasi sistim, elemen-elemen sistim
dan tampilan sistim. BAB 5
: KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulisan menyimpulkan keseluruhan dari tugas akhir
yang telah dibuat dan memberi saran.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Apotek
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027Menkes SKIX2004 bahwa apotek adalah suatu tempat tertentudilakukan pekerjaan kefarmasian
dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Sediaan farmasi yang dimaksud adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik.
Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian, pengertian apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh
Apoteker. Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud adalah pembuatan, pengendalian mutu sediaan farmasi pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau
penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atau resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional. Undang-Undang
Tentang Kesehatan No. 23 Tahun 1992
Apotek memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut: 1.
Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.
2. Sarana
farmasi untuk
melaksanakan peracikan,
pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat.
Universitas Sumatera Utara
3. Sarana penyaluran perbekalan farmasi dalam menyebarkan obat – obatan yang
diperlukan masyarakat secara luas dan merata.
2.2 Obat