Consideration Konsiderasi Menurut Hukum Kontrak Amerika

18 Pada hakikatnya ajaran penyalahgunaan keadaan bertumpu pada hal berikut, yaitu a penyalahgunaan keunggulan ekonomi, dan b penyalahgunaan kejiwaan Van Dunne, 1987. Rutinga menyebutkan inti penyalahgunaan keunggulan ekonomis terletak Inequality of bargaining power, yaitu ketidakseimbangan kekuatan dalam melakukan tawar-menawar atau perundingan antara pihak ekonomi kua terhadap pihak ekonomi lemah. Ada dua persyaratan dasar dalam penyalahgunaan keunggulan ekonomis, yaitu 1 satu pihak mempunyai keunggulan ekonomis, dan 2 pihak lain terpaksa mengadakan perjanjian. Sedangkan penyalahgunaan keunggulan kejiwaan terjadi apabila salah satu pihak menyalahgunakan ketergantungan relatif atau keadaan jiwa yang istimewa dari pihak lain. Pihak yang dirugikan dibujuk untuk melakukan perbuatan hukum yang sama sekali tidak dikehendakinya. seperti misalnya status sosial, hubungan dokter-pasien, pengacara dan klien, dan lain-lain.

c. Consideration Konsiderasi

Supaya kontrak dapat dikatakan sah dan mempunyai kekuatan mengikut. haruslah didukung dengan konsiderasi concideration. Menurut sejarahnya, bahwa doktrin konsiderasi sudah berumur ratusan tahun. Ini tidak dianggap sebagai unsur penting untuk membuat kontrak. Dulu, semua hak yang dilaksanakan dibagi menjadi sejumlah kategori yang terbatas. Untuk pelanggaran masing-masing kategori pengadilan menyediakan formulir yang dikenal sebagai Surat Perintah writ. Setelah berbagai macam writ ada, pengadilan enggan untuk menggandakannya. Yang tersisa dalam kontrak adaluh writ perjanjian. Writ ini baru dapat dilaksanakan hanya setelah dibuat secara tertulis dan dibuat di atas segel oleh para pihak yang mengadakan kontrak. Kontrak yang dibuat dengan writ dinamakan perjanjian kovenan dan bersifat mengikat para pihak. Kendati demikian, sejalan dengan pertumhuhan perdagangan dan perniagaan, desakan untuk pelaksanaan 19 kontrak vang sah tidak perlu dibuat di atas segel. Untuk itu pengadilan memeriksa writ yang ada untuk melihat apakah bisa digunakan atau tidak. Mengenai pengertian konsiderasi itu sendiri belum ada kesepakatan para ahli. Ada Ada ahli yang mengartikan bahwa konsiderasi merupakan motive atau alasan untuk membuat kontrak Blacklaw Dictionarv, 1983: 277. Jesse S. Raphael mengartikan konsiderasi adalah Penghentian hak sah oleh satu pihak dengan imbalan janji dari pihak lain. Jika seorang membuat janji dengan menghentikan salah satu hak dari yang mendapat janji, janji tadi secara sah mengikat karena ditvnjang oeh konsiderasi. Jesse S. Raphael, 1962: 18 Pendapat lain mengatakan bahwa konsiderasi disamakan artinya dengan prestasi, yaitu sebagai sesuatu yang diberikan, dijanjikan, atau dilakukan secara timbal balik. Perbuatan, sikap tidak berbuat atau janji dan masing-masing pihak adalah harga bagi yang telah dibeli oleh pihak lainnya. Konsiderasi dapat berupa akan dilaksanakan atau sudah dilaksanakan. Pendapat Jesse S. Raphael dan Abdul Kadir Muhammad ini ada kesamaannya, yaitu bahwa konsiderasi merupakan prestasi, karena masing-masing melaksanakan prestasi secara timbal balik. Konsiderasi prestasi harus berwujud dan mempunyai nilai. Apabiia tidak mempunyai nilai, maka tidak ada perjanjian.

d. Competent Parties and Legal Subject Matter Kemamprcan dan Keabsahan tentang Subjek