PERBEDAAN HEART RATE VARIABILITY PADA MAHASISWA ANGGOTA DAN BUKAN ANGGOTA UKM BASKET DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

I.

PENDAHULUAN

melakukan aktivitas fisik dan

Sehat adalah keadaan sejahatera

hanya

dari badan, jiwa, dan sosial yang

sedentary.

memungkinkan setiap orang hidup

adalah aktivitas fisik yang hanya

produktif. (UU Kemenkes No 23

melakukan


tahun

berbaring,

1992).

Setiap

mempunyai

individu

hak

melakukan

aktifitas

Perilaku


sedentary

kegiatan
duduk,

seperti
menonton

untuk

televisi, menggunakan komputer

menerapkan gaya hidup sehat.

dan hiburan berbasis layar lainnya

Gaya hidup sehat adalah segala

(Jaspinder,


2015).

Menurut

upaya

Jaspinder

(2015)

perilaku

untuk

menerapkan
dapat

sedentary dianggap sebagai faktor


beraktivitas,

risiko utama keempat kematian di

berolahraga, tidak merokok dan

dunia, yang menyumbang 6%

menghindari hal-hal yang dapat

kematian global sebelum obesitas

mengganggu kesehatan. Menurut

(5%) dan setelah hipertensi (13%),

Notoatmodjo (2007) gaya hidup

penggunaan tembakau (9%), dan


sehat dapat dilakukan dengan

glukosa darah tinggi (6%). Gaya

kegiatan-kegiatan positif seperti

hidup sedentary menyebabkan > 2

berolahraga

juta

kebiasaan

baik

dilakukan

dengan


dan

yang

melakukan

kematian

dan

19

juta

aktivitas fisik. Namun dalam era

kecacatan di dunia setiap tahun.

globalisasi seperti sekarang ini


Perilaku sedentary memberikan

banyak orang yang tidak pernah

kontribusi untuk semua penyebab

kematian, salah satunya adalah

pada

yang

Muhammadiyah

berhubungan

penyakit
(Jaspinder,

dengan


kardiovaskuler
2015).

mahasiswa

Pendekatan

Universitas
Yogyakarta.

penelitian

yang

Kesehatn

digunakan dalam penelitian ini

jantung bisa dinilai melalui Heart


adalah pendekatan cross sectional,

Rate Variability (HRV). Heart

yaitu dengan melakukan observasi

Rate Variability (HRV) adalah

atau pengukuran variabel pada

waktu yang berlalu diantara dua

satu waktu atau hanya satu kali

gelombang R (gelombang dengan

(Nursalam, 2013). Populasi dalam

amplitude


penelitian ini adalah mahasiswa

terbesar)

yang

berurutan. HRV mencerminkan

laki-laki

status sistem kardiovaskular dan

mahasiswa

berfungsi sebagai indikator dari

Studi Ilmu Keperawatan angkatan

aktivitas sistem saraf otonom yaitu


2012 Universitas Muhammadiyah

simpatis dan parasimpatis (Poirier,

Yogyakarta. Sampel yang diambil

2015).

pada

II. METODE

UKM

Basket

laki-laki

penelitian

ini

dan

Program

yaitu

15

mahasiswa

Unit

Desain pada penelitian ini adalah

Mahasiswa

(UKM)

descriptive

comparative,

yang

mahasiswa

menunjukan

perbedaan

HRV

Pendidikan Ners angkatan 2012

Program

Kegiatan
dan

15
Studi

mahasiswa dengan aktifitas fisik

Universitas

aktif dan aktifitas fisik sedentary

Yogyakarta yang diukur Heart

Muhammadiyah

Rate

Variability

(HRV)

2. Heart Rate Variability (HRV)

menggunakan Elektrokardiogram

Sedentary

(EKG).

Tabel 4.2 Heart Rate
Variability (HRV) pada
Mahasiswa Sedentary Program
Studi Ilmu Keperawatan UMY
tahun 2016 (n=15)

III. HASIL PENELITIAN
1. Heart Rate Variability (HRV)
Aktifitas Fisik Aktif
Tabel
4.1
Heart
Rate
Variability
(HRV)
pada
Mahasiswa dengan Aktifitas
Fisik Aktif UKM Basket UMY
tahun
2016
(n=15)

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui
bahwa

mayoritas

memiliki

nilai

tinggi.

bahwa

responden

keseluruhan

dengan Aktifitas

mahasiswa
Fisik Aktif

memiliki nilai HRV sangat tinggi.

Heart Rate Variability (HRV)
yang

sangat

tinggi

artinya

sistem saraf otonom mengatur
fungsi dan kemampuan koping
stres dengan sangat baik

HRV

Namun

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui

responden

yang

sangat

ada

1

memiliki

HRV rendah, artinya HRV
yang rendah resiko penyakit
stres dan melemahnya sistem
saraf otonom.
3. Perbedaan

Heart

Rate

Variability

(HRV)

Pada

Mahasiswa dengan Aktifitas

memiliki nilai HRV yang lebih

Fisik Aktif dan Sedentary

tinggi.

Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik
HRV
Mahasiswa
dengan
Aktifitas Fisik Aktif dan
Sedentary pada Mahasiswa
UKM Basket dan Program
Studi
Ilmu
Keperawatan
Semester 6 UMY (n=30)

IV. PEMBAHASAN
1. Heart Rate Variability (HRV)
pada

Mahasiswa

dengan

Aktifitas Fisik Aktif
Aktifitas

fisik

aktif

merupakan hal yang penting
bagi kehidupan manusia untuk
Tabel 4.3 menunjukkan pvalue
0.073 (p = < 0.05) yang artinya
tidak ada perbedaan Heart Rate
Variability
mahasiswa

(HRV)
dengan

pada
aktifitas

fisik aktif dan sedentary. Nilai
rerata

dan

mahasiswa

standar
dengan

deviasi
aktifitas

fisik aktif 63.53 ± 3.66 dan
mahasiswa sedentary 52.33 ±
6.52.

Ada

kecenderungan

bahwa

aktifitas

fisik

aktif

meningkatkan kualitas fisik,
salah satu aktifitas fisik aktif
adalah

dengan

berolahraga.

Suatu olahraga yang dilakukan
secara teratur akan memberikan
pengaruh yang besar bagi tubuh
kita (Bompa, 1994). Aktivitas
fisik secara teratur memiliki
efek

yang

terhadap

menguntungkan
kesehatan

yaitu

terhindar dari penyakit jantung,
diabetes,

obesitas,

kanker,

tekanan darah tinggi dan lain-

lain,

secara

keadaan
lebih

keseluruhan

kesehatan

baik

menjadi

(Kemenkes

RI,

ini sesuai dengan Martinelli
dkk (2005) yang menyatakan
bahwa

olahraga

pada

atlet

2006). Menurut Alim (2005),

menunjukkan adanya indikasi

berolahraga

peningkatan

dapat

HRV.

Menurut

mempengaruhi sistem fisiologi

Sacknoff (1994)

tubuh,

memiliki R-R interval yang

yaitu

memperlebar

pembuluh

darah

meningkatkan

kinerja

dan
saraf

atlet

juga

lebih panjang.
2. Heart Rate Variability (HRV)
pada Mahasiswa Sedentary

simpatis dan parasimpatis.
Berdasarkan Tabel 4.1

Perilaku

sedentary

dapat dilihat bahwa mahasiswa

merupakan salah satu masalah

dengan aktifitas

aktif

di dunia. Gaya hidup sedentary

memiliki HRV yang sangat

memberikan efek negatif bagi

tinggi. Aktivitas sistem saraf

kesehatan

otonom

para

penyebab masalah kesehatan

simpatis bisa dinilai melalui

seperti diabetes, tekanan darah

HRV. Nilai HRV yang tinggi

tinggi, obesitas dan penyakit

berarti sistem saraf otonom

jantung

masih bekerja dengan baik.

dkk, 2010). Masalah kesehatan

Atlet cenderung memiliki nilai

tersebut dapat menyebabkan

HRV yang tinggi. Pernyataan

terjadinya

simpatis

fisik

dan

serta

koroner

merupakan

(Tremblay

penurunan

HRV

yang diakibatkan penurunan

penelitian

kinerja

mahasiswa

saraf

parasimpatis

simpatis
(Stein,

dan

1995).

ini

merupakan

yang

banyak

melakukan kegiatan di kampus.

Dari tabel 4.2 dapat dilihat

Penurunan

Heart

Rate

bahwa mahasiswa dengan gaya

Variability

(HRV)

juga

hidup sedentary di PSIK UMY

dipengaruhi oleh usia, pada

rata-rata memiliki nilai HRV

usia

sangat

otonom

tinggi

yang

berarti

tua

kemampuan
tersebut

sistem saraf otonom simpatis

berkurang

dan

menyebabkan

parasimpatis

mengatur

fungsi

dapat
dan

saraf
akan

sehingga
penurunan

aktivitas

parasimpatis

kemampuan koping stress yang

(Yukishita,

baik. Namun ada 1 responden

responden pada penelitian ini

yang memiliki nilai HRV yang

adalah

rendah yaitu 33, nilai HRV

muda dengan rentang usia 20-

yang

24

bahwa

rendah

menunjukkan

adanya

kemampuan

penurunan

koping

2010).

mahasiswa

tahun,

sehingga

Namun

berusia

masih

memiliki nilai HRV tinggi

stress

yang artinya aktifitas saraf

sistem saraf otonom. Mayoritas

otonom masih bekerja dengan

mahasiswa sedentary memiliki

baik. Apabila pada usia muda

nilai HRV yang sangat tinggi

sudah memiliki nilai HRV

karena

yang

responden

dalam

rendah

menunjukkan

adanya

penuaan

system

saraf

dini

simpatis

pada
dan

parasimpatis (Yukisitha, 2010).
Heart

(Yukishita,
menurut

2010).
nilai

kecenderungan

Namun

rerata

ada

bahwa

nilai

Rate

HRV pada mahasiswa dengan

Variability (HRV) Mahasiswa

aktifitas fisik aktif lebih tinggi

dengan Aktifitas Fisik Aktif

yaitu 63.53 dibandingkan dengan

dan Sedentary

mahasiwa sedentary yaitu 52.33.

3. Perbedaan

Uji statistik p value =

Pernyataan ini sesuai dengan

0.073 (p = 0.05) yang artinya

penelitian

tidak ada perbedaan HRV pada

yang menunjukkan bahwa atlet

mahasiswa

memiliki nilai HRV tinggi

dengan

aktifitas

Martinelli

fisik aktif dan sedentary. Hal

yaitu

ini

dibandingkan

dikarenakan

mayoritas

pada

time

(2005)

domain
dengan

mahasiswa sedentary memiliki

kelompok

nilai HRV yang sangat tinggi

HRV yang sangat tinggi yang

yang

saraf

berarti sistem saraf otonom

otonom masih bekerja dengan

masih bekerja dengan baik.

baik. Nilai HRV yang tinggi

Banyak

tersebut

mempengaruhi

berarti

sistem

dipengaruhi

oleh

sedentary.

hal

Nilai

yang

nilai

HRV

aktifitas mahasiswa selama di

seperti

kampus dan usia responden

beraktifitas fisik aktif serta

yang masih tergolong muda

gaya hidup yang baik. Nilai

tidak

merokok,

HRV

yang

tinggi

dapat

Rate

Variability

(HRV)

diartikan bahwa kecilnya resiko

sangat tinggi 15 (100%),

terkena

dengan rerata dan standar

penyakit

kardiovaskuler. Oleh karena itu
nilai

HRV

dikaitkan

yang

rendah

dengan

resiko

Berdasarkan uraian dari
penelitian

pembahasan,

penelitian

dan

maka

dapat

kesimpulan

dari

perbedaan

Heart

Rate Variability (HRV) pada
mahasiswa

dengan

Rate

aktifitas

fisik aktif dan sedentary di

(80.0%),

tinggi

(13.3%), rendah (6.7%).
Nilai rata-rata dan standar
deviasi pada mahasiswa
sedentary

yaitu

sangat

tinggi 55.08 ± 3.20, tinggi
48 ±1.41, rendah 33 ± 1.
3. Heart

Rate

Variability

(HRV) mahasiswa dengan
aktifitas

Universitas

Variability

(HRV) pada mahasiswa

tinggi

V. Kesimpulan

ditarik

2. Heart

sedentary adalah sangat

kematian yang tinggi.

hasil

deviasi 63.53 ± 3.66.

fisik

aktif

Muhammadiya
dibandingkan

mahasiswa

Yogyakarta adalah :
sedentary

1. Keseluruhan

mahasiswa

dengan Aktifitas

Fisik

Aktif memiliki nilai Heart

dengan

pvalue

0.073 (p =