Penyelidikan terhadap Ancaman Pengamanan Melalui Kegiatan Operasi

71 dilakukan satu bulan sekali, namun apabila ada hal-hal yang bersifat khusus maka dapat dilakukan setiap saat. Pelaksanaan rapat koordinasi Kominda berupa pembahasan tentang hal-hal yang menonjol yang terjadi di wilayah. Pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kondisi daerah. Akan tetapi jika rapat koordinasi dapat berjalan secara kontinyu dengan rentang satu bulan, maka hal ini akan lebih baik. Dalam pelaksanaan rapat koordinasi masing- masing anggota Kominda memberikan informasi baru yang didapat, seperti isu terorisme. Anggota Kominda yang sering memberikan informasi dalam rapat koordinasi sering hanya dari Polres, Kodim, Den Intel Kodam, dan BIN, itu pun tidak semua informasi diberikan. Kadangkala informasi yang bernilai sangat rahasia tidak diberikan, sehingga dikhawatirkan akan bocor. Hal ini yang membuat Kominda tidak memiliki informasi yang akurat mengenai isu strategis, seperti terorisme, karena tidak semua informasi dapat diberikan. Dengan demikian, langkah ke depan alangkah baiknya jika Kominda dapat membuat skema kegiatan pencarian informasi, khususnya tentang terorisme, sehingga institusi Kominda dapat mendeteksi secara dini setiap ancaman yang ada. Setelah pelaksanaan rapat koordinasi, biasa- nya Kominda memberikan rekomendasi kepada Bupati atau Walikota dan Gubernur mengenai kebijakan yang berkenaan dengan deteksi dini dan peringatan dini terhadap ancaman stabilitas nasional di daerah. Permasalahan yang berkembang selalu direkomendasikan kepada Bupati atau Walikota, dan Gubernur, termasuk isu terorisme. Selain menjalankan tugas koordinasi, Kominda juga melaksanakan fungsi dalam kegiatan in- telijen, yaitu penyelidikan, pengamanan dan penggalangan. Hal ini merupakan penjabaran dari tugas Kominda di lapangan dalam menjalankan perannya untuk mengatasi berbagai ancaman, termasuk ancaman terorisme.

3. Penyelenggaraan Koordinasi dalam Men- gatasi Ancaman, Tantangan, Hambatan,

dan Gangguan Kolaborasi yang sinergis melalui komunikasi dan koordinasi komunitas intelijen dan kepala daerah di dalam institusi Kominda ini merupakan sebuah kekuatan dan solusi yang mampu berperan dalam menjawab berbagai isu strategis, baik yang bersumber dari pusat maupun daerah yang terkait dengan permasalahan Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan ATHG. Untuk itu, diperlukan penguatan Kominda di era otonomi daerah dalam menciptakan stabilitas nasional. Intelijen sebagai kegiatan yang berhubungan erat dengan permasalahan Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan ATHG. Aktiitas intelijen seyogyanya dilaksanakan secara rutin dalam rangka memantau dan melakukan perkiraan strategis terhadap berbagai spektrum ancaman yang mungkin akan mengganggu keamanan masyarakat. Kegiatan intelijen ini dapat diartikan sebagai usaha pelaksanaan kegiatan dan tindakan, yang meliputi penyelenggaraan penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan.

a. Penyelidikan terhadap Ancaman

Penyelidikan, yaitu segala kegiatan dan tindakan dari satuan intelijen yang dilakukan secara terarah dan berencana, meliputi pe- rencanaan, pengumpulan dan pengolahan bahan keterangan sebagai dasar pembuat perencanaan, pengambilan keputusan dan tindakan dalam pelaksanaan tugas pokok. Penyelidikan dilakukan untuk mencari in- formasi tentang segala hal yang berkaitan dengan target operasi. Kegiatan ini dilakukan guna deteksi dini dan cegah dini terhadap ancaman yang akan mengganggu stabilitas nasional di daerah, di antaranya tentang bahaya terorisme, baik pada kegiatan aksinya ataupun pada perekrutannya. Peran yang dilakukan oleh Kominda dalam penyelidikan untuk mendeteksi an- caman. Dalam menjalankan fungsi penyeli- dikan, sampai saat ini lebih banyak dilak- sanakan oleh anggota Kominda yang memiliki satuan intelijen, seperti Unit Intelijen Kodim, Intelkam Polri, Posda BIN, Detasemen Inteli- MIMBAR HUKUM Volume 25, Nomor 1, Februari 2013, Halaman 72 jen Kodam yang ada di daerah. Bila satuan intelijen tersebut di atas tidak memberikan informasi mengenai ancaman kepada Ko- minda, maka Kominda akan menjadi institusi yang tidak bergigi, karena Kominda sangat tergantung untuk mendapatkan informasi dari satuan tersebut. Kominda sebagai suatu institusi antar ins- tansi sangat kurang melaksanakan kegiatan penyelidikan. Kegiatan yang rutin dilakukan hanya sebatas sebagai kegiatan pemantauan atau monitoring wilayah yang lebih banyak dilakukan oleh anggota Kominda yang me- miliki fungsi intelijen. Oleh karena itu, jika diperhatikan secara seksama nampaknya be- lum ada skenario bersama anggota Kominda dalam menjalankan penyelidikan.

b. Pengamanan Melalui Kegiatan Operasi

Pengamanan adalah segala kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penafsiran bahan keterangan untuk perencanaan dan pe- nyelenggaraan pengamanan terhadap perso- nel, materi, baket, atau operasi kegiatan. 5 Pe- ngamanan sebagai kegiatan dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan sistem pengamanan internal. Kegiatan peng- amanan ini antara lain menumpas kegiatan spionase, sabotase, dan penggalangan yang dilakukan oleh pihak lawan. Kegiatan peng- amanan yang dilakukan oleh Kominda baru sebatas pada pengamanan, seperti pengaman- an hari besar keagamaan, pengamanan pusat- pusat peribadatan seperti masjid dan gereja, pengamanan tahun baru, dan pengamanan pada tempat-tempat keramaian Dalam kegiatan pengamanan, setiap ang- gota Kominda disebar dibeberapa titik yang telah ditentukan. Mereka mengantisipasi terhadap kerawanan yang akan dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu, seperti terorisme. Masing-masing kelompok peng- amanan minimal 2 orang. Namun, komposisi tersebut sangat tergantung dari luasnya wilayah dan jumlah personil Kominda yang diturunkan dalam pengamanan. Kegiatan pengamanan lain, seperti pengamanan bahan keterangan baket, pengamanan personil belum terlihat dilakukan oleh Kominda. Padahal pengamanan ini sangat perlu dalam mencegah kegiatan penyusupan yang di- lakukan oleh pihak lawan terhadap institusi Kominda, dan juga mencegah kebocoran informasi. Kegiatan penyusupan agen lain terhadap institusi Kominda akan berdampak pada diketahuinya kegiatan Kominda ke depan, karena mereka mengetahui data-data intelijen serta rencana ke depan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa jika hal tersebut terjadi, maka Kominda dapat dikatakan gagal, karena sudah disusupi oleh agen musuh.

c. Penggalangan terhadap Kondisi dan Opini