PENULISAN NASKAH FEATURE DALAM ACARA `LET`S GO` EPISODE `HARMONI YOGYAKARTA`.
LAPORAN TUGAS AKHIR
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131
NIM
Nama
Program Studi
JUDUL (Bhs. Indonesia)
JUDUL (Bhs. Inggris)
: A24.2011.00332
: Dewi Febria Anggriani
: Penyiaran-D3
:Penulisan Naskah Feature Dalam Program
Acara “ Let’s Go “ Episode “ Harmoni
Yogyakarta “
: Feature Writing an Event in “ Let’s Go “ Episode
Harmoni Yogyakarta
Abstrak (Bhs Indonesia) :
Wisata menjelajahi alam sedang menjadi trend saat ini. Banyak wisatawan
mancanegara maupun domestik sengaja berkunjung ke sebuah daerah untuk
menikmati keindahan alam sekaligus menemukan keunikan budaya lokal
masyarakat setempat. Beberapa contoh dari objek wisata tersebut adalah di
Puncak Suroloyo, Sate Klatak, jalan Malioboro Goa Rancang Kencono dan Air
Terjun Srigethuk. Meninjau beberapa jenis program acara yang beragam, penulis
memilih progam feature untuk mengangkat potensi wisata yang ada di Wonosari
dan Yogyakarta. Dengan menampilkan beberapa potensi wisata yang berbeda
dengan porsi lebih guna memikat penonton, feature sangat cocok dipilih sebagai
eksekusi akhir konsep bertema “Let’s Go”. Penulis menitikberatkan tanggung
jawab selaku Penulis Naskah atau Scripr Writer dalam program feature ini,
sebagai kompetensi pilihan yang dikuatkan dalam berkarya. Pemilihan
kompetensi ini sesuai, karena untuk menghasilkan sebuah karya feature yang baik
dibutuhkan pengarahan kedetailan seperti melakukan observasi dan wawancra
langsung dan penggalian materi wisata di Wonosari dan Malioboro Yogyakarta.
Diharapkan, feature ini dapat menambah pengetahuan bagi khalayak yang akan
melakukan kunjungan dan mengenal tempat wisata di Indonesia yang merupakan
bagian dari peradaban dan budaya bangsa.
Abstrak (Bhs Inggris) :
Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Dr. Abdul Syukur Drs, MM
NPP 0686.11.1992.017
Verifikator
Nama :
NPP :
PENULISAN NASKAH FEATURE DALAM ACARA
“Let’s Go “ Episode “ Harmoni Yogyakarta “
Dewi Febria Anggriani A24.2011.00332
Penyiaran-D3 | Fakultas Ilmu Komputer | Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Abstrak
ABSTRAKSI
Wisata menjelajahi alam sedang menjadi trend saat ini. Banyak wisatawan
mancanegara maupun domestik sengaja berkunjung ke sebuah daerah untuk
menikmati keindahan alam sekaligus menemukan keunikan budaya lokal
masyarakat setempat. Beberapa contoh dari objek wisata tersebut adalah di
Puncak Suroloyo, Sate Klatak, jalan Malioboro Goa Rancang Kencono dan Air
Terjun Srigethuk. Meninjau beberapa jenis program acara yang beragam, penulis
memilih progam feature untuk mengangkat potensi wisata yang ada di Wonosari
dan Yogyakarta. Dengan menampilkan beberapa potensi wisata yang berbeda
dengan porsi lebih guna memikat penonton, feature sangat cocok dipilih sebagai
eksekusi akhir konsep bertema “Let’s Go”. Penulis menitikberatkan tanggung
jawab selaku Penulis Naskah atau Scripr Writer dalam program feature ini,
sebagai kompetensi pilihan yang dikuatkan dalam berkarya. Pemilihan
kompetensi ini sesuai, karena untuk menghasilkan sebuah karya feature yang baik
dibutuhkan pengarahan kedetailan seperti melakukan observasi dan wawancra
langsung dan penggalian materi wisata di Wonosari dan Malioboro Yogyakarta.
Diharapkan, feature ini dapat menambah pengetahuan bagi khalayak yang akan
melakukan kunjungan dan mengenal tempat wisata di Indonesia yang merupakan
bagian dari peradaban dan budaya bangsa.
Kata Kunci
: Wisata, feature, penulis naskah, Yogyakarta, Indonesia
Telah
kita
ketahui
menjadi
ciri
khas
disetiap
bersama bahwa Negara Indonesia
daerahnya.
memiliki beraneka ragam wisata
Indonesia
dan budaya yang terbentang dari
ekonomi penting di Indonesia.
sabang sampai marauke, mulai
Tempat-tempat wisata tersebut
dari tempat wisata dan objek
didukung dengan warisan budaya
wisata yang kaya akan keindahan
yang kaya dan mencerminkan
wisata alam, taman wisata, taman
sejarah dan keberagaman etnis
budaya, dan wisata kulinernya.
Indonesia yang dinamis dengan
Negara
719
Indonesia
memiliki
kebudayaan berbeda-beda yang
Pariwisata
merupakan
bahasa
daerah
di
sektor
yang
dituturkan di seluruh kepulauan
tersebut.
Candi
Candi
Prambanan,
Borobudur,
Toraja,
dilakukan
untuk
mendorong
kesadaran masyarakat terhadap
Yogyakarta, Minangkabau, Bali
museum
merupakan contoh tujuan wisata
jumlah
budaya di Indonesia. Hingga
Sedangkan pada tahun 2011,
2010,
pemerintah
terdapat
7
lokasi
di
dan
meningkatkan
pengunjung
museum.
Indonesia
Indonesia yang telah ditetapkan
menetapkan Wonderful
oleh
Indonesia sebagai
UNESCO
dalam
daftar
yang
Situs
masuk
manajemen
Warisan
merek baru pariwisata Indonesia,
Dunia. Sementara itu, empat
sementara untuk tema pariwisata
wakil
dipilih
lain
juga
UNESCO
ditetapkan
dalam
Daftar
“Eco,
Culture,
and
MICE“. Logo pariwisata tetap
Representatif Budaya Takbenda
menggunakan
logo
“Tahun
Warisan Manusia yaitu wayang,
Kunjungan
keris, batik dan angklung.
dipergunakan sejak tahun 2008.
Indonesia”
yang
Salah satu daerah favorit
Sebagai
upaya
dalam
wisatawan
untuk
meningkatkan jumlah wisatawan
adalah
ke
Kementerian
Yogyakarta.
Daerah
Istimewa
Pariwisata
Yogyakarta
adalah
sebuah
Indonesia melanjutkan program
provinsi
Indonesia
“Tahun Kunjungan Indonesia” di
terletak di bagian selatan Pulau
tahun
ini
Jawa dan berbatasan dengan
“pertemuan,
Provinsi Jawa Tengah di sebelah
Indonesia,
Kebudayaan
dan
2009,
difokuskan
insentif,
Program
ke
konvensi,
dan
utara.
Daerah
berwisata
di
Secara
Istimewa
yang
geografis
pertunjukan serta wisata laut”.
Yogyakarta terletak di pulau
Pada tahun 2010, pemerintah
Jawa
Indonesia
Keindahan alamnya, kekayaan
kembali
mencanangkan
“Tahun
bagian
Tengah.
Kunjungan
seni dan tradisi dan warisan
Indonesia serta Tahun Kunjung
budaya, hingga berwisata kuliner
Museum 2010″. Program ini
ini
sebabnya
mengapa
Yogyakarta
menjadi
wisatawan.
Bagi
Yogyakarta,
di
tujuan
wisata alam, wisata sejarah, serta
masyarakat
wisata kuliner yang dimiliki oleh
mana
setiap
Daerah
Istimewa
Yogyakarta.
tahapan kehidupan mempunyai
Dalam karya ini penulis berusaha
arti tersendiri, Kesenian yang
menyajikan sesuatu hal yang
dimiliki masyarakat Yogyakarta
berbeda dan merupakan hal yang
sangatlah
sebagaimana adanya tanpa di
beragam.
Dan
kesenian-kesenian yang beraneka
tambah-tambahkan.
ragam tersebut terangkai indah
karya yang dibuat semenarik
dalam
adat.
mungkin, dengan bahasa yang
masyarakat
mudah dipahami oleh pemirsa,
sebuah
Sehingga
upacara
bagi
Sebuah
Yogyakarta, seni dan budaya
sehingga
benar-benar menjadi suatu bagian
seakan ikut serta dalam karya
tak terpisahkan dari kehidupan
yang akan dibuat dan tentu saja
mereka.
di
informasi yang ada di dalam
Yogyakarta antara lain adalah
karya dapat tersampaikan dengan
kethoprak, jathilan, dan wayang
mudah kepada masyarakat. Dari
kulit. Yogyakarta juga dikenal
pemikiran-pemikiran
inilah
dengan perak dan gaya yang unik
penulis
untuk
membuat batik kain dicelup.
membuat sebuah program acara
Yogyakarta juga dikenal dengan
televisi.
Kesenian
khas
music gamelan nya. Bukan hanya
itu,
Masyarakat
Yogjakarta
membuat
pemirsa
memutuskan
Penulis memilih media
televisi
karena
televisi
dikenal dengan keramahan dan
merupakan alat yang digunakan
kesopanannya.
sebagai
sarana
komunikasi
searah yang sangat efektif untuk
Tema yang akan dibahas
menyampaikan
pesan-pesan
oleh penulis dalam karya ini
kehidupan.
adalah wisata di Daerah Istimewa
sebagai media pembelajaran yang
Yogyakarta, yang memiliki nilai
efektif dan menarik, karena alat
esensial dan estetika. Mulai dari
ini
dapat
Televisi
dianggap
merekam
dan
menangkap objek gambar hidup
belum terungkap seutuhnya yaitu
yang sebenarnya, dari tempat
sisi humanisme. Karena feature
yang jauh dapat dilihat dan
dianggap
menjadi
dinikmati oleh pemirsa seolah-
program
yang
olah kejadian itu berada didepan
menyuguhkan kegiatan manusia
matanya.
sehari-hari yang membutuhkan
Dengan
menyadari
bahwa televisi menjadi sebuah
interaksi,
alat yang sangat potensi untuk
pengetahuan.
memberikan
informasi
dan
Sinopsis
sekaligus
sebagai
alat
counter
dapat
rekreasi,
dan
Program
Acara
pembelajaran kepada setiap yang
“Let’s Go” episode “Harmoni
menikmati,
Yogyakarta”
maka
program
yang
penyiaran dan pertunjukannya
kurang
haruslah
dengan
menceritakan tentang perjalanan
berpedoman etika dan nilai-nilai
dua orang sahabat yang berwisata
budaya
ke
dikemas
yang
positif,
seperti
lebih
berdurasi
kota
20
Yogyakarta.
menit
Namun
mengenalkan tentang keindahan
wisata yang dikunjungi oleh dua
Indonesia
orang sahabat ini adalah wisata
yang
harus
tetap
yang jarang masyarakat ketahui,
dilestarikan.
Sebagai
sebuah
mulai dari wisata alam, wisata
komponen yang menarik, mudah
sejarah, dan wisata air. Dengan
dipahami,
keseruan dan kejailan mereka,
dan
menghibur
pemirsa. Melalui sebuah karya
mereka
penulis
untuk
wisata ini. Tak hanya itu, dua
mengemas dalam format feature
orang sahabat ini juga mencicipi
yang
sate
memutuskan
berjudul
Episode
“LET’S
GO”
“YOGYAKARTA”.
Feature adalah jenis berita yang
menikmati
khas
perjalanan
Yogyakarta
yang
penyajian nya berbeda dari satesate lain nya.
sifatnya ringan dan menghibur,
Dalam perjalanan wisata ini
serta mampu menonjolkan suatu
juga
host
dan
co
host
hal yang meski umum namun
memberikan informasi kepada
penonton
tentang
mereka
apa
rasakan
yang
Segmen 2
selama
Adegan 4
perjalanan wisata. Dan ditutup
Studio
dengan keseruan host dan co host
- Host
menikmati
malam
di
kota
Yogyakarta. .
chit
chat
mengenai
keindahan suasana pagi hari
suroloyo
Treatment
- Host chit chat mengenai ke
1. Color Bar
tujuan goa rancang kencono
2. Identitas Karya
dan sri gethuk
3. Countdown
4. Opening Tune “Let’s Go”
Segment 1
Camping
round
goa rancang kencono
- Guide menjelaskan kepada
Suroloyo
host
- Suasana host bikin tenda
tentang
sejarah
goa
rancang kencono
- Host makan
- Insert suasana suroloyo malam
hari
Adegan 2
- Host
mengamati
tentang
sejarah goa rancang kencono
Adegan 6
Studio
host
Goa Rancang Kencono
- Eztabilis perjalanan menuju
Adegan 1
-
Adegan 5
chit
chat
mengenai
suasana malam hari di suroloyo
Adegan 3
- Host
chit
chat
mengulas
kekaguman
goa
rancang
kencono
Puncak Suroloyo
- Host chit chat jarak tempuh
- Host menikmati keindahan
suroloyo
- Estabiliz
Studio
dari goa ke air terjun ( insert
visual perjalanan host ke air
Suasana
pemandangan suroloyo
terjun )
Adegan 7
Air terjun Sri Gethuk
Warung SateKlatak
- Host
- Host mencicipi makanan sate
berjalan menuju air
terjun
klatak
- Host menaiki perahu menuju
air terjun
chit
chat
ketujuan
selanjutnya
- Host menikmati suasana air
terjun
Adegan 10
Studio
- Host berenang di
lokasi air terjun
Adegan 8
- Host chit chat suasana malam
hari dikota Yogya
Adegan 11
Studio
- Host
- Host
Kota Jogja
chit
chat
mengenai
keseruan dan keindahan air
terjun suroloyo
Segmen3
Adegan 9
- Estabilis suasana Jogjakarta
sore petang
- Host
menikmati
jogja pada malam hari
keramean
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU :
Andi Fachrudin ( 2012 ) Dasar-dasar Produksi Televisi, Jakarta :Gramedia
Asep Syamsul M. Romli. (1999-2000). Jurnalistik Praktis. Jakarta
Brady. J ( 1981 ) The Craft of The Screen Writer, New York : Simon & Schuster
D.V Swan & J.R Swan ( 1988 ) Film Scriptwritting A Partical Manual, Pustaka
Pelajar
Elvinaro ( 2007 ) Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa,
Rekatama Media
Elizabeth Lutters ( 2004 ) Kunci Sukses Menulis Skenario, Jakarta: Grasaindo
Ilham Z ( 2010 ), Jurnalistik Ahli Televisi
Jos Van Der Valk ( 1992 ) Mengarang Naskah Video, Jakarta
Syahputra ( 2006 ) Jurnalistik Infotainment, Yogyakarta : Pilar Media
Wibowo ( 2007 ) Teknik Produksi Program Televisi, Yogyakarta : Pinus
SUMBER WEB :
http://wibihandika.wordpress.com/2012/11/15
83
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131
NIM
Nama
Program Studi
JUDUL (Bhs. Indonesia)
JUDUL (Bhs. Inggris)
: A24.2011.00332
: Dewi Febria Anggriani
: Penyiaran-D3
:Penulisan Naskah Feature Dalam Program
Acara “ Let’s Go “ Episode “ Harmoni
Yogyakarta “
: Feature Writing an Event in “ Let’s Go “ Episode
Harmoni Yogyakarta
Abstrak (Bhs Indonesia) :
Wisata menjelajahi alam sedang menjadi trend saat ini. Banyak wisatawan
mancanegara maupun domestik sengaja berkunjung ke sebuah daerah untuk
menikmati keindahan alam sekaligus menemukan keunikan budaya lokal
masyarakat setempat. Beberapa contoh dari objek wisata tersebut adalah di
Puncak Suroloyo, Sate Klatak, jalan Malioboro Goa Rancang Kencono dan Air
Terjun Srigethuk. Meninjau beberapa jenis program acara yang beragam, penulis
memilih progam feature untuk mengangkat potensi wisata yang ada di Wonosari
dan Yogyakarta. Dengan menampilkan beberapa potensi wisata yang berbeda
dengan porsi lebih guna memikat penonton, feature sangat cocok dipilih sebagai
eksekusi akhir konsep bertema “Let’s Go”. Penulis menitikberatkan tanggung
jawab selaku Penulis Naskah atau Scripr Writer dalam program feature ini,
sebagai kompetensi pilihan yang dikuatkan dalam berkarya. Pemilihan
kompetensi ini sesuai, karena untuk menghasilkan sebuah karya feature yang baik
dibutuhkan pengarahan kedetailan seperti melakukan observasi dan wawancra
langsung dan penggalian materi wisata di Wonosari dan Malioboro Yogyakarta.
Diharapkan, feature ini dapat menambah pengetahuan bagi khalayak yang akan
melakukan kunjungan dan mengenal tempat wisata di Indonesia yang merupakan
bagian dari peradaban dan budaya bangsa.
Abstrak (Bhs Inggris) :
Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Dr. Abdul Syukur Drs, MM
NPP 0686.11.1992.017
Verifikator
Nama :
NPP :
PENULISAN NASKAH FEATURE DALAM ACARA
“Let’s Go “ Episode “ Harmoni Yogyakarta “
Dewi Febria Anggriani A24.2011.00332
Penyiaran-D3 | Fakultas Ilmu Komputer | Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Abstrak
ABSTRAKSI
Wisata menjelajahi alam sedang menjadi trend saat ini. Banyak wisatawan
mancanegara maupun domestik sengaja berkunjung ke sebuah daerah untuk
menikmati keindahan alam sekaligus menemukan keunikan budaya lokal
masyarakat setempat. Beberapa contoh dari objek wisata tersebut adalah di
Puncak Suroloyo, Sate Klatak, jalan Malioboro Goa Rancang Kencono dan Air
Terjun Srigethuk. Meninjau beberapa jenis program acara yang beragam, penulis
memilih progam feature untuk mengangkat potensi wisata yang ada di Wonosari
dan Yogyakarta. Dengan menampilkan beberapa potensi wisata yang berbeda
dengan porsi lebih guna memikat penonton, feature sangat cocok dipilih sebagai
eksekusi akhir konsep bertema “Let’s Go”. Penulis menitikberatkan tanggung
jawab selaku Penulis Naskah atau Scripr Writer dalam program feature ini,
sebagai kompetensi pilihan yang dikuatkan dalam berkarya. Pemilihan
kompetensi ini sesuai, karena untuk menghasilkan sebuah karya feature yang baik
dibutuhkan pengarahan kedetailan seperti melakukan observasi dan wawancra
langsung dan penggalian materi wisata di Wonosari dan Malioboro Yogyakarta.
Diharapkan, feature ini dapat menambah pengetahuan bagi khalayak yang akan
melakukan kunjungan dan mengenal tempat wisata di Indonesia yang merupakan
bagian dari peradaban dan budaya bangsa.
Kata Kunci
: Wisata, feature, penulis naskah, Yogyakarta, Indonesia
Telah
kita
ketahui
menjadi
ciri
khas
disetiap
bersama bahwa Negara Indonesia
daerahnya.
memiliki beraneka ragam wisata
Indonesia
dan budaya yang terbentang dari
ekonomi penting di Indonesia.
sabang sampai marauke, mulai
Tempat-tempat wisata tersebut
dari tempat wisata dan objek
didukung dengan warisan budaya
wisata yang kaya akan keindahan
yang kaya dan mencerminkan
wisata alam, taman wisata, taman
sejarah dan keberagaman etnis
budaya, dan wisata kulinernya.
Indonesia yang dinamis dengan
Negara
719
Indonesia
memiliki
kebudayaan berbeda-beda yang
Pariwisata
merupakan
bahasa
daerah
di
sektor
yang
dituturkan di seluruh kepulauan
tersebut.
Candi
Candi
Prambanan,
Borobudur,
Toraja,
dilakukan
untuk
mendorong
kesadaran masyarakat terhadap
Yogyakarta, Minangkabau, Bali
museum
merupakan contoh tujuan wisata
jumlah
budaya di Indonesia. Hingga
Sedangkan pada tahun 2011,
2010,
pemerintah
terdapat
7
lokasi
di
dan
meningkatkan
pengunjung
museum.
Indonesia
Indonesia yang telah ditetapkan
menetapkan Wonderful
oleh
Indonesia sebagai
UNESCO
dalam
daftar
yang
Situs
masuk
manajemen
Warisan
merek baru pariwisata Indonesia,
Dunia. Sementara itu, empat
sementara untuk tema pariwisata
wakil
dipilih
lain
juga
UNESCO
ditetapkan
dalam
Daftar
“Eco,
Culture,
and
MICE“. Logo pariwisata tetap
Representatif Budaya Takbenda
menggunakan
logo
“Tahun
Warisan Manusia yaitu wayang,
Kunjungan
keris, batik dan angklung.
dipergunakan sejak tahun 2008.
Indonesia”
yang
Salah satu daerah favorit
Sebagai
upaya
dalam
wisatawan
untuk
meningkatkan jumlah wisatawan
adalah
ke
Kementerian
Yogyakarta.
Daerah
Istimewa
Pariwisata
Yogyakarta
adalah
sebuah
Indonesia melanjutkan program
provinsi
Indonesia
“Tahun Kunjungan Indonesia” di
terletak di bagian selatan Pulau
tahun
ini
Jawa dan berbatasan dengan
“pertemuan,
Provinsi Jawa Tengah di sebelah
Indonesia,
Kebudayaan
dan
2009,
difokuskan
insentif,
Program
ke
konvensi,
dan
utara.
Daerah
berwisata
di
Secara
Istimewa
yang
geografis
pertunjukan serta wisata laut”.
Yogyakarta terletak di pulau
Pada tahun 2010, pemerintah
Jawa
Indonesia
Keindahan alamnya, kekayaan
kembali
mencanangkan
“Tahun
bagian
Tengah.
Kunjungan
seni dan tradisi dan warisan
Indonesia serta Tahun Kunjung
budaya, hingga berwisata kuliner
Museum 2010″. Program ini
ini
sebabnya
mengapa
Yogyakarta
menjadi
wisatawan.
Bagi
Yogyakarta,
di
tujuan
wisata alam, wisata sejarah, serta
masyarakat
wisata kuliner yang dimiliki oleh
mana
setiap
Daerah
Istimewa
Yogyakarta.
tahapan kehidupan mempunyai
Dalam karya ini penulis berusaha
arti tersendiri, Kesenian yang
menyajikan sesuatu hal yang
dimiliki masyarakat Yogyakarta
berbeda dan merupakan hal yang
sangatlah
sebagaimana adanya tanpa di
beragam.
Dan
kesenian-kesenian yang beraneka
tambah-tambahkan.
ragam tersebut terangkai indah
karya yang dibuat semenarik
dalam
adat.
mungkin, dengan bahasa yang
masyarakat
mudah dipahami oleh pemirsa,
sebuah
Sehingga
upacara
bagi
Sebuah
Yogyakarta, seni dan budaya
sehingga
benar-benar menjadi suatu bagian
seakan ikut serta dalam karya
tak terpisahkan dari kehidupan
yang akan dibuat dan tentu saja
mereka.
di
informasi yang ada di dalam
Yogyakarta antara lain adalah
karya dapat tersampaikan dengan
kethoprak, jathilan, dan wayang
mudah kepada masyarakat. Dari
kulit. Yogyakarta juga dikenal
pemikiran-pemikiran
inilah
dengan perak dan gaya yang unik
penulis
untuk
membuat batik kain dicelup.
membuat sebuah program acara
Yogyakarta juga dikenal dengan
televisi.
Kesenian
khas
music gamelan nya. Bukan hanya
itu,
Masyarakat
Yogjakarta
membuat
pemirsa
memutuskan
Penulis memilih media
televisi
karena
televisi
dikenal dengan keramahan dan
merupakan alat yang digunakan
kesopanannya.
sebagai
sarana
komunikasi
searah yang sangat efektif untuk
Tema yang akan dibahas
menyampaikan
pesan-pesan
oleh penulis dalam karya ini
kehidupan.
adalah wisata di Daerah Istimewa
sebagai media pembelajaran yang
Yogyakarta, yang memiliki nilai
efektif dan menarik, karena alat
esensial dan estetika. Mulai dari
ini
dapat
Televisi
dianggap
merekam
dan
menangkap objek gambar hidup
belum terungkap seutuhnya yaitu
yang sebenarnya, dari tempat
sisi humanisme. Karena feature
yang jauh dapat dilihat dan
dianggap
menjadi
dinikmati oleh pemirsa seolah-
program
yang
olah kejadian itu berada didepan
menyuguhkan kegiatan manusia
matanya.
sehari-hari yang membutuhkan
Dengan
menyadari
bahwa televisi menjadi sebuah
interaksi,
alat yang sangat potensi untuk
pengetahuan.
memberikan
informasi
dan
Sinopsis
sekaligus
sebagai
alat
counter
dapat
rekreasi,
dan
Program
Acara
pembelajaran kepada setiap yang
“Let’s Go” episode “Harmoni
menikmati,
Yogyakarta”
maka
program
yang
penyiaran dan pertunjukannya
kurang
haruslah
dengan
menceritakan tentang perjalanan
berpedoman etika dan nilai-nilai
dua orang sahabat yang berwisata
budaya
ke
dikemas
yang
positif,
seperti
lebih
berdurasi
kota
20
Yogyakarta.
menit
Namun
mengenalkan tentang keindahan
wisata yang dikunjungi oleh dua
Indonesia
orang sahabat ini adalah wisata
yang
harus
tetap
yang jarang masyarakat ketahui,
dilestarikan.
Sebagai
sebuah
mulai dari wisata alam, wisata
komponen yang menarik, mudah
sejarah, dan wisata air. Dengan
dipahami,
keseruan dan kejailan mereka,
dan
menghibur
pemirsa. Melalui sebuah karya
mereka
penulis
untuk
wisata ini. Tak hanya itu, dua
mengemas dalam format feature
orang sahabat ini juga mencicipi
yang
sate
memutuskan
berjudul
Episode
“LET’S
GO”
“YOGYAKARTA”.
Feature adalah jenis berita yang
menikmati
khas
perjalanan
Yogyakarta
yang
penyajian nya berbeda dari satesate lain nya.
sifatnya ringan dan menghibur,
Dalam perjalanan wisata ini
serta mampu menonjolkan suatu
juga
host
dan
co
host
hal yang meski umum namun
memberikan informasi kepada
penonton
tentang
mereka
apa
rasakan
yang
Segmen 2
selama
Adegan 4
perjalanan wisata. Dan ditutup
Studio
dengan keseruan host dan co host
- Host
menikmati
malam
di
kota
Yogyakarta. .
chit
chat
mengenai
keindahan suasana pagi hari
suroloyo
Treatment
- Host chit chat mengenai ke
1. Color Bar
tujuan goa rancang kencono
2. Identitas Karya
dan sri gethuk
3. Countdown
4. Opening Tune “Let’s Go”
Segment 1
Camping
round
goa rancang kencono
- Guide menjelaskan kepada
Suroloyo
host
- Suasana host bikin tenda
tentang
sejarah
goa
rancang kencono
- Host makan
- Insert suasana suroloyo malam
hari
Adegan 2
- Host
mengamati
tentang
sejarah goa rancang kencono
Adegan 6
Studio
host
Goa Rancang Kencono
- Eztabilis perjalanan menuju
Adegan 1
-
Adegan 5
chit
chat
mengenai
suasana malam hari di suroloyo
Adegan 3
- Host
chit
chat
mengulas
kekaguman
goa
rancang
kencono
Puncak Suroloyo
- Host chit chat jarak tempuh
- Host menikmati keindahan
suroloyo
- Estabiliz
Studio
dari goa ke air terjun ( insert
visual perjalanan host ke air
Suasana
pemandangan suroloyo
terjun )
Adegan 7
Air terjun Sri Gethuk
Warung SateKlatak
- Host
- Host mencicipi makanan sate
berjalan menuju air
terjun
klatak
- Host menaiki perahu menuju
air terjun
chit
chat
ketujuan
selanjutnya
- Host menikmati suasana air
terjun
Adegan 10
Studio
- Host berenang di
lokasi air terjun
Adegan 8
- Host chit chat suasana malam
hari dikota Yogya
Adegan 11
Studio
- Host
- Host
Kota Jogja
chit
chat
mengenai
keseruan dan keindahan air
terjun suroloyo
Segmen3
Adegan 9
- Estabilis suasana Jogjakarta
sore petang
- Host
menikmati
jogja pada malam hari
keramean
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU :
Andi Fachrudin ( 2012 ) Dasar-dasar Produksi Televisi, Jakarta :Gramedia
Asep Syamsul M. Romli. (1999-2000). Jurnalistik Praktis. Jakarta
Brady. J ( 1981 ) The Craft of The Screen Writer, New York : Simon & Schuster
D.V Swan & J.R Swan ( 1988 ) Film Scriptwritting A Partical Manual, Pustaka
Pelajar
Elvinaro ( 2007 ) Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa,
Rekatama Media
Elizabeth Lutters ( 2004 ) Kunci Sukses Menulis Skenario, Jakarta: Grasaindo
Ilham Z ( 2010 ), Jurnalistik Ahli Televisi
Jos Van Der Valk ( 1992 ) Mengarang Naskah Video, Jakarta
Syahputra ( 2006 ) Jurnalistik Infotainment, Yogyakarta : Pilar Media
Wibowo ( 2007 ) Teknik Produksi Program Televisi, Yogyakarta : Pinus
SUMBER WEB :
http://wibihandika.wordpress.com/2012/11/15
83