PENULISAN NASKAH FEATURE DALAM ACARA `LET`S GO` EPISODE `HARMONI YOGYAKARTA`.

LAPORAN TUGAS AKHIR
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131
NIM
Nama
Program Studi
JUDUL (Bhs. Indonesia)

JUDUL (Bhs. Inggris)

: A24.2011.00332
: Dewi Febria Anggriani
: Penyiaran-D3
:Penulisan Naskah Feature Dalam Program
Acara “ Let’s Go “ Episode “ Harmoni
Yogyakarta “
: Feature Writing an Event in “ Let’s Go “ Episode
Harmoni Yogyakarta

Abstrak (Bhs Indonesia) :

Wisata menjelajahi alam sedang menjadi trend saat ini. Banyak wisatawan
mancanegara maupun domestik sengaja berkunjung ke sebuah daerah untuk
menikmati keindahan alam sekaligus menemukan keunikan budaya lokal
masyarakat setempat. Beberapa contoh dari objek wisata tersebut adalah di
Puncak Suroloyo, Sate Klatak, jalan Malioboro Goa Rancang Kencono dan Air
Terjun Srigethuk. Meninjau beberapa jenis program acara yang beragam, penulis
memilih progam feature untuk mengangkat potensi wisata yang ada di Wonosari
dan Yogyakarta. Dengan menampilkan beberapa potensi wisata yang berbeda
dengan porsi lebih guna memikat penonton, feature sangat cocok dipilih sebagai
eksekusi akhir konsep bertema “Let’s Go”. Penulis menitikberatkan tanggung
jawab selaku Penulis Naskah atau Scripr Writer dalam program feature ini,
sebagai kompetensi pilihan yang dikuatkan dalam berkarya. Pemilihan
kompetensi ini sesuai, karena untuk menghasilkan sebuah karya feature yang baik
dibutuhkan pengarahan kedetailan seperti melakukan observasi dan wawancra
langsung dan penggalian materi wisata di Wonosari dan Malioboro Yogyakarta.
Diharapkan, feature ini dapat menambah pengetahuan bagi khalayak yang akan
melakukan kunjungan dan mengenal tempat wisata di Indonesia yang merupakan
bagian dari peradaban dan budaya bangsa.
Abstrak (Bhs Inggris) :


Dekan Fakultas Ilmu Komputer

Dr. Abdul Syukur Drs, MM
NPP 0686.11.1992.017

Verifikator

Nama :
NPP :

PENULISAN NASKAH FEATURE DALAM ACARA
“Let’s Go “ Episode “ Harmoni Yogyakarta “
Dewi Febria Anggriani A24.2011.00332
Penyiaran-D3 | Fakultas Ilmu Komputer | Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Abstrak
ABSTRAKSI
Wisata menjelajahi alam sedang menjadi trend saat ini. Banyak wisatawan
mancanegara maupun domestik sengaja berkunjung ke sebuah daerah untuk
menikmati keindahan alam sekaligus menemukan keunikan budaya lokal
masyarakat setempat. Beberapa contoh dari objek wisata tersebut adalah di

Puncak Suroloyo, Sate Klatak, jalan Malioboro Goa Rancang Kencono dan Air
Terjun Srigethuk. Meninjau beberapa jenis program acara yang beragam, penulis
memilih progam feature untuk mengangkat potensi wisata yang ada di Wonosari
dan Yogyakarta. Dengan menampilkan beberapa potensi wisata yang berbeda
dengan porsi lebih guna memikat penonton, feature sangat cocok dipilih sebagai
eksekusi akhir konsep bertema “Let’s Go”. Penulis menitikberatkan tanggung
jawab selaku Penulis Naskah atau Scripr Writer dalam program feature ini,
sebagai kompetensi pilihan yang dikuatkan dalam berkarya. Pemilihan
kompetensi ini sesuai, karena untuk menghasilkan sebuah karya feature yang baik
dibutuhkan pengarahan kedetailan seperti melakukan observasi dan wawancra
langsung dan penggalian materi wisata di Wonosari dan Malioboro Yogyakarta.
Diharapkan, feature ini dapat menambah pengetahuan bagi khalayak yang akan
melakukan kunjungan dan mengenal tempat wisata di Indonesia yang merupakan
bagian dari peradaban dan budaya bangsa.
Kata Kunci

: Wisata, feature, penulis naskah, Yogyakarta, Indonesia

Telah


kita

ketahui

menjadi

ciri

khas

disetiap

bersama bahwa Negara Indonesia

daerahnya.

memiliki beraneka ragam wisata

Indonesia


dan budaya yang terbentang dari

ekonomi penting di Indonesia.

sabang sampai marauke, mulai

Tempat-tempat wisata tersebut

dari tempat wisata dan objek

didukung dengan warisan budaya

wisata yang kaya akan keindahan

yang kaya dan mencerminkan

wisata alam, taman wisata, taman

sejarah dan keberagaman etnis


budaya, dan wisata kulinernya.

Indonesia yang dinamis dengan

Negara

719

Indonesia

memiliki

kebudayaan berbeda-beda yang

Pariwisata
merupakan

bahasa

daerah


di
sektor

yang

dituturkan di seluruh kepulauan

tersebut.

Candi

Candi

Prambanan,

Borobudur,

Toraja,


dilakukan

untuk

mendorong

kesadaran masyarakat terhadap

Yogyakarta, Minangkabau, Bali

museum

merupakan contoh tujuan wisata

jumlah

budaya di Indonesia. Hingga

Sedangkan pada tahun 2011,


2010,

pemerintah

terdapat

7

lokasi

di

dan

meningkatkan

pengunjung

museum.


Indonesia

Indonesia yang telah ditetapkan

menetapkan Wonderful

oleh

Indonesia sebagai

UNESCO

dalam

daftar

yang
Situs

masuk


manajemen

Warisan

merek baru pariwisata Indonesia,

Dunia. Sementara itu, empat

sementara untuk tema pariwisata

wakil

dipilih

lain

juga

UNESCO

ditetapkan

dalam

Daftar

“Eco,

Culture,

and

MICE“. Logo pariwisata tetap

Representatif Budaya Takbenda

menggunakan

logo

“Tahun

Warisan Manusia yaitu wayang,

Kunjungan

keris, batik dan angklung.

dipergunakan sejak tahun 2008.

Indonesia”

yang

Salah satu daerah favorit
Sebagai

upaya

dalam

wisatawan

untuk

meningkatkan jumlah wisatawan

adalah

ke

Kementerian

Yogyakarta.

Daerah

Istimewa

Pariwisata

Yogyakarta

adalah

sebuah

Indonesia melanjutkan program

provinsi

Indonesia

“Tahun Kunjungan Indonesia” di

terletak di bagian selatan Pulau

tahun

ini

Jawa dan berbatasan dengan

“pertemuan,

Provinsi Jawa Tengah di sebelah

Indonesia,

Kebudayaan

dan

2009,

difokuskan
insentif,

Program
ke

konvensi,

dan

utara.

Daerah

berwisata

di

Secara

Istimewa

yang

geografis

pertunjukan serta wisata laut”.

Yogyakarta terletak di pulau

Pada tahun 2010, pemerintah

Jawa

Indonesia

Keindahan alamnya, kekayaan

kembali

mencanangkan
“Tahun

bagian

Tengah.

Kunjungan

seni dan tradisi dan warisan

Indonesia serta Tahun Kunjung

budaya, hingga berwisata kuliner

Museum 2010″. Program ini

ini

sebabnya

mengapa

Yogyakarta

menjadi

wisatawan.

Bagi

Yogyakarta,

di

tujuan

wisata alam, wisata sejarah, serta

masyarakat

wisata kuliner yang dimiliki oleh

mana

setiap

Daerah

Istimewa

Yogyakarta.

tahapan kehidupan mempunyai

Dalam karya ini penulis berusaha

arti tersendiri, Kesenian yang

menyajikan sesuatu hal yang

dimiliki masyarakat Yogyakarta

berbeda dan merupakan hal yang

sangatlah

sebagaimana adanya tanpa di

beragam.

Dan

kesenian-kesenian yang beraneka

tambah-tambahkan.

ragam tersebut terangkai indah

karya yang dibuat semenarik

dalam

adat.

mungkin, dengan bahasa yang

masyarakat

mudah dipahami oleh pemirsa,

sebuah

Sehingga

upacara

bagi

Sebuah

Yogyakarta, seni dan budaya

sehingga

benar-benar menjadi suatu bagian

seakan ikut serta dalam karya

tak terpisahkan dari kehidupan

yang akan dibuat dan tentu saja

mereka.

di

informasi yang ada di dalam

Yogyakarta antara lain adalah

karya dapat tersampaikan dengan

kethoprak, jathilan, dan wayang

mudah kepada masyarakat. Dari

kulit. Yogyakarta juga dikenal

pemikiran-pemikiran

inilah

dengan perak dan gaya yang unik

penulis

untuk

membuat batik kain dicelup.

membuat sebuah program acara

Yogyakarta juga dikenal dengan

televisi.

Kesenian

khas

music gamelan nya. Bukan hanya
itu,

Masyarakat

Yogjakarta

membuat

pemirsa

memutuskan

Penulis memilih media
televisi

karena

televisi

dikenal dengan keramahan dan

merupakan alat yang digunakan

kesopanannya.

sebagai

sarana

komunikasi

searah yang sangat efektif untuk
Tema yang akan dibahas

menyampaikan

pesan-pesan

oleh penulis dalam karya ini

kehidupan.

adalah wisata di Daerah Istimewa

sebagai media pembelajaran yang

Yogyakarta, yang memiliki nilai

efektif dan menarik, karena alat

esensial dan estetika. Mulai dari

ini

dapat

Televisi

dianggap

merekam

dan

menangkap objek gambar hidup

belum terungkap seutuhnya yaitu

yang sebenarnya, dari tempat

sisi humanisme. Karena feature

yang jauh dapat dilihat dan

dianggap

menjadi

dinikmati oleh pemirsa seolah-

program

yang

olah kejadian itu berada didepan

menyuguhkan kegiatan manusia

matanya.

sehari-hari yang membutuhkan

Dengan

menyadari

bahwa televisi menjadi sebuah

interaksi,

alat yang sangat potensi untuk

pengetahuan.

memberikan

informasi

dan

Sinopsis

sekaligus

sebagai

alat

counter
dapat

rekreasi,

dan

Program

Acara

pembelajaran kepada setiap yang

“Let’s Go” episode “Harmoni

menikmati,

Yogyakarta”

maka

program

yang

penyiaran dan pertunjukannya

kurang

haruslah

dengan

menceritakan tentang perjalanan

berpedoman etika dan nilai-nilai

dua orang sahabat yang berwisata

budaya

ke

dikemas

yang

positif,

seperti

lebih

berdurasi

kota

20

Yogyakarta.

menit

Namun

mengenalkan tentang keindahan

wisata yang dikunjungi oleh dua

Indonesia

orang sahabat ini adalah wisata

yang

harus

tetap

yang jarang masyarakat ketahui,

dilestarikan.
Sebagai

sebuah

mulai dari wisata alam, wisata

komponen yang menarik, mudah

sejarah, dan wisata air. Dengan

dipahami,

keseruan dan kejailan mereka,

dan

menghibur

pemirsa. Melalui sebuah karya

mereka

penulis

untuk

wisata ini. Tak hanya itu, dua

mengemas dalam format feature

orang sahabat ini juga mencicipi

yang

sate

memutuskan
berjudul

Episode

“LET’S

GO”

“YOGYAKARTA”.

Feature adalah jenis berita yang

menikmati

khas

perjalanan

Yogyakarta

yang

penyajian nya berbeda dari satesate lain nya.

sifatnya ringan dan menghibur,

Dalam perjalanan wisata ini

serta mampu menonjolkan suatu

juga

host

dan

co

host

hal yang meski umum namun

memberikan informasi kepada

penonton

tentang

mereka

apa

rasakan

yang

Segmen 2

selama

Adegan 4

perjalanan wisata. Dan ditutup

Studio

dengan keseruan host dan co host

- Host

menikmati

malam

di

kota

Yogyakarta. .

chit

chat

mengenai

keindahan suasana pagi hari
suroloyo

Treatment

- Host chit chat mengenai ke

1. Color Bar

tujuan goa rancang kencono

2. Identitas Karya

dan sri gethuk

3. Countdown
4. Opening Tune “Let’s Go”
Segment 1

Camping

round

goa rancang kencono
- Guide menjelaskan kepada

Suroloyo

host

- Suasana host bikin tenda

tentang

sejarah

goa

rancang kencono

- Host makan
- Insert suasana suroloyo malam
hari
Adegan 2

- Host

mengamati

tentang

sejarah goa rancang kencono

Adegan 6

Studio
host

Goa Rancang Kencono
- Eztabilis perjalanan menuju

Adegan 1

-

Adegan 5

chit

chat

mengenai

suasana malam hari di suroloyo
Adegan 3

- Host

chit

chat

mengulas

kekaguman

goa

rancang

kencono

Puncak Suroloyo

- Host chit chat jarak tempuh

- Host menikmati keindahan
suroloyo
- Estabiliz

Studio

dari goa ke air terjun ( insert
visual perjalanan host ke air

Suasana

pemandangan suroloyo

terjun )
Adegan 7

Air terjun Sri Gethuk

Warung SateKlatak

- Host

- Host mencicipi makanan sate

berjalan menuju air

terjun

klatak

- Host menaiki perahu menuju
air terjun

chit

chat

ketujuan

selanjutnya

- Host menikmati suasana air
terjun

Adegan 10
Studio

- Host berenang di
lokasi air terjun
Adegan 8

- Host chit chat suasana malam
hari dikota Yogya
Adegan 11

Studio
- Host

- Host

Kota Jogja
chit

chat

mengenai

keseruan dan keindahan air
terjun suroloyo
Segmen3
Adegan 9

- Estabilis suasana Jogjakarta
sore petang
- Host

menikmati

jogja pada malam hari

keramean

DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU :
Andi Fachrudin ( 2012 ) Dasar-dasar Produksi Televisi, Jakarta :Gramedia
Asep Syamsul M. Romli. (1999-2000). Jurnalistik Praktis. Jakarta
Brady. J ( 1981 ) The Craft of The Screen Writer, New York : Simon & Schuster
D.V Swan & J.R Swan ( 1988 ) Film Scriptwritting A Partical Manual, Pustaka
Pelajar
Elvinaro ( 2007 ) Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa,
Rekatama Media
Elizabeth Lutters ( 2004 ) Kunci Sukses Menulis Skenario, Jakarta: Grasaindo
Ilham Z ( 2010 ), Jurnalistik Ahli Televisi
Jos Van Der Valk ( 1992 ) Mengarang Naskah Video, Jakarta
Syahputra ( 2006 ) Jurnalistik Infotainment, Yogyakarta : Pilar Media
Wibowo ( 2007 ) Teknik Produksi Program Televisi, Yogyakarta : Pinus

SUMBER WEB :
http://wibihandika.wordpress.com/2012/11/15

83