Proses Pengolahan Citra Plat Nomor Polisi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proses Pengolahan Citra Plat Nomor Polisi

Pada tahap pengolahan citra, sampel data citra plat nomor kendaraan mengalami beberapa tahap operasi pengolahan citra, yaitu operasi binerisasi, open-close morphology, median filtering, slicing dan resizing. Operasi binerisasi pertama sekali dilakukan pada citra plat nomor kendaraan. Di tahap ini sebuah citraberwarna atau abu-abu diubah menjadi suatu citra biner. Citra biner diwakili oleh matriks dua dimensi yang hanya mempunyai dua nilai intensitas “0” dan“1”, yaitu hitam dan putih saja. Pada operasi ini, nilai intensitas warna setiap piksel pada suatu citra akan diubah berdasarkan nilai ambang threshold yang telah ditentukan. Apabila nilai intensitasnya lebih besar dari nilai threshold maka nilai tersebut akan diubah menjadi bit 1 warna putih. Sebaliknya, jika nilainya lebih kecil dari nilai threshold maka nilainya akan diubah menjadi bit 0 warna hitam. Proses selanjutnya, citra plat nomor kendaraan yang sudah bersifat biner akan mengalami proses filtering menggunakan opening-closing dan median filter. Proses filtering ini dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan noise dan memperhalus citra. Dengan melakukan operasi opening-closing terlebih dahulu pada citra, maka akan didapatkan citra dengan noise yang berkurang, dan memperkecil noise yang besar yang tidak bisa dihilangkan dengan median filtering secara langsung. Dengan dilakukanya dua operasi filtering ini, akan didapatkan citra yang jauh lebih bersih dari noise. Setelah citra plat nomor kendaraan sudah relatif bersih dari noise, langkah selanjutnya adalah proses slicing. Proses ini akan memisahkan karakter-karakter pada citra plat nomor kendaraan menjadi satu citra dengan satu karakter tunggal yang utuh. Setelah didapatkan karakter tunggal, kemudian dilakukan operasi resizing. Pada tahap ini akan dihasilkan satu citra berisi satu karakter angka atau huruf dengan ukuran seragam yaitu 20 x 11 piksel. Dalam proses pengubahan ukuran resizing, metode yang digunakan adalah interpolasi tetangga terdekat. Pada interpolasi ini, nilai Universitas Sumatera Utara Sampling Kuantisasi Universitas Sumatera Utara menunjukkan jumlah bit pada gambar digital, misal bw dengan dua bit, grayscale dengan delapan bit, true color dengan 24 bit. Citra atau umumnya dikenal gambar merupakan kumpulan titik-titik penyusun citra itu sendiri. Titik-titik tersebut dikenal dengan pixel. Banyaknya titik-titik penyusun citra tersebut disebut resolusi. Jadi resolusi merupkan MxN pixel. Masing- masing pixel yang menyusun suatu citra dapat memiliki warna yang berbeda-beda, yang disebut dengan bit depth. Bit depth dinyatakan dengan angka yang bersatuan bit. Sebagai contoh bit depth = 3, artinya terdapat 2 3 = 8 variasi yang mungkin untuk setiap pixel-nya. Semakin besar nilai bit depth, maka semakin besar pula ukuran fungsi citra tersebut. Ada beberapa jenis mode warna, antara lain: Tabel 2.1Jenis Mode Warna Jenis Mode Warna Keterangan Ukuran bit depth Jumlah variasi warna Grayscale Warna keabuan, disusun oleh warna dasar Red, Green, Blue yang masing – masing memiliki nilai dasar yang sama. Misal = Red = 67, Green = 67, dan Blue = 67. Dari suatu nilai yang sama akan membentuk satu warna kebuan yang berbeda pada rentang gradasi hitam dan putih 8 bit depth 2 8 = 256 variasi warna Monokrom Warna yang hanya terdiri dari hitam dan putih 1 bit 2 1 = 2 variasi warna RGB Warna yang disusun oleh 3 channel, yaitu Red, Green, Blue yang masing – masin memiliki 8 bit depth 8 x 3 =24 2 24 = 16.777.216 variasi warna CMYK Warna yang terdiri dari 4 channel, yaitu Cyan, Magenta, Yellow, Black yang masing – masing memiliki 8 bit depth 8 x 4 = 32 2 32 = 4.294.967.296 variasi warna Universitas Sumatera Utara 0x00 xx xx xx Nilai B Nilai G Nilai R Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Bitmap Info Header Nama Field Size in Bytes Keterangan bfType 2 Mengandung karakter “BM” yang mengidentifikasikan tipe file bfSize 4 Memori file bfReserved1 2 Tidak dipergunakan bfReserved1 2 Tidak dipergunakan bfOffBits 4 Offset untuk memulai data pixel Tabel 2.3 Bitmap Core Header Field Name Size in Bytes Keterangan bcSize 4 Memori Header bcWidth 2 Lebar Gambar bcHeight 2 Tinggi Gambar bcPlanes 2 Harus 1 bcBitCount 2 Bits per pixels – 1,4,8 atau 24 2. Joint Photographic Expert Group JPEGJPG Format JPEG merupakan format yang paling terkenal sampai sekarang ini. Hal ini karena sifatnya yang berukuran kecil hanya puluhanratusan KB saja, dan bersifat portable. Format file ini sering digunakan pada bidang fotografi untuk menyimpan file foto hasil perekaman analog to digital converter ADC. Karena ukurannya kecil maka file ini banyak digunakan di web internet. 3. GIF Graphics Interchange Format Tipe file GIF memungkinkan penambahan warna transparan dan dapat digunakan untuk membuat animasi sederhana, tetapi saat ini standar GIF hanya maksimal 256 warna saja. File ini menggunakan kompresi yang tidak menghilangkan data lossless compression tetapi penurunan jumlah warna menjadi 256 sering membuat gambar yang kaya warna seperti pemandangan menjadi tidak realistis. Pada program MS Paint, tidak ada fasilitas penyesuaian warna yang digunakan color table sehingga menyimpan file GIF di MS Paint seringkali menghasilkan gambar yang terlihat rusak atau berubah warna. Pada program pengolah gambar Universitas Sumatera Utara yang lebih baik, seperti Adobe Photoshop, color table bisa diatur otomatis atau manual sehingga gambar tidak berubah warna atau rusak. File GIF cocok digunakan untuk: a. Gambar dengan jumlah warna sedikit dibawah 256. b. Gambar yang memerlukan perbedaan warna yang tegas seperti logo tanpa gradien. c. Gambar animasi sederhana seperti banner-banner iklan, header, dan sebagainya. d. Print shoot hasil dari print screen dari program-program sederhana dengan jumlah warna sedikit. File GIF tidak cocok digunakan untuk: a. Gambar yang memiliki banyak warna seperti pemandangan. b. Gambar yang didalamnya terdapat warna gradien atau semburat spot light. 4. PNG Portable Network Graphics Citra berformat PNG dikembangkan sebagai alternatif lain untuk GIF, yang menggunakan paten dari LZW algoritma kompresi. PNG adalah format citra yang sangat baik untuk grafis internet, karena mendukung transparansi didalam perambah browser dan memiliki keindahan tersendiri yang tidak bisa diberikan GIF atau bahkan JPG. Format PNG menggunakan teknik kompresi Loseless dan mendukung kedalaman warna 48 bit dengan tingkat ketelitian sampling: 1,2,4,8, dan 16 bit. Format ini memiliki alpha channel untuk mengkontrol transparency Sutoyo, 2009.

2.4 Jaringan Syaraf Tiruan JST