Pelaksanaan Hukum Waris Islam Dalam Lingkungan Adat Mandailing Godang

PELAKSANAAN HUKUM WARIS ISLAM DALAM
LINGKUNGAN ADAT MANDAILING GODANG
(Studi Pada Mandailing Godang Kabupaten Madina)

TESIS

Oleh :

FARIDA HANUM
NIM : 027011018

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2004
Farida Hanum : Pelaksanaan Hukum Waris Islam Dalam Lingkungan Adat Mandailing Godang…, 2004
USU Repository © 2007

Pelaksanaan Hukum Waris Islam dalam Lingkungan Adat Mandailing Godang
(Studi pada Mandailing Godang Kabupaten Madina)

INTISARI
Farida Hanum1
Runtung Sitepu2
M . Y a m i n 2
ARAmlan Rangkuti2
Persoalan Hukum Waris menyangkut tiga unsur, yaitu: adanya harta
peninggalan atau harta kekavaan pewaris yang disebut warisan, adanya pewaris yaitu
orang yang menguasai atau memiliki harta warisan dan yang mengalihkan
a t a u y a n g mewariskannya, dan adanya waris yaitu orang yang menerima pengalihan
atau penerusan atau pembagian harta warisan itu, Hukum waris yang berlaku di
Indonesia ada 3 (tiga) yaitu, Hukum Waris Islam, Hukum Waris Adat dan Hukum Waris
Perdata. Ketiga system hukum tersebut mempunyai perbedaan yang prinsipil misalnya
antara hukum waris Islam dan hukum waris adat, berbeda dalam hal sistem
kekeluargaan, pengertian kewarisan, harta peninggalan ahli waris, bagian ahli waris,
lembaga penggantian ahli waris dan sistem hibah. Dalam prakteknya sering
dijumpai pelaksanaan pembagian warisan ditunda-tunda, sedangkan Hukum Waris
Islam tidak mengenal masa tunggu untuk melaksanakan pembagian warisan sedangkan
pada prakteknya harta warisan dibiarkan tetap utuh dalam jangka waktu yang lama
bahkan ada yang sampai turun kegenerasi berikutnya. Bahkan terkadang hukum
waris Islam itu tercampur dengan keberadaan hukum waris adat tak terkecuali pada

masyarakat hukum adat Mandiling Godang. Berdasarkan hal itu maka permasalahan
dalam penulisan tesis ini adalah : Bagaimana pelaksanaan hukum waris Islam pada
masyarakat Mandailing Godang. Apa sajakah yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan
hukum waris Islam pada masvarakat Mandailing.

1.

2.

Mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister Kenotariatan Universitas Sumatera
Utara.
Dosen Program Pasca Sarjana Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara.

Farida Hanum : Pelaksanaan Hukum Waris Islam Dalam Lingkungan Adat Mandailing Godang…, 2004
USU Repository © 2007

Godang dan Bagaimana penyelesaian sengketa masalah harta warisan pada masyarakat
Mandailing.
Untuk membahas permasalah tersebut maka sifat penelitian yang dilakukan
adalah deskriptif analitis dengan pendekatan normatif-empiris. Lokasi penelitian

dilakukan di Mandailing Godang Kabupaten Mandailing, Natal (Madina). Populasi yang
diambil adalah masyarakat Mandailing Godang dengan sampel sebanyak 30 (tigapuluh)
orang dari 6 (enam) desa yang ada, teknik pengambil sampel menggunakan metode
pu rpo sive sa mpling . Metod e p engu mp ulan d ata d engan men ggun ak an p enelitian
kepustakaan dan lapangan, dengan alat pengumpulan studi dokumen, wawancara dan
kueioner.Kemudian dianalisis dengan cara kualitatif sehingga dapat ditarik kesimpulan
yang deduktif-induktif
Bahwa pelaksanaan hokum waris pada masyarakat Mandailing Godang belum
sepenuhnya berdasarkan hukum waris Islam. Dimana dalam menentukan objek harta
warisan pada umumya masih membedakan harta pusaka dan harta pencaharian
sedangkan menurut hukum waris Islam objek harta warisan adalah 1/2 (setengah) dari
harta p en c ar i an d an har t a pu s ak a . P a d a u mu mn y a b ag i an p a r a ah li w ar is mas ih
berdasarkan hukum adat. Kalaupun ada bagian ahli waris berdasarkan hukum waris
Islam ayah dan Ibu belum termasuk ahli waris utama. Cara pembagian harta warisan
pada umumnva langsung melaksanakan musyawarah. Pada hal seharusnya ditentukan
lebih dahulu bagian masing-masing ahli waris sehingga masing-masing memahami
bagiannya. Setelah masing-masing memahami bagiannva Baru dilaksanakan tsaluh.
Hambatan pelaksanaan hukum waris Islam ada beberapa faktor; pertama faktor adat yaitu
masih berpegang pada hukum warisan adat dan kedua kurangnya sosialiasi oleh pemuka
ad at tentang hu ku m warisan Islam d i teng ah -teng ah masy arak at. Sed angk an cara

penyelesaian jika terjadi sengketa yaitu dengan cara pertama; cara musyawarah adat,
tetapi tidak bersifat final dan kedua ke Pengadilan Agama.
Saran kepada masayrakat adat Mandailing Godang hendaknva melaksanakan
hukum waris berdasarkan syariat Islam hendaknva pengaruh adat dikurangi dan adanya
sosialiasai hukum tentang waris Islam oleh tokoh agama kepada masyarakat. Hendaknya
kepada masyarakat dalam penyelesaian sengketa lebih mengutamakan musyawarah
berdasarkan syariat Islam.
Kata kunci :

Pelaksanaan Hukum Waris Islam
Mandailing Godang

Farida Hanum : Pelaksanaan Hukum Waris Islam Dalam Lingkungan Adat Mandailing Godang…, 2004
USU Repository © 2007

Law Enforcement Of Heir Islam in Environment Custom of Mandailing Godang
( Study [at] Mandailing Godang Sub-Province of Madina)
ABSTRACT
Farida Hanum1
Runtung Sitepu2

M . Y a m i n 2
Ramlan Rangkuti2
Problem of Hereditary Law concerning three element, that is: existence of
omission estae or estae properties of heir of[is so-called heritage, existence of heir that is one who
master or have heritage and transferring or endowing [it], and existence of heir that is one who
accept resumption or transfer or division of that heritage. Hereditary law which is have my me
toin Indonesia there is three (3) that is; Islamic Law of Hereditary Custom Law of and
Civil Law of Hereditary. Third the law system have difference which is principle for
example among Islamic hereditary law and custom hereditary law, differing in the case of
familiarity system, congeniality of heritage, estae omission of heir, part of heir, institute
replacement of donation system and heir. In practice is often met by execution offis
division of heritage procrastinated, while Hereditary Law Islam do not know waiting
period to execute the division of heritage while is practice of heritage let remain to be intact
within old ones may even exist which go down next kegenerasi. Even sometimes hereditary law of
islam that is mixed with existence of custom hereditary law do not aside from at customary
law society of Mandiling Godang. Pursuant to that thing is hence problem of writing of this thesis
is: How law enforcement of Islam heir society of Mandailing Godang, What is just which become
resistance in law enforcement of Islam their at society of Mandailing Godang and How solving
of dispute of is problem of heritage at society of Mandailing
To study this problem hence nature of research taken is analytical descriptive with

approach of normatif-empiris. Research location done in Mandailing Godang SubProvince of Mandailing Natal (Madina). Population the taken is society of Mandailing

1.
2.

Mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara.
Dosen Program Pasca Sarjana Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara

Farida Hanum : Pelaksanaan Hukum Waris Islam Dalam Lingkungan Adat Mandailing Godang…, 2004
USU Repository © 2007

Godang with Thirty (30) sample from 3 (three of existing countryside), technique taker
of sample use method of purposive sampling. Method data collecting by using research of
field and bibliography, use of document study, and interview of quesioner. Then analysed
by qualitative so that can be pulled by conclusion which is deduktif-induktif
That law enforcement of heir at society of Mandailing Godang not yet fully
pursuant to Islam hereditary law. Where in determining heritage object at commonly still
differentiate work estae and inheritance while according to Islam heritage object
hereditary law is half (1/2) of work estae and inheritance. In general part of their still
pursuant to customary law. Even so there is part of heir pursuant to Islam hereditary law,

Mother and father of is not including especial heir. Way of the division of direct to
heritage in general executes deliberation. At matter ought to be preordained by shares of is
each heir so that each comprehending its shares. After each comprehending its shares just
executed by tsaluh. Resistance law enforcement of heir of Islam there are some factor;
first of custom factor that is still hold on to custom death duties and second the lack of
socialism by prominent custom about death duties of isalam in the middle of society.
While way of the solving of if happened dispute that is by is first: way of custom
deliberation, but do not have the character of final and second to justice of Religion.
Suggestion to custom people of Mandailing Godang shall execute hereditary law
pursuant to Islam syariat Influence of custom shall lessened and existence of sosialisation punish
about islam heir by religion figure to society. Shall to society in solving of dispute more
is majoring of deliberation pursuant to Islam syariat.

Key word :

Law Enforcement Of Heir Islam
Mandailing Godang

Farida Hanum : Pelaksanaan Hukum Waris Islam Dalam Lingkungan Adat Mandailing Godang…, 2004
USU Repository © 2007