Latar Belakang Masalah hetna proposal revisi

ANALISIS LIKUIDITAS PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANATAN TIMUR di SAMARINDA

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan Perekonomian suatu Negara ditentukan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah sector perbankan yang memiliki fungsi pokok sebagai lembaga penghimpunan dana masyarakat Kuncoro,2002:539. Setiap perusahaan di dalam menjalankan usahanya selalu memerlukan modal kerja yang cukup untuk menjaga kelancaran usahanya, untuk membeli bahan baku, membayar gaji dan upah, biaya produksi, biaya administrasi dan umum tergantung pada modal kerja yang dimiliki perusahaan. Dana yang telah dikeluarkan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan diharapkan dapat kembali dalam waktu relative singkat dan memberikan keuntungan bagi perushaan. Dana pada perusahaan perbankan yang terbesar digunakan adalah untuk kredit yang diberikan kepada nasabah. Periode perputaran setiap elememn modal kerja antara satu dengan yang lainnya tidak sama. Semakin cepat perputaraan elemen modal kerja dalam setiep periode berarti semakin efisien perusahaan di dalam menggunakan dana. Tujuan dari manejemen modal kerja itu sendiri adalah untuk mengelola masing-masing elemen modal kerja sehingga jumlah net working capital yang diinginkan tetap dapat dipertahankan dan perusahaan akan semakin likuid yaitu perusahaan mampu untuk membayar kewajiban- kewajiban jatuh tempo.www.google.com 1 Perusahaan perbankan membutuhkan modal kerja yang cukup sehingga harus memiliki sumber pendanaan yang baik. Hal tersebut mendorong perusahaan mengantisipasi kebutuhan modal kerja guna meningkatkan nilai atau kelancaran aktiva bank dalam menentukan tingkat kebutuhan aka besarnya modal kerja, karena modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin. Bank yang mampu mempetahankan tingkat modal kerja yang tinggi maka hal itu akan berpengaruh terhadap likuiditas bank, yaitu bank untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo www.google.com. Likuiditas merupakan kemampuan manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi kewajibannya setiap saat Taswan, 2006. Dalam kewajiban di atas termasuk penarikan yang tidak dapat diduga seperti commitmen loan maupun penarikan-penarikan tidak terduga lainnya. Sebagai lembaga kepercayaan bagi masyarakat maka bank harus bisa mengelola likuiditas secara baik terutama ditunjukan untuk memeperkecil risiko likuiditas yang disebabkan oleh adanya kekurangan, dalam mengelola likuiditas selalu akan terjadi benturan kepentingan antara keputusan untuk menjaga likuiditas dan meningkatkan pendapatan. Bank yang selalu berhati-hati dalam menjaga likuiditas akan cenderung memelihara alat likuiditasnya yang relatif lebih besar dari yang diperlukannya dengan maksud untuk menghindari kesulitan likuiditas, namun disisi lain bank juga dihadapkan pada biaya yang besar berkaitan dengan pemeliharaan alat likuiditas yang berlebihan. 2 Dana yang menganggur mengakibatkan biaya yang dikeluarkan oleh bank lebih besar dari penerimaan yang didapat dari penerimaan bunga untuk kredit yang diberikan kepada nasabah. Contoh yang lainnya Pada saat suatu perusahaan akan menarik dana yang dibutuhkan, haruslah diketahui lebih dahulu untuk berapa lama dana itu akan dipergunakan didalam perusahaan. Penarikan dana yang dibutuhkan didasarkan kepada ketentuan bahwa dana yang dibutuhkan itu hendaknya ditarik untuk jangka waktu yang sesuai dengan penggunaan dana tersebut didalam perusahaan atau jangka waktu terikatnya dana dalam aktiva yang akan dibiayai dengan dana tersebut. Sebab dari itu perlu adanya pemenuhan kebutuhan dana dalam setiap perusahaan. Pemenuhan kebutuhan dana sendiri dapat dibedakan antara cara pemenuhan kebutuhan dana sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan masing- masing aktiva yang akan dibiayai dan cara pemenuhan kebutuhan dana secara keseluruhan dengan memandang kebutuhan sebagai satu kesatuan atau satu kelompok. Adapun setiap dana yang digunakan dalam suatu perusahaan adalah dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan Veitzhal, 2007. Pendapatan pada sisi pasiva harus mampu memenuhi kewajiban kepada nasabah setiap simpanan mereka yang ada di bank, di tarik pada sisi aktiva bank harus menyanggupi pencairan kredit yang telah diperjanjikan. Supaya bank tidak terjadi kelebihan atau kekurangan dana bank perlu mengatur dananya secara terencana dan tepat karena efek kelebihan maupun kekurangan dana kedua-duanya tidak menguntungkan bagi bank. Keberhasilan bank dalam manajemen likuiditas dapat diketahui pada: 3 1. Kemampuan memprediksi kebutuhan dana diwaktu yang akan datang 2. Kemampuan untuk memenuhi permintaan akan cash dengan menukarkan harta lancarnya 3. Kemampuan memperoleh cash secara mudah dengan biaya yang sedikit, 4. Kemapuan pendapatan pergerakan cash in dan cash out dana 5. Kemampuan untuk memenuhi kewajibannya tanpa harus mencairkan aktiva tetap apapun kedalam cash. Melalui pengelolaan likuiditas yang baik bank dapat memberikan keyakinan kepada para penyimpan dana bahwa mereka dapat menarik dananya sewaktu-waktu pada saat jatuh tempo, untuk itulah analisis likuiditas sangat penting dan bank harus dapat mempertahankan likuiditasnya. Bank Pembangunan Daerah Kaltim BPD KALTIM merupakan salah satu perusahaan Daerah BUMD milik Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten atau Kota se- Kaltim, yang meneyediakan layanan jasa perbankan sebagaimana bank Bank Umum Pemerintah dan Bank Umum Swasta Nasional lainnya. Dengan visinya sebagai bank sehat, kuat, efisien, dan dipercaya, Bank BPD Kaltim berusaha memaksimalkan melaksanakan misinya; meneyediakan produk dan jasa perbankan yang dinamis dan berkesinambungan. Sejalan waktu BPD kaltim makin berkembang. Sejumlah sector usaha mulai dilirik untuk digarap. Namun hukum payung yang ada, membatasi ruang gerak BPD kaltim untuk berkembang dinamis. www.bpdkaltim.go.id 4 Antisipasi pun dilakukan pemilik yaitu Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten atau Kota se- Kaltim, yang mengusulkan kembali perubahan perda No. 02 Tahun 2002 tentang Bank Pembangunan Daerah Kaltim. Tanggal 26 April 2006. lahirlah perda Perda Nomor 02 Tahun 2006 tentang perubahan Pertama Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 02 Tahun 2002 tentang Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur. BPD Kaltim mendapatkan sumber dana dari masyararakat dalam bentuk simpanan berupa Giro, Deposito, dan Tabungan pada tahun 2003 sampai dengan 2007, selain itu BPD juga memiliki kredit yang terditi dari Modal Kerja, Investasi, dan Konsumsi dimana dapat dilihat pada table 1 menunjukkan apakah dari ketujuh pos-pos tersebut terjadi kenaikan atau penurunan. Tabel 1 Sumber dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan Dalam Rupiah Keterangan 2003 2004 2005 2006 2007 Giro 2.054.331 1.775.025 3.737.774 6.217.122 6.745.618 Deposito 313.197 2.319.082 2.319.082 3.582.029 3.211.743 Tabungan 1.082.618 1.014.715 919.144 1.192.380 1.525.899 Keterangan 2003 2004 2005 2006 2007 Modal Kerja 494.663 612.610 630.141 967.125 1.322.512 Investasi 193.018 176.115 240.433 291.123 575.878 Konsumsi 611.094 780.956 729.960 709. 537 869.454 Total Asset 6.423.377 5.906.452 12.045.811 19.930.805 21.113.296 Sumber: www. bpdkaltim.go.id Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh bagaimana tentang likuiditas pada Bank Pembangunan Daerah BPD Kalimantan Timur, guna melihat tingkat efisiensi dari keseluruhan dana yang 5 ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi bank tersebut dalam menghasilkan laba, yang kemudian digunakan oleh bank sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dimasa yang akan datang. Penggunaan dana Bank Pembangunan Daerah BPD Kalimantan Timur digunakan dengan memberikan kredit kepada masyarakat seperti kredit investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif. Dari alasan-alasan yang telah penulis kemukakan diatas dan untuk melihat sejauh mana tingkat efisiensi yang telah dicapai oleh Bank Pembangunan Daerah BPD Kalimantan Timur, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis memilih judul: “Analisis Likuiditas Pada Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur di Samarinda”.

B. Perumusan Masalah