Analisis Kolaborasi Peneliti berdasarkan Disiplin Ilmu dalam Penelitian Institut Pertanian Bogor dengan Pendekatan Bibliometrik

ANALISIS KOLABORASI PENELITI BERDASARKAN DISIPLIN
ILMU DALAM PENELITIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
DENGAN PENDEKATAN BIBLIOMETRIK

SRIVIDOLA WULANDARI

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kolaborasi
Peneliti berdasarkan Disiplin Ilmu dalam Penelitian Institut Pertanian Bogor
dengan Pendekatan Bibliometrik adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2013
Srividola Wulandari
NIM G64090016

ABSTRAK
SRIVIDOLA WULANDARI. Analisis Kolaborasi Peneliti berdasarkan Disiplin
Ilmu dalam Penelitian Institut Pertanian Bogor dengan Pendekatan Bibliometrik.
Dibimbing oleh AZIZ KUSTIYO dan BADOLLAHI MUSTAFA.
Kolaborasi peneliti dilakukan untuk menciptakan hasil penelitian yang
lebih baik karena adanya perpaduan ilmu pengetahuan di antara peneliti.
Pendekatan untuk mengkaji kolaborasi adalah bibliometrik, dengan
mengaplikasikan ilmu matematika dan statistika pada bidang kepustakaan dan
ilmu perpustakaan dan informasi. Penelitian ini melakukan analisis kolaborasi
untuk studi kasus penelitian di IPB menggunakan data IPBana tahun 1978-2007,
yang dibagi menjadi 3 kelompok periode. Analisis kolaborasi dilakukan pada
setiap disiplin ilmu yang dikelompokkan berdasarkan skema Universal Decimal
Classification. Metode Subramanyam digunakan untuk menghitung tingkat
kolaborasi tiap disiplin ilmu, sedangkan korelasi peringkat Spearman digunakan

untuk menentukan korelasi antara kolaborasi peneliti dan produktivitas penelitian.
Berdasarkan hasil perhitungan, tingkat kolaborasi tertinggi dan korelasi tertinggi
ada pada periode 1988-1997.
Kata kunci: Bibliometrik, data IPBana, disiplin ilmu, kolaborasi, korelasi

ABSTRACT
SRIVIDOLA WULANDARI. Analysis of Researchers Collaboration based on
Disciplines in Bogor Agriculture University with Bibliometric Approach.
Supervised by AZIZ KUSTIYO dan BADOLLAHI MUSTAFA.
Researcher collaboration is conducted to create better research results from
the combination of knowledge among researchers. One approach to review a
collaboration of research is called bibliometric, by applying mathematics and
statistics studies in library and information science. This research conducted
collaboration analysis for the case study of researches in IPB with data obtained
from IPBana 1978-2007, which were divided into 3 periods. Collaboration
analysis was performed on each discipline grouped by the Universal Decimal
Classification scheme. Subramanyam method was used to calculate each
discipline’s collaboration level, whereas Spearman rank correlation was utilized to
obtain the correlation between researcher collaboration and research productivity.
Based on the calculation, the highest level of collaboration and the highest

correlation was in the period of 1988-1997.
Keywords: bibliometrics, collaboration, correlation, disciplines, IPBana collection

ANALISIS KOLABORASI PENELITI BERDASARKAN DISIPLIN
ILMU DALAM PENELITIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
DENGAN PENDEKATAN BIBLIOMETRIK

SRIVIDOLA WULANDARI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer
pada
Departemen Ilmu Komputer

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013


Judul Skripsi : Analisis Kolaborasi Peneliti berdasarkan Disiplin Ilmu dalam
Penelitian Institut Pertanian Bogor dengan Pendekatan
Bibliometrik
Nama
: Srividola Wulandari
NIM
: G64090016

Disetujui oleh

Aziz Kustiyo, SSi MKom
Pembimbing I

Drs Badollahi Mustafa, MLib
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Buono, MSi MKom

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2012 ini ialah
bibliometrik, dengan judul Analisis Kolaborasi Peneliti berdasarkan Disiplin Ilmu
dalam Penelitian Institut Pertanian Bogor dengan Pendekatan Bibliometrik.
Terima kasih penulis ucapkan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga atas
segala doa dan kasih sayangnya. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Aziz Kustiyo, SSi MKom dan Bapak Drs Badollahi Mustafa, MLib selaku
pembimbing, serta Bapak Firman Ardiansyah, SKom MSi dan Bapak Auzi
Asfarian, SKom yang telah banyak memberi saran. Di samping itu, penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Bimo Setyawan, Sri Wahyu, Lativa, Rafika
Nurunnisa, Brilian Desca Dianingtyas, Chintia Kartika Novianty, Mela Kurnia
Sari, dan teman-teman ilmu komputer angkatan 46, yang selalu memberi
semangat dan dukungannya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.


Bogor, Juli 2013
Srividola Wulandari

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1


Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

1

Tujuan Penelitian

2

Manfaat Penelitian

2

Ruang Lingkup Penelitian

2


METODE

2

Akuisisi Data

2

Praproses Data

3

Analisis Data

3

Metode Perhitungan Tingkat Kolaborasi

3


Korelasi Peringkat Spearman

4

Spesifikasi Perangkat Lunak

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5

Akuisisi Data

5

Praproses Data

7


Analisis Data

8

Metode Perhitungan Tingkat Kolaborasi

8

Perbandingan Tingkat Kolaborasi Disiplin Ilmu

18

Korelasi Peringkat Spearman

19

SIMPULAN DAN SARAN

21


Simpulan

21

Saran

21

DAFTAR PUSTAKA

22

LAMPIRAN

23

RIWAYAT HIDUP

31

DAFTAR TABEL
1 Contoh nama peneliti anggota setelah diekspor ke format CSV
2 Contoh penentuan jenis suatu penelitian
3 Tingkat kolaborasi disiplin ilmu 1 digit pertama UDC periode 19781987
4 Tingkat kolaborasi disiplin ilmu social sciences(3), mathematics and
natural science(5), dan applied sciences and technology(6) periode
1978-1987
5 Tingkat kolaborasi disiplin ilmu 1 digit pertama UDC periode 19881997
6 Tingkat kolaborasi disiplin ilmu social sciences(3), mathematics and
natural science(5), dan applied sciences and technology(6) periode
1988-1997
7 Tingkat kolaborasi disiplin ilmu 1 digit pertama UDC periode 19982007
8 Tingkat kolaborasi disiplin ilmu social sciences(3), mathematics and
natural science(5), dan applied sciences and technology(6) periode
1998-2007
9 Tingkat kolaborasi untuk disiplin ilmu 1 digit pertama periode 19781987, 1988-1997, 1998-2007
10 Jumlah kolaborasi dan produktivitas pada disiplin ilmu applied sciences
and technology
11 Nilai korelasi setiap disiplin ilmu 3 periode

7
7
9

10
12

13
15

16
18
19
20

DAFTAR GAMBAR
1 Alur penelitian
2 Tampilan database WINISIS
3 Proporsi incomplete data, data yang digunakan (1978-2007), dan data
yang tidak digunakan (1965-1977)
4 Trend kolaborasi periode 1978-1987, 1988-1997, 1998-2007
5 Perbandingan tingkat kolaborasi 2 digit pertama

3
6
8
18
18

DAFTAR LAMPIRAN
1 Tingkat kolaborasi sub-disiplin ilmu dalam 3 periode
2 Nilai kritik korelasi peringkat Spearman

23
30

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu fungsi dari tridharma
perguruan tinggi. Hal ini akan menjadi dorongan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan yang akan menjadi dasar bagi peneliti dalam melakukan kegiatan
penelitian, pengkajian, percobaan, dan penemuan baru. Akan tetapi, ada kalanya
sebuah penelitian tidak dapat dikerjakan seorang diri sehingga dibutuhkan kerja
sama dengan peneliti lainnya.
Kolaborasi terjadi apabila lebih dari satu orang atau lembaga bekerja sama
dalam suatu kegiatan penelitian dengan memberikan sumbangan dalam bentuk
ilmu pengetahuan dan tindakan bersifat intelektual maupun material. Dengan
adanya kolaborasi diharapkan permasalahan dapat dipecahkan dan bisa
menciptakan hasil penelitian yang baik karena adanya perpaduan ilmu dan
pengetahuan di antara peneliti yang berkolaborasi (Katz dan Martin 1997).
Pendekatan yang digunakan untuk mengkaji kolaborasi ialah bibliometrik,
yaitu kajian yang mengaplikasikan metode matematika dan statistik untuk
mengukur suatu perubahan baik secara kuantitatif maupun kualitatif pada
sekumpulan dokumen maupun media lainnya (Pritchard 1969). Kajian tentang
kolaborasi telah dilakukan banyak peneliti untuk setiap disiplin ilmu di luar negeri
sedangkan di Indonesia masih sedikit. Penelitian tentang kolaborasi yang telah
dilakukan di Indonesia di antaranya kolaborasi peneliti bidang kedirgantaraan
Indonesia pada periode tahun 1975-1994 di Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional oleh Prihanto (1996), analisis kolaborasi interdisipliner peneliti bidang
pertanian: studi kasus penelitian Badan Litbang Pertanian tahun 2004-2006 oleh
Rufaidah (2008), dan kajian kolaborasi antarpeneliti pada intansi Badan Litbang
Pertanian tahun 1996-2005 oleh Sormin (2009).
Salah satu bentuk evaluasi yang dapat dilakukan untuk melihat kegiatan
penelitian di Instititut Pertanian Bogor (IPB) ialah melakukan pengkajian
kolaborasi peneliti di setiap disiplin ilmu. Di samping itu, penelitian yang
mengkaji kolaborasi peneliti untuk studi kasus penelitian di IPB belum pernah
dilakukan. Oleh sebab itu, kajian kolaborasi ini dijadikan sebuah penelitian
sekaligus mendukung IPB yang sedang menata diri untuk diarahkan sebagai
Universitas Berbasis Riset melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (LPPM) IPB.

Perumusan Masalah
1
2

Perumusan masalah penelitian ini ialah:
Bagaimana menentukan tingkat kolaborasi peneliti setiap disiplin ilmu IPB?
Bagaimana korelasi antara kolaborasi peneliti dan produktivitas penelitian
IPB?

2
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini ialah:
1 Menghitung tingkat kolaborasi dalam penelitian IPB pada setiap disiplin ilmu
yang dikelompokkan berdasarkan skema Universal Decimal Classification
(UDC).
2 Menghitung korelasi antara kolaborasi peneliti dengan produktivitas penelitian
pada setiap disiplin ilmu.

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini ialah:
1 Melihat tingkat kolaborasi di disiplin ilmu IPB.
2 Dapat dijadikan pertimbangan dalam mengambil kebijakan pengembangan
penelitian antardisiplin ilmu di IPB.

Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini ialah:
1 Data yang digunakan ialah koleksi IPBana 1978-2007 yang dikelompokkan ke
dalam 3 periode.
2 Dinamakan kolaborasi jika satu penelitian memiliki lebih dari 1 orang peneliti.
3 Pengelompokkan disiplin ilmu berdasarkan skema Universal Decimal
Classification (UDC).

METODE
Metode yang digunakan terdiri atas tahap akuisisi data, praproses data, dan
analisis data. Selanjutnya pada tahap analisis data, dihitung tingkat kolaborasi
menggunakan perhitungan tingkat kolaborasi menurut Subramanyam dan dihitung
korelasi antara kolaborasi peneliti dan produktivitas penelitian berdasarkan
disiplin ilmu dan tahun publikasinya dengan korelasi peringkat Spearman. Alur
kerja penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Akuisisi Data
Data penelitian yang digunakan ialah data IPBana. Koleksi data IPBana
adalah semua bahan pustaka hasil karya dosen IPB. Dilihat dari isinya, koleksi
IPBana terdiri atas beberapa jenis karya yaitu buku, diktat, buku rujukan,
prosiding, makalah, artikel, dan laporan penelitian. Data tersebut diperoleh dari
koleksi perpustakaan IPB dalam bentuk database Winisis. CDS/ISIS versi
Windows atau lebih dikenal dengan Winisis adalah suatu program untuk
mengelola database yang secara khusus dibuat untuk digunakan pada
perpustakaan, pusat-pusat informasi dan dokumentasi serta kearsipan (Mustafa

3
Akuisisi Data
Praproses Data

Analisis Data
Menghitung
Tingkat Kolaborasi

Menghitung
Korelasi

Analisis Tingkat
Kolaborasi

Analisis Korelasi
Kolaborasi dan
Produktivitas

Gambar 1 Alur penelitian
2005). Selanjutnya, database diekspor ke dalam dokumen CSV untuk
mempermudah tahap penelitian berikutnya.

Praproses Data
Pada tahap ini dilakukan pembersihan data untuk persiapan proses
selanjutnya. Data dikelompokkan berdasarkan skema UDC untuk menentukan
disiplin ilmu pada suatu penelitian (BSI 2006). Selain itu, jumlah peneliti yang
terlibat dalam penelitian dihitung agar bisa dilakukan pencirian terhadap karya
yang dilakukan secara berkolaborasi atau secara individu. Pada tahap ini juga
dilakukan pemilihan data. Hal ini untuk membuang incomplete data yang tidak
dapat digunakan dalam penelitian ini.

Analisis Data
Pada tahap ini, metode Subramanyam digunakan untuk menghitung tingkat
kolaborasi di tiap disiplin ilmu dan korelasi peringkat Spearman digunakan untuk
menghitung korelasi antara kolaborasi peneliti dan produktivitas penelitian.

Metode Perhitungan Tingkat Kolaborasi
Formulasi perhitungan tingkat kolaborasi menurut Subramanyam (1983)
sebagai berikut:

4
Dengan :
C
= tingkat kolaborasi suatu disiplin ilmu, nilai C berada pada selang nol
sampai dengan satu [0,1].
Nm
= jumlah penelitian yang dilakukan secara berkolaborasi dalam suatu
disiplin ilmu pada tahun tertentu.
Ns
= jumlah penelitian yang dilakukan secara individu dalam suatu disiplin
ilmu pada tahun yang sama dengan tahun perhitungan Nm.
Dalam hal ini, besarnya nilai C dapat disimpulkan sebagai berikut (Sormin
2009):
1 Apabila nilai C sama dengan 0 (C=0), dapat dikatakan bahwa hasil penelitian
seluruhnya dilakukan secara individu (peneliti tunggal), berarti tidak ada
satupun hasil penelitian yang dilakukan secara berkolaborasi. Berarti
pelaksanaan penelitian masih dapat dilakukan secara individu.
2 Apabila nilai C lebih besar dari 0 dan kurang dari setengah (0 0
Daerah penolakan H0 apabila rs > rs,α dengan rs,α adalah nilai dari nilai kritik
yang disesuaikan dengan taraf nyata α dan banyaknya nilai n (jumlah data) pada
tabel nilai kritik.

Spesifikasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan ialah sistem operasi Microsoft Windows 8
Professional 32-bit, Notepad++ 6.2, Xampp 2.5, DBMS MySQL, Microsoft Excel
2013, Google Chrome 27.0, dan CDS/ISIS for Windows 1.5.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Akuisisi Data
Data IPBana yang diperoleh dalam bentuk database Winisis berjumlah
3323 record. Gambar 2 merupakan contoh tampilan database Winisis. Data
tersebut memiliki 33 atribut, yaitu:
1 ISBN [a] (20)
2 Nomor Kendali Setempat [a] (35)
3 Kode bahasa [abh] (41)
4 Nom or Panggil UDC [a] (80)
5 Nomor Panggil Setempat [lab] (99)
6 Entri Utama Nama Orang [aq] (100)
7 Ent. Utama Badan korporasi [ab] (110)
8 Ent. Utama Nama Pert. (111)
9 Judul [abc] (245)
10 Judul Majalah/prosiding [ab] (246)

6

Gambar 2 Tampilan database WINISIS
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

Edisi [ab] (250)
Impresum [abc] (260)
Deskripsi Fisik [abce] (300)
Seri [anvx] (440)
Catatan Umum [tabc] (500)
Catatan Karya [a] (502)
Catatan Bibliografi [a] (504)
Catatan Ringkasan (520)
Ent. Tambahan Subyek [axyz] (650)
Kata Kunci [a] (695)
Ent. Tamb. Nama Orang [a] (700)
Ent. Tamb. Badan Korp. [ab] (710)
Ent. Nama Pertemuan [andc] (711)
Ent. Tamb. Orang [Kep.Setempat] (759)
Badan Pemilik [a] (850)
008/00-05 Tanggal (980)
Sumber perolehan (984)
Banyak Eksemplar [abc] (985)
Kode Operator (986)
008/35-37 Bahasa (990)
Jenis Koleksi (991)
Jenis Karya (998)
No. Induk [a] (999)
Penelitian ini menggunakan 6 atribut yang relevan dengan tujuan penelitian
ini yaitu nomor panggil setempat (99^a), entri utama nama orang (100^a), entri
tambahan badan korporasi (110^a), judul (245^a), impresum (260^c), dan entri

7
tambahan nama orang (700). Kemudian, 6 atribut tersebut diekspor ke dalam
dokumen CSV.

Praproses Data
Nama peneliti anggota pada data IPBana terdapat dalam 1 atribut sehingga
ketika dilakukan konversi ke dalam format CSV, nama-nama tersebut berada pada
1 kolom seperti pada Tabel 1. Penanda pergantian nama peneliti anggota yang
dikenali dengan simbol ‘^a’ digunakan untuk menghitung jumlah peneliti anggota
dalam suatu penelitian. Selanjutnya, jumlah peneliti anggota tersebut ditambahkan
dengan jumlah peneliti utama dan jumlah lembaga yang terlibat dalam penelitian.
Penjumlahan peneliti yang terlibat dalam sebuah penelitian digunakan untuk
menentukan jenis penelitian (kolaborasi atau tunggal). Jika jumlah peneliti 1,
diberi jenis 0 (karya tunggal), sedangkan jumlah peneliti lebih dari 1, diberi jenis
1 (karya secara kolaborasi), seperti ditunjukkan Tabel 2. Hal tersebut dilakukan
dengan bahasa pemrograman PHP, hasilnya disimpan ke dalam database SQL.
Tabel 1 Contoh nama peneliti anggota setelah diekspor ke format CSV
Judul
Peneliti Anggota
Kajian produksi bioinsektisida oleh
^aSyamsu,Khaswar^aPurnawati,
Bacillus thuringiensis var. israelensis
Khaswar
untuk pencegahan wabah demam
berdarah
Pemrograman paralel dengan MPI

^aSeminar, Kudang Boro

Tabel 2 Contoh penentuan jenis suatu penelitian
Judul
Peneliti
Lembaga
Peneliti
Utama
anggota
Sekuriti data Seminar,
NULL
^aKastaman,
digital
Kudang B.
Roni^aSukoc
o, Heru
Teknologi,
NULL
Departemen ^aSukra,
pertanian dan
P dan K
Yuhara
peningkatan
produksi :
brosur
Produksi
Sunarti,
NULL
NULL
bioplastik
Titi Candra
pululan
Pengembang NULL
NULL
^aMarimin
an sistem
pakar untuk
perencanaan
industri
minyak atsiri
*jenis 1=penelitian berkolaborasi dan jenis 0=penelitian secara individu

Jumlah
Peneliti
3

Jenis

2

1

1

0

1

0

1

8
Nomor panggil UDC yang digunakan untuk penelitian disiplin ilmu pada
data IPBana terdiri atas beberapa digit. Pada penelitian ini, nomor panggil UDC
yang digunakan ialah 1 digit pertama dan 2 digit pertama. Pengambilan digit UDC
dilakukan menggunakan fungsi left pada program Microsoft Excel. Pengambilan 1
digit pertama UDC menghasilkan 9 disiplin ilmu umum yaitu generalities(0),
philosophy and psychology(1), religion and theology(2), social sciences(3),
mathematics and natural science(5), applied sciences and technology(6), the arts,
recreation, entertainment, sport(7), language, linguistics and literature(8), dan
geography, biography, and history(9) (BSI 2006). Kemudian, pengambilan 2 digit
pertama UDC seharusnya menghasilkan 81 sub-disiplin ilmu tetapi penelitian
pada koleksi IPBana tahun 1978-2007 hanya menghasilkan 54 sub-disiplin ilmu.
Data yang digunakan berkurang menjadi 2489 data (1551 penelitian dengan
peneliti tunggal dan 938 penelitian dengan peneliti kolaborasi). Berkurangnya
data disebabkan oleh incomplete data, data penelitian yang tidak memiliki nama
peneliti sebanyak 527 penelitian dan tidak memiliki keterangan tahun penelitian
sebanyak 90 penelitian. Selain itu, data tahun 1965-1977 tidak digunakan pada
penelitian ini karena berjumlah sedikit yaitu 217 data. Persentase proporsi data
dapat dilihat pada Gambar 3.

Analisis Data
Penelitian ini menganalisis tingkat kolaborasi peneliti pada disiplin ilmu
dengan pengambilan 1 digit pertama dan 2 digit pertama UDC . Kemudian
menganalisis korelasi kolaborasi peneliti dan produktivitas penelitian setiap
disiplin ilmu dengan pengambilan 1 digit pertama UDC.

Metode Perhitungan Tingkat Kolaborasi
Koleksi IPBana yang digunakan penelitian ini yaitu tahun 1978-2007. Data
ini dibagi ke dalam 3 kelompok periode, yaitu data tahun 1978-1987, 1988-1997,
dan 1998-2007. Tingkat kolaborasi tiap disiplin ilmu akan dihitung setiap
kelompok tahun tersebut.
Incomplete data
19%
Data yang tidak
digunakan
6%

Data yang
digunakan
75%

Gambar 3 Proporsi incomplete data, data yang digunakan (1978-2007), dan
data yang tidak digunakan (1965-1977)

9
Perhitungan tingkat kolaborasi diawali dengan menghitung jumlah
penelitian yang dilakukan secara berkolaborasi (Nm) menggunakan kueri SELECT
COUNT(judul) as Nm FROM dataipbana WHERE DI=[Nomor DI]
AND jenis=1. Selanjutnya, jumlah penelitian yang dilakukan secara individu
(Ns) menggunakan kueri SELECT COUNT(judul) as Ns FROM
dataipbana WHERE DI=[Nomor DI] AND jenis=0. Kedua kueri
tersebut dieksekusi untuk setiap disiplin ilmu. Hasil perhitungan Nm dan Ns
dimasukkan ke formulasi perhitungan tingkat kolaborasi. Nilai C yang telah
diperoleh, dikategorikan berdasarkan aturan pada formulasi tersebut.

1 Periode 1 (tahun 1978-1987)
Tingkat kolaborasi disiplin ilmu dengan 1 digit pertama UDC dapat dilihat
pada Tabel 3. Pada periode 1978-1987, tidak terdapat karya pada disiplin ilmu
generalities(0), religion and theology(2), dan geography, biography, and
history(9). Secara umum, rata-rata tingkat kolaborasi karya pada disiplin ilmu
periode tersebut sebesar 0.27, yang artinya penelitian secara individu lebih banyak
dibandingkan penelitian secara kolaborasi. Jumlah karya terbanyak dimiliki oleh
applied sciences and technology(6), yaitu 597 karya. Walau demikian tingkat
kolaborasinya bernilai 0.38. Nilai kolaborasi tersebut lebih besar dibandingkan
disiplin ilmu mathematics and natural science(5) dan social sciences(3) yang
memiliki jumlah karya yang cukup dibanding disiplin ilmu lainnya. Tingkat
kolaborasi tertinggi dimiliki oleh disiplin ilmu language, linguistics and
literature(8), tetapi tidak bisa dijadikan tolak ukur karena karya yang dimiliki
hanya 2 karya dengan karya berkolaborasi dan tunggal masing-masing berjumlah
1 karya.
Tabel 3 Tingkat kolaborasi disiplin ilmu 1 digit pertama UDC periode 1978-1987
Representasi
Nm* Ns*
Disiplin Ilmu
C*
nilai C
Philosophy and psychology (1)
0
3
0 Individual
Individu lebih
Social sciences (3)
16
71 0.18
besar
Individu lebih
Mathematics and natural science (5)
40
88 0.31
besar
Individu lebih
Applied sciences and technology (6)
229 368 0.38
besar

The arts, recreation, entertainment, sport (7)

0

2

Language, linguistics and literature (8)
Rata-rata tingkat kolaborasi

1

1

0 Individual
0.5 Sama besar
0.27

*C=tingkat kolaborasi; Nm=penelitian secara berkolaborasi; Ns=penelitian secara individu

Selanjutnya, dilakukan perhitungan tingkat kolaborasi tiap disiplin ilmu
dengan 2 digit pertama UDC. Hal ini untuk mengetahui tingkat kolaborasi subdisiplin ilmu pada periode 1978-1987. Misalnya, tingkat kolaborasi pada disiplin

10
ilmu social sciences(3), mathematics and natural science(5), dan applied sciences
and technology(6) dapat dilihat pada Tabel 4. Tingkat kolaborasi disiplin ilmu
dengan 2 digit pertama UDC secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1.
Tabel 4

Tingkat kolaborasi disiplin ilmu social sciences(3), mathematics and
natural science(5), dan applied sciences and technology(6) periode
1978-1987
Representasi
Ns*
Nm*
Disiplin Ilmu
C*
nilai C
Social sciences (3)

Theories, methodology, and methods in
the social sciences (30)

4

12

Politics (32)

1

11

Economics (33)

7

17

Public administration. Government.
Military affairs (35)

0

1

0 Individual

Safeguarding the mental and material
necessities of life social work. Social
aid. Housing. Insurance (36)

0

2

0 Individual

3

25

1

1

0

2

Education. Teaching. Training.
Leisure (37)
Social sciences (38)
Ethnography. Customs. Manners.
Traditions. Way of life. Folkfore (39)

0.25

Individu lebih
besar

Individu lebih
besar
Individu lebih
0.29
besar
0.08

Individu lebih
besar
0.5 Sama besar

0.11

0 Individual

Mathematics and natural science (5)
Individu lebih
besar
Individu lebih
0.25
besar

Mathematics and natural sciences (50)

1

2

Mathematics (51)

2

6

0

1

0 Individual

0

2

3

7

1

8

10

27

0 Individual
Individu lebih
0.3
besar
Individu lebih
0.11
besar
Individu lebih
0.27
besar

Astronomy. Astrophysics. Space
research. Geodesy (52)
Physics (53)
Chemistry.Crystallography.
Mineralogical sciences (54)
Earth sciences. Geological sciences
meteorology (55)
Biological sciences in general (57)

0.33

11
Tabel 4

Tingkat kolaborasi disiplin ilmu social sciences(3), mathematics and
natural science(5), dan applied sciences and technology(6) periode
1978-1987 (lanjutan)
Representasi
Nm*
Ns*
Disiplin Ilmu
C*
nilai C
Individu lebih
Botany (58)
12
19
0.39
besar
Individu lebih
Zoology (59)
11
16
0.41
besar
Applied sciences and technology (6)
Individu lebih
Medical Sciences (61)
14
21
0.4
besar
Engineering. Technology in
Individu lebih
3
5
0.38
general (62)
besar

Agriculture and related sciences and
techniques. Forestry.
Farming.veterinary science (63)

176

283

0.38

Individu lebih
besar

Home economics. Domestic science
housekeeping (64)

1

8

0.11

Individu lebih
besar

Telecommunication. Accountancy.
Public relation (65)

1

3

0.25

Individu lebih
besar

29

48

0.38

5

0

Chemical technology (66)
Various industries (67)

Individu lebih
besar
1 Kolaborasi

*C=tingkat kolaborasi; Nm=penelitian secara berkolaborasi; Ns=penelitian secara individu

Secara umum, pada disiplin ilmu social sciences(3), jumlah karya
berkolaborasi lebih sedikit dibanding jumlah karya secara individu. Tingkat
kolaborasi tertinggi dimiliki oleh economics(33) dengan karya berkolaborasi
sejumlah 7 karya dari 24 karya yang dilakukan. Walau demikian, nilai C masih
berada antara 0 dan 0.5 yang menyatakan bahwa penelitian secara individu lebih
banyak dibanding secara kolaborasi.
Pada disiplin ilmu mathematics and natural science(5), tingkat kolaborasi
tertinggi dimiliki oleh zoology(59), dengan karya berkolaborasi sejumlah 11 dari
27 karya yang dilakukan. Akan tetapi, nilai C masih berada antara 0 dan 0.5,
penelitian secara individu lebih banyak dibanding secara kolaborasi. Jumlah karya
yang memiliki jumlah karya lebih banyak dibandingkan disiplin ilmu lain yaitu
biological sciences in general(57), botany(58), dan zoology(59).
Pada disiplin ilmu applied sciences and technology(6), tingkat kolaborasi
tertinggi dimiliki oleh 3 disiplin ilmu yaitu engineering. technology in
general(62), agriculture and related sciences and techniques, forestry, farming,
veterinary science(63) dan chemical technology(66). Walau demikian, nilai C
ketiga disiplin ilmu ialah 0.38, penelitian secara individu lebih banyak
dibandingkan secara kolaborasi. Jumlah karya terbayak dimiliki disiplin ilmu

12
agriculture and related sciences and techniques, forestry, farming, veterinary
science(63), karena banyak bidang ilmu di IPB yang terkait dengan disiplin ilmu
tersebut.

2 Periode 2 (tahun 1988-1997)
Tingkat kolaborasi disiplin ilmu dengan 1 digit pertama UDC dapat dilihat
pada Tabel 5.
Tabel 5 Tingkat kolaborasi disiplin ilmu 1 digit pertama UDC periode 1988-1997
Representasi
Nm*
Ns*
Disiplin Ilmu
C*
nilai C
Kolaborasi
Philosophy and psychology (1)
6
5
0.55
lebih besar
Religion and Theology (2)
2
2
0.5 Sama besar
Individu lebih
Social sciences (3)
39
88
0.31
besar
Individu lebih
Mathematics and natural science (5)
83
111
0.43
besar
Individu lebih
Applied sciences and technology (6)
273
335
0.45
besar
The arts, Recreation, Entertainment,
Individu lebih
1
2
0.33
Sport (7)
besar

Geography, Biography, and History (9)
Rata-rata tingkat kolaborasi

0

1

0 Individual
0.37

*C=tingkat kolaborasi; Nm=penelitian secara berkolaborasi; Ns=penelitian secara individu

Pada periode 1988-1997, tidak terdapat karya pada disiplin ilmu
generalities(0), philosophy and psychology(1), dan language, linguistics and
literature(8). Secara umum, rata-rata tingkat kolaborasi karya pada disiplin ilmu
periode tersebut sebesar 0.37, yang artinya penelitian secara individu lebih banyak
dibanding penelitian secara kolaborasi. Hal ini mengalami peningkatan dibanding
semua karya disiplin ilmu pada periode 1. Jumlah karya terbanyak dimiliki oleh
applied sciences and technology(6) yaitu 608 karya. Walau demikian tingkat
kolaborasinya bernilai 0.45. Nilai kolaborasi tersebut lebih besar dibandingkan
disiplin ilmu mathematics and natural science(5) dan social sciences(3) yang
memiliki jumlah karya yang cukup dibanding disiplin ilmu lainnya. Tingkat
kolaborasi tertinggi dimiliki oleh disiplin ilmu philosophy and psychology (1),
tetapi karya yang dimiliki hanya 11 karya dengan 6 karya yang berkolaborasi dan
5 penelitian secara individu.
Selanjutnya, dilakukan perhitungan tingkat kolaborasi tiap disiplin ilmu
dengan 2 digit pertama UDC. Hal ini untuk mengetahui tingkat kolaborasi subdisiplin ilmu pada periode 1988-1997. Misalnya, tingkat kolaborasi pada disiplin
ilmu social sciences(3), mathematics and natural science(5), dan applied sciences
and technology(6) dapat dilihat pada Tabel 6.

13
Tabel 6 Tingkat kolaborasi disiplin ilmu social sciences(3), mathematics and
natural science(5), dan applied sciences and technology(6) periode
1988-1997
Representasi
Nm*
Ns*
Disiplin Ilmu
C*
nilai C
Social sciences (3)

Theories, methodology and methods in
the social sciences (30)

0

4

Politics (32)

1

4

25

42

Public administration. Government.
Military affairs (35)

1

3

0.25

Individu
lebih besar

Safeguarding the mental and material
necessities of life social work. Social aid.
Housing. Insurance (36)

6

8

0.43

Individu
lebih besar

Education. Teaching. Training.
Leisure (37)

4

23

0.15

Individu
lebih besar

Ethnography. Customs. Manners.
Traditions. Way of life. Folkfore (39)

2

4

0.33

Individu
lebih besar

Economics (33)

0 Individual
Individu
lebih besar
Individu
0.37
lebih besar
0.2

Mathematics and natural science (5)
Mathematics and natural sciences (50)

0

1

16

21

0

1

0

3

4

11

11

7

Biological sciences in general (57)

21

36

Botany (58)
Zoology (59)

7
24

7
24

Mathematics (51)
Astronomy. Astrophysics. Space
research. Geodesy (52)
Physics (53)
Chemistry.Crystallography.
Mineralogical sciences (54)
Earth sciences. Geological sciences
meteorology (55)

0 Individual
0.43

Individu
lebih besar

0 Individual
0 Individual
Individu
0.27
lebih besar
Kolaborasi
0.61
lebih besar
Individu
0.37
lebih besar
0.5 Sama besar
0.5 Sama besar

14
Tabel 6 Tingkat kolaborasi disiplin ilmu social sciences(3), mathematics and
natural science(5), dan applied sciences and technology(6) periode
1988-1997 (lanjutan)
Representasi
Nm*
Ns*
Disiplin Ilmu
C*
nilai C
Applied sciences and technology (6)
Individu
Medical Sciences (61)
31
36
0.46
lebih besar
Engineering. Technology in
Individu
11
16
0.41
general (62)
lebih besar
Agriculture and related sciences and
Individu
techniques. Forestry.
182
224
0.45
lebih besar
Farming.veterinary science (63)
Home economics. Domestic science
4
4
0.5 Sama besar
housekeeping (64)
Telecommunication. Accountancy.
Individu
3
13
0.19
Public relation (65)
lebih besar
Kolaborasi
Chemical technology (66)
38
33
0.54
lebih besar
Various industries (67)
3
3
0.5 Sama besar
Individu
Industries, crafts and trades (68)
1
2
0.33
lebih besar
Building trade (69)
0
4
0 Individual
*C=tingkat kolaborasi; Nm=penelitian secara berkolaborasi; Ns=penelitian secara individu

Secara umum, jumlah karya berkolaborasi lebih sedikit dibanding jumlah
karya secara individu pada disiplin ilmu social sciences(3). Tingkat kolaborasi
tertinggi dimiliki oleh safeguarding the mental and material necessities of life
social work, social aid, housing, insurance(36) dengan karya berkolaborasi
sejumlah 6 karya dari 14 karya yang dilakukan. Walau demikian, nilai C masih
berada antara 0 dan 0.5 yang menyatakan bahwa penelitian secara individu lebih
banyak dibandingkan secara kolaborasi. Karya terbanyak dimiliki oleh
economics(33) yaitu 67 karya. Hal ini mengalami peningkatan dari periode 1.
Pada disiplin ilmu mathematics and natural science(5), tingkat kolaborasi
tertinggi dimiliki oleh earth sciences, geological sciences meteorology(55),
dengan karya berkolaborasi sejumlah 11 dari 18 karya yang dilakukan. Nilai C
ialah 0.61. Penelitian secara kolaborasi lebih banyak dibandingkan secara
individu. Secara umum, jumlah karya dan tingkat kolaborasi disiplin ilmu periode
ini mengalami peningkatan dari periode 1. Karya terbanyak dibanding disiplin
ilmu lain dimiliki oleh biological sciences in general(57) yaitu 57 karya.
Pada disiplin ilmu applied sciences and technology(6), tingkat kolaborasi
tertinggi dimiliki oleh disiplin ilmu chemical technology(66) dengan karya
berkolaborasi sejumlah 38 dari 71 karya yang dilakukan. Nilai C ialah 0.54,
penelitian secara kolaborasi lebih banyak dibandingkan secara individu. Secara
umum, jumlah karya dan tingkat kolaborasi disiplin ilmu periode ini mengalami
peningkatan dari periode 1. Pada periode ini, juga mengalami penambahan sub-

15
disiplin ilmu menjadi 9 sub-disiplin ilmu. Jumlah karya terbanyak dimiliki
disiplin ilmu agriculture and related sciences and techniques, forestry, farming,
veterinary science(63), karena banyak bidang ilmu di IPB yang terkait dengan
disiplin ilmu tersebut.

3 Periode 3 (tahun 1998-2007)
Tingkat kolaborasi disiplin ilmu dengan 1 digit pertama UDC dapat dilihat
pada Tabel 7.
Tabel 7 Tingkat kolaborasi disiplin ilmu 1 digit pertama UDC periode 1998-2007
Representasi
Ns*
Nm*
Disiplin Ilmu
C*
nilai C
Generalities (0)
0
4
0 Individual
Individu lebih
Philosophy and Psychology (1)
1
5
0.17
besar
Individu lebih
Religion and Theology (2)
3
22
0.12
besar
Individu lebih
Social sciences (3)
25
75
0.25
besar
Individu lebih
Mathematics and natural science (5)
40
62
0.39
besar
Individu lebih
Applied sciences and technology (6)
173 296
0.37
besar
The arts, Recreation, Entertainment,
5
5
0.5 Sama besar
Sport (7)
Individu lebih
Language, Linguistics and Literature (8)
1
3
0.25
besar
Geography, Biography, and History (9)
0
2
0 Individual
Rata-rata tingkat kolaborasi
0.23
*C=tingkat kolaborasi; Nm=penelitian secara berkolaborasi; Ns=penelitian secara individu

Pada periode 1998-2007, semua karya dilakukan pada disiplin ilmu.
Walaupun terjadi peningkatan jumlah disiplin ilmu dari 2 periode sebelumnya,
tingkat kolaborasi pada periode ini tidak mengalami peningkatan. Secara umum,
rata-rata tingkat kolaborasi karya pada disiplin ilmu sebesar 0.23, yang artinya
penelitian secara individu lebih banyak dibandingkan penelitian secara kolaborasi.
Jumlah karya terbanyak dimiliki oleh applied sciences and technology(6) yaitu
469 karya. Walau demikian tingkat kolaborasinya ialah 0.37. Penelitian secara
individu lebih banyak dibandingkan penelitian secara kolaborasi. Tingkat
kolaborasi tertinggi dimiliki oleh disiplin ilmu the arts, recreation, entertainment,
sport(7), tetapi karya yang dimiliki hanya 10 karya dengan karya yang
berkolaborasi dan tunggal berjumlah masing-masing 5 karya.
Selanjutnya, dilakukan perhitungan tingkat kolaborasi tiap disiplin ilmu
dengan 2 digit pertama UDC untuk mengetahui tingkat kolaborasi sub-disiplin

16
ilmu pada periode 1998-2007. Misalnya, tingkat kolaborasi pada disiplin ilmu
social sciences(3), mathematics and natural science(5), dan applied sciences and
technology(6) dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Tingkat kolaborasi disiplin ilmu social sciences(3), mathematics and
natural science(5), dan applied sciences and technology(6) periode
1998-2007
Representasi
Nm*
Ns*
Disiplin Ilmu
C*
nilai C
Social sciences (3)
Theories, methodology and methods in
0
3
0 Individual
the social sciences (30)
Demography.Sociology. Statistic (31)
2
6
0.25 Individu
lebih besar
Economics (33)
16
43
0.27 Individu
lebih besar
Law. Jurisprudence (34)
1
2
0.33 Individu
lebih besar
Public administration. Government.
0
1
0 Individual
Military affairs (35)
Safeguarding the mental and material
1
4
0.2 Individu
necessities of life social work. Social
lebih besar
aid. Housing. Insurance (36)

Education. Teaching. Training.
Leisure (37)
Ethnography. Customs. Manners.
Traditions. Way of life. Folkfore (39)

4

14

1

2

Mathematics and natural science (5)
Mathematics and natural sciences (50)
6
7
Mathematics (51)
Astronomy. Astrophysics. Space
research. Geodesy (52)
Physics (53)
Chemistry.Crystallography.
Mineralogical sciences (54)
Earth sciences. Geological sciences
meteorology (55)
Biological sciences in general (57)

5
0

5
1

1
3

1
8

2

10

7

21

Botany (58)

4

2

0.22 Individu
lebih besar
0.33 Individu
lebih besar

0.46 Individu
lebih besar
0.5 Sama besar
0 Individual
0.5 Sama besar
0.27 Individu
lebih besar
0.17 Individu
lebih besar
0.25 Individu
lebih besar
0.67 Kolaborasi
lebih besar

17
Tabel 8 Tingkat kolaborasi disiplin ilmu social sciences(3), mathematics and
natural science(5), dan applied sciences and technology(6) periode
1998-2007 (lanjutan)
Representasi
Nm*
Ns*
Disiplin Ilmu
C*
nilai C
Zoology (59)
12
7
0.63 Kolaborasi
lebih besar
Applied sciences and technology (6)
Medical Sciences (61)
20
34
0.37 Individu
lebih besar
Engineering. Technology in
8
9
0.47 Individu
general (62)
lebih besar
Agriculture and related sciences and
107
206
0.34 Individu
techniques.Forestry.
lebih besar
Farming.veterinary science (63)
Home economics. Domestic science
1
9
0.1 Individu
housekeeping (64)
lebih besar
Telecommunication. Accountancy.
2
16
0.11 Individu
Public relation (65)
lebih besar
Chemical technology (66)
30
20
0.6 Kolaborasi
lebih besar
Various industries (67)
2
0
1 Kolaborasi
Industries, crafts and trades (68)
3
2
0.6 Kolaborasi
lebih besar
*C=tingkat kolaborasi; Nm=penelitian secara berkolaborasi; Ns=penelitian secara individu

Pada disiplin ilmu social sciences(3), tingkat kolaborasi tertinggi dimiliki
oleh 2 sub-disiplin ilmu yaitu law and jurisprudence(34) dan ethnography,
customs, manners, traditions, way of life, folkfore(39). Walau demikian, nilai C
masih berada antara 0 dan 0.5 yang menyatakan bahwa penelitian secara individu
lebih banyak dibandingkan secara kolaborasi. Karya terbanyak dimiliki oleh
economics(33) yaitu 59 karya. Jumlah sub-disiplin ilmu social sciences(3) pada
periode ini mengalami peningkatan dari periode 2.
Pada disiplin ilmu mathematics and natural science(5), tingkat kolaborasi
tertinggi dimiliki oleh botany(58) dengan karya berkolaborasi sejumlah 4 dari 6
karya yang dilakukan. Interpretasi nilai C berada antara 0.5 dan 1, artinya
penelitian secara kolaborasi lebih banyak dibandingkan secara individu. Karya
terbanyak dibandingkan disiplin ilmu lain dimiliki oleh biological sciences in
general(57) yaitu 28 karya. Tingkat kolaborasi disiplin ilmu biological sciences
in general(57), botany(58), dan zoology(59) meningkat, tetapi jumlah
penelitiannya lebih sedikit dari periode 2.
Pada disiplin ilmu applied sciences and technology(6), tingkat kolaborasi
tertinggi dimiliki oleh disiplin ilmu various industries(67). Nilai C ialah 1, artinya
semua penelitian dilakukan secara kolaborasi. Akan tetapi, jumlah karya pada
penelitian hanya 2 karya. Jumlah karya terbanyak dibandingkan disiplin ilmu lain
dimiliki oleh agriculture and related sciences and techniques, forestry, farming,

18
veterinary science(63) yaitu 313 karya, tetapi jumlah penelitian mengalami
penurunan dari periode 2.

Perbandingan Tingkat Kolaborasi Disiplin Ilmu
Tingkat kolaborasi pada disiplin ilmu 1 digit pertama UDC dalam 3 periode
dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Tingkat kolaborasi untuk disiplin ilmu 1 digit pertama periode 19781987, 1988-1997, 1998-2007
Periode
Nm
Ns
C
1978-1987
286
533
0.35
1988-1997
404
544
0.43
1998-2007
248
474
0.34

Tingkat Kolaborasi

Dalam 3 periode tersebut, tingkat kolaborasi disiplin ilmu fluktuatif
(Gambar 4). Tingkat kolaborasi tertinggi berada di periode 1998-1997 dengan
jumlah karya sebanyak 948 karya (kolaborasi 404 dan individu 544).
Gambar 5 menunjukkan perbandingan tingkat kolaborasi 2 digit pertama
pada disiplin ilmu social sciences(3), mathematics and natural science(5), dan
applied sciences and technology(6) dalam 3 periode.
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
1978-1987

1988-1997

1998-2007
Periode

Gambar 4 Trend kolaborasi periode 1978-1987, 1988-1997, 1998-2007

Tingkat Kolaborasi

0.50
0.40
Social Sciences

0.30
0.20

Mathematics and Natural
Sciences

0.10

Applied Sciences and
Technology

0.00
1978-1987 1988-1997 1998-2007
Periode

Gambar 5 Perbandingan tingkat kolaborasi 2 digit pertama

19
Korelasi Peringkat Spearman
Dalam penelitian ini, korelasi peringkat Spearman digunakan untuk
menghitung korelasi kolaborasi peneliti dan produktivitas penelitian setiap
disiplin ilmu dalam 3 kelompok periode. Kolaborasi peneliti (X) merupakan
jumlah penelitian yang dilakukan secara berkolaborasi pada suatu disiplin ilmu
dan produktivitas penelitian (Y) merupakan jumlah semua penelitian yang
dilakukan berkolaborasi maupun tunggal pada suatu disiplin ilmu. Contoh data
yang dikorelasikan dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Jumlah kolaborasi dan produktivitas disiplin ilmu
applied sciences and technology
Periode
Tahun
X
Y
1978
4
18
1979
18
49
1980
21
58
1981
20
57
1
1982
22
56
1983
24
53
1984
35
72
1985
33
96
1986
40
101
1987
12
37
1988
23
48
1989
20
57
1990
41
65
1991
41
88
1992
35
89
2
1993
38
88
1994
44
76
1995
16
29
1996
6
27
1997
9
41
1998
2
11
1999
9
41
2000
23
51
2001
19
43
2002
17
61
3
2003
6
34
2004
21
52
2005
44
81
2006
30
83
2007
2
12

20
Hipotesis yang diuji sebagai berikut:
H0: ρ 0 kolaborasi dan produktivitas tidak berkorelasi
Ha: ρ > 0 kolaborasi dan produktivitas berkorelasi positif)
Data yang telah dihitung jumlah kolaborasi dan jumlah produktivitas setiap
disiplin ilmu, selanjutnya dihitung dengan formulasi korelasi peringkat Spearman.
Perhitungan tersebut menggunakan bahasa pemrograman PHP dan menghasilkan
nilai korelasi (rs) untuk setiap disiplin ilmu dalam 3 kelompok periode (Tabel 11).
Tabel 11 Nilai korelasi setiap disiplin ilmu 3 periode
Periode
Disiplin Ilmu
Generalities (0)
Philosophy and Psychology (1)
Religion and Theology (2)
Social sciences (3)
1978-1987
Mathematics and natural science (5)
Applied sciences and technology (6)
The arts, Recreation, Entertainment, Sport (7)
Language, Linguistics and Literature (8)
Geography, Biography, and History (9)
Generalities (0)
Philosophy and Psychology (1)
Religion and Theology (2)
Social sciences (3)
1988-1997
Mathematics and natural science (5)
Applied sciences and technology (6)
The arts, Recreation, Entertainment, Sport (7)
Language, Linguistics and Literature (8)
Geography, Biography, and History (9)
Generalities (0)
Philosophy and Psychology (1)
Religion and Theology (2)
Social sciences (3)
1998-2007
Mathematics and natural science (5)
Applied sciences and technology (6)
The arts, Recreation, Entertainment, Sport (7)
Language, Linguistics and Literature (8)
Geography, Biography, and History (9)
*
rs > rs,α

Nilai rs
0
0
0
0.34
0.35
0.88*
0
0.67*
0
0
0.69*
0.65*
0.92*
0.84*
0.77*
0.58*
0
0
0
0.26
0.34
0.28
0.8*
0.9*
0.79*
0.58*
0

Selanjutnya, untuk melakukan uji nyata bagi koefisien korelasi peringkat,
nilai rs disesuaikan dengan nilai kritik koefisien korelasi. Dengan mengambil
tingkat kepercayaan pada taraf nyata 0.05 α 0.05) dan banyaknya data (n) yaitu
10, maka diperoleh nilai kritik sebesar 0.5636. Jika nilai rs lebih besar dari nilai
kritik maka tolak H0, begitu juga sebaliknya. Misalnya nilai rs pada disiplin ilmu
applied sciences and technology(6) pada periode 1978-1987 lebih besar dari nilai
kritik (rs = 0.88 > 0.5636) maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf nyata 0.05

21
terdapat korelasi positif antara kolaborasi peneliti dan produktivitas penelitian.
Nilai kritik korelasi peringkat Spearman dapat dilihat pada Lampiran 2.
Pada periode 1978-1987, disiplin ilmu yang memenuhi hipotesis yaitu
disiplin ilmu applied sciences and technology(6) dan language, linguistics and
literature(8), sedangkan disiplin ilmu lainnya tidak memiliki korelasi positif
antara kolaborasi peneliti dan jumlah penelitian.
Pada periode 1988-1997, disiplin ilmu yang memenuhi hipotesis lebih
banyak dibandingkan periode 1978-1988, yaitu disiplin ilmu philosophy and
psychology(1), religion and theology(2), social sciences(3), mathematics and
natural science(5), applied sciences and technology(6) dan the arts, recreation,
entertainment, sport(7).
Pada periode 1998-2007, disiplin ilmu yang memenuhi hipotesis lebih
sedikit dibandingkan periode 1988-1997, yaitu mathematics and natural
science(5), applied sciences and technology(6), the arts, recreation,
entertainment, sport(7), dan language, linguistics and literature(8).

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Koleksi IPBana 1978-2007 menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan
secara individu lebih banyak dibandingkan secara kolaborasi. Berdasarkan hasil
penelitian, disiplin ilmu yang memiliki jumlah penelitian yang cukup untuk
dianalisis dibandingkan disiplin ilmu lainnya yaitu ilmu social sciences(3),
mathematics and natural science(5), dan applied sciences and technology(6).
Pada setiap periode, disiplin ilmu yang memiliki tingkat kolaborasi teringgi,
berbeda. Disiplin yang selalu memiliki jumlah karya terbanyak untuk 3 periode
yaitu disiplin ilmu applied sciences and technology(6).
Disiplin ilmu yang selalu memiliki korelasi positif antara kolaborasi peneliti
dan produktivitas penelitian dalam 3 periode ialah disiplin ilmu applied sciences
andtechnology(6). Disiplin ilmu yang tidak pernah memiliki korelasi positif dalam
3 periode ialah disiplin ilmu generalities(0) dan geography, biography, and
history(9) yang disebabkan oleh jumlah data penelitian pada disiplin ilmu tersebut
sedikit.

Saran
Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan UDC hingga 3 digit
pertama dan menggunakan data tahun berikutnya, misalnya tahun 2008-2013
sehingga bisa melihat perkembangannya. Kemudian menganalisis kolaborasi
antardisiplin ilmu dengan melihat kepakaran setiap peneliti sehingga bisa
divisualisasikan dengan graf komunikasi.

22

DAFTAR PUSTAKA
[BSI] British Standards Institution. 2006. UDC Universal Decimal Classification.
London (UK): British Standards Institution.
Katz JS, Martin BR. 1997. What is research collaboration?. Research Policy.
26(1):1-18.
Mendenhall W, Sincich T. 1988. Statistic for the Engineering and Computer
Science 2nd ed. San Fransisco (US): Macmillan.
Mustafa B. 2005. WINISIS : Software Tepat Guna untuk Pengelolaan
Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi. Bogor (ID): IPB Press.
Pratisto A. 2009. Statistik Menjadi Mudah dengan SPSS 17. Jakarta (ID): PT Elex
Media Komputindo.
Prihanto IG. 1996. Kolaborasi peneliti bidang kedirgantaraan Indonesia pada
periode tahun 1975-1994 di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
[tesis]. Jakarta (ID): Universitas Indonesia.
Pritchard A. 1969. Statistical bibliography or bibliometrics. Jurnal of
documentation. 25(4):348-349.
Rufaidah VW. 2008. Analisis kolaborasi interdisipliner peneliti bidang pertanian:
studi kasus penelitian Badan Litbang Pertanian tahun 2004-2006 [tesis]. Bogor
(ID): Institut Pertanian Bogor.
Sormin R. 2009. Kajian kolaborasi antar peneliti pada intansi Badan Litbang
Pertanian tahun 1996-2005 [tesis]. Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor.
Subramanyam K. 1983. Bibliometrics studies of research collaboration: A review.
Journal of Information Science. 6(1):33-38.
Walpole RE. 1993. Pengantar Statistika. Ed ke-3. Sumantri B, penerjemah.
Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama. Terjemahan dari: Introduction to
Statistics 3rd edition.

23
Lampiran 1 Tingkat kolaborasi sub-disiplin ilmu dalam 3 periode

Nm
Ns
Periode 1978-1987
Philosophy of mind and spirit (13)
0
1
Philosophy and psychology (18)
0
2
Disiplin Ilmu

C

Keterangan
0 Individual
0 Individual

Theories, methodology and methods
in the social sciences (30)

4

11

0.27

Politics (32)

1

11

0.08

Economics (33)

7

17

0

1

0 Individual

0

2

0 Individual

3

25

1

1

Individu
lebih besar
0.5 Sama besar

Ethnography. Customs. Manners.
Traditions. Way of life. Folkfore (39)

0

2

0 Individual

Mathematics and natural
sciences (50)

1

2

Mathematics (51)

2

6

0

1

0 Individual

0

2

3

7

1

8

Palaentology (56)

10

27

Biological sciences in general (57)

12

19

Botany (58)

11

16

Zoology (59)

14

21

0 Indiv