dalam tahap pengumpulan data melalui observasi  adalah observasi berkerangkan yang  sudah  ditentukan  terlebih  dahulu  kerangkanya  yang  memuat  faktor  yang
akan  diobservasi  menurut  kategorinya.  Dalam  penelitian  ini  hal  yang  dilakukan selama observasi adalah:
1. Kesesuaian penerapan pelatihan dengan tahapan pelatihan.
2. Kelancaran proses pelatihan.
3. Kemampuan memahami materi pelatihan.
4. Kemampuan mengaplikasikan teori dalam praktek.
5. Kemampuan dalam mengelola hasil budidaya ikan air tawar.
5.7 Uji Validitas Dan Reliabilitas
5.7.1 Uji Validitas
Menurut Sugiono  2013:348 mengungkapkan bahwa instrumen  yang valid berarti  instrumen  tersebut  dapat  digunakan  untuk  mengukur  apa  yang  hendak  di
ukur. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan pengujian validitas konstruk atau contruct validity, maka dapat digunakan pendapat dari para
ahli  judgmen  expert.  Dalam  hal  ini  instrumen  disusun  sesuai  dengan  variabel dan  berdasarkan  teori  yang  relevan,  kemudian  dikonsultasikan  kepada  dosen
pembimbing.  Para  ahli  dimintai  pendapat  tentang  instrumen  tersebut  untuk mempertimbangnkan adanya perbaikan atau tidak.
Setelah  tahap  pengujian  konstruk  selesai,  maka  instrumen  diuji  cobakan pada  responden  yang  memiliki  karakteristik  sama  seperti  responden  yang  akan
diteliti  dalam  penelitian  ini.  Dalam  pengujian  ini  analisis  item  dilakukan  dengan menghitung  korelasi  Product  Moment  rumus  dari  Pearson  dalam  Masyud,
2012:234, sebagai berikut:
∑     ∑     ∑ √   ∑
∑ ]   ∑
∑ ]
Keterangan : r
xy
: Koefisien korelasi skor butir soal dan skor total X
: Skor butir Y
: Skor total N
: Jumlah sampel
Setiap item dikatakan valid jika taraf signifikan 0,05 atau taraf kepercayaan 95 dengan syarat:
r
hitung
≥ r
tabel
, maka butir angket tersebut digunakan valid, sebaliknya r
hitung
≤ r
tabel
, maka butir angket dikatakan tidak valid. Diketahui r tabel sebesar 0,361. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas
pada  butir  no.  1  yang  telah  dilakukan  oleh  peneliti  diperoleh  r  hitung  sebesar 0,408. Hal ini berarti bahwa r
hitung
≥ r
tabel
sehingga dinyatakan valid. Lampiran F.
5.7.2 Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama, seperti alat
ukur  panjang  menggunakan  karet  adalah  contoh  instrumen  yang  tidak  reliabel konsisten  Iskandar,  2013:97.  Dalam  penelitian  ini  menggunakan  reliabilitas
Spearman Brown. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung reliabilitas dengan  rumus  Spearman  Brown  yaitu  skor-skor  dikelompokkan  menjadi  dua
berdasarkan  belahan  bagian  soal,  baik  ganjil-genap  maupun  awal-akhir.  Syarat menggunakan Spearman Brown, yaitu:
1. Data yang digunakan merupakan instrumen dengan skor 1 dan 0.
2. Jumlah butir pernyataan genap.
Kategori tingkat reliabilitas instrumen dikemukakan secara rinci oleh Balian dalam Masyhud, 2012:235, sebagai berikut:
1. 0,00 - 0,79 = tidak reliabel;
2. 0,80 - 0,84 = cukup reliabel;
3. 0,85 - 0,89 = reliabel tinggi; dan
4. 0,90 - 1,00 = reliabel sangat tinggi.
Berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan dengan menggunakan Spearman Brown,  uji  reliabilitas  dalam  penelitian  ini  sebesar  0,939.  Nilai  ini
mengindikasikan  bahwa  tingkat  reliabilitas  instrumen  termasuk  ketegori  sangat tinggi.
3.8   Teknik Penyajian Pengolahan Dan Analisis Data