1. 2 Identifikasi Masalah
Suku ketiga yang menyertai faktor proporsional adalah e w t , dimana
e w t merupakan jumlah dari selisih antara target dengan nilai keluaran aktual setiap neuron di lapisan keluaran. Sehingga masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana suku ketiga tersebut diimplementasikan untuk melakukan
penyesuaian bobot pada lapisan tersembunyi? 2.
Bagaimana kinerja dari jaringan saraf propagasi balik yang telah memanfaatkan faktor ketiga tersebut dalam pengenalan pola khususnya pola
eigenfaces wajah seseorang?
1. 3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak mengambang dan fokus pada hal-hal yang diinginkan, maka
perlu adanya beberapa batasan yaitu :
1. Pola wajah yang digunakan adalah pola wajah manusia yang bersifat statis
pada posisi frontal 2.
Format wajah yang digunakan adalah PCX model grey level 8 bit 3.
Fungsi aktivasi yang digunakan adalah fungsi sigmoid 4.
Bobot awal hanya diinisialisasi dengan metode nguyen widrow 5.
Lapisan tersembunyi yang digunakan hanya satu lapisan 6.
Fungsi erorr yang digunakan adalah fungsi Mean Square Error MSE 7.
Kesalahan pelatihan dihitung dengan Sum Square ErrorSSE 8.
Kesalahan pelatihan yang diinginkan adalah 0. 01 9.
Epoch maksimum adalah 1000 10.
Kinerja yang akan dilihat adalah masalah generalisasi, memorisasi dan kecepatan konvergensi pada jaringan saraf propagasi balik
Universitas Sumatera Utara
1. 4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan teori baru mengenai jaringan saraf propagasi balik, yaitu dengan menambahkan faktor ketiga yang disebut faktor
proporsional. Disamping itu penelitian ini juga bertujuan untuk membandingkan kinerja dari jaringan saraf propagasi balik tiga faktor tersebut dengan jaringan saraf
propagasi balik yang standard dua faktor pada pengenalan wajah berbasis eigenfaces.
1. 5 Kerangka Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui studi literatur yaitu dengan membaca literatur- literatur dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan jaringan saraf buatan. Disamping itu
penelitian ini juga akan melakukan simulasi untuk mendapatkan kesimpulan yang diinginkan. Kerangka penelitian yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. 2 Kerangka Penelitian
Penjelasan dari bagan diatas adalah sebagai berikut: 1.
Pengambilan sampel wajah dilakukan dengan kamera digital sebanyak lima orang dalam enam konfigurasi yaitu netral, tertawa, senyum, sedih, marah, dan
kaget. 2.
Setiap sampel diroping dengan sebuah windows berukuran 33 x 33. Kroping tersebut meliputi bagian mata, hidung, dan mulut
3. Hasil kroping diubah dari keadaan kontinu ke keadaan diskrit
4. Transformasikan pola diskrit tersebut dengan menggunakan eigenfaces
5. Normalisasi data hasil transformasi
Jaringan Saraf Tiruan
Menentukan arsitektur
jaringan
Pembelajaran dengan 2 faktor
Pembelajaran dengan 3 faktor
Analisis dan kesimpulan
Pengambilan pengolahan
sample wajah Digitasi
sample wajah Transformasi
dengan eigenfaces
Normalisasi data
Universitas Sumatera Utara
6. Bagi data hasil transformasi menjadi dua kelompok yaitu data untuk pelatihan
dan data untuk pengujian 7.
Tetapkan pola target yang diinginkan 8.
Tetapkan arsitektur jaringan saraf propagasi balik yang diinginkan seperti: a.
Banyaknya neuron pada lapisan masukan b.
Banyaknya neuron pada lapisan keluaran c.
Banyaknya neuron pada lapisan tersembunyi 9.
Buat dua kelompok penelitian dimana setiap kelompok memiliki 9 percobaan yang berbeda berdasarkan nilai laju pembelajaran
, dan momentum .
Kelompok tersebut adalah sebagai berikut : a.
Kelompok I nilai dan yang digunakan sama dan akan meningkat dari
0. 1 sampai dengan 0. 9 b.
Kelompok II nilai akan meningkat dari 0. 1 sampai dengan 0.9
sedangkan nilai akan menurun dari nilai 0. 9 sampai dengan 0. 1
10. Dari setiap kelompok tersebut diadakan simulasi terhadap data pelatihan untuk
melihat kecepatan konvergensinya 11.
Hasil dari pelatihan tersebut selanjutnya diuji untuk mengamati kemamapuan memorisasi dan generalisasi jaringan.
12. Selanjutnya faktor proporsional diimplementasikan kedalam setiap kelompok
melalui 3 tahap. Implementasi tahap 1 dilakukan dengan nilai faktor proporsional pada interval [ 0.1 , 0.9 ] sedangkan implementasi tahap 2
dilakukan dengan nilai faktor proporsional pada interval [ 0.01 , 0.09 ], dan implementasi tahap 3 dilakukan dengan nilai faktor proporsional pada interval
[ 0.001 , 0.009 ]. 13.
Untuk setiap implementasi lakukan kembali simulasi seperti pada langkah 10 dan 11
14. Hasil simulasi dengan dua faktor dan dengan tiga faktor selanjutnya di analisa
untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengaruh faktor ketiga faktor proporsional pada kinerja dari jaringan saraf propagasi balik
Universitas Sumatera Utara
1. 6 Tinjauan Pustaka