DAFTAR PUSTAKA Hubungan Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemandirian Dengan Pengambilan Keputusan Karier Siswa.

71

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Panji (2001). Psikologi Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Atmosudirjo, S., Prajudi. 2000. Administrasi Manajemen Umum. Jakarta: CV Mas
Haji.
Azwar, S. (2011). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bandura. (1997). Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: W.H.
Freeman and Company.
Budiman, N. (2008). “Hubungan Antara Kemandirian Emosional, Perilaku dan
Nilai dengan Orientasi Karier.” Jurnal Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.
2, (4), 241-258.
Bungin, B. (2010). Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenama Media
Group.
Chaplin, C. P. (2003). Kamus Psikologi. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
Creed, P., Patton, W., & Prideaux, L. A. (2006). Causal Relationship Between
Career Indecision and Career Decision Making Self Efficacy. Journal of
Career Development, 33 (1), 47-65.

Dariyo, A. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia.
De Janasz, S. C., Dowd, K & Schneider, B. Z. (2002). Interpersonal Skills in
Organization. Boston: McGraw-Hill Publishing Company.
Hoppock, R. 935. Job Satisfaction. New York: Harper and Brothers.
Hasan, Iqbal. M. 2002. Pokok-Pokok Pengambilan Keputusan. Indonesia, Jakarta:
Penerbit Ghalia.
Hurlock, Elizabeth B. (2004). Developmenral Psychology. Jakarta: Erlangga.
Iffah, Farida Nur. (2012). Pelatihan Efikasi Diri untuk Meningkatkan
Pengambilan Keputusan Karier Siswa SMA. (Tesis tidak dipublikasikan).
Program Magister Profesi Fakultas Psikologi UMS, Surakarta.

72

Imaddudin, Anam (2008). Program Bimbingan dan Konseling untuk
Meningkatkan Komitmen Belajar Siswa Menengah Atas. Bandung: PPB FIP
UPI.
Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT Prenhallindo.
Kuntadi (2004). Metode Pengambilan Keputusan Pada Organisasi. Bandung:
Universitas Padjajaran.
Kurniawati, Y.I. (2015). Hubungan antara Layanan Informasi Karier dan Efikasi

Diri dengan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut Siswa. (Tesis tidak
dipublikasikan). Program Magister Sains Psikologi UMS, Surakarta.
Lie, Anita (2004). Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning
di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo.
Mappiare, A.T. (2006). Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Rajawali
Pers.
Masrufi (2012). Hubungan antara Sikap terhadap Layanan Informasi Studi
Lanjut, Prestasi Belajar dengan Minat Kelanjutan Studi pada Siswa SMP.
(Tesis tidak dipublikasikan). Program Magister Sains Psikologi UMS,
Surakarta.
Mirandi (2008) Hubungan Keterlibatan dalam Program Pembinaan Kesiswaan
dengan Kemandirian pada Remaja. Jakarta: Universitas Indonesia.
Mu'tadin, Z. (2002). Pengantar Pendidikan dan Ilmu Perilaku Kesehatan.
Yogyakarta: Andi Offset.
Muhibbin Syah (2002). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung:
Rosdakarya.
Nurhayati, E. (2011). Psikologi pendidikan Inovatif. Yogyakarta: Pustaka belajar.
Prayitno (2009). Dasar Teori dan Praktik Pendidikan. Padang: Grasindo.
Santrock, J.W. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
Saripah, Ipah (2006). Model Konseling Kognitif Perilaku untuk Menanggulangi

Bullying Siswa. Bandung: PPS UPI.

73

Shertzer dan Stone. 2011. Teori Konseling Eklektik. Dalam http://duniakusuka.blogspot.com/2011/11/teori-konseling-eklektik.html. (diakses pada
tanggal 18 Februari 2016).
Siagian, Sondang (2004). Manajemen Strategik. Jakarta: Bumi Aksara.
Soekanto, Soerjono (2006). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo.
Solberg, V.S., Howard, K.A., Blustein, D.L., & Close, W. (2002). Career
development in the schools: Connecting school-to-work-to-life. The Counseling
Psychologist, 30 (5): 705-725.
Solehudin. 2008. Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: Depdikbud.
Steinberg (2002). Adolescence.6th Ed. USA: McGraw Hill Higher Education.
Stoner, James, A.F. (2000). Perilaku Dalam Organisasi. Jilid Kedua. Edisi
Ketujuh Jakarta: Erlangga.
Suherman (2006). Konsep dan Aplikasi Bimbingan & Konseling. Bandung:
Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Pendidikan
Indonesia.
Sukardi (2003). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukardi dan Sumiati. (2000). Pedoman Praktis Bimbingan dan Penyuluhan di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi, T. (2014). Pengaruh Bimbingan Kejuruan, Motivasi Berprestasi, dan
Kemandirian Siswa terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII TKJ. Jurnal
Pendidikan Vokasi,4 (2), 181-194.
Supriatna, Mamat (2009). Bimbingan Karier di SMK. Bandung: UPI. Fakultas
Ilmu Pendidikan. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.
Supriyono (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wahl, K.H., & Blackhurst, A. (2000). Factors affecting the occupational and
educational aspirations of children and adolescents. Professional School
Counseling, 3 (5): 367-374.

74

Weeks, M. O., & Porter, E.P. (1983). A second look at the impact of
nontraditional vocational role models and curriculum on the vocational role
preferences of Kindergarten children. Journal of Vocational Behavior, 23:
64-71.

Whiston, S.C., & Sexton, T.L. (1998). A review of school counseling outcome
research: Implications for practice. Journal of Counseling and Development,
76 (4): 412-426.
Windriyanto, A.A.B. (2013). Hubungan Layanan Bimbingan Karier dan SelfEffication dengan Keputusan Karier Siswa. (Tesis tidak dipublikasikan).
Program Magister Sains Psikologi UMS, Surakarta.
Winkel (2005). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Tama.
Winkel, W. S., Hastuti, S. (2006). Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan (Edisi Revisi, Cetakan Kelima). Jogjakarta: Universitas Sanatha
Dharma, Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Wonacott, M.E. (2002). High Schools that Work: Best practices for CTE.
PracticeApplication Brief No. 19. Columbus, OH: ERIC Clearinghouse on
Adult, Career, and Vocational Education.
Yuliyanti (2014). Hubungan antara Kemantapan Pengambilan Keputusan
Pemilihan Program Studi dengan Kemandirian Belajar Mahasiswa Angkatan
2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga. (Skripsi tidak dipublikasikan). Program Studi Bimbingan
dan Konseling FKIP-UKSW, Salatiga.
Yusuf, Syamsu (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja
Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMANDIRIAN DENGAN PENGAMBILAN Hubungan Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemandirian Dengan Pengambilan Keputusan Karier Siswa.

0 4 19

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMANDIRIAN DENGAN PENGAMBILAN Hubungan Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemandirian Dengan Pengambilan Keputusan Karier Siswa.

0 3 16

PENDAHULUAN Hubungan Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemandirian Dengan Pengambilan Keputusan Karier Siswa.

0 3 8

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 1 17

DAFTAR PUSTAKA Abimanyu, S. dan Manrihu, M.T. 1996. Teknik dan Laboratorium Konseling. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 2 5

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 3 13

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN KARIER DAN SELF- Hubungan Layanan Bimbingan Karier Dan Selfefficacy Dengan Keputusan Karir Siswa.

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Layanan Bimbingan Karier Dan Selfefficacy Dengan Keputusan Karir Siswa.

0 0 9

DAFTAR PUSTAKA Achmad, H. 2005. Manajemen Bimbingan dan Konseling di SMP, Jakarta: Hubungan Layanan Bimbingan Karier Dan Selfefficacy Dengan Keputusan Karir Siswa.

0 0 7

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR DAN SELF EFFICACY DENGAN KEPUTUSAN KARIR SISWA Hubungan Layanan Bimbingan Karier Dan Selfefficacy Dengan Keputusan Karir Siswa.

1 2 22