PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMK SWASTA HARAPAN STABAT TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY
LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS
ANEKDOT SISWA KELAS X SMK SWASTA HARAPAN
STABAT TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh

DECY HANDAYANI SINULINGGA
NIM 2123311016

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

ABSTRAK

Decy Handayani Sinulingga, NIM 2123311016, Pengaruh Model
Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) Terhadap Kemampuan
Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMK Swasta Harapan Stabat Tahun
Pembelajaran 2015/2016. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/
S-1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh model pembelajaran
penemuan (discovery learning) terhadap kemampuan menulis teks anekdot siswa
kelas X SMK Swasta Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016. Populasi
penelitian ini adalah semua kelas X SMK Swasta Harapan Stabat sebanyak 460
orang dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak kelas, sehingga
diperoleh sampel penelitian adalah kelas X-2 AK sebanyak 30 orang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
one group pre-test dan post-test design. Instrumen yang digunakan adalah tes
menulis teks anekdot. Nilai rata-rata sebelum perlakuan (pre-test) adalah 64,83,
standar deviasi 9,78, dan standar error 1,81 sedangkan nilai rata-rata setelah
perlakuan adalah 79, standar deviasi 8,30, dan standar error 1,54. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata menulis teks anekdot setelah
menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery learning) lebih tinggi
daripada nilai sebelum menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery
learning). Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji

persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Berdasarkan hasil
analisis data diperoleh bahwa data pre-test dan post-test berdistribusi normal dan
homogen. Pengujian hipotesis thitung = 5,97 kemudian dikonsultasikan dengan ttabel
pada taraf signifikasi 5% = 1,67. Karena thitung = 5,97 > ttabel = 1,67 maka hipotesis
nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini membuktikan
bahwa model pembelajaran penemuan (discovery learning) mempengaruhi
kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK Swasta Harapan Stabat
tahun pembelajaran 2015/2016.
Kata kunci: Pengaruh, Model Pembelajaran Penemuan, Menulis, Teks Anekdot.

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan
baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Penemuan (Discovery
Learning) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMK
Swasta Harapan Stabat Tahun Pembelajaran 2015/2016”. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa

dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari dukungan doa, arahan, motivasi
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan dan para Wakil Dekan serta seluruh Staf
Pegawai Administrasi,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
4. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia,
5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia,
6. Drs. Azhar Umar, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi,
7. Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik,
8. Dr. M. Oky F. Gafari, S.Sos., M.Hum., Dosen Penguji I,
9. Dr. Syahnan Daulay, M.Pd., Dosen Penguji II,
10. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,
11. H.M.T. Wahyu Amami K.Jd., M.Pd., Kepala SMK Swasta Harapan

Stabat, Guru, dan Staf Pegawai yang telah membantu penulis selama
proses penelitian berlangsung,

ii

12. Ayahanda tersayang Drs. Josen Sinulingga dan Ibunda tercinta Mariani
Tarigan yang selalu mendoakan, memberi semangat, motivasi, dan
kasih sayang yang tulus selama penyusunan Skripsi berlangsung, juga
kepada kakak tersayang Nancy Ferginia Sinulingga, S.Kom., adik
tersayang Bripda Try Hartanto Sinulingga dan Marsha Angellica
Sinulingga yang memberikan perhatian, selalu mendoakan, memberi
semangat, dan motivasi kepada penulis,
13. kelompok kecil “Akwila” sekaligus sahabat penulis (Alibasa Limbong,
Clara Situmeang, Eva Sitohang, Febrina Sebayang, Melva Sirait, dan
Kak Marta Hutasoit) yang selalu mendoakan, memberi semangat, dan
dukungan, juga kepada kakak PKK “Akwila” Kak Evi Susanti Ginting
yang selalu mendoakan, memberi semangat sekalipun sedang
mengabdi di sudut negeri, serta Ummu Atikah teman satu PS penulis,
14. teman-teman PPL-T SMK Swasta Harapan Stabat, khususnya Citra
Laoli dan Rizki Mandasari, dan semua murid SMK Swasta Harapan

Stabat yang selalu mendoakan dan memberi dukungan,
15. Kak Rondang Sihotang, Kak Puteri Sion, serta seluruh teman-teman
seperjuangan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia stambuk 2012.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian Skripsi
ini. Namun, penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan baik dari
segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan Skripsi ini.

Medan,
Penulis,

Juni 2016

Decy Handayani Sinulingga
NIM 2123311016

iii

DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMK Swasta Harapan Stabat .......................

25

Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-Test dan Post-Test Design ........

27

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Kemampuan Menulis Teks Anekdot .....................

28

Tabel 3.4 Kategori Penilaian ...............................................................................

30

Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen...........................................................................

30


Tabel 4.1 Skor Berdasarkan Struktur Teks Anekdot Sebelum Menggunakan
Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) ......................

36

Tabel 4.2 Skor Berdasarkan Ciri Kebahasaan Sebelum Menggunakan Model
Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) .................................

37

Tabel 4.3 Daftar Nilai Siswa dalam Menulis Teks Anekdot Sebelum
Menggunakan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery
Learning) ............................................................................................

38

Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Tingkat Kemampuan Menulis Teks
Anekdot Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Penemuan
(Discovery Learning)..........................................................................


40

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Data Pre-Test ....................................................

40

Tabel 4.6 Skor Berdasarkan Struktur Teks Anekdot Sesudah Menggunakan
Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) ......................

42

Tabel 4.7 Skor Berdasarkan Ciri Kebahasaan Sesudah Menggunakan Model
Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) .................................

43

Tabel 4.8 Daftar Nilai Siswa Menulis Teks Anekdot Sesudah Menggunakan
Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) ......................

44


Tabel 4.9 Identifikasi Kecenderungan Tingkat Kemampuan Menulis Teks
Anekdot Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Penemuan
(Discovery Learning)..........................................................................

46

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Data Post-Test .................................................

46

Tabel 4.11 Perbandingan Nilai Pre-Test dan Post-Test ......................................

48

vii

Tabel 4.12 Uji Normalitas Data Pre-Test ...........................................................

50


Tabel 4.13 Uji Normalitas Data Post-Test ..........................................................

52

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus .............................................................................................

64

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .....................................

71

Lampiran 3 Tes Kemampuan Menulis Teks Anekdot Pre-test...........................

79


Lampiran 4 Tes Kemampuan Menulis Teks Anekdot Post-test .........................

81

Lampiran 5 Tabel Wilayah Luas Kurva Normal 0 ke Z .....................................

83

Lampiran 6 Tabel Daftar Nilai Kritis Uji Liliefors .............................................

84

Lampiran 7 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F .........................................

85

Lampiran 8 Titik Persentase Distribusi t (dk = 41-80) .......................................

87

Lampiran 9 Lembar Jawaban Siswa Pre-Test.....................................................

88

Lampiran 10 Lembar Jawaban Siswa Post-Test .................................................

90

Lampiran 11 Dokumentasi ..................................................................................

93

ix

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 berbasis teks, bahasa
Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan
sebagai teks yang mengemban fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri
penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis. Teks dimaknai sebagai satuan
bahasa yang mengungkapkan makna secara kontekstual. Pembelajaran bahasa
Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan prinsip bahwa (1)
bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata
atau kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan
bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna, (3) bahasa bersifat
fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari
konteks karena bentuk bahasa yang digunakan itu mencerminkan ide, sikap, nilai,
dan ideologi penggunanya, dan (4) bahasa merupakan sarana pembentukan
kemampuan berpikir manusia. (Kemendikbud 2014:iv)
Pembelajaran

bahasa

Indonesia

berbasis

teks

menekankan

pada

pemahaman terhadap jenis, struktur, ciri kebahasaan, dan konteks suatu teks. Hal
ini akan membantu siswa untuk membentuk pemahaman mereka mengenai teks
yang mereka pelajari serta bagaimana penggunaan teks tersebut dalam kehidupan
nyata.

1

2

Namun, kenyataannya kemampuan siswa dalam menulis masih rendah.
Hasil wawancara peneliti dengan Bu Erma, S.Pd., yaitu guru bahasa Indonesia
kelas X SMK Swasta Harapan Stabat, menunjukkan bahwa kemampuan siswa
dalam menulis masih kurang memenuhi harapan. Siswa memiliki rasa enggan atau
malas untuk menulis. Hal ini disebabkan oleh kemauan siswa dalam membaca
yang minim sehingga referensi yang didapat pun kurang beragam. Kemampuan
siswa dalam memproduksi teks anekdot pun masih kurang. Sebagian besar siswa
merasa sulit menuangkan idenya dalam sebuah tulisan. Siswa masih kesulitan
dalam menyampaikan kritik yang berupa sindiran dalam sebuah teks anekdot.
Kurangnya kemampuan siswa dalam menulis teks anekdot juga terbukti
dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Hutahaean (2013:58). Nilai rata-rata
siswa menulis teks anekdot sebelum menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah adalah 65,81 sedangkan setelah menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah, siswa memperoleh nilai rata-rata 78,1.
Hal ini juga diperkuat oleh hasil penelitian Sinaga (2014:60). Nilai ratarata kemampuan menulis teks anekdot siswa sebelum menggunakan model
pembelajaran inkuiri adalah 65,7. Nilai rata-rata tersebut meningkat menjadi 79,9
setelah diberikan perlakuan.
Selain itu, berdasarkan pengamatan peneliti selama PPL-T di SMK Swasta
Harapan Stabat, guru biasanya menyampaikan pembelajaran menulis dengan
metode ceramah yang cenderung monoton. Guru kurang efektif dalam
menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi untuk menunjang

3

perkembangan hasil belajar siswa. Dalam proses pembelajaran guru lebih
menguasai kelas daripada siswa sehingga siswa menjadi merasa tidak ada tuntutan
terhadap dirinya untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Tidak tepatnya penerapan model pembelajaran oleh guru menyebabkan
hasil belajar siswa rendah. Sebaliknya, penerapan model yang tepat dapat
diasumsikan memperoleh hasil belajar yang baik. Kurangnya pengetahuan guru
terhadap model pembelajaran, tentu saja akan berpengaruh besar terhadap kualitas
hasil pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini sering kali terabaikan.
Guru merasa tidak perlu memilih model apapun dalam proses pembelajaran yang
seharusnya itu merupakan salah satu hal yang penting untuk menunjukkan
berhasil tidaknya proses pembelajaran tersebut.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk
meningkatkan keterampilan menulis teks anekdot adalah model pembelajaran
penemuan (discovery learning). Model pembelajaran ini akan mengubah kegiatan
belajar mengajar yang berorientasi pada guru menjadi berorientasi pada siswa.
Model pembelajaran discovery ini cocok untuk menulis teks anekdot karena
model ini menyadarkan peserta didik bahwa mereka memiliki keingintahuan
terhadap sesuatu, perumusan masalah yang harus dipecahkan peserta didik,
menetapkan jawaban sementara atau hipotesis, mencari informasi, data, fakta
yang diperlukan untuk menjawab permasalahan atau hipotesis, dan menarik
kesimpulan jawaban. Penerapan model pembelajaran discovery akan membantu
siswa membangkitkan ide-ide orisinil dan memacu ingatan secara lebih mudah.

4

Siswa tidak akan merasa kesulitan untuk menuangkan ide-ide yang telah ia
temukan sebelumnya.
Hal ini dibuktikan oleh Pasaribu melalui penelitiannya. Nilai rata-rata
siswa menulis teks laporan hasil observasi sebelum menggunakan model
pembelajaran penemuan (discovery learning) adalah 62,83, sedangkan setelah
menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery learning), siswa
memperoleh nilai

rata-rata 9,10 (Pasaribu, 2014:59). Penelitian tersebut

membuktikan bahwa ada pengaruh model pembelajaran discovery dalam
meningkatkan kemampuan menulis.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul

“Pengaruh Model

Pembelajaran

Penemuan

(Discovery Learning) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Anekdot Siswa
Kelas X SMK Swasta Harapan Stabat Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah yang dapat
diidentifikasi, yaitu:
1. kemampuan menulis teks anekdot siswa masih rendah,
2. rendahnya minat siswa dalam menulis,

5

3. siswa merasa sulit untuk mengembangkan ide-ide yang mereka miliki ke
dalam sebuah tulisan, dan
4. kurang efektifnya model pembelajaran yang digunakan oleh guru.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini hanya memusatkan
perhatian pada model pembelajaran yang digunakan oleh guru.

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK
Swasta Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016 sebelum penerapan
model pembelajaran penemuan (discovery learning)?
2. Bagaimanakah kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK
Swasta Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016 sesudah penerapan
model pembelajaran penemuan (discovery learning)?
3. Adakah pengaruh model pembelajaran penemuan (discovery learning)
terhadap kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK Swasta
Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016?

6

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah suatu pedoman yang pada hakikatnya untuk
mencapai penelitian yang akan dilakukan. Adapun tujuan dalam kegiatan
penelitian ini adalah:
1. untuk mengetahui kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK
Swasta Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016 sebelum penerapan
model pembelajaran penemuan (discovery learning),
2. untuk mengetahui kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK
Swasta Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016 sesudah penerapan
model pembelajaran penemuan (discovery learning),
3. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran penemuan (discovery
learning) terhadap kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK
Swasta Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, yaitu manfaat
secara teoretis dan praktis.
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah dapat
menambah ilmu pengetahuan dalam bidang pembelajaran bahasa Indonesia dalam
penerapan model pembelajaran yang sesuai, khususnya dalam menulis teks

7

anekdot dengan menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery
learning).
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi guru dan calon guru bahasa Indonesia, penelitian ini
diharapkan

dapat

dijadikan

bahan

pertimbangan

untuk

melatih

keterampilan menulis teks anekdot. Penelitian ini juga diharapkan mampu
memberikan

gambaran

memadai

mengenai

bagaimana

model

pembelajaran penemuan (discovery learning) dapat meningkatkan
kemampuan menulis teks anekdot siswa.
b. Manfaat bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengalaman bagi siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis teks
anekdot dengan menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery
learning), sehingga mereka menjadi lebih aktif, kreatif, senang dan
bergairah dalam belajar.
c. Manfaat bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
pedoman dan bekal bagi peneliti, selaku mahasiswa calon guru bahasa
Indonesia ketika terjun secara nyata di lapangan.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka
diperoleh simpulan sebagai berikut.
1. Kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK Swasta Harapan
Stabat tahun pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model
pembelajaran penemuan (discovery learning) memiliki nilai rata-rata
64,83 dan berkategori cukup.
2. Kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK Swasta Harapan
Stabat tahun pembelajaran 2015/2016 sesudah menggunakan model
pembelajaran penemuan (discovery learning) memiliki nilai rata-rata 79
dan berkategori sangat baik.
3. Penggunaan

model

pembelajaran

penemuan

(discovery

learning)

berpengaruh terhadap kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X
SMK Swasta Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016. Hal ini dapat
dilihat dari hasil pengujian hipotesis yaitu t o > ttabel, yakni 5,97 > 1,67 yang
membuktikan hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (H0)
ditolak.

60

61

B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini,
perlu diungkapkan saran-saran sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan menulis teks anekdot siswa
pada aspek struktur teks anekdot di bagian abstrak dan koda masih
belum tercapai sepenuhnya. Sedangkan pada aspek ciri kebahasaan
teks anekdot, belum semua siswa memuat gaya bahasa, pertanyaan
retoris, dan kalimat perintah dalam teks anekdot. Sehingga peneliti
menyarankan agar guru lebih memberi perhatian khusus di bagian
tersebut agar siswa lebih paham mengenai struktur dan ciri kebahasaan
teks anekdot.
2. Model

pembelajaran

penemuan (discovery

learning) memiliki

pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan menulis
teks anekdot. Oleh karena itu, model pembelajaran tersebut dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran bagi guru dalam
proses belajar mengajar.
3. Model pembelajaran penemuan (discovery learning) memerlukan
pemahaman guru bahasa Indonesia yang mendalam, baik dari segi
persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi agar hal yang diharapkan
yakni peningkatan kemampuan siswa dalam menulis teks anekdot
tercapai.

62

DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum
2013. Bandung: Refika Aditama.
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum
2013. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Kemendikbud. 2014. Buku Guru Kelas X: Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud. 2014. Buku Siswa Kelas X: Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kosasih, Engkos. 2014. Jenis-jenis Teks. Bandung: Yrama Widya.
Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum
2013. Yogyakarta: Kata Pena.
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja
Pressindo.
Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sudjana. 2008. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Beslina, dkk. 2015. Pembelajaran Menulis Teks Anekdot Berbasis Kurikulum
2013. Jurnal Suluh Pendidikan FKIP-UHN. Volume 2, Edisi-1, Hal 49-58.
Nesiana, dkk. 2014. Pembelajaran Menulis Teks Anekdot pada Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Metro. Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya).

62

63

Puspita, dkk. 2013. Implementasi Model Mind Mapping (Peta Pikiran) dalam
Pembelajaran Menulis Teks Anekdot pada Siswa Kelas X SMK Pariwisata
Dalung. Jurnal Pendidikan Bahasa, Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja.
Hutahaean, Feronika. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap Kemampuan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri
1 Air Putih Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi, Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia, Medan: Universitas Negeri Medan.
Pasaribu, Rifkawaty. 2014. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Discovery
terhadap Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas
X SMK Swasta GKPS 2 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2013/2014.
Skripsi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Medan: Universitas
Negeri Medan.
Sinaga, Hotma. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap
Kemampuan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Medan
Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi, Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Medan: Universitas Negeri Medan.