PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS NEGOSIASI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS NEGOSIASI
PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 TERBANGGI BESAR
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

(Skripsi)

Eka Rahmatul Fitriyani

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014

Eka Rahmatul Fitriyani

ABSTRAK

PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS NEGOSIASI
PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 TERBANGGI BESAR
TAHUN PELAJARAN 2013/2014


Oleh

EKA RAHMATUL FITRIYANI

Penelitian pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi mencakup kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pada siswa kelas X SMK
Negeri 2 Terbanggi Besar. Permasalahan dalam penelitian ini yakni ketika
menentukan pokok pernyataan dan tahap penyusunan abstrak siswa mengalami
kesulitan karena siswa juga merubah teks dialog menjadi monolog. Tujuan
penelitian ini untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi siswa kelas X SMK Negeri 2
Terbanggi Besar tahun pelajaran 2013/2014.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni deskriptif kualitatif. Penulis
mendeskripsikan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran
mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Terbanggi Besar.
Teknik yang penulis gunakan dalam pengumpulan data meliputi observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan tahap
reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.


Hasil penelitian menunjukkan guru melaksanakan tiga tahap kegiatan
pembelajaran yaitu dengan membuat perencanaan, melaksanakan pembelajaran,
dan penilaian. Kegiatan perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru, yaitu
RPP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru sesuai dengan
tuntutan kurikulum 2013 yakni memuat identitas mata pelajaran, indikator yang
hendak dicapai, tujuan, pemilihan materi ajar dan sumber belajar, pemilihan
media belajar, model pembelajaran, skenario, dan penilaian. Pelaksanaan

Eka Rahmatul Fitriyani

pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran
discovery based learning. Siswa tidak diberi keterampilan secara final, namun
dipandu oleh guru untuk menemukan sendiri. Pertama siswa mengamati teks
negosiasi dan membacanya, kemudian tanya jawab terjadi antara guru dan siswa,
selanjutnya siswa menalar tayangan yang diberikan guru dengan terlibat langsung
dalam kegiatan ini. Setelah siswa mendapatkan pemahaman dari aktivitas menalar
maka ia mencoba mengabstraksi teks negosiasi bersama kelompoknya. Diakhir
kegiatan siswa mengomunikasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
Penilaian pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi meliputi penilaian sikap dan
keterampilan.


Kata kunci: mengabstraksi, pembelajaran, teks negosiasi

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Eka Rahmatul Fitriyani adalah
anak pertama dari pasangan Mulyono dan Ropiah yang
lahir pada 7 April 1993 di Lingkungan III Celikah, Seputih
Jaya, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung
Tengah. Riwayat pendidikan penulis yakni SD Negeri 1
Seputih Jaya pada 2004, SMP Negeri 3 Terbanggi Besar pada 2007, dan SMA
Negeri 1 Terbanggi Besar pada 2010.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia dan Daerah Universitas Lampung melalui jalur PKAB pada 2010.
Penulis juga pernah mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Himpunan
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (HMJPBS) dan UKM Rakanila
107,9 FM. Juli hingga September 2013 penulis melaksanakan KKN-KT di Desa
Buay Nyerupa dan melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP
Negeri 1 Sukau.


PERSEMBAHAN

Karya sederhanaku kupersembahkan untuk orang yang aku kasihi dalam hidupku.

Ayah dan bunda sosok yang luar biasa dalam kehidupanku. Ayah tersayang yang
selalu mencurahkan segala peluh untuk segala cita yang ku damba.

Bunda yang tak pernah menghiraukan rasa sakit yang mendera dan tak henti
berdoa untukku saat jauh dari jangkauannya.

Adik-adikku yang menghiburku di saat datang sedihku. Dwi Kurnia Suci dan
Widiana Tri Astuti yang menjadi angin penyejuk dalam gundahku.

MOTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S. Al-Insyirah: 6)

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Baqarah: 153)


x

SANWACANA

Alhamdulillah penulis ucapkan atas nikmat yang Allah berikan pada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul
“Pembelajaran Mengabstraksi Teks Negosiasi pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2
Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014” adalah salah satu syarat untuk
memeroleh gelar sarjana pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
berikut.
1. Dr. Edi Suyanto, M.Pd., pembimbing utama yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan, saran, dan waktu dalam rangka
penyelesaian skripsi ini.
2. Drs. Ali Mustofa, M.Pd., pembimbing kedua yang telah memberikan saran
dan masukan kepada penulis.
3. Dra. Ni Nyoman Wetty S.,M.Pd., penguji utama yang juga telah
memberikan nasihat, saran, motivasi, dan dukungan kepada penulis dalam

penyempurnaan skripsi ini.
4. Drs. Kahfie Nazzaruddin, M.Hum., Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Lampung.

xi

5. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Seni, FKIP Universitas Lampung.
6. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., dosen Pembimbing Akademik yang banyak
memberikan bimbingan selama menempuh pendidikan.
7. Seluruh dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP
Universitas Lampung yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu
dan pengetahuan.
8. Dr. Bujang Rahman, M.Si., Dekan FKIP Universitas Lampung.
9. Drs. Joni Syarif, M.M.Pd., Kepala SMK Negeri 2 Terbanggi Besar yang
telah memberikan izin sehingga penelitian ini dapat terlaksana.
10. Karminah, S.Pd., guru Bahasa Indonesia SMK Negeri 2 Terbanggi Besar
yang telah banyak membantu dan memberi banyak informasi sehingga
penelitian ini dapat berjalan dengan baik.
11. Ayah dan Bunda terkasih, Mulyono dan Ropiah yang setiap nafas dan

keringatnya hanya tercurah untuk kami anakmu.
12. Dwi Kurnia Suci dan Widiana Tri Astuti yang memberi semangat dengan
celoteh keluguan.
13. Seluruh keluarga besar yang selalu mencurahkan perhatian pada studiku.
14. Sahabat satu atap, Rini Wulandari yang selalu menjadi motivasi disaat aku
dalam kegundahan.
15. Rekan-rekan seperjuangan Batrasia 2010 kelas A, khususnya Siti Andaria,
Ria Anggraeni, Zusi Ardiana, Ade Anggraini, Dona Ratna Sari, Yuni
Setiawati, Kalisa Eviana, Devita Sari, Nuraini, Mutiara Dini, Arifah Nur
Isnaini, Novala Rohmatarofi, Sukesi Hermansah, Lusi, Juwiza, Teguh,

xii

Janatun Naim, Arifal, dan Ramanda Saputra; serta rekan-rekan Batrasia B,
kakak dan adik tingkat Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, FKIP Universitas Lampung.
16. Keluarga Rakanila 107,9 FM terutama angkatan 10, Nadia, Yoan, Lingling, Doni, Faiz, Alen, dan Imbas terima kasih yang memberikan pelajaran
hidup dari persahabatan yang kita bangun dalam tawa, tangis, dan juga
amarah.
17. Keluarga KKN-KT 2013 Desa Buay Nyerupa Mbak Kiki, Imeh, Lia,

Ginda, Sinta, Farhan, Kak Randi, Bang Imo, dan Nanang yang berjuang
besama-sama untuk mengabdi pada masyarakat.
18. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Semoga Allah selalu memberikan balasan yang lebih besar untuk Bapak, Ibu, dan
rekan-rekan semua. Hanya ucapan terima kasih dan doa yang bisa penulis berikan.
Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Desember 2014
Penulis

Eka Rahmatul Fitriyani
NPM 1013041007

xiii

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK .............................................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ iv
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................v
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii
MOTO ................................................................................................................... ix
SANWACANA .......................................................................................................x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
I.

PENDAHULUAN ...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................6


II. LANDASAN TEORI ......................................................................................7
2.1 Pengertian Belajar ........................................................................................7
2.2 Konsep Pembelajaran ...................................................................................8
2.2.1 Perencanaan Pembelajaran ...............................................................15
2.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................21
2.2.3 Penilaian............................................................................................24
2.3 Pembelajaran Bahasa Indonesia .................................................................33
2.4 Pengertian Mengabstraksi ..........................................................................36
2.5 Mengabstraksi Teks Negosiasi...................................................................36

III. METODE PENELITIAN .............................................................................53
3.1 Metode........................................................................................................53
3.2 Sumber Data ...............................................................................................54
3.3 Teknik Pengumpulan Data .........................................................................54
3.4 Teknik Analisis Data ..................................................................................58

xiv

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................................60

4.1 Hasil Penelitian ..........................................................................................60
4.1.1 Hasil Penelitian Perencanaan Pembelajaran .....................................61
4.1.2 Hasil Penelitian Pelaksanaan Pembelajaran ......................................69
4.1.3 Hasil Penelitian Penilaian..................................................................75
4.2 Pembahasan Penelitian ...............................................................................76
4.2.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................76
4.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran ...................................................................98
4.2.3 Penilaian Pembelajaran ......................................................................124
4.3 Pembelajaran Mengabstraksi Teks Negosiasi ..........................................127
V. SIMPULAN DAN SARAN .........................................................................129
5.1 Simpulan ..................................................................................................129
5.2 Saran .........................................................................................................132

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................134
LAMPIRAN ........................................................................................................136

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

3.1 Instrumen Observasi Perencanaan Pembelajaran.............................................55
3.2 Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ............................................ 56
3.3 Instrumen Observasi Penilaian Pembelajaran .................................................58
4.1 Klasifikasi Penilaian Keterampilan Mengabstraksi Teks Negosiasi ............. 125
4.2 Klasifikasi Penilaian Sikap ........................................................................... 126

DAFTAR GAMBAR

Gambar
Halaman
2.1 Tahapan bernegosiasi…………………………………………………... … 37
2.2 Kaidah negosiasi ............................................................................... ..............39
2.3 Tiga kemungkinan hasil negosiasi .................................................... ..............40
2.4 Lima strategi bernegosiasi ................................................................ ..............41
2.5 Aktivitas bernegosiasi ....................................................................... ..............48
3.1 Komponen dalam analisis data ……………………………………. ………..58
4.1 Guru mengecek kehadiran siswa .....................................................................99
4.2 Guru memberi materi dengan proyektor ........................................................107
4.3 Guru berkeliling melihat diskusi dari tiap kelompok ....................................108
4.4 Siswa diberi folio dan guru berkeliling mengamati siswa ..........................112
4.5 Guru memfasilitasi siswa mengamati ............................................................113
4.6 Guru memfasilitasi siswa menganalisis .........................................................113
4.7 Siswa berkomunikasi dengan anggota kelompok .........................................114
4.8 Siswa menuliskan hasil kerja kelompok .......................................................115
4.9 Guru menggunakan sumber belajar berupa buku .........................................116
4.10 Guru menggunakan media papan tulis .........................................................116
4.11 Guru menayangkan struktur negosiasi dengan LCD ...................................117
4.12 Siswa membaca teks negosiasi.....................................................................119
4.13 Siswa mengamati tayangan LCD ................................................................119
4.14 Diskusi kelompok ........................................................................................121
4.15 Bahasa tulis yang guru gunakan ...................................................................124

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. KI dan KD .......................................................................................................137
2. Silabus .............................................................................................................140
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .....................................................154
4. Surat Izin Penelitian ........................................................................................161
5. Surat Keterangan Penelitian ............................................................................162
6. Profil SMK Negeri 2 Terbanggi Besar ............................................................163
7. Profil Guru Bahasa Indonesia..........................................................................165
8. Daftar Hadir Siswa X TO1 ..............................................................................166
9. Portofolio Siswa ..............................................................................................167
10.Nilai Siswa ......................................................................................................172

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan
subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan
dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuantujuan pembelajaran secara efektif dan efisien (Komalasari, 2013: 3).
Pembelajaran bukan hanya tindakan mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta
didik, tetapi juga interaksi antara peserta didik dengan materi yang dihadapinya
sehingga terjadi perubahan perilaku yang bersifat permanen. Pembelajaran adalah
serangkaian aktivitas yang dilakukan siswa guna mencapai hasil belajar tertentu
dalam bimbingan dan arahan serta motivasi dari seorang guru. Dalam sebuah
pembelajaran terdapat kombinasi antara unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling memengaruhi dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Prosedur dalam

proses pembelajaran meliputi kegiatan dari

membuka sampai menutup pelajaran.

Kegiatan pembelajaran meliputi (1) kegiatan awal yang meliputi apersepsi,
menyampaikan tujuan pembelajaran; (2) kegiatan inti, yakni kegiatan utama yang
dilakukan guru dalam memberikan pengalaman belajar, melalui berbagai strategi

2

dan metode yang dianggap sesuai dengan tujuan dan materi yang akan
disampaikan; (3) kegiatan akhir, yakni menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan
pemberian tugas atau pekerjaan rumah bila dianggap perlu.

Tahun pelajaran 2013/2014 pemerintah menerapkan kurikulum baru yakni
Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan ilmiah, pendekatan
ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran meliputi mengamati, menanya,
menalar, mencoba, dan membentuk jejaring. Metode yang digunakan dalam
pembelajaran di kurikulum 2013 menyangkut tiga metode yakni, Problem Based
Learning (PBL),

Project Based Learning (PjBL),

Problem Based Learning

dan Discovery Learning.

merupakan pembelajaran berbasis masalah dengan

pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga
merangsang peserta didik untuk belajar. Project Based Learning adalah metode
pembelajaran yang menggunakan proyek, masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan

dan

mengintegrasikan

pengetahuan

baru

berdasarkan

pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Discovery Learning didefinisikan
sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan
pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri.

Pembelajaran Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai serangkaian aktivitas yang
dilakukan siswa untuk mencapai keterampilan berbahasa tertentu (Abidin, 2012:
5). Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat penting bukan
hanya untuk membina keterampilan komunikasi melainkan juga untuk
kepentingan penguasaan ilmu pengetahuan. Pembelajaran bahasa haruslah

3

diorientasikan pada pembentukan kemampuan berbahasa dan pembentukan
kemanpuan keilmuan yang lain. Tentu saja dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
memiliki teknik tertentu agar tujuan pembelajaran tercapai. Teknik merupakan
cara yang secara langsung diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas. Beberapa
teknik pembelajaran yang biasanya digunakan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, curah pendapat, penugasan,
latihan, kerja mandiri, demonstrasi, simulasi, dan lain-lain.

Pembelajaran Bahasa Indonesia kini berbasis teks, hal ini terlihat dari teks yang
akan diajarkan pada jenjang SMA/MA/SMK/MAK yakni teks anekdot, laporan
hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi. Pembelajaran mengabstraksi
teks negosiasi diajarkan di jenjang SMA/MA/SMK/MAK yakni masuk dalam KI
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. KD 4.4 Mengabstraksi
teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi
baik secara lisan maupun tulisan.

Pembelajaran menulis teks negosiasi penting diajarkan kepada siswa karena teks
negosiasi memiliki peranan penting dalam kehidupan.

Dalam menyelesaikan

suatu permasalahan, terkadang muncul perbedaan pendapat dengan individu lain.
Salah satu cara untuk menyatukan perbedaan tersebut adalah dengan melakukan
negosiasi. Salah satu tujuan dari pembelajaran teks negosiasi yakni, siswa mampu
mengabstraksi teks negosiasi. Mengabstraksi teks negosiasi berarti meringkas teks

4

menjadi suatu teks baru yang lebih pendek. Ringkasan tersebut disusun
berdasarkan pokok-pokok dalam pernyataan para negosiatornya.

Dalam

menentukan pokok pernyataan hingga pada tahap penyusunan abstrak inilah yang
menjadi kesulitan karena siswa juga akan merubah teks dialog menjadi bentuk
monolog atau teks langsung menjadi tidak langsung. Hal inilah yang melatar
belakangi peneliti untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi.

Peneliti memilih SMK Negeri 2 Terbanggi Besar karena SMK dan SMA memiliki
kesetaraan materi yang diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. SMK
Negeri 2 Terbanggi Besar termasuk sekolah favorit. Hal ini terlihat dengan
banyaknya siswa yang berasal dari kabupaten lain. SMK Negeri 2 Terbanggi
Besar salah satu dari sembilan belas SMK di Lampung yang telah menerapkan
kurikulum 2013. Banyak prestasi yang diraih oleh sekolah ini dari berbagai
macam ajang perlombaan seperti dalam bidang bahasa, seni, olah raga serta karya
ilmiah. Hal di atas inilah yang membuat pentingnya penelitian mengenai
pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas X SMK Negeri 2
Terbanggi Besar tahun pelajaran 2013/2014.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimanakah pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas X
SMK Negeri 2 Terbanggi Besar tahun pelajaran 2013/2014?”. Pembelajaran
difokuskan pada hal sebagai berikut.

5

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi
pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Terbanggi Besar tahun pelajaran
2013/2014?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi
pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Terbanggi Besar tahun pelajaran
2013/2014?
3. Bagaimanakah penilaian pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada
siswa kelas X SMK Negeri 2 Terbanggi Besar tahun pelajaran 2013/2014?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

pembelajaran

mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Terbanggi Besar
tahun pelajaran 2013/2014. Tujuan difokuskan pada hal di bawah ini.
1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi
pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Terbanggi Besar tahun pelajaran
2013/2014.
2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi
pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Terbanggi Besar tahun pelajaran
2013/2014.
3. Mendeskripsikan penilaian pembelajaran

mengabstraksi teks negosiasi

pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Terbanggi Besar tahun pelajaran
2013/2014.

6

1.4

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. Berikut merupakan
manfaat dari penelitian ini.
1. Penelitian

ini

diharapkan

dapat

menambah

referensi

penelitian

pembelajaran khususnya pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi
sehingga dapat memberikan referensi bagi peneliti selanjutnya.
2. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan gambaran dan informasi
tentang perencanaan, pelaksanaan, dan juga penilaian pembelajaran
mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Terbanggi
Besar dengan menggunakan Kurikulum 2013 sehingga guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai
referensi dalam merancang, melaksanakan, dan menilai pembelajaran
mengabstraksi teks negosiasi.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mencakup hal-hal berikut.
1. Subjek dalam penelitian ini yakni guru dan siswa.
2. Objek penelitian adalah kegiatan pelaksanaan pembelajaran mengabstraksi

teks negosiasi.
3. Tempat penelitian berada di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar.
4. Waktu penelitian pada semester genap saat pembelajaran mengabstraksi

teks negosiasi.

7

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Belajar

Belajar merupakan perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang yang
diakibatkan kerena adanya pembelajaran (Wardoyo, 2013:12). Belajar adalah
suatu proses perubahan tingkah laku dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama dan dengan syarat bahwa
perubahan yang terjadi tidak disebabkan oleh adanya kematangan ataupun
perubahan sementara karena suatu hal (Komalasari, 2013: 2).

Berdasarkan

pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa belajar adalah perubahan individu
yang terjadi karena suatu proses dan perubahan yang ada akan ia terapkan dalam
hidupnya.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam belajar meliputi:
1. Prinsip Kesiapan
Tingkat keberhasilan belajar bergantung pada kesiapan pelajar untuk
mengonsentrasikan pikiran serta kondisi fisiknya untuk belajar.
2. Prinsip Asosiasi
Keberhasilan dalam belajar juga bergantung pada kemampuan pelajar
mengasosiasikan atau menghubung-hubungkan materi
dipelajari dengan yang sudah ada dalam ingatannya.

yang sedang

8

3. Prinsip Latihan
Pada dasarnya mempelajari sesuatu itu perlu berulang-ulang, baik
mempelajari pengetahuan maupun keterampilan. Makin sering diulang
makin baiklah hasil belajarnya.
4. Prinsip Efek (Akibat)
Situasi emosional pada saat belajar akan memengaruhi hasil belajarnya.
Situasi emosional itu dapat disimpulkan sebagai perasaan senang atau
tidak senang selama belajar.

2.2 Konsep Pembelajaran
Pembelajaran merupakan segala upaya untuk menciptakan kondisi dengan sengaja
agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah (facilitated) pencapaiannya (Warsita,
2008: 266). Belajar merupakan perubahan perilaku yang terjadi pada diri
seseorang yang diakibatkan karena adanya pembelajaran. Belajar merupakan
wujud perubahan perilaku yang terjadi

sedangkan pembelajaran merupakan

proses terjadinya interaksi yang menyebabkan adanya perilaku tersebut (Wardoyo,
2013: 12). Pembelajaran dapat juga didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses
membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain,
dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien (Komalasari,
2013: 3).

Pembelajaran adalah penguasaan atau pemerolehan pengetahuan

tentang suatu subjek atau sebuah keterampilan dengan belajar, pengalaman, atau
intruksi (Brown, 2008: 8).

9

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik, 2009: 57).
Dari berbagai pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran adalah
sebuah proses yang membelajarkan peserta didik yang telah direncanakan oleh
pembelajar guna mencapai tujuan pembelajaran.

Standar Proses Pembelajaran
1. Persiapan (Silabus, RPP, Prinsip penyusunan RPP)
2. Pelaksanaan
a. Pendahuluan
b. Kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi)
c. penutup
3. Penilaian
Pembelajaran dengan kurikulum 2013 menggunakan pendekatan ilmiah (scientific
approach). Carin (1993: 7) mengatakan Scientific concepts are mental
organizations about the world that are based on similarities among objects or
event. they are ideas generalized from particular, artinya konsep-konsep ilmiah
adalah organisasi mental tentang dunia yang didasarkan pada kesamaan antara
objek atau peristiwa. Mereka adalah ide umum dari konsep tersebut. Dengan
pendekatan ini siswa akan belajar secara nyata. Pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan ini merangkul tiga ranah belajar yakni sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.

10

Langkah-langkah
mengamati,

pembelajaran

menanya,

menalar,

dengan

pendekatan

analogi

dalam

ilmiah

dimulai

pembelajaran,

dari

hubungan

antarfenomena, dan mencoba.
Beberapa metode pembelajaran yang dipandang sejalan dengan prinsip-prinsip
pendekatan ilmiah, antara lain metode: (1) Problem Based Learning; (2) Project
Based Learning; dan (3) Discovery Learning.

1.

Problem Based Learning adalah metode yang menempatkan siswa untuk
berperan sebagai pemecah masalah yang tidak terstruktur dalam real world
sebagai kegiatan belajar mereka. Problem Based Learning merupakan metode
pembelajaran yang berorientasikan pada peran aktif siswa dengan cara
menghadapkan siswa pada suatu permasalahan dengan tujuan siswa mampu
untuk menyelesaikan masalah yang ada secara aktif dan kemudian menarik
kesimpulan dengan menentukan sendiri langkah apa saja yang harus
dilakukan (Wardoyo, 2013: 40). Dengan menggunakan metode ini siswa
diberi sebuah permasalahan, kemudian dengan adanya suatu masalah tersebut
siswa dituntut untuk menemukan jalan keluarnya. Bersamaan dengan proses
mencari sebuah jalan keluar untuk sebuah masalah ini, siswa akan mengalami
proses belajar. Siswa tidak dibekali materi ataupun informasi untuk dipelajari,
siswa akan memahami bahwa mereka lebih banyak mempelajari cara belajar
dengan membangun kemampuan dalam menarik sebuah kesimpulan dari
permasalahan yang dihadapi. Bern dan Erickson (2001:5) dalam Komalasari
(2013: 59) mengatakan bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning) merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa

11

dalam memecahkan masalah dengan mengintegrasikan berbagai konsep dan
keterampilan dari berbagai disiplin ilmu.
Wardoyo (2013: 43) mengatakan bahwa metode Problem Based Learning
memiliki karakteristik adalah (1) adanya permasalahan yang mendasari
proses belajar siswa; (2) proses pembelajaran yang berpusat pada siswa; (3)
proses pembelajaran yang dikendalikan oleh siswa; dan (4) refleksi terhadap
proses pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dilakukan sendiri oleh
siswa.
Langkah-langkah umum dalam melaksanakan metode Problem Based
Learning yaitu:
(1) Guru

membuat

kelompok

diskusi

dan

menentukan

tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.
(2) Guru memberikan sebuah masalah pada siswa sebagai bahan untuk
belajar.
(3) Siswa mengidentifikasi learning issue berdasar permasalahan dan
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
(4) Siswa melaksanakan self-directed learning untuk mencari berbagai
informasi untuk memecahkan masalah.
(5) Siswa mengevaluasi hasil dan proses yang mereka lakukan dalam
kegiatan diskusi.
2.

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

Bern dan Erickson (2001: 7) dalam Komalasari (2013: 70) menegaskan bahwa
pembelajaran berbasis proyek (project based learning) merupakan pendekatan
yang memusat pada prinsip dan konsep utama suatu disiplin, melibatkan siswa

12

dalam memecahkan masalah dan tugas penuh makna lainnya, mendorong siswa
untuk

bekerja

mandiri

membangun

pembelajaran,

dan

pada

akhirnya

menghasilkan karya nyata.
Dengan metode proyek ini siswa akan memiliki hasil kerja dirinya yang diperoleh
dari belajar, karya ini berupa produk akhir dari aktivitas belajar. Langkah-langkah
Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.
1. Penentuan Pertanyaan Mendasar
2. Mendesain Perencanaan Proyek
3. Menyusun Jadwal
4. Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
5. Menguji Hasil
6. Mengevaluasi Pengalaman

3.

Discovery Learning

Metode Discovery Learning merupakan metode pembelajaran yang memberikan
kesempatan pada siswa untuk menemukan suatu konsep. Hal ini diungkapkan
Bruner (1977: 89) dalam Komalasari (2013: 21) yang mengatakan bahwa proses
belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman
melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Discovery merupakan
metode yang mengharuskan siswa untuk menemukan jawaban tanpa bantuan
khusus (Nasution, 2008: 173). Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama
dalam penggunaan proses-proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep
dan prinsip. Dari uraian di atas menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode

13

penemuan (Discovery Learning) adalah sebuah pembelajaran dengan tidak
menyajikan langsung pelajaran yang akan diajarkan tetapi mengarahkan agar
siswa yang menemukan materi tersebut.

Dengan metode ini guru berperan

sebagai pembimbing dengan memberi kesempatan pada siswa untuk belajar secara
aktif.
Perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh
caranya melihat lingkungan, yaitu enactive, iconic, dan symbolic.
a. Tahap enactive, seseorang melakukan aktivitas dalam upayanya untuk
memahami lingkungan sekitarnya. Artinya dalam memahami dunia
sekitarnya anak menggunakan pengetahuan motorik.
b. Tahap iconic, seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui
gambar-gambar dan visualisasi verbal. Maksudnya dalam memahami dunia
sekitarnya anak belajar melalui bentuk perumpamaan (tampil) dan
perbandingan (komparasi).
c. Tahap symbolic, seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasangagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam
berbahasa dan logika.

Langkah pembelajaran dengan metode penemuan yakni sebagai berikut.
1.

Langkah Persiapan

Dalam persiapan guru menentukan tujuan pembelajaran, mengidentifikasi
karakteristik siswa (kemampuan awal, minat dan gaya belajar), memilih materi
pelajaran, menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif, dan
mengembangkan bahan ajar.

14

2.

Pelaksanaan

a. Pemberian Rangsangan (Stimulation)
Pada tahap ini guru memberikan sesuatu topik dengan tujuan menimbulkan
kebingungan pada siswa serta memunculkan keinginannya untuk menyelidiki
sendiri topik tersebut. Dalam kegiatan belajar-mengajar guru dapat
mengajukan pertanyaan, menganjurkan membaca buku, dan aktivitas belajar
lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
b. Pernyataan/ Identifikasi Masalah (Problem Statement)
Setelah tahap pemberian rangsangan guru memberi kesempatan pada siswa
untuk mengidentifikasi masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
kemudian memilih satu dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
c. Pengumpulan Data (Data Collection)
Guru memberi kesempatan pada siswa untuk mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis.
d. Pengolahan Data (Data Processing)
Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah
diperoleh siswa. Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dan
sebagainya. Semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditaulasi, dan dihitung
serta ditafsirkan.
e. Pembuktian (Verification)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan temuan
dari hasil mengolah data.
f. Menarik kesimpulan (Generalization)

15

3.

Sistem penilaian

Penilaian dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil kerja
siswa.

2.2.1 Perencanaan Pembelajaran

Sebelum melaksanakan pembelajaran hal yang dilakukan pembelajar adalah
membuat sebuah rencana pembelajaran. Perencanaan merupakan kegiatan awal
yang harus dilakukan setiap orang jika ingin melakukan kegiatan. Seseorang yang
melakukan kegiatan tanpa perencanaan dapat dipastikan akan cenderung
mengalami kegagalan karena tidak memiliki acuan guna meraih keberhasilan yang
telah direncanakan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah skenario
proses pembelajaran untuk mengarahkan peserta didik dalam mencapai
Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditentukan. Penyusunan RPP harus sesuai
dengan prinsip pengembangan RPP yang telah ditetapkan oleh kementerian
pendidikan sebagai berikut.
a. RPP disusun sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan
silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk
rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.
b. RPP dikembangkan dengan menyesuaikan yang dinyatakan dalam silabus
dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik,
minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya
belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan lingkungan peserta didik.
c. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.

16

d. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik
sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses
pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik
untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas,
inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan
kebiasaan belajar.
e. Mengembangkan budaya membaca dan menulis.
f. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam
berbagai bentuk tulisan.
g. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
h. RPP membuat rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi
dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya
dianalisis dan kelemahan setiap peserta didik dapat teridentifikasi.
Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan kelemahan peserta didik.
i. Keterkaitan dan keterpaduan.
j. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara
KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan
sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun
dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata
pelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.
k. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.

17

l. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi
dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan
situasi dan kondisi.
Format penulisan dalam RRP dengan menggunakan kurikulum 2013 berbeda
dengan penulisan RPP dengan menggunakan kurikulum 2006 (KTSP). Penulisan
RPP dengan menggunakan kurikulum 2013 yang diatur dalam Permendikbud
Nomor 81A Tahun 2013 dinyatakan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) paling sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran,
(iii) metode pembelajaran, (iv) sumber belajar, dan (v) penilaian. Adapun
komponen-komponen RPP mencakup (1) identitas mata pelajaran; (2) indikator;
(3) tujuan pembelajaran; (4) materi ajar; (5) sumber belajar; (6) media belajar; (7)
model pembelajaran; (8) skenario pembelajaran; (9) penilaian (Kemendikbud,
2013: 7).
(1) Identitas Mata Pelajaran
Identitas yang harus dicantumkan dalam RPP meliputi satuan pendidikan,
kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran,
dan jumlah pertemuan.

(2) Indikator
Dalam penentuan indikator diperlukan kriteria-kriteria (a) sesuai dengan SKL,
KI, dan KD; (b) sesuai tingkat perkembangan berpikir siswa; dan (c)
menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa secara utuh (sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.

18

(3) Tujuan Pembelajaran
Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan
untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak
mengandung dua aspek: Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek
kemampuan).

(4) Materi Ajar
Materi pokok merupakan materi dalam pembelajaran yang digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Materi pokok harus disusun sedemikian rupa
untuk menunjang tercapainya kompetensi. Materi pokok adalah pokok-pokok
materi pembelajaran yang harus dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian
kompetensi. Materi yang dipilih disesuaikan dengan tujuan pembelajaran,
karakteristik peserta didik, dan alokasi waktu.

(5) Sumber Belajar
Menurut Association for Educational Communications and Technology
(AECT, 1977) dalam (Komalasari, 2013: 108) sumber belajar adalah segala
sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah
maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengejar dengan
tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. Ditinjau
dari asal-usulnya sumber belajar dibedakan menjadi sumber belajar yang
dirancang dan sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan.
Sumber belajar yang dirancang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran.
Contoh dari sumber belajar yang dirancang yakni buku pelajaran, modul,
program audio, dan slide power point. Sumber belajar yang tersedia dan tinggal

19

dimanfaatkan merupakan sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang
untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih, dan
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contoh dari sumber belajar yang
sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan yakni pejabat pemerintah, tenaga ahli,
pemuka agama, kebun binatang, waduk, museum, film, sawah, surat kabar, dan
siaran televisi.

(6) Media Belajar
Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk dari medium
yang berari perantara atau pengantar.

Media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Media dalam
pembelajaran meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa
pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar.

(7) Model Pembelajaran
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dalam
model pembelajaran berisi pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran. Pendekatan diartikan sebagai sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum. Strategi bermakna perencanaan. Strategi
pada dasarnya bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan
diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Metode pembelajaran diartikan
sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah

20

disusun dalam kegiatan nyata untuk mencapai tujuan pembelajaran. Teknik
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode.

(8) Skenario Pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah
kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat
unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Pada kegiatan pendahuluan diharapkan terdapat kegiatan orientasi, apersepsi,
motivasi, dan pemberian acuan. Pada kegiatan inti merupakan proses
pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran yang meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi.

(9) Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen
yang dipakai untuk mengumpulkan data. Penilaian pencapaian KD peserta
didik dilakukan berdasarkan indikator.

Penilaian dilakukan dengan

menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan

21

kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek atau
produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

2.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran terdiri atas tiga tahapan yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan dalam pelaksanaan
pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mempersiapkan
peserta didik secara fisik dan juga mental untuk mempelajari materi yang akan
diberikan. Kegiatan pendahuluan berisi apersepsi dan motivasi serta penyampaian
kompetensi dan rencana kegiatan.
Kegiatan inti dalam pelaksanaan pembelajaran siswa melaksanakan proses
pembelajaran secara nyata, berinteraksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan
guru, maupun siswa dengan sumber belajar lainnya. Kegiatan dalam tahap ini
berupa kegiatan (1) mengamati, (2) menanya, (3) menalar, (4) menganalogi dalam
pembelajaran, (5) hubungan antarfenomena, dan (6) mencoba .
(1) Mengamati
Dengan mengamati bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik.
Dengan observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara
objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkahlangkah seperti berikut ini.
a. Menentukan objek yang diobservasi.
b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan
diobservasi.

22

c. Menentukan secara jelas data-data yang perlu diobservasi.
d. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi.

(2)

Menanya

Dengan bertanya membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta
didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran. Mendorong dan menginspirasi
peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan „dari‟ dan
„untuk‟ dirinya sendiri. Ketika peserta didik bertanya berarti ia berani berpendapat
di muka umum dan ketika guru bertanya mendorong partisipasi peserta didik
dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan
menarik simpulan. Pertanyaan yang diajukan harus memiliki kriteria yang baik
yakni singkat, jelas, menginspirasi jawaban, memiliki fokus, bersifat divergen,
bersifat validatif atau penguatan, memberi kesempatan peserta didik untuk
berpikir ulang, merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif, dan
merangsang proses interaksi. Pertanyaan yang guru ajukan menggambarkan
tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi. Tingkatan tersebut
seperti yang diajukan oleh Bloom dan Krathwohl dalam Wardoyo (2013: 19)
bahwa tingkatan kognitif dibedakan menjadi enam tingkatan yang meliputi (1)
pengetahuan (mengingat, menghafal), (2) pemahaman (menginterpretasikan), (3)
aplikasi (menggunakan konsep untuk memecahkan masalah), (4) analisis
(menjabarkan suatu konsep), (5) sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep
menjadi sebuah konsep yang utuh), dan (6) evaluasi.

23

(3) Menalar
Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta yang dapat
diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran terdapat
dua cara yakni penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif
yaitu cara menalar dengan menarik simpulan dari khusus untuk hal yang umum.
Menalar secara induktif adalah proses penarikan simpulan dari kasus-kasus yang
bersifat nyata secara individual atau spesifik menjadi simpulan yang bersifat
umum. Penalaran deduktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari
pernyataan yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus.
(4) Analogi dalam Pembelajaran
Analogi adalah suatu proses penalaran dalam pembelajaran dengan cara
membandingkan sifat esensial yang memiliki persamaan. Analogi terdiri atas dua
jenis, yaitu analogi induktif dan analogi deklaratif. Analogi induktif disusun
berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena atau gejala. Atas dasar
persamaan dua gejala atau fenomena itu ditarik simpulan bahwa yang ada pada
fenomena atau gejala pertama terjadi juga pada fenomena kedua.

Analogi

deklaratif suatu cara menalar untuk menjelaskan atau menegaskan suatu fenomena
atau gejala yang belum dikenal, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Dengan
analogi ini fenomena menjadi dikenal dan dapat diterima apabila dihubungkan
dengn hal-hal yang sudah diketahui secara nyata dan dipercayai.
(5) Hubungan Antarfenomena
Kemampuan menghubungkan antarfenomena yakni dengan hubungan sebabakibat. Hubungan sebab-akibat diambil dengan menghubungkan satu atau
beberapa fakta yang satu dengan fakta yang lain. Suatu simpulan yang menjadi

24

sebab dari suatu fakta atau dapat juga menjadi akibat dari suatu fakta tersebut.
Penalaran sebab-akibat ini masuk dalam ranah penalaran induktif, yang disebut
dengan penalaran induktif sebab-akibat. Penalaran induksi sebab-akibat terdiri
atas tiga jenis yakni hubungan sebab-akibat, hubungan akibat-sebab, dan
hubungan sebab-akibat 1- akibat 2.

(6) Mencoba
Dengan mencoba atau bereksperimen dimaksudkan untuk mengembangkan
berbagai ranah tujuan belajar yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pembelajar dan dapat
bersama-sama dengan peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran. Selain itu
dapat juga dengan memberi soal evaluasi terkait materi yang telah diberikan,
mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio, dan juga melaksanakan
tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas.

2.2.3 Penilaian

Penilaian merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran. Penilaian
merupakan kegiatan mengumpulkan informasi sebagai bukti untuk dijadikan dasar
dalam menetapkan terjadinya perubahan dan derajat perubahan yang telah dicapai
sebagai hasil belajar peserta didik (Komalasari, 2013: 145).

Penilaian hasil

belajar bertujuan untuk (a) mengetahui tingkat pencapaian kompetensi peserta
didik, (b) mengukur pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik,
(c) mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik, (d) mengetahui hasil
pembelajaran, (e) mengetahui pencapaian kurikulum, (f) mendorong peserta didik

25

untuk belajar, dan (g) mendorong guru agar memiliki kemampuan mengajar lebih
baik.
Penilaian pada kurikulum 2013 dilakukan de