IDENTIFIKASI PENINGGALAN BANGUNAN- BANGUNAN BERSEJARAH DI KABUPATEN DELI SERDANG.

(1)

IDENTIFIKASI PENINGGALAN BANGUNAN-BANGUNAN

BERSEJARAH DI KABUPATEN DELI SERDANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Pendidikan Sejarah

OLEH :

AZIZA FAJAR NINGRUM NIM. 3113321003

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan rahmat-Nya yang tak terhingga berupa ksehatan serta kemapuan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Identifikasi Peninggalan Bangunan- Bangunan Bersejarah di Kabupaten Deli Serdang.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa di dalam skripsi ini masih terdapat banyak sekali kekurangan, baik dari segi isi maupun dalam hal penyajian, mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis sendiri. Oleh sebab itu, dengan keredahan hati, penulis mengharapkan kritik dan sumbangan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi.

Dalam penyelesain skripsi ini penulis tentu tidak sendiri. Penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, baik berupa moril maupun materil. Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, Selaku Dekan FIS UNIMED

3. Bapak dan Ibu Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

4. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku ketua Jurusan Pendidikan Sejarah UNIMED dan Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah UNIMED dan Penguji yang telah memberikan masukan dalam penulisan skripsi.

5. Bapak Dr. Hidayat, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan motivasi, kritik dan saran terhadap proses penulisan skripsi.


(6)

6. Bapak Pristi Suhendro, S.Hum, M.Si sebagai dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dari awal sampai semester akhir dan juga telah memberikan masukan terhadap penulisan skripsi.

7. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi, M.Si sebagai dosen pengajar dan juga dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam penulisan skripsi.

8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen pendidikan sejarah yang telah membimbing penulis selama proses perkuliahan.

9. Kepada informan Bapak Buyung, Adlin, OK Dirham Thausah, Al- Julaidin, Robinson Saragih, Ibu Tince Siahaan, Rosidah Lubis, Supiyah.

10. Teristimewa kepada Ibu Penulis yang selalu berdoa untuk penulis, memberikan kepercayaan kepada anak–anaknya tentu saja juga kesabaranya dan perjuanganya dalam membesarkan dan mendidik penulis dari penulis TK sampai Sarjana.

11. Terkhusus kepada mas Chandra, mas Jefri dan mbak Febri tersayang yang telah memberikan doa, dan motivasi yang tidak ada hentinya kepada penulis, dalam menyelesaikan pendidikan sampai saat ini, dan tidak ketinggalan untuk keponaan penulis Riffat dan Rakha yang ganteng dan lucu.

12. Terimakasih kepada saudara penulis adik Faisal, dan Eka yang telah banyak memberikan perhatian kepada penulis.

13. Kepada sahabat- sahabat penulis tercinta Dian Ramadhan Nasution ST, Tri Ananda Putri, Putri Puspa, S.pd, Deni Hartanto, S.pd, Yeka Anggi Pratiwi, Ida Fitriyani, Wienna Lestira Sembiring, Surya Hidayat yang telah memberikan motivasi kepada penulis dan memberikan banyak dukungan dan semangat bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan waktu yang diharapkan.


(7)

14. Terima kasih kepada kak Yosi Pratiwi Tanjung, M.Si yang telah memberikan motivasi kepada penulis.

15. Terima kasih teman- teman seposko PPL 2014 Winda, Ade, Aldi, Udin yang udah merawat saat penulis sakit DBD sewaktu PPL.

16. Kepada teman – teman seperjuangan A dan B Ekstensi 2011 serta A Reguler dan B Reguler 2011

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi dunia pendidikan sejarah serta bagi siapa yang membacanya.

Medan, Desember 2015 Penulis

Aziza Fajar Ningrum NIM : 3113321003


(8)

i ABSTRAK

Aziza Fajar Ningrum, NIM : 3113321003, Identifikasi Peninggalan Bangunan- Bangunan Bersejarah Di Kabupaten Deli Serdang”, Skripsi: Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk 1).Untuk mengetahui jenis peninggalan bersejarah yang ditemukan di Kabupaten Deli Serdang, 2).Untuk mengetahui sejarah berdirinya peninggalan bersejarah di Kabupaten Deli Serdang. 3). Untuk mengetahui bagaimana keadaan terkini peninggalan bersejarah di Kabupaten Deli Serdang.Untuk memperoleh data yang diperlukan di dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian sejarah, dengan metode Penelitian Lapangan( field research ).Dengan pendekatan deskriftif kualitatif.Dan melakukan teknik pengumpulan data, yang dilakukan dengan cara observasi kelokasi penelitian, wawancara kepada pihak- pihak yang dapat memberikan keterangan bagaimana sejarah berdirinya bangunan-bangunan peninggalan bersejarah di Kabupaten Deli Serdang. Dalam hal ini yang diwawancarai adalah Bapak Buyung, Adlin, OK Dirham Thausah, Al- Julaidin, Robinson Surbakti, Ibu Tince Siahaan, Rosidah Lubis, Supiyah dan study dokumentasi. Kemudian Peneliti menganalisis data yang terkumpul,kemudian melakukan verifikasi atau kritiksumber yang tujuanya mencari kebenaran, kemudian melakukan kegiatan interprestasi data.Dari hasil penelitian yang dilakukan dan informasi yang diberikan informan diketahui bahwa situs bersejarah yang ada di Kabupaten Deli Serdang yaitu : 1. Staisun Kereta Api Galang, 2. Kantor Pos Galang, 3.Rumah Sakit Petumbukan, 4. Sekolah Baskul (Sekolah SDN 101878 Tanjung Morawa), 5 Mesjid Jami’, 6 Tugu Bambu Runcing Tanjung Morawa, 7. Stasiun Kereta Api Pancur Batu( Arhenmia ), 8.Kantor Kontrolir Belanda (Kantor Camat Pancur Batu), 9. KedaiPanjang. Keadaan terkini dari peninggalan bersejarah tersebut sebagian besar bentuknya masih ada dan masih digunakan sampai saat ini dan sebagian lagi telah rata dengan tanah sedangkan peninggalan bersejarah yang masih terawatt sampai saat ini telah beralih fungsi.


(9)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Pembatasan Masalah ... 4

1.4. Rumusan Masalah ... 4

1.5. Tujuan Penelitian ... 5

1.6. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1. Kajian Pustaka ... 7

2.1.1. Konsep Identifikasi ... 7

2.1.2. Bangunan Peninggalan Sejarah ... 7

2.1.3. Kriteria Peninggalan Sejarah……. ... 8

2.2. Kerangka Konseptual ... 9

2.3. Kerangka Berfikir ... 11

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 13

3.1. Metode Penelitian ... 13

3.2. Lokasi Penelitian ... 13

3.3. Sumber Data ... 14

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 15

3.5. Teknik Analisa Data ... 16

BAB IV PEMBAHASAN ... 18

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 18

4.1.1. Kondisi dan Letak Geografis Kecamatan Galang, Kecamatan Tanjung Morawa, dan Kecamatan Pancur Batu ... 18

4.2. Peninggalan Bangunan-bangunan Bersejarah Di Kabupaten Deli Serdang ... 33

1. Stasiun Kereta Api Galang ... 34

2. Kantor Pos Galang ... 34


(10)

vi

4. Sekolah Baskul (Pertukangan) ... 34

5. Masjid Jami’ ... 34

6. Tugu Bambu Runcing ... 35

7. Stasiun Kereta Api Arnhemia (Pancur Batu) ... 35

8. Kantor Kontrolin Belanda ... 35

9. Kedai Panjang ... 35

4.3. Sejarah Berdirinya Peninggalan Bangunan-bangunan Bersejarah Di Kabupaten Deli Serdang... 35

1. Stasiun Kereta Api Galang ... 35

2. Kantor Pos Galang ... 37

3. Rumah Sakit Petumbukan ... 38

4. Sekolah Baskul (Pertukangan) ... 44

5. Masjid Jami’ ... 46

6. Tugu Bambu Runcing ... 48

7. Stasiun Kereta Api Arnhemia (Pancur Batu) ... 50

8. Kantor Kontrolir Belanda ... 52

9. Kedai Panjang ... 53

4.4. Kondisi Terkini Bangunan Bersejarah Di Kabupaten Deli Serdang ... 54

1. Stasiun Kereta Api Galang ... 54

2. Kantor Pos Galang ... 55

3. Rumah Sakit Petumbukkan ... 57

4. Sekolah Baskul (Pertukangan) ... 58

5. Masjid Jami’ ... 59

6. Tugu Bambu Runcing ... 60

7. Stasiun Kereta Api Arnhemia (Pancur Batu) ... 60

8. Kantor Kontrolir Belanda ... 62

9. Kedai Panjang ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

5.1. Kesimpulan ... 64

5.2. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67 LAMPIRAN ...


(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Luas Desa/Kelurahan dan Persentase Terhadap Luas Kecamatan Galang Tahun 2013 ... 19 Tabel 4.2. Banyaknya Penduduk Menurut Jenis Kelamin Menurut desa/

Kelurahan Kecamatan Galang Tahun 2013 ... 21 Tabel 4.3. Banyaknya Penduduk Menurut Agama di Kecamatan Galang

Tahun 2013 ... 22 Tabel 4.4. Luas Desa/Kelurahan dan Persentase Terhadap Luas Kecamatan

Galang Tahun 2013 ... 24 Tabel 4.5. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin di Kecamatan

Tanjung Morawa Tahun 2013 ... 26 Tabel 4.6 Banyaknya Penduduk Menurut Agama di Kecamatan

Tanjung Morawa Tahun 2013 ... 27 Tabel 4.7. Luas Desa/Kelurahan dan Persentase Terhadap Luas

Kecamatan Pancur Batu Tahun 2013 ... 29 Tabel 4.8. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan

Tanjung Morawa Tahun 2013 ... 31 Tabel 4.9. Banyaknya Penduduk Menurut Agama di Kecamatan Pancur


(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Stasiun Kereta Api Galang ... 36

Gambar 2. Kantor Pos Galang ... 37

Gambar 3. Rumah Sakit Pertumbukan ... 37

Gambar 4. Sekolah Baskul (Pertukangan) Tempo Dulu ... 38

Gambar 5. Masjid Jami’ Tanjung Morawa ... 39

Gambar 6. Tugu Bambu Runcing ... 39

Gambar 7. Stasiun Kereta Api Pancur Batu ... 40

Gambar 8. Kantor Camat Pancur Batu ... 40

Gambar 9. Kedai Panjang ... 41

Gambar 10. Rumah Sakit Pertumbukan Tempo Dulu ... 44

Gambar 11. Persatuan “Serdang Doktor Fonds” ... 45

Gambar 12. Peralatan Medis Rumah Sakit Pertumbukan ... 46

Gambar 13. Aktivitas Pemeriksaan Pasien Di Rumah Sakit Pertumbukkan.. Gambar 14. Stasiun Kereta Api Arnhemia Tempo Dulu ... 55

Gambar 15. Teras Kantor Camat Pancur Batu ... 57

Gambar 16. Lokasi Kedai Panjang Tempo Dulu ... 57

Gambar 17. Stasiun Kereta Api Galang ... 58

Gambar 18. Rel Kereta Api Galang ... 59

Gambar 19. Terowongan Kereta Api Galang ... 60

Gambar 20. Kantor Pos Galang (Tampak Belakang) ... 60

Gambar 21. Puing–Puing Bangunan Rumah Sakit Petumbukan ... 62

Gambar 22. Sdn. 101878 Tanjung Morawa ... 63

Gambar 23. Masjid Jami’ Tanjung Morawa ... 64

Gambar 24. Prasasti Tugu ... 6

Gambar 25. Dam Tempat Penyimpanan Air, Stasiun Kereta Api Arnhemia 67 Gambar 26. Dua Jalur Rel Kereta Api ... 67

Gambar 27. Kantor Camat Pancur Batu ... 68


(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Kabupaten Deli Serdang adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibukota Kabupaten ini berada di Lubuk Pakam. Kabupaten Deli Serdang di kenal sebagai salah satu daerah dari 25 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, Kabupaten Deli Serdang yang di kenal sekarang ini merupakan dua Pemerintahan yang berbentuk Kerajaan (Kesultanan) yaitu Kesultanan Deli yang berpusat di Kota Medan dan Kesultanan Serdang berpusat di Perbaungan sekitar 38 km dari Kota Medan menuju Kota Tebing Tinggi.

Dalam masa Pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS), keadaan Sumatera Timur mengalami pergolakan yang dilakukan oleh rakyat secara spontan menuntut agar NST (Negara Sumatera Timur) yang dianggap sebagai prakarsa Van Mook (Belanda) dibubarkan dan wilayah Sumatera Timur kembal imasuk Negara Republik Indonesia.Para pendukung Negara Sumatera Timur (NST) mengadakan Permusyawaratan Rakyat Se-Sumatera Timur untuk menentang Kongres Rakyat Sumatera Timur yang dibentuk oleh Front Nasional.Negara-negara bagian dan daerah-daerah istimewa lain di Indonesia kemudian bergabung dengan Negara Republik Indonesia (NRI),sedangkan Negara Indonesia Timur (NIT) dan Negara Sumatera Timur (NST) tidak bersedia. Akhirnya Pemerintah Negara Republik Indonesia (NRI) meminta kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) untuk mencari kata sepakat dan mendapat mandat penuh dari Negara Sumatera Timur (NST) dan Negara Indonesia Timur


(14)

2

(NIT) untuk bermusyawarah dengan Negara Republik Indonesia (NRI) tentang pembentukan Negara Kesatuan denganhasil antara lain Undang-Undang Dasar Sementara Kesatuan yang berasal dari UUD RIS diubah sehingga sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Atas dasar tersebut terbentuklah Kabupaten Deli Serdang seperti tercatat dalam sejarah bahwa Sumatera Timur dibagi atas 5 (lima) Afdeling, salah satu diantaranya Deli dan Serdang, Afdeling ini dipimpin seorang Asisten Residen beribu kota Medan serta terbagi atas 4 (empat) Onder Afdeling yaitu Medan Deli beribu kota Medan, Bovan Deli beribu kota Pancur Batu, Serdang beribu kota Lubuk Pakam, Padang Bedagai beribukota Tebing Tinggi danmasing-masing dipimpin oleh Kontelir. Dahulunya daerah ini mengelilingi tiga daerah kota madya yaitu kota Medan yang menjadi Ibukota Provinsi Sumatera Utara, Kota Binjai dan Kota Tebing Tinggi disamping berbatasan dengan beberapa Kabupaten yaitu Langkat, Karo,dan Simalungun dengan total luas daerah 6.400 km² terdiri dari 33 Kecamatan dan 902 kampung.

Sebagian besar wilayah kota Medan adalah“Tanah Deli” yang merupakan daerah Kabupaten Deli Serdang. Sekitar tahun1980-an pemerintahan daerah ini pindah ke Lubuk pakam, sebuah kota kecil yang terletak di pinggir jalan lintas Sumatera lebih kurang 30 kilometer dari Kota Medan yang telah ditetapkan menjadi ibukota Kabupaten Deli Serdang. Tahun 2004 Kabupaten ini kembali mengalami perubahan baik secara Geografi maupun Administrasi Pemerintahan, setelah adanya pemekaran daerah dengan lahirnya Kabupaten baru Serdang Bedagai Tahun 2003, sehingga berbagai potensi daerah yang dimiliki ikut berpengaruh. Dengan terjadinya pemekaran daerah, makaluas wilayahnya


(15)

3

sekarang menjadi 2.394,62 km² terdiri dari 22 kecamatan dan 403 desa/kelurahan, yang terhampar mencapai 3,34% dari luas Sumatera Utara.

Selain hal umum mengenai pembagian wilayah dan letak Kabupaten Deli Serdang diatas, ternyata di daerah Kabupaten Deli Serdang ini banyak tersimpan peninggalan-peninggalan bersejarah yang bernilai historis. Perkembangan Kabupaten Deli Serdang tidak terlepas dari pengaruh masuk dan berkembangnya Kolonialisme Hindia Belanda di daerah Kabupaten Deli Serdang. Dimana, Belanda pada saat itu berusaha merampas tanah rakyat dan memperluas perkebunan para kaum kapitalis Hindia Belanda dan mendirikan berbagai infrastruktur di daerah ini sebagai pendukung kegiatan mereka. Jalan raya, rumah sakit,tempat tinggal (rumah/vila) stasiun kereta api, gedung-gedung dan lain sebagainya.

Pada saat ini keberadaan infrastruktur-infrastruktur bangunan tersebut ada sebagian terpelihara karena masih digunakan pada saat ini walaupun sudah berganti kepemilikannya serta berubah fungsi dan sebagian lagi telah hancur dimakan usia ataupun sudah di rekontruksi ulang menjadi bangunan baru. keberadaan infrastruktur-infrastruktur bangunan bersejarah ini sangat penting keberadaannya sehingga perlu adanya usaha untuk melakukan pelestarian agar peninggalan-peninggalan bersejarah ini baik itu berbentuk fisik maupun non fisik tetap dilestarikan agar dapat menjadi sumber pembelajaran sejarah.

Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang peninggalan-peninggalan bangunan bersejarah di Kabupaten Deli Serdang. Maka penulis memilih untuk melakukan penelitian dengan Judul


(16)

4

“Identifikasi Peninggalan-Peninggalan Bangunan Bersejarah di Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Identifikasi peninggalan bangunan-bangunan bersejarah di Kabupaten Deli Serdang.

2. Sejarah berdirinya peninggalan bangunan-bangunan bersejarah di Kabupaten Deli Serdang.

3. Kondisi peninggalan bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Kabupaten Deli Serdang.

1.3. Pembatasan Masalah

Luasnya permasalahan yang akan di kaji, maka penulis membatasi permasalahan penelitian secara lingkup spasial (ruang), penelitian ini hanya terbatas di Kabupaten Deli Serdang saja.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah dan identifikasi masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apa saja peninggalan bangunan-bangunan bersejarah di Kabupaten Deli Serdang?


(17)

5

2. Bagaimana sejarah berdirinya peninggalan bangunan-bangunan bersejarah di Kabupaten Deli Serdang?

3. Bagaimana kondisi peninggalan bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Kabupaten Deli Serdang?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan ialah sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi peninggalan bangunan-bangunan bersejarah di Kabupaten Deli Serdang.

2. Untuk mengetahui sejarah berdirinya peninggalan bangunan-bangunan bersejarah di Kabupaten Deli Serdang.

3. Untuk mengetahui kondisi peninggalan bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Kabupaten Deli Serdang.

1.6. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian pastilah memiliki manfaat bagi peneliti maupun pembaca. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini ialah:

1. Untuk menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca terutama pada masyarakat Indonesia umumnya.

2. Untuk memperkenalkan peninggalan bangunan-bangunan bersejarah Kabupaten Deli Serdang kepada masyarakat Indonesia terkhusus pada masyarakat Kabupaten Deli Serdang.


(18)

6

4. Dapat di jadikan sebagai bahan penunjang dalam mata kuliah Khususnya dalam mata kuliah Sejarah lokal.

5. Menambah referensi perpustakaan, terutama bagi jurusan Pendidikan Sejarah Unimed, Medan.


(19)

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Adapun peninggalan-peninggalan bersejarah yang ditemukan di Kecamatan Galang, Kecamatan Tanjung Morawa dan Kecamatan Pancur Batu dapat dikelompokkan menjadi sekitar tiga jenis kelompok besar. Kedua jenis kelompok besar ini adalah yaitu :

• Bangunan peninggalan Belanda - Stasiun Kereta Api Galang - Kantor Pos Galang

- Rumah Sakit Pertumbukkan

- Sekolah SDN 101878 ( Sekolah Baskul/ Pertukangan ) Tanjung Morawa

- Tugu Bambu Runcing Tanjung Morawa - Stasiun Kereta Api Pancur Batu

- Kantor Camat Pancur Batu - Kedai Panjang

• Bangunan Peninggalan Agama Islam - Masjid Jami’ Tanjung Morawa

Pada awalnya penulis memperkirakan ada sekitar tiga kelompok Bangunan peninggalan bersejarah yang akan diidentifikasi akan tetapi untuk jenis kelompok situs yang satu lagi yaitu Bangunan Peninggalan Jepang tidak dapat penulis teliti


(20)

68

karena dilapangan penulis tidak dapat menemukan bangunan peninggalan Kolonial Jepang di tiga Kecamatan tersebut.

Adapun keadaan terkini dari masing-masing ketiga jenis kelompok bangunan peninggalan-peninggalan bersejarah di Kecamatan Galang, Kecamatan Tanjung Morawa, Kecamatan Pancur Batu kondisinya sebagian besar masih bagus. Namun sebagian lagi sudah hancur dan rata dengan tanah ataupun ada juga yang sudah beralih fungsi.

Bangunan peninggalan sejarah ini bukan hanya menjadi sebuah asset bagi Kabupaten Deli Serdang sendiri, tetapi juga sebagai beban yang menuntut tanggung jawab dan perhatian yang lebih intensif dari pihak pemerintah Kabupaten Deli Serdang agar tidak jatuh ke tangan – tangan yang tidak bertanggung jawab dan punah dengan alas an kepentingan–kepentingan oknum– oknum tertentu.

5.2. Saran

- Dengan adanya bangunan peninggalan-peninggalan bersejarah adalah suatu bukti nyata tentang kegiatan manusia dimasa lalu. Dengan adanya peninggalan-peninggalan bersejarah tersebut kita bisa mempelajari atau mengetahui apa kegiatan manusia di masa lalu.

- Peneliti menyarankan agar penelitian ini dapat dilanjutkan oleh instansi lainya untuk mengetahui dan menggali mengenai bangunan bersejarah yang ada di Kabupaten Deli Serdang.


(21)

69

- Bangunan – bangunan bersejarah ini juga dapat menjadi sumber pembelajaran dalam dunia pendidikan, tidak hanya pelajar ataupun anak sekolah. Bagi pegawai, mahasiswa dan masyarakat juga. Nilai – nilai kesejarahan yang terkandung didalamnya dapat dijadikan sebagai pembelajaran akan pentingya arti dan nilai - nilai kesejarahan dan menimbulkan rasa nasionalisme dalam diri masing-masing individu. - Peneliti mengharapkan agar bangunan peninggalan sejarah yag ada di

Kabupaten Deli Serdang ini bisa dikembnagkan lagi dan bisa menarik perhatian dari wisatawan sehingga dapat menambah pemasukan daerah. - Peneliti mengharapkan agar pendataan bangunan peninggalan bersejarah ketiap-tiap daerah dilakukan dengan secepatnya agar peninggalan – peninggalan bersejarah yang ada di Kabupaten Deli Serdang dari tiap–tiap daerah tidak hilang begitu saja.


(22)

70

DAFTAR PUSTAKA Sumber Literatur

BPS. 2014.Galang Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang. BPS. 2014. Tanjung Morawa Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten

Deli Serdang.

BPS. 2014. Pancur Batu Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang.

Gottschalk,Louis.2008.Mengerti Sejarah. Jakarta: UI-PRESS. Kuntowijoyo.2005.Pengantar Ilmu Sejarah.Yogyakarta: Bentang

Luckman Sinar T, 2011. Sejarah MedanTempo doeloe. Medan: Sinar budaya group

Luckman Sinar T, 1986.Sari Sejarah Serdang 1. Jakarta: Proyek Penertiban Buku Sastra Indonesia dan Daerah

Luckman Sinar T, 1986.Sari Sejarah Serdang 2. Jakarta: Proyek Penertiban Buku Sastra Indonesia dan Daerah

Nazir, Muhammad. 2003.Metode Penelitian.Jakarta:GramediaPustakaUtama. Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Badan Informasi, Komunikasi dan

Telematika ( BIKT). 1984. Profil Kabupaten Deli Serdang.Lubuk Pakam: Pemkab.

Pusat Penelitian dan Pengembangan arkeologi Nasional Badan Pengembangan Sumber daya Kebudayaan dan Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. 2008. Metode Penelitian Arkeologi.Jakarta Selatan: Pusat Penelitian dan Pengembangan arkeologi Nasional

Poeze Harry A.2008. Tan Malaka, Gerakan Kiri, Dan Revolusi Indonesia Jilid I. Jakarta : Obor Indonesia

Sevilla G. Consuelo. 2006.Pengantar Metode Penelitian.Jakarta : UI-PRESS. Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta


(23)

71

Syarifuddin, Drs.1995. Inventarisasi Tugu Perjuangan 1945 1949 Daerah Sumatera Utara. Medan: Panetia Penerbitan Buku Inventarisasi Tugu Perjuangan 19451949 Daerah Sumatera Utara

Sumber Perundang–undangan :

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun Nomor 5 Tahun 2010 Departementri Pendidikan Dan Kebudyaan

Udang- Undang Republik IndonesiaNomor 10 Tahun 2010 Tentang Benda Cagar Budaya. Departementri Pendidikan Dan Kebudyaan

Sumber internet :

https://elprinalimbong.wordpress.com/2013/02/16/Pancurbatu-sada-wari-arnhemia/ diakses 30 Agustus 2015

http://Plantersclub.blogspot.co.id/2012/12/Senembah-maatschappij-tropical-diseases.html=1, diakses 29 Agustus 2015

http://Plantersclub.blogspot.co.id/2012/12/Rumah-sakit-Petumbukan_2.html?m=1, diakses 8 September 2015

http://pancurbatukuta.blogspot.co.id/2015/06/pajak-pancur-batu-kedai-panjang.html?m=1, diakses 30 Agustus 2015


(1)

4. Dapat di jadikan sebagai bahan penunjang dalam mata kuliah Khususnya dalam mata kuliah Sejarah lokal.

5. Menambah referensi perpustakaan, terutama bagi jurusan Pendidikan Sejarah Unimed, Medan.


(2)

67 5.1. Kesimpulan

Adapun peninggalan-peninggalan bersejarah yang ditemukan di Kecamatan Galang, Kecamatan Tanjung Morawa dan Kecamatan Pancur Batu dapat dikelompokkan menjadi sekitar tiga jenis kelompok besar. Kedua jenis kelompok besar ini adalah yaitu :

• Bangunan peninggalan Belanda - Stasiun Kereta Api Galang - Kantor Pos Galang

- Rumah Sakit Pertumbukkan

- Sekolah SDN 101878 ( Sekolah Baskul/ Pertukangan ) Tanjung Morawa

- Tugu Bambu Runcing Tanjung Morawa - Stasiun Kereta Api Pancur Batu

- Kantor Camat Pancur Batu - Kedai Panjang

• Bangunan Peninggalan Agama Islam - Masjid Jami’ Tanjung Morawa

Pada awalnya penulis memperkirakan ada sekitar tiga kelompok Bangunan peninggalan bersejarah yang akan diidentifikasi akan tetapi untuk jenis kelompok situs yang satu lagi yaitu Bangunan Peninggalan Jepang tidak dapat penulis teliti


(3)

karena dilapangan penulis tidak dapat menemukan bangunan peninggalan Kolonial Jepang di tiga Kecamatan tersebut.

Adapun keadaan terkini dari masing-masing ketiga jenis kelompok bangunan peninggalan-peninggalan bersejarah di Kecamatan Galang, Kecamatan Tanjung Morawa, Kecamatan Pancur Batu kondisinya sebagian besar masih bagus. Namun sebagian lagi sudah hancur dan rata dengan tanah ataupun ada juga yang sudah beralih fungsi.

Bangunan peninggalan sejarah ini bukan hanya menjadi sebuah asset bagi Kabupaten Deli Serdang sendiri, tetapi juga sebagai beban yang menuntut tanggung jawab dan perhatian yang lebih intensif dari pihak pemerintah Kabupaten Deli Serdang agar tidak jatuh ke tangan – tangan yang tidak bertanggung jawab dan punah dengan alas an kepentingan–kepentingan oknum– oknum tertentu.

5.2. Saran

- Dengan adanya bangunan peninggalan-peninggalan bersejarah adalah suatu bukti nyata tentang kegiatan manusia dimasa lalu. Dengan adanya peninggalan-peninggalan bersejarah tersebut kita bisa mempelajari atau mengetahui apa kegiatan manusia di masa lalu.

- Peneliti menyarankan agar penelitian ini dapat dilanjutkan oleh instansi lainya untuk mengetahui dan menggali mengenai bangunan bersejarah yang ada di Kabupaten Deli Serdang.


(4)

- Bangunan – bangunan bersejarah ini juga dapat menjadi sumber pembelajaran dalam dunia pendidikan, tidak hanya pelajar ataupun anak sekolah. Bagi pegawai, mahasiswa dan masyarakat juga. Nilai – nilai kesejarahan yang terkandung didalamnya dapat dijadikan sebagai pembelajaran akan pentingya arti dan nilai - nilai kesejarahan dan menimbulkan rasa nasionalisme dalam diri masing-masing individu. - Peneliti mengharapkan agar bangunan peninggalan sejarah yag ada di

Kabupaten Deli Serdang ini bisa dikembnagkan lagi dan bisa menarik perhatian dari wisatawan sehingga dapat menambah pemasukan daerah. - Peneliti mengharapkan agar pendataan bangunan peninggalan bersejarah ketiap-tiap daerah dilakukan dengan secepatnya agar peninggalan – peninggalan bersejarah yang ada di Kabupaten Deli Serdang dari tiap–tiap daerah tidak hilang begitu saja.


(5)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Literatur

BPS. 2014.Galang Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang. BPS. 2014. Tanjung Morawa Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten

Deli Serdang.

BPS. 2014. Pancur Batu Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang.

Gottschalk,Louis.2008.Mengerti Sejarah. Jakarta: UI-PRESS. Kuntowijoyo.2005.Pengantar Ilmu Sejarah.Yogyakarta: Bentang

Luckman Sinar T, 2011. Sejarah MedanTempo doeloe. Medan: Sinar budaya group

Luckman Sinar T, 1986.Sari Sejarah Serdang 1. Jakarta: Proyek Penertiban Buku Sastra Indonesia dan Daerah

Luckman Sinar T, 1986.Sari Sejarah Serdang 2. Jakarta: Proyek Penertiban Buku Sastra Indonesia dan Daerah

Nazir, Muhammad. 2003.Metode Penelitian.Jakarta:GramediaPustakaUtama. Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Badan Informasi, Komunikasi dan

Telematika ( BIKT). 1984. Profil Kabupaten Deli Serdang.Lubuk Pakam: Pemkab.

Pusat Penelitian dan Pengembangan arkeologi Nasional Badan Pengembangan Sumber daya Kebudayaan dan Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. 2008. Metode Penelitian Arkeologi.Jakarta Selatan: Pusat Penelitian dan Pengembangan arkeologi Nasional

Poeze Harry A.2008. Tan Malaka, Gerakan Kiri, Dan Revolusi Indonesia Jilid I. Jakarta : Obor Indonesia

Sevilla G. Consuelo. 2006.Pengantar Metode Penelitian.Jakarta : UI-PRESS. Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta


(6)

Syarifuddin, Drs.1995. Inventarisasi Tugu Perjuangan 1945 1949 Daerah Sumatera Utara. Medan: Panetia Penerbitan Buku Inventarisasi Tugu Perjuangan 19451949 Daerah Sumatera Utara

Sumber Perundang–undangan :

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun Nomor 5 Tahun 2010 Departementri Pendidikan Dan Kebudyaan

Udang- Undang Republik IndonesiaNomor 10 Tahun 2010 Tentang Benda Cagar Budaya. Departementri Pendidikan Dan Kebudyaan

Sumber internet :

https://elprinalimbong.wordpress.com/2013/02/16/Pancurbatu-sada-wari-arnhemia/ diakses 30 Agustus 2015

http://Plantersclub.blogspot.co.id/2012/12/Senembah-maatschappij-tropical-diseases.html=1, diakses 29 Agustus 2015

http://Plantersclub.blogspot.co.id/2012/12/Rumah-sakit-Petumbukan_2.html?m=1, diakses 8 September 2015

http://pancurbatukuta.blogspot.co.id/2015/06/pajak-pancur-batu-kedai-panjang.html?m=1, diakses 30 Agustus 2015