Latar Setting Unsur-unsur Drama

2.2.3.4 Latar Setting

Menurut Satoto 2012:55-57, setting dalam lakon tidak sama dengan panggung stage. Namun, panggung merupakan perwujudan visualisasi dari setting. Setting mencangkupi dua aspek penting, yaitu: a aspek ruang; b aspek waktu, di samping dua aspek tersebut, ada satu aspek lagi yang perlu dipertimbangkan, yaitu c aspek suasana. 1. Aspek ruang Aspek ruang ini menggambarkan tempat terjadinya peristiwa dalam lakon. Dalam drama tradisional, tempat terjadinya peristiwa dalam lakon sering didefinisikan disamakan dengan tempat dalam realita. Misalnya tempat-tempat yang disebut dalam lakon ketoprak, misalnya Pringgandani tempat Gatotkaca. Lokasi atau tempat terjadinya peristiwa dalam lakon bisa di istana, rumah biasa, hutan, langit, laut, gunung, pantai, atau medan peperangan. Dapat terjadi di dunia Madyapada atau Kahyangan. Jadi, lokasi terjadinya peristiwa bertempat di dalam diri manusia itu sendiri, maka akan timbul konflik batin yang sulit dilerai atau dicari pemecahannya. Manusia merupakan sumber dari segala konflik atau pertikaian, maka manusia pulalah yang harus menyelesaikannya. 2. Aspek waktu a. Waktu cerita fable-time Yang dimaksud waktu cerita adalah waktu yang terjadi dalam seluruh cerita atau suatu episode dalam lakon. Tidak semua penulis naskah lakon dengan jelas dan tersurat mengemukakan waktu cerita. Dalam hal ini, pengggarap penyaji atau pengamat lakon harus dapat mencari waktu cerita. b. Waktu penceritaan narrative-time Dalam lakon, waktu penceritaan disebut masa putar running-time. Hal ini dianalogkan dengan lakon jenis film yang penyajiaannya dengan „memutar‟ roll film yang direkamnya. Istilah-istilah lain yang digunakan sesuai dengan jenis yang diceritakan ialah reading time atau experienced-time. Cara lain untuk menghitung waktu penceritaan jenis lakon adalah dengan menghitung berapa, berapa adegan, dan berapa movement dalam seluruh lakon. 3. Aspek suasana Aspek suasana perlu dipertimbangkan dalam menganalisis lakon, terlebih untuk jenis lakon ketoprak. Pergeleran ketoprak pada mulanya berhubungan dengan kepercayaan. Aspek suasana lebih menekankan pada keadaan waktu terjadinya peristiwa dalam keadaan duka atau senang.

2.2.3.5 Konflik