STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN PETANI UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN DI DISTRIK BOMBERAY KABUPATEN FAKFAK PROVINSI PAPUA BARAT (STUDI KASUS DINAS PERTANIAN KABUPATEN FAK-FAK)

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kekayaan alam Indonesia merupakan aset dan modal dasar bagi
pembangunan bangsa. Kini makin disadari bahwa upaya pelestarian alam
bukanlah hanya demi kelestarian alam itu sendiri, namun hakekatnya adalah
kelangsungan pembangunan bangsa dan kesejahteraan manusia karena manusia
adalah bagian dari integral ekosistem alam itu sendiri. Pembangunan di Indonesia
terus dilakukan melalui berbagai program, namun keberhasilannya belum sepadan
dengan investasi karena antara lain kurang memperhatikan partisipasi masyarakat.
Desentralisasi atau yang sering disebut dengan istilah otonomi daerah
adalah sebuah proses devolusi dalam sektor publik dimana didalamnya terjadi
pengalihan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota. Dalam konteks Indonesia, otonomi daerah tersebut diartikan
sebagai proses pelimpahan kekuasaan dari pemerintah pusat kepada pemerintah
provinsi dan kabupaten/kota sebagaimana yang telah diamanatkan dalam UndangUndang. 1

1


Said, M.M. 2008, “Arah Baru Otonomi Daerah Di Indonesia”, Cetakan Kedua, UMM Press, Malang,
Hal. 6.

2

Menurut Mardiasmo (2004) mengatakan, desentralisasi ini diharapkan
akan menghasilkan dua manfaat nyata, yaitu :2
1. Mendorong

peningkatan

partisipasi,

prakarsa

dan

kreativitas


masyarakat dalam pembangunan, serta mendorong pemerataan serta
hasil-hasil yang tersedia di masing-masing daerah.
2. Memperbaiki alokasi sumber daya produktif melalui pergeseran peran
pengambilan keputusan publik ke tingkat pemerintah yang paling
rendah yang memiliki informasi yang paling lengkap.
Sedangkan menurut Undang-undang No. 32 tahun 2004 Pasal 1 (ayat 7)
bahwa “Tentang pemerintahan daerah menyatakan bahwa desentralisasi adalah
penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Republik
Indonesi”3.
Selanjutnya, pada Pasal 10 (ayat 2) di tegaskan “Dalam menyelenggarakan
urusan pemerintahan, yang menjadi kewenangan daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan”.4
Maka, menurut penulis. Terdapat 5 aspek dibentuknya pemerintahan daerah

2

Salahudin, 2012, “korupsi demokrasi dan pembangunan daerah”.lembaga anti korupsi pro otonomi

daerah bima dompu Sumbawa (lapinda bidos) NTB. Hlm 11-12.
3
Lihat undang-undang No 32 Tahun 2004 pasal 1 ayat 7.
4
Ibid pasal 10 ayat 2.

3

1. Menjalankan amanah Konstitusi sekaligus pembangunan Nasional
2. Untuk

menghasilkan

suatu

pemerintahan

yang

berguna


dengan

pembangunan-pembangunan yang baik
3. Untuk memperlancar pelaksanaan tata pemerintahan yang efektif,
sehingga produktif
4. Mengurangi beban pemerintahan pusat, dan mendidik masyarakat untuk
mendidik dirinya sendiri
5. Mendorong masyarakat untuk berpatisipasi aktif dalam pembangunan.

Sebagaimana telah dimuat dalam Konsideran Undang-Undang No 32 tahun
2004 tentang pemerintahan Daerah sebagai berikut:5
Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, pemerintahan daerah, yang mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan peran
serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan
memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan

dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
Tujuan dibentuknya pemerintahan daerah sebagai bentuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat di tingkat lokal, menurut Madekhan Ali (2007:93),
5

Lihat undang-undang No 32 Tahun 2004.

4

adalah otonomi daerah secara jelas hendak mengedepankan cita-cita penegakan
prinsip-prinsip demokrasi, keunggulan lokal keberagaman, prinsip partisipasi
masyarakat, desentralisme administratif maupun politik di tingkat lokal serta
berkemampuan mengatasi persoalan riil di lapangan.6
Dengan demikiaan, menurut penulis. Dalam meningkatkan perekonomian
dan kesejahteraaan maka dibutuhkan partisipasi masyarakat, karena dibentuknya
pemerintahan untuk kemandirian masyarakat daerah dalam mengelola kemajua.
Bukan hanya pemerintah atau penguasa.
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan merupakan kebutuhan dasar
seperti halnya kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan dan

transportasi. Karena pembangunan adalah untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat sesuai dengan yang mereka inginkan.7 Masyarakat sendiri yang akan
merasakan dan menilai apakah pembangunan tersebut berhasil atau tidak. 8 Maka
agar tujuan pembangunan sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat dan
pemerintah, diperlukan persepsi yang sama antar individu yang terlibat dalam
pembangunan. Persamaan persepsi diperlukan mulai dari apa yang harus
ditempuh, bagaimana implementasinya, monitoring dan evaluasi. Akhirnya
pendekatan partisipatif disadari mutlak diperlukan dalam mencapai keberhasilan
pembangunan.

6

Hadari Nawawi,, Op.cit, hlm. 10
Hadisapoetro, 1975 dalam Sri Widodo, 2012
8
ibid
7

5


Demikian pula di Provinsi Papua Barat khususnya Kabupaten Fakfak.
Melalui Peraturan Daerah No 32 tahun 2008 Tentang Penyerahan Urusan
Pemerintah Kabupaten kepada kampong. Dengan Menimbang ketentuan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2006 tentang
Tatacara Penyerahan Urusan Pemerintahan Kabupaten/Kota kepada Desa, maka
perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Fakfak tentang Penyerahan Urusan
Pemerintahan Kabupaten Kepada Kampung; sebagaimana pada Pasal 2 (ayat 1)
yaitu:
Urusan pemerintahan Kabupaten yang dapat diserahkan pengaturannya
kepada Kampung antara lain: 9
a. Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan;
b. Bidang Pertambangan dan Energi serta Sumber Daya Mineral;
c. Bidang Kehutanan dan Perkebunan;
d. Bidang Perindustrian dan Perdagangan;
e. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
f. Bidang Penanaman Modal;
g. Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
h. Bidang Kesehatan;
i.


Bidang Pendidikan dan Kebudayaan;

j.

Bidang Sosial;

k. Bidang Penataan Ruang;
l.

Bidang Pemukiman/Perumahan;

m. Bidang Pekerjaan Umum;
9

Lihat Perda Kabupaten Fakfak No 32 tahun 2008 Tentang Penyerahan Urusan Pemerintahan
Kabupaten kepada kampong.

6

n. Bidang Perhubungan;

o. Bidang Lingkungan Hidup;
p. Bidang Politik Dalam Negeri dan Administrasi Publik;
q. Bidang Otonomi Kampung;
r. Bidang Perimbangan Keuangan;
s. Bidang Tugas Pembantuan;
t. Bidang Pariwisata;
u. Bidang Pertanahan;
v. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil;
w. Bidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat, dan
Pemerintahan Umum;
x. Bidang Perencanaan;
y. Bidang Penerangan/Informasi dan Komunikasi;
z. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
aa. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
bb. Bidang Pemuda dan Olahraga;
cc. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kampung;
dd. Bidang Statistik; dan
ee. Bidang Arsip dan Perpustakaan.

Dimana Kabupaten Fakfak memiliki berbagai macam potensi sumber daya

alam. Sehingga sangat dibutuhkan perencanaan dan strategi, sistematis, logis dan
rasional. Sesuai Peraturan Daerah kabupaten Fakfak No. 12 Tahun 2008 Tentang
Organisasi dan tata kerja dinas10 – dinas Kabupaten Fakfak, bahwa tugas Dinas
Pertanian dan Peternakan adalah Unsur Pelaksana Pemerintah dalam bidang
Tanaman Pangan, Pasca Panen Hasil Pertanian serta Kesekretariatan.
10

Lihat Undang-Undang No 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan tata Kerja Dinas.

7

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi ini, maka yang menjadi sumber daya
pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Fakfak adalah : Sumber Daya
Manusia, Sumber daya alam (Ranch di Bomberay, kebun dinas di Mananmur
dll). 11
Perencanaan

pembangunan

yang


masyarakat banyak yang sebagian besar

lebih

memperhatikan

kebutuhan

tinggal di kampung-kampung, tanpa

mengabaikan pendudukan perkotaan, merupakan modal dan strategi pembangunan
yang perlu diterapkan. Pengabaian terhadap strategi ini dalam waktu yan lama
telah menyebabkan muncul dan meningkatnya berbagai persoaalan bangsa dan
daerah, seperti kecemburuan sosial, kesenjangan sosial, kemiskinan, marginalisasi
subordinasi, disintegrasi bangsa, disinteraksi sosial, ketimpangan pembangunan
kampung dan kota, kesenjangan yang melebar antara yang mampu dan kurang
mampu dan berbagai persoaalan pembangunan lainnya. Berbagai langkah Strategis
dilakukan oleh pemerintah daerah dalam pengembangan perekonomian di
Kabupaten fakfak dengan cara melakukan pembangunan dan mengembangkan
sektor basis seperti pertanian, pariwisata, perdagangan hotel dan restoran,
transportasi dan komunikasi, industri pengolahan dan jasa-jasa dengan metode
meningkatkan iklim investasi yang kondusif, promosi usaha, insentif dan
kemudahan dalam urusan penyediaan lahan.
Dalam hal ini Sektor pertanian dan peternakan sangat memegang peranan
penting dalam kehidupan umat manusia karena dapat menyediakan kebutuhan
11

SKPD Pemda fakfak 2012.

8

pokok manusia berupa bahan pangan, bahan dasar sandang atau pakaian maupun
bahan dasar papan atau perumahan.12 Kebutuhan pangan yang merupakan
kebutuhan dasar manusia dengan perkembangan waktu cenderung meningkat. Hal
ini disebabkan pertumbuhan penduduk dari waktu ke waktu terus meningkat.
Oleh karena itu sangat diharapkan melalui berbagai upaya teknis dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dihasilkan produksi bahan pangan dengan
pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penduduk, sehingga
bisa menjawab permasalahan krisis pangan. 13
Pemerintah Kabupaten Fakfak, yang juga merupakan pihak yang
mempunyai tanggung jawab dalam menyediakan kebutuhan dasar pangan bagi
masyarakat di wilayahnya. Kebutuhan bahan pangan berupa beras di Kabupaten
Fakfak dengan luas lahan sawah untuk produksi padi sampai dengan tahun 2010
hanya seluas 240 Ha dan dengan frekuensi tanam hanya 2 kali tanam setahun
dengan dan produktifitas lahan 2 ton per Ha hanya akan mampu menghasilkan 960
ton per tahun. Sementara kebutuhan beras per tahun dengan jumlah penduduk
tahun 2008 sebesar 72.594 jiwa dan rata-rata konsumsi per jiwa 130 kg/tahun dan
asumsi 10 % penduduk mengkonsumsi pangan non beras,

maka berarti

masyarakat Fakfak akan menkonsumsi beras sebanyak 8.493.498 kg atau 8.493
ton per tahun atau dengan kata lain konsumsi beras masyarakat Kabupaten Fakfak
tiap bulan adalah 707,75 ton.
12
13

Sri widodo, 2012, “Politik pertanian”. Liberty Yogyakarta, hlm. 79.
Ibid hlm. 244.

9

Menurut data Dolog tahun 2011 hampir setiap bulan dolog Sub drive
Fakfak Mengimport 472,31 ton beras. 14 Hal ini, sangat tidak signifikan dengan
kebutuhan masyarakat fakfak. Karena terjadi hamatan Produksi pada sektor
pertanian Khususnya Beras. Hambatan tersebut sebagai berikut:15
1.
2.
3.
4.

Terbatasnya sarana dan prasarana,
kurang adanya koordinasi antara instansi terkait,
Terbatasnya dana
Kurang dan rendahnya Sumberdaya Manusia Apatur serta Petani.

Dengan demikian, berangkat dari peristiwa tersebut maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai; STRATEGI PEMDA DALAM
PEMBERDAYAAN

PETANI

UNTUK

PENINGKATAN

PRODUKSI

PERTANIAN DI DISTRIK BOMBERAY KAB. FAKFAK. PROV PAPUA
BARAT.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka penulis mengambil permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaiman strategi Pemda Kabupaten Fakfak dalam pemberdayaan petani
untuk peningkatkan Produksi Pertanian Di Distrik Bomberay?

14
15

dinas Pertanian tanaman pangan Kabupaten Fak-fak
SKPD Pemda fakfak 2012.

10

2. Hambatan apa saja yang dihadapi Pemda Kabupaten Fak-fak dalam
pemberdayaan petani untuk Peningkatkan produksi pertanian di distrik
Bomberay?
C. Maksud dan Tujuan Penelitian
1. Maksud Penelitian
Bedasarkan paparan dalam latar belakang yang telah dipaparkan di atas
adapun maksud dalam penelitian ini yakni adalah untuk menggambarkan
secara detail tentang pemberdayaan petani dalam peningkatkan produksi
pertanian di distrik Bombaray Kabupaten Fak-fak Provinsi Papua Barat.
2. Tujuan Penelitian
a) Untuk mengetahui pemberdayaan petani dalam peningkatan hasil di
kabupaten fak-fak selama ini.
b) Untuk mengetahui bagaimanakahkah strategi Pemda dalam pemberdayaan
petani untuk meningkatkan Produksi pertanian di Distrik Bomberay
Kabupaten Fak-Fak Provinsi Papua Barat.
c) Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi Pemerintah Daerah
Kabupaten Fak-Fak dalam Pemberdayaan Produksi Pertanian di Distrrik
Bomberay.

11

D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaaat kepada
beberapa lembaga, masyarakat dan diri penulis pribadi yakni:

1. Kegunaan Teoritis
a. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Kabupaten Fak-fak
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada Pemerintah
Kabupaten Fak-fak khususnya Dinas Pertanian, dalam pemberdayaan
petani untuk meningkatkan produksi pertanian di Distrik Bomberay.
b. Bagi Masyarakat
Agar masyarakat dapat mengetahui secara jelas, Pemberdayaan Petani
Distrik Bomberay yang di lakukan oleh Pemerintah Kabupaten Fak-fak
khususnya Dinas Pertanian dalam menjalankan tugasnya.
c. Bagi Penulis
Agar dapat mengetahui lebih mendalam dari Pemberdayaan petani Distrik
Bomberay dalam peningkatan Produksi Pertanian.

2. Kegunaan Praktis
a. Dalam penelitian ini diharapkan agar dapat dijadikan sebagai bahan
acuan dalam upaya mengambil langkah-langkah perbaikan dalam

12

pemberdayaan petani dan sekaligus untuk memperbaiki perekonomian
Rakyat Bomberay.
b. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam perkembangan ilmu
sosial dan ilmu pemerintahan khususnya yang mempunyai relevansi
dengan

Pemberdayaan perekonomian Masyarakat pada sektor

Pertanian.

E. Definisi Konseptual
Definisi konseptual dalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang
dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian,
keadaan, kelompok atau individu tertentu.16 Definisi mengenai konseptual
yang ada dengan memperhatikan tema (objek) penelitian, maka dapat
ditemukan beberapa konsep yang perlu didefinisikan dengan tujuan agar
peneliti dan pembaca memiliki persepsi atau pemahaman yang mana. Maka
peneliti memberikan definisi konseptual sebagai berikut diantaranya:
1. Konsep Strategi
Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka
panjang. Pengertian strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan
berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan
dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa

16

Singarimbun, Masri dan Soyan Efendi, Metode Penelitian Survai, Jakarta LP3ES,1998. Hal.34.

13

tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang
tepat oleh organisasi17.
Jadi, strategi merupakan perencanaan dalam mensukseskan
tujuan dalam segala aktifitas. Baik dalam mensukseskan peperangan,
kompetisi

maupun

yang

lainnya.

Kemudian,

seiring

dengan

perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dibidang manajemen, kata
strategi yang biasa di gunakan organisasi profit dan non profit, sering
digabungkan dengan perencanaan strategi maupun manajemen strategi.
Perencanaan strategi dimaknai rancangan yang bersifat sistemik
dilingkungan

sebuah

organisasi.

Sedangkan

manajemen

strategi

mempunyai definisi yang berbeda-beda.
pertama, proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan
yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara
melaksanakannya,

yang

dibuat

oleh

manajemen

puncak

dan

diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi untuk
mencapai tujuannya. 18 Dilihat dari pengertian diatas dapat dijelaskan
secara rinci, yaitu; manajemen strategi adalah proses pengambilan
keputusan, kedua, keputusan yang diambil merupakan keputusan yang
menyeluruh dan mendasar. Ketiga, pembuatan keputusan harus dilakukan
oleh pucuk pimpinan sebagai penanggung jawab utama dalam
keberhasilan dan kegagalan dalan sebuah organisasi.

Keempat,

pengimplementasian keputusan tersebut sebagai strategi organisasi untuk
mencapai tujuan yang dilakukan oleh seluruh jajaran organisasi. Kelima,
keputusan tersebut harus diimplementasikan oleh seluruh jajaran
organisasi dalam bentuk kegiatan/pelaksanaan pekerjaan yang terarah.
kedua, usaha manajerial menumbuh kembangkan kekuatan
organisasi untuk mengeksploitasi peluang yang muncul guna mencapai
17
18

Glueck dan Jauch, p.9, 1989
Hadari Nawawi, op, cit, hal.148

14

tujuannya yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah di
tentukan..19
ketiga, arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada
pengembangan suatu strategi atau strategi-strategi yang bersifat efektif
untuk membantu mencapai tujuan organisasi. 20
Yang

ke-Empat,

perencanaan

berskala

besar

(disebut

perencanaan strategic) yang berorientasi pada jangkauan masa depan
yang jauh (disebut visi) dan ditetapkan sebagai keputusan majaemen
puncak (keputusan yang mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan
organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi) dalam usaha
menghasilkan sesuatu (perencanaan Operasional) yang berkualitas,
dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan
strategi) dan berbagai sasaran (tujuan Operasional) organisasi. 21

2. Konsep Tentang Petani
a. Defenisi Petani
Secara Teori, petani didefinisikan sebagai orang yang seluruh
atau sebagian mata pencahariannya didapatkan dari sektor pertanian
(Teken,1984). Menurut Lansberger (1981), petani adalah seseorang
yang mengendalikan secara efektif sebidang tanah yang ia sendiri
sudah lama terikat oleh ikatan-ikatan tradisi dan perasaan.22

19

Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi non Profit Bidang Pemerintahan dengan Ilustrasi di
Bidang Pendidikan
20
Hadari Nawawi, Op. cit, , hal.149
21
Ibid hlm. 107
22
Iwan Setiawan, 2012, “Dinamika pemberdayaan petani sebuah refleksi dan generalisasi kasus di
jawa barat”.penerbit widya padjadjaran, hlm. 8.

15

b. Orientasi dan motifasi petani
1. Orientasi Petani.
Orientasi adalah kecenderungan pandangan dalam menentukan
sikap yang tepat dan benar dengan menitik beratkan pada
keberhasilan dan imbalan (Sustermeiser, 1963). Tinjauan tentang
orientasi petani sudah lama dikupas oleh scott, menurut scott
tujuan petani adalah yang berlainan ekonomi moral yang
mendasarkan pemikiran terhadap petani sebagai unit ekonomi
subsistensi tanpa mengutamakan investasi dan surplus produksi
yang prinsip dasarnya adalah menurut supaya orang memiliki
tempat dan penghidupan. Sebaliknya, popikin (1986) lebih
mengakui Rasionalitas petani. Menurutnya petani adalah “Homo
Economicos” yang akan terus berusaha memaksimalkan sumber
daya, produksi dan kemakmuran sendiri tanpa memandulkan moral
pedesaan (orientasi pasar atau komersial). 23
2. Motivasi Petani
Motivasi berusaha tani adalah dorongan yang dating dari dalam
diri (instrinsik) dan lingkungan sekitar (ekstrinsinsik) petani, baik
untuk melakukan kegiatan fisik maupun dalam meningkatkan
kualitas, kuantitas, daya saing, dan nilai tambah.24
23
24

Ibid. hlm. 61
Ibid.hlm. 64

16

3. Konsep Pemberdayaan
a. Defenisi Pemberdayaan
Terminology pemberdayaan diambil dari khazanah bahasa inggris
sebagai bentuk aktif dari kata daya atau kuasa (power) empowerment.
Sehingga pemberdayaan adalah “a social action process that promotes
participation of people, organizations, and communities towards the goals
of increase individual and community control, political efficacy, improved
quality of community life and social justice.” (Wellerstein, 1992).
Pemberdayaan pada hakekatnya adalah penguatan kemampuan, kemauan
keterampilan, keberanian, daya penafsiran, dan keterbatasan-keterbatasan
yang dimioliki oleh masyarakat atau kelompok yang berada di bawah
dominasi penguasa.25
4. Pemerintahan Daerah
Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi seluas-luasnya dalam
sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam UUD 1945.26
F. Fokus kajian
Definisi oprasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada
suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, menspesifikasi
25
26

Ibid. hlm. 275
Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004

17

kegiatan, ataupun memberikan suatu oprasioanal yang diperlukan untuk
mengukur konstrak atau variabel tersebut.27
Dalam hal ini penelitian dilakukan pada kantor

Pertanian

Kabupaten Fak-fak Provinsi Papua Barat yang mengacu pada beberapa
indikatornya sebagai berikut:
1. Proses Pemberdayaan petani yang di lakukan Pemerintah Kabupaten
fak-fak selama ini.
a. Transparansi
b. Akses
c. potensi
2. strategi pemberdayaan petani dalam meningkatkan produksi pertanian
di distrik bomberay yang dilakukan oleh pemerintah Daera Kabupaten
Fak-fak Khususnya Dinas Pertanian.
a. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten
Fak-fak dalam meningkatkan Produksi Pertanian di Distrik
Bomberay;
b. Bentuk pelatihan dan diklat yang dilakukan;
c. Kurun waktu pelaksanaan;

27

Nazir Moh, 2005,“Metode Penelitian”, Ghalia Indonesia Hal,2.

18

3. Hambatan yang dihadapi Pemerintah Daerah Kabupaten Fak-fak untuk
memberdayakan petani dalam meningkatkan produksi pertanian di
distrik Bomberay.
a. Bentuk hambatan yang dialami Pemerintah Daerah Kabupaten
Fak-fak;
b. Proses penyelesaian hambatan yang dialami.

G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian
kualitatif dengan pendekatan induktif. Mendifinisikan bahwa “penelitian”
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam
kawasan maupun dalam peristilahannya.”28
Pendekatan Induktif:
“Metode Deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status
kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu system pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk
membuat deskripsi gambaran atu lukisan secara sistematis (teratur), factual
28

Sugiono, 2009, “Motode Penelitian Kualitatif dan R&D, hal.2.

19

dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar
fenomena yang diteliti dalam suatu penulisan”.29
Dari pengertian diatas maka dapat dipahami bahwa metode
deskriptif menuju kepada suatu pemecahyan masalah atau gejala yang akan
dihadapi maupun berlangsung tetapi masih dirasakan atau masih dapat
terjadi dimasa yang akan datang.
Pendekatan

yang

digunakan

dalam

penelitian

ini

adalah

pendekatan induktif yakni berangkat dari fakta-fakta yang terjadi di suatu
tempat penelitian dan menemukan kebenaran.
Analisis induktif digunakan karena beberapa alasan yang sangat
fundamental, yakni:
1. Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda
sebagaimana terdapat dalam data yang akan diteliti:
2. Analisis induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti-responden
menjadi eksplisit dan pada nantinya dalam penelitian yang dilakukan
mencapai suatu kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan:
3. Analisis demikian lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan
dapat

membuat

keputusan-keputusan

tentang

dapat

tidaknya

pengalihan kepada suatu latar yang lain sehingga terciptanya
singkronisasi yang cukup erat untuk mencapai kesempurnaan dalam
penelitian:
29

Nazir, Moh, 2005, “Metode Penelitian,hal.63.

20

4. Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang
mempertajam hubungan-hubungan dengan objek penelitian:
5. Analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit
sebagai bagian dari struktur analitik.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa
metodde penelitian dskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif merupakan
suatu metode dengan menggambarkan dan melukiskan keadaaan obyek
penelitian yang ada dilapangan pada saat ini secara nyata dan sistematis
terhadap fakta-fakta yang tampak secara khusus sehingga dapat ditarik
gambaran secara umum tanpa membandingkannya dengan variable-variabel
lainnya. 30

2. Sumber Data
Penelitian ini jenis data yang digunakan peneliti demi kesempurnaan
penelitian ini yakni:
2.1 Data Primer
Data

primer

diperoleh

secara

langsung

dari

lapangan

berupa

bagaimanakah bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh Pemerintah
Daerah Fak-fak dalam peningkatan Produksi Pertanian di distrik
bomberay selama ini, strategi dalam peningkatan produksi petani serta
hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi Pemerintah Daerah Fak-fak
30

Moloeng, Lexy J, 2005, “Metode Kualititif”, Bandung, hal.10.

21

dalam melakukan peningkatan produksi petani di distrik bomberay. Dan
selain itu untuk memperoleh data tersebut di atas peneliti juga melakukan
wawancara kepada pihak-pihak terkait, dari adapun wawancara yang
dilakukan peneliti dengan cara bertanya secara langsung kepada Pegawai
Pemerintah Daerah Kabupaten Fak-fak.

2.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dengan cara melakukan study kepustakaan serta
mengumpulkan beberapa keterangan atau fakta secara langsung melalui
referensi buku-buku, peraturan perundang-undangngan, surat kabar, hasil
penelitian terdahulu, jurnal-jurnal, artikel, internet, bahan kuliah dan
bahan-bahan lainnya yang mempunyai relevansi konkret dengan objek
penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam ini adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti
adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Yaitu suatu usaha untuk memperoleh data dengan cara melakukan
pengamatan

terhadap

pelaksanaan

pemberdayaan

meningkatkan produksi pertanian di distrik bomberay.

petani

dalam

22

b. Wawancara atau Interview
Dengan melakukan wawancara secara langsung kepada responden yang
mana dalam hal ini petugas Pemerintah Daerah Kabupaten Fak-fak
diantaranya adalah:
1. Kepala Dinas Pertanian;=
c. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan cara melakukan penelusuran
terhadap dokumen berupa arsip dari Dinas Pertanian Kabupaten Fak-fak
khususnya yang mengenai prosedur-prosedur dan standarisasi mengenai
pemberdayaan Petani dalam meningkatkan produksi pertanian.
4. Lokasi Penelitian dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada kantor Pertanian Kabupaten fak-fak dan Petani
Distrik Bomberay dengan waktu penelitian dilakukan pada 28 Februari 201230 maret 2013. Penelitian ini didasarkan pada, tampak secara riil di
Kabupaten Fak-fak dalam melalukan Peningkatan produksi pertanian sebagai
bentuk Kesejahteraan Masyarakat Distrik Bomberay.
5. Teknik Analisa Data
Sebagai tahap akhir dari metode penelitian adalah menganalisis data.
Dalam hal ini peneliti menggunakan data secara deskriptif kualitatif, yaitu
dengan cara menguraikan dan menafsirkan serta menggambarkan keadaan
sesuai dengan obyek studi. Analisis data dalam penelitian kualitatif dapat

23

diartikan sebagai proses penelaahan, pengurutan, pengelompokan data dengan
tujuan untuk menyusun hipotesis kerja dan menyajikannya sebagai teori atau
hasil penelitian. Data dalam penelitian kualitatif biasanya lebih berwujud
kata, kalimat, alinea dan urutan alinea daripada sekedar berwujud angka.
Deskripsi yang rinci tentang situasi, interaksi, peristiwa, orang dan perilaku
yang teramati dapat dikumpulkan melalui teknik observasi. Pendapat
seseorang tentang sikap, fikiran dan keyakinannya dapat dikumpulkan melalui
teknik wawancara. Sedangkan petikan dokumen, surat dan rekaman lainnya
yang berhubungan dengan penelitian dapat dikumpulkan melalui cara
dokumentasi.
Pengumpulan data dengan cara reduksi dan penyajian data, yang terdiri
dari:
a. Reduksi Data
Mengedit data, yaitu memeriksa data yang terkumpul apakah sudah
lengkap dan benar sehingga lebih siap untuk diproses lebih lanjut.
Mengkode data, yaitu data yang terkumpul diberi kode tertentu dan
dikelompokkan
b. Pengolahan dan penyajian data
Setelah data terkumpul diklarifikasikan dengan kebutuhan, kemudian
dilakukan pengolahan data dengan cara pengklarifikasikan data dalam

24

bentuk uraian. Mengklarifikasikan data, yaitu menyeleksi data yang sudah
terkumpul sesuai dengan sumber data masing-masing.
c. Menarik Kesimpulan
Pengembangan dan pengambilan alternatif yaitu setelah data diolah maka
diambil beberapa alternatif yang terbaik atau dijadikan bahan penyampaian
informasi dan pengambilan keputusan.

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM
PEMBERDAYAAN PETANI UNTUK PENINGKATAN
PRODUKSI PERTANIAN
DI DISTRIK BOMBERAY KABUPATEN FAKFAK PROVINSI
PAPUA BARAT
(STUDI KASUS DINAS PERTANIAN KABUPATEN FAK-FAK)

PENULISAN TUGAS AKHIR
SKRIPSI

Di Susun Oleh:
ABDUL RAZZAK PAUSPAUS
NIM : 08230013

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM
PEMBERDAYAAN PETANI UNTUK PENINGKATAN
PRODUKSI PERTANIAN
DI DISTRIK BOMBERAY KABUPATEN FAKFAK PROVINSI
PAPUA BARAT
(STUDI KASUS DINAS PERTANIAN KABUPATEN FAK-FAK)

PENULISAN TUGAS AKHIR
SKRIPSI

Di Susun Oleh:
ABDUL RAZZAK PAUSPAUS
NIM : 08230013

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013

LEMBAR PERSETUJUAN
Nama
NIM
Fakultas
Jurusan
Judul

: Abdul Razzak Pauspaus
: 08230013
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
: Ilmu Pemerintahan
: Strategi Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Petani Untuk
Peningkatan Produksi Pertanian Di Distrik Bomberay Kabupaten
Fakfak Provinsi Papua Barat
Disetujui Untuk Diuji Dihadapan
Sidang Dewan Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadyah Malang

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Dr. Tri Sulistyaningsih. M.Si,

Dra. Tutik Sulistyowati. M.Si,

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM

Dr. Wahyudi. M.Si,

Kajur Ilmu Pemerintahan

Dr. Tri Sulistyaningsih. M.Si,

U ngkapan Pribadi ;
“ H argai Perjuangan D an Kerja Keras Orang Tua D engan Prestasi Yang Sangat
M emuaskan”
“ Tanpa Bapak D an I buku Tercinta Saya Bukanlah Siapa-Siapa D i D unia I ni”
“Statis Bukanlah Solusi U ntuk M eraih M asa D epan
Yang Cerah D alam Kehidupan I ni… … .”

M otto
“Segala Sesuatu Jika D i U sahakan
D engan U saha D an D oa Yakin
Tidak Ada Perjuangan Yang
Sia-Sia”.

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur alhamdulilahi robbil al-amien penulis hanturkan kepada Allah
SWT yang telah memberikan kenikmatan yang tidak ada henti-hentinya dari zaman
ke zaman. Tidak lain ini semua berkat hidayah dan inayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Strategi Pemerintah daerah Dalam
Pemberdayaan Petani Untuk Peningkatan Produksi Pertanian Di Distrik
Bomberay Kabupaten Fakfak Provinsi papua Barat. Dengan ini penulis sadari
karena dialah semua ini dapat terlaksana dengan sempurna.
Tak lupa shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan junjungan
kepada Nabiullah Muhammad SAW, beserta keluarga, yang senantiasa memberikan
perjuangan untuk menegakkan islam dimuka bumi ini.
Dengan

selesainya

penulisan

Tugas

Akhir

ini,

perkenankanlah

penulis

menyampaikan rangkaian terimakasih yang sedalam-dalamnya dan dengan ketulusan
hati kepada orang-orang yang telah berjasa dan senatiasa memberikan bimbingan dan
ilmu

pengetahuan

selama

penulis

menempu

pendidikan

di

Universitas

Muhammadiyah Malang, diantaranya yakni:
1. Dr. Muhadjir Effendi, M.AP . selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang, berserta jajaran Pembantu Rektor untuk segala bimbingan, nasehat
serta pesan-pesan positif agar penulis dapat menjadi lebih baik selama
menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
2. Dr. Wahyudi, M.Si selaku Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang,
beserta jajaran Pembantu Dekan atas segala pengabdiannya selama penulis
menjadi mahasiswa.
3. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si. selaku Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan, selaku
Dosen Wali yang tanpa mengenal kelelahan memberikan pengawalan dan
nasehat kepada penulis mulai dari awal perkuliahan sehingga penulis dapat
mengakhiri perkuliahan di Fakultas Ilmu Pemerintahan.

4. Dr.Tri Sulistyaningsih,
Sulistyowati,

M.Si,

M.Si selaku Pembimbing I, dan Dra.Tutik

selaku Pembimbing II,

yang penuh kesabaran

memberikan waktu dan tenaga dalam membimbing penulis, hingga
terselesaikannya Tugas Akhir ini. Semoga Allah dapat memberikan balasan
yang setimpal kepada beliau. Amin.
5. Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas
Akhir ini.

Semoga tulisan ini mampu memberikan manfaat bagi kita semua dan atas
segala kekhilafan dan kesalahan penulis yang pernah dilakukan, kami memohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Billahittaufiq wal Hidayah,
Wassalamu’allaikum Wr.Wb

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .................................................................................................. i
Lembar Persetujuan .......................................................................................... ii
Lembar Pengesahan .......................................................................................... iii
Lembar Pernyataan ........................................................................................... iv
Lembar Persembahan ........................................................................................ v
Berita Acara Bimbingan .................................................................................... vii
Kata Pengantar .................................................................................................. viii
Abstraksi .......................................................................................................... x
Daftar Isi .......................................................................................................... xiv
Daftar Tabel ...................................................................................................... xvi
Daftar Gambar .................................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalahan........................................................................... 9
C. Maksud dan Tujuan Penelitian............................................................ 10
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 11
E. Definisi Konsep ................................................................................. 12
F. Focus kajian ..................................................................................... 16
G. Metode Penlelitian ............................................................................. 18
1. Jenis Penelitian ............................................................................... 18
2. Sumber Data................................................................................... 20
3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 21
4. Lokasi Penelitian ........................................................................... 22
5. Teknik Analisa Data ...................................................................... 22
BAB II TIJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pemberdayaan ...................................................................... 25
1. Defenisi Pemberdayaan ................................................................. 25
2. akar pemberdayaan ........................................................................ 25
3. strategi pemberdayaan petani………………………………………26
B. Konsep Tentang Petani ....................................................................... 28
1. Defenisi Petani .............................................................................. 28
2. Orientasi dan motifasi petani ......................................................... 29
C. Konsep Kebijakan Publik .................................................................. 30
1. Defenisi Kebijakan Publik ............................................................. 30
2. Teori Kebijakan Publik .................................................................. 36

BAB III DESKRIPSI WILAYAH
A. Sejarah Kabupaten Fakfak ................................................................. 42
B. Kondisi Umum Pemerintah Kabupaten fakfak .................................... 45
C. Gambaran Umum Daerah .................................................................. 49
1. Geografis ........................................................................................ 49
2. Kependudukan ............................................................................... 50
D. Visi dan Misi Kabupaten fakfak ........................................................ 51
E. Agenda Program Kerja ....................................................................... 53
F. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ......................................... 54
G. Sumber Daya Alam ........................................................................... 55
H. Dinas Pertanian Kabupaten Fakfak……………………… …… .......... 58
BAB IV PEMBAHASAN
A. Strategi Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan petani untuk
meningkatkan produksi pertanian di kabupaten fakfak provinsi papua barat
........................................................................................................... 67
B. Kendala Strategi Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan petani untuk
meningkatkan produksi pertanian di kabupaten fakfak provinsi papua barat
........................................................................................................... 75
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 78
B. Saran ................................................................................................ 79
Daftar Pustaka
Lampiran

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jumlah Penduduk Kabupaten Fakfak Berdasarkan Kelompok Umur ......... 50
Tabel 2.Perkembangan Pdrb Kabupaten Fakfak Tahun 2006-2010...........................54
Tabel 3. Daftar petani yang menanam padi Di kampung onim sari/sp.3 Distrik
bomberay.....................................................................................................................62
Tabel 4.Tabel 5 Daftar Calon Petani Dan Calon Lokasi Padi Non Hibrida Tahun
2013.............................................................................................................................63
Tabel 5.Data calon Petani dan calon lahan.................................................................73
Tabel 6.Daftar kegiatan cetak sawah..........................................................................50
Tabel 7.Data Sporadi untuk kegiatan swah…………………………………………50

DATAR GAMBAR
Gambar I

: Dena Dan Peta Kabupaten Fakfak………………………………44

Gambar II

: Ruang Staf Kantor Pertanian Kabupaten Fakfak............................1

Gambar III

: Lahan yang akan di kelolah Di Distrik Bomberay……………….2

Gambar IV : Pengolahan Lahan Pertanian………………………………………4

Gambar V

: Bersama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Fakfak……………..5

Gambar VI : Bersama Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Fakfak…………...6

DAFTAR PUSTAKA
BUKU
AS Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, (Oxford:
Oxford University Press, 1995), cet. ke-5, hlm. 893.
Baedhowi, “Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah Bidang Pendidikan: Studi
Kasus di Kabupaten Kendal dan Kota Surakarta”, dalam Disertasi
Departemen Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia, Jakarta, 2004,
hal 47.
Hadisapoetro, 1975 dalam Sri Widodo, 2012
Iwan Setiawan, 2012, “Dinamika pemberdayaan petani sebuah refleksi dan
generalisasi kasus di jawa barat”.penerbit widya padjadjaran.
James, dkk., Public Policy and Politics in America, hlm. 3.

Lubis M.Solly, “Kebijakan Publik, Mandar Maju”, Bandung, 2007, hal 5.
Moloeng, Lexy J, 2005, “Metode Kualititif”, Bandung.
Nazir Moh, 2005,“Metode Penelitian”, Ghalia Indonesia.
Nazir, Moh, 2005, “Metode Penelitian.
Said, M.M. 2008, “Arah Baru Otonomi Daerah Di Indonesia”, Cetakan Kedua,
UMM Press, Malang.
Salahudin, 2012, “korupsi demokrasi dan pembangunan daerah”.lembaga anti
korupsi pro otonomi daerah bima dompu Sumbawa (lapinda bidos) NTB.
Sugiono, 2009, “Motode Penelitian Kualitatif dan R&D.
Singarimbun, Masri dan Soyan Efendi, Metode Penelitian Survai, Jakarta
LP3ES,1998.
Sri widodo, 2012, “Politik pertanian”. Liberty Yogyakarta.
Wojowasito S, “Kamus Umum Inggris-Indonesia”, Jakarta, Cypress, 1997, hal.60.

MAJALAH DAN UNDANG-UNDANG
Draft Dewan Ketahan Pangan,2009.” Kebijakan ketahanan pangan berkelanjutan
2009-2014.
dinas Pertanian tanaman pangan Kabupaten Fak-fak
Konsideran Undang-undang Republik Indonesia nomor 41 Tahun 2009 tentang
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan poin (b)
Peraturan Presiden nomor 83 Tahun 2006 Tentang Dewan Ketahanan Pangan
Peraturan Presiden nomor 83 Tahun 2006 Tentang Dewan Ketahanan Pangan BAB
II, pasal 11 ayat (1)

Perda Kabupaten Fakfak No 32 tahun 2008 Tentang Penyerahan Urusan
Pemerintahan Kabupaten kepada kampong.
SKPD Pemda fakfak 2012.
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Indonesia Tahun1945.
Undang-undang nomor 30 tahun 2012 tentang pembiayaan perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan pasal 5
undang-undang No 32 Tahun 2004 pasal 1 ayat 7.
undang-undang No 32 Tahun 2004 pasal 10 ayat 2.
undang-undang No 32 Tahun 2004.
Undang-Undang No 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan tata Kerja Dinas.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah
Undang-Undang No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

INTERNET
Dwi

Petani”.
ht t p:/ / bisniskeuangan.kompas.com/ read/ 2011/ 09/ 08/ 02063074/ UU.Kedaulat an.Petani . (kamis 8
september 20120).
Andreas

Santosa,2012.”Undang-Undang

Kedaulatan

Handry “Teori Implementasi Pelayanan Publik”, ht t p:/ / t esisdisert asi.blogspot .com / 2010/ 03/ t eoriim plem ent asi-kebijakan-publik.htm l. 2009, (10 April 2011).

Novita

intan

sari,

2012.”kebijakan

Sektor

Pertanian

Belum

tepat

ht t p:/ / w w w .m erdeka.com / uang/ kebijakan-sekt or-pert anian-belum -t epat -sasaran.ht ml .

sasaran”.
(24

November 2012).

Yogi,

2009,
“Tandar
Pelayanan
Publik
Daerah”,http://www.scribd.com/doc/16207254/standar-pelayanan-publik.
November 2010).

(

Di
28

Syamsuri,2012, “kualitas layanan public. http://tentangpelayananpublik.blogspot.com/. (16
Desember 2012).