PENGARUH HOME PHARMACY CARE TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUANPENGGUNAAN OBAT ASMA (Asuhan Kefarmasian pada Penderita Asma di Apotek Sehat Batu)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan

banyak sel dan elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan
hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa
mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk terutama malam dan atau dini
hari. Episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas,
bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan (Sari,
2013).
Berdasarkan catatan Global Initiative for Asthma (GINA) 2011 diperkirakan
terdapat 300 juta penderita asma di seluruh dunia. Pada tahun 2009 di Amerika
Serikat terdapat 24,9 juta penderita asma baik pada anak maupun dewasa. Pada
negara berkembang prevalensi asma lebih rendah daripada negara maju namun

peningkatan urbanisasi diperkirakan berhubungan dengan peningkatan prevalensi
asma di negara berkembang (Desmawati et al., 2012).
Penyakit asma semula dianggap bukan masalah serius di Indonesia. Namun,
angka morbiditas dan mortalitasnya terus meningkat baik di dunia maupun di
Indonesia maka penanganan penyakit ini perlu mendapat perhatian serius. Angka
mortalitas penyakit asma di dunia mencapai 17,4% dan penyakit ini menduduki
peringkat 5 besar sebagai penyebab kematian. Survei Kesehatan Rumah tangga
(SKRT) Departemen Kesehatan RI tahun 2004 memperlihatkan asma masih
menempati urutan ke 3 dari 10 penyebab kematian utama di Indonesia dan
prevalens penyakit asma berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 4%,
sedang berdasarkan tanda dan gejala yang responden rasakan dalam satu tahun
terakhir prevalensnya lebih besar lagi yaitu 6% (Sihombing et al., 2010).
Menurut data Riskesdas (2013), prevalensi penyakit asma di indonesia
adalah 4,5 % dari seluruh penyakit. Dengan prevalensi asma tertinggi terdapat di
Sulawesi Tengah (7,8%), diikuti Nusa Tenggara Timur (7,3%), DI Yogyakarta
(6,9%), dan Sulawesi Selatan (6,7%).

2

Asma bisa terjadi pada orang di segala usia. Walaupun pada sebagian

besar orang asma timbul sejak masa kanak-kanak, gejala asma dapat muncul
kapan pun dalam kehidupannya. Asma dapat diwariskan-diturunkan dari satu
anggota keluarga ke anggota keluarga berikutnya. Beberapa faktor genetik
(keturunan) dan faktor lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan asma
(Bull dan Priece, 2007)
Saat ini paradigma pelayanan kefarmasian telah bergeser dari pelayanan
yang berorientasi pada obat (drug oriented) menjadi pelayanan yang berorientasi
pada pasien (patient oriented) yang mengacu pada pedoman pharmaceutical care.
Kegiatan pelayanan yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai
komoditi bertambah menjadi pelayanan yang komprehensif berbasis pasien
dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup pasien (Depkes RI, 2008)
Salah satu pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
tersebut adalah melalui Home Pharmacy Care khususnya untuk kelompok lanjut
usia, pasien yang menggunakan obat dalam jangka waktu lama, serta pasien
dengan penyakit kronis. Home Pharmacy Care diberikan untuk pasien yang tidak
dapat mengunakan obat secara mandiri, yaitu pasien yang memiliki kemungkinan
resiko karena keadaan penyakitnya, usia, lingkungan sosial, kompleksitas
penggunan obat atau kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam
menggunakan obat untuk mencapai efek terapi (Depkes RI, 2010).
Secara umum obat asma dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu obat

pelega (relievers); agonis beta2 kerja singkat, antikolinergik, kortikosteroid
sistemik, metilsantin dan obat pengontrol (controllers); kortikosteroid sistemik,
kortikosteroid inhalasi, antileukotrien, agonis beta2 kerja lama, kromolin , dan
nedokromil, metilsantin. Obat pelega asma bertujuan untuk melegakan saluran
napas dan menghilangkan serangan serta eksaserbasi akut dengan pemberian
bronkodilator. Obat pengontrol asma bertujuan menjaga dan mengontrol asma
persisten dengan mencegah kekambuhan (Akib, 2002).
Ada berbagai macam obat asma dengan indikasi dan cara pemberian yang
bervariatif. Oleh karena itu, kurangnya pengetahuan penderita mengenai
penggunaan obat asma meliputi meliputi gejala asma, penyakit asma, waktu
pemakaian obat asma, golongan obat asma, efek samping obat asma, cara

3

pemakaian obat asma dan cara penyimpanan obat asma. dapat mempengaruhi
kesehatan serta hasil yang dicapai dalam penggunaan obat tersebut. Dengan
adanya pemahaman tentang penggunaan obat asma melalui Home Pharmacy Care
yang diterapkan oleh farmasis, diharapkan pengetahuan penggunaan obat asma
pada penderita dapat ditingkatkan sehingga kepatuhan dalam menggunakan obat
juga lebih baik.

Penelitian ini dilakukan di Apotek Sehat Batu Jl. Panglima Sudirman 52,
karena di apotek tersebut selain melayani resep dan swamedikasi juga terdapat
klinik dokter umum/askes, dokter anak, dokter gigi, dokter kecantikan, dan
laboratorium klinik, serta lokasinya yang strategis sehingga mudah untuk
dijangkau. Serta banyak pasien yang melakukan pengobatan di klinik serta
menebus dan melakukan swamedikasi di apotek tersebut. Dalam penelitian ini
menggunakan Pre Eksperimental Design jenis One Group Pre Test – Post Test
Design. Pada desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum
eksperimen (pre test) dan sesudah eksperimen (post test).

1.2

Rumusan Masalah
Apakah home pharmacy care dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan

penderita asma tentang penggunaan obat asma di Apotek Sehat Batu?

1.3

Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Khusus
Mengetahui pengaruh home pharmacy care terhadap peningkatan
pengetahuan tentang penggunaan obat asma di Apotek Sehat Batu.

1.3.2 Tujuan Umum
1.

Memberikan informasi tentang penggunaan obat asma yang tepat terhadap
penderita asma di Apotek Sehat Batu.

2.

Memberikan informasi tentang penyakit asma dan penyebab penyakit asma di
Apotek Sehat Batu.

4

1.4 Hipotesis Penelitian
Home pharmacy care dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan

pengetahuan tentang penggunaan obat asma di Apotek Sehat Batu.

1.5 Manfaat Penelitian
(1) Memberikan informasi kepada pasien tentang gejala asma, penyakit
asma, waktu pemakaian obat asma, tujuan terapi obat asma, efek samping
obat asma, cara pemakaian obat asma dan cara penyimpanan obat asma.
(2) Memberikan gambaran untuk pengembangan home pharmacy care pada
penderita asma.
(3) Memberikan gambaran untuk pengembangan peran farmasis pada
pelayanan kefarmasian yang berkaitan dengan home pharmacy care.
(4) Memberikan gambaran untuk penelitian lebih lanjut mengenai home
pharmacy care.
(5) Sebagai bekal kepada farmasis yang akan melakukan home pharmacy
care.

SKRIPSI

RAISA ZORAIDA
PENGARUH HOME PHARMACY CARE
TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN

PENGGUNAAN OBAT ASMA
(Asuhan Kefarmasian pada Penderita Asma di
Apotek Sehat Batu)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
i

ii

iii

KATA PENGANTAR
Assalamu’allaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Home Pharmacy Care
Terhadap


Peningkatan

Pengetahuan

Penggunaan

Obat

Asma

(Asuhan

Kefarmasian pada Penderita Asma Di Apotek Sehat Batu) ini tepat pada
waktunya. Shalawat dan salam penulis panjatkan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta pengikutnya yang setia hingga
akir zaman.
Penulis menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini bukan semata-mata
karena penulis sendiri, melainkan penulisan ini tidak lepas dari bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, baik materi, moral dan spiritual. Oleh karena itu

dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.

Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2.

Ibu Nailis Syifa, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3.

Ibu Dra. Uswatun Chasanah M.Kes, Apt. selaku Dosen Penguji I yang telah
memberikan koreksi dan saran demi sempurnanya skripsi ini.

4.

Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt. selaku Dosen Penguji II yang telah
memberikan koreksi dan sarannya demi sempurnanya skripsi ini.


5.

Ibu Liza Pristianty, MSi, MM, Apt. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran serta
memberikan dukungan semangat kepada penulis.

6.

Ibu Ika Ratna Hidayati, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku Dosen Pembimbing II
yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dengan penuh
kesabaran serta memberikan dukungan semangat kepada penulis.

7.

Ibu Kiki selaku pemilik Apotek Sehat Batu yang telah memberikan izin untuk
melakukan pengambilan data penelitian di Apotek Sehat Batu.

iv


8.

Seluruh pegawai di Apotek Sehat Batu yang telah membantu dan
membimbing penulis dalam melakukan pengambilan data penelitian di
Apotek Sehat Batu.

9.

Pasien-pasien asma di Apotek Sehat Batu yang bersedia meluangkan
waktunya di rumah untuk menjadi subyek penelitian.

10. Bapak dan Ibu Dosen, pegawai Tata Usaha, pegawai laboratorium Program
Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan
semua ilmu, jasa dan motivasi selama penulis menuntut ilmu di Program
Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
11. Semua keluarga di Pandaan ayah, mama, adik-adik, yang selalu memberikan
dukungan dalam segala hal baik moral, materi, spiritual serta doa dan kasih
sayang yang tak terhingga.
12. Sahabat-sahabat tercinta, Hilma, Nurul, Esti, Mifta, Dinar, Yesha, Laras,
Nadya, Mbak Iffah serta semuanya yang telah memberikan dukungan dan
bersama selama ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga
silahturahmi selalu terjaga.
13. Sahabat skripsi komunitas Farmasi B 2010, Tyas, Rahayu, Rinda, Ika yang
telah sama-sama berjuang selama ini hingga skripsi ini selesai.
14. Teman-teman mahasiswa Farmasi B Angkatan 2010, yang ada saat suka
maupun duka telah dilalui bersama empat tahun ini.
15. Dan akhirnya untuk semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka diri terhadap saran dan kritik dari pembaca sekalian.
Semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan yang berguna bagi perkembangan
ilmu pengetahuan. Allahumma amin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Malang, Juni 2014

Penulis

v

RINGKASAN
Pengaruh Home Pharmacy Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan
Obat Asma
(Asuhan Kefarmasian Pada Penderita Asma di Apotek Sehat Batu)
Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan
banyak sel dan elemennya, yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa
mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk terutama malam dan atau dini hari
(Sari, 2013). Survei Kesehatan Rumah tangga (SKRT) Departemen Kesehatan RI
tahun 2004 memperlihatkan asma masih menempati urutan ke 3 dari 10 penyebab
kematian utama di Indonesia dan prevalens penyakit asma berdasarkan diagnosis
tenaga kesehatan sebesar 4%, sedang berdasarkan tanda dan gejala yang
responden rasakan dalam satu tahun terakhir prevalensnya lebih besar lagi yaitu
6% (Sihombing et al., 2010)
Asma merupakan penyakit yang membutuhkan terapi jangka panjang
sehingga perlu dilakukan monitoring terhadap perkembangannya secara terusmenerus. Selain itu terdapat berbagai macam obat asma dengan indikasi dan cara
pemberian yang bervariatif. Kurangnya pengetahuan penderita mengenai
penggunaan obat asma dapat mempengaruhi kesehatan serta hasil yang dicapai
dalam penggunaan obat tersebut. Salah satu aspek pelayanan kefarmasian adalah
home pharmacy care ditujukan salah satunya untuk pasien yang menggunakan
obat dalam jangka waktu lama dan terdapat kompleksitas dalam penggunaan obat
seperti pada penggunaan obat-obat asma. Home pharmacy care yang diterapkan
pada penderita asma diantaranya melalui penilaian/pencarian (assessment)
masalah yang berhubungan dengan pengobatan, pendampingan pengelolaan obat
dan/atau alat kesehatan di rumah misalnya cara pemakaian obat asma, konsultasi
mengenai obat, serta melakukan monitoring pelaksanaan, efektifitas dan
keamanan penggunaan obat asma itu sendiri. Dengan meningkatnya pengetahuan
penderita asma tentang penggunaan obat asma diharapkan dapat meningkatkan
kualitas hidupnya sehingga bisa menjalani hidupnya secara normal.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah home pharmacy
care dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan penderita asma tentang
penggunaan obat asma di Apotek Sehat Batu. Sedangkan tujuan penelitiannya
adalah mengetahui apakah home pharmacy care dapat mempengaruhi
peningkatan pengetahuan penggunaan obat asma.
Secara konseptual, peningkatan pengetahuan penderita asma dipengaruhi
oleh pendidikan, pekerjaan dan usia. Dalam meningkatkan pengetahuan penderita
tentang penyakit asma maka diberikan asuhan kefarmasian berupa pendidikan dan
konseling melalui home pharmacy care. Home pharmacy care yang dilakukan
oleh farmasis difokuskan tentang penggunaan obat asma yang meliputi meliputi
gejala asma, penyakit asma, waktu pemakaian obat asma, golongan obat asma,
efek samping obat asma, cara pemakaian obat asma dan cara penyimpanan obat
asma.Dengan pemberian home pharmacy care, pengetahuan penderita mengalami
peningkatan sehingga mengubah perilaku kesehatan penderita menjadi patuh
dalam menggunakan obat asma.

vi

Dalam penelitian ini menggunakan Pre Eksperimental Design jenis One
Group Pre Test – Post Test Design. Sampel berjumlah 34 responden yang dipilih
menggunakan teknik insidental. Variabel yang diamati adalah peningkatan
pengetahuan penderita asma. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan
data yaitu booklet dan kuesioner. Perlakuan yang diberikan terhadap penderita
adalah pemberian home pharmacy care dalam bentuk pendidikan dan konseling
tentang penggunaan obat asma melalui booklet dan penjelasan. Data hasil
penelitian dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan uji-t (t-test).
Dari penelitian ini diperoleh hasil, jumlah responden terbesar pada usia 55 –
64 tahun sebesar 35%. Pada distribusi frekuensi jenis kelamin diperoleh hasil
jumlah responden terbesar jenis kelamin wanita dengan prosentase 53%.
Sedangkan pada tingkat pendidikan diperoleh jumlah responden terbesar pada
Sekolah Menengah Pertama (SMA) sebesar 44%. Pada distribusi frekuensi
pekerjaan diperoleh jumlah responden terbesar pada lain-lain (Ibu rumah tangga,
purnawirawan dan tidak bekerja) sebesar 50%. Tingkat pengetahuan penderita
asma sebelum diberikan home pharmacy care memenuhi kriteria baik dengan
prosentase sebesar 53% dan meningkat menjadi 100% setelah diberikan home
pharmacy care. Hasil uji-t (t-test) menunjukkan thitung = 11,515 lebih dari harga
ttabel = 2,042 dalam taraf signifikansi 0,05.
Jadi, dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
penggunaan obat asma pada pasien asma di Apotek Sehat Batu mengalami
peningkatan dari kriteria tingkat pengetahuan baik sebesar 53% meningkat
menjadi 100%. Dilihat dari peningkatan prosentasenya, home pharmacy care
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan tentang
penggunaan obat asma dilihat dari hasil uji-t (t-test) menunjukkan thitung = 11,515
lebih dari harga ttabel = 2,042 dalam taraf signifikansi 0,05.

vii

ABSTRAK
Pengaruh Home Pharmacy Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan
Obat Asma
(Asuhan Kefarmasian Pada Penderita Asma Di Apotek Sehat Batu)
Latar Belakang: Berdasarkan catatan Global Initiative for Asthma (GINA) 2011
diperkirakan terdapat 300 juta penderita asma di seluruh dunia dan diperkirakan
jumlahnya terus meningkat. Terdapat berbagai macam obat asma dengan indikasi
dan cara pemberian yang bervariatif. Home pharmacy care yaitu pelayanan
kefarmasian kepada pasien oleh farmasis di rumah, dalam pemberian edukasi
tentang penggunaan obat asma yang tepat. Dengan meningkatnya pengetahuan
diharapkan kepatuhan dalam menggunakan obat menjadi lebih baik.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh home pharmacy
care terhadap peningkatan pengetahuan tentang penggunaan obat asma pada
penderita asma di Apotek Sehat Batu.
Metode: Dalam penelitian ini menggunakan Pre Eksperimental Design jenis One
Group Pre Test – Post Test Design. Sampel berjumlah 34 responden yang dipilih
menggunakan teknik insidental. Variabel yang diamati adalah peningkatan
pengetahuan penderita asma. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan
data yaitu booklet dan kuesioner. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif
dan statistik menggunakan uji-t (t-test).
Hasil & Tujuan: Dari penelitian ini diperoleh hasil yaitu tingkat pengetahuan
penderita asma sebelum diberikan home pharmacy care memenuhi kriteria baik
dengan prosentase sebesar 53% dan meningkat menjadi 100% setelah diberikan
home pharmacy care. Hasil uji-t (t-test) menunjukkan thitung = 11,515 lebih dari
harga ttabel = 2,042 dalam taraf signifikansi 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
home pharmacy care memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan
pengetahuan tentang penggunaan obat asma.

Kata kunci : Asma, Home Pharmacy Care, Pengetahuan.

viii

ABSTRACT
The Influence of Home Pharmacy Care to Increase Knowledge about Uses of
Asthma Medicine
(Pharmaceutical Care for Asthma Patients in Apotek Sehat Batu)
Backgrounds: Based on the Global Initiative for Asthma record (GINA) in 2011
estimated that there are 300 million asthma sufferers worldwide and is expected to
continue to increase in number. There are various kinds of asthma medications
with indications and route of administration are varied. Home care pharmacy
which pharmacy services to patients by pharmacists at home, in the provision of
education about the proper use of asthma medication. With increasing knowledge
of compliance in the use of the drug are expected to be better.
Objective: This study aims to determine the effect of home care pharmacy to
increased knowledge of asthma medication use in patients with asthma in
Pharmacy Healthy Stone.
Methods: In this study using Experimental Design Pre types One Group Pre Test
- Post Test Design. Samples totaling 34 respondents who selected using
techniques incidental. The variables measured were increased knowledge of
asthma sufferers. Instruments used to collect the data that is booklets and
questionnaires. The data were analyzed using descriptive statistics and t-test (ttest).
Result & Conclusions: Results obtained from this study are the level of
knowledge with asthma before being given a home care pharmacy meets both
criteria with a percentage of 53% and increased to 100% after a given home care
pharmacy. The results of the t-test (t-test) showed tcount = 11.515 more than the
price of the table = 2.042 significance level of 0.05. Thus, it can be concluded that
home care pharmacy has a significant effect on the increase in knowledge about
the use of asthma medications.
Keywords: Asthma, Home Pharmacy Care, Knowledge

ix

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................iv
RINGKASAN ...................................................................................................vi
ABSTRAK .......................................................................................................viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................x
DAFTAR TABEL ...........................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................xvi
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................3
1.3.1

Tujuan Umum ........................................................................3

1.3.2

Tujuan Khusus .......................................................................3

1.4 Hipotesis Penelitian ...........................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................5
2.1 Asma.................................................................................................5
2.1.1 Pengertian Asma .................................................................5
2.1.2 Prevalensi Asma ...................................................................5
2.1.3 Klasifikasi Asma ..................................................................6
2.1.4 Patofisiologi Asma ..............................................................7
2.1.5 Faktor Risiko Asma..............................................................8
2.1.6 Gejala Klinik Asma .............................................................10
2.1.7 Diagnosis Asma...................................................................10
2.1.8 Terapi Asma ........................................................................13
2.1.9 Metode Pemberian Obat Asma ...........................................26
2.1.10 Penyimpanan Obat Asma ...................................................28
2.2 Asuhan Kefarmasian .......................................................................29
2.2.1 Pengertian Asuhan Kefarmasian ..........................................29

x

2.2.2 Perkembangan Asuhan Kefarmasian ....................................29
2.2.3 Peran Farmasis dalam Asuhan Kefarmasian .........................30
2.3 Home Pharmacy Care .....................................................................30
2.3.1 Pengertian Home Pharmacy Care .........................................30
2.3.2 Tujuan Home Pharmacy Care...............................................31
2.3.3 Pentingnya Home Pharmacy Care ........................................31
2.3.4 Pelayanan Farmasis dalam Home Pharmacy Care ...............31
2.4 Pengetahuan ....................................................................................32
2.4.1 Pengertian Pengetahuan .......................................................32
2.4.2 Tingkat Pengetahuan ............................................................32
2.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan..33
2.4.4 Pengukuran Pengetahuan ......................................................34
2.5 Penggunaan Obat Asma ..................................................................35
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL .............................................................37
BAB 4 METODE PENELITIAN......................................................................38
4.1 Desain Penelitian .............................................................................38
4.2 Populasi Penelitian ..........................................................................38
4.3 Sampel Penelitian ............................................................................38
4.3.1 Sampel .................................................................................. 38
4.3.2 Kriteria Inklusi dan Eksklusi .................................................39
4.3.3 Teknik Sampling ...................................................................39
4.4 Klasifikasi dan Definisi Operasional Variabel ................................40
4.5 Kerangka Penelitian ....................................................................... 43
4.6 Pengumpulan Data ..........................................................................44
4.6.1 Instrumen Penelitian ................................................................44
4.6.2 Teknik Pengumpulan Data ......................................................45
4.6.3 Uji Validitas.............................................................................45
4.6.4 Uji Reliabilitas .........................................................................46
4.7 Analisa Data ....................................................................................47
4.7.1 Analisa Deskriptif ....................................................................47
4.7.2 Analisa Statistik .......................................................................47

xi

BAB 5 HASIL PENELITIAN ..........................................................................49
5.1 Gambaran Umum Penelitian ...........................................................49
5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ..........................................................49
5.2.1 Uji Validitas............................................................................49
5.2.2 Uji Reliabilitas ........................................................................51
5.3 Karakteristik Responden .................................................................52
5.3.1 Usia .........................................................................................52
5.3.2 Jenis Kelamin .........................................................................53
5.3.3 Tingkat Pendidikan .................................................................54
5.3.4 Pekerjaan ................................................................................55
5.4 Analisa Deskripsi Jawaban dan Distribusi Frekuensi Skor
Responden .......................................................................................55
5.4.1 Gejala Asma............................................................................56
5.4.2 Penyakit Asma ........................................................................57
5.4.3 Tujuan Terapi Obat Asma ......................................................59
5.4.4 Waktu Pemakaian Obat Asma ................................................60
5.4.5 Efek Samping Obat Asma ......................................................61
5.4.6 Cara Pemakaian Obat Asma ...................................................62
5.4.7 Cara Penyimpanan Obat Asma ...............................................63
5.5 Prosentase Skor dan Kriteria Tingkat Pengetahuan Responden .....65
5.5.1 Prosentase Skor Responden ....................................................65
5.5.2 Kriteria Tingkat Pengetahuan Responden ..............................65
5.6 Analisa Data ....................................................................................67
5.6.1 Pengolahan data dengan uji-t menggunakan rumus ...............67
5.6.2 Pengolahan data dengan uji-t menggunakan SPSS
versi 16.0 ................................................................................70
BAB 6 PEMBAHASAN ...................................................................................72
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................82
7.1 Kesimpulan......................................................................................82
7.2 Saran ................................................................................................82
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................84
LAMPIRAN ......................................................................................................89

xii

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel II. 1

Klasifikasi asma berdasarkan berat penyakit .............................6

Tabel II. 2

Sediaan dan Dosis Obat Pelega Asma .......................................18

Tabel II. 3

Sediaan dan Dosis Obat Pengontrol Asma .................................24

Tabel IV.1

Variabel Penelitian dan Parameternya .......................................40

Tabel IV.2

Kisi-Kisi Kuesioner....................................................................44

Tabel V. 1

Hasil Pengujian Validitas Pertama ............................................50

Tabel V. 2

Hasil Pengujian Validitas Kedua ..............................................50

Tabel V. 3

Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas .......................................51

Tabel V. 4

Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ........................................52

Tabel V. 5

Distribusi Frekuensi Usia Responden .......................................52

Tabel V. 6

Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden ........................53

Tabel V. 7

Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden ...............54

Tabel V. 8

Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden ...............................55

Tabel V. 9. 1 Deskripsi Jawaban Responden tentang Gejala Asma ...............56
Tabel V. 10. 1 Deskripsi Jawaban Responden tentang Penyakit Asma ............57
Tabel V. 11. 1 Deskripsi Jawaban Responden tentang Tujuan Terapi
Obat Asma.................................................................................59
Tabel V. 12. 1 Deskripsi Jawaban Responden tentang Waktu Pemakaian
Obat Asma................................................................................60
Tabel V. 13. 1 Deskripsi Jawaban Responden tentang Efek Samping
Obat Asma.................................................................................61
Tabel V. 14. 1 Deskripsi Jawaban Responden tentang Cara Pemakaian
Obat Asma.................................................................................62
Tabel V. 15. 1 Deskripsi Jawaban Responden tentang Cara Penyimpanan
Obat Asma................................................................................63
Tabel V. 16

Distribusi Frekuensi Prosentase Skor Kuesioner Responden ..65

Tabel V. 17

Distribusi Frekuensi Kriteria Tingkat Pengetahuan
Responden ................................................................................66

xiii

Tabel V. 18

Distribusi nilai d dari Home Pharmacy Care tentang penggunaan
obat asma .................................................................................67

Tabel V. 19

Distribusi nilai Xd dan Xd2 dari home pharmacy care tentang
penggunaan obat asma .............................................................68

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2. 1

Spirometri ................................................................................11

Gambar 2. 2

PEF meter ................................................................................12

Gambar 3. 1

Bagan Kerangka Konseptual ....................................................37

Gambar 4. 1

Bagan Kerangka Penelitian ......................................................43

Gambar 5. 1

Distribusi Frekuensi Usia Responden (n=34) ..........................53

Gambar 5. 2

Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden (n=34) ...........54

Gambar 5. 3

Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden (n=34) ..54

Gambar 5. 4

Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden (n=34) ..................55

Gambar 5.5

Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Gejala Asma....56

Gambar 5. 6

Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Gejala Asma....57

Gambar 5. 7

Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Penyakit
Asma ........................................................................................58

Gambar 5. 8

Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Penyakit
Asma .......................................................................................58

Gambar 5. 9

Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Tujuan Terapi
Obat Asma................................................................................59

Gambar 5. 10 Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Waktu Pemakaian
Obat Asma.................................................................................60
Gambar 5. 11 Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Efek Samping Obat
Asma..........................................................................................61
Gambar 5. 12 Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Cara Pemakaian
Obat Asma.................................................................................62
Gambar 5. 13 Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Cara Penyimpanan
Obat Asma ................................................................................64
Gambar 5. 14 Distribusi Frekuensi Skor Responden tentang Cara Penyimpanan
Obat Asma.................................................................................64
Gambar 5. 15 Distribusi Frekuensi Kriteria Tingkat Pengetahuan
Responden ................................................................................66

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1

Daftar Riwayat Hidup ................................................................. 89

Lampiran 2

Surat Pernyataan Bebas Plagiasi................................................. 90

Lampiran 3

Surat Pengantar ijin Penelitian dari Prodi Farmasi ..................... 91

Lampiran 4

Surat Keterangan Penelitian dari Apotek Sehat Batu ................. 92

Lampiran 5

Lembar Permohonan Menjadi Respoden ................................... 93

Lampiran 6

Lembar Persetujuan Menjadi Responden ................................... 94

Lampiran 7

Kuesioner Penelitian Sebelum Validitas .................................... 95

Lampiran 8

Kuesioner Penelitian Sesudah Validitas ..................................... 98

Lampiran 9

Kisi-kisi Kuesioner ..................................................................... 99

Lampiran 10 Uji Validitas dan Reliabilitas...................................................... 100
Lampiran 11 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi T ......................................... 104
Lampiran 12 Tabel Nilai r Product Moment .................................................... 105
Lampiran 13 Tabulasi Skor Kuesioner dan Peningkatan Pengetahuan
Responden Sebelum Diberikan Home Pharmacy Care ............. 106
Lampiran 14 Tabulasi Skor Kuesioner dan Peningkatan Pengetahuan
Responden Sesudah Diberikan Home Pharmacy Care .............. 107
Lampiran 15 Booklet ........................................................................................ 108

xvi

DAFTAR PUSTAKA
Abidin, M.A.C.M.N., Ekarini, E. 2002. Mengenal, Mencegah, dan Mengatasi
Asma pada Anak Plus Panduan Senam Asma. Jakarta: Puspa Swara, hal.
17-18.
Akib, A.A.P., 2002. Asma pada Anak. Sari Pediatri, Vol. 4 No. 2, p. 81.
Almazini, P., 2012. Bronchial Thermoplasty Pilihan Terapi Baru untuk Asma
Berat. CDK-189, Vol. 39, No. 1, p. 63.
Arikunto, S., 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT. Rineka Cipta, hal. 4 -389.
Bull, E. Priece., D. 2007. In: Astikawati, R., Safitri, A. (Eds). Simple Guide
Asma. Jakarta: Penerbit Erlangga, hal. 64-99.
Bushra, R., Aslam, N., Khan, A. Y., 2011. Food-Drug Interactions. Oman
Medical Journal, Vol. 26, No. 2, p. 80.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006. Pedoman Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan, hal. 16.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007. Pharmaceutical Care untuk
Penyakit Asma. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, hal. 11-65.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Materi Pelatihan
Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Memilih Obat Bagi
Tenaga Kesehatan. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, hal. 31-32.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Pedoman Pelayanan
Kefarmasian di Rumah (Home Pharmacy Care). Jakarta: Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, hal. 11-14.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008.Tanggung Jawab Apoteker
Terhadap Keselamatan Pasien (Patient Safety). Jakarta: Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, hal. 10.

xvii

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009. Pedoman Pengendalian
Penyakit Asma. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan, hal. 10-11.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2010. Materi Pelatihan Manajemen
Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan, hal. 70.
Desmawati, Yovi, I., Bebasari, E., 2013. Gambaran Hasil Pemeriksaan Spirometri
pada PasienAsma Bronkial di Poliklinik Paru Rsud Arifin
AchmadPekanbaru. Riau: Laporan Penelitian. Respository Universitas
Riau,. hal. 1-2.
Deutsch, D.A., Abukhalaf, I.K., Socci, R.R. 2004. In: A. Mozayani, L. P. Raymon
(Eds). Handbook of Drug Interactions. New Jersey: Humana Press, pp
548.
Effendi, F., Makhfudli., 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika, hal. 112.
Gitawati, Retno., 2008. Interaksi Obat dan Beberapa Implikasinya. Media
Litbang Kesehatan, Vol. 18, No. 4, p.175.
Gulo, W., 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo, hal. 123.
Graha, C., 2008. Terapi Untuk Anak Asma. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, hal. 44.
Harahap, P., Aryastuti, E., 2012. Uji Fungsi Paru. CDK-192, Vol. 39, No. 4, p
305-306.
Hove, W.L., Mogalian E.M., Myrdal, P.B., 2005. Effects of extreme temperatures
on drug delivery of albuterol sulfate hydrofluoroalkane inhalation aerosols.
American Journal of Health-System Pharmacy, Vol. 62, No. 21, p 22712277.
Jones, R.M., 2008. In: Yohan, B., Lyrawati, D. (Eds). Pengkajian Pasien dan
Peran
Farmasis
dalam
Perawatan
Pasien.http://lyrawati.files.
wordpress.com/2008/07/pengkajian-pasien-dan-peran-farmasis-dalamperawatan-pasien2.pdf. Diakses tanggal 16 Desember 2013.
Junaidi, I., 2012. Pedoman Praktis Obat Indonesia. Jakarta: PT Bhuana Ilmu
Populer, hal. 97-105.
xviii

Konthen, P.G., Effendi, C., Soegiarto, G., Baskoro, 2008. Asma. Pedoman
Diagnosis dan Terapi Bagian Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Ketiga.
Surabaya: Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo, hal. 50.
Laksono, S.P., Qomariyah, Purwaningsih, E., 2011. Persentase Distribusi
Penyakit Genetik dan Penyakit yang Dapat Disebabkan Oleh Faktor Genetik
Di RSUD Serang. Majalah Kesehatan PharmaMedika, Vol. 3, No. 2,
p.270.
Martindale. 2009. In: S.C. Sweetman. Martindale-The Complete Drug
Reference, Ed. 36th, London Chicago: Pharmaceutical Press., pp 11141151.
Milala, A.S., 2013. Inhalasi Serbuk sebagai Sistem Penghantar Obat Pulmonar.
Medicinus, Vol. 26 No. 2, p. 40-41.
MIMS, 2010. Anjuran Pemberian Obat Menurur Waktu Makan. In: A.
Pramudianto, Evaria (Eds). MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi,
Jakarta: UBM Medica, hal 254.
Mulia, M.J.I., 2000. Perkembangan Patogenesis dan Pengobatan Asma Bronkial.
Jurnal Kedokteran Trisakti, Vol. 19 No. 3, p. 130-131.
Mycek, M.J., Harvey, R.A., Champe, P.C. 2001. In: H. Hartanto (Eds).
Farmakologi Ulasan Bergambar. Second edition. Jakarta: Penerbit Widya
Medika, hal. 222.
Nazir, M., 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, hal. 54.
Notoadmodjo, S., 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta: PT
Rineka Cipta, hal. 81-132.
Notoatmodjo, S., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Andi
Offset, hal. 125-166.
Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, hal. 96-124.
Nursalam, 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Edisi ke-2. Jakarta : Salemba Medika, hal. 120.
Perkumpulan Dokter Paru Indonesia, 2004. Asma Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta: PDPI, hal. 35-40.
xix

Pribadi, A., Darmawan, B.S., 2004. Serangan Asma Berat pada Asma Episodik.
Sari Pediatri, Vol. 5 No. 4, p. 176.
Ratnawati, 2011. Editorial Jurnal Respirologi Indonesia. J Respir Indo, Vol. 31
No.4, p. 21.
Reid, J.L., Rubin, P.C., Whiting, B. 2008. In: L. Setyawan, Cindy, H. Hartanto
(Eds). Catatan Kuliah Farmakologi Klinis. Jakarta: Penerbit Buku
Kedoteran EGC, hal. 151.
Rengganis, I., 2008. Diagnosis dan Tatalaksana Asma Bronkial. Majalah
Kedokteran Indonesia, Vol. 58 No. 11, p. 445-451.
Rozaliyani, A., Susanto, A.D., Swidarmokko, B., Yunus, F., 2011. Mekanisme
Resistens Kortikosteroid pada Asma. J Respir Indo, Vol. 31 No.4, p. 211.
Sari, C.Y.I., 2013. Inflamasi Alergi pada Asma. CDK-207, Vol. 40 No. 8, p 585.
Saryono, 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia
Press, hal. 63-91.
Sihombing, M., Alwi, Q., Nainggolan, O., 2010. Faktor Faktor Yang
Berhubungan Dengan Penyakit Asma Pada Usia ≥ 10 Tahun Di Indonesia.
J. Respir. Indo, Vol. 30 No. 2, p. 85.
Stevens, P., Schade, A., Chalk, B., and S, Oliver., 2005. Understanding
Research: A Scientific Approach for Health Care Profesionals.
Edinburgh: Campion Press Limited., pp. 164-168.
Sugiyono, 2009. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung:
Alfabeta, hal. 38-81.
Sugiyono, 2012. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung:
Alfabeta, hal. 39- 224.
Sukandar, E.Y., Andrajati, R., Sigit, J.I., Adnyana, I.K., Setiadi, A.A.P.,
Kusnandar., 2009. ISO Farmakoterapi. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan,
hal.446-463.
Sundaru, H., 2000. Asma Apa dan Bagaimana Pengobatannya. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI, hal. 71-106.

xx

Supriyatno, B., Nataprawira, H.M.D., 2002. Terapi Inhalasi pada Asma Anak.
Sari Pediatri, Vol. 4 No.2, p. 69-71.
Supriyatno, H.B., 2005. Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada Anak.
Majalah Kedokteran Indonesia, Vol. 55 No.3, p. 239.
Syamsuni, H.A., 2006. Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedoteran EGC, hal.
33.
Swarjana, I.K., 2012. In: I. Nastiti (Eds). Metodologi Penelitian Kesehatan.
Yogyakarta: Penerbit Andi, hal 109-111.
Tjandra, L., Penggunaan Prednison pada Penderita Asma Bronkhiale Dikaitkan
dengan Kadar IgE dan IgG Penderita. Majalah Kedokteran Indonesia,
Vol. 55 No. 1, p. 2.
Yulistiani, Suharjono, Hasmono, D., Khotib, J., Sumarno, Rahmadi, M., Sidharta,
B., 2008. Identifikasi Problema Obat Dalam Pharmaceutical Care. Jurnal
Farmasi Indonesia, Vol. 4 No. 1, p. 2.
Ward, J.P.T., Ward, J., Leach, R.M., Wiener, C.M. 2008.In: H. Hartanto (Eds). At
a Glance Sistem Respirasi.Second Edition. Jakarta: Penerbit Erlangga, hal.
57.
Wawan, A., Dewi, M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika, hal. 16.
Wisnuwardhani, D., 2013. Hiperreaktivitas Bronkus pada Penyakit Paru
Obstruktif Kronik. CDK-207, Vol. 40 No.8, p. 581-582.
Wistiani, Notoadmodjo, H., 2011. Hubungan Pajanan Alergen Terhadap Kejadian
Alergi pada Anak. Sari Pediatri, Vol. 13 No. 3, p. 186.

xxi

Dokumen yang terkait

PENGARUH HOME PHARMACY CARE TERHADAP PENGETAHUAN PASIEN DALAM PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERCULOSIS DI PUSKESMAS JANTI MALANG (Asuhan Kefarmasian Untuk Pasien Tuberculosis Di Puskesmas Janti Malang)

0 7 26

PENGARUH HOME PHARMACY CARE TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG OBAT DISLIPIDEMIA DAN PENGGUNAANNYA YANG BENAR (Asuhan Kefarmasian untuk Pasien di Beberapa Apotek Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang)

0 3 24

Pengaruh Home Pharmacy Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan Obat Parasetamol Sirup (Asuhan Kefarmasian Pada Penanganan Demam Anak di Puskesmas Dinoyo Malang)

0 6 27

PENGARUH HOME PHARMACY CARE TERHADAP PENGETAHUAN PASIEN TENTANG OBAT ANTIBIOTIK GOLONGAN KUINOLON DAN PENGGUNAANNYA YANG BENAR (Asuhan Kefarmasian Untuk Pasien di Beberapa Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang)

0 16 23

PENGARUH HOME PHARMACY CARE TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI ORAL ( Asuhan Kefarmasian pada Penderita Hipertensi Rawat Jalan di Puskesmas Ardimulyo Singosari )

1 31 20

PENGARUH HOME PHARMACY CARE TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT DERMATITIS (Asuhan Kefarmasian pada Penderita Dermatitis Rawat Jalan Di Puskesmas Dinoyo Malang)

0 17 24

PENGARUH DIAFRAGMATIC BREATHING EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PENDERITA ASMA Pengaruh diafragmatic breathing exercise terhadap peningkatan kualitas hidup penderita asma.

0 1 13

PENGARUH SENAM ASMA TERHADAP KAPASITAS FUNGSIONAL PENDERITA ASMA BRONCHIAL PENGARUH SENAM ASMA TERHADAP KAPASITAS FUNGSIONAL PENDERITA ASMA BRONCHIAL.

0 0 16

PENDAHULUAN PENGARUH SENAM ASMA TERHADAP KAPASITAS FUNGSIONAL PENDERITA ASMA BRONCHIAL.

0 0 9

PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH (HOME PHARMACY CARE)

0 0 43