AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND SANITIZER DALAM MIKROEMULSI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Salah satu cara
untuk menjaga kesehatan adalah dengan mengurangi resiko terjadinya infeksi
pada tubuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh CDC (Center of Diseases
Control) dilaporkan bahwa untuk mengurangi tingkat infeksi secara keseluruhan
dan mengurangi perpindahan organisme yang kebal terhadap mikroba, cara yang
paling baik adalah dengan menjaga kebersihan tangan, karena tangan merupakan
perantara masuknya mikroba yang baik ke dalam tubuh. Terdapat banyak cara
sederhana untuk membersihkan tangan seperti menggunakan sabun dengan air,
sapu tangan dan lain-lain. Namun seiring dengan semakin dinamisnya kehidupan
manusia

modern

yang

menuntut


serba

praktis

dan

dengan

semakin

berkembangnya teknologi, maka cara untuk membersihkan tangan pun
berkembang, yaitu dengan cara menggunakan cairan pembersih tangan yang
mengandung antiseptik atau dikenal dengan nama hand sanitizer yang sudah
tersedia dalam berbagai kemasan dan merek di pasaran. Dalam beberapa hasil
penelitian terbukti bahwa hand sanitizer sangat efektif untuk mengurangi
insidensi penyakit gangguan pencernaan (Sandora TJ, et al. 2004). Juga
dilaporkan bahwa hand sanitizer efektif untuk mengurangi angka tidak masuk
sekolah pada anak-anak sekolah (Hammond B, et al. 2000).
Bahan antiseptik yang digunakan dalam formula sediaan hand sanitizer
adalah dari golongan alkohol (etanol, propanol, isopropanol) dengan konsentrasi ±

50% sampai 70% dan jenis disinfektan yang lain seperti : klorheksidin, triklosan
(Block, 2001 dan Gennaro, 1995). Alkohol banyak digunakan sebagai
antiseptik/disinfektan untuk disinfeksi permukaan kulit yang bersih dan tidak
untuk luka. Alkohol sebagai disinfektan mempunyai aktivitas bakterisidal yang
bekerja terhadap berbagai jenis bakteri, tetapi tidak terhadap virus dan jamur.
Akan tetapi karena merupakan pelarut organik maka alkohol dapat melarutkan
lapisan lemak dan sebum pada kulit, dimana lapisan tersebut berfungsi sebagai
pelindung terhadap infeksi mikroorganisme (Dryer, 1998, jones, 2000, Snyder,

1

2

1999) disamping itu alkohol bersifat mudah terbakar dan pada pemakaian
berulang menyebabkan kekeringan dan iritasi pada kulit. Golongan fenol yang
digunakan dalam sediaaan antiseptik tangan adalah triklosan. Keuntungan
triklosan dibandingkan fenol adalah kurang korosif. Kadar triklosan yang
digunakan sebagai antiseptik adalah 0.05% sampai dengan 2% (Block, 2001).
Berdasarkan komposisi sediaan hand sanitizer yang memiliki banyak efek
samping yang merugikan seperti: iritasi, kekeringan, dan mudah terbakar, maka

banyak diciptakan produk-produk topikal berbahan aktif dari bahan alam.
Terdapat beberapa kelebihan sediaan yang berasal dari bahan alam, sediaan hand
sanitizer yang berasal dari bahan alam lebih aman untuk digunakan, tidak
mengandung zat kimia berbahaya, tidak merusak pernafasan, dan aman untuk
anak-anak. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan sebagai alternatif dari
penggunaan bahan aktif alkohol adalah minyak atsiri yang akhir-akhir ini menarik
perhatian dunia, hal ini dikarenakan minyak atsiri dari beberapa tanaman terbukti
bersifat aktif biologis sebagai antibakteri dan anti jamur termasuk minyak atsiri
daun jeruk nipis.
Dilaporkan bahwa hasil uji aktivitas antibakteri minyak atsiri daun Jeruk
nipis dengan konsentrasi 1% , 10%, dan 20% v/v menunjukan bahwa minyak
atsiri daun Jeruk nipis

memiliki

daya

antibakteri terhadap Staphylococcus

aureus dan Eschericia coli ( L. J. Reddy, et al., 2012).

Minyak atsiri atau disebut juga volatil oil atau essential oil adalah istilah
yang digunakan untuk minyak mudah menguap yang diperoleh dari dalam
tanaman (daun, bunga, buah, kulit batang dan akar). Minyak atsiri ini memiliki
sifat yang tidak larut dengan air. Saat ini telah berkembang sistem mikroemulsi,
sehingga bahan minyak-minyakan yang bersifat sukar bercampur dengan air
termasuk minyak atsiri, jika dicampur dengan menggunakan sistem mikroemulsi
ini hasilnya akan tampak seperti larutan .
Mikroemulsi adalah sediaan yang terdiri dari minyak, air, surfaktan, dan
kosurfaktan. Mikroemulsi merupakan sediaan transparan yang memiliki diameter
ukuran globul 10 nm – 20 nm, diperoleh dengan cara menstabilkan emulsi kasar
melalui penambahan alkohol rantai sedang (medium-chain alcohol). Rantai
sedang alkohol ini berfungsi sebagai kosurfaktan yang berperan untuk

3

menurunkan tegangan antar muka fasa air dan fasa minyak yang sangat rendah
sehingga akan menstabilkan sistem (Prince, 1977).
Pada penelitian ini akan dikembangkan formulasi hand sanitizer dengan
bahan aktif minyak atsiri daun jeruk nipis. Agar sediaan hand sanitizer berbahan
baku minyak atsiri daun jeruk nipis ini menjadi lebih aseptable maka pada

penelitian ini akan dibuat dalam bentuk sediaan mikroemulsi. Selanjutnya untuk
menguji efektifitas hand sanitizer sebagai antibakteri, digunakan bakteri
Escherichia coli, sedangkan sebagai pembanding sediaan hand sanitizer dipilih
salah satu hand sanitizer yang sudah beredar di pasaran. Untuk penentuan
konsentrasi minyak atsiri daun jeruk nipis yang dipakai pada formula ini
disesuaikan dengan penelitian sebelumnya, yakni pada kadar 1%, 10% dan 20%.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
Apakah sediaan Hand sanitizer minyak atsiri daun jeruk nipis bentuk mikroemulsi
memiliki aktivitas sebagai antibakteri ?

1.2 Tujuan penelitian
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui apakah formulasi Hand sanitizer minyak atsiri daun
jeruk nipis bentuk mikroemulsi mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri
Escherichia coli secara in vitro.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengaruh kadar minyak atsiri daun jeruk nipis ( 1%,
10% dan 20% ) dalam formula hand sanitizer bentuk mikroemulsi yang

memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli secara in
vitro.
2. Untuk mengetahui konsentrasi optimal minyak atsiri daun jeruk nipis (1%,
10% dan 20%) dalam formula hand sanitizer bentuk mikroemulsi sebagai
antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli secara in vitro.

4

1.3 Manfaat Penelitian
Bagi Peneliti:
Untuk memberikan informasi yang tepat tentang konsentrasi bahan aktif
minyak atsiri tanaman jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yang digunakan pada
sediaan Hand sanitizer dalam mikroemulsi.
Bagi Institusi:
Untuk memberikan rekomendasi pada institusi mengenai hasil dari
penelitian yang telah dilakukan sehingga menjadi bahan pertimbangan untuk
lebih dikembangkan mengenai penelitian sediaan Hand sanitizer dalam
mikroemulsi minyak atisri daun Citrus aurantifolia
Bagi Masyarakat:
Dari hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang tepat tentang

salah

satu

manfaat

dari

tanaman

Citrus aurantifolia yakni sebagai

antimikroba dalam sediaan Hand Sanitizer bentuk mikroemulsi.

SKRIPSI
MAUIDHOTUL HASANAH

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND
SANITIZER DALAM MIKROEMULSI MINYAK
ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia)

TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

Lembar Pengesahan

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND SANITIZER DALAM
MIKROEMULSI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS
(Citrus aurantifolia) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2014


Oleh:
MAUIDHOTUL HASANAH
09040085

Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Pembimbing II

Dra.Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt.
NIP UMM: 114.0704.00448

Siti Rofida, M.Farm.,Apt.
NIP UMM: 114.0804.040453

ii

Lembar Pengujian


AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND SANITIZER DALAM
MIKROEMULSI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS
(Citrus aurantifolia) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO

SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji
Pada tanggal 24 April 2014

Oleh:

MAUIDHOTUL HASANAH
09040085

Disetujui oleh:

Penguji I

Penguji II

Dra. Uswatun Chasanah M. Kes., Apt.

NIP UMM: 114.0704.00448

Siti Rofida,S.Si. M.farm. Apt.
NIP UMM: 11408040453

Penguji III

Penguji IV

Ahmad Shobrun Jamil, S.Si,MP.
NIP UMM: 1130907469

Arina SwastikaMaulita.,S.Farm.Apt
NIP

iii

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi dengan judul “AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN
HAND SANITIZER DALAM BENTUK MIKROEMULSI MINYAK
ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP Escherichia
coli SECARA INVITRO” Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar sarjana farmasi pada program studi Farmasi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. Selaku pembimbing I yang telah
banyak meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan saran, dukungan,
selama penelitian.
2. Ibu Siti Rofida M.Farm., Apt. Selaku pembimbing II yang telah banyak
memberikan arahan, bimbingan, saran, dukungan, serta meluangkan waktu dan
tenaganya selama penelitian.
3. Kedua Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan, Do’a,
semangat, serta dukungan baik moral maupun material sehingga penelitian ini
dapat berjalan dengan lancar.
4. Para dosen yang telah membantu penulis selama mengikuti pendidikan di
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
5. Para sahabat dan rekan-rekan yang telah memberikan dukungan serta do’a
dalam menyelesaikan penelitian ini.
6. Pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu
dan mendukung dan mendukung penulis selama penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari dari sempurna, namun
penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfa’at bagi
perkembangan Ilmu pengetahuan umumnya dan Ilmu farmasi khusunya.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi Wabarokatuh

Malang, April 2014
Penulis,

iv

RINGKASAN
AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND SANITIZER DALAM
MIKROEMULSI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus
aurantifolia) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO

Mauidhotul Hasanah
Menjaga kebersihan tangan merupakan salah satu cara untuk mengurangi
tingkat infeksi secara keseluruhan dan mengurangi perpindahan organisme yang
kebal terhadap mikroba, salah satu cara untuk membersihkan tangan yaitu dengan
memakai sediaan Hand sanitizer. Bahan antiseptik yang digunakan dalam formula
sediaan hand sanitizer adalah dari golongan alkohol dan dari jenis disinfektan
yang diketahui dapat melarutkan lapisan lemak dan kulit. Maka dibuat sediaan
hand sanitizer dengan bahan aktif yang berasal dari alam, yaitu minyak atsiri.
Minyak atsiri dari beberapa tanaman terbukti bersifat aktif biologis sebagai
antibakteri dan anti jamur, salah satu contohnya adalah minyak atsiri daun jeruk
nipis (Citrus aurantifolia) yang telah terbukti pada penelitian sebelumnya efektif
sebagai antibakteri. Minyak atsiri memiliki sifat yang sukar larut dalam air,
dimana dalam penelitian ini akan dibuat sediaan hand sanitizer dengan
menggunakan pelarut air, sehingga formula dibuat dalam mikroemulsi minyak
atsiri daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi minyak
atsiri daun jeruk nipis terhadap Escherichia coli dalam sediaan mikroemulsi.
Kadar minyak atsiri yang digunakan pada penelitian ini adalah 1%, 10% dan 20%.
Minyak atsiri diperoleh dari daun segar tanaman nilam dengan cara destilasi air
dan uap.
Hasil penelitian dilakukan dengan beberapa uji karakteristik fisik, seperti
uji organoleptis, uji pH, Uji viskositas, Uji Bobot jenis, dan Uji pemisahan fase.
Dari hasil uji karakteristik fisik ini didapatkan sediaan mikroemulsi minyak atsiri
daun jeruk nipis yang memiliki bentuk cairan yang jernih transparan, bau segar
khas jeruk dan berwarna kuning keemasan. Pada hasil Uji aseptabilitas sediaan
menunjukkan bahwa pada Formula III dengan konsentrasi minyak atsiri daun
jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sebesar 20% adalah formula yang paling
memenuhi kriteria aseptabilitas dari sediaan mikroemulsi minyak atsiri daun jeruk
nipis (Citrus aurantifolia) karena sediaan mikroemulsi pada Formula III memiliki
nilai yang paling banyak dalam hal kemudahan untuk dicuci atau dibersihkan
meskipun tanpa menggunakan sabun, memiliki aroma yang kuat (segar khas
jeruk), serta tidak menimbulkan rasa lengket pada telapak tangan saat digunakan.
Selain itu dilakukan juga uji antibakteri minyak atsiri daun jeruk nipis
pada sediaan mikroemulsi minyak atsiri daun jeruk nipis terhadap bakteri
Escherichia coli dengan menggunakan metode difusi cakram dan analisis yang
digunakan adalah SPSS 16.0 for Windows serta dilakukan uji statistik Parametrik
Anava satu arah dengan derajat kepercayaan α = 95% (p = 0.05) hasil yang
menunjukkan bahwa dengan konsentrasi 10% dan 20% efektif dalam menghambat
pertumbuhan bakteri Escheria coli.

v

ABSTRAK
AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND SANITIZER DALAM
MIKROEMULSI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS
(Citrus aurantifolia) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO
Bahan antiseptik yang digunakan dalam produk hand sanitizer yang
beredar dipasaran adalah dari golongan alkohol, yang diketahui dapat melarutkan
lapisan lemak dan sebum pada kulit. Dilaporkan bahwa minyak atsiri daun jeruk
nipis (Citrus aurantifolia) mempunyai aktifitas antibakteri, sehingga
dikembangkan sediaan hand sanitizer dengan bahan aktif minyak atsiri daun jeruk
nipis (Citrus aurantifolia) dalam bentuk mikroemulsi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh konsentrasi minyak atsiri daun jeruk nipis terhadap
Escherichia coli dalam sediaan mikroemulsi. Kadar minyak atsiri yang digunakan
pada penelitian ini adalah 1%, 10% dan 20%. Aktivitas antibakteri diuji secara In
vitro dengan menggunakan metode difusi cakram. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sediaan mikroemulsi minyak atsiri daun jeruk nipis dengan konsentrasi
minyak atsiri 10% (p = 0.033 < 0.05) dan 20% (p = 0.001 < 0.05) memiliki
aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli.
Kata kunci: Hand sanitizer, Minyak atsiri daun jeruk nipis (Cirus aurantifolia),
Mikroemulsi, Escherichia coli.

vi

ABSTRACT
THE ANTIBACTERIAL ACTIVITIES OF HAND SANITIZER
PREPARATION IN THE AETHERIC OIL MICROEMULSION OF
CITRUS LEAVES (Citrus aurantifolia) TO THE Escherichia Coli
IN VITRO
The materials used in antiseptic hand sanitize products on the market are
from the class of the type of alcohol, which is known to dissolve the layer of fat
and sebum on the skin. It was reported that the leaf essential oil of lime (Citrus
aurantifolia) has antibacterial activity, so that we will develop the essential oil of
lemon leaves (Citrus aurantifolia) in the form of a micro emulsion. This study
aims to determine the effect of the concentration of the essential oil of lemon
leaves against Escherichia coli in the preparation of micro emulsion. Levels of
essential oils used in this study were 1%, 10% and 20%. Antibacterial activity was
tested in vitro using the disc diffusion method. The results Showed that the leaf
essential oil of lemon essential oil micro emulsion preparation at a concentration
of 10% (p = 0.033 < 0.05) and 20% (p = 0.001 < 0.05) has antibacterial activity
against Escherichia coli.
Keywords: hand sanitize, aetheric oil of citrus leaves ( citrus aurantifolia),
micro emulsion, Escherichia coli.

vii

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii
LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
RINGKASAN ................................................................................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
ABSTRACT ...................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian .................................................................................... 3
1.2.1 Tujuan Umum ............................................................................. 3
1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................................. 3
1.3 Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Tanaman Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) ................. 5
2.1.1

Taksonomi Tanaman Jeruk Nipis ............................................... 5

2.1.2

Morfologi Daun Jeruk nipis ........................................................ 6

2.1.3

Kandunagan dan kegunaan ........................................................ 6

2.2 Tinjauan Tentang Minyak Atsiri ............................................................. 6
2.2.1 Pengertian ....................................................................................... 6
2.2.2 Susunan Kimia Minyak Atsiri........................................................ 7
2.2.3 Cara mendapatkan minyak atsiri .................................................... 7
2.3 Tinjauan tentang Hand Sanitizer ............................................................. 8

viii

2.3.1

Bahan formula dasar sediaan Hand Sanitizer dalam
Mikroemulsi ................................................................................ 10

2.4 Tinjauan tentang bahan Formula ............................................................. 11
2.4.1 Propilenglikol ................................................................................ 11
2.4.2 Tween 80 ....................................................................................... 11
2.4.3 Sorbitol .......................................................................................... 11
2.4.4 Aquadestilata ................................................................................. 11
2.5 Tinjauan tentang Mikroemulsi ................................................................ 12
2.5.1 Pengertian ....................................................................................... 12
2.5.2 Kelebihan Mikroemulsi.................................................................. 13
2.5.3 Sifat Fisika Mikroemulsi ................................................................ 13
2.5.4 Faktor yang mempengaruhi pembentukan Mikroemulsi ............... 14
2.5.5 Pembentukan Mikroemulsi ............................................................ 16
2.6 Tinjauan tentang Mikrozid Af ................................................................. 17
2.7 Tinjauan Evaluasi Daya Antimikroba …………………………………. 18
2.7.1 Uji Aktivitas Antibakteri Secara In Vitro ....................................... 18
2.7.2 Metode pengujian antimikroba....................................................... 18
2.8 Tinjauan tentang Escherichia Coli …………………………………… 21
2.8.1 Taksonomi Escherichia coli ……………………………………. 21
2.8.2 Morfologi dan Identifikasi Escherichia coli …………………….. 21
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka konseptual ............................................................................... 25
3.2 Uraian kerangka konseptual .................................................................... 26
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan penelitian ............................................................................. 27
4.1.1 Desain Penelitian ........................................................................... 27
4.2 Tempat dan waktu penelitian .................................................................. 27
4.3 Konsentrasi bahan uji .............................................................................. 28
4.4 Bahan dan alat penelitian ........................................................................ 28
4.4.1 Bahan penelitian ............................................................................. 28
4.4.2 Bakteri uji ....................................................................................... 28

ix

4.4.3 Bahan untuk uji daya antibakteri.................................................... 28
4.4.4 Alat penelitian ................................................................................ 29
4.5 Variabel penelitian .................................................................................. 29
4.5.1 Variabel bebas ................................................................................ 29
4.5.2 Variabel tergantung ........................................................................ 29
4.6 Definisi operasional ................................................................................ 29
4.7 Prosedur kerja.......................................................................................... 30
4.7.1

Rancangan formula sediaan hand sanitizer bentuk
mikroemulsi ................................................................................ 30

4.8 Pembuatan sediaan hand sanitizer bentuk mikroemulsi.......................... 31
4.9 Penyiapan bakteri uji ............................................................................... 32
4.9.1 Pembuatan media NA dan sterilisasi ............................................. 32
4.9.2 Pembuatan media Nutrient Broth dan Sterilisasi ........................... 32
4.9.3 Pembuatan suspensi bakteri Escherichia Coli ............................... 32
4.10 Evaluasi sediaan hand sanitizer bentuk mikroemulsi ........................... 33
4.11 Prosedur kerja uji produk hand sanitizer bentuk mikroemulsi ............. 34
4.12 Analisis data .......................................................................................... 34
BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1 Pemeriksaan Kualitatif Minyak atsiri daun jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) ................................................................................ 35
5.1.1 Pemeriksaan Organoleptis ............................................................. 35
5.2 Hasil Uji Karakteristik Fisik Sediaan Minyak Atsiri
Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dalam mikroemulsi ................ 35
5.2.1 Hasil Pengamatan Organoleptis .................................................... 35
5.2.2 Hasil Pengukuran pH sediaan ........................................................ 36
5.2.3 Hasil Pengukuran Viskositas (dpAs) Sediaan Mikroemulsi
minyak atsiri daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia).................... 37
5.2.4 Hasil Pengukuran Bobot Jenis Sediaan .......................................... 39
5.2.5 Hasil Pengukuran Uji Pemisahan fase ........................................... 40
5.3 Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan ................................................ 41
5.4 Hasil Uji Antimikroba Minyak Atsiri daun Jeruk nipis dalam
Mikroemulsi terhadap Bakteri Escherichia Coli .................................... 43
x

5.5 Analisi Data ............................................................................................. 45
BAB 6 PEMBAHASAN ................................................................................... 47
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan .............................................................................................. 53
7.2 Saran ........................................................................................................ 53
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 54
LAMPIRAN ....................................................................................................... 59

xi

DAFTAR TABEL
Tabel
4.1

Halaman
Rancangan Formula sediaan handsanitizer
bentuk Mikroemulsi ................................................................................. 30

5.1

Hasil pengukuran pH Sediaan Mikroemulsi Minyak atsiri daun
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)........................................................................ 36

5.2

Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan mikroemulsi Minyak atsiri
daun Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) .......................................................... 38

5.3

Hasil pengukuran Bobot jenis Sediaan mikroemulsi Minyak atsiri
daun Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) .......................................................... 39

5.4

Perbandingan Parameter Aseptabilitas Sediaan Mikroemulsi
Minyak atsiri daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) ........................................ 41

5.5

Hasil Pengukuran (mm) diameter zona hambat pertumbuhan
Escherichia Coli terhadap sediaan Minyak atsiri daun jeruk nipis
dalam mikroemulsi ............................................................................................ 43

5.6

Hasil pengukuran (mm) diameter zona hambat pertumbuhan
Eschericia coli terhadap Minyak atsiri daun jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) .......................................................................................... 44

5.7

Hasil uji Anava data Zona hambat sediaan minyak atsiri daun
jeruk nipis terhadap pertumbuhan Escherichia coli ......................................... 45

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1

Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) ......................................................

2.2

Tipe sistem dispersi mikroemulsi..................................................... 13

2.3

Bakteri Escherichia coli ................................................................... 22

3.1

Kerangka konseptual sediaan minyak atsiri daun jeruk nipis .................. 25

4.1

Prosedur kerja uji sediaan minyak atsiri daun jeruk nipis ................ 27

4.2

Bagan pembuatan formulasi sediaan Hand sanitizer

6

dalam mikroemulsi. .......................................................................... 31
5.1

Minyak atsiri daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) ........................ 35

5.2

Sediaan mikroemulsi Minyak atsiri daun jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) ......................................................................... 36

5.3

Histogram harga pH formula I (1%), Formula II (10%), dan

Formula III (20%) Sediaan mikroemulsi minyak atsiri daun jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) ................................................................................. 37
5.4

Histogram harga Viskositas (dpAs) formula I (1%), formula II
(10%), dan formula III (20%) Sediaan mikroemulsi minyak atsiri daun
jeruk nipis (Citrus aurantifolia)................................................................ 38

5.5

Hasil Pengukuran Bobot jenis sediaan Minyak atsiri daun Jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) ................................................................................... 39

5.6

Hasil pengukuran Uji Freeze and thaw Sediaan minyak atsiri daun jeruk
nipis (Citrus aurantifolia) ......................................................................... 40

5.7

Hasil pengukuran Uji sentrifugasi Sediaan mikroemulsi minyak atsiri daun
jeruk nipis (Citrus aurantifolia) ................................................................ 40

5.8

Histogram Parameter aseptabilitas (%) sediaan formula I (1%), formula II
(10%), dan formula III (20%) Sediaan mikroemulsi minyak atsiri daun jeruk
nipis (Citrus aurantifolia).......................................................................... 42

5.9

Uji difusi cakram dari bakteri Eschericia coli ........................................... 43

5.10

Histogram zona hambat sediaan Minyak atsiri daun jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) dan control minyak atsiri daun jeruk nipis terhadap
pertumbuhan bakteri Escherichia coli ...................................................... 44

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1

Daftar Riwayat Hidup .................................................................... 59

2

Surat Pernyataan bebas plagiasi .................................................... 60

3

Surat Keterangan Determinasi Bahan ............................................ 61
Perhitungan Bobot Jenis mikroemulsi minyak atsiri daun

4

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) ……………………………....... 62
5

Surat Keterangan Penelitian........................................................... 63

6

Tabel Oneway Anava..................................................................... 64

7

Daftar F Tabel ................................................................................ 67

8

Gambar Peralatan ........................................................................... 68

9

Hasil Uji Aktifitas antibakteri sediaan mikroemulsi minyak atsiri
daun jeruk nipis terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli .. 71

xiv

DAFTAR PUSTAKA
Adams DJ. 2004. Fungal Cell Wall Chitinases and Glucanases. Microbiology.
150: 2024- 2035
Agoes, G., 2012. Sediaan Farmasi Likuida-semisolida. Edisi ke-1, Bandung:
ITB, hal 178-188
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta
Anonim,

Mikrozid
Af
Liquid
Disinfectant.
http://www.gompels.co.uk/mikrozid -af-liquid-disinfectant10ltr.html. Diakses pada tanggal 8 mei 2014

Anonim,

Penetapan
Kekentalan
(Viskositas).
http://endakfar.blogspot.com/2007/04/viskositas.html . Diakses pada
tanggal 20 januari 2014

Ariyanti

D, Suryadi H, dan Radji M., 2007. Uji Efektivitas
Antimikroba beberapa Merek Dagang Pembersih tangan
Antiseptik. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. IV, No. 1 , p. 16

Astarini, N.P.F., Burhan, R.Y.P., dan Zetra, Y., 2010. Minyak Atsiri dari Kulit
buah Citrus grandis, Citrus aurantium (L.) dan Citrus
aurantifolia (Rutaceae) sebagai senyawa Antibakteri dan
Insektisida. http://www.digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate13463-Paper.pdf. Diakses pada tanggal 15 juli 2013
Bakan, J.A. 1995. Microemulsion. Dalam. Swarbrick, J., J.C. Boylan (eds.).
1995. Encyclopedia of pharmaceutical technology. Volume Marcel
Dekker Inc, New York: 335-369
Benjamin, DT, 2010. introduction to handsanitizers
Block LH. 1989. Emulsions and Microemulsions. Dalam: Lieberman, HA, MM
Rieger and GS Banker, eds. Pharmaceutical Dosage Forms: Diperse
systems. Vol.2. Marcel Dekker Inc., New York: 335-368
Block, S. 2001. Disinfection, Sterilization and Preservation 4th Edition.
Williams and Wilkins.P
British Pharmacopoeia. (2009). British Pharmacopoeia, Volume I. London:
Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA).
Page 1331
Brooks, Geo F; dkk. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Diterjemahkan oleh
Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Jakarta: Salemba Medika

xv

Caldwell A. 2011. The Effects of Ultraviolet Light on Bacterial Growth,
http://www.ehow.com/facts_5871403_effects-ultraviolet-lightbacterial-growth.html. Diakses pada 15 juli 2013
Carlfors, J.I., Blute,V. Schmidt, 1991. Lidocaine in microemulsion- a dermal
delivery system, J. Disp. Science. Technology
CDC,

2009. hand sanitizer ingredients. http://www.hand-sanitizerdispenserreview.com/hand-sanitizer-ingredients.htm. Diakses tanggal
15 Juli 2013

Dalimarta setiawan. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Bogor:
TrubusAgriwidya
DEPKES RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi I. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta
Dryer, D. L., et al., 1998. “Testing a New Alcohol Free Hand Sanitizer to
Combat Infection”. AORN Journal, Vol. 68, No. 4, p. 239 – 251
Dwidjoseputro. 1978. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Eccleston, G.M., 1994. Microemulsions. in: Swarbrick, J., Boylan, J.C. (Ed),
Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, vol. 9. Marcel Dekker
Inc., New York, 375–42
Entjang, Indah. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi Untuk Akademik
Keperawatan.PT Citra Aditya Bakti: Bandung
Fardiaz, S., 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Genaro, R. A. 1990. Remington’s Pharmaceutical Science. 18th ed. Macle
Printing Company, Easton-Pennsilva, USA
Gennaro, A.R. 1995. Remington: The Science and Practice of Pharmacy, Vol.
II. Mack Publishing Company, Pennsylvanis. P. 1263 –1270
Ghosh, P.K. and Murthy, R.S. 2006. Microemulsions: A potential drug delivery
system. Current. Drug Delivery
Guenther, E. 1972. The production of essential oils: methods of distillation,
enfleurage, maceration, and extraction with volatile solvents. In:
Guenther, E. (ed.). The essential oils. History-origin in plants.
production analysis. Vol. 1:85-188. Krieger Publ. Co., Malabar, FL
Guenther, E. (1987). The Essential Oils. Terjemahan. Ketaren, R.S. (1990).
Minyak Atsiri. Jilid II. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. Hal.
103
Hammond B, Ali Y, Fendler E, Dolan M, Donovan S, 2000. Effect of hand
sanitizer use on elementary school absenteeism. Am J Infect
Control 28:340–346

xvi

Jatmika, A., 1998, Aplikasi Enzim Lipase dalam Pengolahan Minyak Sawit
dan Minyak Inti Sawit Untuk Produk Pangan, Warta Pusat
Penelitian Kelapa Sawit, 6 (1) : 31 - 37
Jawetz. E ; J.L Melnick dan E.A Adelberg., 1982. Mikrobiologi untuk Profesi
Jawetz E, Melnick JL., Adelberg EA, 2007, Mikrobiologi Untuk Profesi
Kesehatan, edisi 23, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Jawetz M; Adelberg’s. Mikrobiologi Kedokteran. edisi 23. Alih Bahasa:
Huriwati Hartanto dkk. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran ECG. 2005
Karsinah, Lucky H.M., Suharto, dan Mardiastuti H.W. 1994. Batang Negatif
Gram dalam Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Edisi Revisi.
Jakarta : Penerbit Binarupa Aksara. hal. 161-162
Lachman, L., Lieberman, Herbert A., Kanig & Joseph L., 1994. Teori dan
Praktek Farmasi Industri II. Terjemahan dari The Theory and
Practise of Industrial Pharmacy, oleh Suyatmi, Siti. UI-Press. Jakarta:
1029-10901
Lawrence ,M. Jayne and Rees, Gareth D. 2000. Microemulsion-based media as
Novel Drug Delivery Systems. Advanced Drug DeliveryReviews.
45:1:89-121
Liu P, Yuen Y, Hsiao H M, Jaykus L A, Moe C, 2010. Effectiveness of
LiquidSoap and Hand Sanitizer against Norwalk Virus on
Contaminated Hands.Appl Environ Microbiol. 2010 January; 76(2):
394–399
Lutony, T.L. & Rahmayati, Y. (1994). Produksi Dan Perdagangan Minyak
Atsiri. Jakarta:Penerbit Penebar Swadaya. Hal. 79 – 82
Maryani, H. 2003. Minyak Cinta : Terapi Aroma Peningkat Gairah Seksual,
Penerbit Buku Agromedia Pustaka, Jakarta:8, 13-14
McDonnell, G.,and A.D.Russell, 1999. Antiseptics and disinfectants:
activity,action, and resistance. Clin. Microbiol. Rev. 12:147-179
Maya, L. 2006. Pembuatan Sediaan Mikroemulsi dari Minyak Buah Merah
(Pandanus coroideus). Skripsi Program Sarjana Farmasi, FMIPA-UI.
Depok.
Moulik, S.P. and Mukherjee, K. 1996. On the versatile surfactant aerosol-OT:
Its physicochemical and surface chemical behaviors and uses.
Proc. Indian Natl. Sci. acad.
Nikiyan, H., Vasilchenko, A. and Deryabin, D. (2010). In Microscopy: Science,
Technology, Applications and Education, Vol. 1, Méndez-Vilas, A.
and Díaz, J. (Eds.), Formatex Research Center, Badajoz, Spain, p.
523–529

xvii

Nornoo, A.O., Osborne, D.W., Chow, D.S.L. 2008. Cremophor-free
intravenous microemulsions for paclitaxel. International Journal
of Pharmaceutics. 349. 108–116
Nurwantoro dan Djarijah, Abbas S. Mikrobiologi Pangan Hewan Nabati.
Yogyakarta: Kanisius.1997
Pickering, A.J., Davis, J., Boehm, A., 2011. Alcoholbasedhandsanitizer,
http://alcoholbasedhandsanitizer.com/various-choiceof-hand-sanitizeringredients. Diakses tanggal 15 Juli 2013
Prince, Leon M, 1977, Microemulsion Theory and Practice, Academic Press,
INC, London, 7-10, 44-47
Radji M, et al.2007.”Uji Evektifitas Antimikroba Beberapa Merek Dagang
Pembersih Tangan Antiseptik”.Majalah Ilmu Kefarmasian IV
Rahmawati, J. 2003. Percobaan Pendahuluan Pembuatan Sedian Mikroemulsi
dengan Gameksan sebagai Model Obal. Skripsi Program Sarjana
Farmasi, FMIPA-UI. Depok
Reddy, J. L., et al., 2012. “Evaluation of Antibacterial & Antioxidant
Activities of The Leaf Essential Oil & Leaf Extracts of Citrus
Aurantifoli”. Asian Journal of Biochemical and Pharmaceutical
Research, Vol. 2, No.2
Rowe, R.C., Sheskey P.J., Weller, P.J., 2009. Handbook of Pharmaceutical
Exipient, Sixth Edition. London: The Pharmaucetical Press and The
American Pharmaucetical Assosiation
Sandora TJ, Taveras EM, Shih MC, Resnick EA, Lee GM, Rossdegnand D, et al.
Hand sanitizer reduces illness transmission in the home (abstract
106). In: Abstracts of the 42nd annual meeting of the infectious
Disease Societi of America; Boston Massachusetts; 2004 Sept 30-0ct
3. Alexandria(VA): Infectious Disease Societi of America; 2004.
Setiadi, T.2004. Budidaya Jeruk Asam di Kebun dan Pot. Jakarta: Penebar
swadaya
Soemarno.2000. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik. Akademik Analis
Kesehatan: Yogyakarta
Supardi, dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi Dalam Pengolahan Dan Keamanan
Produk Pangan. Bandung: Penerbit Alumni
Swarbrick, J and J.C. Boylan. 1995. Encyclopedia of Pharmaceutical
Technology. Volume IX. New York. Marcel Dekker. P 375-399
Volk dan Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar. Jilid 1. Erlangga Jakarta.

xviii

Y. Srinivasa Rao, K. Sree Deepthi and K.P.R. Chowdary, 2009, Microemulsion,
a novel drug carrier system. International Journal of Drug Delivery
Technology.

xix

Dokumen yang terkait

Daya Antibakteri Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Pertumbuhan Stapylococcus aureus dan Escherichia coli yang Diuji Secara In Vitro

14 137 47

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND SANITIZER DALAM MIKROEMULSI MINYAK ATSIRI DAUN NILAM (Pogostemon cablin Benth) TERHADAP Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO

4 43 21

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND SANITIZER DALAM MIKROEMULSI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP Staphylococcus aureus SECARA INVITRO

7 46 27

AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

0 4 8

FORMULASI SEDIAAN SALEP (OINTMENT) MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia (Christm & Panz) Swingle) SEBAGAI ANTI JERAWAT DAN UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI SECARA IN VITRO.

0 5 21

FORMULASI GEL OBAT JERAWAT MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia, Swingle) DAN UJI DAYA ANTIBAKTERI (Propionibacterium acne) SECARA IN VITRO.

4 11 21

FORMULASI KRIM OBAT JERAWAT MINYAK ATSIRI DAUN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia, Swingle) DAN UJI DAYA ANTIBAKTERI SECARA IN VITRO.

0 0 21

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle.) UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI KULIT BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.

0 1 13

Aktivitas Antimikroba Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) terhadap Escherichia coli secara In Vitro.

2 4 16

AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

0 1 5