Kapur api Mikroorganisme dan medium Lemari pengering

39 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fateta IPB, Lab PAU Pangan dan Gizi IPB, Lab PAU Bioteknologi IPB, Lab Kimia Terpadu FMIPA IPB, dan Lab Benih Faperta IPB, Lab. Mikroskop Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Jakarta, Lab Mikrobiologi US NAMRU-2 United States Naval Medical Research Unit 2 Jakarta. Pelaksanaan penelitian dari bulan Januari 2000 sampai November 2003. Bahan dan Alat Bahan-bahan

1. Kapur api

Kapur api CaO yang digunakan sebagai bahan pengering dalam penelitian ini berfungsi sebagai absorben. Bahan ini diperoleh dari tempat pembakaran batu kapur “PD Kapur Jaya” di kecamatan Leuwiliang kabupaten Bogor. Kapur api yang digunakan adalah kapur api yang baru keluar dari pembakaran tidak mengandung air dan langsung dimasukkan kedalam kaleng tertutup rapat agar tidak menyerap air dari lingkungan sekitarnya. Komposisi proksimat kapur api yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran Tabel 15.

2. Mikroorganisme dan medium

Dalam penelitian ini digunakan kultur murni Saccharomyces cerevisiae NRLL Y-2034 = BCC. F. 0074, yang diperoleh dari Laboratorium Kultur Balai Penelitian Veteriner Bogor. Medium yang digunakan yaitu medium padat Potato Dextrose Agar Difco, dan media cair Potato Dextrose Broth Difco, aquades. Medium untuk produksi sel adalah sebagai berikut : glukosa, ekstrak khamir Difco, USA, polypepton Shin-Nihon Seiyaku, Tokyo; KH 2 PO 4 ; NH 4 2 SO 4 ; MgSO 4 . 7H 2 O; CaCl 2 . 2H 2 O, Merck, dan antifoam Adecanol LG-294, Asahi Denka, Tokyo, NaOH dan H 2 SO 4 untuk mengatur pH. Alat-alat 1. Fermentor tipe biostat-V Alat yang digunakan untuk produksi sel kamir adalah fermentor tipe Biostat-V, dengan spesifikasi : Total volume 15 L, kapasitas volume 12.5 L, volume kerja 10 L, inpeler 3 buah, diameter tangki 0.197 m, diameter inpeler 0.09 m, dan jarak inpeler 0.10 m.

2. Lemari pengering

40 Lemari pengering berbentuk lemari tertutup dengan ukuran 50 cm x 50 cm x 60 cm. modifikasi Julianti 2003, seperti terlihat pada Gambar 11. Lemari pengering mempunyai 5 rak pengering yaitu 2 rak absorben yang terdapat di bagian atas dan bawah, dan 3 rak bahan dibagian tengah yang terbuat dari kawat kasa yang diberi bingkai. Dinding lemari pengering terdiri atas tiga lapis yaitu bagian luar terbuat dari tripleks dengan ketebalan 2 cm, yang bagian dalam dilapisi isolator berupa stirofoam dan fiberglass, agar lemari pengering ini benar-benar kedap terhadap gas maupun panas. Lemari pengering mempunyai dua pintu, pintu bagian dalam berupa pintu kaca, sedangkan pintu luar terdiri atas dua lapis dan terbuat dari tripleks dengan ketebalan 2 cm, yang bagian dalam dilapisi isolator berupa stirofoam. Di bagian dalam alat pengering ditempatkan thermohigrometer untuk mengukur suhu dan kelembaban selama proses pengeringan berlangsung. Alat ini juga dapat dilengkapi dengan timbangan untuk mengukur berat sampel selama proses pengeringan.

3. Scanning electron microscope SEM