3.1 Studi Pustaka
Penelitan tentang vigenere cipher telah banyak dilakukan salah satunya adalah penelitian vigenere cipher dengan modifikasi menggunakan variying key
yang dilakukan oleh Kester 2012. Modifikasi dilakukan untuk membentuk ulang kunci dengan tujuan meminimalkan perulangan karakter pada sandi yang
dihasilkan. Penelitian lain yang dilakukan oleh Sinha 2014 melakukan modifikasi dengan menyandikan hasil enkripsi vigenere cipher dengan metode columnar
transposition cipher. Hal ini dilakukan juga dengan tujuan meminimalkan perulangan karakter pada sandi yang dihasilkan. Namun dari beberapa penelitian
tersebut memiliki keterbatasan pada karakter yang dapat digunakan yaitu hanya karakter huruf kapital saja.
Hal yang berbeda dilakukan oleh Widodo 2011 pada penelitiannya tentang modifikasi vigenere cipher. Modifikasi pada vigenere cipher dilakukan dengan
menyandikan ulang sandi yang telah dihasilkan dengan metode dan kunci enkripsi yang sama. Penelitian tersebut telah mampu mengembangkan vigenere cipher
sehingga karakter angka, huruf dan simbol dapat digunakan pada proses enkripsi dan dekripsi. Kekurangan dari penelitian Widodo adalah karakter yang dapat
digunakan hanya karakter yang terdapat pada perangkat dengan sistem operasi Blackberry saja.
Penelitian ini akan memodifikasi vigenere cipher dengan membentuk ulang kunci enkripsi yang digunakan menggunakan metode caesar cipher, vigenere
cipher dan columnar transposition cipher. Hal lain yang akan dilakukan adalah mengembangkan metode vigenere cipher sehingga dapat mendukung penggunaan
karakter huruf besar, huruf kecil, angka dan simbol. Karakter yang digunakan termasuk dalam karakter bahasa Inggris English letters dan diambil dari kode
ASCII untuk manipulasi teks ASCII printable code. Karakter tersebut memiliki nilai desimal dari 32 sampai 126 dengan jumlah sebanyak 95 karakter.
3.2 Penentuan Model Enkripsi dan Dekripsi