HUBUNGAN POLA KONSUMSI JAJANAN DI SEKOLAH TERHADAP STATUS GIZI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA MALANG

(1)

HUBUNGAN POLA KONSUMSI JAJANAN DI SEKOLAH

TERHADAP STATUS GIZI SISWA SEKOLAH DASAR

NEGERI DI KOTA MALANG

SKRIPSI

DISUSUN OLEH :

GEBRILLA KIKI ALFARISA

NIM. 08060106

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013


(2)

i

HUBUNGAN POLA KONSUMSI JAJANAN DI SEKOLAH

TERHADAP STATUS GIZI SISWA SEKOLAH DASAR

NEGERI DI KOTA MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

DISUSUN OLEH :

GEBRILLA KIKI ALFARISA

NIM. 08060106

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013


(3)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN POLA KONSUMSI JAJANAN DI SEKOLAH TERHADAP STATUS GIZI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA MALANG

SKRIPSI

Disusun Oleh :

GEBRILLA KIKI ALFARISA NIM. 08060106

Skripsi ini telah disetujui Tanggal Januari 2013

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd Sri Widowati,S.Kep.,Ns NIP.UMM.104.8804.0080 NIP.UMM.11203030393

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Nurul Aini,S.Kep.,Ns.,M.Kep NIP.UMM.112.0501.0419


(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN POLA KONSUMSI JAJANAN DI SEKOLAH TERHADAP STATUS GIZI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA MALANG

SKRIPSI Disusun Oleh : Gebrilla Kiki Alfarisa

08060106

Skripsi ini telah diujikan Tanggal 21 Januari 2013

Penguji I, Penguji II,

Drs. Atok Miftachul Hudha., M.Pd Sri Widowati S.Kep Ns NIP.UMM.104.8804.0080 NIP.UMM 11203030393 Penguji III, Penguji IV,

Aini Alifatin S.Kep.,M.Kep Yoyok B.P M.Kep,Sp.Kom NIP.UMM.112.9311.0305 NIP.UMM.112.0309.0405

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat NIP.UMM.112.9311.0304


(5)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Gebrilla Kiki Alfarisa NIM : 08060106

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Hubungan Pola Konsumsi Jajanan di Sekolah Terhadap Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis benar – benar hasil karya saya sendiri, buka merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 18 Januari 2013 Yang membuat pernyataan

Gebrilla Kiki Alfarisa NIM. 08060106


(6)

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Alhamdulillah Ya Allah,. Terimakasih Engkau telah melimpahkan segala berkah, barokah dan ridhoMu untuk hambaMu ini,..

Terimakasih Ya Allah, Engkau Telah memberiku kesempatan untuk menuntut ilmu hingga aku berhasil menyelesaikannya. Semoga dikemudian hari aku dapat mengamalkan ilmu yang ku miliki ini. Amin Yaa Robbal’alamin,..

Meskipun aku telah menyelesaikan pendidikan S1 ini,. Aku tetap berharap aku tidak akan berhenti haus akan ilmu, sebab ilmu tidak akan pernah mati dan tenggelam oleh waktu.

Terimakasih kepada Mama dan Ayah tercinta yang selama ini telah membantuku untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa dengan cara-cara yang unik. Serta kedua adikku termanis Adhis dan Eca yang telah memberi

warna-warna kehidupan untukku. Dan untuk

keponakanku Aura, terimakasih ya karena wajahmu yang cantik, imut, dan lucu benar-benar membuat budhe adem ayem kalau pas stres. I Love You sayang Aura cantik,.

Dan yang pasti tak lupa terimakasih banyak untuk mbahtiku tersayang yang selalu memberikan semangat, yang selalu menampung air mata – air mataku, membuatku tertawa, membuatku kangen, membuatku memiliki cinta yang sangat besar, I Love You so much my grandmom,.. serta Alm. Kakekku yang telah mengasuhku sejak aku masih bayi, terimakasih ya mbahkung,. Kiki akan selalu ingat masa-masa dimana kita selalu bersama


(7)

vi

dan bahagia, masa-masa saat mbahkung, mbahti dan aku menjadi keluarga kecil di rumah Madiun.

Orang yang pasti tak akan kulupa dan selalu berada di sisiku, meskipun jarak kita jauh tapi maze selalu ada untukku. Kapanpun, dimanapun, dan saat situasi seperti apapun itu, baik suka maupun duka. Maze yang telah

membantuku untuk lebih mengenal Allah SWT,

membantuku menghadapi segala masalah,

mengingatkanku untuk lebih banyak beribadah,

memberiku doa-doa yang sangat manjur, sering

mengajakku berwisata kuliner, dan mengajakku touring keluar kota. Dan terimakasih atas dongeng-dongeng dan filosofi-filosofi yang maze berikan, sangat bermanfaat meski kadang aku lupa. He he he,. Terimakasih ya mazq sayank Subhan Efendi,..

Dan yang paling tak kan kulupa adalah Ibu,.. Ibunya mazq yang sudah seperti Ibuku sendiri,. Aku selalu kangen sama masakannya Ibu,. Ibu mirip banget sama mbahti,.

Dari mulai rasa masakannya, sampai caranya

memberikan perhatian untukku dan untuk masq. Aku sayang sama Ibu, I Love You so much,.

Dan untuk teman-temanku tersweet,. Yuni, Tety dan Jenk Nia,. Terimakasih banyak karena selama 4 tahun ini kita sudah bersama-sama, meski akhirnya kita lulus dalam waktu yang berbeda, aku harap saat kita telah sukses nanti kita tak kan lupa kalau kita pernah memiliki persahabatan yang indah ini,.

Untuk teman-temanku tersayang Rini, Dita, n Nopi makasih banget karena skripsi kita yang dulunya hanya sekedar kenal, sekedar teman kelas, lalu menjadi sahabat sekarang malah jadi kerabat,. Pokoknya gak akan pernah kulupa kalau aku punya kalian, Dita Kenyeh n Rini Kirun yang selalu menampungku di kosan, tempat ku mengadu


(8)

vii

saat aku mau ngeprint, , mendengarkan dongeng hidupku ala sinetron, hujan – hujan mengantarku ngasih draft waktu sempro sampai motor gak bisa di starter,. Dan Nopi yang menyelamatkan hidupku dengan printernya saat aku tiba-tiba disms ujian semhas. Dan terimakasih untuk nyonya mas jelek, nyonya agus, nyonya mas singgih atas bantuan baik moril, materiil, tenaga, dan waktu. Terimakasih Sohib-Sohibku,. You all are my second family,...

Thank you so much,... d((^,^))v

“...This is my true life. I hope, i’ll always be happy, and always have many loves,..

This is not the end of this life story. But this is a first step to my next better step to get the nice future,,

This life likes a cup of coffee,. Whatever about the kinds of glass. If we enjoy it we always be happy...“


(9)

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, karena berkah dan hidayahNya penulis berhasil menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul Hubungan Pola Konsumsi Makanan Jajanan di Sekolah Terhadap Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang. Sholawat dan Salam tetap tersanjungkan keharibaan Nabi akhir zaman Muhammad SAW yang telah membawa kita keluar dari zaman kebodohan menuju Islam yang gemilang.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Keperawatan Jurusan Program Studi Ilmu Keperawatan pada Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Disamping itu penulis juga menyumbangkan pikiran dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang ilmu keperawatan, khususnya ilmu keperawatan anak.

Selanjutnya, dengan rasa tulus ikhlas penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan, asuhan serta bimbingan yang sangat besar arti dan manfaatnya dari :

1. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep.Ns.,M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd selaku pembimbing I dalam penyusunan skripsi penulis.


(10)

ix

4. Ibu Sri Widowati S.Kep.,Ns selaku pembimbing II dalam penyusunan skripsi penulis.

5. Segenap bapak-bapak dosen dan ibu-ibu dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Pimpinan Dinas Pendidikan Kota Malang.

7. Segenap ibu – ibu dan bapak – bapak Kepala Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang.

8. Segenap ibu-ibu dan bapak-bapak guru SDN di Kota Malang.

9. Teman, teman PSIK Rini, Dita, Novi, Tety, Yuni, Jenk Nia dan teman-teman PSIK lainnya.

Beliau-beliau inilah yang bersedia membimbing, dan memberikan petunjuk

– petunjuk, serta membantu memberikan data yang penulis perlukan demi terwujudnya skripsi ini.

Akhirnya sesuai dengan kalimat bijak “tiada karya yang sempurna” penulis

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga penulisan skripsi ini bermanfaat.

Malang, 16 Januari 2013


(11)

x ABSTRAK

Hubungan Pola Konsumsi Jajanan di Sekolah Terhadap Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang

Gebrilla Kiki Alfarisa1, Drs. Atok Miftachul Hudha M.Pd2, Sri Widowati S.Kep., Ns3

Gizi merupakan faktor terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Masalah pola makan akan muncul ketika anak memasuki usia sekolah. Anak akan memilih makanan yang dia sukai atau yang di sukai teman-temannya. Kebiasaan jajan di sekolah merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan gizi anak. Jajan yang semula berdampak positif sebagai pengganti sarapan dan pengenalan beragam jenis pangan, dapat menjadi dampak negatif bagi kesehatan dan status gizi anak. Hal tersebut disebabkan jajan yang dikonsumsi anak tercemar zat aditif dan bahan makanan tambahan ilegal. Anak yang sering jajan akan lebih menyukai makanan dengan garam dan lemak yang tinggi, sehingga anak menjadi obesitas. Selain itu kebiasaan jajan menyebabkan anak menjadi pemilih makanan. Jika makanan yang dipilih tidak memenuhi standar gizi, maka anak akan kekurangan zat gizi dan menjadi kurus. Oleh sebab itu penulis mengambil penelitian tentang hubungan pola konsumsi jajanan di sekolah terhadap status gizi siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang.

Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan cara pendekatan observasi dan pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Penelitian dilakukan pada bulan November 2012 di Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang. Populasi penelitian ini siswa kelas V SDN. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling. Subjek penelitian sebanyak 233 siswa. Analisa data dilakukan dengan sistem komputerisasi SPSS versi 16 dengan menggunakan uji chi square.

Berdasarkan uji chi square didapatkan nilai p=0,008 (0,008<0,05), sehingga ada hubungan antara pola konsumsi jajanan di sekolah terhadap status gizi siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang.

Pola konsumsi jajanan di sekolah dapat memberikan pengaruh negatif terhadap status gizi anak seperti gemuk dan obesitas. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya pola konsumsi jajanan yang lebih dominan terjadi pada anak usia sekolah terutama usia 10 dan 11 tahun, selain itu pada anak – anak tersebut mengalami status gizi gemuk dan obesitas. Sehingga pola konsumsi jajanan di sekolah harus lebih diperhatikan untuk pemenuhan gizi anak yang seimbang.

Kata Kunci : Pola Konsumsi Jajanan, Status Gizi, Anak Usia Sekolah Dasar.

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah Malang.

2.

Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,


(12)

xi ABSTRACT

The Context of Street Food Consumption Pattern at School Toward Nutrient Status on State Elementary School Students at Malang City.

Gebrilla Kiki Alfarisa1, Drs. Atok Miftachul Hudha M.Pd2,

Sri Widowati S.Kep., Ns3

Nutrient is the most important factor in the child’s growing and development. Eat pattern problem will appear when chidren in the elementary

school. The children will choose foods that they’re liked or their friends are liked.

The eat snacks habit is the something to be interested in children nutrient fulfillment. Firstly, street food has positive effect as breakfast substitude and many

kinds of food knowledge, it can be negative effect for health and children’s nutrient status. It’s caused street foods that they’re consumed is befoulded by aditive substance and ilegal food supplement. Chilren who often consumes the street food, they prefer food with salt dan greasy excessively, so they become over weigth. Beside that, street food habit cause children become picky eater. If the

food is chose not fill nutrient standart, so children’s nutrient is not enough and

they become thin. Because that the writer take research about the context of street food consumption form at school toward nutrient status on state elementary school students at malang city.

This research use cross sectional method by observation appoarch and data in a one time. This research was conducted on November 2012 at State Elementary School at Malang City. The population in this research is studend at V grade at State Elementary School. The interpretation sample by cluster sampling. Research subjects are 233 students. Data analysis is used by SPSS version 16 computerisation system and it use chi square test.

Based on chi square test, it get p=0,008 (0,008<0,05), so there is a context of street food consumption pattern at school toward nutrient status on State Elementary School students at Malang City.

Street food consumption pattern at school can gives negative effect to

children’s nutrient status such as fat and obese. It’s showed by street food consumption pattern is more dominant accure at children in the 10-11 years, beside that the children has fat and obese nutrient status. So, street food consumption pattern at school must to more give attention to fulfillment the

balace of children’s nutrient status.

Keywords : The Street Food Consumption Form, Nutrient Status, Children In Elementary School.

1.

Student on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang.

2.

Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang.

3.

Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang.


(13)

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul... i

Lembar Persetujuan... ii

Lembar Pengesahan... iii

Surat Penyatan Keaslian Penelitian... iv

Lembar Persembahan... v

Kata Pengantar... viii

Abstrak... x

Daftar Isi... xii

Daftar Tabel... xv

Daftar Gambar... xvii

Daftar Bagan... xviii

Daftar Lampiran... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 5

1.3 Tujuan... 5

1.3.1 Tujuan Umum... 5

1.3.2 Tujuan Khusus... 5

1.4 Manfaat... 6

1.4.1 Manfaat Bagi Sekolah... 6

1.4.2 Manfaat Bagi Siswa... 6

1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti... 7

1.4.4 Manfaat Bagi Lembaga Pendidikan Keperawatan... 7

1.4.5 Manfaat Bagi Petugas Kesehatan... 7

1.5 Keaslian Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Anak Usia Sekolah... 10

2.1.1 Definisi Anak Usia Sekolah... 10

2.1.2 Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah... 10

2.2 Konsep Status Gizi... 11

2.2.1 Definisi Status Gizi... 11

2.2.2 Kelompok Rentan Gizi... 12

2.2.3 Gizi Dalam Pertambahan Berat Badan dan Tinggi Badan... 14

2.2.4 Penyakit – Penyakit Gizi... 16

2.2.5 Sumber Penyakit Gizi... 17

2.2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi... 19

2.2.7 Status Gizi Pada Anak Usia Sekolah... 20

2.2.8 Nutrisi Untuk Anak Sekolah... 21

2.2.9 Penilaian Status Gizi... 22

2.2.10 Gizi Pada Anak Usia Sekolah... 27

2.2.11 Peran Sekolah Dalam Status Gizi Siswa... 28

2.3 Konsep Pola Konsumsi Jajanan... 31

2.3.1 Definisi Pola Konsumsi... 31


(14)

xiii

2.3.3 Definisi Jajanan... 35

2.3.4 Klasifikasi Jajanan... 36

2.3.5 Kandungan Makanan Jajanan... 36

2.3.6 Syarat Makanan Jajanan Anak... 38

2.3.7 Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi Jajan Pada Anak Sekolah... 39

2.3.8 Kebiasaan Jajan di Sekolah... 41

2.3.9 Dampak Kebiasaan Anak Jajan di Sekolah... 43

2.4 Hubungan Pola Konsumsi Jajanan Terhadap Status Gizi Siswa Sekolah Dasar... 44

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual... 46

3.2 Hipotesis Penelitian... 47

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian... 48

4.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling... 50

4.2.1 Populasi... 50

4.2.2 Sampel... 50

4.2.3 Teknik Sampling... 54

4.3 Variabel Penelitian... 54

4.3.1 Variabel Independen... 54

4.3.2 Variabel Dependen... 55

4.4 Definisi Operasional... 55

4.5 Tempat Penelitian... 57

4.6 Waktu Penelitian... 57

4.7 Instrumen Penelitian... 57

4.7.1 Uji Validitas... 60

4.7.2 Uji Reabilitas... 61

4.8 Proses Pengumpulan Data... 61

4.8.1 Tahap Persiapan... 61

4.8.2 Tahap Pelaksanaan... 62

4.9 Analisa Data... 63

4.9.1 Pre Analisa... 63

4.9.2 Analisa Data Penelitian... 63

4.10 Etika Penelitian... 64

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Deskripsi Karakteristik Responden... 68

5.1.1 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 68

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur... 69

5.1.3 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Status Gizi... 69

5.1.4 Pola Konsumsi Jajanan Siswa di Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang... 70

5.1.4.1 Pola Konsumsi Jajanan Menurut Jenis Kelamin Responden... 70

5.1.4.2 Pola Konsumsi Jajanan Menurut Umur Responden... 72

5.1.5 Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota... 73


(15)

xiv

5.1.5.2 Status Gizi Menurut Umur Responden... 75

5.2. Analisa Data Hubungan Pola Konsumsi Jajanan di Sekolah Terhadap Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang... 79

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Deskripsi Karakteristik Responden... 82

6.1.1 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 82

6.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur... 83

6.1.3 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Status Gizi... 84

6.1.4 Pola Konsumsi Jajanan Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang... 86

6.1.4.1 Pola Konsumsi Jajanan Menurut Jenis Kelamin Responden... 86

6.1.4.2 Pola Konsumsi Jajanan Menurut Umur Responden... 87

6.1.5 Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang... 92

6.1.5.1 Status Gizi Menurut Jenis Kelamin Responden... 92

6.1.5.2 Status Gizi Menurut Umur Responden... 93

6.2. Hubungan Pola Konsumsi Jajanan di Sekolah Terhadap Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang... 94

6.3 Keterbatasan Penelitian... 98

6.4 Implikasi Untuk Keperawatan... 99

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan... 100

7.2 Saran... 100

7.2.1 Saran Untuk Sekolah... 101

7.2.2 Saran Untuk Siswa... 101

7.2.3 Saran Untuk Peneliti... 102

7.2.4 Saran Untuk Lembaga Pendidikan Keperawatan... 102

7.2.5 Saran Untuk Petugas Kesehatan... 102

DAFTAR PUSTAKA... 103

LAMPIRAN


(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 AKG Usia Anak Sekolah... 16

Tabel 2.2 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks... 24

Tabel 2.3 Jumlah Energi dan Protein Bagi Anak 7-12 Tahun... 27

Tabel 2.4 Daftar Kandungan Zat Gizi Makanan Jajanan... 37

Tabel 4.1 Data Jumlah Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang Tahun 2012... 51

Tabel 4.2 Proporsi Jumlah Sampel Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang Tahun 2012... 52

Tabel 4.3 Definisi Operasional Variabel Hubungan Pola Konsumsi Jajanan di Sekolah Terhadap Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang... 56

Tabel 4.4 Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian Hubungan Pola Konsumsi Jajanan di Sekolah Terhadap Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang... 58

Tabel 4.5 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks... 59

Tabel 5.1 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang Tahun 2012... 68

Tabel 5.2 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang Tahun 2012... 69

Tabel 5.3 Deskripsi Karateristik Responden Berdasarkan Status Gizi di Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang Tahun 2012... 70

Tabel 5.4 Data Responden Berdasarkan Pola Konsumsi Jajanan di Sekolah Menurut Jenis Kelamin di Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang Tahun 2012... 71


(17)

xvi

Tabel 5.5 Data Responden Berdasarkan Pola Konsumsi Jajanan di Sekolah Menurut Umur di Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang Tahun 2012... 72

Tabel 5.6 Data Responden Berdasarkan Status Gizi Menurut Jenis Kelamin di Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang Tahun 2012... 74

Tabel 5.7 Data Responden Berdasarkan Status Gizi Menurut Umur di Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang Tahun 2012... 75

Tabel 5.8 Data Responden Hubungan Antara Pola Konsumsi Jajanan di Sekolah Terhadap Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang Tahun 2012... 79

Tabel 5.9 Analisa Data Hubungan Pola Konsumsi Jajanan di Sekolah Terhadap Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang Tahun 2012 .. 81


(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Kerangka Skematik Hubungan Pola Konsumsi Jajanan di Sekolah Terhadap Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Negeri Kota Malang... 49


(19)

xviii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keadaan Gizi... 19 Bagan 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Pola Konsumsi Jajanan di Sekolah


(20)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian LAMPIRAN 2 Antropometri Gizi LAMPIRAN 3 Informed Consent LAMPIRAN 4 Hasil Pengolahan Data

LAMPIRAN 5 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

LAMPIRAN 6 Interpretasi Data Kuesioner Pola Konsumsi Jajanan di Sekolah Terhadap Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang

LAMPIRAN 7 Skoring Kuesioner Pola Konsumsi Jajanan di Sekolah LAMPIRAN 8 Surat Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian

LAMPIRAN 9 Surat Rekomendasi Dinas Pendidikan Kota Malang LAMPIRAN 10 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian LAMPIRAN 11 Foto Dokumentasi Penelitian


(21)

xx

DAFTAR PUSTAKA

Arisman, M.B. (2002). Buku Ajar Ilmu Gizi, Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC Penerbit Buku Kedokteran.

Almatsier, Sunita. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Arif, Masjoer. (2005). Kapita Selekta Kedokteran Gigi. Jakarta : Media Aescolapius.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Aziz Alimul, Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta : Salemba Medika.

. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.

Akbar Reni, Hawadi. (2009). Psikologi Perkembangan Anak Mengenal Sifat, Bakat, dan Kemampuan Anak. Jakarta : PT Grasindo.

Ariandani Bondika. (2011). Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Makanan Jajanan Pada Anak Sekolah Dasar. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

Andriani, M., & Wiratmdi, B. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta : Penerbit Kencana Prenada Media Group.


(22)

xxi

Antropometri Gizi oleh Depkes, 2010, http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/07/buku-sk-antropometri-2010.pdf, diperoleh pada tanggal 7 September 2012.

Barasi, E.M. (2009). At A Glance Ilmu Gizi. Jakarta : Erlangga.

Budianto, A.K. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang : UMM Press.

Damayanti, Diana. (2008). Makanan Anak Usia Sekolah Tips Memberi Makan Anak Usia Sekolah. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Devi, Nirmala. (2012). Gizi Anak Sekolah. Jakarta : Penerbit Buku Kompas Media Nusantara.

Harmanto, Ning. (2006). Ibu Sehat dan Cantik Dengan Herbal. Jakarta : Elex Media Komputindo

Hamzah, Andi. (2011). KUHP & KUHAP. Jakarta : Rineka Cipta.

Khomsan, Ali. (2003). Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Kompas. (2006). Makan Sehat dan Hidup Sehat. Jakarta : Penerbit Buku Kompas. Keamanan Makanan Jajanan oleh Dewanti Tri, 2008, http:www.google.co.id/keamanan-makanan-jajanan.html, diperoleh pada tanggal 6 September 2012.

Muscari E. Mary. (2005). Keperawatan Pediatrik Edisi 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Misnadierly. (2007). Obesitas Sebagai Faktor Resiko Berbagai penyakit. Jakarta : Pustaka Obor Populer.

Muaris, H., & Ulung G. (2012). Jurus Jitu Jajan Sehat di Luar Rumah. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.


(23)

xxii

Notoatmodjo. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

(2012). Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nuraini, H. (2007). Memilih dan Membuat Jajanan Anak Yang Sehat & Halal. Jakarta : Qultum Media.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Surabaya : Salemba Medika.

Pengertian Definisi Gizi oleh Risky, 2006,

http:carapedia.com/pengertiandefinisigizi_info.html, diakses pada tanggal 29 Oktober 2012.

Program Kesehatan Sekolah Yang Efektif Menuju Sekolah Ramah Anak oleh Ronquillo, 2009. http://ompundaru.wordpress.com/2009/01/05/program-kesehatan-sekolah-yang-efektif-menuju-sekolah-ramah-anak, diperoleh pada tanggal 15 November 2012.

Pudjiadi, Solihin. (2003). Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI, Gaya Baru.

Suherman. (2000). Buku Saku Perkembangan Anak. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sediaoetama. (2002). Ilmu Gizi Jilid 1. Jakarta : Dian Rakyat .

Soekirman. (2002). Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta : Dirjen P dan K.

Supariasa. (2002). Penilaian Status Gizi, Cetakan 1. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Supartini Yuni. (2002). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.


(24)

xxiii

Suhardjo. (2003). Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jaiarta : Bumi Aksara.

Santoso Soegoeng & Anne Lies Ranti . (2004). Kesehatan dan Gizi. Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.

Suyatno. (2012). suyatno.blog.undip.ac.id. diakses pada tanggal 25 Juli 2012.

Tuti, Soenardi. (2010). 100 Resep Hidangan Organik Untuk Anak Sekolah . Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi. (2010). Indonesia Economic Outlook 2010.

Jakarta : Grasindo.

Yayuk Farida Baliwati. (2004). Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta : Penebar Swadaya.

Yunita, S. (2009). Kebiasaan Jajan Siswa Sekolah Dasar (Studi Kasus di SDN Lawanggintung 01 Kota Bogor).

http://www.babytoxboxonline.com/jajanefekanak.html, diperoleh tanggal 5 Oktober 2012)

Yulina Vika Dinda. (2011). Hubungan Antara Pola Makan Dengan Terjadinya Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah Dasar 7-12 Tahun di Dusun Sidorejo 1 Kecamatan Kauman Tulungagung. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.


(25)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan terjadi pada setiap orang sejak dari dalam kandungan. Seseorang akan terus menerus tumbuh dan berkembang sesuai dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia. Pertumbuhan dan perkembangan juga akan menentukan status gizi dan status kesehatan seseorang. Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Pertumbuhan serta perkembangan fisik memiliki hubungan yang erat dengan status gizi anak dan konsumsi makanan merupakan salah satu faktor utama penentu status gizi seseorang. Status gizi yang baik terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi yang cukup dan digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, pertumbuhan otak, kemampuan kerja, dan kesehatan anak seoptimal mungkin (Budianto, 2002)

Permasalahan gizi akan timbul pada saat anak memasuki usia sekolah

yang berusia sekitar 5 sampai 12 tahun. Pada tahap ini, anak – anak

mempunyai interaksi yang tinggi dengan lingkungan sekolah, teman-teman dan media massa. Anak-anak usia sekolah dengan sangat mudah dapat dipengaruhi oleh lingkungan untuk memilih makanan, mereka biasanya menyukai makanan yang disukai teman-temannya (Nuraini Heny, 2007). Jajan bagi anak sekolah merupakan fenomena yang menarik untuk ditelaah karena jajan sekolah merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan energi karena


(26)

2

aktivitas fisik di sekolah yang tinggi (apalagi bagi anak yang tidak sarapan pagi), pengenalan berbagai jenis makanan jajanan akan menumbuhkan kebiasaan penganekaragaman pangan sejak kecil, dan jajanan memberikan

perasaan meningkatnya gengsi anak dimata teman – temannya di sekolah

(Khomsan Ali, 2003).

Meskipun demikian, jajanan yang semula mempunyai dampak positif

bagi anak – anak yaitu sebagai pengganti sarapan pagi dan pengenalan

berbagai jenis ragam pangan jajanan, kini jajan juga mempunyai dampak

negatif bagi anak – anak. Jajan akan memiliki dampak positif jika bahan –

bahan dan cara pengolahan dilakukan dengan baik. Tetapi jajan yang dijual di sekolah merupakan jajan-jajan yang telah tercemar zat-zat aditif. Zat-zat aditif makanan atau bahan tambahan makanan merupakan semua bahan kimia yang

dimasukkan dalam makanan. Contoh bahan – bahan aditif adalah MSG

(Monosodium Glutamat), tartazin, gom arab, garam alginat. Bahan – bahan tersebut

tidak akan berbahaya jika di gunakan sesuai dengan batasannya. Akan tetapi makanan jajanan akan menjadi beracun bagi tubuh anak jika dicampurkan

dengan bahan-bahan non pangan seperti boraks dan formalin.

Hal tersebut telah dibuktikan oleh Dewantri Tri (2008) pada penelitian THP FTP Unibraw bahwa makanan yang pada umumnya terdapat disekolah diantaranya memiliki kandungan Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang ilegal maupun yang melebihi batas normal penggunaan. Contohnya adalah rhodamin B dan amarant serta Na Benzoat > 1000 ppm terdapat pada

saos tomat, kerupuk, dan minuman rasa buah, pemanis sakarin terdapat pada


(27)

3

Pada makanan jajanan yang mengandung BTP legal seperti MSG juga akan menimbulkan dampak yang negatif bagi anak-anak meskipun jajanan tersebut masih tergolong aman untuk dikonsumsi. Jajanan yang mengandung MSG dan BTP legal lainnya jika dikonsumsi akan menimbulkan rasa ketagihan untuk terus mencobanya karena peningkatan rasa gurih dalam jajanan tersebut membuat anak-anak menyukai rasanya. Jika dikonsumsi secara terus menerus maka anak akan lebih menyukai makanan yang mengandung tinggi garam dan tinggi lemak sehingga menyebabkan anak

menjadi over weigth atau obesitas. Selain itu anak juga menjadi pilih- pilih

makanan, sehingga anak hanya akan makan makanan yang dia sukai saja. Jika makanan yang dipih dan disukai anak tidak memenuhi standar pemenuhan gizi, maka anak akan menjadi kurus karena kebutuhan gizinya tidak tercukupi.

Peredaran makanan jajanan anak di sekolah yang tidak higienis dan

memakai bahan kimia bukan untuk makanan masih banyak beredar. Hal ini membahayakan kesehatan jutaan murid sekolah dasar sehingga pengelola sekolah perlu terlibat memperbaiki mutu jajanan di sekolah. Sebagai upaya

melindungi konsumen, Badan Pengawas Obat – Obatan dan Makanan

(Badan POM) menguji makanan jajanan di 195 sekolah dasar di 18 provinsi. Di antaranya Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandar Lampung, Denpasar, dan Padang. Hasil uji menunjukkan 39,95 persen (344 sampel dari 861 sampel) tidak memenuhi syarat keamanan pangan. Es sirup atau buah (48,19 persen) dan minuman ringan (62,50 persen) juga mengandung bahan berbahaya dan tercemar bakteri patogen. Jenis lain yang tidak memenuhi syarat adalah saus dan sambal (61,54 persen) serta kerupuk (56,25 persen). Sebesar 10,45 persen


(28)

4

B, methanil yellow, dan amaranth. Sebagaian sampel mengandung boraks,

formalin, siklamat, sakarin, dan benzoat melebihi batas (Kompas, 2006).

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada bulan September terhadap

jajanan yang dijual dilingkungan sekolah diantaranya adalah cilok, es sirup,

batagor, bakso, berbagai jenis snack yang tidak memiliki ijin dari Badan POM.

Observasi yang dilakukan peneliti adalah dengan melihat dan mengamati serta

mendokumentasikan melalui foto jenis jajanan – jajanan yang dijual di

lingkungan sekolah. Untuk hasil wawancara dengan 7 orang tua siswa, 5 (71,42%) orang tua diantaranya mengatakan bahwa ragam jenis jajanan yang dijual di lingkungan sekolah mengkhawatirkan, karena mereka tidak mengetahui kandungan gizi yang terdapat dalam makanan jajanan tersebut. 2 orang tua lainnya (28,57%) mengatakan bahwa tidak perlu khawatir terhadap jajan yang di beli anak di sekolah, sebab meskipun suka membeli jajan anak

mereka tetap sehat – sehat saja dan mereka juga menganggap bahwa anak

yang gemuk memiliki badan yang sehat. Padahal, kegemukan dan obesitas merupakan hal berbahaya bagi kesehatan anak yang menjadi faktor resiko

penyakit jantung, DM (Diabetes Mellitus), dan kanker.

Kota Malang memiliki 196 Sekolah Dasar Negeri dan 73 Sekolah

Dasar Swasta. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Kecamatan Klojen terdapat 19 Sekolah Dasar Negeri dan 24 Sekolah Dasar Swasta, Kecamatan Lowokwaru terdapat 46 Sekolah Dasar Negeri dan 12 Sekolah Dasar Swasta, Kecamatan Sukun terdapat 42 Sekolah Dasar Negeri dan 14 Sekolah Dasar Swasta, Kecamatan Blimbing terdapat 44 Sekolah Dasar Negeri dan 13 Sekolah Dasar Swasta, Kecamatan Kedung Kandang terdapat 45 Sekolah Dasar Negeri dan 10


(29)

5

Sekolah Dasar Swasta. Siswa di 10 Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang inilah yang nantinya akan diukur status gizinya dengan alat ukur antropometri.

Siswa yang menjadi perhatian peneliti adalah siswa – siswa yang

mengkonsumsi jajanan yang dijual oleh penjaja makanan diluar pagar sekolah. Sehingga, diharapkan dengan adanya penelitian tentang status gizi pada siswa ini dapat menjadi masukan bagi Sekolah Dasar di kota Malang untuk lebih memperhatikan status gizi anak didiknya.

Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “hubungan pola konsumsi jajanan di sekolah terhadap status gizi siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan

masalah penelitian tentang :

1. Bagaimana pola konsumsi jajanan di sekolah menurut umur dan jenis

kelamin pada siswa SD Negeri di Kota Malang?

2. Bagaimana status gizi siswa SD Negeri di Kota Malang menurut jenis

kelamin dan umur?

3. Adakah hubungan antara pola konsumsi jajanan di sekolah terhadap

status gizi siswa SD Negeri di Kota Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara pola konsumsi jajanan disekolah terhadap status gizi siswa SD Negeri di Kota Malang.


(30)

6

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui pola konsumsi jajanan menurut jenis kelamin dan

umur pada siswa SD Negeri di kota Malang.

2. Mengetahui status gizi menurut jenis kelamin dan umur pada

siswa SD Negeri di kota Malang.

3. Mengetahui hubungan antara pola konsumsi jajanan di sekolah

terhadap status gizi siswa SD Negeri di Kota Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan latar belakang perumusan masalah dan tujuan

penulisan yang hendak dicapai, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1.4.1 Manfaat Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk

meningkatkan pengawasan terhadap kebiasaan jajan siswa di sekolah,

khususnya untuk mengoptimalkan status gizi siswa dan

mengantisipasi munculnya masalah gizi dalam menjaga keseimbangan status gizi siswa.

1.4.2 Manfaat Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

siswa untuk mengetahui status gizinya, sehingga siswa dapat menjaga pola konsumsi jajanan di sekolah dengan mengurangi atau


(31)

7

menghindari makanan jajanan yang dijual di luar sekolah seperti cilok, tempura, ciki-ciki dan lain sebagainya. Sebab tidak semua makanan yang dijual diluar sekolah memenuhi standar gizi anak usia sekolah.

1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti tentang hubungan pola konsumsi jajanan disekolah terhadap status gizi siswa SD. Selain itu, dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lebih lanjut dalam pengembangan keilmuan keperawatan.

1.4.4 Manfaat Bagi Lembaga Pendidikan Keperawatan

Dapat memberikan sumbangan ilmu bagi ilmu keperawatan

khususnya ilmu keperawatan anak.

1.1.5 Manfaat Bagi Petugas Kesehatan

Manfaat penelitian ini bagi petugas kesehatan setempat adalah

memberikan informasi bahwa upaya keseimbangan status gizi anak sekolah perlu lebih diberikan perhatian, sehingga petugas kesehatan

dapat membuat suatu program kesehatan dalam upaya

penyeimbangan status gizi anak sekolah.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh Yunita Syafitri pada tahun 2009


(32)

8

Lawanggintung 01 Kota Bogor). Penelitian tersebut menggunakan desain cross

sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2009. Sampel

diambil secara acak (simple random sampling ) dengan sampel berjumlah 50

orang siswa.

Hasil penelitian diatas melaporkan bahwa kebiasaan jajan siswa

sekolah dasar tidak perlu dihilangkan karena memberikan kontribusi yang berarti terhadap konsumsi sehari dan kecukupan gizi siswa. Kebiasaan jajan meliputi jumlah jenis makanan jajanan dan frekuensi jajanan. Sebanyak 50,0% siswa membeli makanan utama 2-3 jenis/minggu. Sebesar 46,0% siswa membeli makanan ringan 6-7 jenis/minggu, dan 46,0% siswa membeli minuman 4-5 jenis/minggu. Frekuensi jajan makanan utama siswa (3-5 kali/minggu) sebesar 44,0%. Sebesar 66,0% siswa memiliki frekuensi jajan > 11 kali/minggu, dan 30,0% siswa memiliki frekuensi jajan minuman 6-8 kali/minggu. Hasil penelitian tersebut juga menyatakan bahwa sebesar 34,0% siswa memiliki tingkat kecukupan energi dalam katergori defisit tingkat berat badan normal. Sedangkan tingkat kecukupan protein dan lemak berada dalam

kategori kelebihan masing – masing sebesar 46,0% dan 56,0%. Berdasarkan

hasil uji korelasi Pearson, terdapat hubungan positif dan signifikan (p<0,01)

antara alokasi uang saku dengan kebiasaan jajan. Variabel independen yang berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah jenis makanan jajanan dan frekuensi jajan adalah alokasi uang saku untuk membeli jajanan.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Bondika Ariandani Aprillia

dalam penelitiannya yang berjudul Faktor Yang Berhubungan dengan Pemilihan Makanan Jajanan Pada Anak Sekolah Dasar di Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011 yang merupakan penelitian


(33)

9

observasional dengan desain cross sectional atau belah lintang. Subjek diambil

dengan menggunakan metode simple random sampling menggunakan tabel angka

random yang dilakukan berdasarkan data siswa yang tersedia. Berdasarkan perhitungan besar sampel, jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini sejumlah 71 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada berbagai item pemilihan

makanan jajanan sebagian besar subjek termasuk dalam kategori kadang-kadang. Pengetahuan anak mengenai gizi dan makanan jajanan yang masuk kategori baik hanya sebesar 24,7%, sebagian besar masuk dalam kategori sedang (45,2%). Seluruh ibu berpendidikan cukup dengan sebagian besar menempuh pendidikan tingkat SMA (37%). Besar uang jajan di sekolah mayoirtas (95,9%) berkisar antara Rp 500 – Rp 5000 dengan rerata Rp 3611,1 ± 1789,136. Besar uang jajan di rumah sebagian besar berkisar antara Rp 500 – Rp 2500. Frekuensi sarapan pagi setiap hari terdapat pada sebagian besar anak (71,2%), sedangkan frekuensi membawa bekal sebagian besar (69,9%) termasuk dalam kategori kadang-kadang (1-3 kali/minggu). Jajanan sehat banyak ditemukan di rumah, sedangkan jajanan tidak sehat banyak ditemukan di luar rumah terutama di sekitar sekolah. Frekuensi membawa bekal makanan ke sekolah merupakan faktor yang paling berhubungan dengan pemilihan makanan jajanan pada anak sekolah dasar.


(1)

B, methanil yellow, dan amaranth. Sebagaian sampel mengandung boraks, formalin, siklamat, sakarin, dan benzoat melebihi batas (Kompas, 2006). Berdasarkan hasil observasi peneliti pada bulan September terhadap jajanan yang dijual dilingkungan sekolah diantaranya adalah cilok, es sirup, batagor, bakso, berbagai jenis snack yang tidak memiliki ijin dari Badan POM. Observasi yang dilakukan peneliti adalah dengan melihat dan mengamati serta mendokumentasikan melalui foto jenis jajanan – jajanan yang dijual di lingkungan sekolah. Untuk hasil wawancara dengan 7 orang tua siswa, 5 (71,42%) orang tua diantaranya mengatakan bahwa ragam jenis jajanan yang dijual di lingkungan sekolah mengkhawatirkan, karena mereka tidak mengetahui kandungan gizi yang terdapat dalam makanan jajanan tersebut. 2 orang tua lainnya (28,57%) mengatakan bahwa tidak perlu khawatir terhadap jajan yang di beli anak di sekolah, sebab meskipun suka membeli jajan anak mereka tetap sehat – sehat saja dan mereka juga menganggap bahwa anak yang gemuk memiliki badan yang sehat. Padahal, kegemukan dan obesitas merupakan hal berbahaya bagi kesehatan anak yang menjadi faktor resiko penyakit jantung, DM (Diabetes Mellitus), dan kanker.

Kota Malang memiliki 196 Sekolah Dasar Negeri dan 73 Sekolah Dasar Swasta. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Kecamatan Klojen terdapat 19 Sekolah Dasar Negeri dan 24 Sekolah Dasar Swasta, Kecamatan Lowokwaru terdapat 46 Sekolah Dasar Negeri dan 12 Sekolah Dasar Swasta, Kecamatan Sukun terdapat 42 Sekolah Dasar Negeri dan 14 Sekolah Dasar Swasta, Kecamatan Blimbing terdapat 44 Sekolah Dasar Negeri dan 13 Sekolah Dasar Swasta, Kecamatan Kedung Kandang terdapat 45 Sekolah Dasar Negeri dan 10


(2)

Sekolah Dasar Swasta. Siswa di 10 Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang inilah yang nantinya akan diukur status gizinya dengan alat ukur antropometri. Siswa yang menjadi perhatian peneliti adalah siswa – siswa yang mengkonsumsi jajanan yang dijual oleh penjaja makanan diluar pagar sekolah. Sehingga, diharapkan dengan adanya penelitian tentang status gizi pada siswa ini dapat menjadi masukan bagi Sekolah Dasar di kota Malang untuk lebih memperhatikan status gizi anak didiknya.

Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “hubungan pola konsumsi jajanan di sekolah terhadap status gizi siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota Malang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah penelitian tentang :

1. Bagaimana pola konsumsi jajanan di sekolah menurut umur dan jenis kelamin pada siswa SD Negeri di Kota Malang?

2. Bagaimana status gizi siswa SD Negeri di Kota Malang menurut jenis kelamin dan umur?

3. Adakah hubungan antara pola konsumsi jajanan di sekolah terhadap status gizi siswa SD Negeri di Kota Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara pola konsumsi jajanan disekolah terhadap status gizi siswa SD Negeri di Kota Malang.


(3)

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui pola konsumsi jajanan menurut jenis kelamin dan umur pada siswa SD Negeri di kota Malang.

2. Mengetahui status gizi menurut jenis kelamin dan umur pada siswa SD Negeri di kota Malang.

3. Mengetahui hubungan antara pola konsumsi jajanan di sekolah terhadap status gizi siswa SD Negeri di Kota Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan latar belakang perumusan masalah dan tujuan penulisan yang hendak dicapai, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1.4.1 Manfaat Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan pengawasan terhadap kebiasaan jajan siswa di sekolah, khususnya untuk mengoptimalkan status gizi siswa dan mengantisipasi munculnya masalah gizi dalam menjaga keseimbangan status gizi siswa.

1.4.2 Manfaat Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi siswa untuk mengetahui status gizinya, sehingga siswa dapat menjaga pola konsumsi jajanan di sekolah dengan mengurangi atau


(4)

menghindari makanan jajanan yang dijual di luar sekolah seperti cilok, tempura, ciki-ciki dan lain sebagainya. Sebab tidak semua makanan yang dijual diluar sekolah memenuhi standar gizi anak usia sekolah.

1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti tentang hubungan pola konsumsi jajanan disekolah terhadap status gizi siswa SD. Selain itu, dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lebih lanjut dalam pengembangan keilmuan keperawatan.

1.4.4 Manfaat Bagi Lembaga Pendidikan Keperawatan

Dapat memberikan sumbangan ilmu bagi ilmu keperawatan khususnya ilmu keperawatan anak.

1.1.5 Manfaat Bagi Petugas Kesehatan

Manfaat penelitian ini bagi petugas kesehatan setempat adalah memberikan informasi bahwa upaya keseimbangan status gizi anak sekolah perlu lebih diberikan perhatian, sehingga petugas kesehatan dapat membuat suatu program kesehatan dalam upaya penyeimbangan status gizi anak sekolah.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh Yunita Syafitri pada tahun 2009 dengan judul Kebiasaan Jajan Siswa Sekolah Dasar (Studi Kasus di SDN


(5)

Lawanggintung 01 Kota Bogor). Penelitian tersebut menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2009. Sampel diambil secara acak (simple random sampling ) dengan sampel berjumlah 50 orang siswa.

Hasil penelitian diatas melaporkan bahwa kebiasaan jajan siswa sekolah dasar tidak perlu dihilangkan karena memberikan kontribusi yang berarti terhadap konsumsi sehari dan kecukupan gizi siswa. Kebiasaan jajan meliputi jumlah jenis makanan jajanan dan frekuensi jajanan. Sebanyak 50,0% siswa membeli makanan utama 2-3 jenis/minggu. Sebesar 46,0% siswa membeli makanan ringan 6-7 jenis/minggu, dan 46,0% siswa membeli minuman 4-5 jenis/minggu. Frekuensi jajan makanan utama siswa (3-5 kali/minggu) sebesar 44,0%. Sebesar 66,0% siswa memiliki frekuensi jajan > 11 kali/minggu, dan 30,0% siswa memiliki frekuensi jajan minuman 6-8 kali/minggu. Hasil penelitian tersebut juga menyatakan bahwa sebesar 34,0% siswa memiliki tingkat kecukupan energi dalam katergori defisit tingkat berat badan normal. Sedangkan tingkat kecukupan protein dan lemak berada dalam kategori kelebihan masing – masing sebesar 46,0% dan 56,0%. Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson, terdapat hubungan positif dan signifikan (p<0,01) antara alokasi uang saku dengan kebiasaan jajan. Variabel independen yang berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah jenis makanan jajanan dan frekuensi jajan adalah alokasi uang saku untuk membeli jajanan.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Bondika Ariandani Aprillia dalam penelitiannya yang berjudul Faktor Yang Berhubungan dengan Pemilihan Makanan Jajanan Pada Anak Sekolah Dasar di Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011 yang merupakan penelitian


(6)

observasional dengan desain cross sectional atau belah lintang. Subjek diambil dengan menggunakan metode simple random sampling menggunakan tabel angka random yang dilakukan berdasarkan data siswa yang tersedia. Berdasarkan perhitungan besar sampel, jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini sejumlah 71 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada berbagai item pemilihan makanan jajanan sebagian besar subjek termasuk dalam kategori kadang-kadang. Pengetahuan anak mengenai gizi dan makanan jajanan yang masuk kategori baik hanya sebesar 24,7%, sebagian besar masuk dalam kategori sedang (45,2%). Seluruh ibu berpendidikan cukup dengan sebagian besar menempuh pendidikan tingkat SMA (37%). Besar uang jajan di sekolah mayoirtas (95,9%) berkisar antara Rp 500 – Rp 5000 dengan rerata Rp 3611,1 ± 1789,136. Besar uang jajan di rumah sebagian besar berkisar antara Rp 500 – Rp 2500. Frekuensi sarapan pagi setiap hari terdapat pada sebagian besar

anak (71,2%), sedangkan frekuensi membawa bekal sebagian besar (69,9%) termasuk dalam kategori kadang-kadang (1-3 kali/minggu). Jajanan sehat banyak ditemukan di rumah, sedangkan jajanan tidak sehat banyak ditemukan di luar rumah terutama di sekitar sekolah. Frekuensi membawa bekal makanan ke sekolah merupakan faktor yang paling berhubungan dengan pemilihan makanan jajanan pada anak sekolah dasar.