4
persentase yang lebih besar dari fraksi diesel. Reaksi dilakukan dalam reaktor sistem fixed beddengan laju alir gas hidrogen ±20 mLmenit. Untuk memperoleh
kondisi optimum dilakukan variasi temperatur yaitu 350ºC, 400ºC dan 450
º
Cselama 1 jam dengan konsentrasi katalis ZAA dan NiO-MoOZAA sebesar 1 bb.
1.2 Batasan Masalah
Penelitianinidibatasipadakonversi minyak dedak padi menjadi MEFA Metil Ester Fatty Acid untuk proses catalytic hydrocracking menggunakan
katalis ZAA dan NiO-MoOZAA dan untuk mendapatkan kondisi optimum reaksi catalytic hydrocrackingMEFA minyak dedak padi dilakukan variasi temperatur
350ºC, 400ºC, dan 450
o
Cselama 1 jam dengan konsentrasi katalis sebesar 1 bb dan laju aliran gas hidrogen ±20mLmenit dalam reaktor sistem fixed bed.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana aktivitas katalis ZAA danNiO-MoOZAA pada catalytic hydrocrackingMEFA minyak dedak padi terhadap konversi produk cair?
2. Bagaimana selektivitas katalis ZAA dan NiO-MoOZAA pada proses catalytic
hydrocracking MEFA minyak dedak padi terhadap fraksi bensin dan diesel? 3.
Bagaimana pengaruh variasi suhu terhadap konversi produk biogasolineyang dihasilkan?
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Mengetahui aktivitas katalis ZAA dan NiO-MoOZAA pada catalytic hydrocracking MEFA minyak dedak padi terhadap konversi produk cair.
2. Mempelajari selektivitas katalis ZAA dan NiO-MoOZAA pada proses
catalytic hydrocracking MEFAminyak dedak padi terhadap fraksi bensin dan diesel.
5
3. Mengetahui pengaruh variasi suhu terhadap konversi produk biogasoline yang
dihasilkan.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Meningkatkan potensi zeolit alam yang telah diaktivasi dan dimodifikasi sebagai katalis dalam proses hydrocrackingMEFA minyak dari dedak padi.
2. Mengetahui efektivitas dan efisiensi minyak dedak padi untuk dapat
dikonversi menjadi biogasolinemelalui catalytic hydrocracking. 3.
Memberikan informasi dan nilai tambah untuk pemanfaatan dedak padi sebagai sumber bahan bakar alternatif baru dan terbarukan.
44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Aktivitas katalis NiO-MoOZAA lebih tinggi dibandingkan katalis ZAA hal ini
dilihat dari hasil konversi produk cair pada temperatur 450 C dari katalis NiO-
MoOZAA yaitu sebesar 89,53 sedangkan katalis ZAA menghasilkan konversi produk cair tertinggi yaitu 79,16.
2. Selektivitas katalis ZAA terhadap fraksi bensin pada suhu 350ºC, 400ºC, dan
450 C masing-masing adalah 45,08, 27,66 dan 27,84, sedangkan untuk
fraksi diesel pada masing-masing sebesar 54,92, 72,34 dan 72,16. Sedangkan selektivitas katalis NiO-MoOZAA terhadap fraksi bensin pada
suhu 350ºC, 400ºC, dan 450 C masing-masing adalah 37,09, 25,08 dan
24,49, dan untuk fraksi diesel masing-masing sebesar 62,91, 74,92 dan 75,51.
3. Kenaikan temperatur memberi pengaruh terhadap hasil konversi produk cair,
dimana semakin tinggi temperatur maka konversi produk cair semakin meningkat.
5.2. Saran