Identifikasi Masalah RAPA I GEURIMPHENG PADA MASYARAKAT ACEH DI DESA PANTE PIEYUE KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN.

3. Mendeskripsikan fungsi Rapa’i Geurimpheng dalam tradisi adat pada masyarakat Aceh di Desa Pante Pieyue Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen.

F. Manfaat Penelitian

Setiap penulisan pastilah memiliki manfaat yang baik secara langsung maupun tidak langsung, karena penelitan dilakukan untuk menambah pengetahuan dan menjawab berbagai pertanyaan yang telah dirumuskan oleh penulis. Setelah penulisan ini selesai dilakukan, akan didapat hasil penulisan yang akan memberi manfaat sebagai berikut : 1. Bahan masukan bagi penulis dalam pengetahuan tentang rapa’idalam permainan Rapa’i Geurimphẻng secara detail. 2. Bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkeinginan melakukan penelitian sejenis lebih mendalam. 3. Bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkeinginan menggeluti usaha pembuatan r apa’isecara professional. 4. Bahan literaturreferensi bagi mahasiswa-mahasiswa Sendratasik yang berkeinginan melakukan penelitian lebih lanjut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Permainan Rapa’i Geurimpheng dimainkan oleh 14 orang pemain seluruhnya pemain laki-laki yang terdiri dari tiga baris dengan formasi berlainan. 2. Susunan pemain dalam permainan Rapa’i Geurimpheng : pemain pertama dengan formasi yang lurussejajar kesamping kiri dan samping kanan adalah anggota barisan di posisi depan yang berjumlah 8 orang pemain dan dikenal dengan istilah rando, yakni pemain yang bertugas memukul rapa ’i sambil menggerak-gerakkan badan secara serempak ditempat. Pemain kedua dengan formasi dalam bentuk yang sama adalah anggota barisan di posisi tengah yang berjumlah 3 orang pemain dan dikenal dengan istilah syahi, yakni pemain yang bertugas memukul rapa ’i sambil melantunkan syairnyanyian.Pemain ketiga dengan formasi dalam bentuk yang sama adalah barisan di posisi belakang yang berjumlah 3 orang pemain dan dikenal dengan istilah yang berlainan di antara ketiga pemain tersebut yakni canang,pangkhepdanbak. 57

Dokumen yang terkait

Stereotip antara Masyarakat Lokal dan Masyarakat Pendatang di Gampong Keude Matangglumpang Dua, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen

2 47 147

STRUKTUR TARI RAPA’I GELENG INONG PADA MASYARAKAT ACEH KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUN.

0 6 24

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TAHU DI GAMPONG PANTE GAJAH KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN( Studi Kasus Konsumen Tahu Pada Agroindustri Bapak Ari Gunawan)

0 0 9

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA MARTABAK TELUR DI MATANGGLUMPANGDUA KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

0 0 6

STRATEGI PEMASARAN DODOL PULUT DI DESA PALOH KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Anna Sahroni Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim ABSTRAK - STRATEGI PEMASARAN DODOL PULUT DI DESA PALOH KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

1 6 12

STUDI KELAYAKAN PEMBUATAN BUBUK KOPI SECARA TRADISIONAL DI DESA SEUNEUBOK ACEH KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

0 0 10

RESPON MASYARAKAT TERHADAP PENDISTRIBUSIAN BERAS RASKIN DI DESA BLANG DALAM KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN (Studi Kasus Desa Blang Dalam Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen) SUHERI Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim ABST

0 0 10

ANALISIS PEMASARAN KERUPUK RENGKAN DI DESA GAMPONG RAYA DAGANG KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN - Stereotip antara Masyarakat Lokal dan Masyarakat Pendatang di Gampong Keude Matangglumpang Dua, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen

0 0 7

Stereotip Antara Masyarakat Lokal dan Masyarakat Pendatang di Gampong Keude Matangglumpang Dua, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen SKRIPSI

0 0 8