Uji Multikolinearitas Uji Heterokedastisitas

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang dipergunakan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat.Model analisis penelitian ini mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi:

a. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas independen, karena model regresiyang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independennya. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sema dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF=1Tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali,2002. Kaidah pengambilan kesimpulan: a. Jika nilai Tolerance 0,10 atau nilai Variance Infalting Factor 10 maka tidak terjadi Multikolinearitas. b. Jika nilai Tolerance 0,10 atau nilai Variance Infalting Factor 10 maka terjadiMultikolinearitas.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang bersifat homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat menggunakan model grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen ZPRED dengan residualnya xxx SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukandengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scratter plot antara ZPRED dan SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi - Y sesungguhnya yang telah di-studentized. Dasar analisis Heterokedastisitas Ghozali, 2002 adalah: a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik melebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

c. Uji Normalitas