Penggunaan Informasi Akuntansi Kerangka Teoritis

6 anggaran, laporan penjualan, laporan biaya produksi, laporan biaya menurut pusat pertanggungjawaban, laporan biaya menurut aktivitas, dan lain-lain. 3. Informasi Akuntansi Keuangan Informasi akuntansi keuangan digunakan baik oleh manajer maupun pihak eksternal perusahaan, dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Holmes dan Nicholls 1988 dalam Tania, 2008 : 5 mengklasifikasikan informasi akuntansi dalam tiga jenis yang berbeda menurut manfaatnya bagi para pemakai, yaitu: 1. Statutory accounting information, merupakan informasi yang harus disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada. 2. Budgetary information, yaitu informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam perencanaan, penilaian dan pengambilan keputusan. 3. Additional accounting information, yaitu informasi akuntansi lain yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer. Konsep informasi akuntansi Holmes dan Nicholls 1988 dan Belkaoui 2000 inilah yang digunakan dalam penelitian ini. Karena konsep penggunaan informasi 7 akuntansi tersebut sesuai dan dapat diterapkan pada sentra industri konveksi di Wilayah Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Konsep penggunaan informasi akuntansi Belkaoui 2000:38 mencakup informasi pembelian, informasi penjualan, informasi yang digunakan sebagai perencanaan, implementasi dan pengendalian usaha. Informasi akuntansi dapat dijadikan sebagai laporan anggaran, laporan penjualan, laporan biaya menurut aktivitas. Selain itu juga informasi akuntansi bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan konsep informasi akuntansi menurut Holmes dan Nicholls 1988 mencakup informasi yang harus disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada. informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam perencanaan, penilaian dan pengambilan keputusan, serta informasi akuntansi lain yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan pemilik UKM.

2.2 Usaha Kecil dan Menengah

Sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Kecil dan Menengah, maka didapat pengertian Usaha Kecil dan Menegah sebagai berikut: 1. Definisi Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau 8 menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Mikro atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. 2. Kriteria Bedasarkan kriterianya UKM dapat dibagi berdasarkan kepemilikan asset dan Omszet. Hal tersebut dapat dilihat sebagai berikut. Table 2.1 Kriteria UKM No Kriteria Aset Omset 1 Usaha Kecil 50 juta – 500 juta 300 juta – 2,5 M 2 Usaha Menengah 500 juta – 10 M 2,5 M –50 M Sumber: UU No. 20 Tahun 2008

2.3 Keberhasilan Usaha

Keberhasilan usaha biasanya diartikan dengan membesarnya skala usaha yang dimilikinya hal tersebut bisa dilihat dari volume produksi yang tadinya bisa menghabiskan sejumlah bahan baku perhari meningkat menjadi mampu mengolah bahan baku yang lebih banyak.Haryadi, 1998:78. Sedangkan menurut Suryana, 9 2003:285.Keberhasilan usaha adalah keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuannya. Kriteria keberhasilan usaha dapat di bagi sebagai berikut Haryadi, 1998: 1. Jumlah karyawan a. Banyaknya karyawan yang bekerja b. Rendahnya turn over karyawannya c. Tingkat lamanya bekerjanya karyawan d. Tingkat pendidikan karyawan 2. Peningkatan Omzet Penjualan a. Tingkat banyaknya order b. Tingkat promosi pesanan c. Tingkat harga yang ditawarkan d. Tingkat penghasilan dari penjualan Berikut kriteria keberhasilan usaha menurut Suryana, 2003:85: 1 Meningkatnya Modal 2 Meningkatnya Pendapatan 3 Meningkatnya Volume penjualan 4 Meningkatnya Output produksi 5 Meningkatnya Tenaga Kerja Sedangkan kriteria keberhasilan usaha menurut Sabot ; 1994 :15.kemampuan bertahan hidup dan semakin berkembangnya suatu perusahaan antara lain : a. Adanya peningkatan volume produksi