memudahkan dalam penyediaan infrastruktur yang memadai dalam waktu yang singkat .
2.3 Pengertian Proyek
Di dalam suatu proyek konstruksi terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat di dalam proyek itu sendiri. Menurut
Soeharto 1995, kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber
dana tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan tegas. Banyak kegiatan dan pihak-pihak yang terlibat di dalam
pelaksanaan proyek konstruksi menimbulkan banyak permasalahan yang bersifat kompleks.
Proyek konstruksi memilik ciri-ciri pokok proyek antara lain, Soeharto, Imam, 1995 : Memiliki tujuan yang khusus produk akhir atau hasil kerja akhir,
a. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai
tujuan, b.
Bersifat sementara, dalam artian umumnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas,
c. Nonrutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah
sepanjang proyek berlangsung.
2.4 Tahapan proyek
Menurut Istiawan Dipohusodo 1996 tahapan konstruksi dibagi menjadi 5
tahap yaitu : a.
Tahap pengembangan konsep, adapun kegiatan yang dilakukan dalan
tahap ini adalah melakukan survey pendahuluan dengan investigasi lapangan dimana proyek akan dilaksanakan. Hal ini akan mengungkapkan
informasi-informasi yang sangat diperlukan dalam pembuatan konsep proyek. Seperti misalnya informasi mengenai upah tenaga kerja setempat,
harga material, perizinan pemerintah setempat, kemampuan penyedia jasa setempat baik kontraktor maupun konsultan, informasi mengenai iklim
disekitar lokasi proyek yang digunakan untuk mengantisipa si kendala yang dapat diakibatkan oleh cuaca dan lain sebagainya.
b. Tahap perencanaan, adapun kegiatan yang dilakukan adalah pengajuan
proposal, survey lanjutan, pembuatan desain awalsketsa rencana preliminary design dan perancangan detail detail design, keempat
kegiatan ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena hasil kegiatan pertama akan berpengaruh pada kegiatan kedua dan selanjutnya. Tujuan
dari tahap ini sebenarnya untuk mendapatkan rencana kerja final yang memuat pengelompokan pekerjaan dan kegiatan secara terperinci.
Adapun sasaran pokok rencana kerja final adalah : 1
Dengan menggunakan sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan maka akan didapat harga kontrak konstruksi dan material yang
lebih pasti, bernilai tetap dan bersaing, sehingga tidak akan melewati batas anggaran yang tersedia.
2 Pekerjaan akan dapat diselesaikan sesuai dengan kualitas dan
dalam rentang waktu seperti yang telah direncanakan atau ditetapkan.
c. Tahap pelelangan, kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan administrasi
untuk pelelangan sampai dengan terpilihnya pemenang lelang. d.
Tahap Pelaksanaan Konstruksi, dalam tahap ini adapun kegiatan yang
dilakukan antara lain persiapan lapangan, pelaksanaan konstruksi fisik proyek sampai dengan selesainya konstruksi itu sendiri. Salah satu
kegiatan yang cukup penting pada saat pelaksanaan konstruksi fisik adalah kegiatan pengendalian biaya dan jadwal konstruksi, untuk pengendalian
biaya konstruksi hal-hal yang harus diperhatikan adalah alokasi biaya untuk sumber daya proyek mulai dari tenaga kerja, peralatan sampai
dengan material konstruksi, sedangkan pengendalian jadwal diupayakan agar setiap kegiatan dalam proyek berjalan sesuai dengan yang
direncanakan, dalam hal ini semua pihak yang terlibat diharapkan bisa menggunakan berbagai sumber daya yang dimiliki agar tujuan proyek
tercapai dengan baik.
e. Tahap pengoperasian, setelah konstruksi fisik selesai maka penyedia jasa