Analisis Kinerja Simpang TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL DAN DAMPAK EKONOMISNYA (Studi Kasus Simpang Jl. Jenderal Ahmad Yani – Jl. Hasanudin – Jl. Osa Maliki – Jl. Veteran Salatiga).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Analisis

Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga 2001, analisis 1 adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya, 2 penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya, 3 pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya.

2.2. Kinerja

Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga 2001, kinerja adalah 1 sesuatu yang dicapai, 2 prestasi yang diperlihatkan, 3 kemampuan kerja. Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar “kerja” yang menterjemahkan kata dari bahasa asing “prestasi”. Bisa pula berarti kerja http:id.wikipedia.orgwikiKinerja

2.3. Simpang

Menurut Departemen Perhubungan Jenderal Perhubungan Darat 1995, menyatakan bahwa persimpangan adalah simpul pada jaringan jalan yang merupakan pertemuan antara jalan dan perpotongan lintasan kendaraan. 8 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga 2001, simpang adalah 1 sesuatu yang memisah membelok, bercabang, melencong, dsb dari yang lurus induknya; 2 tempat berbelok atau yang bercabang dari yang lurus tentang jalan. Menurut Hobbs, 1995, persimpangan jalan merupakan simpul transportasi yang terbentuk dari beberapa pendekat di mana arus kendaraan dari beberapa pendekat tersebut bertemu dan memencar meninggalkan persimpangan. Menurut Hendarto S, dkk 2001, persimpangan adalah daerah dimana dua atau lebih jalan bergabung atau berpotongan bersilangan. Faktor-faktor yang digunakan dalam perancangan suatu persimpangan adalah lokasi topography, keadaan lalu lintasnya volume, komposisi, jenis kendaraan, arus belok, kecepatan, keselamatan jarak pandangan, efek kejutan, jejak natural kendaraan, dan ekonomi pembebasan tanah, biaya pemasangan alat – alat pengontrol. Yang menjadi masalah pada persimpangan adalah adanya titik – titik konflik lalu lintas yang bertemu, sehingga menjadi penyebab terjadinya kemacetan yang diakibatkan karena adanya perubahan kapasitas, tempat sering terjadinya kecelakaan, dan konsentrasi para penyeberang jalanpedestrian.

2.3.1. Simpang menurut bentuknya

Menurut Munawar 2004, simpang menurut bentuknya dibagi menjadi tiga sebagai berikut : 1. simpang berbentuk bundaran, 2. simpang berbentuk T, 3. simpang berbentuk 4 lengan. 9

2.3.2. Simpang menurut jenisnya

Simpang dibagi menjadi empat jenis yaitu persimpangan tidak teratur uncontrolled, persimpangan diatur dengan prioritas give way, stop, bundaran roundabot, persimpangan diatur dengan alat pemberi sinyal lalulintaspemisahan bertingkat grade-separated Flaherty, 1997

2.3.3. Simpang menurut cara pengaturannya

Menurut Alamsyah 2005, jenis simpang berdasarkan cara pengaturannya adalah sebagai berikut : 1. Pengaturan simpang tanpa lampu lalu lintas. 2. Pengaturan simpang dengan lampu lalu lintas. Persimpangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua sistem jalan. Ketika berkendara di dalam kota, orang dapat melihat bahwa kebanyakan jalan di daerah perkotaan biasanya memiliki persimpangan, di mana pengemudi dapat memutuskan untuk jalan terus atau berbelok dan pindah jalan. Persimpangan jalan dapat didefenisikan sebagai daerah umum di mana dua jalan atau lebih bergabung atau bersimpangan, termasuk jalan dan fasilitas tepi jalan untuk pergerakan lalulintas di dalamnya AASHTO, 2001

2.4. Sinyal dan Waktu Sinyal

Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL DAN DAMPAK EKONOMISNYA ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL DAN DAMPAK EKONOMISNYA (Studi Kasus Simpang Jl. Jenderal Ahmad Yani – Jl. Hasanudin – Jl. Osa Maliki – Jl. Veteran Salatiga).

0 2 19

PENDAHULUAN ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL DAN DAMPAK EKONOMISNYA (Studi Kasus Simpang Jl. Jenderal Ahmad Yani – Jl. Hasanudin – Jl. Osa Maliki – Jl. Veteran Salatiga).

0 3 7

KESIMPULAN DAN SARAN ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL DAN DAMPAK EKONOMISNYA (Studi Kasus Simpang Jl. Jenderal Ahmad Yani – Jl. Hasanudin – Jl. Osa Maliki – Jl. Veteran Salatiga).

0 2 64

EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYALJL. MENTERI SUPENO – JL. BATIKAN – JL. VETERAN EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL JL. MENTERI SUPENO – JL. BATIKAN – JL. VETERAN DI KOTA YOGYAKARTA.

0 4 17

PENDAHULUAN EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL JL. MENTERI SUPENO – JL. BATIKAN – JL. VETERAN DI KOTA YOGYAKARTA.

1 3 6

TINJAUAN PUSTAKA EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL JL. MENTERI SUPENO – JL. BATIKAN – JL. VETERAN DI KOTA YOGYAKARTA.

0 2 14

ANALISIS KINERJA SIMPANG STAGGER TAK BERSINYAL ( Studi Kasus Simpang Stagger Jl. Dr.Wahidin- Jl. K.H.Saman Hudi- Jl. Kebangkitan Nasional, Surakarta).

0 2 4

Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal Jl. Solo-Wonogiri - Jl. Ciu dan Simpang Bersinyal Jl. Kh Samanhudi - Jl. Veteran.

0 1 5

Evaluasi Kinerja Simpang Tak Bersinyal Jl. Lawu – Jl. Kapten Mulyadi – Jl. Karanganyar-Matesih (Simpang Empat Siwaluh) IMG 20150807 0001

0 0 1

Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal Jl. K. H. Dewantara - Jl. Kartika - Jl. Mojo bab 1

0 1 5