BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Analisis
Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga 2001, analisis 1 adalah penyelidikan terhadap
suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya, 2 penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya, 3 pemecahan persoalan yang dimulai dengan
dugaan akan kebenarannya.
2.2. Kinerja
Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga 2001, kinerja adalah 1 sesuatu yang dicapai, 2
prestasi yang diperlihatkan, 3 kemampuan kerja. Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar “kerja”
yang menterjemahkan kata dari bahasa asing “prestasi”. Bisa pula berarti kerja
http:id.wikipedia.orgwikiKinerja
2.3. Simpang
Menurut Departemen Perhubungan Jenderal Perhubungan Darat 1995, menyatakan bahwa persimpangan adalah simpul pada jaringan jalan yang
merupakan pertemuan antara jalan dan perpotongan lintasan kendaraan.
8
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga 2001, simpang adalah 1 sesuatu yang memisah membelok, bercabang, melencong, dsb dari
yang lurus induknya; 2 tempat berbelok atau yang bercabang dari yang lurus tentang jalan.
Menurut Hobbs, 1995, persimpangan jalan merupakan simpul transportasi yang terbentuk dari beberapa pendekat di mana arus kendaraan dari
beberapa pendekat tersebut bertemu dan memencar meninggalkan persimpangan. Menurut Hendarto S, dkk 2001, persimpangan adalah daerah dimana dua
atau lebih jalan bergabung atau berpotongan bersilangan. Faktor-faktor yang digunakan dalam perancangan suatu persimpangan adalah lokasi topography,
keadaan lalu lintasnya volume, komposisi, jenis kendaraan, arus belok, kecepatan, keselamatan jarak pandangan, efek kejutan, jejak natural kendaraan,
dan ekonomi pembebasan tanah, biaya pemasangan alat – alat pengontrol. Yang
menjadi masalah pada persimpangan adalah adanya titik – titik konflik lalu lintas
yang bertemu, sehingga menjadi penyebab terjadinya kemacetan yang diakibatkan karena adanya perubahan kapasitas, tempat sering terjadinya kecelakaan, dan
konsentrasi para penyeberang jalanpedestrian.
2.3.1. Simpang menurut bentuknya
Menurut Munawar 2004, simpang menurut bentuknya dibagi menjadi tiga sebagai berikut :
1. simpang berbentuk bundaran, 2. simpang berbentuk T,
3. simpang berbentuk 4 lengan. 9
2.3.2. Simpang menurut jenisnya
Simpang dibagi menjadi empat jenis yaitu persimpangan tidak teratur uncontrolled, persimpangan diatur dengan prioritas give way, stop, bundaran
roundabot, persimpangan diatur dengan alat pemberi sinyal lalulintaspemisahan bertingkat grade-separated Flaherty, 1997
2.3.3. Simpang menurut cara pengaturannya
Menurut Alamsyah 2005, jenis simpang berdasarkan cara pengaturannya adalah sebagai berikut :
1. Pengaturan simpang tanpa lampu lalu lintas. 2. Pengaturan simpang dengan lampu lalu lintas.
Persimpangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua sistem jalan. Ketika berkendara di dalam kota, orang dapat melihat bahwa kebanyakan jalan di
daerah perkotaan biasanya memiliki persimpangan, di mana pengemudi dapat memutuskan untuk jalan terus atau berbelok dan pindah jalan. Persimpangan jalan
dapat didefenisikan sebagai daerah umum di mana dua jalan atau lebih bergabung atau bersimpangan, termasuk jalan dan fasilitas tepi jalan untuk pergerakan lalulintas di
dalamnya AASHTO, 2001
2.4. Sinyal dan Waktu Sinyal