28
H. Metodologi penelitian
1. Metode penelitian
Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini maka dipilih analisis isi sebagai metodenya. Berkait dengan ini diambil definisi dari Klaus Krippendorff yang
menjelaskan bahwa analisis isi merupakan suatu teknik untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru replicable dan sahih data dengan
memperhatikan konteksnya. Banyak definisi yang diberikan para ahli untuk metode analisis isi. Tetapi ada prinsip pokok yang umum untuk analisis isi, yaitu
pertama obyektivitas di mana penelitian ini akan memberikan hasil yang sama apabila dilakukan oleh orang lain. Kedua, prinsip sistematis, di mana konsistensi
dalam penentuan kategori yang dibuat mampu mencakup semua isi yang dianalisis agar pengambilan keputusan yang berat sebelah dapat dihindari.
Ketiga, kuantitatif di mana penelitian menghasilkan nilai-nilai yang bersifat numeral atas frekuensi isi tertentu yang dicatat dalam penelitian. Keempat,
manifest, di mana isi yang muncul bersifat apa adanya, artinya bukan yang dirasa atau yang dinilai oleh peneliti tetapi apa yang benar-benar terjadi
Krippendorff, 1993:15-17. Penelitian ini juga menggunakan keempat prinsip yang dipaparkan
Krippendorff tersebut. Penelitian ini melibatkan dua orang intercoder yang berpengalaman di bidang jurnalistik dan mampu memahami isi teks berita
dengan baik. Kedua intercoder tersebut menganalisa teks berita secara sistematis lewat unit analisis dan kategorisasi yang sudah ditetapkan. Setelah mendapatkan
hasil analisa dari kedua intercoder, kemudian frekuensi kemunculan kategorisasi
29
dihitung secara kuantitatif dengan coeficient reliability dan rumus Scott. Isi yang muncul dari hasil analisa adalah hal yang benar-benar didapatkan oleh
intercoder, seperti apa adanya di teks berita tanpa ada campur tangan dari peneliti
2. Obyek penelitian
Obyek penelitian ini adalah semua berita tentang kekerasan terhadap perempuan yang terdapat pada rubrik Metrokrim yang terletak pada halaman 17
harian Kalteng Pos dan yang terjadi di Kalimantan, khususnya Kalimantan Tengah periode bulan Januari-Desember 2009 sejumlah 63. Selain dikarenakan
pergantian posisi redaktur Metrokrim pada pertengahan tahun 2009, peneliti juga menginginkan hasil yang akurat, dikarenakan semakin banyak sampel yang
digunakan akan semakin baik hasil penelitian Sugiyono, 2008:128. Data tahun 2009 pun masih tergolong baru untuk dijadikan sampel penelitian. Pada penelitian
ini, obyek penelitian akan diteliti berdasarkan enam unit analisis, yaitu keberimbangan berita, tidak mencampuradukan fakta dan opini, asas praduga tak
bersalah, penyamaran identitas korban, penyamaran identitas pelaku atau korban anak di bawah umur, dan meghormati privasi narasumber, kecuali menyangkut
kepentingan publik.
3. Populasi